Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dania Merit Novitasari

Nim : 160342606251

Offering : G

Tugas UAS

Pada mata kuliah Biosel yang dibina oleh Ibu Dwi Listyorini, saya mendapatkan
banyak ilmu yang bermanfaat dimana pembelajarannya membuat saya nyaman dan senang
berada di kelas Biosel bersama Ibu Dwi. Dengan pembelajaran yang Ibu Dwi lakukan
dimana kita langsung menggunakan praktek meskipun dengan cara yang sederhana tetapi
membuat saya lebih cepat mengerti daripada hanya dengan penjelasan. Selain dengan
praktek, kita diajak membuat kelompok kecil untuk berdiskusi. Pembelajaran seperti ini lebih
efektif karena kita bisa lebih leluasa dalam menuangkan pikiran dengan saling bercerita
daripada harus mendengarkan penjelasan secara terus-menerus yang akan membuat kita
merasa jenuh dan bosan, tetapi tetap harus diberi penjelasan-penjelasan agar cara berfikir
dan ilmu kita lebih luas.

Hal pertama yang kita bahas adalah dari unit terkecil suatu organisme (sel). Pada
saat berfikir mengenai unit terkecil suatu organisme atau sel yang merupakan penyusun
jaringan kemudian jaringan akan menyusun organ dan sistem organ sehingga terbentuklah
individu atau organisme pasti langsung terlintas di benak kita bahwa sesuatu yang akan kita
bahas adalah hal yang berukuran sangat kecil, tetapi Ibu Dwi memberikan tugas untuk
membayangkan jika kita berjalan-jalan didalam sel dan melihat apa yang terjadi didalamnya.
Dengan pembelajaran seperti itu, secara tidak langsung kita menganggap bahwa sel itu
terlihat besar dan itu justru memudahkan kita karena kita membayangkan seolah-olah kerja
sel itu seperti sesuatu yang sering kita lihat jadi kita bisa lebih cepat memahaminya.

Dalam imajinasi, saya membayangkan sel adalah sebuah sistem pemerintahan


Negara Indonesia. Dimana saya membayangkan dinding sel adalah aparat negara yaitu
tentara dan polisi yang bertugas untuk melindungi negara. Selanjutnya nukleus sebagai inti
sel yang mengendalikan aktivitas sel, sama halnya Presiden yang bertugas mengendalikan
sistem pemerintahan. Sitoplasma sebagai substansi disekitar nukelus, seperti halnya kota-
kota kecil di Indonesia. Kemudian badan golgi yang berfungsi membantu sintesis protein,
saya membayangkan badan golgi sebagai para anggota MPR yang bertugas untuk
membantu dalam sistem pemerintahan. Ribosom yang berfungsi sebagai tempat dalam
sintesis protein, jadi saya membayangkan ribosom adalah kantor-kantor pemerintah yang
tersebar di beberapa daerah di Indonesia sebagai tempat aktivitas pemerintahan. Terdapat
pula retikulum endoplasma sebagai suatu jaringan transportasi seperti DPR yang bertugas
sebagai sistem transportasi pemerintahan yaitu sarana penyalur aspirasi masyarakat kepada
pemerintah. Dan yang terakhir terdapat mitokondria yang saya bayangkan adalah sebagai
kinerja dalam sistem pemerintahan pusat. Membayangkan sel seperti sistem pemerintahan
di Indonesia membuat saya dapat memahami fungsi-fungsi organel sel dengan lebih mudah.

Beralih pada materi selanjutnya yaitu sel bakteri dimana kita diberi tugas oleh Ibu Dwi
untuk membayangkan kembali jika kita berjalan-jalan didalam sel bakteri. Jadi hampir sama
dengan sel pada umumnya tetapi pada sel bakteri terdapat kapsul yang menyelimuti dinding
sel, mesosom yang berfungsi untuk menghasilkan energi, flagela yang berbentuk seperti
bulu cambuk sebagai alat gerak, dan terdapat pula pilus untuk menempel pada medium
tempat tinggalnya.

Pada saat kita belajar mengenai sel pada tumbuhan, kita diberi tugas oleh Ibu Dwi
untuk membentuk sel itu sendiri. Jadi, kita berkelompok dan membentuk organel dalam sel.
Pada saat sintesis protein, nukleus memproduksi RNA yang akan membawa kode genetik.
mRNA yang membawa kode genetik bertemu dengan ribosom kemudian kompleks ribosom
menterjemahkan kode tersebut menjadi protein. Kompleks ribosom bersama-sama dengan
hasil terjemahan tadi menuju ke RE dan memberikan kode tersebut kepada RE. Selanjutnya
RE lepas menjadi vesikula dengan membawa protein menuju ke badan golgi melalui
mikrotubul. Selanjutnya vesikulus RE bergabung dengan membran golgi dan melakukan
proses melipat-lipat protein. Kemudian membran golgi membentuk vesikula yang membawa
protein hasil proses tersebut dan selanjutnya akan dibawa ke membran sel untuk dilepaskan.
Vesikula yang membawa protein keluar tersebut bergabung dengan membran sel.

Materi selanjutnya adalah struktur internal sel. Dimana kita membahas 7 macam sel.
Yang pertama adalah sel epitel yang merupakan sel penutup permukaan tubuh baik
permukaan tubuh luar maupun permukaan tubuh dalam. Yang kedua yaitu sel otot yang
merupakan sel aktif yang dapat berkontraksi dan berkembang untuk perpanjangan dan
pemendekan. Selanjutnya yang ketiga adalah sel kelenjar yaitu suatu sel atau beberapa sel
tubuh yang menghasilkan substansi khusus, seperti contohnya kelenjar ludah, kelenjar susu
dan kelenjar sebasea. Yang keempat adalah sel liver yang berfungsi untuk mendetoksifikasi
racun dan menyeleksi makanan sebelum diedarkan ke seluruh tubuh. Yang kelima adalah
sel darah yang merupakan bagian padat karena terdiri atas sel darah merah, sel darah putih
dan keping-keping darah. Selanjutnya yang keenam adalah sel saraf dimana sel saraf biasa
disebut dengan neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls. Dan yang terakhir
adalah sel palisade yang terdiri atas beberapa lapisan sel silinder yang mengandung banyak
kloroplas sehingga bertanggung jawab untuk memproduksi makanan melalui fotosintesis.

Pada materi berikutnya, kita membahas mengenai struktur molekuler membran.


Dimana membran sel itu sendiri berfungsi untuk membungkus organ sel dan sitoplasma,
memilah-milah sesuatu yang keluar-masuk yang dibutuhkan pada saat itu. Membran sel
berfungsi sebagai media komunikasi sel dengan lingkungan, seperti contohnya saat molekul
atau mineral datang kemudian membran membuat cekungan, saat membuat cekungan
maka mikrofilamen merenggang dan mikrotubul memendek sehingga membran bisa tertarik
kebawah karena membran sel itu sendiri bersifat longgar, hal itu bisa terjadi karena reseptor
mengalihan informasi ke bagian dalam sel (protein lain) sehingga terjadilah komunikasi
didalam sel. Selain itu, membran sel juga memiliki fungsi untuk berikatan antara sel dimana
diantara kedua sel tersebut terdapat pertautan sel atau kompleks junction yang
menghubungkan antara kedua sel tersebut.

Protein penyusun membran sel terutama adalah glikoprotein yang terdiri atas lipid,
protein dan karbohidrat. Lipid itu sendiri memiliki struktur yang terdiri dari dua bagian yaitu
kepala dan ekor. Bagian kepala dari lipid ini memiliki sifat yang hidrofilik atau larut dalam air,
sedangkan bagian ekor memiliki sifat yang hidrofobik atau tidak larut dalam air. Bisa
dikatakan bahwa bagian kepala lipid lebih menyukai air, sedangkan bagian ekornya tidak
suka dengan air. Jadi, lipid-lipid ini tersusun secara berjajar dimana bagian kepala tersusun
dengan kepala dan bagian ekor tersusun dengan ekor. Selanjutnya adalah protein dan
karbohidrat dimana protein merupakan kunci untuk fungsi membran secara keseluruhan,
sedangkan karbohidrat berikatan dengan lipida protein (glikolipid dan glikoprotein) dan juga
berfungsi dalam interaksi sel.

Pada materi selanjutnya, kita membahas tentang junction complex. Jadi tubuh kita itu
terdiri dari banyak sel yang saling terkait dan memiliki fungsi yang berbeda. Di antara dua
buah sel epitel yang berdekatan terdapat daerah kontak yang disebut pertautan sel
(Junctional complex). Pada pembelajaran kali ini, kita diberi tugas oleh Ibu Dwi untuk
membentuk kelompok yang terpisah jaraknya dan antara kelompok yang satu dengan yang
lainnya itu dihubungkan oleh junctional complex. Junction complex berperan untuk
melekatkan sel sesamanya dengan erat dan kokoh karena pada junction mempunyai bahan
semen atau patri, sehingga dapat melekatkan sel yang bersebelahan.

Pada junctional complex ini kita mengenal 3 jenis junction yaitu yang pertama adalah
tight junction. Pada tight junction, membran sel yang bersebelahan disatukan oleh perekat
pada bagian apikal sel dan membentuk sumbatan pada apikal intersel. Bisa dikatakan
bahwa membran melekat dengan membran sehingga menyerupai sabuk. Yang kedua yaitu
adhering junction yaitu tipe tautan sel yang mengikat sel-sel yang bersebelahan dengan
sangat erat tetapi tetap terdapat sela-sela yang berisi kalsium. Bagian intermembran
berikatan dengan adhering junction, sedangkan bagian intramembran berikatan dengan aktin
filamen supaya tidak terjadi pelepasan. Yang ketiga adalah gap junction yang paling banyak
tersebar pada jaringan tubuh. Gap junction ini dapat membuka dan menutup atau membesar
dan mengecil tergantung pada proteinnya.
Didalam sel terdapat sitoskeleton atau kerangka sel strukturnya seperti jaring-jaring
berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel. Sitoskeleton ini mampu mengatur
posisi organel dalam sel untuk berenang dan merayap di permukaan, serta membuat sel
memiliki bentuk yang kokoh. Sitoskeleton ini terdiri dari tiga penyusun, yaitu mikrofilamen
atau filamen aktin, mikrotubulus dan filamen intermediet. Dimana mikrotubul berbentuk
seperti pipa kecil yang sifatnya lebih kokoh daripada aktin, mikrofilamen atau filamen aktin
berbentuk seperti mikrotubul tetapi lebih lembut, sedangkan filamen intermediet memiliki
diameter yang lebih besar daripada mikrofilamen tetapi lebih kecil daripada mikrotubul.

Pada transportasi membran dimana membran memiliki fungsi sebagai lalu lintas
molekul dan ion secara dua arah. Transportasi membran dibagi menjadi dua yaitu transpor
pasif dan tranpor aktif. Yang pertama adalah transpor pasif dimana pada transpor ini tidak
memerlukan energi dan terjadi secara spontan yang bergerak dari konsentrasi tinggi
(hipertonis) menuju konsentrasi yang rendah (hipotonis). Yang termasuk kedalam transpor
pasif ini adalah difusi dan osmosis, jadi air akan bergerak dari hipertonis ke hipotonis atau
bisa dibilang dari daerah yang padat menuju daerah yang longgar. Yang kedua adalah
transpor aktif yang merupakan kebalikan dari transpor pasif dimana pada transpor aktif ini
memerlukan energi karena mengalir dari konsentrasi yang rendah (hipotonis) menuju
konsentrasi yang tinggi (hipertonis) sehingga pada prosesnya memerlukan energi berupa
ATP. Terdapat beberapa macam mekanisme pada transpor aktif yaitu endositosis dan
eksositosis. Dimana endositosis merupakan proses masuknya partikel atau zat kecil
kedalam suatu sel yang terbagi menjadi dua yaitu secara fagositosis berupa proses
penelanan dan pinositosis berupa penempelan yang kemudian terjadi lekukan atau kantung,
sedangkan eksositosis merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel. Tetapi
pada bagian ini saya kurang paham mengenai spesifikasi dari endositosis dan eksositosis.

Selanjutnya kita membahas mengenai pembelahan sel, dari namanya saja sudah
bisa diartikan bahwa pembelahan sel adalah proses membelahnya sel menjadi dua atau
lebih. Dasar dari pembelahan sel yang harus kita pahami adalah kromatin, kromosom dan
kromatid. Kromatin adalah DNA yang belum mengalami pemadatan sehingga masih seperti
benang-benang, kromosom adalah DNA yang sudah mengalami pemadatan sehingga
bentuknya seperti batang, sedangkan kromatid adalah duplikatnya kromosom yang masing-
masing kromosom dinamakan sister kromatid. Ada pembelahan mitosis dan meiosis, yang
membedakan keduanya adalah dari siklusnya. Pada mitosis pembelahannya hanya satu kali
sedangkan pada meiosis berlangsung dua kali pembelahan, pada mitosis tidak terjadi
crossing over atau pindah silang sedangkan pada meiosis terjadi pindah silang karena
lengan kromatid terbawa aliran sitoplasma sehingga melekat pada lengan kromatid lain dan
pelekatan ini dinamakan chiasma.
Saat kita membahas mengenai mitokondria dan kloroplas pasti hal yang langsung
terfikir adalah suatu bentuk sel. Kedua organel ini memiliki beberapa persamaan, yaitu
sama-sama memiliki membran ganda dan sama-sama mampu menghasilkan energi tetapi
dari sumber yang berbeda, dimana mitokondria menghasilkan energi dari respirasi sel,
sedangkan kloroplas dari hasil fotosintesis. Tetapi kedua organel ini juga memiliki beberapa
perbedaan yang sangat jelas yaitu mitokondria membutuhkan glukosa sedangkan kloroplas
membutuhkan air dan sinar atau cahaya, perbedaan selanjutnya mitokondria hasilnya
berupa ATP sedangkan kloroplas hasilnya berupa glukosa.

Setelah kita membahas kloroplas maka tak lepas pula kita membahas fotosintesis.
Dimana fotosintesis ini melalui dua tahap yaitu reaksi terang yang akan berlangsung jika ada
cahaya dan reaksi gelap yang berlangsung tanpa memerlukan cahaya. Tahapan pertama
dilakukan pada reaksi terang yang membutuhkan cahaya untuk menggerakkan elektron
sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung. Tahapan yang kedua adalah reaksi gelap
yang disebut siklus Calvin dimana pada reaksi gelap ini menggunakan karbondioksida untuk
membentuk gliseraldehida 3 fosfat yang merupakan gula berkarbon 3.

Pada pertemuan selanjutnya kita membahas tentang komunikasi sel. Jadi sel itu
mengendalikan seluruh aktivitas tubuh, aktivitas tubuh bisa terjadi karena sel berkomunikasi
dengan sel yang lain. Caranya adalah sel mengirim signal ke otak yang akan dibawa oleh t-
RNA yang kemudian diterjemahkan oleh m-RNA didalam otak, selanjutnya signal atau
informasi tersebut diubah dalam bentuk protein dan akan dikirim menuju organ yang
bersangkutan atau menuju ke organ efektor. Dimana dalam melakukan komunikasi sel akan
membutuhkan ATP dan ketika ATP melepaskan gugus fosfatnya maka dilepaskan pula
energi untuk memanaskan reaksi tersebut. Hal ini berkaitan dengan sel satu dengan sel
yang lain sehingga sel didalam tubuh kita saling berkomunikasi. Adanya komunikasi inilah
yang membuat kita bisa berbicara, bergerak, duduk, berfikir dan melakukan seluruh aktivitas.

Didalam sel terdapat pula ribosom yang merupakan organel yang terdiri dari protein
dan RNA. Ribosom ini dibedakan menjadi 2 kategori yaitu ribosom bebas yang tersebar luas
di sitoplasma dan ribosom terikat yang menempel di bagian RE. Ribosom juga mempunyai 2
komponen utama yaitu ribosom sub unit besar dan ribosom sub unit kecil yang akan
melakukan tugasnya dalam sintesis protein, dimana setiap sub unit ini akan ditandai dengan
huruf S yang merupakan satuan ukuran dan singkatan unit Svedberg yang merupakan nama
penemunya. Ribosom berperan penting bagi setiap kegiatan dan aktivitas metabolisme yang
dilakukan oleh sel itu sendiri, dimana ribosom ini akan mengumpulkan asam amino untuk
mempersiapkan jenis protein tertentu.

Pada pertemuan terakhir kita membahas tentang DNA dan RNA dari struktur, macam
serta fungsinya. DNA tersusun atas molekul nukleotida yang saling sambung-menyambung
menjadi struktur yang sangat panjang. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu
Gula 5 karbon, basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (A) dan guanin (G),
serta golongan pirimidin yaitu sitosin (C) dan timin (T), serta gugus fosfat. Sedangkan RNA
merupakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus
molekul, yaitu 5 karbon, basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan
DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U), serta gugus
fosfat. DNA dibagi menjadi 4 macam yaitu B-DNA yang diamati pada kromosom, A-DNA
yang juga merupakan heliks tangan kanan yang mirip dengan B-DNA, Z-DNA yang
merupakan heliks tangan kiri dan berperan dalam transkrispsi DNA, serta C-DNA yang
merupakan DNA untuk menggambarkan pustaka informasi genetik dan biasanya digunakan
dalam pengujian obat-obatan dan penelitian penyakit. Sedangkan RNA terdiri atas 2 macam
yaitu RNA genetik yang memiliki fungsi sama dengan DNA yaitu sebagai pembawa
keterangan genetik dan RNA non-genetik yang dibedakan menjadi mRNA yang membawa
pesan atau kode genetik dari kromosom, tRNA yang membawa asam amino satu persatu
menuju ke ribosom dan rRNA yang merupakan komponen utama dalam ribosom.

Anda mungkin juga menyukai