Anda di halaman 1dari 48

Makalah Anatomi Fisiologi

Komponen dan Komposisi Tubuh Manusia

Disusun Oleh:

Kelompok Ganjil

1. Aknesia Leopista Anjani 11. Puspa Yunita


2. Ayu Syafitri 12. Putri Ayu Amalia
3. Echa Kania Diva 13. Rahma Ayu Fitria
4. Erlina Rosida 14. Rheviani Athrisa
5. Femy Lia Utami 15. Rinezia Rinza F
6. Gusmilasari 16. S.T. Devi Aryanti U.
7. Hillary Putri S 17. Suci Ambarwati
8. Intan Permata Sari 18. Suci Pratiwi Kuswara
9. Labibah Mahmuda 19. Yolanda Alfurqonia P
10. Lilis Wulandari 20. Yuni Andriyani

DIV Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

2016
Pembahasan

1. Sel
a. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata latincella yang berarti ruangan kecil. Ukuran sel
bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam. Meskipun ukuran
sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel
memiliki fungsi khusus. Misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel
berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai
pencerna. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak
bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. Sel
dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan,
penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. Sel
disebut satuan struktural makhluk hidup. Sel juga disebut sebagai satuan
fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan
sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan
pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak
mengalami pembelahan secara mitosis. Sel mengandung materi genetic, yaitu
materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat
makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.

a. Bagian-Bagian Sel
1. Membran Sel
Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalema. Tebal
membran antara 5-10 nm. Apabila diamati dengan mikroskop cahaya tidak
terlihat jelas, tetapi keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu sel
mengalami plasmolisis.

Gambar: Struktur membran sel

S. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori tentang membran


sel. Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang menjelaskan bahwa
membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan
masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid.
Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara
berlapislapis. Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan
gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50%
lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas
fosfolipid dan sterol. Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran
panjang. Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air
(hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak larut
dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar. Fosfolipid
tersusun atas dua lapis.
Membran sel memiliki fungsi antara lain:
a. Sebagai pelindung sel.
b. Mengendalikan pertukaran zat.
c. Tempat terjadinya reaksi kimia.
Untuk menunjang fungsinya ini, membran sel memiliki kemampuan untuk
mengenali zat. Zat yang dibutuhkan akan diizinkan masuk, sedangkan zat
yang sudah tidak digunakan berupa sampah akan dibuang. Ada juga zat
tertentu yang dikeluarkan untuk diekspor ke sel lain.
Masuknya zat dari luar melalui membran sel yaitu melalui peristiwa
transpor pasif dan transpor aktif. Agar lebih jelas memahami struktur
membran sel.
2. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-
20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel
memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel,
terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang
tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua
sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan.

Gambar: Inti sel/Nukeus (foto:noviabio.blogspot.com)


Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di
tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu yaitu pada sel
parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah nukleus. Adapun
pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi nukleus terdiri atas
membran nukleus, matriks, dan anak inti.
a. Membran Nukleus (Karioteka)
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul membran
sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi dengan poripori
yang dapat memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
Pori-pori ini berperan dalam memindahkan materi antara inti
sel dan sitoplasmanya.
Membran inti hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan
mikroskop elektron. Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar
dan selaput dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang
menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran
retikulum endoplasma.
b. Matriks (Nukleoplasma)
Nukleoplasma terdiri atas cairan inti yang tersusun dari zat protein inti
yang disebut dengan nukleoprotein.
c. Anak Inti (Nukleolus)
Di dalam nukleolus banyak terkandung kromosom, yaitu benang-benang
halus DNA. Kromosom tersebut berfungsi untuk:
1) menentukan ciri-ciri yang dimiliki sel;
2) mengatur bentuk sel;
3) menentukan generasi selanjutnya.
DNA tersusun dalam kromosom yang terdapat pada nukleoplasma,
sedangkan tempat sintesis RNA terjadi pada nukleolus.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di
dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di
dalam inti sel disebut nukleoplasma.
Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat
koloid sitoplasma ini dapat berubahubah tergantung kandungan air. Jika
konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan
sol, sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek
yang disebut dengan gel.
Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul
kecil (mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan
bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan
bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel adalah
matrik sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus.

Gambar: Organel-organel sel (foto: kelas-sains.com)

Organela yang menyusun sitoplasma adalah sebagai berikut:

a. Mitokondria

Mitokondria merupakan organela penghasil energi dalam suatu sel.


Mitokondria memiliki bentuk bulat tongkat dan berukuran panjang antara 0,2-
5 mikrometer dengan diameter 0,5 mikrometer. Dengan bantuan mikroskop
cahaya, keberadaan mitokondria dapat terlihat, tetapi untuk dapat melihat
struktur dasarnya harus menggunakan mikroskop elektron.

Mitokondria disusun oleh bahan-bahan antara lain fosfolipid dan protein.


Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan
membran dalam. Permukaan pada membran luar halus, sedangkan pada
membran dalam banyak terdapat lekukan-lekukan ke dalam yang disebut
krista. Adanya lekukan-lekukan ini akan dapat memperluas bidang
permukaannya. Krista berperan dalam penyerapan oksigen untuk respirasi.

b. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan sistem yang sangat luas, membran di


dalam sel berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Membran ini lebih tipis
dari membran plasma. Komposisi kimia tersusun atas lipoprotein.

Retikulum endoplasma ada dua macam, yaitu retikulum endoplasma kasar


dan retikulum endoplasma halus.

1) Retikulum Endoplasma Kasar (REK) Retikulum endoplasma kasar


ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada permukaannya.
Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Protein yang sudah terbentuk
kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum endoplasma, dan
kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong yang disebut
vesikula.
2) Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan
REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid,
glikolipid, dan steroid.

Jadi, secara umum fungsi retikulum endoplasma antara lain:

1) penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi


penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma;
2) transpor protein yang disintesis dalam ribosom; dan
3) biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol.

c. Ribosom

Ribosom merupakan struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20 mikron,


letaknya di dalam sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan bantuan
mikroskop elektron. Semua sel hidup memiliki ribosom. Ribosom berfungsi
untuk sintesis protein, yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan,
perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif
dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel.

Keberadaan ribosom secara acak tersebar di dalam sitoplasma, tetapi ada


beberapa yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar (REK). Sel
hati merupakan sel yang banyak mengandung ribosom, karena sel hati terlibat
aktif dalam melakukan sintesis protein.

d. Badan Golgi

Organela ini ditemukan pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang ilmuwan
dari Italia. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan.
Pada sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya dengan tumbuhan
yang memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel. Badan golgi
terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran yang dinamakan
saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel sekretori yang berupa gelembung
bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut dengan diktiosom.
Pada diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa
yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel.

Secara umum fungsi dari badan golgi antara lain:

1) secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar;
2) membentuk dinding sel pada tumbuhan;
3) menghasilkan lisosom;
4) membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur.
e. Lisosom

Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom merupakan


struktur agak bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter
1,5 mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom
berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid,
dan protein. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada
protozoa atau sel darah putih.

Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak


terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit, dan monosit. Di dalam
sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk
mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh.
Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan
menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan autofagus. Contohnya
lisosom banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara
bertahap akan diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk
pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika berujud
embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir.

f. Sentrosom

Sentrosom hanya dijumpai pada sel hewan. Bentuk sentrosom bulat kecil.
Organela ini terdapat di dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel.
Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.

g. Vakuola

Vakuola ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput
tipis yang disebut tonoplas. Vakuola berbentuk cairan yang di dalamnya
terlarut berbagai zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan
basa. Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada. Semakin tua suatu tumbuhan,
maka vakuola yang terbentuk semakin besar.
Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan
garam mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa
metabolisme, seperti getah pada batang tumbuhan karet.

h. Plastida

Plastida juga merupakan organela spesifik yang terdapat pada sel


tumbuhan. Di dalam plastida terdapat zat pigmen. Mekanisme kerja plastida
sangat dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Pada lingkungan yang banyak
terdapat penyinaran matahari, maka plastida menghasilkan pigmen warna
yang disebut kloroplas, antara lain pigmen hijau (klorofil), kuning (xantin),
dan kuning kemerah-merahan (xantofil). Plastida yang tidak terkena cahaya
matahari tidak akan menghasilkan pigmen warna yang disebut leukoplas atau
amiloplas yaitu untuk tempat amilum.

i. Kloroplas

Pada sel tumbuhan ada bagian paling spesifik yang tidak terdapat pada sel
hewan, yaitu bagian yang berperan dalam proses fotosintesis. Bagian manakah
itu? Tentu Anda sudah mengetahui bahwa bagian yang dimaksud adalah
klorofil. Klorofil dihasilkan oleh suatu struktur yang disebut kloroplas. Pada
sel-sel tumbuhan, kloroplas berbentuk cakram dengan diameter 5-8
mikrommeter dengan tebal 2-4 mikrometer.

1) Membran Internal (Dalam)


Pada membran ini tidak terdapat lipatan (halus), dan terdapat
banyak pigmen fotosintesis yang terletak pada thilakoid. Pigmen ini akan
menangkap cahaya matahari dan mengubah energi cahaya ini menjadi
energi kimia dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat), melalui proses
fotosintesis. Tumpukan dari beberapa thilakoid akan membentuk granum.
Thilakoid yang memanjang menghubungkan granum satu dengan lainnya
disebut stroma. Pigmen fotosintesis tersebut antara lain klorofil dan
karotenoid.
a. Klorofil
Klorofil meliputi klorofil a dan b. Klorofil merupakan pigmen hijau
untuk menangkap energi cahaya matahari, misalnya sinar merah, biru,
ungu, dan memantulkan sinar hijau.
b. Karotenoid
Karotenoid merupakan pigmen kuning sampai jingga. Karotenoid
menyerap sinar gelombang antara hijau-biru.
2) Membran Eksternal (Luar)
Pada membran ekternal ini tidak mengandung klorofil maupun karotenoid,
melainkan mengandung pigmen xanthofil yang disebut violaxanthin. Dari
uraian di atas dapat kita ketahui bahwa di dalam sel yang masih hidup
selalu terdapat unsur-unsur pokok seperti disebutkan di atas. Sel hidup
masih selalu melakukan aktivitas tumbuh dan berkembang. Aktivitas ini
dilakukan oleh bagian-bagian pokok sel tersebut.
b. Jaringan
1. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki
fungsi yang sama dalam suatu ikatan.

2. Struktur Jaringan
1) Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik


permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar
yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah
dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-
paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh. Jaringan epitelium dapat berasal dari
perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma. Nama
epitelium sangat erat hubungannya dengan letaknya di dalam tubuh. Epitelium
yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung
disebut endotelium.
Endotelium berasal dari perkembangan laoisan mesoderma. Sedangkan
epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya perikardium, pleura, dan
peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium juga berasal dari lapisan
mesoderma. Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat
(semen) antarsel, sehingga hamper tidak ada ruangan antarsel. Proses
pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui
epitelium,maka sifat permeabilitas darin sel-sel epitel memegang peranan
penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar tubuh dan di dalam
tubuh.

Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel


dan bentuknya, serta berdasarkan struktur dan fungsinya.

a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk

Dua kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan epitelium adalah


jumlah lapisan sel dan bentuknya. Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium
dapat dibedakan menjadi epitelium sederhana dan epitelium berlapis.
Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya hanya selapis.
Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel.

b. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi


dua, yaitu jaringan epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.

1) Jaringan epitelium penutup Jaringan epitelium penutup berperan


melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat
di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau
merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2) Jaringan Epitelium kelenjar Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh
sel sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair .Getah
cair ini berbeda dengan darah dan cairan antar sel. Berdasarkan cara
kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua,
yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.

Gambar jaringan epithelium


2) Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang
disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan
demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan
matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat
dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler. Serat
kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Seratnya
mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen
terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari serat
kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada pembuluh
darah. Serat retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi berukuran
lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat dengan
jaringan lain. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat
dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair,
jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya, jika
kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan
ini terdapat dalam sendi. Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks
dan memiliki berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein),
makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel
tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk
menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat bergerak
bebas).

Gambar Jaringan Ikat


a. Jaringan ikat longgar
Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya
anatara lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati.
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan
lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit.

Gambar jaringan ikat longgar


b. Jaringan ikat padat
Susunan sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel
jaringan ikat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat
padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus
tulang, jaringan ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.

Gambar Jaringan ikat padat


3) Jaringan tulang
a. Tulang rawan ( Kartilago )
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin (memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan
elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang),
tulang rawan fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya
bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit).

Gambar kartilago
b. Tulang sejati (Osteon)
Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan
kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang
tersusun atas unit-unit yang dinamakan system havers, setiap havers
mengandung pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang disebut
periosteum.

Gambar Tulang Osteon


4) Jaringan otot
1. Otot polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah.
Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut otot
involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi,
saluran pernapasan.
2. Otot lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak
inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran
sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga.
3. Otot Jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih
membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian
tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.

Gambar Otot polos, otot lurik, otot jantung


5) Jaringan Saraf
a. Struktur sel saraf

Gambar Struktur Saraf


b. Jenis sel saraf
Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ
penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang). Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus
saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron
sensorik. Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system
saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada
umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet.
Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.
6) Jaringan Limfe
Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat
dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua.
Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan
kelenjar limfe. Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari
kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel
imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat
asing dan menyelenggarakan inaktivasi atau perusakan benda-benda asing. Sel
imunokompeten terdiri atas:
 sel utama bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga, dan
 sel utama menetap, yakni retikuloendotel dan sel plasma
Anatomi dan Fungsi Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak
di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan
lambung. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Fungsi
limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit,
tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel
asing yang masuk ke dalam darah. Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri
atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu
lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut
trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe.
Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih.
Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah
terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk
oval dan berwarna putih kelabu. Pulpa putih terdiri atas pariarteriolar limphoid
sheats (PALS), folikel limfoid, dan zona marginal. Folikel limfoid umumnya
tersusun atas sel limfosit B, makrofaga, dan sel debri Peradangan pada Limpa
Peradangan limpa disebut splenitis. Patologi limpa akibat peradangan dapat
bersifat akut, kronis, granulomatous, atau abses. Hal ini biasanya dapat
diamati di pulpa merah. Selain itu, inflamasi limpa sekunder dapat terjadi
akibat tumor. Penarahan dapat terjadi akibat paparan bahan kimia atau radiasi.
Secara histologis, terdapat kesulitan untuk membedakan hemoragi, kongesti,
atau angiektasis dari kondisi fisiologis limpa karena organ ini memiliki
banyak sel eritrosit. Pada individu muda, histopatologi splenitis akibat racun
yang akut yaitu adanya pusat germinal epiteloid. Selain itu, infeksi bakteri
gram negatif yang parah di saluran pencernaan pada hewan muda dapat
menyebabkan terbentuknya fokus kolonisasi bakteri di limpa. Pada hewan
yang lebih tua, histopatologi splenitis yaitu adanya neutrofil pada zona mantel
sinus dan penurunan jumlah sel pada sentra germinativum.
Gambar Jaringan Limfe
7) Jaringan Darah
Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel–sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah
cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan
tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan
hewan level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah. Darah
merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk
menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami
gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
8) Jaringan kartilago
Jaringan kartilago dibedakan menjadi:
a. kartilago hialin
b. kartilago fibrosa
c. kartilago elastin
3. Organ

Organ tubuh manusia adalah suatu kumpulan dari berbagai jaringan yang
melakukan fungsi-fungsi tertentu. Setiap perangkat memiliki fungsi tertentu untuk
menunjang kehidupan manusia.

Kasus paru-paru yang merupakan bagian dari sistem pernapasan dan


peredaran darah. Kita akan lihat nanti fungsi spesifik masing-masing.

Lambung/perut

Lambung adalah organ berongga yang terdiri dari beberapa lapisan otot
yang kuat. Perut terletak di bawah tulang rusuk dan terhubung dengan
kerongkongan juga usus. Setelah makanan dikunyah di mulut, melewati
kerongkongan ke perut. Makanan dicampur dengan asam lambung dan enzim
untuk memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil untuk selanjutnya
diserap nutrisinya oleh usus.
Hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1,25 kg.
Terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut, jika terjadi kerusakan yang
signifikan hati dapat menyebabkan masalah fatal.

Hati memiliki fungsi yang sangat banyak dan produksi empedu, adalah
salah satu yang paling penting. Empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan
dalam kantong empedu dan dilepaskan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pencernaan empedu itu diperlukan untuk menyerap lemak, sebagai


dipecah menjadi partikel yang lebih kecil, juga mengkonversi beta-karoten
menjadi vitamin A, untuk memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E,
K) dan kalsium. Nutrisi diserap melalui mukosa usus, masuk ke dalam darah dan
dibawa ke hati melalui lubang vena. Hati menyimpan zat besi, dan vitamin A,
vitamin B12 dan vitamin D, menyimpannya untuk digunakan tergantung pada
kebutuhan tubuh. Fungsi lain hati terlibat dalam metabolisme lemak, asam lemak
disintesis, asam amino dan gula, juga menghasilkan kolesterol, fosfolipid dan
lipoprotein, dan lemak teroksidasi untuk energi.Sehubungan dengan gula, hati
menghasilkan zat yang disebut GTF (toleransi glukosa faktor), yang bersama
dengan insulin, mengatur tingkat gula darah. Gula yang tidak dibutuhkan untuk
menghasilkan energi langsung disimpan dalam hati dan otot sebagai glikogen,
yang diubah menjadi energi ketika tubuh membutuhkan.

Kelebihan kalori (makanan) diubah oleh lemak hati, dan diangkut ke


lemak tubuh untuk disimpan. Selain hati ginjal mendetoksifikasi tubuh efek racun,
seperti amonia (zat yang dihasilkan oleh pencernaan protein dan fermentasi
bakteri dari makanan dalam usus). Kemudian racun dan zat lain yang tidak
dibutuhkan dikeluarkan melalui ginjal.

Fungsi lainnya adalah untuk mengatur fungsi tiroid, dan yang membuat
tiroksin (T4) ke bentuk aktif triiodothyronine. Fungsi hati sangat penting dan vital
olehkarena itu kita wajib menjaga kesehatan hati.

Paru-Paru

Paru-paru Anda adalah organ terbesar dari tubuh Anda dan bekerja dengan sistem
pernapasan, mangambil udara segar untuk diambil oksigennya dan membuang
udara kotor (karbondioksida).

Paru paru adalah organ yang cukup besar dengan jumlah 2 buah yang dilindungi
oleh 12 tulang rusuk dan terhubung dengan tulang belakang agar paru-paru tetap
aman. Di bawah paru-paru terdapat diafragma, yang membuat paru-paru
menghirup dan menghembuskan udara. Dengan adanya paru paru kita dapat
bernapas, bicara dengan teman, berteriak, bernyanyi, tertawa,menangis dan masih
banyak lagi manfaat lainnya.

Jantung

Jantung adalah organ otot berongga yang terletak diantara paru-paru. Kerjanya
memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terbagi menjadi empat ruang: dua atas
dan dua bawah. Ruang atas disebut atrium. Mereka juga atrium kanan dan atrium
kiri. Di bagian bawah adalah ruang yang disebut ventrikel mana ventrikel kiri dan
ventrikel kanan yang.

 Jantung terdiri dari lapisan:


 Endocardium (membran jaringan ikat.)
 Elastis, dan serat kolagen khusus.
 Pembuluh darah.
 Trabekula, yang memberikan resistensi terhadap jantung meningkatkan
kontraksi.
 Myocardium, otot jantung yang memiliki fungsi spesifik mengirimkan
darah mendorong aliran darah untuk distribusi.
 Perikardium, membran yang mengelilingi jantung secara keseluruhan dan
membentuk kantong.

Limpa

Limpa adalah organ yang terletak di sisi kiri, di atas perut dan di bawah
tulang rusuk. Ini adalah tentang ukuran kepalan tangan Anda. Limpa adalah
bagian dari sistem limfatik, yang melawan infeksi dan menjaga keseimbangan
cairan tubuh. Ini berisi sel-sel darah putih yang melawan kuman. Limpa juga
membantu mengontrol jumlah darah dalam tubuh dan menghancurkan sel-sel tua
dan rusak.
Testis

Organ kelenjar yang membentuk bagian dari sistem reproduksi laki-laki


dan bertanggung jawab untuk produksi hormon seks dan sperma.

Penis

Ini adalah anggota dari alat kelamin sistem reproduksi pria. Fungsinya
adalah untuk melakukan hubungan suami istri dan melayani di ekskresi urin.

Prostat
Ovarium

Prostat adalah organ kelenjar milik sistem reproduksi laki-laki. Terletak di bagian
depan rektum. Fungsinya untuk melindungi dan memelihara sperma.

ovarium adalah organ saluran reproduksi wanita. Ovarium bertanggung


jawab untuk mengaluarkan hormon sek dan sel telur. Ovarium, yang bentuknya
menyerupai almond, berat antara 6 dan 7 gram dan memiliki putih keabu-abuan.
Mereka terletak di kedua sisi rahim, yang melekat oleh ligamen dan infundibula.

Klitoris

Ini adalah organ seksual wanita di bagian dalam vagina. Ini tidak memiliki fungsi
tertentu kecuali untuk memberikan kesenangan untuk wanita setelah stimulasi.

Rahim

Rahim adalah organ tubuh berotot dan berongga yang berbentuk seperti buah pir.
Ini adalah bagian dalam organ terbesar yang membentuk saluran reproduksi
wanita. Hal ini terletak antara vagina dan saluran tuba.
Pankreas

Pankreas adalah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan di depan


kolom. Ini menghasilkan jus yang membantu memecah makanan dan hormon
yang membantu mengontrol kadar gula darah. Masalah pankreas dapat
menyebabkan banyak masalah kesehatan.Fungsinya untuk mensekresikan enzim
pencernaan ke dalam usus kecil dan menghasilkan hormon seperti insulin untuk
pencernaan yang tepat dari gula. Hormon ini kemudian menuju ke dalam aliran
darah (fungsi endokrin).

Pankreas juga memiliki peran dalam diabetes. Pada diabetes tipe I, sel-sel
beta pankreas tidak memproduksi insulin karena reaksi dari sistem kekebalan
tubuh terhadap mereka. Pada diabetes tipe 2, pankreas kehilangan kemampuan
untuk mensekresikan insulin yang cukup dalam menanggapi makanan.
Ginjal

Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang seukuran kepalan tangan.


Mereka berada di dekat garis tengah belakang, tepat di bawah kotak yang
membentuk tulang rusuk. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta struktur
kecil yang disebut nefron, yang menyaring darah. Ginjal, menghilangkan produk-
produk limbah dan kelebihan air, yang berubah menjadi urin. Mengalir urin
melalui tabung yang disebut ureter ke kandung kemih, di mana urin disimpan dan
kemudian dikeluarkan saat berkemih.

Sebagian besar penyakit ginjal menyerang nefron. Kerusakan ini


menyebabkan ginjal tidak dapat menghilangkan limbah. Penyebab termasuk
masalah genetik, kontra indikasi obat.
Kandung kemih

Kandung kemih adalah organ berongga yang merupakan bagian dari saluran
kemih. Hal ini bertanggung jawab untuk menerima dan mengusir urin melalui
uretra.

Otak
Ini adalah organ terbesar dari sistem saraf dan memiliki, sebagai fungsi utamanya,
mempertahankan kontrol dari seluruh tubuh. Operasinya diberikan oleh neuron.
Otak terhubung bersama-sama oleh serat memanjang disebut akson.

Fungsi utama:

 Mengontrol perilaku mengemudi dengan mengaktifkan otot-otot yang


berbeda dalam tubuh.
 Memproduksi dan mengeluarkan hormon.
 Memproses informasi sensorik.
 Bertanggung jawab untuk memori, belajar dan kognisi.

Mata

Ini adalah organ visual yang bertanggung jawab untuk mendeteksi cahaya
dan mengubahnya menjadi impuls saraf yang berjalan melalui neuron untuk
diproses oleh otak. Indra penglihatan membantu kita untuk mengenali di dunia
tempat kita berada dan apa yang mengelilingi kita, memungkinkan kita untuk
melakukan tugas tertentu.

Telinga

Telinga, meskipun ukurannya yang kecil, merupakan organyang sangat kompleks.


Bertindaksebagai filter, telingamengubahsetiap suarayang kita dengar menjadi
informasi yang akuratuntukotak. Ditelinga bagian dalam, jaringanselsensorikkecil
danserabut saraf mengumpulkangetaran suara.
Lidah

Lidah adalah kumpulan dari rangka yang terletak pada bagian mulut yang
membantu pencernaan makanan saat mengunyak dan menelan. Lidak
merupakan indra pengecap yang memiliki banyak struktur tunas pengecap.
Lidah membantu dalam berbicara , membolak balikkan makanan dan lain lain.

4. Sistem Organ pada Manusia

Sistem organ pada tubuh manusia memiliki fungsi yang beragam namun
memiliki keterkaitan satu sana lainnya. Organ adalah sekumpulan jaringan
dalam tubuh manusia yang melakukan fungsi tertentu. Dalam tubuh manusia
setidaknya ada 9 sistem organ yang masing – masing sistem organ melakukan
fungsi yang berbeda – beda. Sembilan sistem organ tersebut yaitu : sistem
pencernaan, sistem pernafasan/respirasi, sistem sirkulasi, sistem pengeluaran,
sistem gerak, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integument, dan sistem
hormon.

Berikut penjelasan dari masing – masing sistem organ yang ada pada
tubuh manusia:
1. Sistem Pencernaan

Pada tubuh manusia sistem pencernaan berfungsi untuk menghancurkan


makanan yang masuk ke dalam tubuh lalu menyerap berbagai nutrisi dari
makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sistem pencernaan
juga befungsi untuk membuang sisa – sisa makanan yang tidak berfungsi bagi
tubuh. Ada 2 proes pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.

Pada pencernaan mekanik makanan dirubah menjadi bentuk yang lebih


halus untuk mempermudah proses pencernaan itu sendiri. Sedangkan pada
pencernaan kimiawi makanan yang telah halus tadi dirubah menjadi zat – zat
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim – enzim yang ada dalam mulut,
lambung, dan usus.

Organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan diantaranya yaitu :


mulut, esophagus, perut, usus kecil, usus besar dan anus.
Proses pencernaan makanan itu sendiri dibagi menjadi beberapa bagian,
meliputi:

1) Ingesti yaitu proses memasukan makanan melalui mulut


2) Mastikasi yaitu proses pengunyahan makanan menggunakan gigi
3) Deglutisi yaitu proses menelan makanan di kerongkongan
4) Digesti yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi
molekul – molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang ada
di lambung.
5) Absorbs yaitu proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di usus
halus.
6) Defekai yaitu proses pengeluaran sisa – sisa makanan yang sudah tidak
diperlukan oleh tubuh melalui organ anus

Sistem pencernaan itu sendiri terdiri dari berbagai macam organ yaitu :
mulut, saluran pencenaan, dan kelenjar pencernaan. Berikut penjelasan lebih
lanjut mengenai organ – organ yang terlibat dalam sistem pencernaan
manusia:

1. Rongga Mulut

Proses pertama dalam pencernaan terjadi di rongga mulut, dimana


makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut. Di
dalam mulut sendiri terdapat beberapa organ yaitu :

 Gigi. Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis dimana makanan


akan dirubah menjadi bagian – bagian yang lebih halus. Proses ini beguna
untuk mempercepat proses pencernaan dengan bantuan enzim pencernaan.
 Lidah. Lidah merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk
mencampur dan menelan makanan. Lidah membantu penempatan
makanan sehingga dapat dikunyah oleh gigi.
 Kelenjar Ludah. Di dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah yaitu glandula
parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis. Setelah proses
mekanik oleh gigi, makanan akan bercampur dengan ludah agar menjadi
lembek dan mudah ditelan. Makanan yang telah dilumatkan dengan air liur
disebut bolus. Bolus ini akan diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
2. Saluran pencernaan

Berikut beberapa organ dalam saluran pencernaa:

a. Kerongkongan (esophagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang yang berfungsi sebagai jalan


bolus dari mulu ke lambung. Jalannya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan ini disebabkan oleh adanya suatu gerakan yang disebut gerakan
peristaltic pada dinding otot kerongkongan. Gerakan peristaltic ini terjadi
karena adanya kontraksi otot secara bergantian si lapisan otot dinding
kerongkongan.
b. Lambung (ventriculus)

Lambung merupakan saluran perncernaan yang terletak di bawah sekat


rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanik yang dibantu
oleh dinding lambung dan perncernaan kimiawi yang dibantu oleh getah
lambung. Lambung ini berfungsi sebagai tempat untuk menampung makanan.

c. Usus Halus

Usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang terdapat dalam


makanan. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi
dengan bantuan berbagai macam enzim pencernaan.

d. Usus Besar

Setelah nutrisi dan makanan diserap di usus halus, makanan akan


disalurkan ke usus besar. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air
dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai
diekskresikan.

e. Rectum

Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai


tempat untuk menampung feses.

f. Anus

Feses akan didorong oleh otot – otot polos menuju ke anus sebelum
akhirnya dibuang ke luar tubuh. Proses pembuangan festes ini dinamakan
defekasi. Otot – otot disekitar anus akan berkontraksi sehingga anus membuka
dan mengeluarkan feses.
3. Kelenjar Pencernaan

Organ-organ pada kelenjar pencernaan meliputi:

a. Hati yang berfungsi untuk:


 Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksoren
 Untuk menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12,D, dan
albumin
 Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat – zat
beracun dalam pencernaan
b. Pankres yaitu kelenjar yang menghasilkan beberapa enzim pencernaan
diantaranya yaitu protease, nuclease, amylase, dan lipase. Keluarnya
enzim dari kelenjar pancreas bergantung pada aktifitas hormone sekretin
yang dihasilkan oleh usus dua belas jari pada saat makanan masuk ke
dalamnya.
c. Kelenjar Empedu
Fungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu
sampai dibutuhkan untuk pencernaan. Kandung empedu juga membantu
proses pencernaan lemak.

2. Sistem Pernapasan

Pada saat kita bernapas maka sistem pernapasan akan bekerja. Bernapas
adalah proses mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan karbon dioksida.

Organ – organ yang terdapat pada sistem pernapasan diantaranya yaitu:

1) Hidung. Di dalam hidung terdapat rongga hidung yang berlapis selaput


lender. Selaput lender ini berfungsi untuk menangkap benda asing yang
terbawa oleh oksigen dari udara yang masuk ke saluran pernapasan. Di
dalam hidung juga terdapat rambut – rambut hidung yang berfungsi
sebagai penyaring kotoran yang masuk bersama dengan oksigen. Fungsi
hidung sendiri selain sebagai alat pernapasan juga sebagai alat indera
pencium.
2) Faring (pangkal tenggorokan).Faring adalah percabangan dua saluran yaitu
nasofarings dan orofarings. Fungsi utama faring adalah untuk
menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan
makanan dan minuman yang ditelan.
3) Laring. Laring terletak di antara faring dan trakea. Laring merupakan
tempat epiglottis dan pita suara. Masuknya udara melalui faring
menyebabkan laring bergetar dan terdengar sebagai suara.
4) Tenggorokan/Trakea. Tenggorokan berbentuk seperti pipa yang
panjangnya kurang lebih 10 cm yang terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Trakea berfungsi untuk menyaring udara yang
kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.
5) Paru – paru, merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia.
Dalam sistem pernapasan paru – paru berfungsi untuk mengeluarkan
karbondioksida dan uap air. Paru – paru bertugas untuk mentransfer
oksigen yang dihirup ke dalam darah untuk kemudian dialirkan ke seluruh
tubuh. Paru – paru berada di dalam rongga dada sebelah kiri dan kanan
yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru – paru terdiri dari paru – paru
kanan dan paru – paru kiri. Paru – paru kanan terdiri dari tiga gelambir
sedangkan paru – paru kiri memiliki dua gelambir.
6) Diafragma. Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan
meluas di bagian bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah
untuk membantu sistem pernapasan.
3. Siatem Sirkulasi

Secara umum sistem sirkulasi berfungsi untuk memelihara kondisi


seimbang di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan
berfungsi secara optimal. Selain itu sestem sirklasi juga berfungsi untuk:

 Memenuhi kebutuhan jaringan tubuh.


 Mentransfor zat – zat makanan ke jaringan tubuh.
 Menghantarkan hormone dari satu bagian ke bagian tubuh lainnya.

Sistem sirkulasi ini terdiri dari

a. Sistem Peredaran Darah/Transportasi

Sistem Transfortasi adalah proses pengedaran zat – zat yang diperlukan ke


seluruh tubuh dan pengambilan zat – zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan ke luar tubuh.

Fungsi sistem peredaran darah adalah:

 Untuk mensuplai oksigen dan sari – sari makanan yang diabsorbsi dari
sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh
 Membawa gas sisa berupa karbondioksida ke paru – paru
 Mengembalikan zat sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan
 Menjaga suhu tubuh
 Mendistribusikan hormon – hormon untuk mengatur sel tubuh.

Sistem peredaran darah manusia meliputi beberapa organ diantaranya


 Darah yang berfungsi sebagai alat transfortasi utama dalam sistem
sirkulasi
 Jantung yang berfungsi untuk memompa darah yang mengandung oksigen
ke seluruh tubuh manusia
 Pembuluh darah yang merupakan jalan bagi darah mengalir dari jantung
menuju ke jaringan seluruh tubuh. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 3
macam yaitu pembuluh nadi, vena dan pembuluh kapiler.
b. Sistem Peredaran Getah Bening/Sistem Limfa

Sistem limfa berkaitan dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa


berfungsi untuk membuat getah bening atau limfa yang merupakan cairan
yang mengandung sel dara putih. Getah bening ini bertugas untuk membantu
tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh.
4. Siatem Pengeluaran

Setiap hari dalam tubuh manusia terjadi berbagai macam reaksi yang
sangat kompleks. Reaksi tersebut disebut dengan istilah metabolism.
Metabolism sendiri terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anaboisme
merupakan reaksi pengikatan sedangkan katabolisme merupakan reaksi
penguraian. Dari reaksi – reaksi tersebut menghasilkan zat – zat yang berguna
dan zat – zat yang tidak berguna bagi tubuh atau bahkan dapat meracuni tubuh
sehingga harus dikeluarkan.

Proses pengeluaran dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu:


1) Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut
feses melaui anus
2) Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat – zat sisa metabolism berupa CO2,
H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Sistem sekresi terdiri dari
organ ginjal, kulit, hati dan paru.
3) Sekresi yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam
saluran pencernaan yang berupa substansi kimia berbentuk lender oleh sel
kelenjar misalnya hormon dan enzim.
4) Eliminasi yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh , baik dari
rongga kecil maupun rongga yang besar.

5. Sistem Gerak
Sistem gerak manusia terdiri dari sistem rangka dan sistem otot. Alat gerak
manusia adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif sedangkan otot
disebut alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.
1. Sistem Rangka
Rangka dewasa manusia terdiri dari 206 ruas tulang dengan bentuk dan
ukuran yang sangat bervariasi. Pada sistem gerak, rangka manusia
berfungsi untuk:
 Formasi bentuk tubuh
 Formasi sendi – sendi
 Pelekatan otot – otot
 Sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktifitas tubuh
 Sebagai penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi
pengaruh tekanan
 Sebagai proteksi untuk melindungi organ – organ halus pada tubuh
 Hemopoesis atau pembentukan sel – sel darah yang terjadi di sumsum
tulang belakang.
 Sebagai imunologis
 Tempat penyimpanan kalsium

Sistem rangka disusun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan.


Rangka manusia dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu aksial dan
apendikuler.

1) Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh,


yaitu tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.
Rangka aksial terdiri dari 80 tulang.
2) Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota
gerak atas dan bawah, terdiri dari 126 ruas tulang.Dalam sistem rangka
terdapat sendi yang merupakan penghubung antar tulang sehingga mampu
digerakan.

Berdasarkan arah gerakannya sendi dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:

 Sendi putar, yang memungkinkan gerakan memutar atau rotasi.


 Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala
arah
 Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan beberapa gerakan
rotasi namun tidak ke semua arah.
 Sendi engsel merupakan pesendian yang memungkinkan gerakan satu arah
 Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi
pada satu bidang datar saja.
2. Sistem Otot

Otot memiliki 3 kemampuan khusus yaitu:

1) Kontrakbilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek


2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat
kontraksi.
3) Elastisitas, yaitu kemampuan untuk kembali ke posisi semula setelah
berkontraksi atau disebut relaksasi.

Otot manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu:

1) Otot rangka/otot lurik merupakan otot yang melekat dan menggerakan


tulang rangka.
2) Otot polos yang terdapat pada dinding penyusun organ – organ bagian
dalam.
3) Otot jantung, merupakan otot yang hanya terdapat pada dinding jantung
dan vena.

6. Sistem Reproduksi
Sistem reprodtuksi berfungsi untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan
mempertahankan jenisnya.
Sistem reproduksi terdiri dari sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi
wanita.
1. Sistem Reproduksi Pria

Terdiri dari:

1) Testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormone


testosterone
2) Epididimid yang berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma.
3) Vas deferens berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis/kantung semen atau mani.
4) Uretra yang berfungsi untuk membawa sperma ke luar tubuh.
5) Tubulus recti berfungsi sebagai tempat bermuaranya saluran dari tubulus
seminiferus.
6) Penis berfungsi sebagai alat untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel
sperma).
7) Skrotum berfungsi sebagai alat untuk pembentkan sel sperma.\

b. Sistem Reproduksi Wanita

Terdiri dari:

1) Ovarium (indung telur), yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur


(ovum) dan hormon (esterogen dan progesterone).
2) Oviduk/tuba falopi/saluran telur, berfungsi untuk menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus.
3) Uterus (kantung peranakan/rahim), berfungsi sebagai tempat
perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi, menerima pembuahan ovum
yang tertanam ke dalam endometrium, dan juga sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya janin.
4) Vagina merupakan penghubung rahim ke bagian tubuh luar, juga
menghasilkan berbagai macam sekresi.
5) Vulva berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan
sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
6) Leher rahim (serviks) berfungsi untuk membantu perjalanan sperma dari
vagina menuju rahim.
7. Siatem Saraf

Sistem saraf pada manusia berperan dalam proses iritabilitas yaitu


kemampuan untuk menanggapi suatu rangsangan dari luar. Untuk menanggapi
rangsangan sistem saraf memiliki 3 komponen, yaitu:

1) Reseptor, merupakan alat penerima rangsangan atau impuls. Yang


bertindak sebagai reseptor adalah panca indera
2) Konduktor (penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri
yang terdiri dari sel – sel saraf yang disebut neuron
3) Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang
paling penting dalam tubuh manusia adalah otot dan hormone.

Sel saraf terdiri dari 3 bagian utama yaitu:

1) Badan sel yang merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang
mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur
kegiatan sel saraf. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang
berfungsi sebagai penyedia energy untuk membawa rangsangan.
2) Dendrit, merupakan sel saraf pendek dan bercabang – cabang yang
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
3) Neurit (akson), berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke
sel saraf lain. Organ yang berperan dalam sistem saraf selain sel saraf itu
sendiri yaitu:
a. Otak. Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia
yang terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh 3 lapis selaput
kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut durameter,
paling dalam adalah piamater dan selaput bagian tengah disebut
arachnoid. Otak manusia terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Otak besar (cerebrum), berfungsi sebagai pusat kegiatan – kegiatan
yang disadari seperti berfikir, mengingat, berbicara dll..
2) Otak kecil (cerebellum), berfungsi untuk mengatur keseimbangan
tubuh dan mengkoordinsi kerja oto – otot ketika bergerak.
3) Sumsum lanjutan, berfungsi sebagai pusat pengendalian pernapasan,
penyempitan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur
suhu tubuh dan kegiatan – kegiatan yang tidak disadari.
b. Sumsum Tulang Belakang. Sumsum Tulang Belakang memanjang di
dalam rongga tulang belakanh, mulai dari ruas – ruas tulang leher
sampai ruas tulang pinggang kedua. Sumsum tulang belakang
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dan ke otak serta untuk
member kemungkinan jalan terpendek secara reflex.

8. Sistem Integumen

Sistem integument merupakan sistem yang paling luas yang ada pada
tubuh manusia. Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu
sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem ini terdiri dari kulit dan
kelengkapannya termasuk kuku, rambut, kelenjar dan reseptor saraf khusus.
Integument itu sendiri merupakan suatu kata yang bersal dari bahasa latin
“integumentum” yang berarti penutup. Fungsi sistem integument adalah
sebagai penutup organ atau jaringan dalam manusia untuk melindungi dari
kontak luar.

a. Kulit
Kulit berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan yang
berlebihan dan mencegah masuknya benda – benda asing yang berasal
daari luar seperti bakteri.
Selain itu fungsi kulit lainnya adalah:
 Untuk mengeluarkan keringat
 Untuk pelindung tubuh
 Untuk mengatur suhu tubuh
 Sebagai tempat pembuangan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
b. Rambut

Rambut adalah organ yang tumbuh di kulit yang berbentuk seperti benang.
Fungsi rambut yaitu:

 Untuk melindungi kulir dari pengaruh buruk


 Menyaring udara pada hidung
 Sebagai pengatur suhu
 Pendorong penguapan keringat
 Dan sebagai indera peraba.
c. Kuku

Kuku merupakan sel yang mirip seperti jel dan mengeras. Fungsi utama
kuku adalah untuk melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf.

9. Sistem Hormon

Kata hormone berasal dari bahasa yunani “hormaein” yang berarti


“memacu”. Hormone diproduksi oleh kelenjar endokrin dan berfungsi untuk
mengatur metabolism dalam tubuh, perkembangan, pertumbuhan, reproduksi,
dan tingkah laku.

Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau


kelebihan hormone maka akan menyebabkan suatu gangguan pada tubuh
seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa) ataupun kerdil. Fungsi hormone
dalam tubuh adalah untuk mengatur kinerja tubuh. Kelenjar endokrin
menghasilkan hormone diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Kelenjar hipofisis dan hipotalamus


Kelenjar hipotalamus memiliku peranan yang sangat penting dalam sistem
koordinasi tubuh manusia.
2. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid disebut juga sebagai kelenjar gondok. Kelenjar ini terletak
di leher bagian depan dan terdiri dari dua lobus. Kelenjar tiroid
mensekresikan 2 hormon yaitu tiroksin yang berfungsi untuk mengatur
metabolism tubuh dan hormone kalsitonin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar kalsium dalam darah.
3. Kelenjar paratiroid
Menghasilkan hormone parathormon yang berfungsi untuk meningkatkan
kadar kalsium dalam darah dengan cara meningkatkan pengambilan
kembali kalsium dari ginjal, merangsang pembebasan kalsium dari tulang
keras sampai kadar kalsium dalam darah normal kembali.
4. Kelenjar timus
Merupakan tempat menimbun hormone pertumbuhan, dan setelah manusia
dewasa hormone ini tidak akan berfungsi lagi.
5. Kelenjar pancreas
Pancreas merupakan sekumpulan sel endokrin yang mensekreskan dua
macam hormone ke sistem sirkulasi.
6. Kelenjar adrenal

Kelenjar ini terdiri dari korteks adrenal dan medulla adrenal.

Korteks adrenal menghasilkan hormone:


1) Mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolism mineral
2) Glukokortikoid yang berfungsi untuk mengatuk metabolism glukosa

Medulla adrenal menghasilkan hormone adrenalin (epinefrin dan


noreepinefrin) yang berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa,
menaikan denyut jantung, dan memperluas bronkiolus.

7. Kelenjar kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis (pada pria) dan ovarium (pada wanita).
Pada testis mengsilkan hormone mineralokortikoid yang berfungsi untuk
mengatur metabolisme mineral, mendorong pertumbuhan sekunder seperti
suara menjadi besar dll. Ovarium menghasilkan hormone esterogem yang
berfungsi untuk memicu ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita dan
hormone progesterone yang berfungsi untuk memicu pertumbuhan dinding
uterus (rahim) sebagai persiapan untuk ovulasi berikutnya.
Komposisi Tubuh Manusia

Pada umumnya komposisi tubuh manusia terdiri dari 50-60% air, 40%
bahan kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi mineral 15%, karbohidrat
yang kurang dari 5%, dan lemak 40%. Pada usia 70 tahun, lansia sudah
kehilangan 40% lean body mass atau massa bebas lemak mereka dibandingakn
dengan ketika mereka muda. Individu yang berusia 70 tahun juga mengalami
penurunan total air tubuh dan massa tulang. Dehidrasi atau kekurangan cairan
tubuh merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai pada lansia.

Lemak tubuh ini terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak
visceral. Lemak merupakan jaringan terbesar penyusun komposisi tubuh yaitu
sebesar 10% -20% pada pria dan 20%-30% pada wanita. Sisanya adalah protein
dan karbohidrat dalam otot-otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak
tubuh disimpan dalam dua jenis yaitu untuk lemak esensial dan lemak untuk
cadangan. Lemak esensial ini diperlukan untuk fungsi fisiologis normal seperti
yang terdapat pada kelenjar susu, system saraf pusat, dan pada sumsum tulang
belakang. Presentase lemak tubuh adalah presentase massa lemak tubuh terhadap
berat badan. Lemak visceral adalah lemak di bagian dalam tubuh yang melindungi
organ-organ dalam yang vital dan terdapat pada abdomen. Biasanya batang tubuh
yang besar digambarkan dalam jumlah lemak visceral yang besar pula selain juga
berhubungan dengan tinggi badan. Distribusi lemak lansia biasanya berupa lemak
subkutan yang dideposit di bawah batang tubuh. Jaringan lemak visceral di
abdominal meningkat rata-rata 61% pada pria dan 66% pada wanita berusia 20-39
tahun dibandingakan dengan lansia di atas 60 tahun.

Tabel Perbandingan Komposisi Tubuh pada Dewasa Muda dan Lansia

Komponen Usia 20-25 tahun Usia 70-75 tahun


Protein 19% 12%
Air 61% 53%
Mineral 6% 5%
Lemak 14% 30%

Anda mungkin juga menyukai