Laporan Pendahuluan 2 CA Tyroid
Laporan Pendahuluan 2 CA Tyroid
A. Pengertian
Kanker Tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki empat tipe
relatif baik namun perjalanan klinisnya sukar diramalkan. Klien dengan Ca Tiroid
B. Etiologi
1. Kenaikan sekresi hormon TSH ( Thyroid Stimulating Hormon) dari kelenjar hipofise
anterior disebabkan berkurangnya sekresi hormon T3 dan T4 dari kelenjar tiroid oleh karena
kurangnya intake iodium. Ini menyebabkan tiroid yang abnormal dapat berubah menjadi
kanker.
2. Penyinaran (radiasi ion) pada daerah kepala, leher, dada bagian atas terutama anak-anak
3. Faktor genetik.
dengan kelenjar tiroid normal yang terdapat di sekelilingnya. Oleh karena itu, bila
dilakukan scintiscan, nodula akan tampak sebagai suatu daerah dengan pengambilan yang
kurang, suatu lesi dingin. Teknik diagnostik lain yang dapat digunakan untuk diagnosis
banding nodula tiroid adalah ekografi tiroid. Teknik ini memungkinkan membedakan
dengan cermat antara massa padat dan massa kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat,
Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu
nodula yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya, dan berhubungan
Secara umum telah disepakati bahwa kanker tiroid secara klinis dapat
dibedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdeferensiasi baik dengan kecepatan
pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan penyembuhan tinggi, dan suatu kelompok
kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal. Terdapat empat jenis kanker tiroid
menurut sifat morfologik dan biologiknya : papilaris, folikularis, medularis, dan anaplastik.
dingin pada scan isotop, dan padat pada ultrasonografi tiroid, yang sangat berbeda
dengan bagian-bagian kelenjar lainnya. Pada goiter multinodular, kanker berupa nodul
dominan lebih besar, lebih keras dan jelas dari bagian sekelilingnya. Kira-kira 10%
karsinoma papiler, terutama pada anak-anak, disertai pembesaran kelenjar getah bening
leher, tapi pemeriksaan teliti biasanya akan mengungkapkan nodul dingin pada tiroid.
Jarang, akan perdarahan, nekrosis dan pembentukan kista pada nodul ganas tetapi pada
ultrasonografi tiroid, akan terdapat echo interna yang berbatas jelas yang berguna untuk
lesi ganas semi kistik dari kista murni yang tidak ganas. Akhirnya, karsinoma papiler
dapat ditemukan tanpa sengaja sebagai suatu fakus kanker mikroskopik di tengah-tengah
kelenjar yang diangkat untuk alasan-alasan lain seperti misalnya : penyakit graves atau
goiter multinodular.
Secara mikroskopis, tumor terdiri dari lapisan tunggal sel-sel tiroid teratur pada
vascular stalk, dengan penonjolan papil ke dalam ruang mikroskopis seperti kista. Inti sel
besar dan pucat sering mengandung badan inklusi intra nukleus yang jelas san seperti kaca.
Kira-kira 40% karsinoma papiler membentuk bulatan klasifikasi yang berlapis, sering pada
ujung dari tonjolan papil disebut psammoma body, ini biasanya diagnostik untuk
karsinoma papiler. Kanker ini biasanya meluas dengan metastasis dalam kelenjar dan
dengan invasi kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening lokal. Pada pasien tua, mereka bisa
jadi lebih agresif dan menginvasi secara lokal kedalam otot dan trakea. Pada stadium lebih
lanjut, mereka dapat menyebar ke paru. Kematian biasanya disebabkan penyakit lokal,
dengan invasi kedalam pada leher, lebih jarang kematian bisa disebabka metastasis paru
yang luas. Pada beberapa penderita tua, suatu karsinoma papiler yang tumbuh lambat akan
mulai tumbuh cepat dan berubah menjadi karsinoma anaplastik. Perubahan anaplastik
lanjut ini adalah penyebab kematian lain dari karsinoma papiler, banyak karsinoma papiler
yang mensekresi tiroglobulin, yang dapat digunakan sebagai tanda rekurensi atau
metastasis kanker.
Karsinoma folikular ditandai oleh tetap adanya folikel-folikel kecil walaupun
pembentukan koloid buruk. Memang karsinoma folikular bisa tidak dapat dibedakan dari
adenoma folikular kecuali dengan invasi kapsul atau invasi vaskular. Tumor ini sedikit
lebih agresif daripada karsinoma papilar dan menyebar baik dengan invasi lokal kelenjar
getah bening atau dengan invasi pembuluh darah disertai metastasis jauh ke tulang atau
paru. Secara mikroskopis, sel-sel ini berbentuk kuboid dengan inti besar yang teratur
sekeliling folikel yang sering kali mengandung koloid. Tumor-tumor ini sering tetap
tiroglubulin dan jarang, untuk mensintesis T3 dan T4. Jadi, kanker tiroid yang berfungsi
yang jarang ini hampir selalu merupakan karsinoma folikular. Karakteristik ini membuat
tumor-tumor ini lebih ada kemungkinan untuk memberi hasil baik terhadap pengobatan
iodin radioaktif . Pada penderita yang tidak diobati, kematian disebabkan karena
perluasan lokal atau karena metastasis jauh mengikuti aliran darah dengan keterlibatan
ditandai dengan sel-sel sendiri-sendiri yang besar dengan sitoplasma yang berwarna merah
muda berisi mitokondria. Mereka bersikap lebih seperti karsinoma papilar kecuali mereka
jarang ada ambilan radioiodin. Karsinoma campuran papilar dan folikular lebih seperti
karsinoma papilar. Sekresi tiroglobulin yang dihasilkan oleh karsinoma folikular dapat
Karsinoma medular adalah penyakit dari sel C (sel parafolikular) yang berasal
dari badan brankial utama dan mampu mensekresi kalsitonin, histaminase, prostaglandin,
serotonir, dan peptida-peptida lain. Secara mikoroskopis, tumor terdiri dari lapisan-lapisan
sel-sel yang dipisahkan oleh substansi yang terwarnai dengan merah. Amiloid terdiri dari
rantai kalsitonin yang tersusun dalam pola fibril atau berlawanan dengan bentuk-bentuk
lain amiloid, yang bisa mempunyai rantai ringan imunoglobulin atau protein-protein lain
tetapi tidak seagresif kanker tiroid undifferentiated. Ini meluas secara lokal ke kelenjar
getah bening dan ke dalam otot sekeliling dan trakea. Bisa invasi limfatik dan pembuluh
(CEA = Carsinoembryonic antigen) yang disekresi oleh tumor adalah tanda klinis yang
melibatkan kelenjar multipel (Multiple Endocrin neoplasia tipe II = MEN II, sindroma
neuroma multipel pada lidah, bibir, dan usus. Kira-kira sepertiga dalah kasus keganasan
semata. Jika karsinoma medular di diagnosis dengan biopsi aspirasi jarum halus atau saat
pembedahan, maka penting kiranya pasien diperiksa untuk kelainan endokrin lain yang di
jumpai pada MEN II dan anggota diperiksa untuk adanya karsinoma medular dan juga
MEN II. Pengukuran kalsitonin serum setelah stimulasi pentagastrin atau infus kalsium
dapat digunakan untuk skrining karsinoma medular. Pentagastrin diberikan per intravena
dalam bentuk bolus 0,5g/kg, dan contoh darah vena diambil pada menit 1, 3, 5, dan 10.
Peningkatan abnormal kalsitonin serum pada menit ke 3 atau 5 adalah indikatif adanya
keganasan. Gen untuk MEN Iia telah dilokalisasi pada kromosom 10, dan sekarang
memungkinkan menggunakan pemeriksaan DNA polimorfik dan polimorfisme panjang
fragmen terbatas untuk identifikasi karier gen sindroma ini. Jadi anggota keluarga yang
membawa gen ini dapat diidentifikasi dan diperiksa sebagai orang berisiko tinggi untuk
karsinoma sel kecil, sel raksasa, dan sel kumparan. Biasanya terjadi pada pasien-pasien tua
dengan riwayat goiter yang lama dimana kelenjar tiba-tiba dalam waktu beberapa minggu
atau bulan mulai membesar dan menghasilkan gejala-gejala penekanan, disfagia atau
kelumpuhan pita suara, kematian akibat perluasan lokal yang biasanya terjadi dalam 6-36
1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras) di dekat
jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum kanker tiroid.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka dapat ditemukan selama
pemeriksaan fisik.
5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher saat menelan.
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang
khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. Pemeriksaan
sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak
khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan
indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum
2. Radiologis
a. Foto X-Ray
obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. Pada
karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang
massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada
kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis
pada pary dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk
b. Ultrasound
Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namun cara
ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhana
dan murah.
c. Computerized Tomografi
CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan
secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.
d. Scintisgrafi
Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. Daerah
cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi
3. Biopsi Aspirasi
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur
diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan
peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan
mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan
aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur sitologi dapat
meduler.
F. Penatalaksanaan medic
a. Ismektomi
Ismektomi adalah pengangkatan tonjolan tiroid jinak yang berada pada ismus tiroid,
b. Lobektomi Subtotal
Lobektomi Subtotal adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid sekitarnya
pada satu sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5 gram jaringan tiroid normal
dibagian posterior.
Lobektomi Total adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid seluruhnya pada
satu sisi.
Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan tiroid satu
lobus, atau pada tonjolan tiroid dengan hasil pemeriksaan FNA menunjukkan neoplasma
tiroid, maka tindakan lobektomi total tersebut sudah dianggap cukup pada penderita
d. Tiroidektomi Subtotal
disekitarnya pada kedua sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5 gram jaringan
Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai kedua sisi.
tiroid pada satu sisi disertai pengangkatan sebagian besar jaringan tiroid sisi kontralateral
Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan tiroid satu
lobus dan sebagian jaringan tiroid kontralateral. Tindakan tersebut juga dapat dilakukan
pada karsinoma tiroid deferensiasi baik pada satu lobus dan belum melewati garis tengah,
untuk menghindari kelenjar paratiroid bilateral. Penderita karsinoma tiroid yang dilakukan
prosedur ini harus dilanjutkan dengan pemberian ablasi sisa jaringan tiroid menggunakan
yodium radioaktif.
f. Tiroidektomi Total
Tiroidektomi Total adalah pengangkatan tonjolan tiroid beserta seluruh jaringan tiroid.
Operasi ini dikerjakan pada karsinoma tiroid deferensiasi terutama bila disertai adanya
faktor prognostik yang jelek, karsinoma tiroid tipe meduler, karsinoma tiroid tipe
2. Non Pembedahan
a. Radioterapi
Radioterapi adalah penggunaan radiasi ion di bidang kedokteran sebagai satu bagian
sebagai terapi kuratif maupun bersifat adjuvan. Lapangan radiasi juga mencakup jaringan
limfonodus dan pembuluh darah yang menjadi risiko utama untuk metastase tumor.
Radioterapi adalah penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker atau merusak sel
tersebut sehingga tidak dapat bermultiplikasi lagi. Walaupun radiasi ini akan mengenai
seluruh sel, tetapi umumnya sel normal lebih tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan
sel kanker.
1) Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau
untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil
3) Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala
yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup
4) Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang sering disebut
sebagai adjuvant therapy atau terapi tambahan dengan tujuan agar terapi bedah dan
Jenis radioterapi :
Pada terapi eksternal, mesin akan mengeluarkan sinar radiasi pada tempat kanker dan
jaringan sekitarnya. Mesin yang digunakan dapat berbeda, tergantung dari lokasi kanker.
Radioterapi diberikan melalui cairan infus yang kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
atau dapat juga dengan cara menelannya. Contoh obat radioterapi melalui infus adalah
metaiodobenzylguanidine (MIBG) untuk mengobati neuroblastoma, sedangkan melalui oral
b. Kemoterapi
Walaupun obat ideal akan menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan sel biasa,
kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk mengakibatkan kerusakan
yang lebih besar pada sel kanker daripada sel biasa, biasanya dengan menggunakan obat
yang mempengaruhi kemampuan sel untuk bertambah besar. Pertumbuhan yang tak
terkendali dan cepat adalah cirri khas sel kanker. Tetapi, karena sel biasa juga perlu
bertambah besar, dan beberapa bertambah besar cukup cepat (seperti yang di sumsum
tulang dan garis sepanjang mulut dan usus), semua obat kemoterapi mempengaruhi sel biasa
kehilangan berat badan, kepenatan, dan sel darah hitung rendah yang menyebabkan anemia
dan risiko infeksi bertambah. Dengan kemoterapi, orang sering kehilangan rambut mereka,
Mual dan Muntah: gejala ini biasanya bisa dicegah atau dikurangi dengan obat
(kontra-obat emesis). Mual juga mungkin dikurangi oleh makanan makan kecil dan dengan
menghindari makanan yang tinggi di serat, gas barang hasil bumi itu, atau yang sangat
Sel Darah Hitung rendah: Cytopenia, kekurangan satu atau lebih tipe sel darah,
bisa terjadi karena efek racun obat kemoterapi pada sumsum tulang (di mana sel darah
dibuat). Misalnya, penderita mungkin membuat sel darah merah yang rendah secara
abnormal (anemia), sel darah putih (neutropenia atau leukopenia), atau platelet
atau darbepoietin, bisa diberikan untuk pertambahan pembentukan sel darah merah, atau
sel darah merah bisa ditransfusikan. Jika thrombocytopenia hebat, platelet bisa
Pada jaringan tiroid sehat dan ganas yang tertinggal setelah operasi,selanjutnya diberikan
terapi ablasi iodium radioaktif. Mengingat adanya uptake spesifik iodium ke dalam sel
folikuler tiroid termasuk sel ganas tiroid yang berasal dari sel folikuler.
Ada 3 alasan terapi ablasi pada jaringan sisa setelah operasi, yaitu:
2) Untuk mendeteksi kekambuhan atau metastasis melalui eliminasi uptake oleh sisa jaringan
tiroid normal.
Untuk memaksimalkan uptake iodium radioaktif setelah tiroidektomi total, kadar hormone
Evaluasi lanjutan perlu dilakukan selama beberapa dekade sebelum dikatakan sembuh
total. Target kadar TSH pada kelompok risiko rendah untuk kesakitan dan kematian
karena keganasan tiroid adalah 0,1-0,5 mU/L, sedang untuk kelompok risiko tinggi adalah
0,01 mU/L.
G. Komplikasi
1. Perdarahan
Resiko ini minimum, namun hati-hati dalam mengamankan hemostatis dan penggunaan
2. Masalah terbukanya vena besar (vena tiroidea superior) dan menyebabkan embolisme
udara.
Seharusnya ini tidak boleh terjadi pada operasi bedah sekarang ini, sehingga antibiotik
1. Minor : seroma
6. Hipoparatiroidisme
7. Hipotiroidisme
8. Krisis tiroid
9. Infeksi
H. Indikasi Tiroidektomi
1. Penderita dengan tirotoksikosis yang tidak responsif dengan terapi medikamentosa atau
yang kambuh
I. Asuhan Keperawatan
1. Pre Operasi
a. Aktivitas / latihan
b. Eliminasi
Mengalami ansietas dan stres yang berat, baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
d. Nutrisi dan metabolik
Mual dan muntah, suhu meningkat diatas 37,4C.Pembesaran tiroid, edema non-pitting
Bicaranya cepat dan parau, bingung, gelisah, koma, tremor pada tangan, hiperaktif reflek
tendon dalam (RTD), nyeri orbital, fotofobia, palpitasi, nyeri dada (angina).
f. Reproduksi / seksual
2. Post operasi
c. Pola neurosensori : gangguan status mental dan perilaku, seperti : bingung, disorientasi,
3. Diagnosa Keperawatan
Pre operatif
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama ... x 24 jam diharapkan mampu mengurangi
Kriteria Hasil :
koping.
Merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stres
Intervensi
3) Berikan obat anti ansietas, contohnya : transquilizer, sedatif dan pantau efeknya.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama ...x24 jam diharapkan tingkat zat gizi yang
Kriteria Hasil :
Intervensi
2) Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang berat badan setiap hari serta
Rasional: penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang
4) Kolaborasikan dengan dokter obat obat atau vitamin yang diperlukan untuk memenuhi
dipahami.
Intervensi :
menurunkan kerasnya suara yang harus diucapkan pasien untuk dapat didengarkan
3) Anjurkan untuk tidak berbicara terus menerus.
Rasional :Suara serak dan sakit tenggorok akibat edema jaringan atau kerusakan karena
4) Kolaborasikan dengan dokter obat obat yang diperlukan untuk meringankan rasa nyeri.
Post operatif
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. obstruksi jalan napas(spasme jalan napas).
Kriteria Hasil :
Menunjukkan pembersihan jalan napas yang efektif dibuktikan dengan pertukaran gas
Intervensi :
berkembangnya distres pada pernapasan merupakan indikasi kompresi trakea karena edema
atau perdarahan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama ... x 24 jam diharapkan dapat mengendalikan
Kriteria hasil :
melaporkan nyeri dapat berkurang atau hilang., dari skala 7 berkurang menjadi 2.
Intervensi :
1) Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik verbal maupun nonverbal, catat lokasi, intensitas
2) Memberikan pasien pada posisi semi fowler dan sokong kepala/leher dengan bantal kecil.
garis jahitan
3) Anjurkan pasien menggunakan teknik relaksasi, seperti imajinasi, musik yang lembut,
relaksasi progresif.
dan membantu pasien untuk mengatasi nyeri/rasa tidak nyaman secara lebih efektif.
4) Berikan analgesik narkotik yang diresepkan & evaluasi keefektifannya.
pada dan sekitar insisi, pengangkatan tidak sengaja dari para tiroid, perdarahan dan
Kriteria hasil :
Hiperkalemia
Intervensi :
Perdarahan:
1) Pantau:
b) Status balutan: inspeksi dirasakan dibelakang leher setiap 2x 24 jam, kemudian setiap
8 jam setelahnya.
tersedak atau sensasi tekanan pada daerah insisi terasa. Bila gejala itu terjadi, kendur-
kan balutan, cek TTV, inspeksi insisi, pertahankan klien pada posisi semi fowler,
beritahu dokter.
Temuan ini menandakan perdarahan berlebihan dan perlu perhatian medis segera.
Intervensi :
pernafasan.
atau tersedak.
yang dapat disebabkan oleh perdarahan, perhatian medis untuk mencegah henti nafas.
3) Pertahankan posisi semi fowler dengan bantal dibelakang kepala untuk sokongan
dalam.
mencegah ate-lektasis.
5) Jamin bahwa O2 dan suction siap tersedia di tempat.
Intervensi:
Infeksi luka:
Intervensi:
Intervensi:
Hipokalsemia:
2) Beritahu dokter bila keluhan-keluhan kebal, kesemutan pada bibir, jari-jari/jari kaki,
Intervensi:
hormon tiroid.
daftra pustaka
http://krisbudadharma.blogspot.com/2013/02/kris-boedda-blog's.html