Anda di halaman 1dari 18

Visi:

nPad
Pada Tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam penerapan ilmu
dan teknologi keperawatan usia lanjut

APLIKASI PRAKTIK HOME HELATH NURSING PADA LANSIA


DENGAN PENYAKIT KANKER

Program studi : Sarjana Terapan Prodi Profesi Ners Program


Pendidikan Profesi Tingkat III

Mata kuliah : Home Helath Nursing

Pembimbing : Dr. Prayetni, S.Kp., M.Kes.

Kelompok 2 :

1. Aranya Wikantari P3.73.20.2.17.003


2. Azzahra Firdausy S. P3.73.20.2.17.008
3. Fitra Rahmadilla H. P3.73.20.2.17.016
4. Kornelia Stephanie P3.73.20.2.17.021
5. Nafissa Almandita P3.73.20.2.17.024
6. Rani Dwi Wardhani P3.73.20.2.17.029
7. Vidia Eka Septiasari P3.73.20.2.17.038
8. Wahyu Chandra Yoga P3.73.20.2.17.039

JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Aplikasi Praktik Home Health Nursing pada Lansia dengan Penyakit Kanker sebagai salah
satu tugas dan bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing,
materi maupun teknis, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ulty Desmarnita,S.Kp.,Ns.M.Kes.Sp.Mat. selaku Ketua Jurusan Keperawatan di


Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
2. Dr. Praytni, S.Kp.,M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Home Health Nursing
di Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
3. Orang tua yang telah memberikan doa, arahan, dukungan, dan dorongan dari segi
material maupun moral.
4. Serta teman-teman yang kami sayangi kelas Prodi Ners tingkat 3.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari segi
kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu pengetahuan yang penulis kuasai. Oleh karena itu
penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan
makalah atau karya tulis dimasa mendatang. Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan
terima kasih.

Bekasi, Maret 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORITIS......................................................................................................................3
A. Konsep Penyakit Kanker pada Lansia..........................................................................................3
1. Pengertian Penyakit Kanker pada Lansia..........................................................................3
2. Jenis-Jenis Kanker yang Sering pada Lansia.....................................................................3
a. Kanker Paru-Paru................................................................................................................4
b. Kanker Payudara.................................................................................................................4
c. Kanker Prostat.....................................................................................................................4
d. Kanker Serviks.....................................................................................................................4
e. Kanker Kolon Dan Rektum.................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................6
APLIKASI PENERAPAN PRAKTIK HOME HEALTH NURSING PADA LANSIA DENGAN
PENYAKIT KANKER........................................................................................................................6
A. Program Home Health Nursing pada Lansia dengan Penyakit Kanker..........................6
1. Pengertian Home Helth Nursing pada Lansia dengan Penyakit Kanker........................6
2. Program Home Helth Nursing mengenai Penyakit Kanker pada Lansia.......................6
a. Program CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam Home Health Nursing. .6
1) Tujuan CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam Praktik Home Health
Nursing.............................................................................................................................7
2) Prinsip-Prinsip CPCHC (cancer patient-centered home care......................................8
3) Tim Interdisiplin CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam Praktik
Home Health Nursing.....................................................................................................9
4) Keterampilan Perawatan CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam Home
Health Nursing..............................................................................................................10
b. Program Konseling Spesifik Bagi Lansia dengan Penyakit Kanker..............................10

ii
c. Mekanisme Koping Positif Terhadap Loss dan Grieving Bagi Lansia dengan Penyakit
Kanker................................................................................................................................11
BAB VI...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Simpulan.............................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang tidak hanya terdapat
pada manusia tetapi pada hewan dan tumbuhan, akibat adanya kerusakan gen yang
mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah satu sebab kerusakan itu adalah
adanya mutase gen. mutase gen adalah suatu keadaan ketika sel mengalami perubahan
sebagai akibat adanya paparan sinar ultraviolet, sinar UV, bahan kimia ataupun bahan-
bahan yang berasal dari alam.

Kanker adalah salah satu penyakit yang paling banyak menimbulkan kesakitan dan
kematian pada manusia. Diperkirakan, kematian akibat kanker di dunia mencapau 4,3
juta per tahun dan 2,3 juta diantaranya ditemukan di negara berkembang. Jumlah
penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan tiga juta diantaranya ditemukan di
negara yang sedang berkembang.

Pada usia lanjut seseorang lebih rentan terkena penyakit kanker dan juga
penyakitlainnya, hal ini disebabkan karena pada usia lanjut metabolisme tubuh
cenderung menurunyang berakibat turunnya kekebalan tubuh yang berperan aktif
melawan bibit penyakit yangtanpa sengaja ataupun diam-diam masuk kedalam tubuh.
Selain faktor fisik, faktor psikologilansia juga ikut mempengaruhi rentannya lansia
terjangkit kanker, pada lansia emosicenderung meledak-ledak tak terkontrol akibat tidak
stabilnya hormon karena menopause.

Selain itu, pada usia lanjut resiko penyakit kanker akan meningkat karena kanker
tumbuh dan berkembang memerlukan waktu yang cukup lama dan seseorang akan sadar
bahwa penyakit kanker tumbuh dan bekembang dalam tubuhnya ketika penyakit kanker
tersebut telah menimbulkan gejala, dan itu terjadi di usia-usia lanjut karena sebagian
kanker tidak menimbulkan gejala sama sekali di stadium awal dan baru memunculkan
gejala padastadium lanjut bahkan stadium akhir.

Kanker pada usia lanjut cukup beragam. Factor risiko terjadinya kanker pada
seseorang terdiri dari factor internal dan factor eksternal, mutase gen, pola hidup,
aktivitas fisik, lingkungan tempat tinggal, sampai infeksi virus tertentu merupakan factor
risiko yang umum terjadi di masyarakat.

1
Gejala yang timbul pun sangat bervariasi, umumnya kanker k=lansia ataupun kanker
yang terjadi di usia dini dan kanker dewasa, meyebabkan mual, muntah, pusing, dan
sebagian kanker timbul benjolan yang terlihat oleh mata maupun bersembunyi di balik
lapisan kulit dan daging.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis kanker yang sering terjadi pada lansia.
2. Mengetahui pengertian HHN pada lansia dengan penyakit kanker.
3. Mengetahui bagaimana pengaplikasian program CPCHC (Cancer Patient-Centered
Home Care) dalam HHN pada lansia dengan penyakit kanker.

C. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis kanker yang sering terjadi pada lansia
2. Mengetahui pengertian HHN pada lansia dengan penyakit kanker
3. Mengetahui bagaimana pengaplikasian program CPCHC (Cancer Patient-Centered
Home Care) dalam HHN pada lansia dengan penyakit kanker.

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Penyakit Kanker pada Lansia


1. Pengertian Penyakit Kanker pada Lansia
Penyakit kanker adalah salah satu penyakit degeneratif yang dipicu oleh bermutasinya
gen dalam tubuh yang menyebabkan sel-sel yang mengalami mutasi gen,
pertumbuhan dan perkembangannya tidak terkendali , diperparah lagi, proses
apoptosis sel yang biasanya terjadi pada sel yang sudah tua dan tidak diperlukan lagi
oleh tubuh, tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, sehingga sel-sel mutan dan
tidak mempunyai mekanisme apoptosis yang benar ini, akan membelah, tumbuh, dan
berkembang secara membabi-buta karena tidak terdapat fase kematian sel, hanya
membelah dan tumbuh terus-menerus yang berpotensi besar menjadi tumot dan
kanker.Proses apoptosis adalah proses kematian sel yang sangat bermanfaat bagi
tubuhkarena hanya terjadi pada sel-sel yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh,
selain itu, apoptosis merupakan fase yang terprogram dan juga sistematik, yang
keberadaannya harus ada agar siklus kehidupan sel berjalan seimbang. Sebenarnya,
proses kematian sel tidak hanya apoptosis saja, ada lagi proses kematian sel yang
disebut nekrosis. Nekrosis adalah kematian sel yang terjadi karena terdapat kerusakan
sel yang akut dan tidak bisa lagi di perbaiki, atau dengan kata lain, nekrosis tidak
wajid ada, tidak terprogram seperti halnya apoptosis.

2. Jenis-Jenis Kanker yang Sering pada Lansia


Penyakit kanker memiliki berbagai macam jenis, tergangtung tempat dimana sel-sel
kanker tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, sel-sel kanker tumbuh dan
berkembang pada organ otak, maka jenis kanker yang menyerang disebut kanker otak.
Kanker umumnya terjadi pada usia 4 tahun ke atas atau kebanyakan penyakit kanker
pada lansia , namun faktor lingkungan yang sangat buruk, radiasi, polusi yang terjadi
menyebabkan penyakit kanker tidak hanya terjadi kalangan lanjut usia, akan tetapi
kanker juga sudah !menjajah" kalangan usia muda bahkan anak-anak dan balita. Dari
sekian banyak jenis penyakit kanker yang ada, berikut beberapa jenis penyakit kanker
yang cukup sering menyerang kalangan usia lanjut.

3
a. Kanker Paru-Paru
Jenis kanker ini sangat sering di temukan pada seseorang yang berusia lanjut, dua
dari tiga orang terdiagnosa pada umur 65 tahun atau lebih tua, kurang dari 2%
dari jumlah kanker yang terdiagnosa berumur kurang dari 45 tahun, dan rata-rata
seseorang yang terdiagnosa positif kanker paru-paruberkisar diantara 70 tahun. 

b. Kanker Payudara
Risiko menderita penyakit kanker, termasuk kanker payudara akan meningkat
seiring dengan pertambahan umur seseorang. Untuk kanker payudara, satu dari
delapan jenis kanker payudara invasif ditemukan pada seseorang berumur kurang
dari 45 tahun. Sedangkan, dua dari tiga jenis kanker payudara invasif ditemukan
pada seseorang yang lebih tua yaitu pada umur lebih dari 55 tahun.

c. Kanker Prostat
Setidaknya 220.800 kasus kanker prostat baru, ditemukan pada laki-laki di
Amerika Serikat pada tahun 2015 dan 27.540 kasus diantaranya dinyatakan
meninggal dunia akibat penyakit kanker prostat. Satu dari tujuh laki-laki di
Amerika Serikat terdiagnosa positif kanker prostat, namun, pada waktu yang
sama mereka juga umumnya didiagnosa penyakit lain, karena kanker prostat
sering terdiagnosa pada usia lanjut, dimana penyakit banyak “menghinggapi”
pada usia-usia tersebut.

d. Kanker Serviks
WHO, organisasi kesehatan dunia, menyebutkan bahwa kanker serviks adalah
kanker pembunuh nomor satu pada wanita dan sangat berbahaya, tetapi juga
merupakan jenis penyakit kanker pada wanita yang paling mudah di cegah
diantara jenis kanker yang lain. American Cancer Society mencatat pada tahun
2015, ada sekitar 12.900 kasus baru kanker serviks di Amerika Serikat, dan
sekitar 4.100 kasus diantara meninggal dunia akibat kanker serviks .Kanker
serviks di sebabkan oleh virus HPV, virus ini menginfeksi pada seseorang yang
aktif secara seksual, pada kisaran umur 20-50 tahun yaitu umur produktif seorang
wanita, pada umur tersebut hendaknya wanita rajin melakukan Pap smear untuk
screening kanker serviks sebelum menampakkan gejala dan sulit diobati. Penyakit
kanker serviks banyak ditemukan pada seorang wanita berumur lebih muda dari
50 tahun, akan tetapi dalam banyak kasus baru terdiagnosa karena baru muncul

4
gejala pada umur lebih dari 65 tahun, karena kanker serviks hampir tidak
memiliki gejala sama sekali pada tahap awal dan kanker serviks merupakan jenis
kanker yang tumbuh dan berkembang sangat lambat.

e. Kanker Kolon Dan Rektum


Kalangan usia muda bisa saja terserang kanker kolon dan rektum, namun
penyakit kanker kolon dan rektum risiko meningkat seiring bertambahnya umur
dan kanker kolon dan rektum umum terjadi pada kalangan lansia atau seseorang
dengan umur lebih dari 50 tahun. Dan 9 dari 10 orang terdianosa kanker kolon
dan rektum pada kisaran umur lima puluh tahun.

5
BAB III

APLIKASI PENERAPAN PRAKTIK HOME HEALTH NURSING PADA LANSIA


DENGAN PENYAKIT KANKER

A. Program Home Health Nursing pada Lansia dengan Penyakit Kanker


Perawatan paliatif juga membantu pasien untuk berani dan bersemangat untuk menjalani
kehidupan mereka sehari-hari. Ada sejumlah alasan mengapa perawatan paliatif di rumah
lebih diutamakan dari pada membiarkan pasien (lansia) kanker di rumah sakit:
1. Sejumlah riset menunjukkan perawatan paliatif di rumah dapat meingkatkan kualitas
hidup dan memberikan kenyamanan yang lebih baik dibanding di rumah sakit.
2. Efisiensi biaya
3. Menurunkan resiko penularan infeksi dari pasien lain di rumah sakit (infeksi
nosokomial).
Berikut beberapa program yang dapat dilakukan untuk perawatan di rumah bagi lansia
dengan penyakit kanker:

1. Pengertian Home Helth Nursing pada Lansia dengan Penyakit Kanker


Home Health Nursing (HHN) adalah spesialisasi keperawatan di mana perawat
menyediakan perawatan rumah multidimensi untuk pasien. Pada kasus lansia
dengan penyakit kanker, kebutuhan pasien kanker adalah pengendalian nyeri
kanker. Pada praktik Home Health Nursing (HHN) perawatan yang dapat
diberikan pada lansia dengan kanker adalah perawatan paliatif yang berfokus
pada perawatan yang membantu pasien mengatasi gejala-gejala dari penyakit
kanker seperti nyeri, sesak napas, kelelahan, sembelit, mual, kehilangan nafsu
makan, kesulitan tidur, dan depresi.

2. Program Home Helth Nursing mengenai Penyakit Kanker pada Lansia

a. Program CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam Home


Health Nursing
Tujuan dari perawatan yang berpusat pada pasien sangat cocok dalam
program rumah manajemen kanker, yang mewakili model baru perawatan
kanker yang dapat diintegrasikan dengan model bantuan yang lebih
tradisional. Program Cancer Patient-Centered Home Care (CPCHC)
dapat mencakup bantuan aktif dari pasien yang diobati dengan agen oral

6
atau bahkan intravena, baik obat kemoterapi dan biologis, di luar klinik
rumah sakit. Selain itu, harus dipertimbangkan bahwa aspek emosional
dan psikososial berperan penting, karena pasien kanker akan merasa lebih
nyaman dan aman dirawat di rumah. Banyak pasien ingin tinggal di rumah
terutama lansia, sehingga pasien (lansia) tidak akan terpisah dari keluarga,
teman, dan lingkungan yang akrab.

1) Tujuan CPCHC (cancer patient-centered home care) dalam


Praktik Home Health Nursing
Patient-centered care merupakan aspek penting dari perawatan
kesehatan berkualitas tinggi. Perawatan kesehatan berkualitas tinggi
mencakup tujuan sebagai berikut:
a) Efektivitas, yaitu penggunaan obat berbasis bukti
b) Keamanan, yaitu menghindari kesalahan yang dapat dicegah dan
dihindari
c) Efisiensi, yaitu dalam rangka mengurangi limbah sebanyak
mungkin
d) Ketepatan waktu, yaitu untuk menghindari penundaan yang tidak
perlu
e) Keadilan, yaitu terlepas dari karakteristik sosiodemografi.

Tujuan dari Patient-centered care sangat cocok dalam cancer


management home program, yang mewakili model baru perawatan
kanker yang dapat diintegrasikan dengan model bantuan yang lebih
tradisional.

Cancer patient-centered home care (CPCHC) atau Program-program


perawatan di rumah yang berpusat pada pasien kanker mencakup
bantuan aktif pasien yang diobati dengan obat per oral atau melalui
intravena, baik menggunakan obat kemoterapi atau biologis, di luar
rumah sakit. Dalam artian yang tepat, kemoterapi di rumah mengacu
pada pemberian perawatan di rumah sepenuhnya, bahkan jika sudah
dilakukan pemasangan infus dari rumah sakit akan dilanjutkan di
rumah tanpa pengawasan.

7
Pada awalnya, pendekatan CPCHC dianggap hanya berlaku untuk
pasien yang tidak sehat atau pasien lansia. Tetapi pada kenyataannya,
pendekatan ini dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. Pasien yang
sehat biasanya memiliki lebih sedikit kebutuhan rumah sakit dan
memiliki toleransi yang lebih baik terhadap perawatan onkologis.
Selain itu, harus dipertimbangkan bahwa aspek emosional dan
psikososial berperan penting pada pasien kanker karena pasien kanker
sering merasa lebih nyaman dan aman jika dirawat di rumah. Banyak
pasien ingin tinggal di rumah sehingga mereka tidak akan terpisah
dari keluarga, teman, dan lingkungan yang akrab.

2) Prinsip-Prinsip CPCHC (cancer patient-centered home care)


CPCHC sebagai masa depan praktek perawatan primer yang akan
menjadi bagian dari perubahan sistem perawatan berkelanjutan yang
mudah diakses, efisien, efektif, aman, dan ekonomis. Prinsip-prinsip
CPCHC, yaitu:
a) Perawatan terkoordinasi dan komprehensif
b) Tim perawatan kesehatan
c) Berbasis kualitas dan keamanan
d) Pemberdayaan baik pasien maupun keluarga
e) Peningkatan akses

Dalam mencapai tujuan tersebut, keterlibatan pengasuh keluarga


sangat penting untuk pengelolaan yang optimal dari pasien kanker
dan memastikan kepatuhan pengobatan, kontinuitas perawatan, dan
dukungan sosial, terutama di fase kritis seperti komunikasi diagnosis
atau pada akhir kehidupan. Kunci untuk layanan perawatan kanker di
rumah, yaitu:

a) Kerja sama antara penyedia kesehatan dari berbagai disiplin ilmu


b) Menjaga staf agar selalu up to date
c) Mengukur hasil evaluasi layanan yang sudah diberikan
d) Memandu tim layanan untuk membangun kepercayaan klinis
e) Kemampuan merespon kebutuhan primer pasien kanker secara
fleksibel

8
Keuntungan dari perawatan di rumah:

a) Keuntungan untuk pasien:


(1) Peningkatan kepatuhan obat
(2) Peningkatan kualitas aspek fisik dan spiritual kehidupan
(3) Meningkatkan kebutuhan psikososial pasien
(4) Mengurangi kunjungan darurat yang tidak perlu dan rawat
inap
(5) Mengurangi masa tinggal di rumah sakit
b) Keuntungan untuk penyedia layanan kesehatan:
(1) Pemantauan akurat dari pasien di rumah
(2) Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

Dalam pengaturan peran perawat sangatlah penting untuk


mengkoordinasikan antar tim interdisiplin. Akses ke perawatan
onkologi harus ditingkatkan melalui berbagai sistem seperti
penjadwalan terbuka, waktu kontak diperpanjang, dan metode
peningkatan komunikasi.

3) Tim Interdisiplin CPCHC (cancer patient-centered home care)


dalam Praktik Home Health Nursing
Perawatan yang berpusat pada pasien didasarkan pada kebutuhan
pasien dari pada prognosis, dan mempertimbangkan aspek emosional
dan psikososial dari penyakit. Model CPCHC dapat diterapkan pada
pasien usia lanjut, yang memiliki penyakit penyerta, tetapi juga sesuai
dengan kebutuhan pasien yang lebih muda.
Tim multidisiplin khusus yang dikoordinasi oleh ahli onkologi medis
yang berpengalaman dan termasuk apoteker,psikolog, perawat dan
penyedia bantuan social harus melakukan perawatan di rumah.
Perawatan di rumah yang berpusat pada pasien merupakan alat
penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan membantu pasien
kanker dan biaya yang efektif.

Pasien yang mempunyai penyakit kronis bisa mengalami penurunan


kualitas hidup secara drastis. Karena penyakit yang semakin ganas,

9
rasa tidak berdaya dan sulitnya melakukan aktivitas turut berperan
dalam penurunan kualitas hidup. Perawatan paliatif dimaknai sebagai
perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Perawat melakukan perawatan paliatif kepada pasien lanjut usia yang


mengalami penyakit kanker, Perawatan paliatif ini mengajarkan
mereka dirumah, menyangkut psikologis dan meringankan
penderitaan terutama nyeri pada pasien. Perawatan paliatif sangat
penting bagi pasien kanker dan dilakukan bersamaan dengan terapi
lainnya yang bertujuan untuk memperpanjang masa hidup, termasuk
kemoterapi dan radiasi.

Perawat membantu pasien mengatasi gejala-gejala dari penyakit


kanker seperti nyeri, sesak napas, kelelahan, sembelit, mual,
kehilangan nafsu makan, kesulitan tidur, dan depresi. Spesialis
perawatan paliatif terdiri dari berbagai profesi: dokter, perawat yang
berpengalaman, psikolog dan pekerja sosial.

4) Keterampilan Perawatan CPCHC (cancer patient-centered home


care) dalam Home Health Nursing
Perawatan yang berorientasi pada Paliatif harus memliki sikap peduli
terhadap pasien (empati), menganggap pasien sebagai seorang
individu karena setiap pasien adalah unik, mempertimbangkan budaya
pasien seperti faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya yang
bisa mempengaruhi penderitaan pasien. Perawatan paliatif juga
memiliki peran sebagai konselor untuk pasien dan keluarga karena,
pasien dan keluarga pasien rentang mendapat masalah emosional,
psikis dan sosial diakibatkan oleh penyakit pasien, sehingga
perawatan paliatif dapat membantu meringankan kekhawatiran pasien
dan keluarga dan membantu mereka untuk mengatasi situasi

b. Program Konseling Spesifik Bagi Lansia dengan Penyakit Kanker


Konseling yang bisa digunakan bagi lansia ialah Grief Counseling
(Konseling Kesedihan). Konseling ini biasa ditujukan kepada klien yang

10
mengalami rasa berduka yang berat. Perawat profesional dapat melakukan
konseling ini. Tujuan pemberian Grief Counseling ini ialah:
1) Meningkatkan realitas kehilangan
2) Membantu klien/ pasien yang dikonseling dalam menghadapi efek
yang terlihat maupun tidak terlihat
3) Membantu klien/ pasien yang dikonseling dalam menangani berbagai
kesulitan untuk menyesuaikan diri kembali setelah mengalami
kehilangan atau berduka
4) Mendorong klien/ pasien yang dikonseling untuk melakukan
penstabilan emosi akibat kematian seseorang dan mengaplikasikan
kestabilan emosi tersebut dalam hubungan lain
Prinsip-prinsip Grief Counseling ialah:
1) Bantu klien/ pasien untuk mengaktualisasi kehilangan atau berduka
2) Bantu korban untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
perasaannya
3) Identifikasi kondisi patologis untuk klien/ pasien dan buat rujukan
yang sesuai

c. Mekanisme Koping Positif Terhadap Loss dan Grieving Bagi Lansia


dengan Penyakit Kanker
COPE adalah intervensi pemecahan masalah yang dirancang untuk
caregiver dalam keluarga. Singkatan COPE ialah Creativity (kreativitas),
Optimism (optimis), Planning (perencanaan), dan Expert Information (ahli
informasi). Dalam intervensinya menggunakan contoh-contoh dari Home
Care Guide for Advanced Cancer. Aspek manajemen yang dibahas, yaitu:
1) Kreativitas, perawat mendorong caregiver untuk mengembangkan
strategi baru untuk menyelesaikan masalah
2) Optimis, perawat mendorong agar caregiver dan klien untuk selalu
memiliki sikap optimis
3) Perencanaan, perawat membantu caregiver untuk membuat perencaan
tindakan sebelum melaukan tindakan
4) Ahli informasi

11
Dukungan pengajaran COPE bagi caregiver dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Informasi tertulis diatur untuk memfasilitasi pemecahan masalah


dalam panduan perawatan di rumah untuk penderita kanker lanjutan
2) Perawat menunjukkan penggunaan prinsip-prinsip pemecahan COPE,
perawat mendukung dengan pengembangan perencanaan
3) Perawat menelepon caregiver di setiap kunjungan intervensi untuk
menanyakan masalah saat ini yang dialami oleh klien/ pasien

Data dikumpulkan pada follow up 4 minggu. Selain COPE, amggoat


keluarga dapat menggunakan pendekan seperti:

1) Mendefinisikan masalah
2) Mengidentifikasikan kapan harus mendapatkan bantuan profesional
dengan masalah tersebut
3) Mengidentifikasikan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu
4) Mempertimbangkan kemungkinan hambatan terhadap rencana
keperawatan
5) Menerapkan dan menyesuaikan rencana

12
BAB VI

PENUTUP
A. Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Kanker adalaha salah satu penyakit yang paling banyak menimbulkan kesakitan dan
kematian pada manusia.
2. Perawatan Home Health Nursing pada lansia dengan penyakit kanker adalah
perawatan paliatif yang membantu pasien untuk berani dan bersemangat untuk
menjalin kehidupan mereka sehari-hari.
3. Program Home Health Nursing mengenai penyakit kanker pada lansia adalah
CPCHC (cancer patien-centerend home care), Program Konseling Spesifik Bagi
Lansia denhan Penyakit Kanker, Mekanisme Koping Positif Terhadap Loss dan
Grieving Bagi Lansia dengan Penyakit Kanker yaitu COPE yaitu: Creativity
(kreativitas), Optimism (optimis), Planning (perencanaan), dan Expert Information
(ahli informasi).

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan, besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulisan menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini
dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA
ALMI. 2019. Merawat Pasien Kanker Stadium Lanjut di Rumah Lbih Baik dari pada di
Rumah Sakit. https://almi.or.id/2019/09/24/merawat-pasien-kanker-stadium-lanjut-
di-rumah-lebih-baik-daripada-di-rumah-sakit/, diakses pada Selasa, 17 Maret 2020
pukul 17.53 WIB
Hazelwood, et all. 2013. Patient with Cancer and Family Caregivers: Management of
Symptoms Caused by Cancer or Cancer Therapy at Home.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767444/, diakses pada Selasa, 17
Maret 2020 pukul 14.56 WIB
Himy, Anas. 2020. Penyakit Kanker pada Lansia.
https://www.academia.edu/20206002/Penyakit_kanker_pada_lanjut_usia, diakses
pada Senin, 16 Maret 2020 pukul 17.34 WIB
Sue E. Mainer, et all. 2019. Gerontologic Nursing. https://books.google.co.id/books?
id=nRFxDwAAQBAJ&pg=PA617&lpg=PA617&dq=counseling+procedures+for+p
ositive+coping+with+loss+and+grieving+for+elderly+cancer+patients&source=bl&
ots=VMMVlHhpuo&sig=ACfU3U0CbFX-
9emZQNKrxPrYOj63CCl44A&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZ_I-
AlqHoAhWBc30KHeEDDiQQ6AEwDHoECAMQAQ#v=onepage&q=counseling
%20procedures%20for%20positive%20coping%20with%20loss%20and
%20grieving%20for%20elderly%20cancer%20patients&f=false, diakses pada
Selasa, 17 Maret 2020 pukul 15.43 WIB
Tranlongo, et all. 2011. Cancer Patient – Centered Home Care: A New Model for Health
Care in Oncology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3176172/#!
po=42.4528, diakses pada Senin, 16 Maret 2020 pukul 15.43 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai