Sistem Struktur Vertikal
Sistem Struktur Vertikal
Ciri-ciri/persyaratan:
Merupakan elemen padat yang kaku, yang lebih mengutamakan pengembangan vertikal
Menahan beban lateral dan menahan dengan kuat pada bidang dasar/tanah
Dapat mengumpulkan beban beban bidang-bidang horisontal di atas muka tanah dan
kemudian menyalurkan ke pondasi
Mementingkan pengumpulan beban bidang-bidang horisontal yang tersusun/saling
menumpang, yang secara vertikal mengalir ke dasar bangunan.
Dibentuk oleh berbagai sistem pengumpulan beban, penyaluran beban, dan kesimbangan
lateral
Digunakan untuk penyampaian/penyaluran sistem-sistem beban/gaya mekanisme:
Form aktif
Vektor aktif
Bulk aktif
Surface aktif
.........tidak memiliki dasar mekanisme kerja sendiri/mandiri.
Karena kemungkinan pengembangan tinggi dan beban horisontal, maka keseimbangan
horisontal merupakan komponen utama dalam perancangannya.
Pada ketinggian bangunan tertentu, masalah pembebanan horisontal menjadi faktor penentu
untuk rancangan.
Sistem pengumpulan beban saling berpengaruh dengan bentuk organisasi kegiatan pada
denah bangunan, sehingga tercapai kemungkinan pengurangan elemen vertikal penyaluran
beban dalam jumlah dan kelompok/bagian.
Sistem gabungan/komposit penyaluran beban pada struktur vertikal
Sistem bentang bebas Sistem bentang (bay) Sistem bentang bebas Sistem bentang tidak
(free-span) dengan dan kantilever (free-span) dan simetri
pendukung di tengah kantilever
Pengumpulan beban
horizontal dan
penyaluran beban
vertikal
Pengumpulan
beban
Dalam sistem
bentang (bay)
Dalam sistem
kantilever
Dalam sistem
bentang bebas
(free-spam)
Pengumpulan
beban
Dalam sistem
bentang (bay)
Dalam sistem
kantilever
Dalam sistem
bentang bebas
(free-spam)
BENTUK PELAT TIPIKAL SEBAGAI PENGEMBANGAN DENAH PERSEGI:
Pengumpulan
beban
Dalam sistem
bentang (bay)
Dalam sistem
kantilever
Dalam sistem
bentang bebas
(free-spam)
BENTUK PELAT SEBAGAI PENGEMBANGAN DENAH LANTAI LENGKUNG:
Gaya kompresif/tekan Momen putar(filting) Momen lentur (bending) Gaya geser (shear)
Dinding-dinding core
sirkulasi
Dinding-dinding luar
atau partisi
Rangka-rangka kolom
dan balok
Beban yang bersumber dari buatan manusia berasal dari pergerakan manusia dan peralatan,
gaya-gaya terikat pada struktur selama proses manufaktur dan pembangunan.
Beban diklasifikasikan dua kategori, yaitu statik dan dinamik:
Beban statik adalah merupakan bagian permanen dari struktur
Beban dinamik adalah beban-beban yang temprorer terhadap ruang atau struktur.
Beban mati merupakan beban statik yang ditimbulkan oleh beban setiap elemen pada struktur,
yaitu: berat elemen pendukung beban pada bangunan, lantai, penyelesaian plafon, dinding
partisi permanen, penyelesaian facade bangunan, tangki penyimpanan air, sistem distribusi
secara mekanik dan lain-lain. Estimasi beban mati 15 20 % dari keseluruhan beban.
Beban hidup lebih bervariasi dan tidak dapat dipastikan, karena perubahannya selain karena
waktu juga sebagai fungsi dari lokasi/penempatan. Beban ini disebut juga sebagai beban
pemakai yang termasuk berat orang, perabotan, partisi bongkar pasang, buku-buku, almari,
peralatan mekanik dan industri, kendaraan dan semua beban semi permanen atau temporer
Bagian-bagian struktural dan rentangan antara lantai dengan bagian struktural harus dirancang
untuk mendukung beban yang terdistribusi secara seragam ataupun yang terkonsentrasi, yang
menghasilkan tegangan yang lebih besar.
Kapasitas beban pada bangunan berkurang karena umur abngunan, yan gdiakibatkan oleh beban
angin, getaran, perubahan temperatur, pergeseran, perubahan-perubahan menerus karena
pengaruh lingkungan.
Sedangkan beton dan bata misalnya, makin lama akan meningkat kapasitas beban atau
dukungannya.
Dari sudut struktural, pemilihan sistem struktur yang sesuai tergantung atas 3 faktor, yaitu:
Beban yang akan didukung
Perlengkapan bahan-bahan bangunan
Aksi struktural: beban dialirkan melalui bagian-bagian bangunan ke tanah
Beban konstruksi:
Pada umumnya bgian-bagianstruktural dirancangan untuk menanggulangi beban hidup
dan mati, namun adakalanya dirancang jauh melebihi. Hal tersebut dibutuhkan untuk
memenuhi pembebanan saat pelaksanaan pembangunan, misalnya adanya penimbunan
bahan-bahan yang berat, pemindahan dan sebagainya. Pada beton precast, saat-saat
kritisnya adalah saat cetakan panel berat tersebut diangkat dari pencetaknya. Panel
tersebut harus juga tahan terhadap proses pengangkutan-pembangunan-kejutan-
regangan saat-saat pemasangannya
Beban hujan, es dan salju:
Air merupakan bahan yang cukup berat dan harus diperhitungkan, terutama pada bentuk
atap datar saat terjadi penyumbatan saluran drainasinya. Saat air menimbun maka lantai
atap tersebut dapat melengkung. Proses ini diseebut ponding atau mengolam (seperti
kolam) yang menyebabkan runtuhnya atap tersebut.
Beban angin:
Bangunan struktur batu yang memiliki bidang pembukaan yang sempit, jarak antar
kolomnya sempit, bagian-bagiannya masif, bidang-bidang partisinya berat sehingga
bangunan tersebut sangat berat, masalah beban angin bukan hal yang berat. Namur
pengenalan bangunan rangka baja yang ringan sehingga berat tidak lagi menjadi factor
pembatas ketinggian bangunan, maka era bangunan tinggi tersebut mendapatkan
masalah-masalah baru. Untuk mengurangi beban mati dan mencipta ruang-ruang yang
besar dan lebih fleksibel, balok dengan bentang yang lebih lebar, partisi-partisi yang dapat
dipindah-pindahkan dan lain-lain telah dikembangkan. Hal-hal tersebut telah banyak
mengurangi tingkat kekakuan bangunan (rigidity) sehingga beban lateral berupa
goyangan menjadi pokok perhatian bagi kekuatan bangunan tersebut.
Pengaruh angin pada bangunan hdala dinamik yang dipengaruhi oleh factor lingkungan
seperti kekasaran dan bentuk area dalam skala besar, bentuk, kelangsingan dan tekstur
wajah bengunan dan penataan bangunan-bangunan yang berdekatan.
Beban angin dapat ditinjau atas:
Kecepatan angin
Topologi sebagai faktor pokok tekanan angin
Tekanan angin
Turbulence (putaran angin)
Arah angin
Toleransi manusia
Beban seismik:
Terutama timbul oleh adanya geseran lapisan bumi yang disebut gempa. Beban gempa ini
sangat berpengaruh dan bahkan merusak struktur bangunan, karena gerakan yang timbul
adalah vertikal dan horisontal secara bersamaan. Akselerasinya diukur sebagai penetrasi
akselerasi grafitasi yang merupakan dasar perancangan bangunan tahan gempa. Untuk
melindungi pemakai bangunan, maka bangunan harus tahan dan tidak runtuh karena
gempa.
Persyaratan tambahan:
Pondasi pile atau caisson yang dihubungkan dengan pengikat, dengan kemampuan
terhadap tekanan/tegangan beban horisontal sebersar 10 % beban pile terbesar.
Distribusi beban geser horisontal ke elemen sistem penahan gaya lateral harus proporsional
terhadap kekakuan elemen-elemen tersebut.
Momen torsi horiosntal (puntiran) yang timbul kerana perbedaan titik pusat masa bangunan
dan titik pusat kekakuan bangunan, maka elemen penahan geser harus tahan terhadap
momen torsi sebesar yang berpengaruh pada lantai (geser) dengan titik pusat 5 % dimensi
bangunan maksimal pada lantai tersebut.
Putaran yang disebabkan oleh angin dan gempa harus dapat ditahan oleh bangunan.
Kemampuan rangka ruang menahan momen paling tidak 25 % dari syarat gaya seismik dari
struktur keseluruhan.
Dan lain-lain (HRBS page 28)
Beban tekanan tanah dan air:
Bagian struktur bangunan di bawah muka tanah mendukung beban yang berbeda dengan
bagian yang ada diatas muka tanah. Sub struktur mendukung tekanan lateral dari tanah
dan air tanah yang tegak lurus terhadap dinding substruktur dan lantainya. Tekanan air
tanah pada setiap titik setara dengan berat satuan zat cair yang dikalikan dengan jarak
muka air tanah kedalam substruktur.
f) dan lain-lain cara menahan secara fisik (lihat HRBS page 44)
menahan secara mekanik (lihat HRBS page 45)
Beban susut muai pada struktur nbangunan punya banyak kesamaan dengan pengaruh suhu
Sangat jarang terwujud bentuk didnding geser yang massif (bebas perlubangan) karena selalu
dibutuhkan perlubangan pada bidang tersebut yang hal ini merupakan titik perlemahan.
Perlubangan tersebut digunakan sebagai jendela/pintu/koridor/jalur fasilitas-fasilitas yang bersifat
mekanik dan elektrik/listrik dan lain-lain.
STRUKTUR CORE GESER (SHEAR CORE)