Anda di halaman 1dari 2

Tugas Klasifikasi Rumah Sakit di Indonesia

oleh Bonifacius Mario Bimo Utomo Reksoprodjo / 11613003

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Rumah sakit sendiri dibedakan berdasarkan pelayanannya, pengelolanya, bentuknya, dan
berdasarkan fasilitas & pelayanannya.

Klasifikasi rumah sakit berdasarkan pelayanannya :

1. Rumah Sakit Umum. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Contoh : RS Hasan Sadikin
2. Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Contoh: RS Jantung Binawaluya

Klasifikasi rumah sakit berdasarkan pengelolanya :

1. Rumah sakit yang didirikan pemerintah (pusat atau daerah). Rumah Sakit yang didirikan dan
diselenggarakan oleh Pemerintah merupakan unit pelaksana teknis dari instansi Pemerintah
yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan ataupun instansi Pemerintah lainnya.
Instansi Pemerintah lainnya meliputi Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, kementerian
atau lembaga pemerintah non kementerian. Contoh : RSUD Yogyakarta, RS Angkatan Udara
Salamun Bandung.
2. Rumah sakit yang didirikan swasta. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk
badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan, namun
dapat berbentuk nirlaba dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik.
Contoh : RS Siloam, RS Santosa Bandung.

Klasifikasi rumah sakit berdasarkan bentuknya :

1. Rumah sakit menetap. Rumah Sakit menetap merupakan rumah sakit yang didirikan secara
permanen untuk jangka waktu lama untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat. Contoh : RS Fatmawati.
2. Rumah sakit bergerak. Rumah Sakit bergerak merupakan Rumah Sakit yang siap guna dan
bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Contoh : RS apung KRI Makassar.
3. Rumah sakit lapangan. Rumah Sakit lapangan merupakan Rumah Sakit yang didirikan di lokasi
tertentu selama kondisi darurat dalam pelaksanaan kegiatan tertentu yang berpotensi
bencana atau selama masa tanggap darurat bencana.

Klasifikasi rumah sakit berdasarkan fasilitas dan pelayanannya :


Rumah Sakit Umum :

1. Rumah Sakit Umum Kelas A. Sumber daya manusia minimal terdiri atas 18 dokter umum, 4
dokter gigi umum, 6 dokter spesialis dasar, 3 dokter spesialis penunjang, 3 dokter spesialis
lain, 2 dokter subspesialis, 1 dokter gigi spesialis, 14 apoteker dan 14 tenaga kefarmasian,
dan jumlah tenaga perawat yang sama dengan jumlah tempat tidur di rawat inap. Contoh :
RSU Dr. Saiful Anwar Malang (903 tempat tidur inap, 225 Dokter).
2. Rumah Sakit Umum Kelas B. Sumber daya manusia minimal terdiri atas 12 dokter umum, 3
dokter gigi umum, 3 dokter spesialis dasar, 2 dokter spesialis penunjang, 1 dokter spesialis
lain, 1 dokter subspesialis, 1 dokter gigi spesialis, 11 apoteker dan 22 tenaga kefarmasian,
dan jumlah tenaga perawat yang sama dengan jumlah tempat tidur di rawat inap. Contoh
RSU Pasar Rebo (240 tempat tidur inap, 75 Dokter)
3. Rumah Sakit Umum Kelas C. Sumber daya manusia minimal terdiri atas 9 dokter umum, 2
dokter gigi umum, 2 dokter spesialis dasar, 1 dokter spesialis penunjang, 1 dokter
subspesialis, 7 apoteker dan 13 tenaga kefarmasian, dan jumlah tenaga perawat 2
berbanding 3 dengan jumlah tempat tidur. Contoh : RSUD Yogyakarta (179 tempat tidur, 42
Dokter).
4. Rumah Sakit Umum Kelas D. Sumber daya manusia minimal terdiri atas 4 dokter umum, 1
dokter gigi umum, 1 dokter spesialis dasar, 2 apoteker dan 3 tenaga kefarmasian, dan jumlah
tenaga perawat 2 berbanding 3 dengan jumlah tempat tidur. Contoh : RSU Biak (282 tempat
tidur, 23 Dokter).
5. Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama, hanya diadakan di daerah tertinggal, perbatasan, dan
kepulauan, ataupun pada beberapa kondisi seperti belum tersedianya rumah sakit di
kabupaten/kota yang bersangkutan, rumah sakit yang beroperasi kapasitasnya tidak
memadai, atau lokasi rumah sakit yang sulit terjangkau di suatu kabupaten/kota.

Rumah Sakit Khusus :

1. Rumah Sakit Khusus Kelas A


2. Rumah Sakit Khusus Kelas B
3. Rumah Sakit Khusus Kelas C

Anda mungkin juga menyukai