Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Inisial Klien : Tn. B Ruangan :


IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : o4 februari 2004
Data
Pasien: Menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada
gunanya hidup. Ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri,
pernah mencoba bunuh diri.
Keluarga: Ketika kondisi keuangan Tn. B memburuk, sehingga
membuat istrinya meminta cerai karena Tn. B tidak
bisa memberikan nafkah lagi kepada istrinya.
Diagnosa Keperawatan
Pasien:
1. Resiko Bunuh Diri
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Defisit Perawatan Diri
5. Resiko Mencederai Diri, Orang Lain Dan Lingkungan
6. Berduka Disfungsional
Keluarga:
1. Ketidak mampuan keluarga dalam merawat pasien
Tindakan Keperawatan
A. Resiko Bunuh Diri
Pasien: A. Resiko Bunuh Diri

1. SP 1 1. SP 1

a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat Subjektif:


membahayakan pasien pasien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat a. Mengidentifikasi penyebab, benda-benda yang
membahayakan pasien membahayakan yang sering digunakan untuk
c. Melakukan kontrak treatment percobaan bunuh diri
d. Mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan b. Dapat mengetahui cara-cara mengendalikan dorongan
bunuh diri bunuh diri.
e. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri. c. Dapat berlatih cara mengendalikan dorongan bunuh
diri.
Keluarga: d. Klien mengucapkan terimakasih karena sudah di ajari
SPIk: cara mengendalikan dorongan bunuh dirinya.
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam Keluarga
merawat pasien a. Keluarga dapat mengutaraka perasaannya dalam
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala resiko bunuh
merawat pasien
diri, dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien
beserta proses terjadinya. b. Keluarga mengetahui mengenai resiko bunuh diri
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien resiko bunuh c. Keluarga mengetahui cara-cara merawat pasien
diri
Objektif
a. Klien nampak memperhatikan perawat dan Kontak
mata fokus ke perawat.
b. Keluarga nampak memahami apa yang diajarkan oleh
perawat caramerawat pasien
Assesment
a. Pasien: Resiko Bunuh Diri +
b. Keluarga: Resiko Bunuh Diri -
Perencanaan
a. Klien: berlatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
b. Keluarga: berlatih cara merawat pasien.

2. SP II
pasien Subjektif
SpIIp : a. Klien mengatakan masih ingat cara mengendalikan
a. Mengidentifikasi aspek positif pasien dorongan bunuh dirinya.
b. Mendorong pasien untuk berpikir positif tentang diri
b. Keluarga mengatakan sudah mngetahui cara merawat
c. Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai
individu yang berharga pasien
Keluarga Objektif
SPIIk:
a. Klien tampak memperhatikan apa yang diajarkan perawat
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan resiko bunuh diri dan Kontak mata dengan perawat baik.
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat b. Keluarga nampak mempraktekkan cara merawat pasien
langsung kepada pasien resiko bunuh diri
Assesment
a. Klien: Resiko Perilaku Kekerasan +
b. Keluarga: Resiko Perilaku Kekerasan
Perencanaan
a. Klien : berlatih cara mengendalikan Resiko Bunuh
Dirinya dan menghargai diri sebagai individu yang
berharga
b. Keluarga: mempraktekkan cara merawat pasien secara
langsung
3. SPIII
pasien Subjektif
SpIIIp : a. Klien mengatakan masih ingat cara mengendalikan
a. Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan percobaan bunuh dirinya dan dapat mendemonstrasikan
pasien cara sosial untuk mengurangi resiko bunuh diri, dan dapat
b. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif memilih koping yang baik serta menerapkan dalam
c. Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif kehidupan.
d. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping b. Keluarga mengatakan dapat membuat jadwal aktivitas di
konstruktif dalam kegiatan harian rumah
SPIIIk: Objektif
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah a. Klien tampak bersemangat.
termasuk minum obat (discharge planning)
b. Keluarga tampak senang
b. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Assesment
a. Pasien: Resiko Perilaku Kekerasan +
b. Keluarga: Resiko Perilaku Kekerasan-
Perencanaan
a. Klien : dapat mendemonstrasikan cara sosial untuk
mengurangi resiko bunuh diri, dan dapat memilih koping
yang baik serta menerapkan dalam kehidupan.
b. Keluarga: membuat jadwal aktifitas dirumah untuk
pasien.
4. SP 4
Subjektif
Pasien
Klien mengatakan ingin membuat rencana masa depan yang
Sp4 :
a. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama realistis
pasien Objektif
b. Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan a. Klien tampak memperhatikan perawat
yang realistis b. Keluarga tampak mendampingi pasien
c. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam
Assesment
rangka meraih masa depan yang realistis
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal a. Pasien: Resiko Perilaku Kekerasan+
kegiatan harian b. Keluarga: Resiko Perilaku Kekerasan-
Perencanaan
Klien : mengikuti jadwal yang telah dibuat, termasuk minum
obat
Keluarga: mendampingi pasien dalam mengikuti jadwal dan
minum obat.

Ketidak Mampuan Keluarga Dalam Merawat Pasien


Subjektif
a. Keluargaa mengatakan masalah dalam merawat pasien
b. Keluarga mengatakan penyebab pasien melakukan
percobaan bunu diri karena kondisi keuangan Tn. B
memburuk, sehingga membuat istrinya meminta
cerai karena Tn. B tidak bisa memberikan nafkah
lagi kepada istrinya. Dan Tn. B pun menjadi putus
asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara
bunuh diri.
Objektif
a. Keluarga tampak memperhatikan.
b. Keluarga memperagakan cara merawat pasien
Assesment
Ketidak Mampuan Keluarga Dalam Merawat Pasien+
Perencanaan
a. Keluarga: berlatih cara merawat pasien

Perencanaan Tindak Lanjutan


2. SP V
a. Evaluasi kegiatan lalu (SP1, SP2, SP3 & SP4).
b. Latihan patuh obat
1) Minum obat secara teratur dengan sprinsip 5B.
2) Susun jadwal minum obat secara teratur.
c. Masuk jadwal kegiatan pasien.

Harga Diri Rendah


B. Harga Diri Rendah Sp1 :
Pasien Subjektif:
Klien: dapat mengikuti kegiatan yang diajukan perawat
Sp1 :
Keluarga: menjelaskan perasaan yang dirasakan saat
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
merawat pasien
dimiliki pasien
Objektif:
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang Klien tampak menunjukkan wajah bersahabat.
masih dapat digunakan Keluarga tampak memperhatikan penjelasan dari perawat
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih Assesment:
sesuai dengan kemampuan pasien Klien: Harga diri rendah+
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih Keluarga: Harga diri rendah-
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan Perencenaan:
pasien Klien: tetap berintarksi dengan orang lain dan menghargai
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal orang diri dan orang lain.
kegiatan harian Keluarga bisa merawat pasien
Keluarga:
SPIk:
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri Sp2 :
rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya. Subjektif:
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi social Klien mengatakan senang dalam melakukan aktifitas kegiatan.
Kaluarga mengatakan sudah bisa mempraktekkan cara merawat
pasien
Objektif:
Klien tampak senang memiliki banyak teman
Pasien keluarga tampak mempraktekkan cara merawat langsung kepada
Sp2 : pasien harga diri rendah
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Assesment:
2. Melatih kemampuan kedua Pasien: Harga diri rendah+
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan Keluarga: Harga diri rendah-
harian Perencanaan:
Keluarga Klien: klien lebih sering berinteraksi dengan orang lain.
Keluarga: sudah bisa merawat pasien
SPIIk
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan harga diri rendah
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung Klien: klien lebih sering berinteraksi dengan orang lain.
kepada pasien harga diri rendah Keluarga: sudah bisa merawat pasien

Sp1 :
Subjektif:
a. Klien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi
dengan orang lain dan kerugian jika tidak berintaraksi
dengan orang lain. Dan dapt berkenalan dengan orang
lain
b. Keluarga mengatakan masalah yang dialami saat
merawat pasien
Objektif:
Rencana Tindak Lanjut a. Klien tampak sudah mampu berbincang-bincang
HDR Sp3: dengan orang lain.
b. Keluarga memperhatikan cara merawat pasien saat
1. Evaluasi kegiatan lalu (SP1 & SP2).
perawat menjelaskan
2. Latihan membiasakan diri berinteraksi dengan orang lain.
Assesment:
3. Masuk jadwal kegiatan pasien.
a. Pasien: Isolasi sosial+
C. Isolasi Sosial
b. Keluarga: Isolasi sosial-
Pasien Perencanaan:
Sp1 : Klien: Melakukan rutinitas berbincang-bincang dengan
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien orang lain dalam kesehariannya.
2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan Keluarga: dapat merawat pasien
berinteraksi dengan orang lain
3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi
dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan Sp2 :
harian Subjektif:
Keluarga Klien mengatakan lebih senang dan bersemangat dalam
SPIk: mengikuti kegiatan hariannya dan sering melakukan latihan
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga berbincang-bincang dengan orang lain setiap hari.
dalam merawat pasien Keluarga mengatakan dapat mempraktikkan cara merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial Objektif:
yang dialami pasien beserta proses terjadinya. Klien tampak semangat dalam melakukan aktivitas hariannya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi social Keluarga tampak mempraktekkan cara merawat langsung kepada
pasien isolasi social
Assesment:
Pasien: Isolasi sosial+
Keluarga: Isolasi sosial-
Perencanaan:
Klien: tetap berinteraksi dengan orang lain dalam aktifitas
hariannya.
Keluarga dapat merawat langsung kepada pasien isolasi social

pasien
Sp2p :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien
mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah Sp 1:
satu kegiatan harian Subjektif:
Keluarga klien menyatakan betapa pentingnya menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.
SPIIk: Keluarga menjelaskan perasaannya saat merwat pasien
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien Objektif:
dengan isolasi social a. klien dapat mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat menjaga kebersihan.
langsung kepada pasien isolasi social b. Keluarga mengetahui cara merawat pasien defisit perawatan
diri
Assesment:
Pasien: Defisit perawatan diri+
Keluarga: Defisit perawatan diri-
Perencanaan:
Klien dapat menerapkan cara perawatan diri.
Keluarga dapat merawat pasien defisit perawatan diri.

SPI:
Subjektif:
a. Pasien: mengatakan sudah mampu mengontrol perilaku resiko
D. Defisit Perawatan Diri mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Pasien b. Keluarga: dapat mengutarakan perasaannya mengenai
parawatan pasien
Sp1p :
Objektif:
1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
a. Pasien nampak mempraktekkan latihan cara mengontrol resiko
2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
mencederai diri, orang lain dan lingkungan
3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga
b. Keluarga tampak memperhatikan penjelasan perawat
kebersihan diri
mengenai cara perawatan pasien
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
Assesmant:
kegiatan harian a. Pasien: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan+
Keluarga b. Keluarga: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan-
SPIk: Perencanaan
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga a. Pasien: mampu mengontrol mencederai diri, orang lain dan
dalam merawat pasien lingkungan secara keseluruhan
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit b. Keluarga: mampu merawat pasien resiko mencederai diri,
perawatan diri, dan jenis defisit perawatan diri yang orang lain dan lingkungan
dialami pasien beserta proses terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit
perawatan diri

E. Resiko Mencederai Diri, Orang Lain Dan Ligkungan


Pasien
SPII:
SpIp:
Subjektif:
a. Mengidentifikasi penyebab mencederai diri, orang lain dan
lingkungan c. Pasien: mengatakan sudah mampu memasukkan kedalam
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala mencederai diri, orang lain jadwal hariannya mengenai cara mengontrol perilaku resiko
dan lingkungan mencederai diri, orang lain dan lingkungan
c. Mengidentifikasi mencederai diri, orang lain dan lingkungan d. Keluarga: dapat mempraktekkan cara merawat pasien
yang dilakukan Objektif:
d. Mengidentifikasi akibat mencederai diri, orang lain dan c. Pasien nampak mempraktekkan latihan cara mengontrol resiko
lingkungan mencederai diri, orang lain dan lingkungan
e. Menyebutkan cara mengontrol mencederai diri, orang lain dan d. Keluarga tampak mempraktekkan cara merawat pasien
lingkungan Assesmant:
f. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol c. Pasien: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan+
mencederai diri, orang lain dan lingkungan d. Keluarga: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan-
g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian Perencanaan
mencederai diri, orang lain dan lingkungan c. Pasien: mampu mengontrol mencederai diri, orang lain dan
lingkungan secara keseluruhan
Keluarga d. Keluarga: mampu merawat pasien secara langsung.
SpIk:
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian , tanda dan gejala, serta proses
terjadinya mencederai diri, orang lain dan lingkungan SpIp:
c. Menjelaskan cara merawat pasien mencederai diri, orang lain Subjektif:
dan lingkungan
e. Pasien: mengatakan sudah masukkan menjadwalkan
kegiatannya
Pasien f. Keluarga: dapat mempraktekkan cara merawat pasien
SPIIp: Objektif:
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien e. Pasien nampak bersemangat
b. Melatih pasien mengontrol mencederai diri, orang lain dan f. Keluarga tampak mempraktekkan cara merawat pasien
lingkungan dengan cara fisik Assesmant:
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan e. Pasien: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan+
harian f. Keluarga: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan-
Keluarga Perencanaan
SPIIk: e. Pasien: mampu mengontrol mencederai diri, orang lain dan
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan lingkungan secara keseluruhan
mencederai diri, orang lain dan lingkungan f. Keluarga: mampu merawat pasien secara langsung.
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien

F. Berduka Disfungsional
Pasien
SPIp: PERAWAT
a. identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. bantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai (KELOMPOK IV)
dengan kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Keluarga
SPIk:
1. diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah
yang dialami pasien beserta proses terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi social

Anda mungkin juga menyukai