II TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus
Sub spesies : Carassius auratus auratus (Safer, 2014)
Ikan mas komet memiliki bentuk pipih sedikit ramping dengan tubuh
memanjang. Letak mulut berada pada ujung tengah, di bagian ujung mulut
terdapat sungut sebanyak satu pasang. Ikan mas komet memiliki gigi geraham dan
gigi kerongkongan sebanyak tiga baris. Tubuhnya ditutupi oleh sisik secara
keseluruhan, ada 27-31 sisik sepanjang garis lateral tubuh (Street, 2002). Sirip
anal, dorsal, dan caudal ikan mas komet merupakan sirip tunggal. Panjang sirip
caudal lebih dari setengah panjang tubuhnya (FBAS, 2002). Morfologi ikan mas
Gambar 2.1. Morfologi Ikan Mas Komet. Sumber : FBAS (2002). Keterangan : 1.
Mulut, 2. Nostril, 3. Mata, 4. Operkulum, 5. Linea lateralis, 6. Sirip dorsal, 7.
Sirip caudal, 8. Sirip anal, 9. Sirip ventral, 10.Sirip pectoral.
Ikan mas komet di alam liar ditemukan bergerak lambat dan hidup di
perairan tawar. Ikan mas komet dapat bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem,
akan tetapi dapat tumbuh baik dalam keadaan lingkungan normal. Ikan mas komet
dapat hidup pada kisaran pH 6,5-8,5 (Street, 2002), jika pH turun ikan mas komet
akan mengalami anorexia, lesu dan bahkan kematian. Suhu optimal untuk
pemeliharaan ikan mas komet berkisar antara 20-22C. Ikan mas komet dapat
bertahan dalam suhu 30C, tetapi tidak bertahan lama. Ikan mas komet lebih tahan
dalam keadaan air dingin dari pada air panas (Safer, 2012).
Daur hidup ikan mas komet diawali dengan pengeluaran telur yang sudah
matang dari tubuh ikan mas komet betina. Ikan mas komet betina dalam satu kali
akan dibuahi oleh ikan mas komet jantan, selanjutnya telur akan menetas dalam
Benih ikan mas komet setelah menetas akan memanfaatkan kuning telur
sebagai makanan sementara sampai mereka bisa berenang bebas. Ikan mas komet
jantan dan Betina akan mengalami kematangan reproduksi setelah berumur dua
tahun (Street, 2005). Ikan mas komet termasuk dalam ikan yang memiliki umur
panjang, yaitu 5-10 tahun dalam perawatan dan kondisi terkontrol (Safer, 2014).
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Maxillopoda
Subkelas : Branchiura
Ordo : Arguloida
Famili : Argulidae
Genus : Argulus
Spesies :Argulus foliaceus
Argulus japonicus
Argulus coregoni (Steckler and Yanong, 2012)
membulat yang ditutupi oleh karapas dan memiliki dua pasang mata. Argulus
sebuah stylet di depan lubang mulut yang digunakan untuk melukai inangnya.
Argulus dewasa terlihat memiliki dua sucker, sucker berkembang dari hook-like
Argulus muda (Steckler and Yanong, 2012). Morfologi Argulus dewasa dapat
satu inang untuk berkembang. Siklus hidup kelas Branchiura rata-rata berlangsung
antara 30 60 hari tergantung spesies dan suhu lingkungan perairan (Steckler and
Yanong, 2012). Argulus betina ketika memasuki fase dewasa dan sudah matang
telur akan meninggalkan telur mereka pada substrat tumbuhan atau substrat keras
setelah berumur 10 hari dengan suhu perairan 35C dan akan menetas umur 61
hari dalam suhu 15C (Steckler and Yanong, 2012). Ukuran metanaupli sekitar 1-
3 mm dan terlihat seperti Argulus dewasa akan tetapi tanpa adanya sucker. Fase
metanaupli Argulus harus menemukan inang untuk bertahan hidup dalam waktu
dua atau tiga hari, jika tidak menemukan inang metanaupli akan mati (Noga,
Argulus adalah salah satu parasit eksternal yang paling popular dan banyak
ditemukan menyerang ikan. Argulus juga dikenal dengan istilah penyakit kutu
ikan (fish louse). Argulus menyerang ikan air laut dan ikan air tawar, akan tetapi
lebih banyak ditemukan menyerang ikan air tawar. Argulus menginfestasi pada
kulit, insang atau sirip (Tonguthai, 2008). Argulus banyak menyerang beberapa
ikan hias air tawar di Indonesia, Prasetya dkk. (2013) melaporkan bahwa Argulus
japonicus banyak menyerang ikan Koi yang dijual di bursa ikan hias Surabaya
dibantu dengan stylet yang memiliki pengait dan akan menghisap darah melalui
perdarahan, anemia, inflamasi dan ikan akan menghasilkan lendir yang berlebih
Gejala klinis infestasi Argulus antara lain iritasi akibat gigitan dan racun
Ikan sangat kurus karena disengat dan dihisap darahnya, produksi mukus
berlebihan, sisik terkuak dan kadang-kadang terlepas, muncul titik darah di bekas
gigitan, kulit pecah dan timbul ulcer. Ikan juga menggosok-gosokkan tubuhnya
pada daerah pinggiran atau dasar wadah dan benda-benda keras di sekelilingnya
Saat ini telah banyak digunakan beberapa obat untuk infestasi parasit
garam dapur, dylox dan dipterex (0.25 ppm) adalah beberapa bahan kimia yang
sering digunakan (Steckler and Yanong, 2012; Vasilean et al., 2012). Namun,
Kingdom : Planteae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
dan bertekstur keras (Elkins, 1998). Bunga berwarna putih, bentuknya seperti
dibandingkan dengan tangkai sari dan ujungnya membelah dua (Djauhariya dkk.,
(Nelson, 2003).
memungkinkan biji mengapung dalam air (Hayani dan Fatimah, 2004). Buah
mengkudu berbentuk oval dan berdaging dengan permukaan buah yang timbul.
(Nelson, 2003). Buah ini berkerut dengan warna berubah-ubah dari hijau ke
kuning sampai hampir putih ketika matang. Buah yang matang mengeluarkan
asam butirat yang kuat seperti bau tengik yang khas dan memiliki rasa pahit
(Aruna et al., 2013). Morfologi buah mengkudu dapat dilihat pada Gambar 2.4.
2002 dalam Aruna et al., 2013). Senyawa turunan antrakuinon dalam mengkudu
alkaloid yang dibutuhkan tubuh untuk mengaktifkan enzim serta mengatur dan
mineral seperti zat besi, kalsium, natrium, dan kalium. Analisa nutrisinya dapat
Tabel 2.1 Analisis Nutrisi Tepung Buah Mengkudu Per 1200 milligram
kandungan bahan aktif yang berbeda pula. Hasil analisis komponen asam lemak
yang dilakukan oleh Antara et al. (2001) dalam Winarti (2005), menunjukkan
bahwa buah dengan tingkat kematangan yang berbeda mengandung asam lemak
yang berbeda pula. Kandungan asam lemak kaprilat dan kaproat terendah,
masing-masing 0,022 % dan 0,008 %, terdapat pada buah yang masih mentah
(berwarna hijau, mengkal, tekstur masih keras), kemudian meningkat pada buah
yang berbeda memiliki kandungan senyawa scopoletin yang berbeda pula. Kadar
kematangan buah dan mencapai puncaknya pada umur 105 hari dengan ciri buah
anti-tumor dan anti-kanker (Assi et al., 2015). Vitamin C merupakan salah satu
metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan
juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida
2010).
(1993) dalam Mathivanan et al. (2005), melaporkan bahwa dari 500 jenis ekstrak
Xeronine dan proxeronine salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam
buah mengkudu. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah
protein di dalam sel. Xeronine ditemukan pertama kali oleh Dr. Ralph Heinicke
eritrosit, kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit total dan hitung jenis leukosit.
berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara satu
spesies dengan lainnya. Eritrosit merupakan salah satu sel terbanyak dalam tubuh
(Blann and Ahmed, 2014). Menurut Marsoedi dkk., (2014) jumlah eritrosit pada
beberapa ikan air tawar budidaya adalah sejumlah 34,5 124,3 x 105 sel/ml dan
empat molekul darah, besi yang mengandung pigmen porfirin melekat pada
globulin dan protein dengan dua rantai polipeptida yang memiliki 150 asam
sedikitnya jumlah sel darah merah dalam tubuh. Polycythaemia dan erythrocytosis
merupakan penyakit yang berkebalikan dengan anemia. Penyakit ini terjadi karena
jumlah hematokrit dan hemoglobin terlalu tinggi (Blann and Ahmed, 2014).
merah yang disebut anemia. Hal ini dikarenakan Argulus menghisap darah ikan
selama menempel pada tubuh ikan, sehingga ikan akan kehilangan banyak darah
Leukosit memilik bentuk yang khas bulat telur sampai bulat, sitoplasma,
Leukosit memiliki intisel atau nukleus, tidak berwarna dan bergerak secara aktif.
Menurut Marsoedi dkk. (2014) jumlah leukosit total pada beberapa ikan air tawar
(Fujaya, 2004).
Neutrofil salah satu tipe sel darah putih yang memiliki diameter 9 15
besar dan bergranula (Arnold, 2009). Jumlah neutrofil dalam sel darah putih kira-
kira 3,12 8,13 % (Marsoedi dkk., 2014). Fungsi utama neutrofil adalah untuk
pada ikan berkisar antara 9-15 m. Jumlah eosinofil dalam sel darah putih adalah
0-1%. Granulanya kaya akan protein kationik seperti arginin. Eosinofil berfungsi
sebagai mediator dari respon alergi dan juga sebagai pertahanan terhadap infeksi
Monosit merupakan sel yang berukuran besar dengan bentuk tidak teratur,
inti berwarna biru tua atau ungu dengan sitoplasma biru kepucatan setelah
diwarnai oleh Giemsa. Inti berdekatan dengan inti sel dan mengisi sebagian isi sel
(Vasquez and Guerrero, 2007). Monosit berperan sebagai makrofak dan banyak
dijumpai pada daerah peradangan atau infeksi. Jumlah monosit pada beberapa
ikan air tawar berkisar antara 15,13 34,82 % (Marsoedi dkk., 2014).
penyakit (Voigt and Swist, 2011). Limfosit ikan berbentuk bundar dengan
sitoplasma non granula berwarna biru cerah atau ungu pucat, inti kaya akan
Trombosit merupakan sel tanpa bentuk dengan inti besar dan berbentuk
bola. Trombosit spotted dogfish berjumlah 40% dari total leukosit dalam darah
(Fujaya, 2004). Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah dan
juga berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh (Yunus dkk., 2014).
A B
C D
Gambar 2.5 Sel darah ikan. Sumber : Norousta and Sabet (2013); Lieschke et al.
(2001); Sood et al. (2010) Keterangan : Darah ikan spesies Vimba vimba persa A
dan B e, eritrosit; m, monosit; n, neutrofil; l, limfosit, skala bar = 5 m Darah ikan
zebrafish C, eosinofil; skale bar 10 m ; D, trombosit; perbesaran 100x.