Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK PDF
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK PDF
Dokumen 1
2015
KURIKULUM SMK KESEHATAN DARUSSALAM
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Bergas
Tanggal : 1 September 2015
Mengetahui :
a.n Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah
Kepala Bidang Pendidikan Menengah
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih ke-Hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena dengan pertolongan dan Hidayah-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam pada Program
Keahlian Keperawatan, Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan (AK), sebagai salah
satu program dan kompetensi keahlian yang ada di sekolah kami.
SMK Kesehatan Darussalam Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan
Kurikulum 2006 secara menyeluruh untuk kelas X, XI, dan XII. Kurikulum SMK
Kesehatan Darussalam mengacu sepenuhnya pada ketentuan dan aturan Kurikulum
2006, juga Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Keperawatan
Kesehatan.
Penyusunan kurikulum ini merupakan revisi kurikulum sebelumnya yang
dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah, serta atas masukan dari para
stakeholder sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
di SMK Kesehatan Darussalam. Oleh karena itu kurikulum ini perlu selalu
disempurnakan sesuai dengan perkembangan tuntutan dunia kerja sebagai orientasi
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya di SMK Kesehatan Darussalam.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini
secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Muhaimin, S. Ag
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................................... 3
1. Landasan Filosofiis ............................................................................ 4
2. Landasan Paedagogis ........................................................................ 4
3. Landasan Yuridis ............................................................................... 5
C. Pengertian ................................................................................................. 7
D. Tujuan Pengembangan KTSP .................................................................. 8
E. Prinsip Penyusunan KTSP ........................................................................ 9
F. Prinsip Pengelolaan KTSP ....................................................................... 11
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ............................................................... 13
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ................................ 14
I. Analisis SWOT ......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi
pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah
dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
B. Landasan
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat
nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah (KTSP) harus
menggunakan acuan pada kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan dari
Standar Nasional Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan
bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan
kurikulum 2006 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis,
dan landasan pedagogis.
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk
mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah
yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal
mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
2. Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta
didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian,
pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja.
Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata
sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran
C. Pengertian
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
I. Analisis SWOT
1) Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strength)
SMK Kesehatan Darussalam adalah sekolah kejuruan berbasis
kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan beretos kerja tinggi.
Hal tersebut berpegaruh pada adanya semangat juang serta kedisiplinan
yang tinggi untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah unggulan di
Kabupaten Semarang.
Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK Kesehatan Darussalam
terletak di kawasan pedesaan yang jauh dari keramaian. Kondisi lingkungan
sekitar yang sejuk serta sepi menjadikan suasana belajar mengajar di kelas
menjadi nyaman. Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada
peserta didik dapat dilakukan secara optimal.
Untuk mengembangkan sekolah, SMK Kesehatan Darussalam
mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan keadaan yang demikian,
akan mudah bagi SMK Kesehatan Darussalam untuk membangun sarana
untuk menunjang kegiatan sekolah. Lahan yang rata serta kondisi tanah
yang baik, sedikit banyak membantu untuk mengembangkan sekolah.
Sebagai satu-satunya SMK yang bergerak di bidang Kesehatan di
Kabupaten Semarang, SMK Kesehatan Darussalam memiliki berbagai
prospek yang menjanjikan. Dengan munculnya isu bahwa hanya lulusan
dari SMK Kesehatan saja yang dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
dari bidang yang sama, menjadikan SMK Kesehatan Darussalam sebagai
sasaran utama peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang
Kesehatan. Prospek yang menjanjikan saat selesai menamatkan semua
4) Ancaman ( T= Threat).
Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain
tentunya mempunyai halangan atau ancaman untuk maju. Pun dengan SMK
Kesehatan Darussalam, ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini
terutama yang berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta yang
berkaitan dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan sarana
untuk mengatasi maslah tersebut.
Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan maupun
bisa menjadi ancaman jika tidak diimbangi pembagunan sarana yang
mendukung. Letak sekolah yang berada di lingkungan persawahan membuat
kondisi tanah yang labil. Hal ini akan juga dipengaruhi kondisi cuaca. Cuaca
yang sering berubah sewaktu-waktu membuat kondisi sekolah menjadi sulit
untuk diprediksi. Apalagi pada saat musim penghujan. Letak sekolah yang
berada di lingkungan persawahan akan susah untuk dilalui jika terjadi hujan
karena tanah menjadi basah dan becek. Melihat kondisi yang demikian
tentunya diperlukan pembangunan sarana untuk mengatasi keadaan tersebut.
Ancaman lain yang berkaitan dengan kemajuan sekolah datang dari
masyarakat sekitar. Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat sekitar
mempunyai andil besar untuk kemajuan sekolah. Namun kondisi tersebut
tidak dipengaruhi kemampuan serta kesadaran warga akan pentingnya
kondisi peserta didik yang masuk ke sekolah. Masyarakat lokal terutama
masyarakat desa Gebugan ingin diutamakan untuk masuk sebagai peserta
didik di sekolah. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah jika
peserta didik - peserta didik khususnya dari masyarakat sekitar
menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak sekolah.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika, dan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang
diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.
Pengembangan diri bagi peserta didik SMK/MAK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat
diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau
kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan
pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian;
(2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri
atas 1 (satu) atau lebih program keahlian; (3) setiap program keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih
kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi:
1) Teknologi dan Rekayasa
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi
3) Kesehatan
4) Agribisnis dan Agroteknologi
5) Perikanan dan Kelautan
6) Bisnis dan Manajemen
7) Pariwisata
8) Seni Rupa dan Kriya
9) Seni Pertunjukan
Pemilihan peminatan Bidang Keahlian dilakukan saat peserta didik
mendaftar pada SMK/MAK yang menyelenggarakan program studi dimaksud.
Tabel 2 : Struktur Kurikulum dan beban belajar per minggu untuk SMK
Bidang Keahlian Kesehatan, Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan
Keterangan :
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau
empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap
muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari
durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan.
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.
a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam
tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif.
Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap
yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi, Kewirausahaan, Fisika, Kimia, dan Biologi. Kelompok
produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan
dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk
memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
B. Muatan Kurikulum
Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional,
muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan
pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum untuk SMK/MAK pada tingkat nasional yang
dimuat dalam KTSP mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah.
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP
terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
b) Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan
nasional, dan tindakan anti korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di
luar negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan
NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan
negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai
dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan
internasional, regional, dan kerja sama global lainnya
9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik
internasional, dan mahkamah internasional
c) Bahasa Indonesia
Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan
penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan
penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan
penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
e) Seni Budaya
Seni Rupa
1. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
1. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
1. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
1. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam
kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
f) Matematika
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan
persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
g) Bahasa Inggris
Novice Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
Elementary Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
j) Kewirausahaan
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam
kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan
masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungan masyarakatnya
l) Fisika
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran
besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti,
dan obyektif
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
3. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal,
fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika
serta penerapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah
6. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya
untuk pemecahan masalah
7. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai masalah
m) Kimia
1. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia
yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan
kekekalan energi
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan
elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta
penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi
logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang
meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan
polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat
dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat
6. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi
7. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari,
dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam
mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
n) Biologi
1. Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup
2. Mengidentifikasi morfologi dan anatomi struktur tumbuhan dan
hewan
3. Mengidentifikasi metabolisme dan enzim
4. Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya
5. Menerapkan konsep tumbuh kembang tumbuhan dan hewan
6. Mengidentifikasi proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan
7. Mengolah limbah tumbuhan dan hewan
8. Mendeskripsikan komponen ekosistem serta peranan manusia dalam
menjaga keseimbangan
9. Mengidentifikasi hubungan antarkomponen dalam ekologi
10. Mengaplikasikan peran sistematika organisme dalam kehidupan
11. Menerapkan prinsip-prinsip genetika tanaman dan hewan
12. Mengidentifikasi pengembangan bioteknologi dan dampaknya
kita tidak jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. Standar Kompetensi
yang telah ditetapkan berlaku secara nasional, namun cara mencapai standar
tersebut diserahkan pada kreasi masing-masing wilayah.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa
kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu
dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam
pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun peserta didik perlu
memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran.
Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indicator
keberhasilan. Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan,
antara lain:
1) Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif;
2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang
dimiliki setiap individu;
3) Kemahiran (skill);
4) Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik
tentang tugas yang dibebankan kepadanya;
5) Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu;
6) Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan
suatu perbuatan.
Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan
dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan
b) Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk:
1) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2) mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta
menjaga harmoni secara personal dan sosial.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) Al Quran dan Hadits
2) Aqidah
3) Akhlak
4) Fiqih
5) Tarikh dan peradaban Islam.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat bangsa dan 1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-
Negara Kesatuan Republik unsur terbentuknya negara
Indonesia (NKRI) 1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-
bentuk kenegaraan
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan
NKRI
1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan,
nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
2. Menampilkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum
terhadap sistem hukum dan dan peradilan nasional
peradilan nasional 2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga
peradilan
2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku
2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi
di Indonesia
Kelas X, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Menganalisis hubungan dasar 4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara
negara dengan konstitusi dengan konstitusi
4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara
4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD
1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap
konstitusi negara
5. Menghargai persamaan 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara
kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia
dalam berbagai aspek 5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga
kehidupan negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara
5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga
negara tanpa membedakan ras, agama,
gender, golongan, budaya, dan suku
6. Menganalisis sistem politik di 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra
Indonesia struktur politik di Indonesia
6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di
berbagai negara
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
b) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mencapai tingkat
kualifikasi unggul
2) Menerapkan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar pada
mata pelajaran lainnya
3) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif,
baik lisan maupun tertulis
4) Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia untuk
bekerja.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Berkomunikasi pada tingkat Semenjana
2) Berkomunikasi pada tingkat Madia
3) Berkomunikasi pada tingkat Unggul.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
Keterangan
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3) Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya
c) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan
seni peran.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta
sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
6) Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif
dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping
itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap
program keahlian.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Matematika meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris untuk
mendukung pencapaian kompetensi program keahlian
2) Menerapkan penguasaan kemampuan dan keterampilan Bahasa Inggris
untuk berkomunikasi baik lisan maupun tertulis pada level intermediate.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Dasar komunikasi Bahasa Inggris level novice
2) Dasar komunikasi Bahasa Inggris level elementary
3) Dasar komunikasi Bahasa Inggris level intermediate.
sedang terjadi
1.6 Memahami memo dan menu sederhana,
jadwal perjalanan kendaraan umum, dan
rambu-rambu lalu lintas
1.7 Memahami kata-kata dan istilah asing serta
kalimat sederhana berdasarkan rumus
1.8 Menuliskan undangan sederhana
2. Berkomunikasi dengan 2.1 Memahami percakapan sederhana sehari-hari
Bahasa Inggris setara Level baik dalam konteks profesional maupun
Elementary pribadi dengan orang bukan penutur asli
2.2 Mencatat pesan-pesan sederhana baik dalam
interaksi langsung maupun melalui alat
2.3 Merinci tugas pekerjaan dan latar belakang
pendidikan yang dimilikinya secara lisan dan
tulisan
2.4 Mengungkapkan berbagai macam maksud hati
2.5 Memahami instruksi-instruksi sederhana
2.6 Membuat pesan-pesan pendek, petunjuk dan
daftar dengan pilihan kata, ejaan dan tata tulis
yang berterima
3. Berkomunikasi dengan 3.1 Memahami monolog yang muncul pada situasi
Bahasa Inggris setara Level kerja tertentu
Intermediate 3.2 Memahami percakapan terbatas dengan
penutur asli
3.3 Menyajikan laporan
3.4 Memahami manual penggunaan peralatan
3.5 Memahami surat-surat bisnis sederhana
3.6 Memahami dokumen-dokumen teknis
3.7 Menulis surat bisnis dan laporan sederhana
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang
kompetensi produktif.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Gejala-gejala alam
2. Polusi dan pencemaran lingkungan
3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan
Amdal.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian
b) Tujuan
Mata pelajaran KKPI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran KKPI meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Personal Computer (PC) stand alone
2. Sistem operasi software
3. Data aplikasi
4. Personal Computer (PC) dalam jaringan
5. Pemanfaatan Web-design.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
b) Tujuan
Mata pelajaran kimia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana
peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang
percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan
penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
b) Tujuan
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi
5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri
6. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan
7. Membekali pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
lingkungan alam dan sekitarnya
8. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan menganalisis lingkungan dan
alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari
9. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang
kompetensi produktif.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Biologi meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Makhluk hidup dan tidak hidup
2. Metabolisme dan enzim
3. Pengembangan bioteknologi
4. Keseimbangan lingkungan dan lingkungan organisme.
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
E. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu
mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Penerapan Muatan Lokal di SMK Kesehatan Darussalam diharapkan dapat
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik
agar mereka memiliki wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah dan
(6) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui media dan/ atau
saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.
3. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada
satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan
diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu
sebagai berikut :
(1) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran
untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan
pendidikan.
(2) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
(3) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
(4) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan.
(5) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam
bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan dan/ atau
Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung
pelayanan bimbingan dan konseling.
b) Penyelenggaraan Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan
konseling, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan
berkewajiban menyelenggarakan layanayang mengarah pada (1)
pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan
peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
G. Pemilihan Peminatan
Kurikulum SMK dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan
peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata
pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. Dalam pemilihan mata pelajaran
lintas minat peserta didik mengambil mata pelajaran pada Paket Keahlian di luar
Paket Keahlian yang sudah dipilih dalam Program Keahlian yang sama.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMK
berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMK, atau
tes bakat dan minat oleh psikolog.
1. Pengembangan kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler.
dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemantapan dalam
perencanaan pertumbuhan jasmaniah dan rohaniah yang sehat termasuk
perencanaan hidup bersama atau berkeluarga.
3. Pengembangan kehidupan sosial
Meliputi penyesuaian diri, berkomunikasi dan berinteraksi secara lisan maupun
tulisan secara efektif, efisien dan produktif kepada teman sebaya, lingkungan
seSKtar dan dalam kehidupan bersama. Pemantapan kemampuan bertingkah
laku dan berhubungan sosial dalam hubungan teman sebaya dalam perannya
sebagai pria atau wanita, warga sekolah (hubungan dengan guru dan karyawan),
masyarakat dilingkungannya (tempat tinggal dan orang tua atau dalam keluarga)
sebagai upaya pencapaian kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi; pencapaian
kematangan dalam sistem etika, nilai kehidupan dan moral.
4. Pengembangan kemampuan belajar
Meliputi menemukan hambatan atau kesulitan belajar dan pemantapan sikap
kebiasaan disiplin belajar dan keterampilan berlatih, yang efektif dan efisien
serta produktif dengan berbagai sumber belajar yang diperoleh baik secara
mandiri maupun kelompok; pemantapan kondisi fisik, sosial dan budaya di
lingkungan sekolah dan atau alam seSKtar serta lingkungan masyarakat untuk
pengembangan diri.
5. Pengembangan karir.
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi
lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi,
pengenalan serta pengembangan kepribadian, informasi terhadap kelanjutan
studi ke pendidikan tinggi dalam merencanakan masa depan.
Bentuk-bentuk kegiatan ekstra kurikuler di SMK Kesehatan Darussalam
adalah Pramuka (sebagai ekstra kurikuler wajib), dan ekstra kurikuler pilihan berupa:
Pencak silat.
hasil belajar peserta didik, yang antara lain meliputi Ulangan Harian, Ulangan
Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ujian Praktek Kejuruan, Ujian Praktek
Normada, Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan atas dasar prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Teknik dan instrumen penilaian yang dilakukan pada kurikulum 2006 adalah
sebagai berikut:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek.
5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi
persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai,
(b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta
didik.
6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
7. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan
hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian
sekolah/madrasah.
7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)
menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan
ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian
sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama
dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber
lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan
norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan
dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber
lain yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata
pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
sekolah/madrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam
bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan
deskripsi kemajuan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-
langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu
syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu
pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan
dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal
serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap
berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
4. Alokasi waktu untuk satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45
menit.
5. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
6. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran
kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka
yang tercantum pada struktur kurikulum.
7. SMK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama
dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja langsung di institusi pasangan, terarah ubtuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Kegiatan ekstra kurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), dan
ekstra kurikuler pilihan sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
serta menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan. Peserta
didik dinilai tingkat kompleksitasnya tinggi apabila peserta didik itu memiliki
kemampuan penalaran tinggi, cakap atau terampil menerapkan konsep, cermat,
kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas atau pekerjaan, tingkat kemampuan
penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan
waktu bisa menentukan tingginya tingkat kompleksitas apabila memerlukan waktu
yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan. Jika suatu indikator hanya meliputi
sebagian dari kondisi tersebut, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas
sedang, dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan
memiliki kompleksitas rendah (Panduan Penetapan KKM, Direktorat Pembinaan
SMA).
Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung
penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana, ketersediaan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah. Sedangkan intake peserta didik merupakan kompetensi awal peserta didik
(Panduan Penetapan KKM, Direktorat Pembinaan SMK).
KRITERIA KETUNTASAN
NO MATA PELAJARAN MINIMAL
1 2 3 4 5 6
A NORMATIF
1 Pendidikan Agama Islam 75 75 75 75 75 75
2 PKn 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 70 70 72 72 73 73
4 Pendidikan Jasmani Olahraga 75 75 75 75 75 75
Kesehatan
5 Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
B ADAPTIF
6 Matematika 67 67 70 70 72 72
7 Bahasa Inggris 68 68 70 70 72 72
8 IPA 68 68 70 70 72 72
9 IPS 70 70 71 71 72 72
10 KKPI 68 68 70 70 72 72
11 Kewirausahaan 70 70 72 72 72 72
12 Fisika 64 64 66 66 68 68
13 Kimia 70 70 70 70 70 70
14 Biologi 65 65 67 67 68 68
C PRODUKTIF
C.1 Dasar Kejuruan
1 Melaksanakan dasar-dasar KIE 70
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
2 Melaksanakan pekerjaan dalam 70
lingkup pekerjaan yang berbeda
3 Menerapkan Keselamatan dan 70
Kesehatan Kerja (K3)
C.2 Kompetensi Kejuran
1 Memahami dasar-dasar penyakit 72
2 Menggunakan sampel untuk uji 72
laboratorium
3 Mengoperasikan peralatan 72
laboratorium
4 Menerapkan prosedur standar 72
keselamatan kerja
5 Melaksanakan penanganan bahan 72
dan reagen laboratorium
6 Memelihara peralatan laboratorium 73
7 Melakukan pemeriksaan urin, 73
faeces dan cairan tubuh lainnya
8 Melakukan pemeriksaan hematologi 73
9 Melakukan pemeriksaan bakteriologi 73
10 Melakukan pemeriksaan parasitologi 74
11 Memahami pemeriksaan non 74
patologis
12 Memahami tentang transfusi darah 74
dan bank darah
13 Menganalisis data hasil pemeriksaan 74
14 Menerapkan kontrol kualitas prosedur 74
laboratorium
15 Melakukan promosi kesehatan 74
D MUATAN LOKAL
1 Bahasa Jawa 67 67 69 69 70 70
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti
peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah
dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
3) lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan
lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program
produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian
sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
4) lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi
Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang
dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Keempat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan
bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi
untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya
harus dilalui.
BAB IV
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
harus sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dilapangan baik secara kuantitas
maupun kualitas. Relevan juga dikaitkan dengan jenjang pendidikan yang ada di
atasnya, sehingga terjadi kesinambungan dan pengembangan silabus.
Relevan dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu relevan secara internal
dan eksternal. Relevan secara internal adalah kesesuaian antara silabus yang
dikembangkan dengan komponen-komponen kurikulum secara keseluruhan,
yakni standar kompetensi, standar isi, standar proses, dan standar penilaian.
Sedangkan relevan secara eksternal adalah kesesuaian antara silabus dengan
karakteristik peserta didik,kebutuhan masyarakat dan lingkungannya.
3. Fleksibel
Pengembangan silabus KTSP harus dilakukan secara fleksibel. Fleksibel
dalam silabus dapat dikaji dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni fleksibel
sebagai suatu pemikiran pendidikan, dan fleksibel sebagai kaidah dalam
penerapan kurikulum. Fleksibel sebagai suatu pemikiran pendidikan berkaitan
dengan dimensi peserta didik dan lulusan, sedangkan fleksibel sebagai suatu
kaidah dalam penerapan kurikulum berkaitan dengan pelaksanaan silabus.
Prinsip fleksibel tersebut mengandung makna bahwa pelaksanaan program,
peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam bertindak.
Guru sebagai sarana pelaksana silabus, tidak mutlak harus menyajikan program
dengan konfigurasi seperti dalam silabus (dokumen tertulis), tetapi dapat
mengakomodasi sebagai ide baru atau memperbaiki ide-ide sebelumnya.
Demikian halnya peserta didik, mereka diberikan berbagai pengalaman belajar
yang dapat dipilih sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing.
Sedangkan fleksibel dari segi lulusan mereka memiliki kewenangan dan
kemampuan yang multi arah berkaitan dengan dunia kerja yang akan
dimasukinya.
4. Kontinuitas
Kontinuitas atau kesinambungan mengandung arti bahwa setiap program
pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain
dalam kompetensi dan pribadi peserta didik.
Kontinuitas atau kesinambungan tersebut bisa secara vertikal, yakni dengan
jenjang pendidikan yang ada di atasnya dan bisa juga secara horizontal yakni
dengan program-program lain atau dengan silabus lain yang sejenis.
5. Konsisten
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara konsisten,
artinya bahwa antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki
hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi peserta didik.
6. Memadai
Memadai dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup indikator,
materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang
dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Di samping itu, prinsip memadai juga berkaitan dengan sarana dan
prasarana yang berarti bahwa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus,
pencapaiannya ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.
7. Aktual dan Kontekstual
Aktual dan kontekstual mengandung arti bahwa ruang lingkup kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian yang dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang sedang
terjadi dan berlangsung di masyarakat.
8. Efektif
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara efektif, yakni
memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan
tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan. Silabus yang efektif adalah yang dapat diwujudkan dalam kegiatan
pembelajaran nyata di kelas atau di lapangan, sebaliknya silabus tersebut dapat
dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan.
Keefektifan silabus tersebut dapat dilihat dari kesenjangan yang terjadi antara
silabus sebagai kurikulum tertulis (written curriculum), potensial curriculum
atau kurikulum yang diharapkan (intended curriculum) dengan curriculum yang
teramati (observer curriculum) atau silabus yang dapat dilaksanakan (actual
curriculum). Sehubungan dengan itu, dalam pengembangan silabus guru atau
pengembang silabus harus membayangkan situasi nyata di kelas agar kendala-
kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sehingga tidak terjadi
kesenjangan yang terlalu menganga.
9. Efisien
Efisien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau
menghemat penggunaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau
kompetensi standar yang ditetapkan. Efisien dalam silabus bisa dilihat dengan
cara membandingkan antara biaya,tenaga,dan waktu yang digunakan untuk
pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk
oleh peserta didik. Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk dapat
mengembangkan silabus dan perencanaan pembelajaran sehemat mungkin, tanpa
mengurangi kualitas pencapaian dan pembentukan kompetensi.
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN DARUSSALAM
MATA PELAJARAN : :
KELAS / SEMESTER :
STANDAR KOMPETENSI :
ALOKASI WAKTU : .... x 45 menit
Bergas, ......................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pengampu
............................................. .............................................
E. PENGERTIAN RPP
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
G. KOMPONEN RPP
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didikdalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi
dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk
peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
a) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
b) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode
yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi,
tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
6. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
a) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-
langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah
kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik,
memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang
materi yang akan diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa
bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksana-
an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran).
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
3. Kegiatan penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik
untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai
sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-
/pengayaan.
b) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran
yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh
karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
7. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis
nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau
alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
8. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada
standar penilaian.Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen,
dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat
dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian
menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang
berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
I. Standar Kompetensi
III. Indikator
V. Materi Ajar
(Dijabarkan materi yang akan diajarkan)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfermasi
3. Kegiatan Penutup
X. Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk : Uraian
Norma penilaian
skor
Nilai = 100
skor maksimum
....................................... .......................................
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
B. Waktu Belajar
1. Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
2. Jumlah hari pembelajaran efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran sekurang-
kurangnya 204 (dua ratus empat) hari belajar dan sebanyak-banyaknya 228
(dua ratus dua puluh delapan) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan
hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap
jenjang dan jenis Pendidikan.
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, revisi dan pengembangan
Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam Tahun Pelajaran 2015/2016 telah selesai,
dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya di SMK Kesehatan Darussalam dan di Indonesia
pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Semoga dengan
diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat membawa
perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya Kurikulum SMK
Kesehatan Darussalam ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
berdoa semoga Allah SWT membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang
berlipat ganda. Untuk melengkapi dokumen ini, maka didampingi dengan Buku 2
tentang Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Silabus yang sudah ditetapkan
pemerintah, serta Buku 3 tentang RPP.