Files259061 LKJ Balitbang KP 2016
Files259061 LKJ Balitbang KP 2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | i
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
T P
IM ENYUSUN
M. Zulficar Mochtar
Umi Windriani
M. Hikmat Jayawiguna
Asri Nurhayati
Puji Artiningsih
Indriani Musthapia
Andi Astowo
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | i
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
K ONTRIBUTOR
Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | ii
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
P
uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan Laporan
Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan ini
merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai
kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance.
Laporan Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2016
ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun
mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian dan pengembangan
IPTEK kelautan dan perikanan tidak hanya kinerja 2016 namun juga selama kurun waktu 2015-
2016, dikarenakan masuk dalam RPJMN III Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015 - 2019.
Sangat disadari bahwa laporan kinerja ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil hasil penelitian dan pengembangan
IPTEK kelautan dan perikanan, catatan keberhasilan dan kendala selama 2 tahun pelaksanaan
RPJMN III berikut rekomendasi serta rencana aksi selanjutnya.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan penelitian dan
pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini
menjadi modal dasar untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan penelitian yang inovatif dan tepat
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | iii
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
guna di masa mendatang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal
dan berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas
tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan.
M. Zulficar Mochtar
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | iv
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
D AFTAR I SI
Hal.
Tim Penyusun i
Kontributor ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Ikhtisar Eksekutif viii
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | v
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara
dari sektor KP
IKU 2. Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan
67
kontrak kinerja Eselon I KKP
IKU 3. Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan
69
untuk dijadikan bahan kebijakan
SS 3. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif
IKU 4. Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 74
SS 4. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan
KP yang efektif
IKU 5. Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP 81
IKU 6. Jumlah Data dan Informasi Ilmiah KP 84
IKU 7. Jumlah Karya Tulis Ilmiah 88
SS 5. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif
untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil,
berdaya saing dan berkelanjutan
IKU 8. Jumlah Hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk
90
masyarakat dan/atau industri
IKU 9. Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP 96
IKU 10. Jumlah Hasil Litbang yang diusulkan HKI dan/atau dirilis 106
IKU 11. Jumlah Sentera Nelayan 108
SS 6. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya
Litbang dan Layanan IPTEK KP
IKU 12. Proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai
112
Balitbang KP
IKU 13. Jumlah sarana prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang
113
ditingkatkan kapasitasnya
IKU 14. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk 116
SS 7. Terselenggaranya Pengendalian Litbang KP
IKU 15. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan
119
riset litbang KP
SS 8. Tersedianya ASN Balitbang KP yang kompeten dan profesional
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | vi
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
IKU 16. Indeks Kompetensi dan Integritas Balitbang KP 121
IKU 17. Jumlah ASN Balitbang KP yang dikembangkan kompetensinya 123
SS 9. Tersedianya Manajemen Pengetahuan Balitbang KP yang handal
dan mudah diakses
IKU 18. Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan sistem
124
manajemen pengetahuan yang terstandar
SS 10. Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima
IKU 19. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang KP 127
IKU 20. Nilai SAKIP Balitbang KP 129
SS 11. Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien
dan akuntabel
IKU 21. Nilai kinerja anggaran Balitbang KP 135
IKU 22. Persentase kepatuhan teradap SAP lingkup Balitbang KP 137
3.4 Akuntabilitas Keuangan 139
IV. P E N U T U P 167
4.1 Kesimpulan 168
4.2 Permasalahan 170
4.3 Kebijakan Litbang KP Tahun 2017 - 2019 171
4.4 Saran dan Rekomendasi 173
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | vii
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
RINGKASA
N
EKSEKUTIF
D
alam rangka menjamin pelaksanaan program penelitian dan pengembangan kelautan dan
perikanan yang konsisten dan kontinyu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan telah menetapkan Penyusunan Rencana Strategis Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Renstra Balitbang KP) Tahun 2015 2019
tentunya tidak terlepas dari Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang
menjadi panduan utama dalam penyusunan Renstra Balitbang KP. Renstra Kementerian Kelautan dan
Perikanan sendiri telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (Permen KP)
Nomor 25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015
2019. Rencana strategis ini dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Rencana Pembangunan Kelautan dan Perikanan Jangka
Panjang 2005-2025; Rencana Pembangunang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019; dan
Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019. Renstra Litbang Kelautan dan Perikanan
merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi,
program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan IPTEK kelautan dan perikanan yang
akan dilaksanakan oleh Balitbang KP selama lima tahun ke depan (2015-2019). Agar Balitbang KP dapat
senantiasa eksis, antisipatif, dan inovatif, dalam dokumen ini pula, ditetapkanlah visi Balitbang KP ke depan
yaitu " C E N T E R O F E X C E L L E N C E ( P U S A T K E P A K A R A N ) S E B A G A I S U M B E R I N O V A S I
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | viii
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
IPTEK DAN OPSI KEBIJAKAN UNTUK MEWUJUDKAN VISI PEMBANGUNA N KELAUTAN
DAN PERIKANAN".
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balitbang KP
menetapkan satu program dan delapan kegiatan. Program yang digunakan yaitu " P R O G R A M
P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N I P T E K K E L A U T A N D A N P E R I K A N A N " ; dimana
keberhasilan kinerja atas pelaksananaan program ini menjadi tanggungjawab unit Eselon I yaitu Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, sedangkan keberhasilan kinerja atas pelaksanaan
kegiatan menjadi tanggungjawab masing-masing Eselon II lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan. Berikut ini adalah program dan kegiatan Litbang IPTEK kelautan dan Perikanan,
yaitu sebagai berikut : 1) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan, 2) Penelitian dan Pengembangan
IPTEK Sumberdaya Laut dan Pesisir, 3) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 4) Penelitian Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan Kelautan dan
Perikanan, 5) Penelitian dan Perekayasaan Alat dan Mesin Kelautan dan Perikanan, 6) Penelitian Sumberdaya
Lahan dan Klimat Kelautan dan Perikanan, 7) Pengelolaan Inovasi dan Alih Teknologi Kelautan dan
Perikanan, dan 8) Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | ix
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 1
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PENDAHULUAN
LAUT
ADALAH TRISAKTI & NAWACITA
sehingga jalesveva jayamahe, merupakan bagian dari fungsi litbang yang harus
menjadi penghela dan pendorong pembangunan
di laut justru kita jaya, kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dan
sebagai semboyan nenek berdaya saing secara internasional.
B. STRUKTUR ORGANISASI
PERMEN KP Nomor 23 Tahun 2015
Merujuk Organisasi dan Tata kerja lingkup
Tugas : Menyelenggarakan penelitian dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (sesuai
pengembangan di bidang kelautan dan
Permen KP Nomor PER.15/MEN/2010 tentang
perikanan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
FUNGSI :
Kelautan dan Perikanan) maka susunan
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
organisasi Badan Penelitian dan
program penelitian dan pengembangan di
Pengembangan Kelautan dan Perikanan secara
bidang kelautan dan perikanan;
rinci meliputi :
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
1. Sekretariat Badan
kelautan dan perikanan;
2. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
Konservasi Sumber Daya Ikan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan
di bidang kelautan dan perikanan;
Perikanan Budidaya
4. Pelaksanaan administrasi Badan penelitian
4. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan
dan pengembangan kelautan dan
Teknologi Kelautan dan Perikanan
perikanan; dan
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
Sumberdaya Laut dan Pesisir
oleh Menteri KP.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 5
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 1.1. K E P A L A B A L A I B E S A R / B A L A I / L O K A L I N G K U P B A D A N P E N E L I T I A N D A N
PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, 2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 7
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Purwakarta (sesuai dengan Permen KP Nomor melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban
PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi dan sebagai berikut :
Tata Kerja Balai Penelitian Pemulihan dan
Konservasi Sumberdaya Ikan).
l. Loka Penelitian Perikanan Tuna
berkedudukan di Benoa (sesuai dengan
Permen KP Nomor PER.27/MEN/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
Penelitian Perikanan Tuna).
m. Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan
Pesisir di Kota Padang (sesuai dengan Permen
KP Nomor PER.37/MEN/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian
Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir).
n. Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya
Rumput Laut di Kabupaten Boalemo (sesuai
dengan Permen KP Nomor PER.39/MEN/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
Gambar 1.2. S T R U K T U R O R G A N I S A S I
Penelitian dan Pengembangan Budidaya
BALITBANG KP TAHUN 201 5
Rumput Laut). (SESUAI PERMEN KP 15/2010)
o. Loka Penelitian dan Pengembangan
Dalam PERMEN KP 25/2015, Badan
Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
berkedudukan di Kabupaten Bantul (sesuai
Perikanan terdiri dari 4 Pusat dan 1 Sekretaris
dengan Permen KP Nomor PER.38/MEN/2011
Badan dengan rincian sebagai berikut :
tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi
Perikanan
Pengolahan Hasil Perikanan).
2) Pusat Penelitian dan Pengembangan
p. Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan di
Sumberdaya Laut dan Pesisir
Kabupaten Wakatobi (sesuai dengan Permen
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan
KP Nomor PER.40/MEN/2011 tentang
Peningkatan Daya Saing dan Bioteknologi
Organisasi dan Tata Kerja Loka Perekayasaan
Kelautan dan Perikanan
Teknologi Kelautan).
4) Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan
Dengan gambaran struktur organisasi yang
5) Sekretariat Balitbang KP
mengambarkan fungsi satker Pusat sebagai
pembina dan koordinator satker UPT dalam
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 8
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
dengan struktur organisasi dan tata kerja dan Golongan I sebanyak 21 orang,
tesebut, unit kerja teknis Badan Penelitian dan dibandingkan tahun 2015 menurut Golongan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan dirancang IV sebanyak 209 orang, Golongan III sebanyak
sebanyak 15 (lima belas) buah, yang terdiri dari : 829 orang, Golongan II sebanyak 312 orang
1 (satu) Balai Besar, 9 (sembilan) Balai dan 4 dan Golongan I sebanyak 21 orang.
(empat) Loka.
Grafik 1.1. J U M L A H P E G A W A I
BALITBANG KP MENURUT GOLONGAN
TAHUN 2015-2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 10
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 19
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 20
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS BALITBANG pembangunan kelautan dan perikanan yaitu
Rencana Strategis Badan Penelitian dan yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis
Pengembangan Kelautan dan Perikanan 2015 - Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang
2019 yang baru telah menerapkan/menggunakan membantu Presiden untuk membidangi urusan
manajemen kinerja dengan pendekatan Balanced kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan
Scorecard (BSC) yang berisi langkah-langkah selaras dengan visi pembangunan nasional serta
stratejik jangka menengah yang akan memberi bertujuan untuk mendukung terwujudnya
arah bagi penyelenggaraan penelitian dan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
pada draf renstra kementerian kelautan dan Dan Perikanan Indonesia Yang Mandiri,
perikanan tahun 2015 - 2019. Penggunaan Maju, Kuat Dan Berbasis Kepentingan
pengelolaan kinerja organisasi pada tingkat Badan Indonesia dapat mengandalkan kemampuan dan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya
Perikanan telah dilaksanakan sejak tahun 2013. kelautan dan perikanan, sehingga sejajar dan
sederajat dengan bangsa lain. Kata Maju
Sehubungan dengan hal tersebut, visi, dimaksudkan dapat mengelola sumber daya
misi, tujuan, sasaran strategis penelitian dan kelautan dan perikanan dengan kekuatan SDM
pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai
tahun 2015 - 2019 dan penetapan kinerja 2015. tambah, untuk mencapai kesejahteraan
Secara ringkas subtansi renstra Badan Penelitian masyarakat yang tinggi dan merata. Kata Kuat
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dapat diartikan memiliki kemampuan dalam
Sebelum menjelaskan tentang Visi Badan perikanan dan menumbuhkan wawasan dan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan budaya bahari. Berbasis kepentingan nasional
Perikanan Periode 2015 2019, penting pula kita dimaksudkan adalah mengoptimalkan
perhatikan pertimbangan yang digunakan dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 21
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Berdasarkan Visi Kementerian Kelautan Visi Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perikanan tersebut, Badan Penelitian dan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 2019. Di
Pengembangan Kelautan dan Perikanan dalam Renstra KKP, disebutkan bahwa
menyusun Visi Badan Penelitian dan penyusunan Misi KKP mengacu pada tugas, fungsi
Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun dan wewenang yang telah dimandatkan oleh
2015 2019 yaitu : peraturan perundang undangan kepada KKP dan
penjabaran dari misi pembangunan nasional,
CENTER OF EXCELLENCE maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP
(PUSAT KEPAKARAN) yakni:
itu, atas prinsip research based policy, Badan kelautan dan perikanan yang
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian
Perumusan Misi Badan Penelitian dan penegakan hukum di laut demi mewujudkan
2015 2019 mengikuti logika yang sama dalam dimaksudkan untuk mengelola dan melindungi
penyusunannya, yaitu memperhatikan Misi KKP sumberdaya kelautan dan perikanan dengan
Tahun 2015 2019 serta menerjemahkan dari prinsip ramah lingkungan sehingga tetap dapat
menjaga kelestarian sumberdaya. Kesejahteraan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 22
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya Berdasarkan Visi Badan Penelitian dan
kelautan dan perikanan adalah untuk sebesar- Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun
besarnya kemakmuran rakyat. Dalam kaitan ini, 2015 2019 serta Misi KKP Tahun 2015 2019 di
KKP senantiasa memberikan perhatian penuh atas, maka Badan Penelitian dan Pengembangan
terhadap seluruh stakeholders kelautan dan Kelautan dan Perikanan menyusun Misi Badan
perikanan, yakni nelayan, pembudidaya ikan, Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
pengolah/pemasar hasil perikanan, petambak Perikanan Tahun 2015 2019 adalah sebagai
garam, dan masyarakat kelautan dan perikanan berikut:
lainnya.
"MENI NGKATKAN PERAN
Ketiga hal di atas dilakukan secara IPTEK DALAM
bertanggungjawab berlandaskan gotong royong, MENDUKUNG MI SI
sehingga saling memperkuat, memberi manfaat PEMBANGUNAN
dan menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial KELAUTAN DAN
dan budaya bagi kepentingan bersama. Secara PERIKANAN"
ilustratif, tiga pilar Visi KKP yang menjadi Misi
Pernyataan Misi di atas secara jelas
KKP Tahun 2015 2019 dapat ditunjukkan pada
menunjukkan bahwa Badan Penelitian dan
Gambar 2.1 berikut ini:
Pengembangan Kelautan dan Perikanan
memainkan peranan yang penting untuk aspek
kemakmuran (prosperity) melalui inovasi IPTEK
namun di sisi lain, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan juga
memberikan dukungan pengambilan kebijakan
bagi pencapaian aspek Misi KKP lainnya.
c. TUJUAN
Perumusan Tujuan Pembangunan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2015 2019
mempertimbangkan komponen tujuan dalam
Renstra KKP yang didedikasikan untuk Badan
Sumber: Renstra KKP, 2015-2019 Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan capai pada tahun 2015 2019. Selain
Gambar 2.1 T I G A A S P E K V I S I Y A N G M E N J A D I
itu, Tujuan Pembangunan Badan Penelitian dan
MISI KKP 2015 - 2019
Pengembangan Kelautan dan Perikanan disusun
berdasarkan Misi Badan Penelitian dan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 23
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan,
2015- 2019. pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan,
dan keamanan hayati ikan.
Renstra KKP juga secara eksplisit
menggambarkan tujuan pembangunan sektor
kelautan dan perikanan itu dalam bentuk Gambar
2.2 berikut ini :
TUJUAN
Kedaulatan
(Sovereignty) K e se jaht e r aan
( P r o sp e r it y )
Keberlanjutan Mengembangan
(Sustainabiltiy)
Meningkatkan kapasitas SDM,
1
pengawasan 6 dan
pengelolaan pemberdayaan
sumberdaya kelautan masyarakat
dan perikanan Mengoptimalkan pengelolaan Meningkatkan
Mengembangkan 3 ruang laut, konservasi dan inovasi iptek
sistem perkarantinaan keanekaragaman hayati laut
2 ikan, pengendalian
7 kelautan dan
mutu, keamanan hasil Meningkatkan keberlanjutan perikanan
perikanan, dan usaha perikanan tangkap dan
keamanan hayati ikan 4 budidaya
Meningkatkan daya saing dan
sistem logistik hasil kelautan
5 dan perikanan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 27
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SASARAN INDIKATOR T SASARAN INDIKATOR T
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016 STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
berorientasi Balitbang KP KP yang efektif pemerintah
pada layanan Jumlah
prima rekomendasi
5 52
Nilai kinerja dan masukan
Tersedianya
Terkelolanya 19 anggaran 85 kebijakan KP
rekomendasi
anggaran Balitbang KP Jumlah data
dan masukan
pembangunan Persentase 6 dan informasi 114
kebijakan
Balitbang KP kepatuhan ilmiah KP
pembangunan
secara efisien 20 terhadap SAP 100 Jumlah karya
KP yang efektif
dan akuntabel lingkup tulis ilmiah
7 493
Balitbang KP yang
diterbitkan
Jumlah hasil
Penuangan dari Renstra Badan Penelitian litbang KP
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang
Terwujudnya
terekomendasi
hasil penelitian 8 12
Tahun 2015-2019 diatas dituangakan kedalam untuk
dan
masyarakat
rencana kinerja tahunan sesuai tabel dibawah ini : pengembangan
dan/atau
yang inovatif
industri
untuk
Jumlah hasil
Tabel : 2.2. R E N C A N A K E R J A T A H U N A N penyelenggara
litbang yang
an tata kelola
BALITBANG KP TAHUN 2016 9 inovatif untuk 143
pemanfaatan
pembangunan
SASARAN INDIKATOR T SDKP yang adil,
KP
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016 berdaya saing
Jumlah hasil
dan
CUSTOMER PERSPECTIVE litbang yang
berkelanjutan
Jumlah WPP 10 diusulkan HKI 5
yang dan/atau
Terwujudnya dirilis
Terpetakan
pengelolaan Proporsi
Potensi
SDKP yang fungsional
Sumberdaya
partisipatif, 1 4 Balitbang KP
KP untuk
bertanggungja 11
dibandingkan
55
Pengembangan
wab,dan total pegawai
Ekonomi
berkelanjutan Balitbang KP
Kelautan yang Terwujudnya
Berkelanjutan Jumlah sarana
peningkatan
Persentase dan prasarana,
kapasitas dan
hasil litbang serta
kapabilitas
KP yang kelembagaan
Meningkatnya sumberdaya 12 19
digunakan litbang KP
hasil 2 100 litbang dan
sesuai dengan yang
penyelenggara layanan iptek
Kontrak ditingkatkan
an Litbang dan KP
Kinerja Eselon kapasitasnya
layanan Iptek Jumlah jejaring
I KKP
yang dan/atau
Jumlah
mendukung 13 kerjasama 58
rekomendasi
produktivitas litbang yang
dan/atau
usaha dan terbentuk
inovasi litbang
pendapatan Proporsi
3 yang diusulkan 20
negara dari Terselenggaran kegiatan riset
untuk
sektor KP ya aplikatif
dijadikan 14 90
bahan pengendalian dibandingkan
kebijakan litbang KP total kegiatan
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE riset litbang KP
Tersedianya Indeks LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
kebijakan 4 efektivitas 6,5 Terwujudnya Indeks
15 77
pembangunan kebijakan ASN Balitbang Kompetensi
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 28
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SASARAN INDIKATOR T yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
(IKU). Keseluruhan IKU Badan Penelitian dan
KP yang dan Integritas
kompeten, Balitbang KP Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada
profesional dan
berkepribadian tahun 2016 untuk semua SS berjumlah 22 IKU.
Persentase unit Sebagai alat ukur pencapaian SS, target 22 IKU
Tersedianya kerja Balitbang
manajemen KP yang Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
pengetahuan menerapkan
Balitbang KP 16 sistem 50 dan Perikanan yang ditetapkan pada tahun 2016
yang handal manajemen adalah sebagai berikut :
dan mudah pengetahuan
diakses yang 1. Perjanjian kinerja versi awal
terstandar
Terwujudnya Nilai Kinerja (penandatanganan Maret 2016);
birokrasi Reformasi A Perjanjian kinerja ini terdiri dari 11 sasaran
17
Balitbang KP Birokrasi (90)
yang efektif, Balitbang KP strategis (SS) dan 20 indikator kinerja utama
efisien, dan
berorientasi Nilai SAKIP (IKU) yang telah disepakati sebagai target
18 84
pada layanan Balitbang KP penetapan kinerja yang diturunkan oleh
prima
Nilai kinerja Menteri Kelautan dan perikanan kepada
Terkelolanya 19 anggaran 85
anggaran Balitbang KP Kepala Badan Litbang Kelautan dan perikanan
pembangunan Persentase di awal tahun anggaran 2016
Balitbang KP kepatuhan
secara efisien 20 terhadap SAP 100
dan akuntabel lingkup
Balitbang KP Tabel : 2.3. P E N E T A P A N K I N E R J A
BALITBANG KP TAHUN 2016
2.3. PERJANJIAN KERJA BALITBANG KP (PENANDATANGAN BULAN MARET)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 30
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ANGGARAN Kelautan dan Perikanan. Hal ini ditindaklanjuti
No KEGIATAN
(Rp. Milyar)
dengan keluarnya keputusan Kepala Badan
Penelitian dan
Pengembangan Iptek Daya Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
1 Saing Produk dan 53,53
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Nomor 5/KEP-BALITBANGKP/2016
Perikanan tentang kedudukan unit pelaksana teknis
Penelitian Sosial Ekonomi
2 dan Analisis Kebijakan 33,47 lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan
Penelitian dan Kelautan dan Perikanan. Dengan penundaan
3 Pengembangan Iptek 348,49 pembentukan 2 (dua) Balai Besar maka
Perikanan
Penelitian dan kegiatan dan anggaran dalam dokumen
Pengembangan Iptek
4 223,58 rencana kerja (RENJA) dan RKA-KL 2 (dua)
Sumber Daya Laut dan
Pesisir Balai Besar tersebut dialihkan ke Kegiatan
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Eselon II/Pusat lain.
5 Lainnya Badan Penelitian 229,86
dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan Tabel : 2.5. P E N E T A P A N K I N E R J A
JUMLAH 888,93
BALITBANG KP TAHUN 2016
(PENANDATANGAN BULAN MEI)
2. Perjanjian kinerja versi APBN-P
SASARAN INDIKATOR T
(Penandatangan Mei 2016); STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
CUSTOMER PERSPECTIVE
Jumlah WPP
Pada bulan Mei 2016 terjadi perubahan Tapja yang
Terwujudnya
Terpetakan
di lingkup Balitbang KP yang disebabkan oleh pengelolaan
Potensi
SDKP yang
turunnya DIPA APBN-P Nomor DIPA-032- Sumberdaya
partisipatif, 1 4
KP untuk
111.1.452904/2016 tanggal 10 Mei 2016 bertanggungja
Pengembangan
wab,dan
Ekonomi
(revisi buka blokir antar kegiatan) dimana hal berkelanjutan
Kelautan yang
ini merupakan tindaklanjut Surat Menteri Berkelanjutan
Persentase
Kelautan dan Perikanan kepada Menteri hasil litbang
KP yang
Pendayagunaan Aparatur negara dan Meningkatnya
digunakan
hasil 2 100
Reformasi Birokrasi Nomor sesuai dengan
penyelenggara
Kontrak
238/SJ/OT.210/IV/2016 tertanggal 13 April an Litbang dan
Kinerja Eselon
layanan Iptek
I KKP
2016 tentang penataan organisasi dan tata yang
Jumlah
mendukung
kerja UPT d lingkungan Badan Penelitian dan rekomendasi
produktivitas
dan/atau
Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Dalam usaha dan
inovasi litbang
pendapatan
3 yang diusulkan 20
surat tersebut Kementerian kelautan dan negara dari
untuk
sektor KP
Perikanan menunda pembentukan 2 (dua) dijadikan
bahan
Balai Besar yakni Balai Besar Penelitian dan kebijakan
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Pengembangan Teknologi Kelautan serta Balai
Tersedianya Indeks
Besar Penelitian Inovasi dan Alih Teknologi kebijakan 4 efektivitas 6.5
pembangunan kebijakan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 31
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SASARAN INDIKATOR T SASARAN INDIKATOR T
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016 STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
KP yang efektif pemerintah litbang KP dibandingkan
Jumlah total kegiatan
rekomendasi riset litbang KP
5 54
dan masukan (minimal)
Tersedianya
kebijakan KP LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
rekomendasi
Jumlah data Indeks
dan masukan
6 dan informasi 122 Kompetensi
kebijakan 16 77
ilmiah KP Terwujudnya dan Integritas
pembangunan
Jumlah karya ASN Balitbang Balitbang KP
KP yang efektif
tulis ilmiah KP yang Jumlah ASN
7 504
yang kompeten, yang
diterbitkan profesional dan ditingkatkan
17 262
Jumlah hasil berkepribadian kompetensinya
litbang KP lingkup
yang Balitbang KP
terekomendasi Persentase
8 18
Terwujudnya untuk unit kerja
Tersedianya
hasil penelitian masyarakat Balitbang KP
manajemen
dan dan/atau yang
pengetahuan
industri menerapkan
pengembangan Balitbang KP 18 50
Jumlah hasil sistem
yang inovatif yang handal
litbang yang manajemen
untuk dan mudah
9 inovatif untuk 162 pengetahuan
diakses
penyelenggara pembangunan yang
an tata kelola KP terstandar
pemanfaatan Jumlah hasil Terwujudnya Nilai Kinerja
SDKP yang adil, litbang yang birokrasi Reformasi A
19
10 diusulkan HKI 5 Balitbang KP Birokrasi (90)
berdaya saing
dan/atau yang efektif, Balitbang KP
dan dirilis efisien, dan
berkelanjutan Jumlah sentra berorientasi Nilai SAKIP
20 84
nelayan yang pada layanan Balitbang KP
terbangun dan prima
11 30
terkelola Nilai kinerja
sistem Terkelolanya 21 anggaran 85
informasi anggaran Balitbang KP
Proporsi pembangunan Persentase
fungsional Balitbang KP kepatuhan
Balitbang KP secara efisien 22 terhadap SAP 100
12 55
dibandingkan dan akuntabel lingkup
total pegawai Balitbang KP
Balitbang KP
Terwujudnya
Jumlah sarana
peningkatan
dan prasarana, Perjanjian kinerja ini terdiri dari 11 sasaran
kapasitas dan
serta
kapabilitas strategis (SS) dan 22 indikator kinerja utama
kelembagaan
sumberdaya 13 25
litbang KP (IKU) yang telah disepakati sebagai bentuk
litbang dan
yang
layanan iptek
ditingkatkan penyesuaian terhadap perubahan struktur
KP
kapasitasnya
Jumlah jejaring anggaran yang ada.
dan/atau Perjanjian Kinerja Badan Penelitian dan
14 kerjasama 66
litbang yang Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun
terbentuk
Terselenggaran Proporsi 2016 (Versi penandatangan Mei 2016) yang
ya 15 kegiatan riset 91
pengendalian aplikatif
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 32
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
dianggarkan sebesar Rp. 889,06 Milyar,-. dengan 377/MK.02/2016 tertanggal 13 Mei 2016 tentang
rincian sesuai tabel dibawah : penghematan/pemotongan anggaran belanja K/L
Tahun 2016. Dalam Inpres dan surat Menkeu
tersebut, besaran target penghematan anggaran
Tabel : 2.6. P R O P O R S I A N G G A R A N B A L I T B A N G KKP adalah Rp. 2,890,470,303,000,- dari anggaran
KP TAHUN 2016 semula Rp. 13,801,192,731,000,-. Berdasarkan
(PENANDATANGAN MEI 2016)
Surat Menteri Keuangan, kesimpulan rapat kerja
ANGGARAN Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV
No KEGIATAN
(Rp. Milyar)
Penelitian dan DPR-RI tanggal 27 Juni 2016 serta hasil retreat
Pengembangan Iptek Daya
KKP 27-29 Juni 2019, maka perubahan Pagu
1 Saing Produk dan 64,945
Bioteknologi Kelautan dan anggaran APBN-P tahun 2016 Badan Penelitian
Perikanan
Penelitian Sosial Ekonomi dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
2 dan Analisis Kebijakan 33,47
adalah sebesar Rp. -230,447,616,000,- yang terdiri
Kelautan dan Perikanan
Penelitian dan dari penghematan I senilai Rp. -190,447,510,000,-
3 Pengembangan Iptek 374,881
Perikanan dan penghematan II Rp. -40,000,106,000,-.
Penelitian dan Tabel : 2.7. P E N E T A P A N K I N E R J A
Pengembangan Iptek
4 341,749 BALITBANG KP TAHUN 2016
Sumber Daya Laut dan
Pesisir (PENANDATANGAN BULAN AGUSTUS)
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis SASARAN INDIKATOR T
5 Lainnya Badan Penelitian 74,018 STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
dan Pengembangan CUSTOMER PERSPECTIVE
Kelautan dan Perikanan Jumlah WPP
JUMLAH 889,06 yang
Terwujudnya
Terpetakan
pengelolaan
Potensi
SDKP yang
3. Perjanjian kinerja versi Revisi I (OTK) Sumberdaya
partisipatif, 1 4
KP untuk
(Penandatangan Agustus 2016); bertanggungja
Pengembangan
wab,dan
Ekonomi
Pada bulan Agustus 2016 terjadi perubahan ke-2 berkelanjutan
Kelautan yang
dokumen penetapan kinerja (Tapja) yang Berkelanjutan
Persentase
merupakan tindak lanjut adanya Revisi DIPA hasil litbang
KP yang
APBN-P 2016 Nomor SP DIPA 032- Meningkatnya
digunakan
hasil 2 100
11.1.452904/2016 tanggal 5 Agustus 2016 dalam sesuai dengan
penyelenggara
Kontrak
rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor an Litbang dan
Kinerja Eselon
layanan Iptek
I KKP
4 tahun 2016 tertanggal 12 Mei 2016 tentang yang
Jumlah
mendukung
langkah-langkah penghematan dan pemotongan rekomendasi
produktivitas
dan/atau
Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka usaha dan
inovasi litbang
pendapatan
3 yang diusulkan 20
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara dari
untuk
sektor KP
negara tahun anggaran 2016 serta meindaklanjuti dijadikan
bahan
Surat Menteri Keuangan Nomor S- kebijakan
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 33
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SASARAN INDIKATOR T SASARAN INDIKATOR T
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016 STRATEGIS KINERJA UTAMA 2016
Tersedianya Indeks Proporsi
kebijakan efektivitas kegiatan riset
4 6.5 Terselenggaran
pembangunan kebijakan aplikatif
ya
KP yang efektif pemerintah 15 dibandingkan 91
pengendalian
Jumlah total kegiatan
litbang KP
rekomendasi riset litbang KP
5 51
dan masukan (minimal)
Tersedianya
kebijakan KP LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
rekomendasi
Jumlah data Indeks
dan masukan
6 dan informasi 120 Kompetensi
kebijakan 16 77
ilmiah KP Terwujudnya dan Integritas
pembangunan
Jumlah karya ASN Balitbang Balitbang KP
KP yang efektif
tulis ilmiah KP yang Jumlah ASN
7 504
yang kompeten, yang
diterbitkan profesional dan ditingkatkan
17 262
Jumlah hasil berkepribadian kompetensinya
litbang KP lingkup
yang Balitbang KP
terekomendasi Persentase
8 27
Terwujudnya untuk unit kerja
Tersedianya
hasil penelitian masyarakat Balitbang KP
manajemen
dan dan/atau yang
pengetahuan
industri menerapkan
pengembangan Balitbang KP 18 50
Jumlah hasil sistem
yang inovatif yang handal
litbang yang manajemen
untuk dan mudah
9 inovatif untuk 151 pengetahuan
diakses
penyelenggara pembangunan yang
an tata kelola KP terstandar
pemanfaatan Jumlah hasil Terwujudnya Nilai Kinerja
SDKP yang adil, litbang yang birokrasi Reformasi A
19
10 diusulkan HKI 5 Balitbang KP Birokrasi (90)
berdaya saing
dan/atau yang efektif, Balitbang KP
dan dirilis efisien, dan
berkelanjutan Jumlah sentra berorientasi Nilai SAKIP
20 84
nelayan yang pada layanan Balitbang KP
terbangun dan prima
11 30
terkelola Nilai kinerja
sistem Terkelolanya 21 anggaran 85
informasi anggaran Balitbang KP
Proporsi pembangunan Persentase
fungsional Balitbang KP kepatuhan
Balitbang KP secara efisien 22 terhadap SAP 100
12 55
dibandingkan dan akuntabel lingkup
total pegawai Balitbang KP
Balitbang KP
Terwujudnya
Jumlah sarana
peningkatan Perjanjian kinerja ini tetap terdiri dari 10 sasaran
dan prasarana,
kapasitas dan
serta strategis (SS) dan 22 indikator kinerja utama
kapabilitas
kelembagaan
sumberdaya 13 18
litbang dan
litbang KP (IKU) yang telah disepakati sebagai bentuk
yang
layanan iptek penyesuaian terhadap perubahan struktur
ditingkatkan
KP
kapasitasnya anggaran yang ada. Akan tetapi terdapat
Jumlah jejaring
dan/atau perubahan target kinerja yang dipandang sangat
14 kerjasama 66
litbang yang diperlukan sebagai bentuk penyesuaian dengan
terbentuk kondisi dan struktur anggaran yang baru. Adapun
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 34
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
beberapa perubahan tersebut antara lain disajikan ANGGARAN
No KEGIATAN
(Rp. Milyar)
pada Tabel 2.8. di bawah ini
Pesisir
Tabel : 2.8. p e r u b a h a n t a r g e t I K U b e r d a s a r k a n Dukungan Manajemen dan
tapja revisi ke-2 Pelaksanaan Tugas Teknis
5 Lainnya Badan Penelitian 72.473
dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan
No. Target Target keterangan JUMLAH 662,943
IKU awal akhir
5 54 51 Jumlah
rekomendasi/masuk
an kebijakan
6 122 120 Data dan informasi
ilmiah
8 18 27 Hasil litbang
terekomendasi
9 162 151 Hasil litbang inovatif
13 25 18 Jumlah sarpras dan
kelembagaan
Tabel : 2.9. P R O P O R S I A N G G A R A N B A L I T B A N G
KP TAHUN 2016
(PENANDATANGAN AGUSTUS 2016)
ANGGARAN
No KEGIATAN
(Rp. Milyar)
Penelitian dan
Pengembangan Iptek Daya
1 Saing Produk dan 46,598
Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan
Penelitian Sosial Ekonomi
2 dan Analisis Kebijakan 27,663
Kelautan dan Perikanan
Penelitian dan
3 Pengembangan Iptek 284.840
Perikanan
Penelitian dan
4 Pengembangan Iptek 231.369
Sumber Daya Laut dan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 35
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 36
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
AKUNTABILITAS KINERJA
Kinerja utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan ditentukan sampai
sejauh mana hasil - hasil Litbang kelautan dan perikanan dimanfaatkan pengguna sesuai dengan sasaran
strategis yang telah ditetapkan dengan mengimplementasikan metode balanced scorecard dalam pengelolaan
kinerjanya, meskipun dalam prakteknya belum sepenuhnya mengakomodir prinsip - prinsip balanced
scorecard, namun hal tersebut tetap dilanjutkan dengan tujuan untuk memastikan target - target sasaran
yang telah dicanangkan akan tercapai, dimana dengan harapan akhir misi - misinya dapat terwujud dengan
nyata. Manfaat positif lainnya adalah dapat terhindarkannya duplikasi (overlap) kegiatan antar unit kerja/
satuan kerja, dan dapat ditelusurinya kontribusi unit kerja bawahan terhadap sasaran kinerja yang telah
ditetapkan. Dalam manajemen kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun
2016 terdapat 11 (sebelas) sasaran strategis dan 22 (dua puluh dua) indikator kinerja utama.
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian kinerja organisasi Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan adalah sebesar 102,81%. Nilai tersebut berasal dari
capaian kinerja pada masing-masing perspektif yang ditetapkan sesuai dengan gambar berikut :
CUSTOMER
PERSPECTIVE
101,25%
Gambar : 3.1. C A P A I A N K I N E R J A P E R - P E S P E K T I F
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) Badan Penelitian
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016, dari 11 (sebelas) sasaran strategis dan 22 (dua
puluh dua) indikator kinerja utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
menunjukkan : 1) terdapat 4 (empat) indikator kinerja utama yang bestatus hati - hati; dan 2) terdapat 18
(Delapan belas) indikator kinerja utama melebihi target. Perbandingan jumlah indikator kinerja utama
berdasarkan indeks capaian tertuang dalam garfik di atas berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 51
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERBANDINGAN JUMLAH IKU BERDASARKAN INDEKS CAPAIAN
0
18 IKU Berstatus Hijau (81,82%)
4 IKU Bestaus Kuning (22,22%)
22.22 0 IKU Berstatus Merah (0,00%)
Gambar 3.2. P E T A S T R A T E G I S H A S I L P E N G U K U R A N
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 52
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BALITBANG KP
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Pengukuran kinerja dimaksud
merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah
diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama (IKU) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan tahun 2016 pada c u s t o m e r p e r s p e c t i v e , i n t e r n a l p r o c e s s p e r s p e c t i v e d a n l e a r n
& g r o w t h p e r s p e c t i v e mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard
(BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil
tercapai. pencapaian sasaran strategis (SS) dengan indikator kinerja utama (IKU) tahun 2016 yang mengacu
Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.1. C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 54
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Pengukuran kinerja dimaksud
merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama yang telah diidentifikasi
agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada penetapan kinerja Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2016 dapat tercapai.
Tabel 3.2. T I N G K A T V A L I D A S I I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
Status capaian nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut :
Tabel 3.3. I N D E K S N I L A I P E N C A P A I A N
SASARAN STRATEGIS
BAIK SEDANG BURUK
Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian < 100 %
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 55
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dalam melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati
standar status kinerja nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.4. K L A S I F I K A S I D A N S T A T U S
NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS
KLASIFIKASI STATUS NPSS
MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE (Toleransi 0%)
X<100% X>100% X>100% atau X<100% BURUK
X=100% X=100% - SEDANG
X100% X100% X=100% BAIK
Dalam melakukan pengukuran kinerja juga harus menentukan klasifikasi target indikator
kinerja diantaranya adalah: Maximixe adalah kondisi dimana semakin tinggi pencapaian dari target
maka kinerja semakin baik; Minimize adalah kondisi dimana semakin rendah pencapaian dari target
maka kinerja semakin baik; dan Stabilize adalah kondisi dimana semakin stabil (tidak naik dan tidak
turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.
Pengukuran capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
pada Tahun 2016 menggunakan metode/tools pengukuran yang menggunakan aplikasi
k i n e r j a k u . k k p . g o . i d . Berikut nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) tahun 2016 menggunakan
aplikasi k i n e r j a k u . k k p . g o . i d , yang dipergunakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 56
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.3. N I L A I P E N C A P A I A N S A S A R A N S T R A T E G I S B A D A N P E N E L I T I A N D A N
PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PADA KINERJAKU.KKP.GO.ID
Hasil pengukuran capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan yang menggunakan k i n e r j a k u . k k p . g o . i d sesuai gambar di atas diatas. Pada tahun 2016
nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan sebesar 102,81%, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai
berikut :
1. Perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerjanya sebesar
101,25%;
2. Perspektif internal (internal process perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerjanya sebesar
99,75%;
3. Perspektif learn & growth (learn & growth perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerjanya
sebesar 107,44%.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 57
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dalam implementasi pengukuran kinerja yang menggunakan aplikasi kinerjaku Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan masih belum 100% sempurna, namun Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sudah melakukan penyeragaman/ allingment
indikator kinerja utama (IKU) pada masing-masing unit eselon II lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Tetapi capaian Level 2 Pusat lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan masih tidak terakumulasi capaiannya ke dalam aplikasi
kinerjaku, berikut kendala yang dihadapi dalam implementasi aplikasi K I N E R J A K U . K K P . G O . I D
diantaranya :
a) Di beberapa Satker level 3 dan 4 lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan sudah melakukan input sasaran strategis (SS), indikator kinerja utama (IKU) dan
Rencana Aksi tiba-tiba hilang, tetapi pada sub-menu peta indikator tetap tampil datanya; Contoh :
Pada Satker LPPMPHP, LPPT dll;
b) Tidak dapat melakukan input rencana aksi; Contoh : Pada Satker BPPBAT, BPPBAP dll;
c) Cascading pada level 2 masing-masing Pusat tidak muncul Satuan kerja Level 3 dan 4 lingkupnya,
tetapi justru cascading seluruh data satuan kerja muncul pada Level 1 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan; Contoh : 1) PUSLITBANGKAN (Satker lingkupnya (BPPL;
BP3U; BP2KSI; BPPBAP; BPPBAT; BPPBIH; BPPI; LPPT; LPPBRL)); 2) P3SDLP (Satker lingkupnya
(BPOL; LPSDKP; LPTK)); 3) P3DSPBKP (Satker lingkupnya LPPMPHP);
d) Masih terdapat double counting satuan kerja yang seharusnya sudah hilang, tetapi masih muncul
di Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan;
ORGANISASI LAMA
NO ORGANISASI BARU
(YANG DIHAPUS)
Pusat penelitian dan pengembangan Pusat penelitian dan pengembangan
1
perikanan budidaya perikanan
Pusat pengkajian dan perekayasaan
2 -
teknologi kelautan dan perikanan
e) Beberapa kali terjadi inputan sasaran strategis (SS) dan indikator kinerja utama (IKU) tiba-tiba
hilang, terus muncul kembali pada Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan, Contoh : Pada Satker LPPT dll;
f) Menambahkan data kelompok fungsional agar muncul pada peta strategis seperti apa, karena di
Badan Penelitian dan Pengembangan Keluatan dan Perikanan dalam 1 (satu) satuan kerja
terdapat lebih dari 1 (satu) kelompok fungsional;
g) Mengisi data komponen dan sub komponen pada rencana aksi harus mengirimkan file - z RKA-KL
ke konsultan aplikasi kinerjaku di KKP.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 58
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
Evaluasi dan analisis kinerja menampilkan perbandingan target dan capaian dengan dalam tahun
berjalan, kinerja dengan tahun sebelumnya dan target jangka menengah berikut analisis
keberhasilkan/penurunan kinerja pada indikator kinerja utama di masing-masing sasaran strategis.
(http://www.menpan.go.id)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 59
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
utama (IKU) sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 60
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
daya Kelautan; pemetaan karakteristik dinamika laut mendukung pengelolaan
sumberdaya KP yang lestari; teknologi pasca panen dan informasi tingkat losses; dan
Model Kebijakan sosial ekonomi pembangunan sektor KP.
Gambar 3.3. F O K U S 4 W P P T A H U N 2 0 1 6
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTA N DAN PERIKANAN
Jumlah WPP yang ditetapkan (melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan) yang sifatnya terintegrasi
antar Eselon II lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Jumlah WPP yang diintegrasikan pada masing-masing Eselon II lingkup Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan antara lain PUSLITBANGKAN
(WPP 571, 572, 573 & 712); P3SDLP (WPP 712 dan 715); P3DSPBKP (WPP 712 &
573); PPSEKP (WPP 572, 573 & 712).
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 61
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah WPP yang terpetakan potensi
sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP)
dideskripsikan sebagai berikut :
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2015 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R % T R %
Jumlah WPP yang terpetakan
potensi sumberdaya KP untuk
3 3 100,0 4 4 100,0
pengembangan ekonomi kelautan
yang berkelanjutan
Berikut hasil potensi sumberdaya kelautan dan perikanan pada WPP 571,
572, 573, dan 712 yang telah dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan tahun 2016.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 62
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.4. P E T A P O T E N S I S U M B E R D A Y A K P
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 63
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Maret musim kekerangan, puncak musim Oktober-Nopember tangkapan kerang
mencapai 1,3 ton lebih per kapal;
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 65
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
367,436 ton/tahun, demersal 12,270 ton/tahun;
Ukuran pelagis besar yang tertangkap 21 - 192 cm, pelagis kecil 6.5 19.75 cm
TL, demersal 9.0 - 66 cm TL dan udang 11 52 mmCL;
Pada pelagis besar jenis kelamin betina dan TKG
I lebih mendominasi, pelagis kecil jenis kelamin
betina dan TKG I lebih mendominasi, demersal
jenis kelamin lebih mendominasi pada TKG dan
pada udang jenis kelamin jantan lebih
mendominasi;
Status pemanfaatan komuditas ikan pelagis
besar dan nontuna masih batas layak
dimanfaatkan, komuditas pelagis kecil sudah
mengalami tangkap lebih, komuditas udang
4. WPP 712 (Laut Jawa), dengan kegiatan penelitian karakteristik biologi perikanan,
habitat sumberdaya dan potensi produksi sumberdaya ikan dengan hasil sebagai
berikut :
Rata - rata hasil No Jenis Ikan Nama Lokal
Z M
Parameter
F E
No Jenis Ikan Nama Lokal Lokasi Lm L50 Status 1 P.tayenus Swanggi 3,86 1,83 2,03
tangkapan pertawur
0,52
(mm) (mm) 2 S. taeniopterus Coklatan 5,31 1,62 3,69 0,69
Cirebon 3 N. japonicus Kurisi 5,47 1,90 3,57
1 P. merguiensis Udang jerbung 35,45 29,06 L50 < Lm 0,65
pada armada
1,76 1,21 0,55 0,31
9 P.versicolor Lobster bambu Karimunjawa 62,00 38,20 L50< Lm 12 Caesio cuning Ekor kuning 2,91 1,3 1,61 0,55
cantrang tipe I
(bulanan) cenderung stabil berkisar 74 98 kg/tawur dengan ragam yang
relatif rendah ; tipe II (mingguan) sebesar 35 - 65 kg/tawur dan tipe III (harian)
3 6 kg per tawur;
Rata-rata ukuran ikan tertangkap pelagis besar non tuna (tongkol dan tengiri),
pelagis kecil, ikan demersal dan ikan karang belum sempat melakukan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 66
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
pemijahan (SL-50 < Lm), tentu mengkhawatirkan keberlanjutan sumberdaya.
Ukuran rata-rata tertangkap (SL-50) udang jerbung, udang dogol, rajungan di
pantura Jawa bagian barat dan timur Lampung, kepiting bakau dan lobster
bambu adalah lebih kecil dibandingkan ukuran rata-rata matang gonad (Lm),
sehingga spesies-spesies yang tertangkap rata-rata belum sempat pemijahan;
Tingkat pemanfaatan
(E) dari masing-
masing spesies
pelagis besar, pelagis
kecil, ikan demersal,
udang, rajungan dan kepiting bakau menunjukkan bahwa pemanfaatan sudah
melebihi batas optimum dan memerlukan kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Berbeda dengan status ikan karang dan lobster di perairan Karimunjawa masih
di bawah batas pemanfaatan optimum. Sehingga masih ada peluang dalam
upaya pemanfaatan.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 67
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
hasil Litbang KP sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan
Perikanan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan harus
mampu lebih mengambil peran sebagai inhouse consultant bagi Eselon I lainnya.
Kegiatan ini dilakukan melalui pertemuan antar eselon I lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan seperti yang pernah dirintis mulai tahun 2013 untuk
merumuskan kebutuhan hasil Litbang KP yang diperlukan pada tahun mendatang.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Persentase hasil Litbang KP yang digunakan
100 100 100,0
sesuai dengan kontrak kinerja Eselon I KKP
Dari tabel diatas capaian persentase hasil Litbang KP yang digunakan sesuai
dengan kontrak kinerja Eselon I KKP sampai akhir tahun 2016 sebesar 100,00%
sesuai target yang ditetapkan sebesar 100,00%.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 68
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.5. P E N A N D A T A N G A N A N K O N T R A K K I N E R J A K E P A L A B A L I T B A N G K P
DENGAN DIREKTUR JENDERAL PRL DAN KEPALA BKIPM SEBAGAI
DUKUNGAN BALITBANG KP TERHADAP PROGRAM PRIORITAS KKP
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 69
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau
inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan dideskripsikan di
bawah ini.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel 3.5. R E K O M E N D A S I B A L I T B A N G K P Y A N G D I G U N A K A N S E B A G A I B A H A N
KEBIJAKAN STAKEHOLDER
REKOMENDASI
NO STAKEHOLDER
BADAN LITBANG KP
Sargassum spp. sebagai bahan baku alginat untuk
1 Direktorat Jenderal PDS, KKP
pengikat warna dalam tekstil
Rumput laut coklam segar sebagai bahan baku
2 Direktorat Jenderal PDS, KKP
fukusantin
Analisis kebijakan potensi pengembangan Dinas Kelautan dan Perikanan
3
budidaya kekerangan Provinsi Kep. Bangka Belitung
4 Analisis kebijakan pengembangan ikan lokal 1. Balai Pelestarian Perikanan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 70
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
REKOMENDASI
NO STAKEHOLDER
BADAN LITBANG KP
prospektif sebagai kandidat ikan budidaya Perairan umum dan ikan
hias, Ciherang, Kab. Cianjur,
Jawa Barat
2. Dinas Peternakan dan
Perikanan Kab. Temaggung,
Jawa Tengah
Analisis kebijakan pengembangan perbenihan
Dinas Pertanian, Perikanan dan
5 nilaunggul srikand melalui peningkatan efisiensi
Kehutanan Kab. Sleman, DIY
UPR
Keputusan Menteri Kelautan dan
Kajian kebijakan penyerasian dan analisis stock Perikanan Republik Indonesia
6 asessment /komisu nasional pengkajian stok Nomor 47/KEPMEN-KP/2016
sumber daya ikan Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap
Model penerapan rancang bangun mini line heuler
Dinas Kelautan dan Perikanan
7 untuk penangkapan tuna dengan pancing ukur di
Kab. Trenggalek, Jawa Timur
sekitar rumpon
1. Dinas Peternakan dan
Perikanan Kab. Boyolali,
Penerapan model IPTEK pengelolaan Cultured
Jawa Tengah
8 Based Fisheries (CBF) ikan patin di waduk gedung
2. Dinas Peternakan dan
ombo jawa tengah
Perikanan Kab. Sragen, Jawa
Tengah
Kajian mengenai efektifitas implementasi
Dinas Kelautan Perikanan
9 kebijakan konservasi hiu dan mamalia laut
Provinsi NTB
(WPP573)
Model Penerapan pengelolaan kawasan Dinas Kelautan Perikanan Kab.
10
konservasi berbasis masyarakat di teluk cempi Dompu, NTB
Penelitian bahan penetapan status perlindungan
Dinas Kelautan Perikanan
11 jenis ikan Napoleon (cheilinus undulatus) di
Natuna, Kepulauan Riau
kepulauan anambas dan antuna, Kepulauan Riau
1. Biro Perencanaan Sekertaris
Analisis Kebijakan KP Kajian Dampak Sosial Jenderal KKP;
Ekonomi Pelarangan Pengoprasian Alat 2. Direktorat Jenderal Kapal
12
Penangkap Ikan (API) Cantrang di Wilayah Perikanan dan Alat
Provinsi Jawa Tengah Penangkapan Ikan (DJPT-
KKP)
Model Sistem Logistik Ikan Nasional Terintegrasi
(SLIN) dengan MP3EI dan Sistem Transportasi
13 Inspektorat Jenderal KKP
Laut Melalui Pendekatan Sistem Penyimpanan,
Distribusi dan Pengadaan Stok Ikan
Penentuan Indeks Kesejahteraan Masyarakat Biro Perencanaan Sekertaris
14
Kelautan dan Perikanan dan Proyeksi 2015-2019 Jenderal KKP
Dinas Kelautan, Perikanan dan
Kajian Indeks Resistensi Wilayah dan Kelayakan Peternakan Kabupaten Gresik
15
Inovasi Teknologi (Melalui UPT Pengembangan
Budidaya dan Penangkapan Ikan)
Proyeksi Produksi Perikanan Tangkap , Perikanan
Biro Perencanaan Sekertaris
16 Budidaya dan Pengolah Hasil Perikanan Sampai
Jenderal KKP
Tahun 2015
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 71
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
REKOMENDASI
NO STAKEHOLDER
BADAN LITBANG KP
Mewujudkan Maluku Sebagai Lumbung Ikan Pemerintah Provinsi Maluku
17
Nasional (MLIN) (melalui Dekan FPIK Unpati)
Kajian Sosial Ekonomi Terhadap Rencana Rencana Fakultas Ekologi Manusia Institut
18
Pembangunan Giant Sea Wall (GSW) Pertanian Bogor
Rapid Assesment Terhadap Perikanan Bandeng
Asosiasi Perikanan Pole & Line
19 Sebagai Antisipasi Kebijakan Ekspor Nener
dan Handline Indonesia (AP2HI)
Bandeng
Kajian Teknologi untuk optimalisasi produksi
Petambak garam, Kab.
20 magnesium hidroksida dari limbah cair industri
Pamekasan
garam (bittern)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 72
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1
2
ES 1
0 PEMDA
8
K/L LAIN
SWASTA
UNIVERSITAS
Gambar 3.6. P R O P O R S I S T A K E H O L D E R Y A N G M E M A N F A A T K A N
REKOMENDASI LITBANG KP
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 73
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1) Melakukan sosialisasi Manual IKU terhadap seluruh SDM Satker (peneliti,
perencana dan personil monev);
2) Perumusan kegiatan rekomendasi mendatang didasarkan pada isu dan
permasalahan yang ada di end user;
3) Mendorong output teknis satker agar dimanfaatkan stakeholder menjadi
outcome;
4) Melakukan inventarisasi dan monitoring khusus terkait capaian outcome dan
stakeholder oleh tim pengukur, penanggungjawab operasional kegiatan dan
penanggungjawab IKU;
5) Kegiatan yang diusulkan harus merupakan kegiatan yang bermitra (menjawab
kebutuhan stakeholder);
6) Rekomendasi/output yang dihasilkan dapat mengoptimalkan dukungan
terhadap stakeholder melalui penajaman rencana kerja terkait kegiatan dengan
stakeholder.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 74
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Efektivitas kebijakan pemerintah adalah keputusan yang diambil oleh KKP
melalui penerbitkan Peraturan Menteri dan/atau Keputusan Menteri dapat
dilaksanakan dan mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tujuan
pembuatan kebijakan tersebut;
Indeks efektivitas kebijakan pemerintah adalah suatu ukuran untuk menilai
sejauh mana kebijakan yang diterbitkan oleh KKP dapat diterima oleh
stakeholders KP, serta mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tujuan
pembuatan kebijakan tersebut.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
6,5 6,02 92,62
bidang Litbang KP
Grafik 3.1. I N D E K S E F E K T I F I T A S K E B I J A K A N R E K O M E N D A S I T E K N O L O G I
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 78
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
efektifitas kebijakan pemerintah untuk komoditas Rilis dapat dilihat pada tabel di
atas.
Lokasi Survey untuk kebijakan Rilis lele mutiara dilakukan di Kabupaten
Brebes, Tegal, dan Bekasi. Hasil penelitian di lokasi tersebut menunjukkan bahwa
penerapan kebijakan lele mutiara di masing-masing lokasi yaitu Kabupaten Brebes
dinilai efektif dengan skor 69,50, Tegal 82,00 dengan kategori efektif, dan Bekasi
67,17 dengan kategori efektif. Rata-rata skor terboboti untuk ketiga lokasi yaitu
sebesar 72,89 dengan kategori efektif. Sedangkan hasil indeks pengukuran efektifitas
kebijakan Rilis lele mutiara di Kabupaten Brebes sebesar 5,84; Tegal 8,11; dan Bekasi
5,64. Rata-rata hasil pengukuran indeks efektifitas Rilis pada komoditas lele mutiara
sebesar 6,53 dengan kategori efektif. Lele mutiara dinilai oleh responden lebih cepat
pertumbuhannya dan tahan terhadap penyakit.
Grafik 3.2. I N D E K S E F E K T I F I T A S K E B I J A K A N P E M E R I N T A H U N T U K
KOMODITAS RILIS
Tabel 3.6. I N D E K S K E B I J A K A N T E K N O L O G I B A D A N P E N E L I T I A N D A N
PENGEMBANGAN TAHUN 2016
RATA-RATA (NASIONAL)
KEBIJAKAN TEKNOLOGI SKOR INDEKS KATEGORI
TERTIMBANG TERTIMBANG EFEKTIVITAS
1. RILIS 65,15 5,89 cukup efektif
2. REKOMTEK 65,66 6,15 cukup efektif
EKT (EFEKTIFITAS
65,41 6,02 cukup efektif
KEBIJAKAN TEKNOLOGI)
Sumber : data primer diolah, 2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 80
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
6.02
EKT
65.41
6.15
Rekomtek Indeks Tertimbang
65.66
Skor Tertimbang
5.89
Rilis
65.15
0 10 20 30 40 50 60 70
Grafik 3.3. I N D E K S E F E K T I F I T A S T E K N O L O G I B A D A N P E N E L I T I A N D A N
PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 81
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan
pembangunan KP yang efektif terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 82
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan 2015 2019, mengamanatkan target
indikator kinerja utama rekomendasi kebijakan pada tahun 2016 sebesar 51 buah dan
meningkat setiap tahun sehingga total rekomendasi yang akan dihasilkan di tahun
2019 dengan total akumulasi sebanyak 416 buah. Dengan demikian, capaian pada
tahun 2016 telah melebihi target yang ditetapkan dalam renstra namun bila
dibandingkan dengan total akumulasi target selama 5 tahun kedepan maka capaian
tahun 2016 baru mengkaver 15,86% dari target yang ditetapkan.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 83
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
4) Policy Brief tentang Analisis dan Penghitungan Indeks Kesejahteraan Masyarakat
Kelautan dan Perikanan Tahun 2015;
5) Policy Brief tentang Aspek Sosek Masyarakat KP terhadap Pelaksanaan
Reklamasi Pantura Jakarta;
6) Policy Brief tentang Dampak Sosek Pengoperasian Alat Tangkap Cantrang di
Wilayah Prov. Jawa Tengah;
7) Policy Brief tentang SOP Penghitungan Dampak Kerugian dalam Rangka
Penanggulangan Dampak Tumpahan Minyak terhadap Sumber Daya KP;
8) Policy Brief tentang Strategi Antisipasi Lonjakan Harga Ikan di Pasar Domestik
Jelang Bulan Puasa dan Lebaran; dan
9) Policy Brief tentang Dampak Ekonomi Kebijakan Pemberantasan IUUF terhadap
Perikanan Skipjack tuna Indonesia;
10) Rekomendasi Sosek tentang Pengaturan Sosial Ekonomi Sumber Daya KP di
TWP Kapoposang, TN Karimunjawa, dan TWP Gili Matra;
11) Rekomendasi Sosek tentang Valuasi Ekonomi SDKP Di TWP Kapoposang, KKLD
Natuna, dan TWP Gili Matra;
12) Rekomendasi Sosek mengenai Perlindungan Nelayan Terhadap Keberlanjutan
Usaha Perikanan Tangkap;
13) Rekomendasi Sosek mengenai Penguatan Kelembagaan Pengelola WPP 712 dan
718;
14) Rekomendasi Sosek mengenai Kesiapan Pelaku Usaha Budidaya Udang di
Tarakan Menerapkan Kebijakan Ecolabel Aquaculture Stewardship Council (ASC);
dan
15) Rekomendasi Sosek mengenai Pentingnya Revisi UU Konservasi
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Sebagai Payung Hukum Pemanfaatan
Sumber Daya Hayati Indonesia.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah data dan informasi ilmiah KP
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dari tabel diatas terlihat bahwa capaian data dan informasi ilmiah KP pada
tahun 2016 mengalami peningkatan sejumlah 21 buah dibandingkan tahun 2015.
Kenaikan volume target dan capaian tahun 2016 dipengaruhi oleh meningkatnya
target data dan informasi yang ditetapkan pada RPJMN dan tambahan anggaran
APBN-P.
Selama tahun 2016, terdapat perubahan target pada jumlah data dan
informasi ilmiah KP yang sebelumnya 114 buah menjadi 120 buah buah. Perubahan
target ini disepakati akibat kebijakan penambahan anggaran untuk penelitian dan
pengembangan yang ditetapkan pada pertengahan tahun 2016. Data dan informasi
yang telah dihasilkan antara lain :
1) PENELITIAN BIOPOTENSI TERUMBU KARANG CTI
Penelitian ini menghasilkan data dan informasi terkait hasil pengamatan
bioekologi dan biopotensi terumbu karang yang terdapat di KKPD 1 Kabupaten
Buton Selatan meliputi pola hidrologis, terumbu karang, dan biopotensi perairan
sebagai studi dasar dalam pembentukan sistem zonasi konservasi berupa: (1)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 85
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
pola hidrologis yang meliputi variabel air yang berupa salinitas, nutrien, pH, dan
suhu, (2) terumbu karang yang meliputi tutupan dan pergeseran komunitas
akibat lingkungan, (3) biopotensi keragaman dan bioaktiitas sitotoksik dari biota
invetebrata laut spons, karang lunak, dan asicidian. Penelitian ini
merekomendasikan tiga area konservasi inti di KKPD 1 Kabupaten Buton Selatan,
yaitu:
Daerah Perlindungan Laut Perairan Pulau Liwutonkidi
Daerah Perlindungan Laut Perairan Barat Daya Pulau Kadatua
Daerah Perlindungan Laut Perairan Barat Laut Pulau Siompu
Gambar 3.7. R E K O M E N D A S I D P L D I K K P D K O T A B U T O N S E L A T A N
BERBASIS BIOEKOLOGI LINGKUNGAN DAN KERAGAMAN BIOPOTENSI
INVERTEBRATA TERUMBU KARANG
Gambar 3.8. R E K O M E N D A S I D A E R A H P E R L I N D U N G A N L A U T ( D P L ) D I
KKPD KOTA BATAM BERBASIS BIOEKOLOGI LINGKUNGAN DAN
BIOPOTENSI TERUMBU KARANG
Gambar 3.9. K E G I A T A N P E N E L I T I A N T A N A M A N A I R
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 87
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
4) EKSPLORASI SUMBER DAYA GENETIK IKAN HIAS LAHAN GAMBUT
DAN IKAN INTRODUKSI
a) Sequensing gen COI (DNA barcoding) ikan hias introduksi melalui Macrogen
b) Optimasi suhu dan lama waktu anelling
serta ekstensi stage pada amplifikasi gen
Cyt b dan RAG 2, amplifikasi gen RAG
menunjukkan waktu otimasi aneling
adalah 1,5 menit pada suhu 60oC dan
ekstensi adalah 2,5 menit pada waktu
72oC, untuk jenis cat fish terdapat
singleband sedangkan ikan tigerfish
terdapat multiband
c) Telah dilakukan ekstrasi gel elektroforesis untuk amplifikasi band spesifik
d) Ikan Bamble bee (Brachygobius doriae) berhasil memijah di lingkungan
terkontrol setelah 3 bulan pemeliharaan
Gambar 3.10. I K A N B O T I A K U B O T A I , B O T I A S I D T H I M U N K I , B O T I A
BERDMOREI
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah karya tulis ilmiah yang
diterbitkan dideskripsikan di bawah ini.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 88
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar di atas menunjukan bahwa target dan capain jumlah karya tulis
ilmiah KP pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebanyak 105,3% dan 113,7%
buah dibandingkan tahun 2015. Volume target karya tulis ilmiah yang meningkat
didasarkan pada capaian yang diperoleh pada tahun 2015 dan disesuaikan/disepakati
dengan terget yang direncanakan oleh Satuan Kerja.
Gambar 3.11. P R O S I D I N G D A N J U R N A L Y A N G D I T E R B I T K A N
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 89
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.3.1.5 SASARAN STRATEGIS -5 : TERWUJUDNYA HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN YANG INOVATIF UNTUK PENYELENGGARAAN TATA
KELOLA PEMANFAATAN SDKP YANG ADIL, BERDAYA SAING DAN
BERKELANJUTAN
Nilai sasaran strategis " T e r w u j u d n y a h a s i l p e n e l i t i a n d a n p e n g e m b a n g a n y a n g
inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil,
b e r d a y a s a i n g d a n b e r k e l a n j u t a n " sebesar 100,44%. Indikator kinerja yang ditetapkan
untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja utama
(IKU) sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 90
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaianya diharapkan melebihi
target yang ditetapkan.
Tabel 3.7. T A H A P A N S E L E K S I R E K O M E N D A S I T E K N O L O G I T A H U N 2 0 1 6
Satuan Kerja Kategori Teknologi
No Tahapan Seleksi Balitbang Eselon Pengolahan/
Budidaya Kelautan Tangkap
KP I Lain Pasca Panen
1 Usulan Awal 12 11 32 3 6 6
2 Presentasi/Paparan 11 10 27 1 2 6
TOTAL 36
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.12. B U K U R E K O M E N D A S I
TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN TAHUN 2013-2014
Tabel 3.8. R I N C I A N K E G I A T A N H A S I L L I T B A N G K P Y A N G L O L O S M E N J A D I R E K O M E N D A S I
TEKNOLOGI KP TAHUN 2016
No. NAMA TEKNOLOGI PENGUSUL UNIT KERJA PENGUSUL
Jaring dua lapis sebagai alat 1. Hufiadi, S.Pi, M.Si
BPPL - Muara Baru
1 tangkap penunjang upaya 2. Ir. Mahiswara, M.Si
BALITBANG KP
konservasi ikan terubuk 3. Baihaqi, S.Pi
Pelolosan ikan kecil (juvenil) pada 1. Hufiadi, S.Pi, M.Si
BPPL - Muara Baru
2 alat tangkap cantrang dengan 2. Ir. Mahiswara, M.Si
BALITBANG KP
menggunakan square mesh 3. Baihaqi, S.Pi
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 92
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
No. NAMA TEKNOLOGI PENGUSUL UNIT KERJA PENGUSUL
window
1. Dr. R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi, S.Pi, M.Si
Budidaya ikan lele strain mutiara 2. Bambang Iswanto, S.Pi, M.P
melalui aplikasi vaksin hydrovac 3. Ir. Evi Tahapari PUSLITBANGKAN - Ancol
3
dan probiotik pato-aero 1 dalam 4. Dr. Angela Mariana Lusiastuti BALITBANG KP
kolam terpal 5. Dra. Irsyaphiani Insan, M.Si
6. Ir. Bambang Priono, S.U
1. Dr. Ir. Usman, M.Si
Teknologi budidaya ikan bandeng 2. Ir. Burhanuddin
BPPBAP - Maros
4 dalam keramba jaring apung di 3. Makmur, S.Pi
BALITBANG KP
laut 4. Daud S. Pongsapan
5. Prof. Dr, Ir. Rayman Syah, MS
Penerapan kalender musim tanam 1. Petrus Rani Pong-Masak, S.Pi, M.Si
LPPBRL - Gorontalo
5 untuk budidaya rumput laut yang 2. Muslimin, S.Pi, MP
BALITBANG KP
produktif dan berkelanjutan 3. Pustika Ratnawati, S.Pi
1. Muslimin,S. S.Pi., MP
Teknologi budidaya rumput laut LPPBRL - Gorontalo
6 2. Wiwin kusuma perdana sari.,S.Si
Sargassum sp BALITBANG KP
3. Petrus Rani Pong-Masak, S.Pi, M.Si
1. Rina Puji Astuti, S.Pd, M.Si
Teknologi kultur masal kopepod
2. Ir. Ketut Maha Setyawati BBPPBL - Gondol
7 untuk mendukung pembenihan
3. Dr. Gede S.Sumiarsa, M.Sc BALITBANG KP
ikan laut
4. Prof. Dr. I.N.Adiasmara Giri, M.S
1. Ir. Toni Setia Dharma
2. Ir. Irwan Setyadi
3. Prof. Dr. Haryanti, MS
4. Ida Komang Wardhana, S.Si
Teknologi produksi induk unggul BBPPBL - Gondol
8 5. Ir. Titiek Aslianti, MP
bandeng melalui seleksi BALITBANG KP
6. Dr. Gede S.Sumiarsa, M.Sc
7. Ir. Zafran, M.Sc
8. Drs. Marzuki
9. Gigih Setia Wibawa, S.Pi
1. Ir. Ibnu Rusdi, MP
2. Ir. Irwan Setyadi
3. Ir. Bambang Susanto, M.Si
Teknologi produksi benih kepiting 4. Ir. Zafran, M.Sc BBPPBL - Gondol
9
bakau scylla paramamosain 5. Ir. Dahlan Makatutu, M.Si BALITBANG KP
6. Ir. Jhon Harianto Hutapea, M.Sc
7. Prof. Dr. Haryanti, M.S
8. Prof. Dr. Ketut Sugama, M.Sc
Vaksin koktail hydrogalaksivac
1. Tuti sumiati, S.Pi
untuk pencegahan penyakit ko-
2. Dr. Desy Sugiani, M.Si
infeksi motile aeromonads IP4I - Depok
10 3. Dr. Drh. Angela Mariana Lusiastuti, M.Si
septicemia (MAS) dan BALITBANG KP
4. Ir. Taukhid, M.Sc
stretptoccosis pada ikan nila,
5. Drh. Uni Purwaningsih, M.Si
oreochromis miloticus
1. Ir. Imam Taufik, M.Si
2. Eri Setiadi, S.Si., M.Sc
Budidaya Yumina-Bumina
3. Dr. Ani Widiyati, M.Si BPPBAT - Bogor
11 (Budidaya sayur + Ikan dan Buah
4. Ir. Lies Setijaningsih, M.Si BALITBANG KP
+ Ikan)
5. Yohanna, R.W. M.Sc
6. Ir. Yosmaniar, M.Si
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 93
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
No. NAMA TEKNOLOGI PENGUSUL UNIT KERJA PENGUSUL
7. Adang Saputra, S.Pi, M.Si
8. Nuryad, S.Pi
9. Dewi Puspaningsih, S.Pi, M.Si
1. Khairul Syahputra, M.Si
2. Didik Ariyanto, M.Si
3. Yogi Himawan, S.Pi
Penggunaan strain unggul
4. Flandrianto Sih P, S.Si BPPI - Sukamandi
12 mustika untuk meningkatkan
5. Listio Dharmawanto BALITBANG KP
produksi pembesaran ikan mas
6. Supriyanto, A.Md
7. Kusnadi
8. Yunus Nugraha
1. Dr. Angela Mariana Lusiastuti
Aplikasi probiotik POND- 2. Munti Yuhana
BIOAERO untuk pencegahan 3. Ir. Taukhid, M.Sc
IP4I - Depok
13 penyakit motile aeromonads 4. Desy Sugiani, S.Pi, M.Si
BALITBANG KP
septicemia pada budidaya ikan 5. Yani Aryati, S.Pi, M.Si
lele 6. Hessy Novita, S.Pi, M.Si
7. Widanarni
1. Kukuh adiyana, ST, MSi
2. Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.Sc
Teknologi recirculating
3. Amin Pamungkas, ST
aquaculture system (RAS) untuk PUSLITBANGKAN - Ancol
14 4. Lolita Theresiana, S.Si
budidaya pembesaran lobster BALITBANG KP
5. Agus Cahyadi, M.Si
pasir panulirus homarus
6. Riza Zulkarnain, ST, MT
7. Waryanto, ST
1. Adang saputra, A.Pi, S.Pi, M.Si
2. Dr. Ir. Mas Tridjoko Sunarno, M.S
3. Dr. Ir. Ani Widiyati, M.Si
Teknologi pendederan ikan gabus 4. Reza Samsudin, S.Pi, M.Si BPPBAT - Bogor
15
(channa striata) 5. Dewi Puspaningsih, S.Pi, M.Si BALITBANG KP
6. M.H. Fariduddin Ath-thar, S.Pi, M.Si
7. Vitas Atmadi Prakoso, S.Pi
8. Gleni Hasan Huwoyon, S.Pi
1. Dra. Irin Iriana Kusmini, M.Si
2. Dr. Rudhy Gustiano
Pembenihan ikan gabus secara 3. Drs. Jojo Subagja, M.Si BPPBAT - Bogor
16
alami dan semi alami 4. M.H. Fariduddin Ath-thar, S.Pi, M.Si BALITBANG KP
5. Vitas Atmadi Prakoso, S.Pi
6. Deni Radona, S.Pi
1. Ir. Ibnu Rusdi, MP
2. Fitriyah Husnul Khitomah, M.Si
3. I Gusti Ngurah Permana, S.Pi, M.P
Teknologi pendederan abalon 4. Hendra Agung Kurniawan, A.Md BBPPBL - Gondol
17
haliotis squamata 5. Ir. Bambang Susanto, M.Si BALITBANG KP
6. Prof. Dr. I Nyoman Adiasmara Giri, M.S
7. Prof. Dr. Ketut Sugama, M.Sc
8. Ir. Jhon Harianto Hutapea, M.Sc
Teknologi pakan pembesaran ikan 1. Dr. Ir. Mas Tridjoko Sunarno,MS
patin (pangasionodon 2. Reza Samsudin, S.Pi, M.Si BPPBAT - Bogor
18
hypopthalmus) berbasis bahan 3. Deisi Heptarina, S.Pi, M.Si BALITBANG KP
baku lokal di kolam lahan gambut 4. Dr. Ir. Endhay Kusnendar Kontara, M.S
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 94
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
No. NAMA TEKNOLOGI PENGUSUL UNIT KERJA PENGUSUL
5. M.Sulhi, S.Pi
1. Dr. Ir. Mas Tridjoko Sunarno,MS
Formula pakan tenggelam untuk 2. Reza Samsudin, S.Pi, M.Si
BPPBAT - Bogor
19 pembesaran ikan nila berbasis 3. Dr. Ir. Endhay Kusnendar Kontara, M.S
BALITBANG KP
bahan baku lokal 4. M.Sulhi, S.Pi
5. Dra. Irin Iriana Kusmini, M.Si
1. Ir. Muliani, M.Si
2. Bunga Rante Tampangallo, S.Pi, M.Si
Teknik Seleksi benih udang BPPBAP - Maros
20 3. Nurbaya, S.Pi
melalui metode stresing BALITBANG KP
4. Nurhidayah, S.Pi, M.Si
5. Ir. Muharijadi Atmomarsono, M.Sc
1. Zulkarnaen Fahmi, M.Si
Teknologi Pengendalian Buangan
2. Dr. Joni Hariyadi, M.Sc BP2KSI - Jatiluhur
21 Sisa Pakan dengan Aplikasi
3. Dr. Lismining PA, M.Si BALITBANG KP
Rancangan SMART KJA
4. Andika Luky S.P, S.Pi
Alat transportasi ikan
1. Tri Nugroho Widianto, M.Si
berpendingin untuk pedagang LPPMPHP - Bantul
22 2. Arif Rahman Hakim, S.Pi
ikan keliling menggunakan sepeda BALITBANG KP
3. Bakti Berlayanto Sedayu, S.Pi, M.Sc
motor (ALTIS-2)
Alat Pencacah Tulang dan Kepala
Ikan - Shredder untuk pengolahan
1. Luthfi Assada, S.Pi
tepung ikan (solusi mengatasi LPPMPHP - Bantul
23 2. Bakti Berlayanto Sedayu, S.Pi, M.Sc
kemacetan pada peralatan BALITBANG KP
3. Wahyu Tri Handoyo, ST
pengolahan tepung ikan tipe
kontinu)
Rekomendasi teknologi Gel 1. Dr. Ellya Siburat, M.Si
P3DSBPKP - Slipi
24 pengharum ruangan dari alkali 2. Prof. Rosmawaty
BALITBANG KP
treated cottoni (ATC) 3. M. Darmawan, MT
1. Ir. Jamal Basmal, M.Sc
Rekayasa proses pengolahan abon P3DSBPKP - Slipi
25 2. Luthfi Assadad, S.Pi
ikan secara mekanik BALITBANG KP
3. Arif Rahman Hakim, S.Pi
1. Dr. Bagus Setiadi Bandol Utomo, MAppSc
2. Dr. Singgih Wibowo, MS
Peti berinsula di atas kapal untuk P3DSBPKP - Slipi
26 3. Ir. Sugiyono, M.Si
penanganan TTC BALITBANG KP
4. Syamdidi, MAppSc
5. Memen Suherman, BE
1. Dr. Singgih Wibowo, MS
Teknologi penanganan dan 2. Dra. Th. Dwi Suryaningrum, MS P3DSBPKP - Slipi
27
pengolahan krispi ikan kaca-kaca 3. Ir. Ijah Muljanah, MS BALITBANG KP
4. Hasta Octavini, SP
1. Hariyanto Triwibowo, ST
2. Dr. Bagiyo Suwasono, MT
Alat pelembut dan pencuci garam 3. Bagus Hendrajana, M.Sc P3DSBPKP - Slipi
28
korosok (salt disc mill) 4. Ali Munazid, MT BALITBANG KP
5. Erish Widjanarko, ST
6. Arif Winarno, MT
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 96
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.14. M I K R O E N K A P S U L M I N Y A K I K A N
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 97
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2) PENELITIAN PEMBUATAN PUPUK BIO PADAT DAN CAIR DARI
RUMPUT LAUT
Kajian ini menghasilkan
inovasi teknologi berupa
teknologi ekstraksi sap
liquid Sargassum sp. dengan
penambahan silase dan
tetes tebu untuk
meningkatkan unsur hara N
dan unsur hara C-organik. Lebih lanjut, adanya penambahan mikroba (Bacillus
subtillis, Pseudomonas fluorescens dan Trichoderma) pada pupuk dapat
meningkatkan kualitas pupuk yang dihasilkan. Penelitian ini juga menghasilkan
teknologi pembuatan pupuk padat dari limbah padat ekstraksi agar. Dengan
dihasilkannya pupuk yang berkualitas dan bermutu tinggi diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang sering timbul di bidang pertanian, serta
meningkatkan harga jual produk pertanian.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 98
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
4) TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKU PRODUK KESEHATAN DAN
KOSMETIK DARI TERIPANG
Inovasi teknologi yang dihasilkan dari kajian ini adalah teknik ekstraksi untuk
menghasilkan ekstrak teripang Holothuria atra dalam bentuk serbuk yang sudah
diketahui khasiat, keamanan dan stabilitasnya. Khasiat secara in vitro
diperlihatkan melalui uji sitotoksik terhadap sel T47D MCF7, HeLa dan WiDr
dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 13,2 ppm; 12,6 ppm; 8,9 ppm dan 10,5
ppm. Ekstrak aktif tersebut tersebut mengandung senyawa aktif holothurin B1
dan holothurinogen. Holothurin B1 stabil terhadap sinar matahari dan suhu
sampai 60oC. Ruang lingkup komponen teknologi ekstraksi senyawa aktif dari
teripang H.atra meliputi penanganan bahan baku, transportasi, ekstraksi dan
teknik karakterisasinya melalui analisis fitokimia, FTIR, dan HPLC dan uji khasiat
in vitro. Sasaran pengguna komponen teknologi ini adalah masyarakat nelayan
penghasil teripang dan pihak industri farmaseutika dan nutraseutikal.
Gambar 3.15. P R O T O T I P E D I S A I N K I T U J I C E P A T R E S I D U P E S T I S I D A
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 99
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
6) RANCANG BANGUN CHILLING STORAGE UNTUK KAPAL
MENGGUNAKAN TENAGA HIBRIDA
Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan pada tahun pertama ini berupa
palka yang dilengkapi dengan sistem pendingin Refrigerated Sea Water (RSW)
yang dapat digunakan untuk menyimpan ikan di atas kapal. Komponen RSW yang
utama terdiri dari palka yang telah ditambahkan evaporator untuk
mendinginkan air laut serta unit pendingin yang terdiri dari komponen utama
berupa kompresor, katup eskpansi, kondensor, recivier dan motor pengerak.
Gambar 3.16. D E S A I N D A N H A S I L K O N S T R U K S I C H I L L I N G S T O R A G E
Gambar 3.17. A L A T U J I K E S E G A R A N I K A N D A N H A S I L P E N G O L A H A N C I T R A
MATA
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 100
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
8) PRODUK BIOLOGI
FOTO /
NAMA PRODUK KEUNGGULAN
DOKUMENTASI
Pembentuk pakan alami
1
mikroba (bioflok)
Pro-Flok
(Probiotik 2 Mengurangi pakan buatan
pembentuk
pakan alami
mikroba 3 Mengoptimalkan kualitas air
(bioflok))
Ikan Semah
Generasi
pertama, hasil
Mampu beradaptasi pada
domestikasi
pemeliharaan di KJA dan Kolam
kisaran bobot 30
air deras dengan Sintasan diatas
-50 g sebanyak 1
50% pemeliharaan di KJA dan
1500 ekor,
80% pemeliharaan di Kolam Air
sebagai calon
Deras
induk
pembentuk
generasi ke 2
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 101
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
FOTO /
NAMA PRODUK KEUNGGULAN
DOKUMENTASI
2 Dapat meningkatkan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 102
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
FOTO /
NAMA PRODUK KEUNGGULAN
DOKUMENTASI
kelangsungan hidup ikan nila
sampai 20%
Kultur sel
primer GT2 Mampu memperbanyak
(Gouramy tail-2) konsentrasi virus irido air
2
tawar sebesar dua kali lipat
dalam waktu 5 hari
Gambar 3.18. ( A ) K O N D I S I P L E R O G Y R A S P P A D A K E D A L A M A N 5 M , ( B )
KONDISI KARANG PHYSOGYRA SP PADA KEDALAMAN 5 M
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 103
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
10) PEMBENTUKAN IKAN HIAS CLOWN BIAK STRAIN BLACK PERCULA
GENERASI PERTAMA (F0) HASIL SELEKSI
a) Ekstraksi DNA total ikan clown untuk analisa gen tyrosine;
b) Telah memijah pertama kali dua pasangan induk baru ikan clown di Sistem
Resirkulasi Air Laut (SRAL) dengan jumlah telur sekitar 50 butir (Total induk
memijah Juni-September: 3 pasang);
c) Kondisi ion SRAL Ca 0.29 mg/L; Mg 2.32 mg/L; Na 9.28 mg/L; K 0.58 mg/L;
Cl2 <0.01 mg/L; SO42-3009.28 mg/L, dan Kualitas air SRAL 30 Agustus-
September 2016 Suhu: 26-27 C; Salinitas 30-39 ppt; pH: 7-8; DO: 7,95-9,42
mg/L; konduktivitas: 48,27-57,5 S; intesitas cahaya (IC) atas: 14,9-56,2 lux;
IC bawah: 3,1-13,6 lux;
d) Berkaca pada kasus keragaan warna black clownfish, pembentukan strain
black percula ikan clown dapat diarahkan berdasarkan pola, persentase
penutupan, dan jenis warna. Marker diperlukan untuk mempermudah seleksi.
Sistem resirkulasi perlu dievaluasi dengan lebih baik untuk meningkatkan
kinerjanya.
Gambar 3.19. T E L U R D A N I N D U K Y A N G M E M I J A H ( A ) , P E R G A N T I A N
AIR LAUT (B)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 104
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
tertinggi yang diberikan adalah 400 ppm yaitu pada skor 5 untuk warna dada
dan 7 bagian tubuh belakang dan ekor. Sedangkan pada ikan clown perkula
perlakuan 200 ppm menunjukkan hasil yang optimal dibandingkan dengan
perlakuan lainnya termasuk pakan otohime. Penggunaan cantaxanthin tidak
signifikan dalam meningkatkan kualitas warna clown percula. Kedua
perlakuan baik pada ocelaris maupun percula menghasilkan warna yang lebih
baik dibandingkan pakan otohime, namun pertumbuhannya kurang optimal.
Hal tersebut diduga karena kandungan asam amino pakan perlakuan lebih
rendah dibandingkan otohime (hasil analisis kimia) meskipun kandungan
protein sama yaitu 57%;
c) Penambahan astxanthin dan cantaxanthin dapat meningkatkan kualitas
warna ikan clown A percula dan A ocelaris terutama pada jaringan ekor dan
sirip, namun tidak meningkatkan kualitas warna kulit.
Gambar 3.20. H E W A N U J I D A N W A D A H P E M E L I H A R A A N
Gambar 3.21. M E T O D E P E N G U K U R A N W A R N A
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 105
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
hari. tanaman anubias dapat tumbuh baik dengan kriteria daun tumbuh 2 helai
per pohon per bulan dan jumlah rerata bunga tumbuh 0,9 bunga per pohon
Gambar 3.22. K E G I A T A N A P L I K A S I T E K N O L O G I B U D I D A Y A T A N A M A N A I R
Inisiatif strategis dari indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diusulkan
HKI dan/atau rilis untuk menghasilkan output/luaran teknologi, rancang bangun,
paket teknologi, produk biologi, komponen teknologi dan inovasi teknologi yang
selanjutnya diusulkan oleh satuan kerja kepada Sentra HKI dan/atau tim penilai
pelepasan varietas.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 106
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diusulkan
HKI dan/atau dirilis dideskripsikan di bawah ini :
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2015 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R % T R %
Jumlah hasil litbang yang
7 7 100,0 5 5 100,0
diusulkan HKI dan/atau dirilis
Tabel 3.9. D E T A I L C A P A I A N H A S I L L I T B A N G Y A N G D I U S U L K A N H K I D A N /
ATAU DIRILIS
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 107
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.23. S E R T I F I K A T P A T E N S E D E R H A N A D A R I K E M E N T E R I A N H U K U M
DAN HAK ASASI MANUSIA
Gambar 3.24. W O R K S H O P H A K K E K A Y A A N I N T E L E K T U A L ( H K I )
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 108
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.25. L O K A S I I M P L E M E N T A S I A P L I K A S I N E L P I N D I I N D O N E S I A
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 109
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3) Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP)
dalam mengkompilasi data dan informasi yang dihasilkan dari satker lain di
Badan Litbang KP. Informasi tersebut agar lebih mudah diakses oleh nelayan dan
masyarakat lainnya, disediakan dalam format berbasis teknologi Android,
sehingga juga dapat ditampilkan oleh Ditjen Perikanan Tangkap di Pelabuhan-
pelabuhan perikanan yang ada melalui Videotron, dan media informasi lainnya.
4) Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) adalah salah satu UPT dari P3TKP
yang telah menghasilkan: Peta Prediksi Daerah Penangkapan Ikan untuk 3 hari
kedepan (sejak tahun 2004), Peta Prediksi Lokasi Ikan Tuna (PELIKAN) untuk 3
hari kedepan, dan menjadi Basis operasionalisasi Infrastruktur Development for
Space Oceanography (INDESO) sejak 2014 yang menghasilkan prakiraan (untuk
10 hari kedepan): kesuburan laut, pola sirkulasi arus dan gelombang, volume
ikan tuna (spesies: yellowfin tuna, skipjack, bigeye, albacore).
5) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP)
sejak 2011 telah mengembangkan Prakiraan pasang Surut (Pasut) di Pelabuhan
Perikanan untuk Wilayah Pengelolaan Perikanan untuk 14 hari kedepan;
kemudian sejak 2013 terbentuk Indonesia Ocean Observing Systems (INAOFS)
yang menampilkan Prakiraan untuk 5 (lima) hari kedepan arus dan suhu
permukaan laut
Sejak dicanangkan pada bulan Juni 2015 "Sistem Informasi Nelayan Pintar
(SINP)", melakukan berbagai pengembangan yang ditujukan guna memberi informasi
tentang keadaan cuaca (temperatur udara, presipitasi/curah hujan, dan kecepatan
serta arah angin), pola arus laut, pola temperatur permukaan laut, serta pasang surut
air laut sebagai bahan pertimbangan kegiatan penangkapan ikan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan disaat
peluncuran Produk Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan pada tanggal 11 Agustus 2015 di Jakarta, Menteri KP mengatakan "Inovasi
teknologi yang dilakukan, punya dua hal, yaitu mudah diterapkan (applicable) dan
mudah diakses (accessible)".
Adapun untuk Aplikasi nelayan pintar berbasis android telah dapat diinstal,
dioperasikan nelayan dengan bantuan buku petunjuk teknis yang dibagi. Dalam
pelatihan dan sosialisasi, nelayan telah dapat mengakses 6 (enam) informasi utama (6
menu utama): informasi lokasi potensi penangkapan ikan, informasi cuaca, informasi
kondisi perairan, informasi kesuburan perairan dan informasi harga ikan. Sosialisasi
dilakukan pada 30 pelabuhan perikanan dengan peserta lebih dari 1000 orang yang
terdiri dari nelayan, penyuluh, pemilik kapal, asosiasi/komunitas nelayan, dinas,
pelabuhan. Selain itu, juga dilaksanakan FGD dengan stakeholser terkait di 4 kota:
Ternate, Belawan, Pekalongan, Jakarta.
Dalam rangka pengembangan sistem kedepan, beberapa hal yang akan terus
dilakukan antara lain adalah:
1) Melanjutkan produksi data prakiraan data dan informasi cuaca dan daerah
potensial penangkapan ikan di pelabuhan perikanan;
2) Memantau jumlah pengguna data dan informasi tersebut;
3) Melakukan survei feedback kepada pihak pengguna;
4) Melakukan diseminasi data dan informasi SINP;
5) Menggandeng pihak-pihak terkait lainnya baik yang berasal dari internal dan
eksternal untuk mendiseminasikan data dan informasi SINP, seperti provider,
sakter pelabuhan, penyuluh perikanan, RRI dan radio. Karena pada saat ini ada
sedikit kendala terkait biaya yang besar apabila menyiarkan diseminasi data dan
informasi SINP
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 111
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.26. M E N U S I N P Y A N G D I K E M B A N G K A N B A L I T B A N G K P
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 113
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
KP. Hal ini untuk mendorong perwujudan Balitbang KP sebagai center of excellent
untuk litbang di tingkat nasional dan internasional dimana dibutuhkan sarana
prasarana yang memadai dan modern. Kondisi saat ini kelengkapan sarana-prasarana
tersebut masih harus ditingkatkan, mengingat umurnya yang sudah tua, sehingga
besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi, serta sudah tidak up-to-date untuk
mengikuti perkembangan kebutuhan litbang.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 114
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Serta progress data pengadaan barang/jasa lingkup Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sampai dengan Tahun
2016 yang melalui LPSE KKP sebagai berikut :
Tabel 3.11. D A T A P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A
LINGKUP BALITBANG KP TA 2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 115
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
No NAMA LELANG KATEGORI KONTRAK
Pengembangan /2016 Tgl 11 April 2016 , 60 hari kelender
Hathcry Kepiting
Pembangunan
Konstruksi
17 Pengembangan Lelang Selesai
Bangunan
Hatchry Kepiting
Pengadaan Peralatan
18 Barang Lelang Selesai
Laboratorium
Pengadaan Mesin
19 Speedboat Penunjang Barang Lelang Selesai
Pemantauan
Pengadaan Penunjang
20 Fasilitas Operasional Barang Lelang Selesai
Radar Pantai
Pengadaan Peralatan
21 Barang Lelang Selesai
Radar Pantai
Pembangunan
Konstruksi
22 Laboratorium Kualitas Lelang Selesai
Bangunan
Air
602/BALITBANGKP/LP2BRL/PL.420/V/2
Pembangunan Pagar Konstruksi
23 016,( Tanggal 11 Mei 2016, 90 hari
Kantor Bangunan
kalender)
Pengadaan Alat
24 Barang Lelang Selesai
Observasi Laut
Renovasi Konstruksi
25 Lelang Selesai
Gedung/Bangunan Bangunan
Pengadaan Data Satelit Lelang Selesai (Informasi ULP per tgl 6
26 Radar Cosmo - Barang Oktober 2016 lelang ulang karena ada
Skymed sanggahan
Adapun capaian atas indikator kinerja Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama
litbang yang terbentuk (buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dari hasil analisis capaian kinerja pada tahun 2016, beberapa faktor
keberhasilan yang tercatat antara lain :
1) Bertambahnya jalinan kerjasama dengan pihak internasional sebagai dampak
dari kebijakan 3 pilar KKP (kedaulatan, keberlanjutan, kesejahteraan) khususnya
dalam rangka pemberantasan IUU Fishing di kawasan regional, penelitian untuk
keanekaragaman hayati : blue carbon, pengembangan perikanan spesifik;
2) Hasil litbang yang telah siap serta mendapatkan kerjasama dan komersialisasi
dengan swasta meningkat antara lain : komersialisasi benih unggul ikan air tawar
terutama hasil pemuliaan, Litbang Produk Kesehatan dari Hasil Laut;
3) Meningkatnya permintaan kerjasama dari stakeholder daerah (PEMDA) untuk
dapat memanfaatkan hasil litbang KP dari hasil penerapan iptek induk unggul,
pematangan teknologi adaptif lokasi serta data informasi dan kajian ilmiah atas
sumberdaya KP di daerah.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 118
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
sesuai PP 30 tahun 2008 terdapat 3 bentuk kegiatan litbang diantaranya sebagai
berikut :
a) Penelitian dasar perikanan;
Merupakan kegiatan penelitian yang bersifat eksploratif dan/atau eksperimental
untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebagai acuan bagi penelitian terapan
perikanan. Ilmu pengetahuan baru dapat berupa data dan informasi ilmiah
tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta serta interaksi keduanya
yang teramati di bidang perikanan. Yang dimaksud dengan kegiatan penelitian
yang bersifat eksploratif, antara lain, kegiatan inventarisasi, ekspedisi,
identifikasi, karakteristisasi, studi, sensus, dan survey di bidang perikanan.
Untuk penelitian dasar, selanjutnya diwujudkan dalam penelitian kemitraan
melalui kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau LPNK dan ditetapkan
melalui SK Kepala Balitbang KP.
b) Penelitian terapan perikanan;
Merupakan kegiatan penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian dasar
perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan
dan teknologi di bidang perikanan. Pengetahuan dan teknologi di bidang
perikanan dapat berupa pengetahuan praktis dan teknologi terapan yang
langsung dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan dan
pengembangan usaha perikanan. Yang dimaksud dengan "penelitian terapan
perikanan", antara lain desain, rancang bangun dan konstruksi, permodelan,
pemetaan, dan pengkajian di bidang perikanan.
c) Pengembangan eksperimental perikanan
Merupakan kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah
ada yang diperoleh melalui penelitian dasar perikanan dan/atau penelitian
terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan
efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan. Sistem
teknologi yang lebih efektif dan efisien dapat berupa teknologi yang sederhana,
murah, terjangkau, adaptif, dan ramah lingkungan. Adapun Produk unggulan
dapat berupa produk yang memiliki nilai tambah tinggi, berdaya saing tinggi, dan
aman dikonsumsi serta terjangkau masyarakat luas. Yang dimaksud dengan
"pengembangan eksperimental perikanan", antara lain, perekayasaan, scaling-up,
dan inovasi teknologi di bidang perikanan
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 120
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama
(IKU) sebagai berikut :
3.3.1.1.16 IKU KE -16. : INDEKS KOMPETENSI DAN INTEGRITAS
BALITBANG KP
Kompetensi dan intergritas pegawai sangat
penting bagi pegawai negeri sipil untuk
menciptakan pegawai yang profesional yang
dilakukan dengan cara peningkatan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai
dengan kemampuan dan pengetahuan yang diikuti
dengan kepatuhan sikap terhadap aturan dan
norma.
Kompetensi
% Capaian % Tingkat % Pelaporan Indeks Kompetensi
Hasil
SKP Kehadiran LHKPN & Integritas
Assesment
41,66 80,88 55,40 75,54 63,37
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 121
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Hati-Hati (Capaian 80% <= - <100%)
Buruk Capaian <80%
Belum ada capaian
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 122
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.3.1.1.17 IKU KE -17. : JUMLAH ASN YANG DITINGKATKAN
KOMPETENSINYA LINGKUP BALITBANG KP
SDM Balitbang KP baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh
pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru,
non gelar (diklat fungsional tertentu/diklatpim), pelatihan (kursus teknis dalam dan
luar negeri) dan izin belajar (yang berjalan) dalam rangka untuk meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Jumlah ASN yang ditingkatkan
262 329 135,9
kompetensinya lingkup Balitbang KP
Dari 262 (dua ratus enam puluh dua) ASN yang ditingkatkan
kompetensinya lingkup Balitbang KP yang diperjanjikan, dapat tercapai sebanyak 329
(tiga ratus dua puluh sembilan) ASN yang ditingkatkan kompetensinya atau sebesar
135,9%. Indikator kinerja jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup
Balitbang KP tahun 2016 tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015,
dikarenakan merupakan indikator kinerja baru/bukan merupakan lanjutan dari
indikator kinerja dari penetapan kinerja (PK) tahun 2015.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 123
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.3.1.1.18 IKU KE -18. : PERSENTASE UNIT KERJA BALITBANG KP
YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG
TERSTANDAR
Merujuk pada Permen PAN & RB Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan salah satu indikator
kinerja utamanya pada salah satu sasaran strategisnya yaitu Tersedianya manajemen
pengetahuan yang handal dan mudah diakses : Persentase unit kerja yang
menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%), dimana target
pada tahun 2016 sebesar 50%. Yang kemudian dipersempit pada level I, Balitbang KP
menetapkan menjadi Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar.
Sesuai dengan definisi pada manual indiaktor kinerja utama tingkat KKP,
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan
teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan
untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Dimana formula yang digunakan
yaitu Unit Kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dibandingkan
dengan total Unit Kerja seluruh Balitbang KP. Indikator kinerja ini diturunkan
(lingkup dipersempit) ke tingkat Eselon I, sehingga metode pengukurannya yaitu Unit
Kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dibandingkan dengan total
Unit Kerja tingkat Pusat Lingkup Balitbang KP. Metode pengukuran yang digunakan
oleh KKP pada level Eselon I yaitu Persentase unit kerja level 1-2 yang bergabung di
sistem aplikasi dibagi unit kerja level 1-2.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 124
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.28. S C R E E N S H O T A P L I K A S I B I T R I X 2 4
Selain itu level I (Balitbang KP) juga telah terhubung satu sama lain dengan
unit 19 (sembilan belas) Eselon II, III, dan IV Lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Dari target sebesar 50%, realisasi indikator
Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar telah tercapai sebanyak 100%, dimana dari 19 (sembilan belas)
Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah
menggunakan aplikasi Bitrix24 dan saling terhubung satu sama lain.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 125
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 126
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Capaian Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
tahun 2016 melebihi dari target yang ditetapkan berkat dukungan satuan kerja
lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang sudah
100% menerapkan aplikasi bitrix24 pada masing-masing unti kerjanya, seperti
berikut :
Grafik 3.4. C A P A I A N P E N G G U N A A P L I K A S I B I T R I X 2 4
LINGKUP PUSAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 127
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2014
tentang pedoman evaluasi reformasi birokrasi instansi pemerintah. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 telah dilakukan
penilaian atau evaluasi implementasi reformasi birokrasi yang dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Evaluasi dilakukan
terhadap 2 komponen utama yaitu komponen pengungkit (proses) dan komponen
hasil.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 128
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : 3.12. N I L A I C A P A I A N H A S I L E V A L U A S I
REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2016
NILAI EVALUASI (%) NILAI EVALUASI (%)
KOMPONEN RB
2015 2015 2016 2016
Manajemen Perubahan 3,89 77,80 4,74 94,79
Penataan peraturan
5 100 0,83 83,40
perundangan-undangan
Penataan dan penguatan
6 100 1,91 95,29
organisasi
Penataan tata laksana 4,63 92,53 4,38 87,63
Penataan sistem
14,20 94,64 14,86 99,08
manajemen SDM
Penguatan akuntabilitas 5,80 96,67 6 100,00
Penguatan pengawasan 10,15 84,58 11,03 91,89
Peningkatan kualitas
4,75 79,18 4,03 67,08
pelayanan publik
TOTAL PENGUNGKIT 54,41 56,03
Kapasitas dan akuntabilitas
14,86 74,29 84,50 16,98
kinerja pemerintah
Pemerintah yang bersih
7,47 75 7,35 73,00
dan bebas KKN
Kualitas pelayanan publik 7,95 80 7,95 80,00
TOTAL HASIL 30,28 79,5 32,27 80,8
TOTAL NILAI RB 84,69 88,31
Sumber : Lembar Kerja Evaluasi RB, 2016
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 129
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
penganggaran, serta istilah-istilah yang digunakan. MoU tersebut diharapkan
memudahkan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat
Kedepan khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
sebagai salah satu unit kerja Eselon I dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan,
dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.
Tabel : 3. 13. K A T E G O R I P E N I L A I A N
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
NILAI KARAKTERISTIK
NO KATEGORI
ANGKA AKUNTABILITAS INSTANSI
> 90 - Sangat Memuaskan,
1 AA
100
> 80 - Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan
2 A
90 sangat akuntabel
> 70 - Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem
3 BB
80 manajemen kinerja yang andal
Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem
> 60 -
4 B yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu
70
sedikit perbaikan
Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat
> 50 - kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk
5 CC
60 memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban,
perlu banyak perbaikan tidak mendasar
> 30 - Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan,
6 C
50 memiliki sistem untuk menejemen kinerja tapi perlu banyak
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 130
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NILAI KARAKTERISTIK
NO KATEGORI
ANGKA AKUNTABILITAS INSTANSI
perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar
Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan
7 D 0 - 30 untuk penerapan manajemen kinerja, perlu banyak
perbaikan, sebagaian perubahan yang sangat mendasar
Sumber: PERMEN PANRB 12, 2015
Tabel : 3.14. K O M P O N E N D A N S U B - K O M P O N E N P E N I L A I A N
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
NO KOMPONEN BOBOT SUB KOMPONEN
a) Rencana strategis (10%), meliputi : pemenuhan renstra
(2%), kualitas renstra (5%) dan implementasi renstra
Perencanaan (3%)
1 30%
Kinerja b) Perencanaan kinerja tahunan (20%), meliputi
pemenuhan RKT (4%), kualitas RKT (10%) dan
implementasi RKT (6%)
a) Pemenuhan pengukuran (5%)
Pengukuran
2 25% b) Kualitas pengukuran (12,5%)
Kinerja
c) Implementasi pengukuran (7,5%)
a) Pemenuhan pelaporan (3%)
Pelaporan
3 15% b) Kualitas pelaporan (7,5%)
Kinerja
c) Pemanfaatan pelaporan (4,5%)
a) Pemenuhan evaluasi (2%)
Evaluasi
4 10% b) Kualitas evaluasi (5%)
Internal
c) Pemanfaatan hasil evaluasi (3%)
a) Kinerja yang dilaporkan (outout) (5%)
Capaian
5 20% b) Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%)
Kinerja
c) Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)
TOTAL 100%
Sumber: PERMEN PANRB 12, 2015
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 131
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : 3.15. B E R I T A A C A R A P E M A N T A U A N T I N D A K L A N J U T
TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN
NO URAIAN JUMLAH NILAI
KEJADIAN SARAN
A TEMUAN
1. Awal 4 16 -
B TINDAK LANJUT
1. Tuntas 4 16 -
2. Proses - -
3. Pending - -
C SISA TEMUAN
1. Proses - - -
2. Pending - -
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 133
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tantangan ke depan akan semakin berat, maka upaya yang akan dilakukan
untuk peningkatan capaian indikator kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
akan terus dilakukan melalui beberapa hal diantaranya :
Implemetasi PK
ke seluruh
Memanfaatkan informasi
unit kerja sampai
Laporan kinerja dan hasil
level individu
evaluasi AKIP dan evaluasi program
Optimalisasi sebagai feedback
implementasi untuk peningkatan
sistem akuntabilitas kinerja dan efektivitas
akuntabilitas program
berbasis TI hingga
tinggat individu
Memanfaatkan Menyederhanakan
hasil pengukuran substansi program dan
kinerja sebagai kegiatan agar fokus pada pencapaian hasil
dasar pemberian
reward &
punishment
Wakil Presiden RI
Jusuf Kalla
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 134
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERKEMBANGAN NILAI SAKIP BALITBANG KP
42.47
Tabel: 3.16. K A T E G O R I P E N I L A I A N K I N E R J A
NO NILAI ANGKA INTERPRESTASI
1 > 90% - 100% Sangat Baik
2 > 80% - 90% Baik
3 > 60% - 80% Cukup/Normal
4 > 50% - 60% Kurang
5 50% Sangat Kurang
Sumber: PERMEN KEUANGAN 249/PMK.02, 2011
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 136
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Adapun capaian atas indikator kinerja nilai kinerja anggaran Balitbang KP
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 138
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel : C A P A I A N I N D I K A T O R K I N E R J A U T A M A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nilai capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa sudah cukup baik
karena pemantauan sistem pengendalian internal pemerintah sudah berjalan dengan
baik dalam mengontrol pelaksanaan kegiatan terutama pekerjaan fisik/belanja modal.
Peran tim teknis perlu diperkuat agar mampu bekerja sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Untuk itu, beberapa upaya perbaikan kinerja kedepan yang akan
ditempuh oleh Badan Penelitian dan Pengemabnagan Kelautan dan Perikanan berupa
: 1). Melaksanakan SPIP sesuai peraturan yang ditetapkan; 2). Membentuk tim teknis
yang kompeten; dan 3). melibatkan pihak eksternal dalam mengawasi berjalannya
proses pekerjaan.
Tabel 3.17. P A G U A N G G A R A N B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N K E L A U T A N D A N
PERIKANAN TAHUN 2016 PER-JENIS BELANJA
Rp. (000)
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA
KODE URAIAN JUMLAH
(OPERASIONAL) OPERASIONAL NON OPS MODAL
032.11 Balitbang KP 189,713,441 87,306,225 318,409,180 293,500,386 888,929,232
Program Litbang Iptek
032.11.04 189,713,441 87,306,225 318,409,180 293,500,386 888,929,232
KP
Litbang Iptek Daya
2368 17,779,673 7,964,687 17,981,000 2,865,389 46,590,749
Saing Produk dan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 139
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA
KODE URAIAN JUMLAH
(OPERASIONAL) OPERASIONAL NON OPS MODAL
Bioteknologi KP
Penelitian Sosial
2369 Ekonomi dan Analisis 11,408,710 2,622,248 18,350,484 1,087,741 33,469,183
Kebijakan
Litbang Iptek
2370 118,747,489 52,061,922 143,854,612 33,828,575 348,492,598
Perikanan
Litbang Iptek
2372 3,726,508 2,581,307 6,245,149 5,751,920 18,304,884
Instrumentasi
Litbang Iptek Sumber
2373 10,579,943 6,633,964 30,885,746 145,628,636 193,728,289
Daya Laut dan Pesisir
Dukungan Menajemen
dan Pelaksanaan Tugas
2374 22,737,061 12,168,999 92,178,089 102,781,027 229,865,176
Teknis Lainnya
Balitbang KP
Peneliti Kewilayahan
5746 4,734,057 3,273,098 8,914,100 1,557,098 18,478,353
dan Klimat KP
Tabel 3.18. P A G U A N G G A R A N B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N K E L A U T A N D A N
PERIKANAN TAHUN 2016 PER - SUMBER DANA
RUPIAH
KODE URAIAN PNBP PHLN JUMLAH
MURNI
032.11 Balitbang KP 815,164,421 1,653,323 888,929,232
032.11.04 Program Litbang Iptek KP 815,164,421 1,653,323 72,111,488 888,929,232
Litbang Iptek Daya Saing Produk dan
2368 46,559,749 31,000,000 72,111,488 46,590,749
Bioteknologi KP
Penelitian Sosial Ekonomi dan Analisis
2369 33,461,683 7,500,000 33,469,183
Kebijakan
2370 Litbang Iptek Perikanan 346,915,353 1,577,245 348,492,598
2372 Litbang Iptek Instrumentasi 18,304,884 18,304,884
2373 Litbang Iptek Sumber Daya Laut dan Pesisir 193,728,289 193,728,289
Dukungan Menajemen dan Pelaksanaan
2374 157,753,688 72,111,488 229,865,176
Tugas Teknis Lainnya Balitbang KP
5746 Peneliti Kewilayahan dan Klimat KP 18,440,775 37,578 18,478,353
Dalam anggaran Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun
2016 sejumlah Rp. 229,865,176,000,- terdapat alokasi PHLN INDESO senlai Rp. 72,111,488,000,- untuk
melanjutkan kegiatan INDESO pada tahun 2015 berada di Satker P3TKP yang menjadi inaktif karena
reorganisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Selain itu dalam anggaran
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan terdapat output cadangan senilai
Rp. 85,252,725,000,- yang terdiri dari Belanja Pegawai Rp. 7,398,845,000,- Belanja Barang Rp.
52,382,981,000,- dan Belanja Modal Rp. 25,470,899,000,- yang sedianya dialokasikan untuk 2 (dua) Balai
Besar baru yang sampai akhir Desember 2015 masih dalam proses penerbitan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan. Adapun 2 (dua) Balai Besar tersebut adalah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Kelautan serta Balai Besar Penelitian Inovasi dan Alih Teknologi Kelautan dan Perikanan. Rincian
output cadangan tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 140
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NO URAIAN ANGGARAN (Rp.000)
1 Balai Besar Litbang Teknologi KP 49,676,423
a Belanja Manajerial 7,837,233
b Belanja Litbang 7,917,030
c Belanja Modal 23,000,000
d Belanja Pegawai 10,922,160
Uang lembur 83 Pegawai eks P3TKP 100,260
Tunjangan Kinerja 83 Pegawai eks P3TKP 7,298,585
Operasional Perkantoran Eks P3TKP 3,523,315
2 Balai Besar Penelitian Inovasi dan AT KP 35,576,302
a Belanja Manajerial 4,481,495
b Belanja Litbang 28,623,908,000
c Belanja Modal 2,470,899,000
JUMLAH 85,252,725,000
Adapun beberapa revisi anggaran sepanjang tahun 2016, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Revisi nomenklatur dan kewenagan Satker Pusat sebagai tndaklanjut Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan dan Tata kerja Kementerian Kelauatan dan Perikanan, yaitu :
i. Revisi nomenklatur Satker 427737 dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan budidaya
(P4B) menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan budidaya (PUSLITBANGKAN) yang
merupakan penggabungan dua Satker Pusat, yaitu Satker 634125 Pusat Penelitian Pengelolaan
Perikanan dan konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI) dan P4B. Revisi in merupakan kewenangan
kantor wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta;
ii. Revisi di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan terkait perubahan nomenklatur dan
kewenangan :
Satker 452904, semula Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBP4BKP) dan Kewenangan Kantor Daerah (KD) menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
(P3DSBPKP) dengan kewenangan kantor pusat (KP);
Satker 452910 semula Balai Besar Penlitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)
dengan kewenangan KD menjadi Pusat Penlitan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (PPSEKP)
dengan kewenangan KP.
b. Revisi buka blokir dan antar kegiatan (10 Me 2016) dengan kewenangan Ditjen Anggaran Kemenkeu,
yaitu :
i. Revisi buka blokir anggaran Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelauatan dan Perikanan
dilakukan menindaklanjuti Surat Menteri Kelautan dan Perikanan kepa Menteri Pendayagunaan
Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 238/SJ/OT.210/IV/2016 tertanggal 13 April 2016
tentang penataan organisasi dan tata kerja UPT d lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan. Dalam surat tersebut Kementerian kelautan dan Perikanan menunda
pembentukan 2 (dua) Balai Besar yakni Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kelautan
serta Balai Besar Penelitian Inovasi dan Alih Teknologi Kelautan dan Perikanan. Terkait dengan
penundan tersebut, maka KKP mengadakan pengalihan tugas, fungsi, serta kegiatan dan anggaran
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 141
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
kedua Balai Besar tersebut ke Pusat-Pusat lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan termasuk penataan SDM dan BMN. Surat Menteri Kelautan dan Perikanan ini ditindaklanjuti
dengan terbitnya keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Nomor 118/KEP-BALITBANGKP/2016 tentang pengalihan tugas, fungsi, kegiatan dan anggaran
lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Dalam revisi buka blokir ini
terjadi pergeseran anggaran antar Satker kegiatan dalam satu program, ayitu pergeseran anggaran
dari Sekretariat Badan Penellitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan ke Puslitbangkan,
P3SDLP, P3DSBPKP dan BPOL. Dalam revisi buka blokir ini disertai pula pergeseran anggaran PHLN
INDESO dari Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan ke BPOL;
ii. Revisi perpindahan kegiatan antar kegiatan merupakan tindak lanjut penundaan pembentukan 2 (dua)
Balai Besar sebagaimana Surat Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 238/SJ/OT.210/IV/2016 serta
keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Nomor 5/KEP-
BALITBANGKP/2016 tentang kedudukan unit pelaksana teknis lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Dengan penundaan pembentukan 2 (dua) Balai Besar maka
kegiatan dan anggaran dalam dokumen rencana kerja (RENJA) dan RKA-KL 2 (dua) Balai Besar
tersebut dialihkan ke Kegiatan Eselon II/Pusat lain. Revisi ini melibatkan perpindahan kegiatan pada
tiga UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, yaitu :
BPOL : Semula Penelitian Kewilayahan dan Klimat Kelautan dan Perikanan (5746) menjadi Penelitian
dan Pengembangan Iptek Sumber daya Laut dan pesisir (2373);
LPTK : semual Penelitian dan Pengembangan Iptek Instrumentasi kelautan dan Perikanan (2372)
menjadi Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumber Daya Laut dan pesisir (2373);
LPPMPHP : semula Penelitian dan Pengembangan Iptek Instrumentasi Kelautan dan Perikanan
(2372) menjadi Penelitian dan Pengembangan Iptek Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan perikanan (2368).
c. Revisi APBN-P 2016 (5 Agustus 2016) dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 tahun
2016 tertanggal 12 Mei 2016 tentang langkah-langkah penghematan dan pemotongan Belanja
Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun
anggaran 2016 serta meindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Nomor S-377/MK.02/2016 tertanggal 13
Mei 2016 tentang penghematan/pemotongan anggaran belanja K/L Tahun 2016. Dalam Inpres dan surat
Menkeu tersebut, besaran target penghematan anggaran KKP adalah Rp. 2,890,470,303,000,- dari
anggaran semula Rp. 13,801,192,731,000,-. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan, kesimpulan rapat kerja
Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR-RI tanggal 27 Juni 2016 serta hasil retreat KKP
27-29 Juni 2019, maka perubahan Pagu anggaran APBN-P tahun 2016 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan adalah sebesar Rp. -230,447,616,000,- yang terdiri dari
penghematan I senilai Rp. -190,447,510,000,- dan penghematan II Rp. -40,000,106,000,-. Revisi APBN-P
ini melibatkan penghematan anggaran dari seluruh Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 142
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kelautan dan Perikanan yaitu 19 Satker. Dalam APBN-P ini juga dilakukan droploan PHLN INDESO pada
Satker BPOL senilai Rp. 15,777,441,000,- yaitu semula Rp. 72,111,488,000,- menjadi Rp. 56,334,047,000,-.
Selain itu terdapat pula penambahan anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan senilai Rp. 19,784,000,000,- sebagai reward pelaksanaan anggaran tahun 2015. Reward
tersebut dialokasikan di Sekretariat sebagai belanja pegawai transito (512412) dalam posisi terblokir
dengan kode blokir 2 (alokasi harus dilengkapi dasar hukum pengalokasiannya dan/atau dokumen
terkait) yang direncanakan akan digunakan sebagai tambahan anggaran dalam kenaikan tunjangan
kinerja tahun 2016.
d. Revisi penghematan anggaran melalui blokir mandiri (self blocking) 3 Oktober 2016 sebagai tindaklanjut
Inpres nomor 8 tahun 2016 tertanggal 26 Agustus 2016 tentang langkah-langkah penghematan belanja
kementerian/lembaga dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan
tahun anggaran 2016. Besaran self blocking anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan sebagaimana Nota Dinas Sekretaris Jenderal KKP Nomor 244/SJ/IX/2016 tertanggal 28
September 2016 tentang rekomposisi ke Dua penghematan anggaran belanja self blocking awal Rp. -
81,012,000,000,- dan self blocking reward Rp. 19,784,000,000,-. Revisi self blocking ini hanya melibatkan
16 Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan selain BBPPBL Gondol,
BPPI Sukamandi dan LPPMPHP Bantul.
e. Revisi penambahan pagu pemanfaatan PNBP tahun 2016 (18 november 2016) sebagai tindaklanjut
terlampauinya target penerimaan PNBP fungsional pada Satker BBPPBL Gondol dan BPPI Sukamandi.
Usulan revisi penambahan pagu pemanfaatan dari Satker BBPPBL sebesar Rp. 84,823,000,- digunakan
dalam pengadaaan sarpras laboratorium, sementara Satker BPPI sebesar Rp. 321,683,000,- digunakan
untuk kegiatan Litbang dan pengadaan sarpras laboratorium;
f. Revisi pencantuman anggaran PHLN INDESO tahun 2016 pada Satker BPOL (15 Desember 2016) sebagai
tindak lanjut surat Kepala KPPN khusus pinjaman hibah Ditjen Perbendaharaan Kanwil DKI Jakarta
Nomor S-962/WPB.12/KP.0621/2016 tentang penyediaan pagu anggaran atas withdrawal aplication
(WA) tahun 2015 untuk penerbitan surat perintah pengesahan/pembukuan (SP3). Hal ini dilatarbelakangi
SP3 PHLN INDESO tahun 2015 tidak dapat diterbitkan karena pagu INDESO pada DIPA satker P3TKP (in-
aktif) sebesar Rp. 59,249,601,000,- tidak mencukupi penarikan sejumlah USD 4,399,941 (setara Rp.
60,697,186,095). Penyediaan pagu sebagaimana dimaksud dilakukan melalui mekanisme revisi
pencantuman anggaran dengan nilai pebulatan menjadi Rp. 60,697,187,000,-.
g. Selain yang disebutkan di atas, masih terdapat beberapa revisi yang menjadi kewenangan kanwil Ditjen
Perbendaharaan masing-masing perbendaharaan masing-masing provinsi sesuai lokasi Satker Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, di antaranya revisi pencantuman pagu anggaran
HLL pada Satker BBPPBL Gondol, BPOL Perancak dan Puslitbangkan.
Setelah melalui serangkaian revisi sepanjang tahun, maka pagu anggaran Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2016 per-31 Desember 2016 aadalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 143
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
ANGGARAN
RUPIAH
KODE SATKER PNBP PLN HLL JUMLAH SELFBLOCK TANPA SELF
MURNI
BLOCK
622103 SEKRETARIAT 72,473,306 72,473,306 (22,810,249) 49,663,057
427737 PUSLITBANGKAN 50,739,019 3,351,550 54,090,569 (791,767) 53,298,802
427712 BPPL 45,877,353 45,877,353 (3,000,000) 42,877,353
237821 BP3U 21,379,912 13,000 21,392,912 (48,592) 21,344,320
660045 BP2KSI 15,951,393 15,951,393 (300,000) 15,651,393
660054 LPPT 8,400,685 8,400,685 (100,000) 8,300,685
427721 BBPPBL 37,435,526 414,823 1,400,084 39,250,433 39,250,433
238094 BPPBAP 34,465,741 855,817 35,321,558 (158,323) 35,163,235
237270 BPPBAT 24,846,055 125,250 24,971,305 (66,670) 24,902,635
452929 BPPBIH 16,819,141 75,000 16,894,141 (600,000) 16,294,141
660052 BPPI 17,714,396 415,037 18,129,433 18,129,433
649679 LPPBRL 9,178,435 9,178,435 (325,857) 8,852,578
634150 P3SDLP 118,911,012 118,911,012 (65,643,810) 53,267,202
660053 LPSDKP 10,069,524 10,069,524 (272,636) 9,796,888
452935 BPOL 36,111,058 37,578 117,031,234 18,131 153,198,001 (3,462,793) 149,735,208
660057 LPTK 9,905,437 9,905,437 (621,877) 9,283,560
452904 P3DSBPKP 40,831,974 31,000 40,862,974 (1,641,426) 39,221,548
660055 LPPMPHP 5,735,005 5,735,005 5,735,005
452910 PPSEKP 27,655,833 7,500 27,663,333 (950,000) 26,713,333
JUMLAH 604,500,805 1,975,005 117,031,234 4,769,765 728,276,809 (100,796,000) 627,480,809
Capaian realisasi anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun
2016 sebesar 79,28%. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2016 berdasarkan jenis belanja, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.19. P A G U D A N R E A L I S A S I A N G G A R A N T A H U N 2 0 1 6 ( P E R - B E L A N J A )
Sampai dengan tanggal 9 Februari 2017, realisasi anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 577,384,460,846,- atau 79,28% dari total anggaran sebesar Rp.
728,276,809,000,-. Sesuai dengan tabel di atas diatas maka realisasi tertinggi menurut per-belanja adalah
belanja barang sebesar 87,33%, diikuti oleh realisasi belanja pegawai sebesar 80,38% dan belanja modal
sebesar 68,48%. Dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar 80,03%, performance realisasi
anggaran tahun 2016 lebih kecil dengan nilai 79,28% (status akses OMSPAN, 9 Februari 2017).
Tabel 3.20. P A G U D A N R E A L I S A S I A N G G A R A N T A H U N 2 0 1 6 ( P E R - K E G I A T A N )
Dalam table di atas menunjukan realisasi anggaran per-kegiatan (Eselon II) dengan realisasi
tertinggi pada kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan sebesar 96,80% dan
terendah pada kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebesar 55,79%. Beberapa catatan atas anggaran yang
tidak terserap antara lain :
1. Terdapat self blocking anggaran sebesar Rp. 100.796.000.000 (13,84%);
2. Terdapat alokasi anggaran untuk kenaikan tunjangan kinerja yang tidak dapat diserap karena Perpres
dan Permen KP terkait pembayaran kenaikan tunjangan kinerja tidak terbit;
3. Terdapat sisa anggaran Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 2.456.047.134 (0,34%), karena ada selisih
kurs;
4. Terdapat sisa anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 411.080.226 (0,06%), karena
target penerimaan tidak tercapai;
5. Terdapat sisa anggaran Hibah Luar Negeri sebesar Rp. 1.045.098.930, dan akan menjadi luncuran pada
kegiatan hibah tahun 2017.
Jika membandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 775,617,749,000,-, anggaran
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan untuk DIPA awal (Rp. 527,223,345,000,-)
mengalami kenaikan dan untuk pagu DIPA APBN-P (Rp. 762,223,345,000,-) mengalami kenaikan menjadi
44,57% dibandingkan dengan DIPA awal. Adapun ditinjau dari realisasi anggaran, performance penyerapan
anggaran di tahun 2015 lebih tinggi (80,03%) dari pada tahun 2016 (79,28%), salah satu faktor penyebab
utama adalah DIPA Revisi APBN-P terbit pada bulan maret 2016 sehingga pelaksanaan kegiatan baru
dilaksanakan di triwulan II/III serta kebijakan self blocking.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 145
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
100
90 96,19
80
86,64
70 80,38 80,03
60 87,33
68,48 79,28
50 62,48 2015
40 2016
30
20
10
0
B. Pegawai B. Barang B. Modal Total
Grafik 3.5. P E R B A N D I N G A N R E A L I A S I P E R - J E N I S B E L A N J A 2 0 1 5 - 2 0 1 6
Tabel 3.21. P A G U D A N R E A L I S A S I A N G G A R A N T A H U N 2 0 1 6
Pada tahun 2016, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan mengelola pagu
sebesar Rp. 728,276,809,000,-, yang berumber dari rupiah murni (Rp. 604,500,805,000,-), PNBP (Rp.
1,975,005,000,-), HLN (Rp. 4,769,765,000,-) dan pinjaman luar negeri (Rp. 117,031,234,000,-). Khusus untuk
anggaran HLN telah tercatat sebaga realisasi di Kementerian Keuangan sebesar Rp. 3,724,666,070,- atau
21,91% sedangkan sisa pagu HLN yang belum terserap sebesar Rp. 1,045,098,930,-, dengan beberapa catatan
terkait pelaksanaan hibah dan pinjaman yang perlu mendapat perhatian antara lain :
a. Kegiatan Developing Research Capacity for Management of Indonesia-s Pelagic Fisheries Resources yang
dilaksanakan oleh Satker Puslitbangkan, Perjanjian kerjasamanya berakhir pada 31 Desember 2016
namun beberapa kegiatan belum dapat dilaksanakan contohnya penelitian tingkah laku ikan memerlukan
peralatan survey acoustic equipment, dimana peralatan tersebut diprioritaskan untuk pelaksanaan survey
stock assessment BPPL (APBN) di tahun 2016 sehingga belum dapat dilaksanakan. Biaya kegiatan sudah
dikirimkan ke Indonesia namun belum dapat direalisasikan;
b. Kegiatan Sustainable Management of Highly Mirgatory Fish Stocks in The West Pacific and East Asian Seas
yang dilaksanakan oleh Satker Puslitbangkan, Kegiatan pembuatan Guideline mitigasi dan adaptasi
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 146
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
dampak perubahan iklim pada perikanan tuna di wilayah WCPFC Indonesia belum dapat dilaksanakan;
c. Kegiatan Enabling Enforcement Through Improved Use Of Monitoring Information To Support Surveillance
Activities yang dilaksanakan oleh Satker Puslitbangkan, training luar negeri baru dapat dilaksanakan 1 kali
yang rencananya dilaksanakan 2 kali pada tahun 2016, dikarenakan keterlambatan proses regristrasi;
d. Kegiatan Expanding Spiny Lobster Aquaculture in Indonesia yang dilaksanakan oleh Satker BBPPBL,
Kesulitan untuk mendapatkan benih dan baby lobster untuk kegiatan 2017, dan nelayan tidak melakukan
penangkapan lobster mengikuti regulasi MenKP tentang penangkapan lobster;
e. Kegiatan Establish of ICCOC (Indonesia-China Center for Ocean and Climate) yang dilaksanakan Satker
P3SDLP, MoU kerjasama Indonesia Tiongkok telah habis masa berlakunya pada bulan Mei 2013; Posisi
draft MoU Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (d/h PUSKITA) sejak bulan Maret 2015; sampai
sekarang tidak ada perkembangan lebih lanjut; dan SOA sudah mengirimkan surat resmi kepada Menteri
KP per tanggal 17 Februari 2016 mengenai kelanjutan kerjasama Indonesia Tiongkok. Menunggu
instruksi lebih lanjut dari Men KP.
f. Kegiatan Installation Services of an Infrastructure for Operational Oceanographic System in Indonesia
(INDESO) yang dilaksanakan oleh Satker BPOL, Keterbatasan jumlah pegawai dengan beban dan tanggung
jawab kerja yang tinggi (Keberhasilan akuisisi data dan ketepatan analisis menjadi informasi/acuan
penting dalam sebuah operasi laut); jam kerja harian rata >12 jam/hari (termasuk Sabtu-Minggu jika ada
operasi laut); sebagian besar personil merupakan NON PNS; dan dukungan anggaran dalam operasional
rutin (Anggaran koordinasi lintas institusi, Lembur).
Lebih lanjut, untuk sumber pendanaan dari PNPB tahun 2016, dari total pagu Rp. 1,975,005,000,-
terealisasi sebesar 78,85%. Realisasi tersebut lebih rendah dari penggunaan PNBP di tahun 2015 sebesar Rp.
2,278,297,000,- atau 96,46%. Pelaksanaan kegiatan dari sumber PNBP di tahun 2016 dibandigkan dengan
tahun 2015 dari target menurun 15,61%.
Tindak lanjut untuk masing-masing Satuan kerja terkait permasalahan/kendala kegiatan pinjaman
luar negeri dan hibah langsung laur negeri lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan tahun 2016 sebagai berikut :
a. Kepala Satker agar melakukan pencantuman anggaran hibah dan pinjaman agar segera melakukan revisi
DIPA TA 2015 dan berkoordinasi dengan bidang terkait, serta segera mengusulkan pengesahan realisasi
hibah dan pinjaman ke Kementerian Keuangan;
b. Kepala Satker agar memantau dan mengawal proses pengusulan, pelaksanaan, dan pelaporan, serta
penutupan kegiatan hibah yang dilaksanakan oleh satker, sesuai dengan ketentuan Permen KP Nomor
23/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Hibah Luar Negeri di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
c. Kepala Satker agar menyusun grand design pelaksanaan hibah dan pinjaman, untuk dapat diajukan ke
dalam dokumen Green Book dan Blue Book (Daftar Rencana Prioritas Pinjaman/ Hibah Luar Negeri)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 147
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Bappenas.
90 JAN
80 FEB
MAR
70
APR
60
MEI
50 JUN
40 JUL
30 AGT
20 SEPT
OKT
10
NOV
0
DES
2015 2016
Secara umum penyerapan anggaran perbulan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan menunjukan pola yang seragam pada kurun waktu tahun 2015-2016. Lonjakan penyerapan
anggaran banyak dipengaruhi oleh realisasi belanja modal yang meningkat pada triwulan IV tahun 2015.
Adapun pada tahun 2016, lonjakan penyerapan anggaran juga terdapat pada belanja modal dan terakumulasi
di bulan desember 2016. Untuk itu beberapa rekomendasi untuk perbaikan kinerja pelaksanaan anggaran
tahun selanjutnya antara lain :
(1) Melaksanakan Proses pengadaan barang dan jasa paling lambat akhir triwulan I;
(2) Untuk menghindari lelang ulang, agar membentuk tim teknis yang kompeten dan mempersiapkan
dokumen HPS/spesifikasi barang dan jasa secara lengkap;
(3) Mempercepat proses revisi DIPA (al : blokir anggaran atau hasil kebijakan pimpinan) yang sekiranya
dapat mengganggu pelaksanaan anggaran;
(4) Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Kelautan No..dengan menyusun ROK dan melaksanakan kegiatan
sesuai ROK yang telah ditetapkan;
(5) Melakukan pengelolaan anggaran sesuai peraturan yang berlaku terutama terkait dengan penyelesaian
SPJ pembelanjaan anggaran; dan
(6) Meningkatkan peran SPIP dan melakukan evaluasi serta pemantauan intensif atas faktor-faktor resiko
yang dapat menganggu pelaksanaan kegiatan.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 148
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.5 ANALISIS CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA
3.5.1 CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA
Di samping capaian atas indikator kinerja untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis
diatas terdapat beberapa keberhasilan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan tahun 2016 antara lain :
(1) SERTIFIKASI LIPI AKREDITASI JURNAL ILMIAH
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan yang diterbitkan oleh Pusat
Penelitian Sosial EKonomi Kelautan dan Perikanan memperoleh pengakuan sebagai jurnal ilmiah
dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) setelah mendapatkan sertifikat akreditasi
jurnal ilmiah yang diserahkan oleh Kepala Pusbindiklat Peneliti LIPI, Prof. Dr. Dwi Eny Djoko
Setyono, M.Sc,. Penyerahan Sertifikat Akreditasi Majalah Ilmiah Periode II Tahun 2016 yang
merupakan hasil sidang akreditasi majalah ilmiah periode II, tanggal 31 Agustus 2016. Sidang
Periode II 2016 telah mengimplementasikan peraturan baru yakni PerKa LIPI Nomor 3 Tahun
2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah yang telah diberlakukan secara penuh
mulai 1 April 2016. PerKa LIPI tersebut mendorong majalah ilmiah (khususnya yang diterbitkan
oleh lembaga litbang) untuk tidak lagi dikelola secara tercetak (printed), namun harus dikelola
secara elektronik (e-journal). Total 18 jurnal majalah ilmiah dari berbagai instansi dan organisasi
profesi melakukan usulan akreditasi baru dan ulang, terdiri dari 2 majalah ilmiah usulan
akreditasi baru dan 16 majalah ilmiah akreditasi ulang.
Hasil sidang diputuskan 11 majalah ilmiah terakreditasi dan 7 majalah ilmiah tidak
terakreditasi. Masa berlaku bagi jurnal terakreditasi dengan aturan baru ini adalah lima tahun,
namun akan tetap dipantau dan dievaluasi secara ketat. Sertifikat diserahkan oleh Ketua Panitia
Penilai Majalah Ilmiah (P2MI-LIPI) LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc., didampingi Kepala
Pusbindiklat Peneliti LIPI kepada 11 redaksi Majalah Ilmiah Terakreditasi LIPI. Sebagai informasi
sampai dengan bulan Oktober 2016 terdapat 199 Majalah Ilmiah yang telah terakreditasi LIPI.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dari jumlah periode sebelumnya yaitu 204 majalah ilmiah,
karena terdapat pengurangan sejumlah 7 jurnal yang tidak lolos akreditasi ulang, meskipun
terdapat penambahan jurnal baru yang terakreditasi sebanyak 2 majalah ilmiah.
Redaksi Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelutan dan Perikanan terus mengajak para
peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan untuk
mempublikasikan hasil penelitiannya di Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Mulai
tahun 2017 Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelutan dan Perikanan diterbitkan secara elektronik
(e-journal), sehingga para penulis bisa mendaftarkan naskahnya secara online melalui laman
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkse.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 149
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.29. P E N Y E A H A N S E R T I F I K A T A K R E D I T A S I J U R N A L K E B I J A K A N S O S I A L
EKONOMI KP DI PUSBINDIKLAT LIPI, CIBINONG
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 150
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Secara keseluruhan proporsi jumlah profesor riset yang
ada pada kementerian kelautan dan perikanan ada 28 orang, yang
bestatus aktif sebanyak 18 orang, dan yang bestatus
wafat/pensiun/diberhentikan sebanyak 10 orang.
(3) RILIS
Sebanyak 3 (tiga) buah rilis komoditas, hasil litbang KP telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP), antara lain :
a) Abalon (Haliotis Squamata) Hasil Domestikasi, yang telah ditetapkan melalui Kepmen KP
Nomor 22/KEPMEN-KP/2016 tentang Pelepasan Abalon (Haliotis Squamata) Hasil
Domestikasi tertanggal 13 Juni 2016. Komoditas ini berasal dari Pekutatan Bali (2007) hasil
domestikasi yang dilakukan oleh Balai.
Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut-Gondol, dengan keunggulan jenis dan/
atau varietas yaitu mudah dibudidayakan, dipijahkan secara buatan, dapat ditransportasikan
dalam kondisi hidup. Ketahanan terhadap penyakit Vibrio harveyi dengan sintasan 73,33
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 151
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
100%, dengan manfaat pada beberapa aspek antara lain : aspek teknologi (mudah diterapkan
di masyarakat), aspek ekonomi (memberikan keuntungan yang optimal), aspek sosial (dapat
diterima oleh masyarakat), dan aspek lingkungan (memberikan konstribusi terhadap
kelestarian alam).
Gambar 3.31. A B A L O N ( H A L I O T I S S Q U A M A T A ) H A S I L D O M E S T I K A S I
b) Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Super RD, yang telah ditetapkan melalui Kepmen KP
Nomor 23/KEPMEN-KP/2016 tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Super
RD tertanggal 13 Juni 2016. Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Super RD yang digunakan
sebagai populasi merupakan koleksi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPPBAT) Bogor, pada tahun 1997 yang berasal dari petani Desa Rajadanu, Kecamatan
Jalaksana, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tahun 1998-2001 dilakukan kegiatan seleksi kerja
sama dengan Woldfish (INGA-ICLARM) menghasilkan F1. Hasil F1. Tahun 2001-2002
dilakukan pembentukan F2 dilaksanakan di BBPBI Wanayasa dan hasil seleksi F2 dikoleksi
kembali di Instalasi Penelitian dan Pengembangan Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar
Cijeruk. Tahun 2008-2014 dilanjutkan kegiatan seleksi untuk pembentukan generasi
selanjutnya di Instalasi Penelitian dan Pengembangan Plasma Nutfah perikanan Air Tawar,
Balai Penelitian dan Pengembanagn Budidaya Air Tawar, Bogor.
Keunggulan jenis dan atau varietas yaitu unggul dalam pertumbuhan bobot disbanding ikan
mas lokal Thailand, China, India dan Banglades, serta relatif resisten terhadap bakteri
Aeromonas hidrophyla dan Koi herpesvirus (KHV). Manfaat yang diperoleh dari komoditas ini
antara lain :
i. Aspek Teknologi (mudah diserapkan di masyarakat)
Dengan adanya Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Super RD ini dapat memberikan
peluang kepada para pembudidaya untuk mendapat pilihan jenis benih dengan kualitas
baik yang akan dibudidayakan. Penggunaan benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu
Super RD unggul ini akan meningkatkan produktivitas benih dalam meningkatkan
produksi nasional.
ii. Aspek Ekonomi (memberikan keuntungan yang optimal)
Dengan tingkat konversi pakan yang rendah yang diperkuat dengan pertumbuhan
harian yang lebih baik, maka secara ekonomi produksi Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 152
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Rajadanu Super RD dapat mengurangi modal yang diperlukan serta menambah
keuntungan yang didapatkan.
Peningkatan pendapatan bagi pembudidaya maka pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraannya.
iii. Aspek Sosial (dapat diterima oleh masyarakat)
Penyediaan benih unggul merupakan bentuk tanggung jawab sosial kepada
masyarakat pembudidaya.
Semakin besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan benih
Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Super RD maka akan semakin banyak minat
masyarakat untuk ikut serta dalam bisnis budidaya sehingga secara tidak langsung
dapat meningkatkan/membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
iv. Aspek Lingkungan (memberikan kontribusi terhadap kelestarian alam)
Rendahnya nilai konversi pakan berarti semakin menurunnya limbah organik dan
limbah sisa pakan yang dihasilkan sehingga akan mengurangi tingkat pencemaran
yang ditimbulkan dibandingkan dengan penggunaan benih ikan mas (Cyprinus
Carpio) lokal yang umum beredar di masyarakat.
Dengan digunakan induk unggul proses budidaya akan terciptanya kondisi budidaya
yang ramah lingkungan dikarenakan tidak lagi memerlukan prebiotic dan probiotik
dalam memacu pertumbuhan.
Gambar 3.32. I K A N M A S ( C Y P R I N U S C A R P I O ) R A J A D A N U S U P E R R D
c) Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu Tahan Penyakit KHV, yang telah ditetapkan melalui
Kepmen KP Nomor 23/KEPMEN-KP/2016 tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
Rajadanu Tahan Penyakit KHV tertanggal 13 Juni 2016.
Induk ikan mas (Cyprinus Carpio) Rajadanu berasal dari populasi survivor penyakit KHV di
Waduk Cirata tahun 2006, terdiri atas dua sub populasi. Sub populasi I diperoleh tahun 2007
dan sub populasi II tahun 2010. Daerah asal Wanayasa, Purwakarta.
Keunggulan komoditas ini, antara lain :
i. Persentase marka MHC II sebesar 100%
ii. Daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi (SR uji tantang 98,89%);
iii. Pertumbuhan relatif cepat (SGR 3,01-3,62 % bobot/hari);
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 153
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
iv. Efisiensi pakan tinggi (FCR 1,24-2,38);
v. Produktivitas pembesaran tinggi (lebih tinggi 5-67% dari pembanding);
vi. Toleransi terhadap cekaman lingkungan tinggi
Gambar 3.33. I K A N M A S R A J A D A N U ( C Y P R I N U S C A R P I O ) T A H A N P E N Y A K I T K H V
JANTAN (KIRI) DAN BETINA (KANAN)
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 154
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
upaya identifikasi Pelaksanaan transfer teknologi serta usaha komersialisasi hasil penelitian dan
pengembangan. Hasil litbang KP tersebut, antara lain :
a) Alat Transportasi Ikan Segar untuk Pedagang Ikan Keliling (ALTIS-2);
b) SuperGold : Suplemen Pakan untuk meningkatkan Kualitas Warna Ikan Hias.
Tabel 3.22. P E N D A F T A R A N P A T E N B A L I T B A N G K P T A 2 0 1 6
BALITBANG KP
Rekombinan Protein Kapsid Megalocytivirus
1 P00201600325 BBPPBL
Sebagai Bahan Vaksin
Vaksin Koktail Aeromonas Hydrophila -
2 Streptococcus Agalactiae dan Proses P00201601716 BPPBAT
Pembuatannya
Sediaan Probiotik Bivalen Berbasis Bakteri yang
3 diaplikasikan melalui Air dan Proses P00201602394 BPPBAT
Pembuatannya
Proses Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah
4 Agar Dan Pupuk Organik Yang Dihasilkan Dari P00201604323 LPPMPHP
Proses Tersebut
Pengaduk Statik (Static Mixer) Pada Mesin
5 S00201605065 LPPMPHP
Pembuat Adonan (Bowl Cutter)
Sediaan Probiotik Dalam Pakan Ikan Untuk
6 Meningkatkan Kecernaan Ikan Air Tawar dan P00201606722 BPPBAT
Metode Pembuatannya
Metode Budidaya Massal Moina sp. Dengan
6 P00201506288 BPBAT - Jambi
Media Chlorella sp.
Selain itu telah terbit juga paten tersertifikat sebanyak 2 (dua) buah, yaitu :
a) Test Kit Residu Boraks Pada Makanan, yang telah terbit nomor sertifikat patennya
IDS000001448 pada tanggal 30 Maret 2016;
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 155
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
b) Alat Ukur Ikan Sidat, yang telah terbit nomor sertifikat patennya IDS000001470 pada tanggal
22 Juni 2016.
(6) 108 INOVASI INDONESIA (PERTOLONGAN PERTAMA PADA IKAN FISH FIRST
AID)
Tingkat keberhasilan budidaya ikan secara intensif sangat dipengaruhi oleh
kemampuan petani tambak ikan atau udang dalam mengatasi permasalahan penurunan kualitas
air, salah satunya karena kelarutan oksigen yang rendah. Oksigen terlarut yang cukup merupakan
faktor penting untuk memastikan kelangsungan hidup ikan maupun udang budidaya.
Aerator dua lapis (ADL) mekanik adalah alat yang digunakan untuk mensuplai udara
dalam bentuk semburan ke dalam air tambak. Semburan udara dalam kondisi terlarut
membentuk gelembung-gelembung oksigen berukuran kecil yang dibutuhkan oleh ikan untuk
bernafas. Penggunaan ADL mampu meningkatkan produktivitas ikan hingga dua kali lipat dan
menghindari kematian pada ikan. Inovatornya berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Agus Cahyadi), dengan
keunggulan sebagai berikut :
a) Menciptakan kelarutan oksigen (ppm) yang lebih tinggi;
b) Membantu menghilangkan zat toksik di dalam tambak;
c) Dapat diopersikan dengan BBM maupun LPG;
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 156
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
d) Bersifat portable dan dapat disesuaikan dengan kondisi kolam atau tambak.
Gambar 3.34. P E R T O L O N G A N P E R T A M A P A D A I K A N F I S H F I R S T A I D
Manfaat yang akan diperoleh lembaga litbang kalau menjadi Pusat Unggulan Iptek di
antaranya adalah :
a) Memperoleh dana insentif operasional Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahun selama maksimum 3 (tiga) tahun.
Diharapkan lembaga litbang menyediakan dana pendampingan sebesar minimum 10% dari
total dana insentif yang diperoleh;
b) Kemudahan (prioritas) mendapatkan program insentif lain yang ada di Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 157
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
c) Mendapatkan pembinaan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja (output)
lembaga litbang dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang sehingga dapat
berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
2 (dua) Satker Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah
terpilih dan memenuhi kriteria untuk proses pembinaan menuju kompetensi kelembagaan
sebagai Pusat Unggulan IPTEK. Kedua satker tersebut adalah:
Tabel 3.23. U S U L A N P U S A T U N G G U L A N I P T E K B A L I T B A N G K P T A H U N 2 0 1 6
TEMA
LEMBAGA NAMA PUI INSTANSI INDUK
RISET
PUSAT PENELITIAN DAN
Pusat Unggulan Kementerian
PENGEMBANGAN DAYA Kesehatan
IPTEK Bahan Aktif Kelautan dan
SAING PRODUK DAN dan Obat
Laut Perikanan
BIOTEKNOLOGI KP
BALAI BESAR PENELITIAN Pusat Unggulan Kementerian Pangan
DAN PENGEMBANGAN IPTEK Perbenihan Kelautan dan dan
BUDIDAYA LAUT Ikan Laut Perikanan Pertanian
Pusat Unggulan Kementerian Pangan
BALAI PENELITIAN
Iptek Pemuliaan Kelautan dan dan
PEMULIAAN IKAN
ikan Perikanan Pertanian
BALAI PENELITIAN DAN Kementerian Pangan
Pusat Unggulan
PENGEMBANGAN BUDIDAYA Kelautan dan dan
Iptek Udang
AIR PAYAU Perikanan Pertanian
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 158
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.35. M A S T E R P L A N P E N G E M B A N G A N P U S A T U N G G U L A N I P T E K ( P U I )
Satker P3DSBPKP, Slipi; BBPPBL,Gondol; BPPI, Suk amandi; dan BPPBAP, Maros, 2016
Terkait dengan hal tersebut, Balitbang KP telah menyusun Policy Paper (Kertas
Kerja) Status Terkini Litbang Kelautan dan Perikanan dalam Mengantisipasi Dampak
Perubahan Iklim yang diterbitkan di tahun 2015 yang melaporkan kontribusi Balitbang KP
sesuai dengan amanat RPJMN II 2010 2014, di tingkat nasional, secara aktif berkontribusi
didalam penyusunan dokumen Rencana Aksi Nasional Gerakan Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca (RAN-GRK) yang dikoordinir oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS) sekaligus sebagai Menteri Pembangunan Nasional. Terdapat 4 rencana kegiatan
Badan Litbang KP yang tercatat di dalam dokumen Lampiran II Matrik Kegiatan Pendukung
RAN-GRK pada Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 yang ditandangani oleh Presiden RI
pada 20 September 2011.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 159
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dalam dokumen RPJMN III 2015 2019, Balitbang KP mengemban amanat untuk
mendukung Bidang Prioritas Lintas Bidang Perubahan Iklim dengan perumusan
Program/Kegiatan dan target atas Indikator Kinerja dalam kurun waktu 2015 2019 sebagai
berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 160
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar 3.36. P E T A K E N A I K A N M U K A A I R L A U T R E L A T I F D I P E R A I R A N I N D O N E S I A
Beberapa kegiatan survei dan penghitungan potensi variabilitas fluks karbon, dan
kemampuan penyimpanan karbon, telah dilakukan oleh Badan Litbang KP sejak tahun 2008
yang kemudian hasil-hasil tersebut dijadikan bahan diskusi dalam berbagai workshop dan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 161
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
forum diskusi baik nasional dan internasioanal yang diselenggarakan oleh Badan Litbang KP.
Salah satunya adalah Coastal carbon Technical Workshop yang dilakukan di Jakarta pada 15-
16 April 2015 yang diselenggarakan oleh Badan Litbang KP bekerjasama dengan World Bank.
Rekomendasi dari workshop tersebut yang akan ditindaklanjuti secara nasional dalam
kerangka periode kerja 2015-2019 adalah melakukan peningkatan standarisasi metode
ilmiah yang dapat diterima oleh komunitas internasional untuk pengukuran dalam rangka
memantau potensi emisi dan serapan karbon oleh ekosistem pesisir Indonesia.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 162
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3) IMPLEMENTASI INDONESIA-CHINA OCEAN AND CLIMATE RESEARCH CENTRE
Pusat Kelautan-Iklim Indonesia Tiongkok atau Indonesia-China Ocean and Climate
Research Centre telah dilaksanakan dengan baik secara bilateral berdasarkan Nota
kesepahaman antara Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan State Oceanic
Administration P.R China pada tahun 2012. Serangkaian kegiatan bersama telah dilaksanakan
dalam mempelajari perubahan iklim pada masa lampau, masa sekarang dan masa depan
dalam bentuk: survei pelayaran ilmiah, pengiriman mahasiswa tugas belajar ke China,
pertukaran pakar/peneliti, dan penyelenggaraan summer school yang juga melibatkan
negara-negara di Asia Tenggara dan beberapa negara yang berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia dan Pasifik.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 163
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
(OTEC) juga telah diinisiasi, namun diperlukan litbang komprehensif lebih lanjut secara
konsorsium nasional.
Litbang sosial ekonomi kelautan dan perikanan adalah ujung tombak dari fungsional
penghasil konsep rekomendasi dan kebijakan untuk pembangunan sektor kelautan dan
perikanan terkait dengan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Tentunya dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh teknologi pemantauan/observasi
terhadap dinamika/variabilitas iklim-laut, yang menghasilkan data dan informasi yang tepat
dan akurat dalam rangka mengelola secara berkelanjutan sumberdaya laut, pesisir dan
perikanan. Berbagai upaya invensi dan inovasi terhadap teknologi mekanisasi, strain unggul
tahan terhadap perubahan iklim, dan bioteknologi pengolahan hasil kelautan dan perikanan
juga dilakukan oleh Badan Litbang KP.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 164
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.5.3 ANALISIS EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA
Analisis terhadap efisiensi pemanfaatan sumberdaya atas capaian kinerja Balitbang KP
ditinjau dari alur suatu kegiatan atau program yang dimulai dari input, proses, output, outcome dan
impak. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam memajukan inovasi kp antara lain : anggaran
penelitian dan pengembangan, kondisi infrastruktur yang ada, SDM (tingkat pendidikan), penerapan
sistem informasi melalui knowledgebased system.
Gambar 3 .37. A L U R P R O G R A M / K E G I A T A N B A L I T B A N G K P
Dalam Gambar 29 diatas menunjukkan porto folio dari Balitbang KP di tahun 2016 ditinjau
dari alur suatu Program Kerja. Efisiensi dari aspek keuangan telah dapat dihitung menggunakan PMK
249/2013 dari Kementerian Keuangan berdasarkan pada realisasi keuangan yang diperhitungkan
dengan capaian keluaran output, konsistensi perencanaan dan implementasi dengan capaian nilai
efisiensi Balitbang KP tahun 2016 sebesar 20%. Efisiensi diperhitungkan dari realisasi anggaran,
capaian volume output kinerja dibandingkan pagu anggaran dan target volume kinerja. Sebagai
gambaran umum, disampaikan persandingan antara target realisasi IKU (pada level internal proses)
dan target realisasi keuangan pada IKU terkait sebagaimana dalam Tabel di atas. Dalam matriks
tersebut menggambarkan capaian kinerja yang seluruhnya sebesar 100% atau lebih dengan dukungan
anggaran yang terealisasi pada kisaran 60,8 % - 99,6%.
spek SDM pelaku penelitian dan pengembangan masih belum mencukupi, dengan kondisi
jumlah SDM peneliti dan perekayasa sebanyak 550 orang dibandingkan dengan 376 judul penelitian
maka rasio jumlah penelitian dengan peneliti rata-rata kurang dari 1 : 2, namun dari aspek tingkat
pendidikan, didukung oleh 58,43% berlatar belakang pendidikan S1-S3. Aspek SDM masih menjadi
perhatian bagi pelaksanaan litbang KP kedepan mengingat cakupan lingkup kerja Balitbang secara
nasional. Salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan SDM melaui jejaring/kemitraan dengan
instansi penelitan lain (Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian Non Kementerian), membangun
instalasi di daerah, dan membentuk enumerator lapangan. Dengan demikian, khusus untuk
pelaksanaan penelitian di lapangan dapat dibantu dengan jejaring yang telah terbentuk. Dalam
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 165
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
pelaksanaan litbang kp juga didukung dengan sarana prasarana yang terus mengalami modernisasi
dan revitalisasi melalui anggaran belanja modal yang berkisar 30 35 % dari total pagu serta
didukung oleh laboratorium riset yang 90 parameter diantaranya telah mendapatkan akreditas dari
KAN/KNAPP.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 166
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 167
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan di atas, pada
tahun 2016 Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target kinerja
yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi
dengan 11 Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan
ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 berjumlah 22 Indikator Kinerja
Utama (IKU).
Gambar 4.1. P E T A S T R A T E G I S C A P A I A N K I N E R J A
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, 2016
Sesuai dengan gambar 4.xxx diatas terlihat bahwa capaian sasaran strategis Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada toleransi 0% berstatus hijau sedangkan capaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2016 adalah 2 (dua)
sasaran strategis yang tidak sesuai dengan target, 2 (dua) sasaran strategis sesuai dengan target yang
ditetapkan dan 7 (tujuh) sasaran strategis yang melebihi target.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 168
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Beberapa capaian sasaran strategis penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan
tahun 2016 diantaranya sebagai berikut :
1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan yang
ditunjukkan pencapaian 4 WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi
kelautan yang berkelanjutan (WPP 571, 572, 573 dan 712);
2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha
dan pendapatan negara dari sektor KP yang tercapai melalui 100% hasil litbang KP yang digunakan
sesuai dengan kontrak kinerja Eselon I KKP dan 21 buah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang
diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan;
3. Tersedianya kebijakan pembangunan KP bidang litbang yang efektif yang ditunjukan dengan
pencapaiaan 6,02 efektifiktas kebijakan pemerintah bidang litbang KP;
4. Tersedianya rekomendasi kebijakan dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang
ditunjukkan dengan pencapain rekomendasi dan masukan kebijakan KP sebanyak 51 buah, data
dan/atau informasi ilmiah KP sebanyak 121 buah, dan karya tulis ilmiah (KTI) sebanyak 531;
5. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola
pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan dengan pencapaian hasil litbang KP yang
terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri sebanyak 28 buah rekoemndasi teknologi, hasil
litbang uang inovatif untuk pembangunan KP sebanyak 151 buah, hasil litbang yang diusulkan HKI
dan/atau dirilis sebanyak 5 buah dan 28 lokasi sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem
Informasi;
6. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan IPTEK KP dengan
pencapaian antara lain 55,47% jumlah SDM Balitbang KP telah mempunyai jabatan fungsional tertentu,
18 buah sarana prasarana serta kelembangaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya dan 71 buah
jejaring dan kerjasama litbang yang terbentuk;
7. Terselenggaranya pengendalian Litbang KP yang ditunjukkan dengan 91% kegiatan litbang tahun 2016
berupa kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental;
8. Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, professional dan berkepribadian dengan pencapaian
dari nilai indeks kompetensi dan integritas Balitbang KP sebesar 62,89% dan ASN yang yang
ditingkatkan kompteneisnya sebanyak 354 orang;
9. Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses sebagai perwujudan
dari seluruh unit kerja Balitbang KP telah menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar;
10. Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima yang
pencapaiannya dari nilai kinerja RB Balitbang KP sebesar 88,31% dan nilai SAKIP Balitbang KP sebesar
84,50;
11. Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel melalui pencapaian nilai
kinerja anggaran Balitbang KP sebesar 90,40 dan tingkat kepatuhan terhadap SAP lingkup Balitbang KP
sebesar 100%.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 169
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dari anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2016 sebesar Rp.
577,384,460,846,- telah terealisasi sebesar 79,28% dan menghasilkan luaran berupa : 4 buah WPP yang
terpetakan potensi sumberdaya KP, 21 buah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk
dijadikan bahan kebijakan, 51 rekomendasi dan masukan kebijakan KP, 121 data dan informasi, 531 karya
tulis ilmiah, 28 rekomendasi teknologi, 151 hasil litbang KP inovatif, 5 usulan HKI/rilis, 28 sentra nelayan
terkelola sistem informasi, 18 buah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan
kapasitasnya, 71 buah jejaring dan/atau kerjasama Litbang dan 354 orang ASN yang ditingkatkan
komptensinya.
4.2 PERMASALAHAN
Secara umum, dengan menggunakan batas toleransi pengukuran nilai pencapaian sasaran stragis
(NPSS) dan nilai pencapaian perspektif (NPP) dengan mengunakan batas toleransi +/- 0% seluruh SS dan
Perspektif Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan mempunyai nilai hijau (kategori
baik) namun masih terdapat beberapa NPSS dengan pencapaian < 100% sebagai berikut :
1. Indikator kinerja 11 : Sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasi, beberapa
permasalahan atas implementasinya adalah sebagai berikut :
a) Alamat mengunduh aplikasi SNIP (versi ex. P3TKP) bisa di akses, namun diperlukan login yang tidak
dijelaskan di dalam buku manual, menyebabkan nelayan kesulitan dalam mengoperasikan;
b) Menu informasi cuaca yang disajikan dalam aplikasi SINP kurang lengkap, data cuaca yang
disajikan masih global (pantai utara jawa), padahal nelayan membutuhkan informasi spesifik
wilayah, sehingga para nelayan menggunakan informasi lain yaitu dari website freemeteo.co.id yang
lebih akurat dan detail;
c) Menu-menu dalam SINP sulit dipahami/dimengerti para nelayan, yang menyebabkan nelayan lebih
memilih aplikasi SIMAIL (Sistem Informasi Mitigasi Bencana, Adaptasi Perubahan Iklim dan
Lingkungan) dari Ditjen PRL untuk melihat kesuburan perairan dibandingkan dengan menu yang
sama dari SINP, hal ini disebabkan informasi yang disajikan lebih mudah dipahami oleh nelayan;
d) Beberapa komoditas ikan yang dihasilkan oleh nelayan antara lain kakap, kerapu, kue, juwaha dan
ekor kuning tidak ditemukan dalam menu daftar harga ikan pada aplikasi, sehingga nelayan tidak
menggunakan aplikasi tersebut sebagai acuan, sehingga ketergantungan nelayan pada tengkulak
(dalam penentuan harga ikan) masih tinggi;
e) SINP tidak begitu efektif jika dibawa ke laut, disebabkan lokasi penangkapan ikan atau fishing ground
nelayan di Pelabuhan Ratu yang semakin jauh sedangkan jangkauan sinyal SINP hanya sejauh 25-30
mil. Aplikasi ini juga hanya bisa digunakan oleh nelayan longline, karena tidak efektif digunakan oleh
nelayan kecil, nelayan pancing tonda, dan nelayan rumpon;
2. Indikator kinerja 16 : Indeks kompetensi dan integritas Balitbang KP, beberapa permasalahan atas
ketidaktercapaian adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 170
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
a) Assessment test yang dilakukan terhadap pejabat setingkat Eselon III dan IV belum digunakan untuk
penempatan personil untuk menduduki jabatan belum menggunakan metode untuk mengukur
kemampuan personil dalam menangani tugas/tanggungjawab yang akan diemban sesuai dengan
kriteria kesuksesan jabatan tersebut;
b) Prosentase kepatuhan pengisian SKP masih rendah. Rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh : ASN
belum secara rutin dan tepat waktu mengisi capian kinerja individu perbulan, belum adanya sistem
reward punishment atas capaian kinerja individu;
c) Belum semua aparat sipil negara melaporkan kekayaannya sesuai Surat Edaran KemenPAN RB
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (LHKASN) di lingkungan instansi Pemerintah karena belum dilakukan sosialisasi atas aturan
tersebut dan rendahnya ketaatan ASN terkait dalam pelaporan LHKPN sesuai Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi
Dan Nepotisme serta Surat Edaran KemenPAN RB Nomor: SE/03/M.PAN/01/2005 tentang Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraTentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN).
3. Indikator kinerja 19 : Nilai kinerja reformasi birokrasi Balitbang KP, beberapa permasalahan atas
ketidaktercapaian beberapa Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan adalah sebagai berikut :
a) Belum menyiapkan dokumen percepatan jenis layanan;
b) Belum mendapatkan sosialiasi tentang road map reformasi birokrasi Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan;
c) Belum memperoleh informasi aktivitas PMPRB;
d) Karena adanya perubahan struktur organisasi sehingga SOP yang ada di Satker Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan belum disesuaikan dengan struktur organisasi baru;
e) Pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat belum
terintegrasi dengan PUSDATIN;
f) Belum seluruh pegawai lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
dilakukan assessment pegawai. Saat ini baru 200 pegawai (14,90%) dari 1.342 pegawai yang telah
dilakukan assessment.
1. Sustainable fisheries
Kegiatan ini bertujuan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan
berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi pemetaan SDI di WPP laut dan KPP PUD,
Litbang teknologi penangkapan ikan, pengelolaan perikanan berbasis ekosistem (EAFM) di WPP laut dan
KPP PUD, serta pengolahan perikanan berbasis budidaya (culture based fisheries).
2. Sustainable aquaculture
3. Perubahan iklim
4. Jasa Kelautan
Kegiatan ini bertujuan untuk pemanfaatan bangunan laut yang ditinggalkan untuk mendukung
pengembangan budidaya perikanan laut dan offshore logistic, serta pemanfaatan ekosistem terumbu
karang dan situs arkelologi maritim untuk pengembangan wisata bawah air.
5. Kemandirian pangan dan bahan baku industri
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas yang mempunyai nilai jual tinggi dan dapat
dikembangkan pada skla industri dengan memperhatikan beberapa bagian, yaitu :
a) Komoditas unggulan berupa tuna, udang, rumput laut, lobster, kepting dan rajungan, abalone, serta
ikan hias;
b) Kriteria meliputi pasar internasional, sumber daya melimpah, sumber devisa, teknologi dikuasai dan
bersifat industri;
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 172
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
c) Aspek, yaitu sumber daya genetik, teknologi pembenihan, teknologi pembesaran, sosial dan ekonomi,
pengolahan produk, serta rekayasa alat;
d) Dukungan program, dengan budidaya komoditas unggulan menggunakan teknologi yang efisien,
sustainable dan domestika;
e) Rekomendasi, yaitu teknologi budidaya dan kelayakn inovasinya, sosial, market intelligent/analisis
pasar dan perdangangan dalam atau luar negeri, kelembagaan usaha, serta sistem rantai pasok dan
nilai.
6. Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi
7. Inovasi teknologi
8. Poverty reduction dan pemberdayaan masyarakat
9. pengembangan usaha, sitem bisnis dan trading
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan komoditas yang dapat diproduksi secara masal, mudah, murah,
serta mudah sebaga sumber pangan dan gizi.
10. Kajian kewilayahan dan geopolitik
Selain 10 fokus penelitian pengembangan dan inovasi diatas, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan mempunyai 4 kegiatan prioritas di tahun 2017 diantaranya sebagai berikut :
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 173
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
diselesaikan pada akhir tahun anggaran. Untuk itu, peran monitoring dan evaluasi perlu ditingkatkan
lagi. Sistem Monev yang telah terbangun di Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan akan lebih diperkuat dan menjadi salah satu sarana pemantauan, pengendalian dan masukan
dalam penetapan reward pusnishment atas kinerja yang dihasilkan oleh organisasi.
3. Target kinerja akan mempertimbangkan hasil capaian sebelumnya sehingga Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan akan terus memacu hasil ipteknya untuk kinerja yang lebih baik
lagi untuk kepentingan stakeholder dan menghindari KPI game. Arah penelitian dan pengembangan
dititikberatkan pada penelitian hilir dengan porsi lebih besar untuk litbang experimental dan terapan.
Untuk penelitian dasar, diperkuat dengan jejaring dan kerjasama penelitian dengan Perguruan Tinggi
dan Lembaga Litbang K/L lain. Perubahan arah litbang kedepan, dimaksudkan agar proses hasil litbang
KP lebih cepat sampai kepada para pengguna.
4. Meningkatkan implementasi Reformasi Birokrasi melalui 8 area perubahan terutama pada aspek
manajemen perubahan, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang masih
dalam kisaran 70-85. Kualitas pelayan publik diarahkan untuk dapat memberikan pelayanan prima dan
sesuai kebutuhan pengguna. Perbaikan dilakukan terhadap sistem website Eselon I dan peningkatan
akreditas laboratorium serta instansi/organisasi yang akan terus dilaksanakan di tahun 2017.
5. Beberapa upaya agar rekomendasi APIP KL/BPK bisa segera ditindaklanjutkan dengan cara
meningkatkan koordinasi dengan instansi lain atau pihak ketiga dalam hal tindak lanjut temuan
pemeriksaan APIEP KL/BPK, optimalisasi waktu dalam tindak lanjut temuan pemeriksa melalui
dokumen yang dibutuhkan. Penyelesaian terhadap rekomendasi APIP KL ditargetkan diselesaikan pada
semester I tahun 2017.
6. Agar hasil litbang cepat terintroduksi dan tepat guna bagi stakeholder maka :
a) Untuk persiapan penerapan teknologi KP kepada masyarakat harus mempertimbangkan kesiapan
teknologi, ketepatgunaan, kebutuhan yang mampu memberikan potensi keberhasilan yang tinggi
bagi masyarakat. Untuk itu, perlu kiranya dilakukan penilaian tingkat kesiapan teknologi dari hasil-
hasil litbang. Sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap peneliti dan personil bidang
perencanaan/monev telah dilaksanakan pada tahun 2016 dan untuk pengukuran dilakukan pada
Semester I 2017 untuk menilai tingkat kesiapan teknologi hasil penelitian 2014-2016.
b) Perlu dibuatkan data dan informasi hasil litbang yang bisa diakses secara mudah dan cepat melalui
sistem informasi dan teknologi yang up to date melalui pengelolaan data dan informasi ilmiah secara
terpadu sebagai Pusat Data Ilmiah KP Nasional/Internasional melalui antara lain : IOFS (Indonesia
Ocean Forecasting System) dan AOFIC (APEC Ocean and Fisheries Information Centre) serta
laboratorium data yang telah dibangun di setiap Satker dan terintegrasi di melalui Data Center
Sekretariat Balitbang KP tahun 2016.
Pencapaian terhadap target terhadap sasaran kinerja penelitian IPTEK pengembangan kelautan dan
perikanan yang telah dicapai pada tahun 2016 serta penyelesaian permasalahan yang dihadapi, diharapkan
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 174
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
dapat menjadi salah satu acuan yang strategis untuk merumuskan kebijakan dan program di masa yang akan
datang.
Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk melaksanakan amanah IPTEK kelautan dan
perikanan sehingga tidak hanya menjadi laporan dan pergulatan pemikiran semata-mata, namun hasil IPTEK
kelautan dan perikanan benar-benar dapat memberikan dampak serta diaplikasikan dalam pembuatan
kebijakan pembangunan KP.
Akhirnya, adanya laporan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun
2016 ini diharapkan dapat menjadi pertanggung jawaban tertulis kepada pemberi wewenang serta dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan sehingga terbentuklah
pemerintahan yang baik (Good Governance). Selain itu, Laporan Kinerja ini juga diharapkan dapat menjadi
salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi rencana kerja (Operational Plan),
Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic
Plan) pada masa-masa yang akan datang.
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 175
BADAN PENELIT IAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 176
1. Penetapan Kinerja 2016 (awal)
2015 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R % T R %
Jumlah WPP yang terpetakan
potensi sumberdaya KP untuk
3 3 100,0 4 4 100,0
pengembangan ekonomi kelautan
yang berkelanjutan
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Persentase hasil Litbang KP yang digunakan
sesuai dengan kontrak kinerja Eselon I KKP 100 100 100,0
(IKU BARU)
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
6,5 6,02 92,62
bidang Litbang KP (IKU baru)
2015 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R % T R %
Jumlah hasil litbang yang
7 7 100,0 5 5 100,0
diusulkan HKI dan/atau dirilis
2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA
T R %
Jumlah ASN yang ditingkatkan
kompetensinya lingkup Balitbang KP (IKU 262 329 135,9
BARU)
b) IK 2 : Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP
Target : 100
Realisasi : 100
% : 100,00
c) IK 3 : Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan
Target : 20
Realisasi : 21
% : 105,00
STAKEHOLDER
JUDUL BAHAN SATKER
NO DESKRIPSI BAHAN KEBIJAKAN PENGGUNA BAHAN BUKTI DOKUMEN
KEBIJAKAN PELAKSANA
KEBIJAKAN
Analisis Kebijakan Dinas Kelautan dan
rekomendasi dan policy paper kebijakan
Potensi Pengembangan Perikanan Provinsi
1 pengembangan budidaya kekerangan di P4 Laporan Akhir dan Surat Pemanfaatan Output
Budidaya Kekerangan Kepulauan Bangka
Indonesia
Indonesia Belitung
Analisis Kebijakan
Balai Pengembangan
Pengembangan Ikan rekomendasi untuk pengembangan ikan lokal
2 P4 Perikanan Perairan Umum Laporan Akhir dan Surat Pemanfaatan Output
Lokal Prospektif sebagai prospektif sebagai kandidat ikan budidaya
dan Ikan Hias
Kandidat Ikan Budidaya
Pengembangan
Perbenihan Strain Nila
Tehnik produksi benih nila unggul berbasis
Srikandi (unggul) Dinas Pertanian,
kemitraan dengan UPR yg diharapkan akan
3 melalui Peningkatan P4 Perikanan dan Kehutanan Laporan Akhir dan Surat Pemanfaatan Output
mempercepat distribusi benih unggul guna
Efisiensi Unit Perbenihan Kabupaten Sleman
mendukung industrialisasi perikanan.
Rakyat (UPR) di Wilayah
Tambak Pantura
Kajian Kebijakan
Penyerasian dan Analisis Menghasilkan rekomendasi Kajian Kebijakan Laporan Akhir dan Surat KEPMEN Estimasi Potensi,
Stock Assessment / Penyerasian dan Analisis Stock Assessment / Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, dan Tingkat
4 P4 KKP
Komisi Nasional Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah
Pengkajian Stok Sumber Ikan Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Daya Ikan
Model Penerapan
Rancang Bangun Mini
Line Hauler untuk Menghasilkan teknologi rancang bangun mini
5 P4 Dinas Laporan Akhir dan Surat Pemanfaatan Output
Penangkapan Tuna line hauler untuk menangkap tuna
dengan Pancing Ulur di
Sekitar Rumpon
Penerapan model IPTEK 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Dinas Peternakan dan
6 pengelolaan culter based nelayan dalam mengelola sumber daya P4 Perikanan Kabupaten Laporan Akhir dan Surat Pemanfaatan Output
fisheries (CBF) Ikan perikanan di Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen
Teknologi penanganan dan pengolahan ikan Scan surat Resmi Penyampaian Kegiatan
Teknologi penanganan perairan umum menjadi produk olahan keripik Dinas Kelautan dan Penyebarluasan Hasil Litbang Teknologi Penanganan
dan pengolahan ikan kulit ikan nila, keripik babyfish ikan nila, Perikanan Kabupaten dan Pengolahan Ikan Perairan Umum, Teknologi
1 P3DSPBKP
perairan umum (Nila dan amplang ikan nila, mie kremes ikan nila, otak- Kebumen, Pemerintah yang disampaikan, Scan Pernyataan Menindaklanjuti
Lele) otak ikan nila, tahu bulat ikan nila, nugget ikan Kabupaten Kebumen Acara Penyegaran teknologi untuk penyuluh pada
nila, serta abon tulang ikan lele. Tahun 2017 dari Dinas KP Kabupaten Kebumen
Sargassum spp. merupakan sumber daya laut
hasil panen alami yang dibutuhkan sebagai
bahan baku industri tekstil printing yaitu
Rancangan Standar
alginat. Pemenuhan kebutuhan alginat di
Nasional Indonesia 3
Indonesia 100% impor, sehingga diperlukan
(RSNI 3) : Sargassum Scan Surat Keputusan Ketua Komite Teknis 65-08:
upaya untuk membangun kemandirian bahan
spp. sebagai bahan baku Badan Standardisasi Produk Perikanan Non Pangan Nomor :
2 baku dan teknologi produksi alginat. Adapun P3DSPBKP
alginat untuk pengikat Nasional (BSN) KEP.056/KPA.1/HK.155/V/2016 tentang Penetapan
standar Sargassum spp. sebagai bahan baku
warna dalam tekstil - Konseptor dan Editor Tahun 2016, Scan RSNI 3
alginat untuk tekstil dijabarkan dalam SNI
Syarat mutu dan
tersebut. SNI dapat berfungsi sebagai acuan
penanganan
dalam penentuan kondisi Sargassum spp. layak
panen, layak menjadi bahan baku, dan sebagai
acuan dalam upaya pembudidayaannya
Rumput laut coklat (Sargassum sp, Padina sp
dan Turbinaria sp) yang segar merupakan
Rancangan Standar
sumber daya laut hasil panen alami yang
Nasional Indonesia 3
dibutuhkan sebagai bahan baku industri Scan Surat Keputusan Ketua Komite Teknis 65-08:
(RSNI 3) : Rumput laut
kosmetik dan farmasi yaitu Fukosantin. Badan Standardisasi Produk Perikanan Non Pangan Nomor :
3 coklat segar sebagai P3DSPBKP
Pemenuhan kebutuhan bahan baku kosmetik Nasional (BSN) KEP.056/KPA.1/HK.155/V/2016 tentang Penetapan
bahan baku fukosantin -
dan farmasi di Indonesia 100% impor. Untuk itu Konseptor dan Editor Tahun 2016, Scan RSNI 3
Syarat mutu dan
pemanfaatan fukosantin sebagai bahan baku
penanganan
industri tersebut diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan atas bahan baku impor,
RATA-RATA NASIONAL
KEBIJAKAN TEKNOLOGI
SKOR TERTIMBANG INDEKS TERTIMBANG KATEGORI EFEKTIVITAS
RILIS : 65.15 5.89 Cukup Efektif
REKOMTEK : 65.66 6.15 Cukup Efektif
EKT (Efektivitas Kebijakan Teknologi) : 65.41 6.02 Cukup Efektif
BUKTI DOKUMEN : SCAN LAPORAN KEGIATAN, FORMAT KEBIJAKAN, DLL
SATKER
No. JUDUL BAHAN KEBIJAKAN DESKRIPSI BAHAN KEBIJAKAN BUKTI DOKUMEN
PELAKSANA
Analisis Kebijakan Penyediaan Benih Unggul Rekomendasi untuk penyediaan benih unggul untuk pengembangan perikanan Laporan akhir kegiatan
1 P4
untuk Pengembangan Perikanan Budidaya budidaya output
Analisis Kebijakan Pengembangan Ikan
Rekomendasi untuk pengembangan ikan lokal prospektif sebagai kandidat ikan Laporan akhir kegiatan
2 Lokal Prospektif sebagai Kandidat Ikan P4
budidaya output
Budidaya
Analisis Dampak Kebijakan Peningkatan Kebijakan peningkatan daya saing udang yang akan berdampak positif terhadap Laporan akhir kegiatan
3 P4
Produktivitas Udang dalam Rangka peningkatan produktivitas di tingkat nasional output
Rekomendasi Perairan Nunukan sangat sesuai untuk area budidaya rumput laut khususnya untuk
jenis Eucheuma sp., karena Distribusi nitrat dan logam berat masih dalam batas yang bisa di-
Analisis Karakteristik Dimensi toleransi oleh lingkungan; Kecepatan arus 20 40 meter/menit, bahkan sampai berkisar 50
Ekologi untuk menunjang cm/dt; Pada waktu surut yang masih digenangi air sedalam 30 60 cm; pH antara 7,3 8,2; Suhu
1 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
pengelolaan Pulau-Pulau Kecil air laut berkisar antara 27 300C; Salinitas antara 30 37 permil, denga salinitas optimum 33
terluar di Nunukan permil; Sebaran indeks vegetasi pada tahun 2016 menunjukkan data kepadatan vegetasi
mangrove yang sangat rendah.
Hasil dari analisis dari daya dukung lingkungan di lokasi penelitian Sekotong, Lombok masih
memiliki kondisi perairan yang baik untuk dikembangkan menjadi daerah budidaya;
Aktivitas budidaya laut belum melampaui kapasitasnya namun pemanfaatan sumber daya yang
ada belum optimal, sehingga perlu adanya pengembangan aktivitas budidaya laut dengan tetap
memperhatikan batasannya;
Perencanaan dan Daya Dukung Diperlukan adanya kebijakan ataupun guideline terkait pengembangan aktivitas budidaya laut.
Wilayah Pesisir Berbasis terutama terkait batasan-batasan sejauh mana pengembangan budidaya laut dapat dilakukan oleh
2 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Budidaya Laut di Pulau Lombok, perusahaan maupun kelompok masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan budidaya
Nusa Tenggara Barat laut tetap dapat terlaksana, namun dapat diawasi dan dikontrol agar tidak melebihi kapasitas yang
ada;
Rencana pembangunan pelabuhan baru perlu perencanaan yang lebih lanjut begitu pula dengan
pengembangan aktifitas pariwisata mengingat pengaruhnya nanti yang akan mengurangi daya
dukung di daerah tersebut. Pembangunan diusahakan dapat dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan keberlanjutan.
Pemilik tambak dapat menerima dan mudah memahami konsep penerapan desain layout tambak
meskipun terdapat beberapa informasi yang menurut mereka baru diketahui maupun beberapa
aspek yang sudah lama dikenal/diketahui namun tidak dipahami maksud atau alasannya;
Proses produksi garam menggunakan model yang telah dikaji optimasinya tersebut dapat
menghasilkan lebih dari 120 ton per hektar per musim (3,5-4 bulan) dengan kualitas K1. Sehingga
Model Tata Kelola Tambak
3 pendapatan per musim dari 1 hektar tambak tidak kurang dari 72 juta jika harga perkilo Rp 600,-. P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Garam Rakyat
Model ini dapat menghindarkan petambak mem-fungsikan kolam kristalisasi sebagai condenser
sehingga kualitas garam meningkat karena ikutan pengotor (impurities) gypsum jauh berkurang.
Penerapan model ini akan diperkuat dengan menghitung masukan (intake) debit ideal air tua yang
dikombinasi dengan laju evaporasi air di setiap tahapan proses, sehingga diharapkan dapat
ditentukan pola pengaturan debit air tua yang akan membuat sistem bekerja dengan sendirinya.
Hasil analisis spasial terhadap kesesuaian kawasan untuk budidaya laut di Perairan Kab. Dompu
berhasil ditentukan kawasan yang sesuai untuk budidaya rumput laut dengan luas sekitar 72.515
Ha atau 99,49 % dan kawasan yang sesuai untuk KJA dengan luas sekitar 72.831 Ha atau 99,93%
dari luas total wilayah kawasan pengembangan;
Hasil pengukuran kualitas air yang dilakukan di lokasi penelitian, menunjukan terdapat beberapa
Kajian Daya Dukung parameter yang masih melebihi baku mutu untuk budidaya laut seperti nilai fosfat dan nitrat.
Sumberdaya Laut untuk Kondisi tersebut diduga akibat dari aktivitas perekonomian oleh masyarakat sekitar yang
4 Perencanaan Kawasan menghasilkan limbah ke perairan, yang dibuktikan dengan nilai parameter tersebut diatas baku P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Budidaya Laut di Perairan Teluk mutu di stasiun penelitian yang berlokasi dekat dengan muara sungai;
Saleh Kondisi ekosistem pesisir meliputi mangrove, lamun dan terumbu karang berada pada kondisi
cukup baik dengan indeks keseragaman mangrove bernilai 0.68 berarti keseragaman sedang dan
ditemukan dua spesies mangrove yaitu rhizophora stylosa dan rhizophora apiculata. Indeks
keseragaman lamun bernilai 0.82 yang berarti keseragaman tinggi dan ekosistem berada dalam
kondisi stabil serta ditemukan tiga spesies lamun yaitu enhalus acroides, cymodocea rotundata,
dan halodule ovalis. Indeks keseragaman terumbu karang sebesar 3.44 yang berarti keseragaman
Laju Perubahan Luas tutupan mangrove pada zona selatan pada periode tahun 1989 ke 2016,
cukup signifikan yaitu mencapai 3.62 Ha/thn; Dari kondisi fisik, kerusakan terumbu karang terjadi
akibat tindakan DF (bom dan bius ) dan sedimentasi; Laju perubahan penutupan karang berkisar
Analisis Potensi Ekosistem 2.91 Ha/Tahun; Melakukan manajemen limbah dengan menekan masukan limbah antropogenik ke
5 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Pesisir di Teluk Bone perairan sebesar 10%. Daya dukung perairan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan
pngembangan budidaya rumput laut; Untuk mengetahui fluktuasi optimum biocapacity dengan
skenario pengelolaan menekan limbah 10% akan menghasilkan biocapacity perairan yang paling
tinggi;
Melakukan koordinasi dan diskusi dengan Sampel Tar Minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1
diindikasikan adalah berasal dari crude oil.
Sampel Tar Minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 menunjukkan kesamaan karakteristik dan
genetik asal batuan sumber.
Kromatogram GC memberikan indikasi bahwa material organik pembentuk minyak diendapkan di
lingkungan anoksik suboksik.
Biomarker sterana m/z 217 dari GCMS menunjukkan bahwa kontribusi bahan organik yang
Kajian Potensi Pencemaran Laut
6 terkandung pada minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 berasal dari ganggang (algae) yang P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
di Perairan Pulau Bintan
diendapkan pada lingkungan lakustrin dengan kondisi anoksik.
Distribusi Biomarker triterpana m/z 191 dari GCMS menunjukkan tidak adanya kontribusi
tumbuhan darat dan dengan adanya kelimpahan Gamacerana mengindikasikan bahwa senyawa
asal pembentuk minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 diendapkan di lingkungan lakustrin.
Paramater kematangan termal dari fraksi saturat menunjukkan bahwa minyak Mapur-3, Mapur-4
dan Sebong-1 mempunyai tingkat kematangan yang cukup tinggi.
Jika pemerintah Indonesia memang berkomitmen dalam mewujudkan tujuan penelitian ini,
dimana Indonesia sanggup memproduksi garam magnesium sendiri dalam memenuhi kebutuhan
farmasi dalam negeri. Niscaya perekonomian Indonesia akan meningkat terutama masyarakat
pesisir pantai khususnya para kelompok petani tambak garam. Hal ini dikarenakan memiliki 2
Optimallisasi kajian teknologi produk yang dapat dijual, yang pertama adalah garam konsumsi (NaCl) yang diperoleh melalui
7 spray dryer untuk pengeringan proses pengeringan tradisional dan yang kedua adalah garam magnesium [Mg(OH)2] dengan P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
magnesium hidroksida mengolah air limbah pembuatan garam menggunakan teknologi modern;
Melalui spray dryer proses pengeringan garam magnesium akan lebih cepat dan hasil produksi
lebih banyak. Memang teknologi spray dryer membutuhkan biaya yang begitu besar, akan tetapi
harga jual garam magnesium yang begitu besar jika dibandingkan dengan harga garam konsumsi.
Terdapat 3 lokasi di Kawasan Perairan Pulau Laut, Natuna yang merupakan wilayah terdepan
NKRI berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pemanfaatan sumberdaya arkeologi
maritim berkelanjutan yang dipadu dengan keindahan ekosistem bawah lautnya dalam kerangka
Kajian Potensi Sumber Daya
konsep Taman Bawah Laut Eko-Arkeologi (Marine Eco-Archaeological Park).
8 Arkeologi Maritim di Perairan P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Lokasi tersebut adalah Kawasan Perairan Karang Panjang ( 20 ), Karang Kie (16) dan Kawasan
Pulau Laut, Natuna
Perairan Pulau Sekatung (15), sementara itu satu lokasi yaitu lokasi kapal kayu masih belum dapat
di analisis dikarenakan tidak cukupnya data pendukung
Konsep ini diusulkan dapat berjalan selaras dengan rencana pengembangan wilayah Natuna oleh
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 43
SATKER
No. JUDUL BAHAN KEBIJAKAN DESKRIPSI BAHAN KEBIJAKAN BUKTI DOKUMEN
PELAKSANA
KKP dan Presiden RI.
Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap
digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem
Penyusunan Basis data Laut dan laut dan pesisir.
9 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Pesisir di Tanimbar Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen
terlarut, diatom, pH, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu
karang, dan keanekaragaman hayati.
Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap
digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem
Penyusunan Basis data Laut dan laut dan pesisir.
10 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Pesisir di Biak Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen
terlarut, diatom, pH, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu
karang, dan keanekaragaman hayati.
Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap
digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem
Penyusunan Basis data Laut dan laut dan pesisir.
11 P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
Pesisir di Rote Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen
terlarut, diatom, pH, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu
karang, dan keanekaragaman hayati
Suhu permukaan laut di perairan selatan jawa pada kurun waktu Agustus Oktober 2016
Kajian Interaksi Laut Atmosfer
cenderung mengalami kenaikan;
terhadap Karakteristik
Suhu permukaan laut tidak berbeda jauh dengan suhu udara bulanan yang tercatat pada kurun
12 Hidrodinamika Perairan Selatan P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
waktu yang sama;
Jawa untuk Sistem Informasi di
Kecepatan pergerakan arus pada kurun waktu Agustus Oktober mengalami penurunan dengan
Sentra Nelayan
arah arus dari Tenggara menuju Barat Laut.
Keberadaan hutan mangrove (topografi/batimetri dan tegakan pohon) mereduksi secara
signifikan energi gelombang datang (lebih dari 50%) mengurangi ongkos konstruksi tanggul
beton di belakangnya;
Keberadaan pulau reklamasi akan mengubah karakteristik perairan hutan mangrove Angke;
Kajian Dampak Pengembangan
Kondisi lingkungan perairan di sekitar hutan mangrove harus diperbaiki untuk menjamin
13 NCICD pada Desain Hijau P3SDLP SCAN LAPORAN AKHIR
keberlangsungan konsep tanggul hijau
Tanggul Laut Jakarta
Rekomendasi Pokja Reklamasi Teluk Jakarta;
Kerjasama penelitian terjalin Judul: Investigasi pengurangan dampak kerusakan pantai dengan
hutan bakau melalui pemodelan numerik, Mitra: Telkom University Bandung (hingga 2018).
14 Analisis Kebijakan dan Kajian Khusus Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir P3SDLP
SCAN LAPORAN
OUTPUT (Pendahuluan,
Analisis Kebijakan
Implementasi Good Manufacturing Process (GMP), Good Handling Practice (GHP) dan sistem rantai Metodologi, Opsi
1 Pengembangan Industri P3DSPBKP
dingin mulai dari penangkapan sampai dengan jalur distribusi. Kebijakan/
Pengolahan Hasil Perikanan
Rekomendasi,
Stakeholder, Penutup)
1 Kandungan nutrien perairan (nitrit, amonia, fosfat), sebagian besar sungai di kawasan Jabotabek
yang bermuara di Teluk Jakarta telah melebih ambang batas yang diijinkan (PP RI No.82/2001
tentang Pengelolaah Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air), yaitu sungai Dadap, Angke, SCAN LAPORAN
Zonasi berbasis cemaran logam Pluit, Marunda, Cilincing, Ciliwung, Bekasi. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring secara OUTPUT (Pendahuluan,
berat dan marine biotoxine berkala dan berkelanjutan tentang nutrien perairan sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta. Hal ini Metodologi, Opsi
2 P3DSPBKP
(racun cemaran laut) di bertujuan untuk mengurangi tingkat masukan nutrien dari daratan yang terakumulasi di perairan Kebijakan/
perairan Teluk Jakarta Teluk Jakarta dan dapat mendorong terjadinya blooming spesies fitoplankton penyebab red tide Rekomendasi,
dan penghasil toksin Harmfull Algae Bloom (HAB). Stakeholder, Penutup)
2 Pada penelitian ini, jenis plankton penghasil saksitoksin ditemukan di perairan Cilincing dan
Kalibaru (lokasi budidaya kerang hijau) yaitu Alexandrium dan Gymnodinium. Sementara itu
1 Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Good Handling Practice (GHP) saat panen
dan pasca panen.
2 Perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasarana di tambak, terutama pada tempat panen udang
dan sortasi yang kurang memadai terutama pada rantai pasok tipe 1 (tambak-sortir ditambak-UPI
penerimaan bahan baku-UPI pengupasan udang-UPI produk akhir).
3 Implementasi sanitasi dan higiene terhadap semua sarana dan prasarana serta tenaga pengolah SCAN LAPORAN
yang melakukan proses pengolahan udang beku di sepanjang rantai pasok terutama di tambak, OUTPUT (Pendahuluan,
Kajian risiko Vibrio suplier pemasok udang ke UPI, UPI penerimaan bahan baku dan UPI tahap kupas terutama di Metodologi, Opsi
3 P3DSPBKP
parahaemolyticus pada udang rantai pasok tipe 1 harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Upaya ini diharapkan dapat Kebijakan/
mengurangi peluang cemaran mikrobiologi seperti V. parahaemolyticus. Rekomendasi,
4 Diperlukan edukasi bagi pelaku usaha di semua tahap rantai pasok terutama di tambak, suplier Stakeholder, Penutup)
pemasok udang ke UPI, UPI penerimaan bahan baku hingga UPI di tahap pengupasan udang untuk
mempertahankan mutu dan keamanan produk.
5 Penerapan sistem rantai dingin mulai dari panen udang di tambak dan di sepanjang distribusi
udang ke UPI harus dilakukan. Apabila tidak dilakukan akan memperbesar peluang cemaran V.
parahaemolyticus pada produk akhir.
1 Secara umum kondisi perairan Sidoarjo masih layak untuk usaha perikanan. Di beberapa titik
lokasi pengamatan telah terjadi penurunan kualitas air, misalnya, kandungan amonia sudah sangat
tinggi hingga melewati ambang batas yang ditetapkan dalam baku mutu air laut. Sebanyak 13 dari
38 titik pengambilan sampel memiliki kadar amonia yang melewati ambang batas. Di samping itu
total padatan tersuspensi di perairan Sidoarjo juga tergolong tinggi. Semua titik memiliki total
padatan tersuspensi jauh di atas ambang batas yang dipersyaratkan. Hal ini kemungkinan karena
adanya penambahan lumpur dari Sungai Sidoarjo yang meningkatkan laju sedimentasi di perairan
laut sekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan perhatian khusus terhadap kasus sedimentasi perairan
dan penurunan kualitas perairan di sekitar Teluk Sidoarjo yang diakibatkan oleh penambahan SCAN LAPORAN
Keamanan Lingkungan Perairan lumpur dari Sungai Sidoarjo. OUTPUT (Pendahuluan,
Dari Cemaran Logam Berbahaya 2 Wilayah perairan Teluk Sidoarjo tidak aman dari cemaran logam berat. Cemaran logam berat Metodologi, Opsi
4 P3DSPBKP
dan Biotoksin Di Perairan yang tinggi terjadi di sekitar pantai Kenjeran yang merupakan wilayah untuk kegiatan perikanan, Kebijakan/
Sidoarjo dan sekitarnya baik budidaya maupun penangkapan. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu dilakukan Rekomendasi,
penyusunan tata ruang dan zonasi pengelolaan kawasan di Teluk Sidoarjo berdasarkan hasil Stakeholder, Penutup)
monitoring dengan mengacu pada hasil kajian pencemaran logam berat yang dilakukan oleh
P3DSPBKP. Selain itu perlu adanya monitoring secara periodik terhadap lingkungan terkait
cemaran kimia logam berat di Teluk Sidoarjo untuk memastikan terjaminnya keamanan pangan
produk perikanan yang diambil dan dibudidayakan di Teluk Sidoarjo.
3 Sebaran fitoplankton penghasil alga berbahaya di perairan Sidoarjo masih dalam tahap aman.
Akan tetapi kasus cemaran biotoksin di perairan Teluk Sidoarjo akibat alga berbahaya masih
mungkin terjadi terutama di perairan Ujung Pangkah (Gresik) yang banyak terdapat budidaya
kerang hijau. Pada lokasi tersebut kelimpahan fitoplankton Alexandrium sp. cukup tinggi sehingga
SCAN LAPORAN
Analisis Kebijakan Kelautan dan Analisis dan Penghitungan Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (IKMKP)
1 PPSEKP KEGIATAN, FORMAT
Perikanan Tahun 2015
KEBIJAKAN, DLL
SCAN LAPORAN
Analisis Kebijakan Kelautan dan Kajian Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Perikanan Terhadap Pelaksanaan Reklamasi Pantai
2 PPSEKP KEGIATAN, FORMAT
Perikanan Utara Jakarta
KEBIJAKAN, DLL
SCAN LAPORAN
Analisis Kebijakan Kelautan dan Kajian Dampak Sosial Ekonomi Pelarangan Pengoprasian Alat Penangkapan Ikan (API) Cantrang di
3 PPSEKP KEGIATAN, FORMAT
Perikanan Wilayah Jawa Tengah
KEBIJAKAN, DLL
Kajian Penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP) Perhitungan Dampak Kerugian Dalam SCAN LAPORAN
Analisis Kebijakan Kelautan dan
4 Rangka Penanggulangan Dampak Tumpahan Minyak Terhadap Sumberdaya Kelautan dan PPSEKP KEGIATAN, FORMAT
Perikanan
Perikanan KEBIJAKAN, DLL
SCAN LAPORAN
Analisis Kebijakan Kelautan dan Kajian Dampak Ekonomi Kebijakan Pemberantasan IUUF Terhadap Perikanan Skipjack Tuna di
5 PPSEKP KEGIATAN, FORMAT
Perikanan Indonesia
KEBIJAKAN, DLL
Analisis Kebijakan Kelautan dan SCAN LAPORAN
6 Kajian Ketersediaan Ikan Menjelang Hari Lebaran PPSEKP
Perikanan KEGIATAN, FORMAT
PERSONIL
LOKASI
SATKER PENGELOLA BUKTI
NO JUDUL KEGIATAN DESKRIPSI OUTPUT FORMAT DATA DATA
PELAKSANA DATA DAN DOKUMEN
INFORMASI
INFORMASI
Pendederan puerulus dan 1. Yasmina
pembesaran lobster pasir Nirmala Asih, SCAN
(Panulirus homarus) di Menghasilkan pakan yang efektif dan efisien untuk pendederan puerulus M.App.Sc. LAPORAN
1 BBPPBL PDF MONEV
bak beton dan keramba dan pembesaran lobster pasir di bak beton dan keramba jaring apung 2. Prima Devi TEKNIS
jaring apung dengan Hardikawati, (TERLAMPIR)
pakan yang berbeda A.Md.
Pematangan Gonad 1. Yasmina SCAN
2 Pemeliharaan induk, pematangan gonad dan formulasi pakan BBPPBL PDF MONEV
Lobster dengan Pakan Nirmala Asih, LAPORAN
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 47
PERSONIL
LOKASI
SATKER PENGELOLA BUKTI
NO JUDUL KEGIATAN DESKRIPSI OUTPUT FORMAT DATA DATA
PELAKSANA DATA DAN DOKUMEN
INFORMASI
INFORMASI
Berbeda M.App.Sc. TEKNIS
2. Prima Devi (TERLAMPIR)
Hardikawati,
A.Md.
1. Yasmina
Pemantauan Insidensi
Nirmala Asih, SCAN
Penyakit pada Lobster
Data dan informasi: jenis-jenis penyakit pada lobster hasil tangkapan M.App.Sc. LAPORAN
3 Panulirus sp. Hasil BBPPBL PDF MONEV
alam dan budidaya 2. Prima Devi TEKNIS
Tangkapan di Alam dan
Hardikawati, (TERLAMPIR)
Budidaya
A.Md.
1. Yasmina
Formulasi Pakan Untuk Nirmala Asih, SCAN
Pendederan Benih Data dan informasi pakan yang sesuai untuk mendukung produksi benih M.App.Sc. LAPORAN
4 BBPPBL PDF MONEV
Teripang Pasir teripang pasir 2. Prima Devi TEKNIS
(Holothuria scabra) Hardikawati, (TERLAMPIR)
A.Md.
1. Yasmina
Nirmala Asih, SCAN
Pemantauan Insidensi
Data dan informasi tentang pemantauan insidensi penyakit pada tuna M.App.Sc. LAPORAN
5 Penyakit Infeksi pada BBPPBL PDF MONEV
sirip kuning 2. Prima Devi TEKNIS
Tuna Sirip Kuning
Hardikawati, (TERLAMPIR)
A.Md.
1. Yasmina
Nirmala Asih, SCAN
Diperolehnya data tentang agen penyebab luka dan borok pada teripang
Penyakit pada teripang M.App.Sc. LAPORAN
6 pasir, Holothuria scabra, tingkat patogenisitas dan metode BBPPBL PDF MONEV
pasir, Holothuria scabra 2. Prima Devi TEKNIS
penanggulangannya
Hardikawati, (TERLAMPIR)
A.Md.
1. Yasmina
Pengaruh peningkatan
Nirmala Asih, SCAN
suhu air media penetasan
Teknik penetasan telur ikan tuna sirip kuning pada suhu media yang M.App.Sc. LAPORAN
7 telur ikan tuna sirip BBPPBL PDF MONEV
terbaik 2. Prima Devi TEKNIS
kuning terhadap daya
Hardikawati, (TERLAMPIR)
tetas
A.Md.
1. Yasmina
Pemeliharaan larva ikan
Nirmala Asih, SCAN
tuna sirip kuning dengan Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan
M.App.Sc. LAPORAN
8 menggunakan warna lingkungan berupa warna wadah yang dapat memberikan sintasan dan BBPPBL PDF MONEV
2. Prima Devi TEKNIS
wadah pemeliharaan yang pertumbuhan terbaik
Hardikawati, (TERLAMPIR)
berbeda
A.Md.
1. Yasmina
Perbedaan waktu awal Nirmala Asih, SCAN
pemberian pakan dalam Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan M.App.Sc. LAPORAN
9 BBPPBL PDF MONEV
pemeliharaan larva ikan pakan untuk larva 2. Prima Devi TEKNIS
tuna sirip kuning Hardikawati, (TERLAMPIR)
A.Md.
Perbedaan kepadatan 1. Yasmina
SCAN
Nannochloropsis sp. Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan Nirmala Asih,
LAPORAN
10 sebagai peneduh dalam lingkungan berupa tingkat kepadatan Nannochloropsis sp. yang baik BBPPBL PDF M.App.Sc. MONEV
TEKNIS
pemeliharaan larva ikan sebagai peneduh 2. Prima Devi
(TERLAMPIR)
tuna sirip kuning Hardikawati,
Kepala Sub
Sumberdaya ikan dan
a) Data dan informasi tentang kualitas air dan lingkungan; b) Data Seksi Laporan
Lingkungan di Waduk Kepala Seksi Tata
1 biologi beberepa jenis ikan ekonomis penting; c) Data dinamika populasi BP3U Word, Excel dan PDF Monitoring Teknis
Pondok dan Widas Jawa Operaional BP3U
beberapa jenis ikan; d) Data dan informasi kegiatan penangkapan ikan dan Evaluasi Kegiatan
Timur (KPP PUD 431)
BP3U
Kepala Sub
Kajian tingkat degradasi
Identifikasi sumberdaya ikan, wilayah perlindungan ikan (reservat) dan Seksi Laporan
dan potensi sumber daya Kepala Seksi Tata
2 lingkungan perairan sebagai dasar untuk pengelolaan sumber daya ikan BP3U Word, Excel dan PDF Monitoring Teknis
ikan di Sungai Batanghari, Operaional BP3U
dan biota air lainnya di Sungai Batanghari, Provinsi Jambi dan Evaluasi Kegiatan
Jambi (KPP PUD 438)
BP3U
Data dan informasi mengenai komponen pengelolaan sumberdaya ikan
di estuari Berau, Kalimantan Timur:
Penelitian Kelimpahan Kepala Sub
a. Gambaran tentang kepadatan stok, struktur komunitas, biologi spesies
Stok Dan Bioekologi Seksi Laporan
dominan, parameter populasi, status sebaran dan musim penangkapan, Kepala Seksi Tata
3 Sumberdaya Ikan Di BP3U Excel dan PDF Monitoring Teknis
dan aspek lingkungan sumber daya ikan Operaional BP3U
Estuari Berau, Kalimantan dan Evaluasi Kegiatan
b. Informasi tentang sumberdaya ikan dan kondisi lingkungan sebagai
Timur (KPP PUD 436) BP3U
dasar untuk pengelolaan sumber daya ikan.
c. Diharapkan basis data yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan
EVALUASI KESESUAIAN Kondisi kualitas tanah di lokasi penelitian dinilai masih baik untuk Dok Word, pdf, TABEL, XLS, Hasnawi, S.Kel, Laptek 2016,
2 BPPBAP BPPBAP
LAHAN TAMBAK UNTUK kegiatan budidaya tambak. Bahan organik tanah seringkali menjadi dan Gambar peta M.Si Peta,
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 55
PERSONIL
LOKASI
SATKER PENGELOLA BUKTI
NO JUDUL KEGIATAN DESKRIPSI OUTPUT FORMAT DATA DATA
PELAKSANA DATA DAN DOKUMEN
INFORMASI
INFORMASI
BERBAGAI TINGKAT bahan pertimbangan dalam pengelolaan budidaya tambak. Hasil analisis dokumentasi
TEKNOLOGI PERIKANAN kualitas air menunjukkan bahwa kualitas air tambak secara umum kegiatan
BUDIDAYA AIR PAYAU DI masih tergolong layak untuk mendukung kegiatan budidaya tambak,
KAB. KOTABARU, KAL-SEL kecuali kandungan ammonia (NH3-N) harus diperhatikan karena sudah
melewati batas nilai kelayakan sehingga dapat menjadi faktor pembatas.
Dari hasil analisa citra Landsat 8 diperoleh luas tambak Ekstensif
(tradisional) di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru adalah sekitar 8.492 Ha.
Hasil analisis, penilaian, dan pembobotan kualitas tanah dan air, maka
tingkat kesesuaian lokasi lahan tambak dapat diidentifikasi dan
disajikan dalam bentuk peta kesesuaian lahan untuk budidaya tambak
dan yang tergolong kedalam kelas S2 (cukup sesuai) sekitar 5.674,5 Ha
dan kelas S3 (kurang sesuai) sekitar 2.817,5 Ha. Hal ini disebabkan oleh
rendahnya nilai pH atau kemasaman tanah yang tinggi sehingga tidak
dijumpai tambak eksisting yang tergolong kelas S1 (sangat sesuai).
(1) Beban limbah organik yang masuk ke lingkungan perairan Teluk
Labuange sebesar 245,68 ton yang berasal dari internal loading dan
eksternal loading. (2) Distribusi limbah oraganik berdasarkan analisa
stabil isotop, sedimen disekitar tambak udang super intensif telah
terkontaminasi oleh limbah organik yang berasa dari tambak super
PENELITIAN STUDI
intensif. (3) limbah organik telah berdampak pada kualitas air perairan
LINGKUNGAN BUDIDAYA
Teluk Labuange terutama TSS, BOT dan Amonia, demikian pula dengan Dok Word, pdf, TABEL, XLS, Mudian Paena,
3 VANNAME TEKNOLOGI BPPBAP BPPBAP Laptek 2016
sedimen dimana potensial redoks disebagian besar titik sampling telah dan Gambar peta S.Pi, M.Si
SUPER INTENSIF DI SUL-
berada di bawah -100 mV. (4) belum ditemukan adanya plankton jenis
SEL
khusus atau endemik pada limbah organik, (5) berdasarkan analisa daya
dukung N maka di lokasi di Teluk Labuange masih dapat dikembangkan
10 unit tambak udang super intensif setara 3000 m2, sedangkan
berdasarkan kandungan O, masih dapat dikembangkan 18 unit tambak
udang super intensif setara 3000 m2.
1). Insidensi wssv selama penelitian ditemukan pada bulan Februari,
Maret, April, Juni, Juli, Agustus dan Nopember dengan prevalensi 8,33%
hingga 100%. Virus ini menginfeksi plankton, benur, juvenil dan calon
induk udang windu/vaname
2). Insidensi tsv selama penelitian ditemukan pada bulan Maret, Juni,
STUDI EPIDERMIOLOGI DI Juli, dan Agustus dengan prevalensi 11,11% hingga 100%. Virus ini
SENTRA BUDIDAYA menginfeksi benur dan juvenil udang vaname.
UDANG VANNAME SUPER 3) Imnv tidak ditemukan selama penelitian yang dapat mengindikasikan Bunga Rante, S.Pi,
4 BPPBAP TABEL, XLS BPPBAP Laptek 2016
INTENSIF DI PERAIRAN lokasi ini masih bebas dari penyakit tersebut. 4). Menurunnya kualitas M.Si
KAB. BARRU lingkungan budidaya seperti konsentrasi bahan organik terlarut yang
sudah cukup tinggi di sumber air baku (>50 ppm) menyebabkan
berkembangnya bakteri patogen dalam air inlet dan diiringi dengan
penurunan mutu kualitas air dalam petakan tambak, seperti alkalinitas,
menyebabkan udang menjadi sangat rentan terhadap berbagai jenis
penyakit. Hal ini menyebabkan pembudidaya banyak yang mengalami
kegagalan panen pada tahun ini.
ISOLASI DAN : 1. Pemberian vaksin VP-15 dengan dosis tunggal 2 g terjadi
KAREKTERISASI RNA peningkatan aktivitas proPO yang signifikan hingga 120 jam setelah
INTERFERENS (RNAi) injeksi dengan WSSV, dan pemberian vaksin VP-24 belum memberikan
PADA UDANG WINDU pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas proPO pada hewan uji Sri Rejeki H.M.
5 BPPBAP TABEL, XLS, GAMBAR BPPBAP Laptek 2016
(PENiNGKATAN RESPON (p>0,05). 2.Peningkatan THC terjadi pada awal pengujian, namun setelah S.Si. M.Si
IMUN UDANG WINDU 24 jam jumlah THC mengalami penurunan. Uji paired t-test
MELALUI TEKNOLOGI menunjukkan perbedaan yang signifikan pada jumlah THC antara
RNA INTERFERENS). perlakuan vaksin VP-15 dan kontrol hingga 24 jam setelah injeksi
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 56
PERSONIL
LOKASI
SATKER PENGELOLA BUKTI
NO JUDUL KEGIATAN DESKRIPSI OUTPUT FORMAT DATA DATA
PELAKSANA DATA DAN DOKUMEN
INFORMASI
INFORMASI
(P<0,05), sedangkan pada pengujian vaksin VP-24 tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada jumlah THC (P>0,05).
: 2.Peningkatan THC terjadi pada awal pengujian, namun setelah 24 jam
jumlah THC mengalami penurunan. Uji paired t-test menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada jumlah THC antara perlakuan vaksin VP-
15 dan kontrol hingga 24 jam setelah injeksi (P<0,05), sedangkan pada
pengujian vaksin VP-24 tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
jumlah THC (P>0,05).
Karakterisasi
Nutrigenomik Pada Ikan SCAN
Data dan informasi Karakterisasi Nutrigenomik Pada Ikan Air Tawar dan Dr. Ir. Mas Tri Kelti Nutrisi
Air Tawar dan Identifikasi LAPORAN
1 Identifikasi beberapa jenis Mikroba Proteolitik Sebagai Kandidat BPPBAT PDF Djoko Sunarno, dan Teknologi
Mikroba Proteolitik TEKNIS
Penghasil Enzim Protease MS. Pakan Ikan
Sebagai Kandidat (TERLAMPIR)
Penghasil Enzim Protease
Domestikasi Ikan Spesifik
Lokal Terancam Punah: Kelti SCAN
Data dan informasi mengenai domestikasi beberapa jenis ikan air tawar
Koleksi, Identifikasi, Dr. Ir. Anang Hari Perbenihan LAPORAN
2 lokal terancam punah (Manggabai & Uceng) meliputi karakterisasi BPPBAT PDF
Karakterisasi, dan Aspek Kristanto, M.Sc dan Genetika TEKNIS
morfologi, identifikasi spesies dan informasi ekobiologi.
Ekobiologi Ikan Populasi (TERLAMPIR)
Manggabai dan Uceng
Kebutuhan Nutrisi Induk
SCAN
Ikan Sepat dan Tambakan Data dan informasi mengenai kebutuhan nutrisi untuk induk ikan sepat Kelti Nutrisi
LAPORAN
3 Dalam Rangka dan tambakan untuk meningkatkan performa reproduksi induk dan BPPBAT PDF M. Sulhi S.Pi dan Teknologi
TEKNIS
Peningkatan Produktivitas peningkatan produktivitas benih Pakan ikan
(TERLAMPIR)
Benih
SCAN
Pengujian Metode Deteksi Data dan Informasi mengenai pengujian beberapa metode deteksi cepat Kelti
LAPORAN
4 Cepat Penyakit KHV dan (rapid detection) untuk penyakit KHV dan motil aeromonad septicaemia BPPBAT PDF Ir. Taukhid, M.Sc Kesehatan
TEKNIS
MAS pada Ikan Air Tawar (MAS) yang menyerang ikan air tawar Ikan
(TERLAMPIR)
Kelti SCAN
Maturasi Ikan Gabus
Data dan informasi pematangan gonad ikan gabus melalui beberapa Dr. Ir. Rudhy Perbenihan LAPORAN
5 dengan Pendekatan BPPBAT PDF
pendekatan (hormonal & lingkungan) Gustiano, M.Sc dan Genetika TEKNIS
Multidisiplin
Populasi (TERLAMPIR)
Pengujian Kit Pendeteksi SCAN
Data dan informasi mengenai pengujian perangkat untuk deteksi cepat Dr. drh. Angela Kelti
Cepat Penyakit Berpotensi LAPORAN
6 penyakit berpotensi zoonosis yang terdapat pada beberapa spesies air BPPBAT PDF Mariana Kesehatan
Zoonosis pada Ikan Air TEKNIS
tawar Lusiastuti Ikan
Tawar (TERLAMPIR)
Pengujian Aktivitas Herbal SCAN
Data dan informasi beberapa jenis tanaman dan bahan aktifnya untuk Kelti.
Pengendali Penyakit Dr. Desy Sugiani, LAPORAN
7 mengendalikan penyakit potensial yang sering menyerang ikan lele BPPBAT PDF Kesehatan
Potensial pada Ikan Lele S.Pi., M.Si TEKNIS
Mutiara Ikan
Mutiara (TERLAMPIR)
Karakterisasi Populasi dan
Bioreproduksi Ikan Betutu
Data dan informasi mengenai karakter beberapa populasi ikan betutu Kelti SCAN
dari Tiga Populasi ;
termasuk aspek bioreproduksi serta data mengenai karakter induk ikan Drs. Jojo Subagja, Perbenihan LAPORAN
8 Karakterisasi Bio-fisiologi BPPBAT PDF
gurame dan benihnya untuk mendukung proses intensifikasi perbenihan M.Si dan Genetika TEKNIS
Induk dan Benih dalam
ikan gurame Populasi (TERLAMPIR)
Intensifikasi Teknologi
Perbenihan Ikan Gurame
1 Remediasi Media 1. Remediasi media air yang mengandung nonilfenol dengan konsentrasi BPPBIH PDF M. Yamin Seksi SCAN
SCAN
Struktur dan Karakteristik Perikanan Pukat Cincin (Purse Seine) di Samudera Hindia untuk Menunjang LAPORAN
1 LPPT PDF LPPT
Pengelolaan Perikanan Laut Lepas di Wilayah RFMO. TEKNIS
(TERLAMPIR)
SCAN
Karakteristik Eko-Biologi Sumberdaya Ikan Pelagis di Sekitar Rumpon di WPP-573 (Samudera Hindia LAPORAN
2 LPPT PDF LPPT
Selatan Jawa Hingga Nusa Tenggara) TEKNIS
(TERLAMPIR)
SCAN
Karakteristik Biopopulasi Madidihang (Thunnus albacares) di WPP 572 dan 573 untuk Menunjang LAPORAN
3 LPPT PDF LPPT
Pengelolaan Perikanan Laut Lepas di Wilayah RFMO TEKNIS
(TERLAMPIR)
SCAN
LAPORAN
4 Data Enumerasi Perikanan LPPT PDF LPPT
TEKNIS
(TERLAMPIR)
SCAN
LAPORAN
5 Data Saintifik Perikanan LPPT PDF LPPT
TEKNIS
(TERLAMPIR)
Analisis Sumberdaya
SCAN
Kelautan di WPP 712, 715
Album Prediksi Pasut Tahun 2016, Analisis data VMS, Analisis data radar DESKRIPSI Tim Datin dan Laboratorium Data LAPORAN
5 dalam Rangka P3SDLP
INDESO, dan analisis pemodelan bio geo fisik PDF/WORD/EXCEL/LAINYA Pesisir TEKNIS
Pengelolaan Sumberdaya
(TERLAMPIR)
Kelautan dan Perikanan
Besaran arus di selat Karimata dipengaruhi oleh Laut Tiongkok Selatan
yang dipengaruhi oleh angin monsun SCAN
Kajian Perubahan Monsun Tim Datin dan
Kontribusi selat Sunda ke laut Jawa DESKRIPSI LAPORAN
6 di Perairan Indonesia P3SDLP Laboratorium Jakarta
Besaran arus di samudera Hindia selatan Jawa mengikuti perioda musim PDF/WORD/EXCEL/LAINYA TEKNIS
(MOMSEI) Data Pesisir
(intra-seasonal), yang puncaknya terjadi dua kali pada bulan Feb-Mar (TERLAMPIR)
dan Juli-Agustus
7 Kajian Karakteristik Direvisi menjadi kegiatan kajian berbasis pengolahan data dan analisis P3SDLP DESKRIPSI Tim Datin dan Jakarta SCAN
SCAN
Validasi Daerah Potensial Data dan informasi mengenai keakuratan data PPDPI dengan Wingking Era LAPORAN
1 BPOL PDF BPOL
Penangkapan Ikan menggunakan metode experimental fishing di WPP NRI 714 Rintaka Siwi TEKNIS
(TERLAMPIR)
SCAN
Operasional Oseanografi
Data dan informasi hasil analisis prediksi variabel fisik, kimia dan LAPORAN
2 untuk Prediksi Dinamika BPOL PDF Bayu Priyono BPOL
dinamika populasi di laut TEKNIS
Laut
(TERLAMPIR)
Data dan informasi tingkat validasi citra SAR untuk deteksi kapal dan
SCAN
pola sebaran tumpahan minyak; tingkat korelasi secara otomatisasi data
LAPORAN
3 Validasi Aplikasi INDESO echo SAR dengan data transmitter VMS dan AIS dalam identifikasi kapal BPOL PDF Dendy Mahabror BPOL
TEKNIS
legal dan illegal; analisis penelusuran polluter tumpahan minyak yang
(TERLAMPIR)
terdeteksi melalui citra SAR dan data transmitter AIS.
Data dan informasi kondisi fisik, biokimia dan distribusi potensi SCAN
INDESO Joint Expedition perikanan hasil prediksi dalam bentuk operasional oseanografi yang LAPORAN
4 BPOL PDF Indra Hermawan BPOL
Program telah terverifikasi; data dan informasi citra radar terhadap deteksi TEKNIS
benda laut (kapal, rumpon dan off shore) (TERLAMPIR)
Kajian Dinamika Laut SCAN
Data dan informasi kondisi oseanografi perairan dan eskosistem pesisir,
untuk Mendukung LAPORAN
5 serta pemetaan sumber daya kelautan di Pulau Lirang Kab. Maluku Barat BPOL PDF Teguh Agustiadi BPOL
Pemetaan Potensi TEKNIS
Daya
Sumberdaya Kelautan (TERLAMPIR)
Data dan informasi mengenai sebaran daerah potensi penangkapan ikan
di WPP NRI-711 dengan pendekatan teknologi penginderaan jauh
menggunkaan data tahun 2012-2014; Validasi daerah potensi SCAN
Analisis Sebaran Kapal
penangkapan ikan dengan menggunakan informasi sebaran kapal yang Komang Iwan LAPORAN
6 Ikan di Zona Penangkapan BPOL PDF BPOL
dihasilkan oleh deteksi satelit radar dan validasi ukuran kapal dengan Suniada TEKNIS
Ikan
menggunakan alat GPS tracker; Deteksi kapal ilegal dengan (TERLAMPIR)
menggunakan informasi dari VMS ataupun AIS serta penghitungan
kerugian ekomoni akibat dari adanya kapal ilegal
Data dan informasi kemampuan mangrove dalam beradaptasi terhadap SCAN
Adaptasi Ekosistem
kenaikan muka laut di Kabupaten Dumai,Riau; Data dan informasi LAPORAN
7 Pesisir Terhadap BPOL PDF Nuryani Widagti BPOL
terkait dengan pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan karang di TEKNIS
Perubahan Lingkungan
Taman Nasional Bunaken dan Taman Nasional Taka Bonerate (TERLAMPIR)
SCAN
Prakiraan Daerah
LAPORAN
8 Penangkapan Ikan di Data dan informasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a BPOL PDF Eko Susilo BPOL
TEKNIS
Wilayah Pesisir
(TERLAMPIR)
Leader :
Sunarwan
Sistem Informasi Kelautan (SIK) merupakan perangkat Meterorologi Asuhadi
AWS yang mengukur 5 (lima) parameter lingkungan yaitu Suhu Udara, Anggota : Efi SCAN
Data dan Informasi Tekanan Udara, Arah Angin, Kecepatan Angin dan Curah Hujan. Hasil Noverya M., LAPORAN
1 LPTK PDF LPTK
Meteorologi Laut kalibrasi peralatan AWS hanya menghasilkan 4 (empat) parameter yang Moamer Barata, TEKNIS
layak untuk digunakan yaitu Suhu Udara, Tekanan Udara, Arah dan Zainudin Bahrul, (TERLAMPIR)
Kecepatan Angin Eka Fauziah,
Sarbia, Muh.
Alfiansyah
Diversity of reef Fish Fungsional Groups in Terms of Coral Reef INDONESIAN FISHERIES RESEACRCH JOURNAL, Volume
BPPL Isa Nagib Edrus Muhammad Abrar
Resiliences 22 Number 2 Desember 2016
Aspek Biologi Udang Kelong Pinggir (Penaeus Indicus H. Milne Seminar Nasional Perikanan dan kelautan ke 5 Expo, 26
BPPL Andina Ramadhani Putri Pane
Edwards) di Perairan Kota Langsa NAD September 2016 (UNRI)
Dimas Angga Hedianto, Astri Suryandari, Didik Wahju Dinamika Populasi dan Status Pemanfaatan Udang Windu (Penaeus JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA Volume 22
BP2KSI
Hendro Tjahjo monodon, Fabricus 1789) di Perairan Aceh Timur, Provinsi Aceh Nomor 2 Juni 2016
Agus Arifin Sentosa, Nanang Widarmanto, Ngurah N. Perbedaan Hasil Tangkapan Hiu dari Rawai Hanyut dan Dasar yang JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA Volume 22
BP2KSI
Wiadnyana, Fayakun Satria Berbasis di Tanjung Luar, Lombok Nomor 2 Juni 2017
Amula Nurfiarini, Danu Wijaya, Mujiyanto, Fayakun Satria, Pendekatan Sosial-Ekologi untuk Penilaian Kesesuaian Lokasi JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA Volume 22
BP2KSI
Endi Setiadi Kartamihardja Restocking Panulirus homarus pada Beberapa Perairan di Indonesia Nomor 2 Juni 2018
Amran Ronny Syam, Mujiyanto, Masayu Rahmia Anwar Dugaan Daerah Pemijahan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus, Ruppell, JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA Volume 22
BP2KSI
Putri 1835) di Sekitar Perairan Kepulauan Anambas Nomor 3 September 2016
Efektivitas Penggunaan Berbagai Jenis Tag untuk Mengetahui JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA Volume 22
BP2KSI Danu Wijaya, Fayakun Satria, Endi Setiadi Kartamiharja
Kelangsungan Hidup Lobster Pasir (Panulirus homarus Linnaeus, 1758) Nomor 3 September 2017
Analisis Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Pulau Sebatik, JURNAL KEBIJAKAN PERIKANAN INDONESIA Volume 8
BP2KSI I Nyoman Radiarta, Erlania, Joni Haryadi, Annisya Rosdiana
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara Nomor 1 Mei 2016
Struktur Komunitas Ikan dan Tingkat Trofik di Wilayah Genangan WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP BAWAL Volume 8
BP2KSI Andri Warsa, Kadarwan Soewardi dan Sigid Hariyadi
Waduk Jatigede Prainundasi, Kabupaten Sumedang-Jawa Barat Nomor 1 April 2016
Kesehatan Terumbu Karang dan Struktur Komunitas Ikan di Perairan WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP BAWAL Volume 8
BP2KSI Sri Turni Hartati, Arip Rahman
Pantai Pangandaran, Jawa Barat Nomor 1 April 2016
Masayu Rahmia Anwar Putri, Sri Turni Hartati, Fayakun Kematian Massal Ikan dan Sebaran Parameter Kualitas Air di Teluk WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP BAWAL Volume 8
BP2KSI
Satria Jakarta Nomor 2 Agustus 2016
Adriani Sri Nastiti, Masayu Rahmia Anwar Putri, Sri Turni Hubungan Antara Kelimpahan Meroplankton dengan Kualitas Perairan WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP BAWAL Volume 8
BP2KSI
Hartati di Teluk Jakarta Nomor 2 Agustus 2016
Pemanfaatan teknologi pengendinderaan jauh dan SIG untuk pemetaan Prosiding Simposium Nas KP III Unhas Makassar 7 Mei
BPPBAP Hasnawi. S. Kel
kualitas tanah tambak di Kab Konowe selatan, Sul-Sel 2016 (ISBN 9786027175921)
Prosiding Simposium Nas KP III Unhas Makassar 7 Mei
BPPBAP Ince Ayu k.kadriah Uji Daya Simpan Prototype KIT Vibriosis "RICA"
2016 (ISBN 9786027175921)
Potensi limbah padat tambak udang superintensif sebagai bahan bau Prosiding Simposium Nas KP III Unhas Makassar 7 Mei
BPPBAP Hidayat S Suwoyo
pupuk organik 2016 (ISBN 9786027175921)
BPPBAT Deni Radona Sidih Asih, Jojo Subagja, Rudhy Gustiano Perbaikan Mutu Genetik Ikan Mas Rajadanu Melalui Seleksi JRA Volume 11, Nomor 1 Tahun 2016
Berita Biologi, Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati
Lethal Dissolved Oxygen and Blood Properties of Grey Mullets Mugil ISSN 0126-1754
Vitas Atmadi Ki Tae Kim, Byung Hwa Min, Rudhy
BPPBAT cephalus in Seawater and Freshwater (Oksigen Terlarut Letal dan 636/AU3/P2MI-LIPI/07/2015
Prakoso Gustiano, Young Jin Chang
Gambaran Darah Ikan Belanak Mugil cephalus di Air Laut dan Tawar) Volume 15 Nomor 1, April 2016
Hal 89-94
Jojo Subagja, Irin Iriana Kusmini, Rudhy Performa Ikan Semah (Tor douronensis) Dengan Frekuensi Pakan Yang Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur hal.15-19
BPPBAT Deni Radona
Gustiano Berbeda ejournal-balitbang.kkp.go.id
Wahyulia Astri Elida Rambe, Jojo Subagja, Otong Keragaan Pertumbuhan Larva Ikan Tor tambroides Dengan Pemberian Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur hal.21-25
BPPBAT
Cahyanti Zenal Arifin Pakan Yang Berbeda ejournal-balitbang.kkp.go.id
Adaptasi dan Keragaan Pertumbuhan Populasi Ikan Famili Mugilidae Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur hal.27-35
BPPBAT Jojo Subagja Vitas Atmadi Prakoso
Asal Bengkulu dan Jawa Barat pada Lingkungan Terkontrol ejournal-balitbang.kkp.go.id
Yohanna Hubungan Intensitas Cahaya Alami dan Total Bahan Organik Terhadap Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur hal.139-
BPPBAT Eri Setiadi
Retnaning Pembentukan Volume Flok 146
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 79
NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING
SATKER PENULIS LAINNYA JUDUL KTI
PERTAMA (NO EDISI, TANGGAL, DLL)
Widyastuti ejournal-balitbang.kkp.go.id
Anjang Bangun
BPPBIH Eni Kusrini Potensi Dan Pengembangan Budi Daya Ikan Hias Di Indonesia Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Prasetio
Anjang Bangun
BPPBIH Eni Kusrini dan Shofihar Sinansari Strategi Dan Kebijakan Budi Daya Ikan Hias Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Prasetio
Transformasi Nilai Ikan Hias: Aspek Ekonomi, Aspek Ilmiah, Aspek
BPPBIH Melta Rini Fahmi Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Psikologi, Aspek Kesehatan, Dan Aspek Lingkungan
Pengelolaan Terkontrol Induk Ikan Hias Botia (Chromobotia
BPPBIH Asep Permana Agus Priyadi Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
macracanthus Bleeker)
Pengembangan Budi Daya Ikan Hias Botia (Chromobotia macracanthus
BPPBIH Agus Priyadi Asep Permana Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Bleeker) Di Masyarakat
Pemijahan Dan Pemeliharaan Larva Ikan Pelangi (Famili
Siti Zuhriyyah Mochammad Zamroni, dan Tutik
BPPBIH Melanotaeniidae) Untuk Mendukung Budi Daya Ikan Hias Yang Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Musthofa Kadarini
Berkelanjutan
Sukarman, Siti Murniasih dan Siti Nutrisi Dan Teknologi Pakan Untuk Peningkatan Kualitas Ikan Pelangi
BPPBIH Nina Meilisza Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Subandiyah Kurumoi (Melanotaenia parva)
Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Ikan Cupang Alam Indonesia Melalui
BPPBIH Eni Kusrini Anjang Bangun Prasetio Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Budi Daya Terkontrol
BPPBIH Riani Rahmawati Manajemen Pemeliharaan Larva Cupang Betta imbellis sp. Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Studi Pengalihan Kelamin (Sex Reversal) Sebagai Upaya Untuk
BPPBIH Erma Primanita Hayuningtyas Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Meningkatkan Persentase Ikan Cupang Jantan
BPPBIH Eni Kusrini Pemuliaan Ikan Cupang Alam Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Warna Bunga Rampai Ikan Hias indonesia
Kuswardani Rita Application of MASNUM Wave Model in Indo Pacific Ocean and its International Journal of Science and Research (IJSR)
P3SDLP Qiao Fangli
Tisiana Dwi Verification using Altimeter Data Volume 5 Issue 3 , Maret 2016
Widodo S. Identification of Ocean Currents Potential Energy in Lombok Strait International Journal of Science and Research (IJSR)
P3SDLP Rizal F. Abida, Engki A. Kisnarti2
Pranowo Based on Electric Turbine Scenarios Volume 5 Issue 4 , April 2016
Anastasia R.T.D. Kuswardani, Budi
Widodo S. Ocean-Climate Interaction of South Eastern Indian Oceanfor Tuna International Journal of Science and Research (IJSR)
P3SDLP Nugraha, Dian Novianto, Umi
Pranowo Fisheries & Its Socio-Economy Impacts Volume 5 Issue 4 , April 2016
Muawanah, Hari Prihatno, Weidong Yu
Armyanda Tussadiah, Mega L.
Widodo S. KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS EDDY DI SAMUDERA HINDIA
P3SDLP Syamsuddin, Noir P. Purba & Indah Jurnal Segara vol 11 no 3 Desember 2016
Pranowo SELATAN JAWA
Riyantini
Agustin Rustam, Terry L. Kepel, Restu EKOLOGI DAN STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI TELUK
Mariska A.
P3SDLP Nur Afi Ati, August Daulat, Peter RATATOTOK, MINAHASA TENGGARA, SULAWESI UTARA Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016
Kusumaningtyas
Mangindaan & Andreas A. Hutahaean
Yusmiana Rizky Anggoro Adi, Dino Gunawan
KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR
P3SDLP Puspitaningsih Priyambodo, Candra Dwi Puspita & Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016
PERAIRAN SEDANAU, NATUNA, KEPULAUAN RIAU
Rahayu Hariyanto Triwibowo
Spatial Pattern of Water Quality on Coral Reef Area Around Kaledupa
Hadiwijaya Dini Purbani, Agustin Rustam, Yulius
P3SDLP Island Jurnal Segara vol 11 no 2 Agustus 2016
Lesmana Salim Yulius, Devi Suryono, Joko Prihantono
Abdullah Aman Damai2, Yulius1, Eva PENGEMBANGAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN
J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 23, No.2, Juli 2016:
P3SDLP Dini Purbani Mustikasari1, Hadiwijaya Lesmana BARAT SUMATERA BERBASIS EKONOMI BIRU (Industrial Development
233-240
Salim1 dan Aida Heriati1 1Pusat in Fisheries at West Sumatera Padang Waters Based on Blue Economy
Yulius, Hadiwijaya L Salim dan M. Kajian Kualitas Perairan Lombok Tengah Sebagai Kawasan Konservasi
P3SDLP Agustin Rustam Blue Ekonomi Lombok
Ramdhan Laut Daerah :
Konsep Integrasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Buoy untuk
P3SDLP Novi Susetyo Adi Penny Dyah Kusumaningrum Aplikasi Teknologi Pemantauan Kualitas Perairan
Pemantauan Perairan Waduk dan Danau
Ardiansyah, M. Ramdhan, A. Heriati, H.L KESESUAIAN KAWASAN BUDI DAYA RUMPUT LAUT DI TELUK SALEH,
P3SDLP Yulius Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016
Salim, D. Purbani,S.N. Amri & T. Arifin KABUPATEN SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT
Perbandingan Antara Informasi Suhu Permukaan Laut dari Data Satelit Bumi Lestari Jurnal Lingkungan Hidup (Journal of
BPOL Komang Iwan Suniada -
dengan Hasil Pemodelan di WPP NRI-716 Envirnment) Vol. 16 No. 1 : 32-37 ISSN 1411-9668
Effect of High Sedimentation Rates on Surface Sediment Dynamics and
BPOL Frida Sidik David Neil, Chaterine E. Lovelock Marine Pollution Bulletin - April 2016
Mangrove Growth in The Porong River, Indonesia
Eko Susilo, Amandangi Variasi bulanan daerah prediksi penangkapan ikan di wilayah Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan daerah aliran
BPOL Komang Iwan Suniada
Wahyuning Hastuti pengelolaan perikanan RI 711 sungai ke 2
Dapatkah Siklon Tropis Picu Peningkatan Konsentrasi Klorofil-a (Studi Prosiding Seminar nasional Penginderaan Jauh 2016
BPOL Eko Susilo Sri Hadianti
Kasus Siklon Tropis LAM) ISBN 978-979-1458-99-3
Amandangi Wahyuning Komang Iwan Suniada, Eko Susilo, Distribusi Sebaran Kapal Ikan dan Kaitannya dengan Daerah Potensial Prosiding Seminar nasional Penginderaan Jauh 2016
BPOL
Hastuti Aldino Jusach Saputra Penangkapan Ikan Berdasarkan Citra Satelit di WPP-NRI 711 ISBN 978-979-1458-99-3
Fikrul Islamy, Sri Hadianti, Aldino Thermal Front pada Musim Timur di laut Sawu Tahun 2015 Prosiding Seminar nasional Penginderaan Jauh 2016
BPOL Rizki Hanintyo
Jusach, RM Putra Mahardika Berdasarkan Citra Satelit Aqua-Terra MODIS Level 2 ISBN 978-979-1458-99-3
Aldino Jusach, Fikrul Islamy,RM Variasi SPL, Klorofil a dan NPP pada Lokasi Daerah Penangkapan Ikan Prosiding Seminar nasional Penginderaan Jauh 2016
BPOL Rizki Hanintyo
Putra Mahardika, Sri Hadianti (Studi Kasus WPP 714, 716, 718) ISBN 978-979-1458-99-3
Prosiding Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian
Amandangi Wahyuning Struktur Komunitas Plankton Saat Air Pasang di Kawasan Estuari Perikaanan dan Kelautan 2016
BPOL Yuli Pancawati, I Nyoman Surana
Hastuti Perancak, Bali Jilid II: Manajemen Sumberdaya Perikanan
ISSN: 2477-6327
2nd International Conference of Indonesian Society for
Remote Sensing (ICOIRS) 2016
Comparison of Chlorophyll-a Measurement Using Spatial Imagery and
BPOL Rizki Hanintyo Eko Susilo IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science Vol. 47
Numerical Model in Bali Strait
No. 1
doi: 10.1088/1755-1315/47/1/012010
Neviaty Putri Zamani, Dedi Changes In soft Coral Sarcophton sp. Abudance and ctotoxicity at
P3DSPBKP Hedi Indra Januar AIMS Environmental Science, 3 (2): 239-248
Soedarma and Ekowati Chasanah volcanic CO2 seeps in Indonesia
North-South Biodiscovery Research Collaboration of Indonesian Sponge
J Scientometric Res
P3DSPBKP Hedi Indra Januar - and Soft Coral : A Bibliographic Analysis of Publications Over the Las
Jan-Apr 2016 Vol 5 Issue 1
Two Decades
Agustinus Robert Uria, Dewi Metagenomics Guided Mining of Commercially Useful Biocatalysts
P3DSPBKP Agustinus Robert Uria Advances in Food and Nutrition Research, Volume 78
Seswita Zilda from Marine Microoganisms
Nandang Priyanto, Ajeng
Kurniasari Putri, Novalia
Spatial Distribution and Seasonal Variation of the Trace Hazardous Marine Pollution Buletin
P3DSPBKP Tuti Hartati Siregar Rachmawati, Radestya
Element Contamination in Jakarta Bay, Indonesia 110 (2016) 634646
Triwibowo, Larissa Dsikowitzky,
Jan Schwarzbauer
Dina Fransiska, Muhamad Formulasi hydrogel dari kappa dan iota karaginan untuk bahan Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Bagus Sediadi B.U.
Darmawan dan Wahyu Rahmat pembalut luka Perikanan No. 1 Vol. 11 Tahun 2016
Irma Hermana, dan Ninoek Keberadaan v. parahaemolyticus patogenik pada udang tambak yang Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Arifah Kusmarwati
Indriati berasal dari pantai utara jawa Perikanan No. 1 Vol. 11 Tahun 2016
Irma Hermana dan Radestya Perubahan parameter sensori dengan metode Demerit Point score pada Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Farida Ariyani
Triwibowo penurunan kesegaran ikan patin Perikanan No. 1 Vol. 11 Tahun 2016
Ekowati Chasanah , Achmad Isolasi dan karakteristik kolagen dari teripang gama (Stichopus Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Yusro Nuri Fawzya
Poernomo dan M.H. Khirzin variegatus) Perikanan No. 1 Vol. 11 Tahun 2016
Bagus Sediadi Bandol Utomo,
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Rodiah Nurbaya Sari Jamal Basmal, Ema Hastarini, Pemurnian minyak ikan patin dari hasil samping pengasapan ikan patin
Perikanan No. 2
Rinta Kusumawati
Karakteristik pengeringan dan model matematik kurva pengeringan Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Diini Fithriani Luthfi Assadad dan Zaenal Arifin
Rumput Laut Eucheuma cotonii dari Lontar Banten Perikanan No. 2
Devi Ambarwaty Identifikasi mikroba lipolitik dari limbah cair surimi dan pengalengan Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Singgih Wibowo
Oktavia rajungan Perikanan No. 2
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Jamal Basmal Irma Hermana, dan Sardino Pemanfaatan Ampas Padat Ekstraksi Agar Kertas Untuk Pupuk Organik
Perikanan No. 2
Theresia Dwi Syamdidi, Asmanah, dan Sakinah Pembuatan Analog Cumi-Cumi dari Surimi Ikan Patin (Pangasius Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP
Suryaningrum Haryati hypopthalmus) dengan Menggunakan Berbagai Jenis Tepung Perikanan No. 2
Aktivitas antibakteri dan sitotoksitas spons, karang lunak dan ascidian
Rini Susilowati dan Hedi Indra Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Asri Pratitis sebagai biomarker pada efektivitas konversi di Taman Wisata Perairan
Januar Perikanan No. 2
Laut Banda
Kelimpahan Fitoplankton penyebab HAB di perairan teluk lampung Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Giri Rahmad Barokah Ajeng Kurniasari Putri, Gunawan
pada musim barat dan musim timur Perikanan No. 2
Syamdidi, Yusma Yenni, dan Pembuatan serat nano dari komposit kitosan PVA melalui Proses Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
P3DSPBKP Muhamad Darmawan
Singgih Wibowo Electrospinnin Perikanan No. 2
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Diini Fithriani dan Rodiah Biodegradasi Menggunakan Bioremedian Bakteri dan Mikroalga
P3DSPBKP Devi A. Oktavia Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Nurbaya Sari Chlorella sp.
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Nurrahmi Dewi Penapisan Senyawa Hemagglutinin dari Makroalga Asal Perairan
P3DSPBKP Khaerunnisa dan Atiek Soemiati Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Fajarningsih Manado
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Pengaruh Proses Sonikasi Terhadap Perolehan Pigmen Mikroalga
P3DSPBKP Diini Fithriani - Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Nannochloropsis sp. dan Phorpyridium sp.
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Uji Stabilitas Antioksidan Ekstrak Spirulina Sebagai Bahan Fortifikasi
P3DSPBKP Sugiyono Pujoyuwono M Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Olahan Produk Perikanan
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Ema Hastarini, dan Diah L. Potensi Minyak Ikan Kasar dari Hasil Samping Industri Pengolahan Filet
P3DSPBKP Rodiah Nurbaya Sari Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Ayudiarti Ikan Patin Menjadi Minyak Ikan Layak Konsumsi
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Ema Hastarini, dan Rodiah Pengaruh Penggunaan Adsorben Terhadap Karakteristik Minyak Ikan
P3DSPBKP Diah Lestari Ayudiarti Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Nurbayasari Patin Murni
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Muhamad Darmawan dan Singgih
P3DSPBKP Rinta Kusumawati Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Patin Berbasis Zero Waste Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Wibowo
Kelautan
Prosiding Jilid III Teknologi Hasil Perikanan: Seminar
Ema Hastarini, Subaryono, Diah
P3DSPBKP Bagus SBU Kharakteristik Susut Hasil Pasca Panen Perikanan di Ambon Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan
Ikasari
Kelautan
Keunggulan Sub Sektor Perikanan Dan Pariwisata Bahari Dalam Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11 No.
PPSEKP Mira Cornelia Witomo
Struktur Perekonomian Wilayah Pesisir 1 Tahun 2016
Penilaian dan identifikasi faktor penyebab risiko usaha perikanan Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11 No.
PPSEKP Lindawati Rikrik Rahadian
tangkap (studi kasus di kabupaten sambas) 1 Tahun 2016
Maulana Firdaus, Rizky prilian Estimasi Kerugian Nelayan Dan Pembudidaya Ikan Akibat Reklamasi Di Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11 No.
PPSEKP Andrian Ramadhan
Wijaya dan Irwan Muliawan Teluk Jakarta 1 Tahun 2016
Tingkat Kesejahteraan Nelayan Skala Kecil Di Kabupaten Indramayu Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11 No.
PPSEKP Riesti Triyanti Maulana Firdaus
Berdasarkan Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan 1 Tahun 2016
Riesti Triyanti dan Nendah DOMINANSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KOTA Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11 No.
PPSEKP Christina Yuliaty
Kurniasari KENDARI Studi Kasus : Nelayan Bugis Makassar 1 Tahun 2016
Subhechanis Saptanto, Hertria Analisis Preferensi Konsumsi Ikan Menghadapi Natal 2015 dan Tahun Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
PPSEKP Siti Hajar Suryawati
Maharani Putri Baru 2016 Vol 6 No.1 Tahun 2016
Achmad Zamroni dan Fatriyandi Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
PPSEKP Irwan Muliawan Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Budidaya Ikan Bandeng di Gresik
Nur Priyatna Vol 6 No.1 Tahun 2016
Identifikasi Keragaan Penerapan Teknologi Dan Analisis Kelayakan
PPSEKP Rismutia Hayu Deswati Hikmah Buletin Marina Volume 2 No. 1 Tahun 2016
Usaha Pengolahan Ikan Tuna Di Kabupaten Pacitan
Rizki Muhartono, dan Siti Hajar Pengembangan Energi Terbarukan Pada Pulau-Pulau Kecil : Suplai dan
PPSEKP Mira Buletin Marina Volume 2 No. 1 Tahun 2016
Suryawati Demand
1. Peningkatan produktivitas
induk semah yang diberi
pakan bersalut (coating)
vitamin E dapat dilihat dari
frekuensi induk yang ovulasi
meningkat dari 20% menjadi
60%. Transfer teknologi
terbukti dari petugas di
UP3UD Kab. Kerinci, Prop.
Jambi sudah dapat
Kelti Perbenihan
menentukan induk yang siap
dan Genetika
Teknologi Budidaya Ikan 1. BBIS Sei menerima rangsangan hormon
Merupakan suatu bentuk teknologi perbenihan Populasi
Domestikasi di Sumatera Tibun, Kampar, dan menentukan waktu ikan LAPORAN
Ikan Baung dan Ikan Semah dengan melakukan BPPBAT/
(Aplikasi Teknologi Prop. Riau memijah dari suntikan PAKET
1 beberapa perlakuan diantaranya dengan Kelompok BPPBAT
Perbenihan Ikan Baung di BBIS 2. UP3UD Kab. terakhir (latency time). Benih TEKNOLOGI
pemberian pakan bersalut vitamin E maupun Fungsional
Sei Tibun, Kampar dan Ikan Kerinci, Prop. ikan semah yang dihasilkan (Terlampir)
hormon estradiol 17 (Ir.Anang Hari
Semah di BBI Kab. Kerinci) Jambi sudah mencapai 13.000 ekor
Kristanto, M.Sc.,
2. Pada ikan baung, frekuensi
Ph.D.)
induk ikan matang gonad yang
diberi pakan bersalut (coating)
hormon estradiol 17
meningkat dari 10% menjadi
50%. Demikian pula dengan
benih yang dihasilkan lebih
dari 10.000 ekor. Transfer
teknologi pembenihan ikan
baung telah dapat di lakukan
oleh petugas BBIS Sei Tibun
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 102
LOKASI LOKASI SATKER DOKUMENTASI
NO JUDUL KEGIATAN DESKRIPSI OUTPUT KEUNGGULAN
KEGIATAN DATA/PJ IKU PELAKSANA KEGIATAN
Kab. Kampar, Prop. Riau yang
ditunjukan dengan
peningkatan frekuensi induk
memijah dan benih yang
dihasilkan
KEUNGGULAN
JUMLAH PESERTA PENANGGUNG KEUNGGULAN TEKNOLOGI
NO LOKASI SOSIALISASI WAKTU SOSIALISASI TEKNOLOGI SAAT INI SATKER PELAKSANA
SOSIALISASI JAWAB SEBELUMNYA (2015)
(2016)
1 Kota Padang, Sumatera Barat P3SDLP
2 Pemalang, Jawa Tengah P3SDLP
3 Banyuwangi, Jawa Timur P3SDLP
4 Kendal, Jawa Tengah P3SDLP
5 Malang, Jawa Timur P3SDLP
6 Pasuruan, Jawa Timur P3SDLP
7 Gunung Kidul, Yogyakarta P3SDLP
8 Pandeglang, Banten P3SDLP
9 Lebak, Banten P3SDLP
10 Rembang, Jawa Tengah P3SDLP
11 Kota Batam, Kep Riau P3SDLP
12 Pacitan, Jawa Timur P3SDLP
13 Kota Probolinggo, Jawa Timur P3SDLP
14 Penajam Paser Utara, Kalimantan P3SDLP
Timur
15 Indramayu, Jawa Barat P3SDLP
16 Karawang, Jawa Barat P3SDLP
17 Bengkulu, Bengkulu P3SDLP
18 Bekasi, Jawa Barat P3SDLP
19 Banjar, Kalimantan Selatan P3SDLP
20 Lombok Timur, NTB P3SDLP
21 Pangkal Pinang, Bangka Belitung P3SDLP
22 Belitung, Bangka Belitung P3SDLP
23 Balikpapan, Kalimantan Timur P3SDLP
24 Tanjung Jabung Barat, Jambi P3SDLP
25 Kota Kupang, NTT P3SDLP
26 Kab Kupang, NTT P3SDLP
27 Kubu Raya, Kalimantan Barat P3SDLP
28 Mempawah, Kalimantan Barat P3SDLP
m) IK 13 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya
Target : 18
Realisasi : 18
% : 100,00
NO SATKER KETERANGAN
1 SEKRETARIAT Perangkat Pengolah data dan Informasi
2 P4 Docking Kapal Bawal Putih 3
3 BBPPBL
4 BPPL
5 BP3U
6 BP2KSI
7 BPPBAP Pembangunan Hatchery Kepiting
8 BPPBAT Renovasi Gedung/ Bangunan
9 BPPBIH Laporan Sarpras BPPBIH
10 BPPI Pembangunan Pagar
11 LPPT Pengadaan Peralatan Laboratorium
12 LPPBRL Pembangunan Lab Kualitas Air
13 P3SDLP
1. Pengadaan Peralatan Laboratorium
14 BPOL 2. Pembangunan Pagar
3. Pengadaan Research Buoy
1. Perangkat Pengolah data dan Informasi
15 LPSKP 2. Peralatan Pendukung Penelitian
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1. Sewa kendaraan operasional kantor
2. Pemeliharaan kendaraan roda 4
3. Pemeliharaan speedboat
4. Pengadaan alat pengolah data
16 LPTK 5. Perbaikan tower radar
6. Pemeliharaan gedung dan bangunan
7. Perencanaan pembangunan laboratorium konservasi laut
8. Pengadaan mesin speedboat penunjang pemantauan
9. Pengadaan penunjang fasilitas operasional radar pantai
JANGKA
JUDUL MITRA
NO NO KERJASAMA WAKTU TUJUAN KERJASAMA RUANG LINGKUP KERJASAMA
KERJASAMA/JEJARING KERJASAMA
KERJASAMA
Peranan Pemuliaan Ikan
Dalam Mendukung
Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 2016 tentang
Percepatan Pembangunan
Industri Perikanan
1 Jejaring Pemuliaan Ikan DJPB 1 Tahun Balai dan Dinas
Nasional, khususnya dalam
hal peningkatan produksi
perikanan budidaya,
melakukan inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi
budidaya perikanan.
mempertemukan antara
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk
2 Jejaring Pakan Ikan DJPB 1 Tahun Balai dan Dinas
mencari alternatif bahan
baku yang ketersediaannya
berlimpah di alam.
1. Basis biologis budidaya spesies
lokal (Osphronemus goramy dan
Oxyeleotris marmorata),
intensifikasi ekologis sistem
budaya (Duckweed sebagai phyto-
Research cooperation for remediasi dan pakan ikan), dan
valorization of locl manajemen kesehatan
3 biodiversity, domestication Institut derecherche pour le developpement the goverment of the republic of france 17 Desember 2015 - 31 Desember 2016 2. Penguatan kerjasama ilmiah
and sustainable aquaculture para Pihak melalui pengalihan dan
in Indonesia pertukaran informasi ilmiah dan
teknis (seminar, lokakarya dan
pertemuan), pelatihan jangka
pendek atau jangka panjang dan
pendidikan.
3. Penyediaan peralatan penelitian;
(1) Penyiapan tenaga peneliti
sesuai dengan bidang dan tujuan
penelitian dalam perjanjian ini. (2)
Pengumpulan dan pengolahan data
Pengelolaan perikanan dan Dinas kelautan dan Pengelolaan Perikanan dan aktivitas penangkapan ikan di
konservasi sumber daya ikan perikanan 955/P4/KKP/PKS/V/2016 13 Mei 2016 - 12 Konservasi Sumber Daya perairan kabupaten Bengkalis. (3)
4
di perairan kabupaten kabupaten 523/DKP-SEKR/V/2016/532 Mei 2019 Ikan di Perairan Kabupaten Rekomendasi dan upaya
Bengkalis Bengkalis, Riau Bengkalis pengelolaan perikanan, pemulihan
dan konservasi sumberdaya ikan di
perairan kabupaten Bengkalis. (4)
Bidang lainnya yang dianggap
perlu untuk ditindaklanjuti dan
1. BPBAL Lombok,
NTB
2. BPIUUK
Karangasem
3. Balai Perikanan
Budidaya Air Payau
Takalar, Sulawesi
Selatan
meningkatkan koordinasi
4. Balai Perikanan
secara efektif dan efisien
Budidaya Laut
serta berkesinambungan
Batam, Kepulauan
dalam kegiatan pemuliaan
Riau Pemuliaan Abalon Haliotis
1 Jejaring Pemuliaan Abalon 20/KEPMEN-KP/2015 1 Tahun ikan guna mendukung
5. Fakultas squamata
keberhasilan produksi
Perikanan dan Ilmu
induk unggul dan benih
Kelautan
bermutu, perlu dibentuk
Universitas
jejaring pemuliaan ikan
Hasanudin,
Sulawesi Selatan
6. Fakultas
Perikanan dan Ilmu
Kelautan
Universitas
Haluoleo, Sulawesi
Tenggara
1. Balai Besar
Perikanan
Budidaya Laut
(BBPBL) Lampung
2. Balai Perikanan
Budidaya Air Payau
(BPBAP) Situbondo, meningkatkan koordinasi
Jawa Timur secara efektif dan efisien
3. Balai Perikanan serta berkesinambungan Pemuliaan Kerapu Macan
Budidaya Laut dalam kegiatan pemuliaan (Epinhepelus fuscoguttatus) dan
2 Jejaring Pemuliaan Kerapu (BPBL) Batam, 20/KEPMEN-KP/2015 1 Tahun ikan guna mendukung Kerapu Bebek (Cromileptes
Kepulauan Riau keberhasilan produksi altivelis)
4. Balai Perikanan induk unggul dan benih
Budidaya Laut bermutu, perlu dibentuk
(BPBL) Lombok, jejaring pemuliaan ikan
Nusa Tenggara
Barat
5. Balai Perikanan
Budidaya Laut
(BPBL) Ambon,
Maluku
BBPBAP Jepara, meningkatkan koordinasi Pemuliaan Bandeng (Chanos
3 Jejaring Pemuliaan Bandeng 20/KEPMEN-KP/2015 1 Tahun
BPBAP Ujung Batee secara efektif dan efisien chanos F)
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 120
JANGKA
JUDUL MITRA
NO NO KERJASAMA WAKTU TUJUAN KERJASAMA RUANG LINGKUP KERJASAMA
KERJASAMA/JEJARING KERJASAMA
KERJASAMA
Aceh, BPBAP serta berkesinambungan
Situbondo, BPBAP dalam kegiatan pemuliaan
Takalar Sulsel, ikan guna mendukung
BPPBAP Maros, keberhasilan produksi
Sulsel, BBIP induk unggul dan benih
Cigarondong, bermutu, perlu dibentuk
Banten jejaring pemuliaan ikan
- Memperkuat upaya
perlindungan sumber daya - Penyelenggaraan kegiatan
perikanan tuna dan penelitian perikanan tuna dan
sejenisnya di Samudera sejenisnya di Samudera Hindia
Penelitian dan penerapan Hindia - Pelatihan dan kampanye publik
ilmu pengetahuan - Meningkatkan peranan tentang penggunaan Circle Hook
Yayasan World
pengelolaan sumberdaya 001/LP2T/KKP/PKS/XI/2016 dan nomor 406/WWF-ID/LGL- masyarakat perikanan untuk mengurangi hasil tangkapan
1 Wild Fund (WWF) 1 Tahun
perikanan tuna dan PJJ/X/2016 dalam upaya mendukung samping (by catch) pada perikanan
Indonesia
sejenisnya di Samudera perlindungan dan rawai tuna
Hindia pengelolaan sumber daya - Penyelenggaraan kegiatan
perikanan tuna dan diseminasi hasil penelitian
sejenisnya secara - Pelaksanaan publikasi bersama
berkelanjutan di Samudera - Pemanfaatan sarana dan fasilitas
Hindia.
Koordinasi, persiapan
Operasional Kapal untuk
pelayaran riset selama 12
Cruise Kegiatan Penelitian Koordinasi, persiapan pelayaran
hari kalender untuk
dan Observasi Kelautan di riset selama 12 hari kalender
melaksanakan kegiatan
Perairan Selat Sunda, Pusat Penelitian Nomor. 30/Balitbang KP.3/PPK/PL.420/IV/2016 20-05-2016 s.d untuk melaksanakan kegiatan
1 penelitian dan observasi
Karimata, Makassar dan, Oseanografi LIPI Nomor : B-1163/IPK.2/KS/IV/2016 30 Juni 2016 penelitian dan observasi kelutan di
kelutan di Perairan Selat
Lombok, Samudera Hindia Perairan Selat Sunda, Karimata dan
Sunda, Karimata dan
Selatan Jawa dan Laut Banda Samudera Hindia Selatan Jawa
Samudera Hindia Selatan
dengan KR. Baruna Jaya VIII
Jawa
Mengadakanp pemanfaatan
Pemanfaatan Bersama memanfaatkan PLTAL untuk
1 tahun (8-8- bersama Prototipe
Prototipe Pembangkit Listrik Pusat Pelayanan Nomor. 02/BALITBANGKP/KKP/PKS/VIII/2016 mendukung kegiatan pemasangan
2 2016 s.d 7-8- Pembangkit Listrik Tenaga
Tenaga Arus Laut (PLTAL)- Teknologi BPPT Nomor :142/PKS/PB/BPPT/VIII/2016 dan uji coba pembangkit listrik
2017) Arus Laut (PLTAL)- Twin
Twin Turbine tenaga arus laut- twin turbine
Turbine
1 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumber Daya, Potensi Produksi dan Kapasitas Penangkapan di WPP 571 (Selat Malaka)
2 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 572 (Samudra Hindia Barat Sumatera)
3 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 573 (Samudra Hindia Selatan Jawa)
4 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumber Daya, Potensi Produksi dan Kapasitas Penangkapannya di WPP 711 (Laut Tiongkok Selatan)
5 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 712 (Laut Jawa)
6 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 713 (Selat Makassar)
7 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 714 (Laut Banda dan Teluk Tolo)
8 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 715 (Teluk Tomini)
9 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 716 Laut Sulawesi
10 BPPL Penelitian Karakteristik Biologi Perikanan, Habitat Sumber Daya dan Potensi Produksi Sumber Daya Ikan di WPP 717 Teluk Cenderawasih dan Samudra Pasifik
Struktur dan Karakteristik Perikanan Pukat Cincin (Purse Seine) di Samudera Hindia untuk Menunjang Pengelolaan Perikanan Laut
1 LPPT
Lepas di Wilayah RFMO
Karakteristik Eko-Biologi Sumberdaya Ikan Pelagis di Sekitar Rumpon di WPP-573 (Samudera Hindia Selatan Jawa Hingga Nusa
2 LPPT
Tenggara)
Karakteristik Biopopulasi Madidihang (Thunnus albacares) di WPP 572 dan 573 untuk Menunjang Pengelolaan Perikanan Laut
3 LPPT
Lepas di Wilayah RFMO
4 LPPT Data Enumerasi Perikanan
5 LPPT Data Saintifik Perikanan
REKOMENDASI KEBIJAKAN
1 PPSEKP ANALISIS KEBIJAKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PEMBANGUNAN KP
KEGIATAN
TUGAS
IZIN BELAJAR
NO SATKER NAMA BELAJAR BUKTI DOKUMEN (SK/SERTIFIKAT DLL)
(ON-GOING DIKLAT KURSUS BIMTEK
(ON-GOING
DAN BARU)
DAN BARU)
1 P4 Ir. Iswari Ratna Astuti
2 P4 Ulfah Fayumi, S.Pi
Prasetyowati Lesmana
3 P4
Susanto, A.Md
Muhammad Aris
4 P4
Nurcholis, S.E
Susanna Purna Dewi
5 P4
Suharto, A.Md
6 P4 Sandi Wibowo, S.T
Iwan Malhani Al
7 P4
Wazzan, S.Pi
8 P4 Marlea Oktaviani
Retno Sari Widyanti,
9 P4
A.Md
Andhika Prima
10 P4
Prasetyo, S.Pi
11 P4 Rasidi, S.Si, M.Si
Berbudi Wibowo, A.Pi,
12 P4
M.T
13 P4 Hatim Albasri, S.Pi
14 P4 Niken Winarsih, S.E
15 P4 Agus Setiyawan, S.St.Pi
Rita Rachmawati, S.Pi,
16 P4
M.Si
17 P4 Lolita Thesiana, S.Si
Program S3
1 BPPL Erfin Nurdin
IPB (on going)
Program S2
2 BPPL Prihatiningsih
IPB (on going)
Program S3
3 BPPL Teguh Nugroho
IPB (on going)
Program S2
4 BPPL Moh. Fauzi
IPB (on going)
Program S.2
5 BPPL Duranta Kembaren
IPB (Baru)
6 BPPL Tirta Danu Pra jab Gol III
7 BPPL Heri Widiyastuti Pra jab Gol III
Jab Fung
8 BPPL Andina
Peneliti Pertama
Diklat
Debora Ayu
1 BPPBAP Prajabatan
Christyandari, A.Md
Golongan II
Diklat
Laode Muhamad Hafizh
2 BPPBAP Prajabatan
Husuri,A.Md
Golongan II
3 BPPBAP Dr. Tarunamulia, S.T, Training Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 190
KEGIATAN
TUGAS
IZIN BELAJAR
NO SATKER NAMA BELAJAR BUKTI DOKUMEN (SK/SERTIFIKAT DLL)
(ON-GOING DIKLAT KURSUS BIMTEK
(ON-GOING
DAN BARU)
DAN BARU)
M.Sc
Diklat Monev.
Rahmadhany Natsir,
4 BPPBAP Kinerja
S.Sos
Angkatan I
Diklat
5 BPPBAP Hawasia, SAP Manajemen ASN
angkatan I 2016
6 BPPBAP Dr. Rosmiati,S.Si,M.Sc Bimtek PBJ
7 BPPBAP Husain Workshop Kehumasan
Bimo Adi Diklat Analisis Jabatan (ANJAB) angkatan
8 BPPBAP
Prianggoro,A.Md II tahun 2016
Diklat
Muhammad Hafid Fungsional
9 BPPBAP
Masruri,S.Si Peneliti tingkat
Pertama
Izin Belajar
10 BPPBAP Ilham
biaya sendiri
11 BPPBAP Makmur, S.Pi Izin Belajar S2
Bimtek Fungsional
12 BPPBAP Kasmawati, SE
arsiparis
Bimtek Fungsional
13 BPPBAP Ahmad Abdullah
arsiparis
Admi Athirah Muchlies,
14 BPPBAP Izin Belajar S2
S.Pi,
Diklat
Ruzkiyah Asaaf, S.Si, Fungsional
15 BPPBAP
M.Si Peneliti Tingkat
Lanjutan
Diklat
Fungsional
16 BPPBAP A. Tenriulo,S.Si
Peneliti Tingkat
Lanjutan
Diklat
Fungsional
17 BPPBAP Rezki Antoni, S.S.Kel
Peneliti Tingkat
Lanjutan
Pelatihan Nasional
18 BPPBAP Dr. Ince Ayu Khairana Audit Internal ISO
17025
Diklat
Early Septiningsih, Fungsional
19 BPPBAP
S.Pi,M.Si Peneliti Tingkat
Lanjutan
Diklat
Fungsional
20 BPPBAP Makmur,S.Pi
Peneliti Tingkat
Lanjutan
21 BPPBAP Dr. Ince Ayu Pelatihan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
22 BPPBAP Muhammad Chaidir Pelatihan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Ijin Belajar
1 LP2T Dian Novianto (Universitas
Udayana)
Tugas Belajar
2 LP2T Ririk Kartika S. (Universty of
Tasmania)
Data Assessment Workshop ACIAR Project
3 LP2T Arief Wujdi
FIS/2009/059 (Bali)
Ijin Belajar
4 LP2T Andi Bahtiar (Universitas
Udayana)
Diklat
5 LP2T Ollyvia Maria Christy Prajabatan
Golongan II
Diklat
Ramon Rahmanov
6 LP2T Prajabatan
Zedta
Golongan III
Diklat
7 LP2T Maya Agustina Prajabatan
Golongan III
Ijin Belajar
8 LP2T Hety Hartay (Universitas
Udayana)
9 LP2T Fathur Rochman Ijin Belajar
Tubagus Solihuddin,
1 P3SDLP S3 SK
MT
Salvienty Makarim, S.Si,
2 P3SDLP S3 SK
M.Sc
Syahrial Nur Amri,
3 P3SDLP S3 SK
S.Kel, M.Si
Utami Retno
4 P3SDLP S3 SK
Kadarwati, M. Sc
Dino Gunawan
5 P3SDLP S3 SK
Pryambodo, M.T
6 P3SDLP Candra Dwi Puspita, ST S2 SK
Herlina Ika Ratnawati,
7 P3SDLP S2 SK
S.Si
Muhammad Ramdhan,
8 P3SDLP S3 SK
ST, MT
Mariska Astrid
9 P3SDLP S2 SK
Kusumaningtyas, S.Si
10 P3SDLP August Daulat, S.St.Pi S2 SK
L.P.A. Savitri Chitra
11 P3SDLP S3 SK
Kusuma, M.Si
Nur Azmi Ratna S, ST,
12 P3SDLP S3 SK
M.Sc
Dwiyoga Nugroho, ST,
13 P3SDLP S3 SK
MT
Rinny Rahmania, S.Pi,
14 P3SDLP S3 SK
M.Si
Niken Financia G, S.Si,
15 P3SDLP S3 SK
M.Si
Marza Ihsan Marzuki,
16 P3SDLP S3 SK
MT
Budhi Gunadharma G,
17 P3SDLP S3 SK
ST, MM
Johan Risandi, S.Kel,
18 P3SDLP S3 SK
M.Sc
19 P3SDLP Fallia Maunentia, SH S2 SK
20 P3SDLP Anwar Rizal, ST S2 SK
21 P3SDLP Ratna Kurnia Tyas Asih S1 SK
22 P3SDLP Terry L. Kepel S3 SK
diklat
1 LPSDKP Koko ondara SERTIFIKAT
prajabatan
diklat
2 LPSDKP guntur adhi rahmawan SERTIFIKAT
prajabatan
diklat
3 LPSDKP wisnu arya gemilang SERTIFIKAT
prajabatan
diklat
4 LPSDKP ulung jantama SERTIFIKAT
prajabatan
diklat
5 LPSDKP Ruzana dhiaudin SERTIFIKAT
prajabatan
6 LPSDKP Herdiana Mutmainah Diklat SERTIFIKAT
Program Studi
1 P3DSPBKP Suryanti, S.Pi, M.Si SK Tugas Belajar
S3
Program Studi
2 P3DSPBKP Ellya Sinurat, M.Si SK Tugas Belajar
S3
Endar Marraskuranto, Program Studi
3 P3DSPBKP SK Tugas Belajar
M.Si S3
Program Studi
4 P3DSPBKP Hedi Indra Januar, M.Si SK Tugas Belajar
S3
Fera Roswita Dewi, Program Studi
5 P3DSPBKP SK Tugas Belajar
M.Si S3
Program Studi
6 P3DSPBKP Agusman, S.Pi SK Tugas Belajar
S2
Radestya Tri Wibowo, Program Studi
7 P3DSPBKP SK Tugas Belajar
S.Pi S2
Program Studi
8 P3DSPBKP Asri Pratitis, S.Pi SK Tugas Belajar
S2
Program Studi
9 P3DSPBKP Gintung Patantis, S.Kel SK Tugas Belajar
S2
Program Studi
10 P3DSPBKP Ifah Munifah, M.Si SK Ijin Belajar
S3
Program Studi
11 P3DSPBKP Nurhayati, S.Si SK Ijin Belajar
S2
Program Studi
12 P3DSPBKP Netty Mulyawati, A.Md SK Ijin Belajar
S1
Program Studi
13 P3DSPBKP Ade Fitri Amalia, A.Md SK Ijin Belajar
S1
14 P3DSPBKP Sihono,S.T.P Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Sertifikat Nomor :
Lampiran Laporan Kinerja
BALITBANG KP 2016 | 198
KEGIATAN
TUGAS
IZIN BELAJAR
NO SATKER NAMA BELAJAR BUKTI DOKUMEN (SK/SERTIFIKAT DLL)
(ON-GOING DIKLAT KURSUS BIMTEK
(ON-GOING
DAN BARU)
DAN BARU)
Tingkat Pertama 011/DJFP/TK.Pertama/XI/LIPI/2016
Diklat Fungsional Penjenjangan
Sertifikat No. 21/Pusbindiklatren-LPEM FEB
15 P3DSPBKP Zilfia Nora, M.Si Perencana Tingkat Pertama Angkatan
UI/FPP Pertama-XLIII/2016.
XLIII
16 P3DSPBKP Nugroho Aji, M.Si Pelatihan Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 Sertifikat Nomor: PUB/0282/XVI
Pelatihan Pemahaman SNI ISO/IEC
17 P3DSPBKP Triyono S, MT Sertifikat Nomor: PUB/0283/XVI
17025:2008
Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium
Dedi Noviendri, M.Si, Cet. No. MSI-2015-0525-T17025/14. Tanggal 15
18 P3DSPBKP sesuai SNI ISO/IEC
Ph.D Juni 2016
17025:2008
Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium
Cet. No. MSI-2015-0525-T17025/14. Tanggal 15
19 P3DSPBKP Umi Annisah, M.I.L sesuai SNI ISO/IEC
Juni 2016
17025:2008
Pendidikan dan Pelatihan Monitoring STTPP Nomor :
20 P3DSPBKP Restha Aristianty dan Evaluasi Kinerja 054/BPSDMKP.03/DL.130/IV/2016
Angkatan I
Diklat
Giri Rohmad Barokah, Prajabatan STTPP Nomor: 00002180/DIKLAT PRAJABATAN
21 P3DSPBKP
S.Pi CPNS Gol III III/032/3213/LAN/2016
Angkatan III
Diklat
Prajabatan STTPP Nomor: 00006968/DIKLAT PRAJABATAN
22 P3DSPBKP Izhamil Hidayah, S.Pi
CPNS Gol III III/032/3213/LAN/2016
Angkatan V
Diklat
Prajabatan STTPP Nomor: 00003553/DIKLAT PRAJABATAN
23 P3DSPBKP Ukis Shofarudin, A.Md
CPNS Gol II III/032/3213/LAN/2016
Angkatan V
Diklat Teknis Pemberkasan Arsip
24 P3DSPBKP Hamdani STTPP Nomor: 20.9/P.A/36/2016
Angkatan II
Sertifikat Pelatihan teknik bioasai untuk
Pelatihan teknik bioasai untuk pengembangan
25 P3DSPBKP Dr. M. Nursid pengembangan produk biofarmaka dibidang
produk biofarmaka dibidang kosmetik kulit
kosmetik kulit
Syamdidi, S.Pi, Pelatihan OJS/ Intensive Training on E-journal Sertifikat Pelatihan Nomor: B422/TR/VII/2016
26 P3DSPBKP
M.App.Sc Management using open Journal System Tanggal 20 Juli 2016
Pelatihan OJS/ Intensive Training on E-journal Sertifikat Pelatihan Nomor: B422/TR/VII/2016
27 P3DSPBKP Erki Herdian
Management using open Journal System Tanggal 20 Juli 2016
Diklat Tim Penilai Jabatan ungsional
STTPP Nomor: 251/XII/TF/PERPUSNAS/2016
28 P3DSPBKP Dra. Nur Rahayu Pustakawan Angkatan XII
Uji kompetensi
Chandra Kencana Sertifikat Kompetensi Nomor:
29 P3DSPBKP tenaga penguji
Ocvitadewi, A.Md, A.K 74220.3111.L2014.897
lab
Uji kompetensi
Anggraeni Musvitawati, Sertifikat Kompetensi Nomor:
30 P3DSPBKP tenaga penguji
A.Md 74220.3111.L2014.898
lab
Uji kompetensi
Sertifikat Kompetensi Nomor:
31 P3DSPBKP Hana Iswahyuni, A.Md tenaga penguji
74220.3111.L2014.902
lab
Tugas Belajar
1 LPPMPHP Bakti B. Sedayu, M.Sc SK Tugas Belajar
S3
2 LPPMPHP Luthfi Assadad, S.Pi Izin Belajar S2 SK Izin Belajar
Diklat
3 LPPMPHP Gilang R. Israwan, SAP Sertifikat Pengadaan
Pengadaan
Adrianto W. Prasetyo, Diklat
4 LPPMPHP Sertifikat Pengadaan
A.Md Pengadaan
Diklat
5 LPPMPHP Ahmat Fauzi, ST Sertifikat Pengadaan
Pengadaan