114 338 1 PB PDF
114 338 1 PB PDF
Abstrak
Minyak daun salam India (Laurus nobilis Lauraceae) merupakan pengolahan daun salam India
yang juga termasuk minyak atsiri. Pada penelitian ini, minyak daun salam India dihasilkan melalui metode
ekstraksi menggunakan pelarut etanol dan asam klorida yang kemudian dilanjutkan dengan proses distilasi
untuk membebaskan pelarut sehingga didapatkan minyak daun salam India murni. Setelah didapatkan
ekstrak daun salam India dapat ditentukan berat jenis dan kadar eugenol yang merupakan kandungan
senyawa yang paling dominan pada daun salam India. Untuk mendapatkan kadar eugenol yang optimum
maka diteliti beberapa variabel proses yaitu jenis pelarut (etanol dan asam klorida) dan variasi konsentrasi
dari masing-masing pelarut. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa jenis pelarut etanol akan
memberikan nilai berat jenis dan kadar eugenol yang lebih besar dibandingkan dengan pelarut asam klorida.
Semakin tinggi konsentrasi pelarut maka nilai berat jenisnya akan semakin tinggi pula. Apabila berat jenis
ditunjukkan oleh angka yang tinggi, kemungkinan minyak daun salam India tersebut mengandung kadar
eugenol yang tinggi pula. Apabila sifat-sifat itu ditunjukkan oleh angka yang rendah, kemungkinan
kandungan eugenol rendah persentasenya. Semakin tinggi konsentrasi pelarut maka kadar eugenolnya akan
semakin tinggi pula. Pada penelitian ini kadar eugenol yang tertinggi dengan menggunakan pelarut etanol
dengan konsentrasi 98% adalah 93,8%, berat jenis sebesar 1,7852 gr/ml.
Abstract
Indian bay leaves is treated to produce Indian bay leaves oil. Indian bay leaves oil is one of atsiri
oil. In this research, Indian bay leaves oil has been carried out by solvent extraction method such as ethanol
and chloride acid. Then, the research was continued with distillation to eliminate solvent until pure oil
reached. The research was done with some variable process such as kinds of solvent and concentration of
solvent. Based on the research analyze, ethanol could increase specific gravity and percentages of eugenol
than chloride acid. Higher concentration solvent could produce higher specific gravity and percentages of
eugenol, where the optimum condition is reached on 98 % concentration of ethanol. In 98 % concentration of
ethanol, the Indian bay leaves oil contains the highest percentages of eugenol (93,8 %) and specific gravity
(1,7852 gr/ml).
80
pelarut etanol dengan konsentrasi 98%. Dari hasil
70
penelitian terdapat 2 kemungkinan, yaitu : 60
50
a. Pengaruh konsentrasi pelarut etanol dan asam 40
etanol
klorida terhadap berat jenis dapat dilihat 30 asam klorida
10
0
2 0 50 100 150
1.6
Berat1.4 Grafik 4.2. Pengaruh Konsentrasi Pelarut
jenis1.2 asam klorida Terhadap Kadar Eugenol
1
etanol
0.8
0.6 Berdasarkan grafik 4.2 di atas dapat
0.4 dilihat bahwa nilai kadar eugenol dari
0.2 ekstraksi menggunakan pelarut etanol lebih
0
0 50 100 150 tinggi dibandingkan dengan kadar eugenol
Konsentrasi pelarut dari ekstraksi dengan menggunakan pelarut
asam klorida. Hal ini dikarenakan apabila
Grafik 4.1. Pengaruh Konsentrasi Pelarut Terhadap berat jenis ditunjukkan oleh angka yang tinggi,
Berat Jenis kemungkinan minyak daun salam India
tersebut mengandung kadar eugenol yang
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat tinggi pula. Apabila sifat-sifat itu ditunjukkan
bahwa nilai berat jenis dari ekstraksi menggunakan oleh angka yang rendah, kemungkinan
pelarut etanol lebih tinggi dibandingkan dengan berat kandungan eugenol rendah persentasenya.
jenis dari ekstraksi menggunakan pelarut asam (Somaatmadja, 1970). Oleh sebab itu, semakin
klorida. Hal ini dikarenakan nilai berat jenis etanol itu tinggi konsentrasi pelarut maka kadar
sendiri lebih tinggi daripada berat jenis asam klorida, eugenolnya akan semakin tinggi pula. Pada
sehingga mempengaruhi nilai berat jenis minyak yang penelitian ini kadar eugenol yang tertinggi
dihasilkan. Selain itu, etanol bersifat polar sehingga dengan menggunakan pelarut etanol dengan
di dalam minyak masih terdapat air yang terikat. konsentrasi 98% adalah 93,8%.
Nilai berat jenis yang didapatkan dari a. Untuk analisa berat jenis
ekstraksi dengan pelarut etanol berkisar antara 1,12 - Untuk etanol sebagai pelarut
1,79 gr/ml. nilai ini lebih besar jika dibandingkan
dengan nilai berat jenis yang didapatkan dari
ekstraksi dengan pelarut asam klorida yaitu berkisar
antara 0,47 1,06 gr/ml. Hal ini menunjukkan bahwa