metilsiklopentana
3C 4C
siklopropilbutana
4.1 Menamai Sikloalkana
(2) Nomori dan namai substituen.
(a) Pilih salah satu titik percabangan sebagai C1, lalu nomori
substituen sedemikian rupa sehingga jumlah nomor yang
diberikan sekecil-kecilnya.
1,3-dimetilsikloheksana 2-etil-1,4-dimetilsikloheptana
BUKAN 1,5-dimetilsikloheksana BUKAN 1-etil-2,6-dimetilsikloheptana
BUKAN 3-etil-1,4-dimetilsikloheptana
4.1 Menamai Sikloalkana
1-etil-2-metilsiklopentana 1-bromo-2-metilsiklobutana
BUKAN 2-etil-1-metilsiklopentana BUKAN 2-bromo-1-metilsiklobutana
4.1 Menamai Sikloalkana
Contoh lain:
Misalnya, 1,2-dimetilsiklopropana
cis-1,2-dimetilsiklopropana trans-1,2-dimetilsiklopropana
Kedua CH3 sebidang Kedua CH3 tak sebidang
Kedua isomer ini stabil: isomer yang satu tidak dapat diubah menjadi
isomer lainnya tanpa memutus & membentuk kembali ikatan.
4.2 Isomer cis-trans pada Sikloalkana
Contoh lain:
cis-1,3- trans-1-bromo-3-
dimetilsiklobutana etilsiklopentana
cis-1,2-
diklorosikloheksana
Makin besar ukuran cincin, makin lentur. Cincin C25 atau lebih besar
mirip dengan rantai lurus.
Soal-soal Latihan
Problem 4.1–4.7
Problem 4.21, 4.25–4.27, 4.38–4.40
4.3 Kestabilan Cincin Sikloalkana:
Regangan Cincin
Adolf von Baeyer: sikloalkana berbentuk segi-n datar
cincin kecil dan besar tidak stabil karena regangan sudut
Regangan cincin =
(Hc sikloalkana per CH2 – Hc alkana asiklik per CH2) CH2 cincin
Ukuran cincin
4.4 Konformasi Sikloalkana
SIKLOPROPANA
tindih
4.4 Konformasi Sikloalkana
SIKLOBUTANA
1. Segi empat datar: sudut 90o & semua atom H saling tindih
regangan sudut <, regangan torsi > siklopropana
1. Segi lima datar: sudut 109o, tetapi semua atom H saling tindih
bebas regangan sudut, regangan torsi besar.
H H
HH HH
H H H
H
H H H H
H C H
H H C
H2
H H H2
regangan sterik
+
4.6 Ikatan Aksial dan Ekuatorial
pada Sikloheksana
Konformasi kursi dapat mengalami pembalikan-cincin (ring
flip):
(a) Atom C paling atas dipindahkan ke bawah, dan atom C paling
bawah ke atas.
(b) Bersamaan dengan itu, posisi aksial dan ekuatorial bertukar.
Soal-soal Latihan
Problem 4.8–4.14
Problem 4.28–4.30, 4.42
4.7 Konformasi Sikloheksana
Monosubstitusi
Pada sikloheksana, pembalikan-cincin tidak berpengaruh pada
kestabilan. Tidak demikian pada sikloheksana tersubstitusi:
substituen di posisi ekuatorial lebih disukai.
CH3 (aksial)
5 1 4 6
6 5 (ekuatorial)
H
CH3
4 3 2 2
3 1
H
Br (aksial)
5 1 4 6
6 5 (ekuatorial)
H
2
Br
4 3 2 3 1
H
Mengapa substituen di posisi ekuatorial lebih disukai?
CH3
CH3
CH3
CH3
H
CH3 CH3
H
H H
(a,e) (e,a)
4.8 Konformasi Sikloheksana
Disubstitusi
4.8 Konformasi Sikloheksana
Disubstitusi
1,2-dimetilsikloheksana
trans: Kedua CH3 ada di muka cincin yang berlawanan.
CH3
CH3
CH3
H
H
H CH3
CH3
CH3 H
(a,a) (e,e)
4.8 Konformasi Sikloheksana
Disubstitusi
H H
H3C CH3
H H
(a,e) (e,a)
trans: CH3
H
H H3C
H
CH3
CH3
(a,a) (e,e) H
Contoh:
Gambarkan konformasi paling stabil dari
cis-1-tert-butil-4-klorosikloheksana
Jawab:
HO OH mentol
OH
3. myo-Inositol, salah satu isomer dari 1,2,3,4,5,6-
heksahidrosikloheksana, berperan sebagai faktor pertumbuhan
dalam hewan dan mikroorganisme. Gambarkan konformasi
kursi paling stabil dari myo-inositol. (McMurry 4.49)
4.8 Konformasi Molekul
Polisiklik
Dekalin (2 cincin sikloheksana terpadu)
cis:
trans:
4.8 Konformasi Molekul
Polisiklik
Steroid
testosteron
(hormon seks pria)
4.8 Konformasi Molekul
Polisiklik
Norbornana (bisiklo[2,2,1]heptana)
Jembatan 1-karbon
Jembatan 2-karbon
Karbon ujung-jembatan
(bridgehead carbons)
kamfo
Soal-soal Latihan
Problem 4.20
Problem 4.46–4.48, 4.52