Manfaat Radioaktif
Manfaat Radioaktif
2.1.Pengertian Radioaktif
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran
sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya
bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai
kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk
menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel
alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta (), dan partikel gamma ().
Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi
yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi
sebagai partikel / partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga
disebut radioaktif juga merupakan fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan
oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu
Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif
dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan thorium
dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi:
radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan oleh transformasi nuklir buatan
seperti Technitium-99m yang digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan
dalam industri termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan
inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton
dalam inti, maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896
oleh Henri Becquerel pada garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas
signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi
untuk hal ini.
Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-
red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa,
partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.
Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam
pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur
ketebalan dan ukuran kerapatan).
1. uranium
Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :
1. Sebagai Perunut
A. Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta
orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh
sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:
1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat
digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar
bakteri lagi
sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu
baru dikemas, dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit
penyakit.
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap
oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam
tulang. Perhitungan tersebut dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat
dengan nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu
mendiagnosis pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita
pada usia menopause (mati haid).
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh
terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat
kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki
dengan neutron.
B. Bidang Hidrologi
C. Bidang Biologis
D. Bidang pertanian
E. Bidang Industri
F. Bidang Arkeologi
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit
unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom
sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum
dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan
yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman
induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang
menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan
radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul
dari induknya.
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.
Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.
Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran
pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga
dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada
serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut
dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan
antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan
menetas.
c. Pengawetan Makanan
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian
itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu
diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat
mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
* Teknetum-99 (Tc-99)
* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan
yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201
terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua
radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131
(I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak.
Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah
dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga
dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain.
Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam
tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat
pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel
kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel
normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur
arah dan dosis radiasi.
* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi
alat-alat medis.
Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi
dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut
disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan
demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan
makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara
dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan
antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun
hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam
beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan
keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730
tahun).
Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang
dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat
digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu,
barang-barang seni,dll.
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran
pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop
yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian
tanah atau pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk
menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu
diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar
yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.
Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur
ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.
a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi
dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18
berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan
membandingkannya dengan larutan standar.
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel
ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif.
Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah
dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan
ditentukan.
2.3.Bahaya Radioaktif
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia
yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau
binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang,
Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau
leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.
4.1.Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan
seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran
untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk
menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit
unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam
bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri.