Anda di halaman 1dari 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Radioaktif

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran
sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya
bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai
kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk
menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel
alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta (), dan partikel gamma ().

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi
yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi
sebagai partikel / partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga
disebut radioaktif juga merupakan fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan
oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu
Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif
dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan thorium
dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi:
radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan oleh transformasi nuklir buatan
seperti Technitium-99m yang digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan
dalam industri termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan
inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton
dalam inti, maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896
oleh Henri Becquerel pada garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas
signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi
untuk hal ini.

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-
red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa,
partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.
Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam
pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur
ketebalan dan ukuran kerapatan).

Contoh isotop radioaktif alami

1. uranium

2. thorium isotop radioaktif

2.2. Manfaat Radioaktif


Berikut manfaat dan bahaya zat radio aktif pada kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :
1. Sebagai Perunut

2. Sebagai Sumber Radiasi

A. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta
orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh
sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat
digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar
bakteri lagi

sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu
baru dikemas, dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit
penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker.


Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor
ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat
dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap
oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam
tulang. Perhitungan tersebut dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat
dengan nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu
mendiagnosis pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita
pada usia menopause (mati haid).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)


Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa
perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat
pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi
kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui
kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang
tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah
berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau
bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit
dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh
pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa
merusak jaringan di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh
terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat
kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki
dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian


jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar
dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk
pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan
mudah dan dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang
kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed
source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat
radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam


dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan
menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan
struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter
untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan
teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang


mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini
memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang
dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini
merupakan pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak
memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil.
Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas
pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan
dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah
diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa


yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan
demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang
mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah
diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera
gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi
bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya
reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut
dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi
secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop
dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda
teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat
ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk


mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari
radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak
perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut
ini adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan
(Sutresna, 2007).

Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :

I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar

gondok, hati dan otak

Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru


P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukkan sel

darah merah yang berlebihan.

Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang


memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada
sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat
kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat
suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses
pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut
dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar
gamma (Sutresna, 2007).

B. Bidang Hidrologi

1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.


2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

C. Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.


2. Mempelajari reaksi pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

D. Bidang pertanian

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis


2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang.

E. Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam


2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

F. Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

1. Radioisotop dalam Bidang Pertanian


Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis
yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar
yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan
ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh
varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur
pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk
pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit
unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom
sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum
dengan yang umur lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan
yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman
induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang
menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan
radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul
dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.
Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.
Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran
pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga
dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada
serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut
dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan
antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan
menetas.

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian
itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu
diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat
mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

2. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit


antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24
(Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).

* Teknetum-99 (Tc-99)
* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan
yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201
terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua
radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131
(I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak.
Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah
dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga
dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain.
Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam
tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat
pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel
kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel
normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur
arah dan dosis radiasi.
* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi
alat-alat medis.

k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:

* Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju


pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi
dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan
kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka
diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi
seminimal mungkin.
* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu,
radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi
dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut
disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan
demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan
makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

* Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.


* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.

5. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom


nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara
dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan
antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun
hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam
beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan
keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730
tahun).

6. Radio Aktif dalam Bidang Industri

Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang
dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat
digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu,
barang-barang seni,dll.

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran
pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop
yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian
tanah atau pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk
menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu
diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar
yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.
Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur
ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.

7. Radiologi dalam Bidang Sains

* Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.


* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

8. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi
dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18
berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit


dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.

1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan
membandingkannya dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel
ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif.
Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah
dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan
ditentukan.

2.3.Bahaya Radioaktif

Bahaya Zat Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran


lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-
reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya
dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma
yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel
neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia
yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau
binatang.

Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang,
Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau
leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

BAB III PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan
seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran
untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk
menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit
unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam
bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri.

Anda mungkin juga menyukai