Kedelai
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari hasil penggumpalan dari
protein susu. Selain rasanya yang enak, keju juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk
tubuh. Namun kenyataannya tidak semua kalangan masyarakat dapat menikmati keju. Hal ini
dikarenakan keju yang terbuat dari susu sapi mengandung kasein yang dapat menyebabkan
alergi bagi penyandang autis serta memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga tidak
dapat dinikmati oleh para penderita kolesterol tinggi.
Keju dapat dibuat dengan menggunakan bahan baku susu kedelai sebagai pengganti
susu sapi. Susu kedelai memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan susu sapi, tetapi susu kedelai memiliki kandungan lemak yang lebih
kecil serta tidak mengandung kasein, sehingga keju kedelai (soycheese) dapat dikonsumsi
oleh semua kalangan baik penderita autis maupun digunakan sebagai dietary food.
Melihat banyaknya bahan baku (kedelai) yang tersedia serta kandungan gizi susu
kedelai yang baik bagi tubuh maka memungkinkan untuk dapat mengembangkan produksi
soycheese di Indonesia. Harga bahan baku yang lebih rendah dapat menyebabkan harga
soycheese lebih murah.Keju secara umum dibuat dari susu sapi, tetapi harga susu sapi yang
terus naik dan kesadaran masyarakat akan kandungan lemak dan kolesterol produk hewani
yang tinggi yang berbahaya bagi kesehatan sehingga membuka peluang untuk pengembangan
keju nabati seperti keju dari berbagai jenis kacang. Kacang kedelai memiliki kandungan
protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 40,4% dan susunan asam amino esensialnya lengkap
sehingga protein kacang kedelai mendekati mutu protein hewani.
Tahap pertama adalah pembuatan susu kedelai. Chun dan Stone (1990) menjelaskan
bahwa dalam pembuatan susu kedelai, makin banyak air yang digunakan untuk ekstraksi
maka kadar protein yang terlarut akan makin kecil. Suhu air yang digunakan untuk
mengekstrak berkisar 80 oC, hal ini menjaga agar protein tidak terdenaturasi. Pemanasan
merupakan proses penting pada pembuatan keju fermentasi kedelai karena berfungsi
membantu pelunakan kedelai, menginaktivasi enzim lipoksidase penyebab ketengikan, dan
menginaktivasi faktor anutrisi seperti antitripsin.
Selanjutnya padatan (curd) tersebut direndam dalam larutan NaCl yang bertujuan
mengurangi kadar asam dan menambah cita rasa produk yang dihasilkan. Perendaman
dengan air garam menyebabkan peristiwa ekstraksi molekul sederhana hasil hidrolisis enzim
yang dihasilkan oleh mikrobia ke garam (Rahayu, 2004). Pengaraman keju dengan
menggunakan bakteri streptoccocus lactis tidak boleh melebihi 4 % karena pada kadar garam
yang lebih tinggi bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup.
Tahap terakhir yaitu pengepresan dan pemeraman. Curd yang telah diberi garam
dibungkus dengan menggunakan kain tipis kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepres.
Curd ini kemudian ditekan sampai kandungan airnya berkurang. Pengepresan ini juga
bertujuan untuk memberikan bentuk pada curd. Kemudian Curd yang telah dicetak dan
dikurangi kadar airnya kemudian dimatangkan (ripening) dengan variasi temperatur antara
11oC. Proses pemeraman dilakukan dengan waktu 20 hari.
Menurut Fuji Astuti (2001) dari hasil penelitiannya, selama proses pemeraman akan
terjadi reaksi tahap lanjut yang dilakukan mikroorganisme sehingga mempengaruhi aroma,
tekstur, warna dan cita rasa yang dihasilkan. Reaksi yang terjadi pada proses pemeraman
antara lain penguraian protein sehingga dihasilkan peptida dan asam amino yang berperan
dalam terbentuknya cita rasa dan aroma keju. Selain pembentukan cita rasa, terbentuknya
komponen peptida, asam amino dan amoniak yang larut dalam air (air tahu keju)
menyebabkan terbentuknya tekstur yang spesifik yaitu halus dan kompak pada keju kedelai
yang dihasilkan. Selain penguraian protein selama proses pemeraman keju yang dihasilkan
juga terjadi penguraian lemak oleh bakteri meskipun tidak terjadi dalam jumlah yang besar.
Perbedaan Keju Kedelai dengan Keju Susu Sapi
Soycheese memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan keju cheddar tetapi memiliki kandungan protein dan air yang lebih
tinggi. Sehingga soycheese yang dihasilkan memungkinkan dikonsumsi oleh semua jenis
kalangan termasuk penderita autis yang tidak diperkenankan mengkonsumsi keju cheddar
karena tidak dapat mencerna kasein yang terdapat dalam susu sapi dan keju cheddar. Selain
itu soycheese juga baik dikonsumsi oleh para penderita kolesterol tinggi dan kelebihan berat
badan.
Ukuran Penyajian
Penyajian keju apa pun, apakah susu atau kedelai, satu ons menurut label Fakta
Nutrisi. Gambar tiga dadu ditumpuk satu di atas yang lain dan itu setara dengan 1 oz. kubus.
Atau gambar salah satu potongan keju Amerika yang dibungkus secara terpisah; itu hanya 3/4
ons Tidak apa-apa makan lebih dari satu ons keju kedelai saat makan, karena kebanyakan
masuk akal dalam kalori dan lemak. Dan selain itu, sandwich keju panggang yang enak harus
memiliki setidaknya dua potong keju di atasnya.
Kalori
Keju biasa berkisar antara 80 sampai 110 kalori per satu ons. Keju kedelai mencapai
55 - 80 kalori per satu ons. Memindai sekitar 10 paket berbeda menunjukkan rata-rata sekitar
60 - 70 kalori per ons.
Protein
Tingkat protein sangat bervariasi untuk keju kedelai, dari 2 gram sampai 7 gram
dalam 1 ons. Memilih mereka dengan setidaknya 4 gram protein kedelai akan membantu
Anda Pelajari lebih banyak manfaat makanan kedelai. Keju biasa memiliki antara 6 dan 10
gram protein dalam 1 ons.
Kalsium
Banyak keju kedelai mengandung kalsium, yang merupakan nilai plus dari sudut
pandang saya sebagai ahli diet, karena profil kalsium nutrisinya serupa dengan keju susu.
Sebagian besar keju susu menyediakan antara 15 dan 30 persen nilai kalsium harian (1000
mg). Banyak keju kedelai adalah kalsium dan menawarkan antara 15 dan 30 persen kalsium.
Beberapa varietas tidak memiliki kalsium sama sekali, jadi Anda harus mendapatkan kalsium
dari makanan lain.
Sodium
Seperti keju biasa, keju kedelai mengandung sodium dalam jumlah sedang. Sodium
membantu memberi rasa keju, karena setiap orang yang harus mengkonsumsi keju natrium
rendah akan membuktikanny. Keju susu memiliki 100 - 450 mg sodium dalam satu ons; Keju
kedelai yang di cek tidak kurang dari 200 mg.
Nutrisi lainnya
Lemak
Kedelai mengandung 0 sampai 7 gram lemak dalam satu ons; Keju susu mungkin
mengandung 0 sampai 10 gram lemak. Lemak jenuh akan lebih rendah di semua keju kedelai,
karena biasanya lemaknya lebih rendah dan ramuan yang digunakan baik void atau rendah
lemak jenuh. Banyak keju kedelai setara dengan keju susu dedak yang dikurangi di pasaran.
Kolesterol
Keju kedelai, karena bukan produk hewani, bebas kolesterol. Keju susu mengandung
rata-rata 20 - 25 mg kolesterol dalam satu ons.
Kemampuan mencair
Banyak mencair sama seperti keju susu sapi berlemak dan dikurangi lemak, tapi
beberapa juga tidak meleleh.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Febria, Fuji. 2001. Pembuatan Keju (Soycheese) sebagai produk alternatif pengolahan
kedelai (Glycine Max L. Merr) dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus lactis. Bandung: ITB
Astuti, S. 2002. Tinjauan Aspek Mutu dalam Industri Pangan. Makalah Falsafah Sains.
Program Pasca Sarjana IPB, Bogor
Che Man, Y. B., & Yee, Y. N. (1996). Development and properties of soybean spreads.
Journal of Food Processing and Preservation, 20, 347-358.
Chun, Y, C. dan Stone, M, B. 1990. Effect of Total Soymilk Solids on Acids Production by
Selected Lactobacilli. Journal of Food Science. 55(6):1643-1646.
Kurniawan, Ronny., Sandra Wulan dan Agung Surya Pranata. 2007. Pembuatan Keju Dari
Kedelai (Soycheese) Secara Batch Menggunakan Bioreaktor Tangki Berpengaduk.
Seminar Tjipto Utomo 2007. ISSN : 1693 1750
Lim, BT, DeMan JM, DeMan L, Buzzell RI (2006). Yield and quality of tofu as affected by
soybean and soymilk characteristics. Calcium sulfate coagulant. J. Food. Sci.
55:1088-1092.
Mendel, F. and David L. B. 2001. Nutritional and Health Benefits of Soy Proteins, Journal of
Agriculture and Food Chemistry 49(3):1070-1086.
Rahayu, A. 2004. Analisis Karbohidrat, Protein dan Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro
Gung (Leucaena leucocephala) Terfermentasi Aspergillus oryzae. Skripsi. Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Yulneriwarni, Sulastri dan Lydia TC. 2009. Fermentasi Keju Dari Berbagai Jenis Kacang
Menggunakan Isolat Bakteri Asam Laktat Dari Nenas. Vis Vitalis, Vol. 02 No. 1