Modul 8 Penguat Operasional PDF
Modul 8 Penguat Operasional PDF
MODUL 08
Penguat Operasional (Operational
Amplifier)
1 TUJUAN
Memahami prinsip kerja Operational Amplifier.
Memahami aplikasi Operational Amplifier sebagai penguat inverting.
Memahami aplikasi Operational Amplifier sebagai penguat non-inverting.
Memahami aplikasi Operational Amplifier sebagai integrator.
Memahami aplikasi Operational Amplifier sebagai penguat differensiator.
Memahami aplikasi Operational Amplifier sebagai komparator.
2 PERSIAPAN
Datasheet Operational Amplifier (Op-Amp) dengan tipe LM-741 (dibawa saat praktikum).
Golden Rules Op-Amp.
Rangkaian penguat inverting dan non-inverting menggunakan op-amp.
Rangkaian integrator dan differensiator menggunakan op-amp.
Rangkaian komparator menggunakan op-amp.
Histerisis
3 PERALATAN PRAKTIKUM
Osiloskop
Signal Generator
Catu daya (2 sumber)
Multimeter
Resistor
Kapasitor
Op-Amp LM-741
Project Board
Kabel Jumper
4 DASAR TEORI
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp) merupakan
sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan transistor. Penyususn dari Op-
Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan
Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam
aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat.
Pada rangkaian, Op-Amp biasa
dilambangkan seperti pada gambar 1. Pada
gambar 1 dapat dilihat bahwa terdapat dua
buah input, yaitu input inverting dan non-
inverting. Pada gambar 1 tersebut, terdapat
pula dua sumber masukan sebagai sumber
daya dari Op-Amp tersebut, yaitu tegangan
positif (+Vcc) dan tegangan negative (-Vee). Gambar 1. Lambang Op-Amp pada rangkaian[1]
Untuk dapat memahami sistem kerja
dari Op-Amp, maka perlu diketahui terlebih dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp ideal, yaitu
1. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga.
2. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol.
3. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga.
4. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau f tak berhingga.
5. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga.
Op-Amp LM-741 mempunyai 8 kaki yang mana masing-masing kaki mempunyai fungsi masing-
masing.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan beberapa percobaan rangkaian penguat, differensiator,
integrator, dan komparator. Penjelasan rangkaian tersebut akan dibahas pada bagian berikut.
1. Penguat Inverting
Penguat ini menggunakan kaki inverting sebagai masukan dari rangkaian. Sifat keluaran dari
penguat ini, yaitu berlawanan fasa dengan masukan dan dikuatkan. Rangkaian dari penguat
inverting dapat dilihat pada gambar 3.
= (1)
1
2. Penguat Non-Inverting
Penguat ini menggunakan kaki non-inverting sebagai masukan dari rangkaian. Sifat keluaran
dari rangkaian ini berbanding terbalik dengan rangkaian penguat inverting, yaitu keluaran
sama fasa dengan masukan dan dikuatkan. Rangkaian penguat non-inverting dapat dilihat
pada gambar 4.
= ( + 1) (2)
1
3. Integrator
Rangkaian integrator memiliki keluaran yang sama dengan keluaran rangkaian tapis lolos
rendah. Keluaran dari rangkaian ini merupakan integral dari masukan. Rangkaian integrator
dapat dilihat pada gambar 5.
4. Differensiator
Rangkaian differensiator memiliki keluaran yang sama dengan keluaran rangkaian tapis lolos
tinggi. Keluaran dari rangkaian ini merupakan differensial dari masukan. Rangkaian
differensiator dapat dilihat pada gambar 6.
= (4)
5. Komparator
Rangkaian komparator merupakan aplikasi Op-Amp yang mana rangkaian tersebut berada
dalam keadaan loop terbuka dan tidak linear. Keluaran dari rangkaian ini tidak berbanding
lurus dengan masukan. Keluaran berupa +Vcc/-Vcc atau High/Low. Prinsip dasar rangkaian ini,
yaitu membandingkan nilai masukan pada inverting dan non-inverting. Jika kaki non-inverting
dianggap sebagai referensi, maka nilai keluaran bergantung pada masukan kaki inverting.
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan Operational Amplifier?
2. Gambarkan lambang Op-Amp pada rangkaian dan jelaskan fungsi dari kaki-kaki pada
lambang tersebut!
3. Apakah Op-Amp termasuk penguat differensial? Jelaskan!
4. Apa sifat dari keluaran jika masukan pada kaki inverting dan non-inverting?
5. Turunkan persamaan penguatan pada penguat inverting dan non-inverting!
6. Apakah rangkaian differensiator dan integrator bisa digolongkan sebagai rangkaian tapis?
Jelaskan!
7. Buatlah kurva fungsi transfer yang histerisis dari rangkaian komparator pada gambar 6!
6 LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkaian penguat inverting
a. Buat rangkaian seperti pada gambar 3.
b. Sumber daya masukan pada +Vcc dan Vee, yaitu +12V dan -12V.
c. Hubungkan kaki masukan dan keluaran rangkaian pada osiloskop untuk melihat
sinyal masukan dan keluaran.
d. Beri tegangan masukan yang berupa sinusoidal melalui signal generator.
e. Ukur tegangan masukan dan keluaran menggunakan multimeter.
f. Amati pula perbedaan tegangan masukan dan keluaran pada osiloskop.
g. Variasikan tegangan masukan dan catat data tegangan masukan dan keluaran.
Gambar pada osiloskop juga diambil.
h. Plot tegangan keluaran terhadap tegangan masukan. Lakukan regresi linear untuk
mendapatkan besar penguatan.
3. Rangkaian integrator
a. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.
b. Sumber daya masukan pada +Vcc dan Vee, yaitu +12V dan -12V.
c. Hubungkan kaki masukan dan keluaran rangkaian pada osiloskop untuk melihat
sinyal masukan dan keluaran.
d. Beri tegangan masukan yang berupa sinyal kotak melalui signal generator.
e. Amati bentuk sinyal masukan dan keluaran pada osiloskop.
f. Variasikan frekuensi masukan melalu signal generator. Variasikan frekuensi di
bawah, di atas, dan pada frekuensi potong.
g. Ambil gambar masukan dan keluaran pada osiloskop.
4. Rangkaian differensiator
a. Buat rangkaian seperti pada gambar 6.
b. Sumber daya masukan pada +Vcc dan Vee, yaitu +12V dan -12V.
c. Hubungkan kaki masukan dan keluaran rangkaian pada osiloskop untuk melihat
sinyal masukan dan keluaran.
d. Beri tegangan masukan yang berupa sinyal kotak melalui signal generator.
e. Amati bentuk sinyal masukan dan keluaran pada osiloskop.
f. Variasikan frekuensi masukan melalu signal generator. Variasikan frekuensi di
bawah, di atas, dan pada frekuensi potong.
g. Ambil gambar masukan dan keluaran pada osiloskop.
5. Rangkaian komparator
a. Buat rangkaian seperti pada gambar 7.
b. Sumber daya masukan pada +Vcc dan Vee, yaitu +12V dan -12V.
c. Berikan nilai tegangan referensi (Vref) sebesar 5V.
d. Berikan masukan sinusoidal.
e. Amati dan ambil gambar sinyal keluaran pada osiloskop.
7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan bagaimana proses penguatan pada rangkaian inverting dan non-inverting
(dijelaskan dengan analisis aliran arus dan tegangan pada Op-Amp).
2. Apakah terdapat perbedaan besar penguatan hasil dari perhitungan menggunakan
persamaan (1) dan (2)? Jelaskan!
3. Analisis hasil sinyal masukan dan keluaran pada osiloskop pada penguat inverting dan non-
inverting.
4. Apakah pengaruh sumber daya Op-Amp terhadap hasil penguatan inverting dan non-
inverting? (misal: sumber daya Op-Amp diberi sumber daya +5V dan -5V).
5. Analisis hasil sinyal masukan dan keluaran pada osiloskop pada rangkaian integrator dan
differensiator.
6. Analisis sinyal keluaran pada osiloskop beserta tegangan keluaran ketika frekuensi
masukan dibawah, diatas, dan pada frekuensi potong.
7. Turunkan persamaan (3) dan (4) (penurunan dilampirkan pada lampiran).
8. Jelaskan bagaiaman prinsip kerja rangkaian komparator.
9. Analisis sinyal masukan dan keluaran pada rangkaian komparator.
10. Apa yang dimaksud histerisis pada rangkaian komparator.
Nama :
NIM :
Shift :
Data tegangan masukan dan keluaran pada frekuensi tertentu pada rangkaian Integrator
Frekuensi Potong = Hz
No Frekuensi Masukan (Hz) Tegangan Masukan (V) Tegangan Keluaran (V)
1
2
3
Percobaan Differensiator
Data tegangan masukan dan keluaran pada frekuensi tertentu pada rangkaian Differensiator
Frekuensi Potong = Hz
No Frekuensi Masukan (Hz) Tegangan Masukan (V) Tegangan Keluaran (V)
1
2
3