RIGID PAVEMENT
Kelas A Kelompok 4 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Pemindahan tanah
mekanis tentang Produktivitas alat berat pada pekerjaan rigid pavement.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Hendra Taufik, S.T M.Sc
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan sebagai
dosen pembimbing dalam penyelesaian tugas Pemindahan tanah mekanis tentang
Produktivitas alat berat pada pekerjaan rigid pavement ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
2.4.1 Produktivitas Alat Dump Truck ...................................................... 25
4
4.4.2 Cara Kerja Motor Grader ................................................................ 47
6.3 Demobilisasi................................................................................................ 64
5
7.1 Schedule ...................................................................................................... 66
JAWABAN ........................................................................................................... 71
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR RUMUS
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
mengupayakan kerusakan top soil sekecil mungkin, kayu-kayu yang
produktif harus dipotong menjadi 2 atau 4 bagian yang kelak dapat
dimanfaatkan bagi keperluan transmigran dan sebagainya.
c. Piling
Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan
menjadi tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu. Perlu
diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai dengan arah angin.
d. Burning
Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukuo
kering, dengan tidak melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.
Dalam spesifikasi pekerjaan umunya diharuskan abu sisa pembakaran
sisebar dengan rata untuk menambah kesuburan tanah.
1.1.2 Pekerjaan Tanah
Persyaratan tanah dasar untuk perkerasan kaku sama dengan
persyaratan tanah dasar untuk perkerasan lentur, baik mengenai daya
dukung, kepadatan maupun kerataannya. Pada pelaksanaan Rigid
Pavement pekerjaan tanah yang harus di lakukan berupa penimbunan
tanah dan penyiapan badan jalan. Hal-hal yang harus di lakukan pada
pekerjaan tanah antara lain:
1. Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan timbunan adalah seperti berikut
ini:
11
b. Pemadatan tanah menggunakan Vibratory Roller
12
asphalt. Keunggulan dari perkerasan kaku sendiri disbanding perkerasan
lentur (asphalt) adalah bagaimana distribusi beban disalurkan ke subgrade.
Perkerasan kaku karena mempunyai kekakuan dan stiffnes, akan
mendistribusikan beban pada daerah yangg relatif luas pada subgrade,
beton sendiri bagian utama yangg menanggung beban struktural.
Sedangkan pada perkerasan lentur karena dibuat dari material yang kurang
kaku, maka persebaran beban yang dilakukan tidak sebaik pada beton..
Tujuan struktur perkerasan adalah sebagai berikut:
a. Agar di atas struktur perkerasan itu dapat lalui setiap saat. Oleh karena
itu lapis permukaan perkerasan harus kedap air, melindungi lapis tanah
dasar sehingga kadar air lapis tanah dasar tidak mudah berubah.
b. Mendistribusikan beban terpusat, sehingga tekanan yang terjadi pada
lapis tanah dasar menjadi lebih kecil. Oleh karena itu lapis struktur
perkerasan harus dibuat dengan sifat modulus kekakuan (modulus
elastisitas) lapis di atas lebih besar daripada lapis di bawahnya.
c. Menyediaan kekesatan agar aman. Oleh karena itu permukaan
perkerasan harus kasar, sehingga mempunyai koefisien gesek yang
besar antara roda dan permukaan perkerasan.
d. Menyediaan kerataan agar nyaman. Oleh karena itu permukaan harus
rata, sehingga pengguna tidak terguncang pada saat lewat pada
perkerasan.
Semua bahan yang digunakan harus awet (tahan lama), agar struktur
perkerasan ini berfungsi untuk waktu yang lama.
13
Gambar 1. 1 Denah Lokasi Proyek
Sumber : (Ardian, 2015)
14
Spesifikasi Jalan
15
Kapasitas Oli : 9,5 liter
16
1.5 Tarif Sewa Alat
Nilai sewa alat yang digunakan untuk pekerjaan rigid pavement dapat
dilihat dalam tabel 1.1 berikut ini :
Tarif Sewa
No Nama Alat HP Kapasitas Satuan
(Rp/Jam)
17
BAB II
PEMBERSIHAN LAHAN
c) Top soil diangkut dengan Dump Truck untuk dibuang ke tempat yang
telah ditentukan.
2.2 Bulldozer
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade di bagian depannya.
Blade berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada
didepannya.
Jenis pekerjaan menggunakan Dozer:
a) Pengupasan top soil
b) pembersihan lahan dari pepohonan
c) Pembukaan jalan baru
d) Pemindahan material pada jarak pendek samapi dengan 100 m
e) Membantu mengisi material pada craper
f) Menyebarkan material
g) Mengisi kembali saluran
h) Membersihkan quarry
Adapun Jenis-jenis dozer adalah sebagai berikut :
a) Bulldozer: Traktor yang dipasangi blade di depan
b) Dozer Shover: Traktor yang dipasangi blade di depan yang juga bisa
berfungsi sebagai alat muat
18
c) Ripper: Traktor yang dipasangi blade di depannya dan Shank (alat
menyerupai cakar) di belakangnya. Digunakan untuk pekerjaan tanah
keras, seperti pada Gambar 2.1
Gambar 2. 1 Bulldozer
Sumber: (Fatena, 2008)
Blade adalah pisau yang di pasang di depan traktor pada bulldozer.
Jenis-jenis blade yaitu :
a) Straight blade (S-blade)
S-blade digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah,
bladeini dapat bekerja pada tanah keras
b) Angle blade (A-blade)
A-blade mempunyai lebar lebih besar 0.3 sampai 0.6 dari pada S-blade.
Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material ke sisiya,
penggalian saluran, dan pembukaan lahan
c) Universal blade (U-blade)
U-blade lebih besar dari S-blade. Dipakai untuk reklamasi lahan. Bladeini
mempunyai kemampuan untuk mengangkut material dalam jumlah besar
pada jarak tempuh yang relatif jauh. Umumnya digunakan untuk
meterialringan seperti tanah lepas.
d) Cushion blade (C-blade)
C-blade di pasang pada traktor yang besar yang digunakan untuk
mendorong scraper. Blade ini lebih pendek dari S-balde.
19
2.2.1 Produktivitas Alat Bulldozer
Produktivitas Alat Bulldozer dapat dihitung dengan rumus (II.1) dan (II.2)
:
20
= 0,80 x (1,162)2m x 4,96 m
= 5,35 m3
Waktu siklus :
Waktu gusur =
60 60 /
= = 0,58 menit
6200 /
Waktu kembali =
60 60 /
= = 0,44
8100 /
= 300 m3/jam
Biaya Sewa Alat per jam = Rp722.590,29.
Dan asumsi waktu kerja dalam 1 hari = 7 jam
Waktu Pekerjaan yang dibutuhkan (W)
11000 3
= = 36,6
300 3/
36,6
Maka, Waktu Kerja Yang dibutuhkan = = 6,23 hari 7 hari
7
21
lainnya. Loader ini biasanya bekerja bersama alat-alat lainnya (dapat dilihat
pada Gambar 2.2)
a. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan
mesin. Ini biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini
biasanya terlihat seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan
mungkin tidak tertutup.
b. Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna
untuk mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam
hubungannya dengan silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi
lengan.
c. Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader.
Berbentuk sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis
ember yang dapat dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya,
beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember, satu ember
22
untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya
untuk penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
Q= N x Q1 x K.........................................................................................II. 3
23
Dengan :
P = Produktivitas Loader
Q1 = Kapasitas Bucket m3
K = Faktor Bucket
Penyelesaian :
24
Total Biaya Sewa Dump Truck =1029,41 x Rp.531.920,16
= Rp547.563.932,-
25
a) Produktivitas Dump Truck dapat dihitung dengan rumus (II.4) :
P = Produktivitas (m3/jam)
26
Tabel 2. 2 Kecepatan
Kecepatan Maximum rata-rata truck
Datar Bermuatan 40 km/jam
Kosong 60 km/jam
Naik Bermuatan 20 km/jam
Kosong 40 km/jam
Menurun Bermuatan 20 km/jam
Kosong 40 km/jam
Penyelesaian :
Produktifitas = 40 M3/Jam
27
Total Biaya Sewa Dump Truck = 350 X Rp450.061,45
= Rp157.521.507,5-
28
BAB III
PEKERJAAN TANAH
29
Gambar 3. 2 PemadatanTimbunan Tanah
Sumber : (Admadilaga, 2011)
30
Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi
beroda karet (ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit
berbeda yaitu pada kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata,
kering tidak licin karena traksi daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu
mengambil tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu
denganbulldozer.
31
3.2.2 Contoh Soal
Diketahui Kapasitas alat Wheel Loader sebagai berikut :
Penyelesaian :
= Rp547.563.932,-
32
sumbu putar atau engsel. Atau Dump Truck sering juga dikatakan sebagai alat
pemindahan atau pengangkutan material utama terutama untuk jarak jauh.
Dump Truck memerlukan bantuan alat lain untuk mengisi muatan kedalam
Vessel (bak), tapi dapat menuang atau membongkar muatan sendiri
(dumping).
33
Dan pada pekerjaan tanah ini dump truck berfungsi untuk mengangkut
tanah timbun yang akan dihamparkan ke tanah dasar.
Untuk data lain dengan kondisi kerja sedang dan kondisi jalan adalah
datar adalah sebagai berikut :
Penyelesaian :
34
CTt = 16 x 0,4 +(25000/666,8) +1,2 + (25000/1000,2) + 0,3 = 17,89
menit
= 68,14 m3/jam
= Rp 92.469.625,52
3.4 Bulldozer
Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track
shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang
tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing),
menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan
banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang
keras sekalipun.
Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak seperti di rawa,
dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau
dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu).
Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan
tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar
antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh
terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet.
Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di
35
daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain:
bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc
plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor
sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer
attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah blade.
Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus
ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut
250 terhadap kedudukan lurus. (dapat dilihat pada Gambar 3.5 )
Gambar 3. 5 Bulldozer
Sumber: (Fatena, 2008)
3.4.1 Contoh Soal
Diketahui :
Operator = 0.75
36
Faktor Cuaca (hujan) = 0,80
Penyelesaian :
Waktu siklus
Waktu gusur =
100 60 /
= = 0,97 menit
6200 /
Waktu kembali =
100 60 /
= = 0,40
8100 /
= 1,42 menit
37
Biaya Sewa Alat per jam = Rp 722.590,3 . Dan asumsi waktu kerja dalam
1 hari = 7 jam
14000 3
= = 183.94 jam
76,11 3/
46,58
Maka, Waktu Kerja Yang dibutuhkan = = 26.3 27 hari
7
Biaya Total Sewa Alat = Waktu pekerjaan yang dibutuhkan x Harga Sewa
= Rp. 132.913.259,30
27
Maka, lamanya waktu pekerjaan = = 3,85 = 4
7
38
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan
vibration roller ialah frekwensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal. Alat
pemadat yang prinsip kerjanya menggunakan getaran termasuk penggilas
penggetar, prinsip dari vibratory roller adalah sebuah silinder yang di bagian
luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi,
sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan efek
"pemadatan dari bawah".
Vibratory roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir dengan
sedikit mengandung kerikil, juga untuk tanah yang plastis dan kohesif. Sangat
efektif digunakan untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan
antara 15-25 cm. Selain vibratory roller dengan tarikan (towed) juga terdapat
sheep vibratory roller yang bermesin yang dapat bergerak sendiri dengan
kecepatan mencapai sekitar 32 km/jam.
Untuk vibratory roller yang ditarik, jika tenaga traktor penariknya
cukup besar, biasanya ditarik beberapa jauh, berjajar ke samping, satu garis
atau kombinasi keduanya. Ukuran vibratory roller ini antara 3 - 5 ton , namun
ada juga yang 12-30 ton.
Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik,karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pemampatan dengan vibration roller ialah frekuensi getaran, amplitude dan
gaya sentrifugal.
Q = (W x L x S ) / P .............................................................................. III. 1
Dengan :
39
3.5.2 Contoh Soal
Diketahui :
Penyelesaian :
Q = (W x L x S ) / P
Total Biaya Sewa Vibratory Roller = 18,6 jam x 1 alat x Rp. 373.226,74
= Rp. 28.365.232,-
40
BAB IV
PEKERJAAN BASE A
Urutan kerja pekerjaan Lapis Pondasi Base A adalah seperti berikut ini:
1. Mengangkut material dari quary menuju ke lokasi dengan menggunakan
dump truck.
2. Mengeluarkan material dumptruk untuk kemudian dihamparkan.
3. Menghampar material dengan kemiringan yang tepat menggunakan motor
grader dengan ketinggian 15 cm dan lebar 7 m.
4. Selagi motor grader menghampar material, water tank truk membantu
melakukan proses penyiraman pada material untuk menyesuaikan kadar air
dari material hamparan tersebut.
5. Vibratory roller memadatkan agregat kasar dengan cara mekanis yaitu
melintasi timbunan batu manual secara berulang-ulang, sehingga
didapatkan kepadatan yang diinginkan.
41
material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa
dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain.
Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan
tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket,
membawa dan membuang muatan.
42
Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan
kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh
skill operator.
Penyelesaian :
(N) = C1/(q1 x K)
(C) = N x Q1 x K
= 428,92Jam
43
Total Biaya Sewa Dump Truck = 428,92 X 531.920,16 = Rp.
228.151.195,-
44
Gerakan yang dimaksud di sini adalah gerakan dari Dump Truck
untuk berjalan mengangkut muatan dari satu tempat menuju tempat lain
untuk memindahkan dan menumpahkan muatan tersebut. Gerakan
tersebut dimulai dari dari suatu sumber tenaga yang dinamakan dengan
mesin penggerak.
Mesin ini akan memutar poros penggerak, kemudian melalui
kopling akan menggerakkan transmisi roda gigi yang diatur oleh handle
gigi. Transmisi ini memutar roda-roda Dump Truck untuk berjalan dan
memindahkan muatan, melalui poros propeller dan gigi diferensial.
b) Gerakan Dumping atau Menumpahkan Muatan
Pada saat menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak,
Dump Truck menggunakan sistem hidrolis. Sistem ini merupakan
pemindah daya dengan menggunakan zat cair atau fluida sebagai
perantaranya. Sistem hidrolis merupakan pengubahan tenaga dari
tenaga hidrolis menjadi mekanis.
4.3.3 Contoh soal
Diketahui :
45
= jumlah siklus x waktu siklus + jarak angkut/kec truk bermuatan +
waktu dumping/kec kosong + waktu antri
= 18 X 0.4 +(25000/666,67) +1.2 + (25000/1000) + 0,75 = 22
Menit
P = C X 60/Ctt X Fat
= produktivias persiklus x 60/waktu siklus dump truck x faktor
efisiensi alat
= 24.48 X (60/22) X 0.8 = 53,41 M3/Jam
Produktifitas = 53,41 M3/Jam
Total Biaya Sewa Alat / Jam = Rp. 450.061,45
Volume Lahan Yang Dibersihkan = 10.500 M3
Waktu Pekerjaan Yang Dibutuhkan = 10.500 / 53,41 = 196,59
Jam
Asumsi Waktu Kerja Efektif Alat Berat Dalam 1 Hari = 7 Jam
Jadi, Waktu Hari Yang Dibutuhkan = 196,59/7 = 28,08 29 Hari/1 Alat
Waktu dengan Menggunakan 4 Dump Truck = 29/4 = 5,8 ~ 6 Hari.
Total Biaya Sewa Dump Truck = 196,59 X Rp. 450.061,45
= Rp. 88.477.580,46
46
Gambar 4. 2 Motor Grader
Sumber : (Ardian, 2015)
47
akan diturunkan . Dan ketika grader mundur untuk mengulangi kembali
pemerataan maka pisau itu terangkat begitu seterusnya . Pisau tersebut
diletakkan antara hidrolik yang bagian memutar dan mengangkat.
N = .................................................................................. IV. 2
Dengan :
Q = produktivitas kerja (m2/jam)
N = waktu kerja (jam)
V = kecepatan kerja (km/jam)
T = jumlah trip
Le = panjang blade efektif (m)
D = jarak kerja (km)
Lo = lebar overlap (m)
V = kecepatan kerja (km/jam)
E = efisiensi kerja
w = waktu pekerjaan yang dibutuhkan (jam)
48
2. Membuat Parit : 1,6 4 Km/Jam
3. Finishing Tebing : 1,6 2,6 Km/Jam
4. Perataan Lapangan : 1,6 4 Km/Jam
5. Perataan Permukaan/ Leveling : 2,0 8 Km/Jam
Untuk efisiensi kerja yang diperhitungkan hanya dari kondisi kerja,
dan untuk mendapatkan produksi nyata sebaiknya dilakukan pengamatan
secara langsung.
d. Sudut Blade = 60
Penyelesaian :
7
Waktu kerja (N) =
= 4,31,6 2 = 5,185
49
5,185 10
Jumlah Trip (T) = = = 12,48 13
5 0.83
= 11.205 2 /
10.500 3
= = = 0,94 1
11.205 3/
1
Jadi , lamanya pengerjaan = = 0.14 hari 1 hari
7
Biaya Total Sewa Alat = Waktu pekerjaan yang dibutuhkan x Harga Sewa
50
4.5.2 Produktivitas Water Tanker
Produktivitas Water Tanker dapat dihitung dengan menggunakan rumus
(IV.4) :
= ......................................................................................... IV. 4
Dengan :
Penyelesaian :
Wc 220
52.19
W= = 7.45 hari 8 hari
7
51
Total Biaya Sewa Water Tanker = 52,19 X Rp. 282.160,56
= Rp. 14.725.930,4
Jadi, waktu kerja per alat = 84 km / 0,75km/jam = 112 jam =16 hari
Total Biaya Sewa Vibratory Roller = 112 jam x 2 alat x Rp. 330.702,94
= Rp. 37.038.729,28,-
52
BAB V
PEKERJAAN STRUKTUR
53
2. Menghampar beton non struktural dengan tebal 10 cm dan lebar 7 m,
dapat dilihat pada Gambar 5.2
54
Gambar 5. 4 Pemotongan Baja Tulangan
Sumber : (Suryadharma, 1998)
55
sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan
pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak
diperkenankan.
56
Plastik dipasang di atas permukaan beton lean concrete secara tumpang
tindih tidak kurang 10 cm ke arah lebar dan 30 cm pada arah
memanjang.
57
perawatan dilakukan selama 7 hari atau waktu yang lebih pendek
apabila 70 % kekuatan tekan atau lentur telah tercapai lebih awal.
Permukaan dan bidak tegak beton harus seluruhnya ditutup
dengan lembar terpal/pelindung, sebelum ditutup lembar penutup
harus dibuat jenuh air. Lembar penutup harus diletakkan
menempel dengan permukaan beton, tetapi tidak boleh diletakkan
sebelum beton cukup mengeras untuk mencegah pelekatan.
4. Pekerjaan Joint Sealant
Bagian atas sambungan muai dan sambungan yang digergaji harus
ditutup dengan bahan penutup yang memenuhi persyaratan
spesifikasi sebelum lalu lintas diijinkan
58
Gambar 5. 9 5.2 Concrete Mixing Truck
Sumber : (Admadilaga, 2011)
Jarak angkut : 25 km
Kapasitas : 8 m3
Waktu Siklus
= + 1 + + 2
1
25000 25000
= +7+ + 2 = 60,43 menit
833,33 1166,666
Produksi
60 60
= = 8 x 60,43 0,8 1 = 6,354 m3/jam
59
Volume (V) = 10000 7 0,10 =7000 m3
7000
= = 1101,59
6,354 m3 /
1101,59
Maka, Waktu yang dibutuhkan = = 157,37 hari 158 hari
7
158
Waktu dengan 8 mixing truck = = 19,75 hari 20 hari
8
= Rp 86.361.351,23
60
Tebal hamparan (t) : 0,2 m
Produktivitas
= 60
= 104,58 m3/jam
14000
= = 133,87
104,58 m3 /
133,87
Maka, Waktu yang dibutuhkan = = 19,12 hari 20 hari
7
= Rp 56.903.860,44
61
yang sedang berlangsung, baik pada kolom, shear wall/core wall pelat lantai
maupun balok dengan cara menggetarkannya.
Hal ini untuk menghindari adanya gelembung-gelembung udara yang
terjadi pada saat pengecoran yang dapat menyebabkan pengeroposan pada
beton sehingga mengurangi kekuatan struktur beton itu sendiri. Terutama
untuk volume pengecoran yang besar, alat ini sangat penting. Penggunaannya
tidak boleh miring dan terlalu lama pada satu tempat saja serta tidak boleh
mengenai tulangan yang akan menyebabkan bergesernya letak tulangan,
dapat dilihat pada Gambar 5.11
14000
Waktu Pekerjaan yang dibutuhkan (W) : = = 560
25 m3 /
560
Maka, Waktu yang dibutuhkan = = 80 hari
7
80
Waktu dengan 4 Concrete vibrator= = 20 hari
4
62
BAB VI
PENGANGKUTAN ALAT
6.1 Mobilisasi
Mobilisasi adalah kegiatan mendatangkan alat berat ke lokasi
pekerjaan Demobilisasi yaitu kegiatan mengembalikan alat-alat berat dari
lokasi pekerjaan setelah digunakan. Proses ini dilakukan menggunakan alat
angkutan darat (trailer / truck
Tabel 6. 1 Jumlah alat berat yang akan dimobilisasi besar) atau alat angkut air
(ponton).
wheel loader 21
motor grader 8
vibratory roller 2
Bulldozer 7
Concrete vibrator 1
63
20
Waktu yang di butuhkan (pull-proyek) : 30 / = 40
20
Waktu yang di butuhkan (proyek-pull) : 40 / = 30
= Rp 36.657.827,64
6.3 Demobilisasi
Total Alat : 40 Unit
15
Waktu yang di butuhkan (pull-proyek) : 30 / = 30
15
Waktu yang di butuhkan (proyek-pull) : 40 / = 23
64
Jadi, Biaya Total demobilisasi alat adalah = 43 jam x Rp 678.848,66
= Rp 29.190.492,38
65
BAB VII
REKAPITULASI
7.1 Schedule
Rekapitulasi schedule (jadwal) bertujuan untuk memantau kondisi
masing-masing pekerjaan dan alat berat yang digunakan. Hal ini dilakukan
agar tercapai produktifitas yang maksimal dan pekerjaan dapat terkontrol
dengan baik. Dalam melakukan rekapitulasi ini, biasanya menggunakan
Microsoft Project (MS Project), karena cara penggunaannya yang mudah dan
sangat membantu dalam pekerjaan manajemen suatu proyek konstruksi.
Rekapitulasi jadwal (schedule) untuk perkerjaan rigid pavement dapat dilihat
pada gambar 7.1 dibawah ini :
7.2 Biaya
Rekapitulasi biaya mencakup total semua biaya yang harus
dikeluarkan untuk suatu pekerjaan konstruksi. Rekapitulasi biaya ini
mencakup total biaya pekerja dan total biaya semua pekerjaan. Total biaya
pekerja dapat dilihat pada tabel 7.1 dan untuk total biaya semua pekerjaan
dapat dilihat pada tabel 7.2 berikut ini :
66
Tabel 7. 1 Total Biaya Pekerjaan
Pembantu
5 32 Rp12,142.86
Operator Rp388,571.52
6 Supir 32 Rp15,000.00 Rp480,000.00
7 Pembantu Supir 32 Rp10,714.29 Rp342,857.28
Total Biaya Rp1,857,143.10
Sumber : Perhitungan
67
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan, maka hal hal yang perlu
diketahui adalah volume pekerjaan dan produktifitas alat tersebut
8.2 Saran
Adapun saran mengenai analisa produktifitas alat bera pada pekerjaan
rigid pavement adalah sebagai berikut :
2. Tempat penyimpanan alat berat juga tidak boleh jauh dari lokasi proyek.
68
LATIHAN SOAL
1. Pada slide ke-4 dikatakan perkerasan yang dibangunan adalah timbunan, base
A, land concrete, concrete. Kenapa tidak ada base B dan material seperti apa
yang membedakan perkerasan lentur (aspal) dan perkerasan kaku (rigid) ini ?
2. Pada pekerjaan pembersihan lahan kenapa hanya menggunakan alat berat
bulldozer dan dump truck ? Sebutkan hal penting sebagai dasar pemilihan alat
yang akan digunakan tersebut !
3. Biasanya dalam pelaksanaan pembuatan jalan yang sudah ada (bukan jalan
baru), konstruksi akan dilaksanakan perlajur/sebagian jalan. Menurut
pendapat anda apakah efektif cara ini ? Karena pekerjaan akan 2 kali, sewa
alat jadi 2 kali juga (waktunya) atau apakah ada cara lain agar dapat
menghemat anggaran ?
4. Apa saja masalah yang terjadi pada pembersihan lahan di luar bidang
konstruksi sipil dilapangan ? Dan bagaimana solusi permasalahan tersebut ?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan setelah material di siram water tank
sampai dipadatkan dengan vibrator roller ? Jika tidak dilakukan penyiraman
dengan water tank, apa akan mengganggu kualitas tanah yang dipadatkan ?
6. Pada pekerjaan perkerasan kaku ini, kendala utamanya apa ? Lalu jika
dibandingkan dengan perkerasan lentur mana yang lebih baik ? Untuk proses
pengerjaan dan perhitungan lebih mudah yang mana ?
7. Apa penyebab dari retaknya/berlubangnya rigid pavement dan apa solusi dari
masalah tersebut ?
8. Pada pekerjaan baja tulangan ini menggunakan mesin ataukah pekerja untuk
pekerjaan ini. Jika menggunakan pekerja bagaimanakah menghitung
produktivitas pekerjaan ini agar lebih efisien ?
9. Apa beda land concrete dan concrete dan bagaimana cara pengerjaannya ?
10. Apa saja yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dump
truck agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses pengerjaan ?
11. Ridig pavement memiliki berat volume yang lebih besar dari asphalt
pavement, tentu akan berpengaruh pada pekerjaan timbunan yang akan lebih
tebal, bagaimana cara anda untuk mempercepat proses penimbunan agar
durasi pekerjaan dapat lebih cepat atau sama dengan asphalt pavement ?
69
12. Lebih murah pekerjaan rigid pavement atau pekerjaan asphalt pavement?
13. Apakah hal yang perlu diperhatikan khusus pada pekerjaan rigid pavement?
14. Untuk jalan dalam kota lebih baik menggunakan perkerasan kaku atau lentur?
15. Apabila pekerjaan rigid dilakukan diatas pekerjaan aspal yang sudah ada
apakah perlu dilakukan penimbunan serta pembuatan lantai kerja yang baru?
16. Apa yang terjadi jika terjadi kesalahan urutan kerja?
17. Apa yang dilakukan jika terjadi keterlambatan pada jadwal pekerjaan?
18. Pada saat pembersihan lahan jika terdapat akar pohon yang besar apakah
harus menggunakan alat berat dan bagaimana cara menghitung produktivitas
alatnya?
19. Bagaimana cara menimbun materian selain menggukanan roller?
20. Berapa banyak timbunan tanah yang dibutuhkan untuk pekerjaan rigid?
21. Pada pekerjaan pembersihan lahan apakah harus menggunakan excavator?
22. Pada pekerjaan berbutir atau base A, apakah roller yang digunakan sama
dengan roller yang digunakan pada saat penimbunan di pekerjaan tanah?
23. Apakah yang dilakukan jika beton yang digunakan terlalu encer?
24. Bagaimana agar pekerjaan yang direncanakan sesaui dengan jadwal dan tepat
waktu?
25. Apa hal yang harus dilakukan jika terjadi kemacetan panjang pada saat
pengerjaan perkerasan jalan dengan sistem kerja side by side?
26. Apakah ada jarak maksimal dari lokasi baching plant dengan lokasi
pengerjaan proyek?
27. Berapa jauh jarak heavy storage yang efisien dari lokasi pekerjaan jalan?
28. Dimana lokasi pembuangan material yang diizinkan?
29. Apakah pekerjaan konstruksi jalan rigid lebih lama daripada pekerjaan jalan
lentur atau aspal?
30. Lebih banyak membutuhkan alat berat pada konstruksi rigid atau aspal?
31. Sebuah bulldozer DsU dengan tilt silinder bekerja pada tanah lempung keras,
jarak gusur rerata 60 m, landai naik 10%, operasi dengan cara slot dozing.
Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose) operator sedang, efisiensi kerja 50
menit/jam, produksi ideal 410 mr/jam. Berapa produksi rerata perjamnya?
70
JAWABAN
1. Pemilihan material baik base A maupun base B ditentukan oleh daya dukung
tanah itu sendiri, dicontoh soal ini kebetulan kami mengambil contoh
menggunakan base A.
2. Hal penting dalam pemilihan alat berat yang akan digunakan adalah
berdasarkan fungsinya. Alat berat yang dipilih berdasarkan fungsi yang
diperlukan.
3. Sebenarnya tidak efektif, namun harus dilakukan. Tidak mungkin jalannya
ditutup. Jika jalan ditutup maka transportasi akan terputus.
4. Salah satu contoh masalahnya adalah faktor cuaca. Faktor cuaca yang buruk
apalagi sampai air tergenang dan banjir maka akan mengganggu pekerjaan
jalan itu sendiri.
5. Setelah disiram material bisa langsung dipadatkan, jika ditunggu makan kadar
air material akan berubah. Penyiraman material harus dilakukan karena
merupakan hal yang urutan pekerjaan jalan.
6. Kendala utamanya adalah cuaca, jika diperkerasan lentur cuaca tidak
mempengaruhi karena aspal yang baru disiram tidak akan berpengaruh jika
terkena air. Berbeda dengan beton, jika terkena hujan maka kadar air beton
menjadi bertambah dan berpengaruh ke kekuatan beton.
7. Retak dan berlubang pada perkerasan rigid disebabkan oleh kelebihan beban
muatan kendaraan yang lewat. Cara mengatasinya adalah dengan membatasi
kendaraan yang melintasi jalan.
8. Menggunakan pekerja, tidak menggunakan mesin. Cara menghitung
produktivitasnya dengan cara menghitung kemampuan perpekerja dikali
jumlah pekerja.
9. Land concrete adalah lantai kerja yang dibangun diatas lapisan base,
sedangkan concrete adalah perkerasan kakunya itu sendiri yang dicor bersama
71
tulangan. Land concrete adalah lantai kerja yang tidak menggunakan tulangan
melainkan tempat dimana kita menyusun tulangan. Land concrete dibuat agar
tulangan dikerjakan diatas tempat yang rata dan tidak miring.
10. Faktor yang mempengaruhi produktivitas dumptruck antara lain adalah
produktivitas loader untuk memuat material kedalam dumptruck, kinerja
pengemudi dumptruck, kondisi jalan yang dilalui dumptruck ataupun
kecepatan dumptruck. Agar tidak terjadi keterlambatan maka dipersiapkan
segala yang diperlukan sesai kondisinya seperti kondisi loader, dan kinerja
pengemudi dumptruck.
11. Timbunan yang dikerjakan tebalnya harus sesuai kebutuhan dan sesuai dengan
perhitungan dan juga harus kuat menahan beban konstruksi jalan dan juga
kerdaraan yang melaluinya. Agar durasi pekerjaannnya lebih cepat maka kita
bisa menggunakan alat berat yang lebih banyak ada saat proses penimbunan.
12. Dari segi biaya pastinya lenih murah pekerjaan aspal dari pada rigid, namun
pekerjjan rigid umur rencananya lebih lama dari pada aspal dan juga
kekuatannya lebih baik dari pada aspal. Makanya jalan lintas yang dibangun
saat ini lebih banyak menggunakan rigid daripada aspal.
13. Hal khusus yang harus diperhatikan pada pekerjaan perkerasan rigid
pavement adalah kekuatan beton yang digunakan, penggunaan tulagan baik
memanjang maupun melintang serta ketebalan tiap lapisan yang diperlukan
harus sesuai perhitungan.
14. Untuk jalan dalam kota perkerasaan lentur lebih baik karena akan lebih
nyaman berkendara diatas perkerasan lentur dari pada kaku. Kecuali jalan
lintas lebuh efektif pekerjaan kaku karena umur rencananya lebi panjang.
15. Apabila pekerjaan rigid dilakukan diatas pekerjaan aspal yang sudah ada maka
tidak perlu dilakukan penimbunan bisa langsung kepekerjaan lantai kerja atau
land concrete.
16. Jika terjadi kesalahan pada urutan kerja maka pekerjaan akan salah dan harus
diulang karena hasilnya tidak akan sesuai rencana.
17. Jika terjadi keterlambatan harus dilakukan percepatan baik dengan menambah
alat maupun denga lembur.
72
18. Apabila ada akar dipekerjaan badan jalan maka harus dicabut dan dikorek
menggunakan alat berat pencabut akar atau biasa disebut ripper. Cara
menghitungnya dengan rumus produktivitas ripper.
19. Dengan menggunakan motor grader juga bisa untung menimbun material.
20. Tergantung pada jenis tanah dan daya dukung tanahnya. Ketebalannya tiap
jalan berbeda-beda.
21. Tidak selalu menggunakan excavator, tergantung apakah perbersihan lahannya
menggali atau bahkan menimbun. Jika jalan menimbun maka tidak diperlukan
excavator.
22. Jenis roller yang digunakan sama yaitu vibratory roller, agar lebih efisien saat
mobilisasi alat. Jadi alat yang digunakan sama dan tidak perlu menggunakan
dua alat yang berbeda.
23. Beton yang terlalu encer akan menurunkan mutu beton sehingga beton yang
dibuat tidak sesuai rencana dan mutunya pasti akan berbeda.
24. Jika pekerjaan yang dilakukan tepat waktu maka harus dilakukan sesuai
jadwal dan kurva S proyek. Jika terjadi keterlambatan sebisa mungkin
dihindari dan juka tidak bisa dihindari maka harus dilakukan percepatan.
25. Kemacetan pasti akan terjadi jika melakukan pekerjaan di sasu sisi jalan
karena yang biasanya jalan digunakan dua sisi karna pekerjaan maka hanya
bisa dilaui satu sisinya saja. Untuk itu penting mengatur trafffic saat pekerjaan
konstruksi jalan karena jika sistem pengaturan traffic salah maka akan
menyebabkan kemacetan yang parah dan panjang. Harus dipekerjaan orang
khusus untuk mengatur trafficnya.
26. Untuk jarak maksimal sebenarnya tidak ada aturan nya. Namun alangkah
baiknya lokasi dekat dan tidak jauh agar waktu pengirimannya tidak lama.
Namun pada saat sekarang ini sudah banyak beton ready mix jadi walaupun
jaraknya jauh namun sudah diatur waktunya sehingga tepat waktu setelah
pelaksanaan tulangan langsung bisa dicor.
27. Yang efektif adalah ditengah-tengah lokasi pkerjaan jalan sehingga tidak jauh
dari lokasi dan lebih aman dan terkontrol.
28. Lokasi pembuanagn sisa material seperti sisa material galian jalan ditentukan,
tidak dibuang sembarangan karena jika dibuang sembarangan maka bisa jadi
73
mengganggu dan memakan badan jalan dan mengganggu proses pekerjaan
nya.
29. Pekerjaan rigid biasanya lebih lama daripada pekerjaan aspal karena jalan
rigid harus menunggu masa pemeliharaan beton baru bisa dilalui, sedangkan
aspal setelah beberapa saat setelah menggering bisa lanhsung dilalui.
30. Pekerjaan rigid lebih banyak membutuhkan alat berat yang berbeda-beda dari
pada pekerjaan aspal karena tiap lapisannya lebis sedikit namun urutan
kerjanya lebih banyak dari pada aspal.
31. Faktor- faktor koreksi:
a. Lempung keras tilt silinder : 0,80
b. Koreksi landai : 0,84
c. Slot dozing : 1,20
d. Operator sedang : 0,75
e. Efisiensi kerja : 0,84
1370
f. Koreksi berat tanah : 1600 = 0,856
74
DAFTAR PUSTAKA
3. Ahadi. (2011, Februari 12). Batching Plant Beton. Retrieved from ilmu sipil:
http://ilmusipil.com
4. Ahmad. (2014, April 17). Fungsi dan Jenis Alat Berat Compactor. Retrieved
from alat berat com: http://alatberat.com/fungsi-dan-jenis-alat-berat-
compactor
5. Ardian, A. (2015, Desember 15). Produktifitas Alat Berat. Retrieved from blog
upnyk ac id: http://blog.upnyk.ac.id
7. Fatena, S. (2008). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
8. Hino, D. (2015, Maret 15). Daftar Harga Hino. Retrieved from harga hino
com: http://hargahino.com/daftar-harga-hino
11. Rengko. (2011, September 11). Macam-Macam Alat Berat dan Fungsinya.
Retrieved from Rengkodrides wordpress com:
http://rengkodrises.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-
dan-fungsinya
75
12. Riski. (2014, Oktober 23). Profesional Land Clearing. Retrieved from
hometree com: http://hometree.com/Profesional-Land-Clearing
14. Sentosa, L. (2010). Baku Ajar Pemindahan Tanah Mekanis. Pekanbaru: Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
15. Shalahuddin, M. (2009). Buku Ajar Alat Berat dan Pemindahan Tanah
Mekanis. Pekanbaru: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
76