Morocco map
A. PENDUDUK
Jumlah : 25.380.000 (1989)
Kepadatan Penduduk : 57 jiwa per ,
Suku : Arab Berber 99 %.
Bahasa : Arab , Berber, Perancis, dan sedikit Spanyol.
Maroko sendiri salah satu dari 22 Negara Arab yang tergabung dalam Organisasi Liga
Arab yang bermarkas di Cairo, Mesir. Negara ini terletak persis di ujung utara benua Afrika dan
berbatasan di sebelah utara dengan laut tengah, sebelah timur dengan aljazair, sebelah selatan
dengan Mauritania dan sebelah barat dengan Samudera Atlantik. Letak Maroko yang sangat
strategis di perairan Samudera Atlantik dan Laut Tengah menyebabkan Negara ini menjadi
incaran kaum imperialis barat.
Maroko mempunyai empat ibu kota: Rabat, ibu kota adminitrasi, Casablanca, ibu kota
perdagangan dan perindustrian, Marrakech, ibu kota wisata dan Fes, ibu kota budaya dan ilmu
pengetahuan.
Mayoritas rakyat Maroko (99%) memeluk agama Islam, selebihnya memeluk agama
Yahudi dan Nasrani. Jumlah rakyat Maroko sekitar 30 juta jiwa. Bahasa resmi Negara adalah
bahasa Arab, sedangkan bahasa keduanya adalah bahasa Perancis, Spanyol dan Barbar.
Walaupun bahasa Perancis merupakan bahasa kedua, namun penggunaannya, baik di bidang
administrasi Negara maupun sebagai bahasa pengantar pendidikan, kadangkala melebihi bahasa
resmi, yaitu bahasa Arab.
Sistem Pemerintahan Maroko menganut sistem monarki konstitusional. Tahta kerajaan
merupakan warisan turun temurun yang dipegang oleh Dinasti Alwiyah. Raja sebagai Kepala
Negara dibaiat sebagaimana layaknya system khilafah dan diberi gelar Amirul Mukminin yang
mengisyaratkan sebagai pemimpin umat Islam di Maroko. Roda pemerintahan dijalankan oleh
Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang diangkat oleh raja. Maroko mempunyai
parlemen yang terdiri dari majelis rendah yang dipilih melalui pemilihan secara langsung dan
majelis tinggi yang dipilih secara tidak langsung.
B. KEADAAN ALAM
Luas : 446.550 km2.
Letak : di barat laut Afrika.
Batas Negara : Sahara Barat di sebelah Selatan, Aljazair di Timur.
Topografi : Wilayahnya terdiri dari 5 bagian, yaitu pegunungan, lahan subur di barat, tanah
lumpur di barat daya, lahan pertanian di tengah, dan Gurun dekat Sahara.
Walaupun letak Maroko di benua Afrika, alamnya tak jauh berbeda dengan wilayah asia
yang subur, hijau dan terdapat perngairan di mana-mana. Sehingga tak jarang pelancong dari
manca negara tercengang melihat kesuburan tanah Maroko yang dipenuhi dengan pepohonan
dan penghijauan di segenap wilayah. Pemerintah Maroko juga memberikan perhatian yang
cukup besar terhadap usaha penghijauan wilayah. Bahkan boleh dikatakan, di antara Negara-
negara Arab dan Afrika, Maroko termasuk Negara pertanian terkemuka dan unggul.
Kota-kota penting di Maroko umumnya berada di wilayah pesisir, seperti Tanger,
Tetouan (baca: tetwan), Nador, Oujda (baca: wujda), Casablanca, Rabat, Safi, es-Soiurah dan
Agadir. Sebagian berada di sekitar Pegunungan Atlas, seperti Fes, Marrakech, Meknes dan Ifran.
Letak geografis masing-masing kota tersebut sangat mempengaruhi keadaan suhu dan cuaca
setempat. Misalnya pada puncak musim dingin, daerah pesisir umumnya berada pada suhu
maksimal 5 o C sedangkan daerah pegunungan dan pedalaman melewati angka 0 o c hingga -10
o c yang ditandai turunnya salju di beberapa kota seperti ifran. Demikian juga sebaliknya pada
puncak musim panas, suhu daerah pesisir berkisar antara 25 o c 29 o c, sedangkan daerah
pedalaman dan pegunungan, kadangkala melebihi angka 50 o c. namun di balik itu, daerah
pedalam dan pegunungan umumnya memiliki udara yang bersih dan sehat dibandingkan dengan
daerah pesisir. Maroko mengenai empat musim yaitu musim dingin, musim semi, musim panas
dan musim gugur.Menurut sejarah, sebelum bangsa Arab masuk dan membawa Islam di bawah
pimpinan Uqbah bin Nafi pada pertengahan abad pertama hijriyah, Suku Barbar sudah berada di
Maroko yang kemudian terbagi menjadi tiga suku, yaitu: Amazigh, Syilha dan Rifi. Ketiga suku
ini memiliki bahasa dan dialek tersendiri dan diakui oleh pemerintah Maroko.
Dilihat dari urutan sejarah di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa rakyat Maroko
merupakan perpaduan berbagai suku yang intinya ada dua, yaitu Suku Barbar dan Suku Arab.
Suku Barbar kebanyakan mendiami wilayah bagian selatan (Marrakech, Agadir, Ouarzazat dan
sekitarnya), dan sebagian lagi di utara (Tetouan, Nador dan sekitarnya).
C. PEREKONOMIAN
Industri : Karpet, pakaian jadi, barang barang dari kulit, dan Pariwisata.
Hasil Bumi : beras, buah buahan, dan Anggur.
Hasil Tambang : antimony, kobalt, mangan, fosfat, minyak dan batu bara.
Daerah Subur : 18 %
Perekonomian Maroko, sebagaimana terlihat jelas dengan tingginya tingkat ekspor hasil
pertanian Maroko ke berbagai Negara eropa dan timur tengah. Di samping itu, peran sektor
perikanan juga tidak dapat disisihkan dalam menambah devisa Negara, mengingat sebagian besar
wilayah Maroko berada di pantai Samudera Atlantik dan laut tengah.
Dalam sektor wisata pun Maroko boleh dikatakan unggul. Ini terbukti dengan banyaknya
obyek wisata yang menarik minat pelancong dari Eropa, Asia maupun benua lainya. Di antara
objek wisata tersebut adalah pantai indah yang berada di pinggiran kota-kota pesisir seperti:
pantai pelaya di Tanger, pantai Ashila, pantai Mehdia di Kenitra, pantai Agadir yang dikenal
dengan penjara di tengah lautnya, dan banyak menyimpan kesan di benak para pelancong dengan
fasilitas kafe dan restoran di pinggir pantai serta fasilitas lainnya. Di samping itu ada juga obyek
wisata air terjun yang ada di Sopro, Fes dan Khribga. Serta sumber air panas ainullah, fes. Obyek
wisata lain yang terdapat di kota Fes ataupun di Jami Alfena di Marrakech.
Demikian pula tempat-tempat yang bernilai sejarah seperti Goa Hercules di Tanger,
Penjara Portugis di Safi, Jami Quaraouyine (baca: qarawiyyin) di Fes. Volubilis versi nama Itali
dan Walili versi nama Maroko, terletak di sebelah utara kota Meknes, sebagai kota bersejarah
peninggalan Pemerintahan Romawi Kuno di Maroko, Volubilis tetap terjaga keaslian dan
kekunoannya. Dan benteng-benteng kokoh bercat merah kekuningan yang dapat disaksikan di
setiap kota di Maroko. Begitu juga perkampungan unik yang menyimpang nyanyian gurun
sahara di Ouarzazat, sebelah selatan kota Marrakech.
Dari sejumlah obyek wisata yang terdapat di Maroko, tidak dapat dilupakan sebuah
warisan yang paling dibanggakan yang dibangun di zaman raja Hasan II, yaitu mesjid hasan II
yang terletak di kota casablanca. Mesjid ini memiliki bangun megah, bahkan termegah ketiga di
dunia setelah haramain (masjidil haram dan masjid nabawai), dan dapat menampung lebih
kurang 100.000 jamaah serta selalu dipakai untuk acara keagamaan kerajaan, seperti peringatan
Maulid Nabi.
Dalam sektor industri, Maroko juga dikenal sebagai negara penghasil fosfat terbesar di
dunia. Pabrik fosfat yang berada di kota Shafi merupakan penopangan terpenting ekonomi
negara setelah pertanian. Juga tidak dapat dilupakan, keberadaan pelabuhan-pelabuhan laut
internasional yang berada di beberapa kota pesisir seperti Safi, Tanger, Mohammedia dan
Casablanca yang telah banyak menyumbangkan devisa bagi Maroko. Bahkan boleh dikatakan,
pelabuhan kapal casablanca merupakan yang terbesar di wilayah Afrika Utara. Menurut statistik
ekonomi Maroko tahun 1999, Maroko telah memililki income perkapita sebesar US$ 1300. dan
di bawah pemerintahan raja mohammad VI yang naik tahta yang cukup berarti. Hal ini terbukt
dari berbagai proyek dan perencanaan pembangunan yang dicanangkan pemerintahan dengan
berbagai negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
2. SEJARAH
Kata Maroko berasal dari Marrakech yaitu nama salah satu kota di selatan Maroko.
Dalam bahasa Arab, Maroko disebut dengan al-maghrib yang artinya wilayah bagian barat atau
tempat terbenam matahari, sedangkan al-maghrib al arabi adalah kaukus Negara-negara afrika
bagian utara yang terdiri dari aljazair, Tunisia, libya, Mauritania dan Maroko. Kelima Negara
tersebut telah membentuk persatuan magrib arabi (Union du magebeinne arabe {UMA}).
Terdapat bukti arkeolog yang kuat bahwa Maroko pernah dihuni oleh manusia gua dari
zaman batu. Mereka meninggalkan banyak jejak atas kehadiran mereka. Sekitar tahun 2.000
tahun sebelum masehi, bangsa Berber tiba di daerah itu dan bermukim disana. Bangsa Funisia
tampil di daerah itu sekitar abad ke-11 sebelum masehi, yaitu ketika mereka mendirikan
beberapa pos perdagangan di pantai laut tengah. Kemudian bangsa Kartaginia mendirikan pusat
perdagangan di wilayah pantai Maroko di laut tengah dan Atlantik. Setelah terjadi serangkaian
peperangan yang bersejarah, bangsa Kartaginia akhirnya digilas oleh bangsa Romawi. Dari abad
ke-1 sebelum masehi abad ke-5 masehi lahan itu menjadi sebuah propinsi Romawi. Pengaruh
Romawi bahkan berlangsung lebih lama dari pada bangsa Vandal Germanik, yang bergerak
melalui daerah ini sebelum menaklukan Italia Selatan sampai hari ini reruntuhan Romawi masih
dapat dilihat di bagian utara Maroko. Selama abad ke-2 dan ke-3 Masehi, Volubilis, yang
terletak di kaki bukit Zerhoun. Pada pertengahan abad ke-7 kaum muslimin Arab menyerang dari
timur. Sebagian kecil dari angkatan perang arab ini bermukim di Maroko. Namun, penyerang
Arab berikutnya pun terjadi dan diawal abad ke-8 orang Arab itu menduduki wilayah itu. Bangsa
Berber tetap mepertahankan jati diri mereka selama penyerbuan itu meskipun akhirnya mereka
menerima agama Islam. Namun, mereka menerima agama itu setelah mengadakan perubahan
yang sesuai dengan cara hidup tradisional mereka. Orang Berber kemudian bergabung dengan
angkatan perang Arab alam menaklukkan sebagian Spanyol, yang pertama kali mereka serang
pada tahun 711. Menjelang akhir abad ke-8, Idris I, seorang keturunan Nabi Muhammad,
mendirikan dinasti Islam yang pertama di Maroko. Anaknya, Idris II, mendirikan kota Fez, yang
menjadi terkenal sebagai pusat agama dan kebudayaan Islam.
Kekaisaran Maroko Raya pertama didirikan oleh suku Almoravid di abad ke-11. Sebagai
penunggang kuda yang andal dan manggala perang yang tangguh, suku Almoravid menyerang
Maroko dari seberang gurun. Mereka mendirikan ibu kota kerajaan di Marrakesh. Pengaruh
Almoravid mencapai mencapai timur sampai ke Tunisia dan ke utara sampai ke Spanyol
sehingga mengikat lebih erat sejarah Spanyol dan Maroko. Namun, dalam abad-abad berikut
maroko secara bertahap kehilangan daerahnya yang jauh. Spanyol dan Portugal menyerang
negeri itu. Mendirikan permukiman berbenteng. Dan menduduki beberapa pelabuhan Maroko.
Pada abad ke-16, bangsa Maroko mampu menggalang kekuatan yang memadai untuk mengusir
para penyerang sejak akhir abad ke-17 sampai awal abad ke-19 Maroko bertahan sebagai negara
yang sama sekali bebas dari pengaruh asing.
Setelah Prancis berhasil menduduki kota Aljier pada tahun 1830, perhatian dari kekuatan
imperialis Eropa terjaga. Prancis, Spanyol, Inggris, dan kemudian Jerman mempunyai ambisi
untuk daerah dan pengaruh ekonomi. Dengan letaknya yang hanya 14 km dari Gibraltar dan
menguasai pintu masuk barat ke laut tengah. Maroko memiliki nilai strategis yang
menguntungkan sehingga akhirnya negeri itu justru jatuh kebawah kekuasaan berbagai kekuatan
imperialis tersebut.
3. PERMASALAHAN DI MAROKO
Pendahulu : Yusef
Pengganti : Hassan II
Ayah : Yusef
Ibu : Lalla Ya'aqut
Lahir : 10 Agustus 1909 Fes,Maroko
Meninggal : 26-02-1961 (umur 51) Rabat
Dikubur : Royal Mausoleum, Rabat
Agama : Islam
Sebelum zaman penjajahan,Tunisia diperintah oleh satu rentetan Bey sehingga tahun 1881.
Sehingga saat itu, para Bey meminjam wang untuk membiayai pemodenan Tunisia. Wang itu
dipinjam daripada Eropah dan apabila penduduk-penduduk berasa geram terhadap kenaikan-
kenaikan cukai untuk membiayai pembayaran pinjaman, negara itu mendapati diri muflis.
Adalah ketika itu bahawa kuasa-kuasa besar Perancis, Britain dan Itali meletakkan kewangan
Tunisia di bawah kuasa pentadbiran melalui perjanjian antarabangsa.
Pada mula-mulanya, Itali merupakan negara yang menunjukkan paling banyak minat untuk
menjajahkan Tunisia, dengan pelaburan, warganegara, dan dekatnya lokasi itu sebagai dorongan.
Bagaimanapun, ini ditolak apabila Britain dan Perancis bekerjasama untuk menghalangnya
antara tahun-tahun 18711878 yang berakhir dengan Britain menyokong pengaruh Perancis di
Tunisia sebagai balasan untuk Perancis mengiktiraf penguasaan British ke atas Cyprus. Perancis
masih menghadapi persoalan pengaruh Itali dan oleh itu, memutuskan untuk mencari-cari suatu
alasan untuk melancarkan serangan terlebih dahulu. Dengan dalih serangan mendadak Tunisia ke
atas Algeria, Perancis memarakan angkatan tenteranya yang terdiri daripada kira-kira 36,000
orang masuk ke Tunisia dan memaksa Bey untuk memeterai Perjanjian Bardo (Al Qasr as Sa'id)
pada tahun 1881. Perjanjian itu memberikan Perancis penguasaan terhadap Tunisia dan
menyebabkannya menjadi sebuah negeri naungan de-facto.
Tunisia mendapat banyak faedah daripada pemerintahan Perancis. Walaupun begitu, keinginan
untuk pemerintahan sendiri masih wujud dan pada tahun 1910, Ali Bach Hamba dan Bechir Sfar
menubuhkan sebuah kumpulan pemuda Tunisia yang kemudian menyebabkan penubuhan parti
Destour (perlembagaan) pada tahun 1920. Untuk mengawal gerakan yang baru ini, pihak
Perancis mempergunakan gabungan taktik ganjaran dan hukuman yang walaupun berkesan, tidak
berupaya untuk menghentikan desakan untuk kemerdekaan. Pada tahun 1934, unsur-unsur parti
Destour yang lebih muda dan lebih membara, muncul dengan Habib Bourguiba, Dr. Mahmoud
Materi, Tahar Sfar, dan Bahri Guiga sebagai pemimpin-pemimpinnya. Dipanggil Neo-Destour,
parti yang baru itu diharamkan dengan segera oleh pentadbiran Perancis.
Pada tempoh sepuluh tahun yang berikut, perjuangan untuk kemerdekaan semakin bertambah
kuat. Antara tahun-tahun 19521954, Bourguiba sekali lagi dipenjarakan, dan mengakibatkan
serangan-serangan oleh para penyokongnya. Keadaan berubah dengan tiba-tiba pada tahun 1954,
apabila Pierre Mendes-France menjadi ketua kerajaan Perancis dan mengejarkan dasar untuk
menarik diri daripada tanah-tanah jajahan Perancis, dengan Tunisia termasuk dalam kategori ini.
Ini menyebabkan perjanjian April 1955 yang memberikan autonomi dalaman kepada Tunisia,
manakala hubungan antarabangsanya diurus oleh Perancis, suatu keadaan yang serupa dengan
kaedah pemerintahan Bey Turki sebelum tahun 1881.
Parti Neo-Detour kini memiliki penguasaan, tetapi Bourguiba enggan mengetuainya sehingga
pihak Perancis melepaskan segala kuasanya terhadap Tunisia. Beliau tidak perlu menunggu
lama, apabila Perang Kemerdekaan Algeria yang dahsyat mengubah minat Perancis terhadap
penjajahan dan menyebabkan pemansuhan Perjanjian Bardo. Tunisia mencapai kemerdekaan
penuh pada 20 Mac 1956. Bourguiba menjadi Perdana Menteri dan selepas tahun 1957, beliau
menjadi presiden pertama Republik Tunisia ketika peranan perlembagaan Bey dibubarkan