Anda di halaman 1dari 4

BAB 15 ANGGARAN JANGKA PENDEK

Data Penyusunan Anggaran Jangka Pendek

Data untuk menyusun anggaran jangka pendek, antara lain : anggaran jualan, anggaran sediaan,
anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, beban usaha,
neraca awal, dan data lainnya. Berikut contoh ilustrasinya :

1. Data Anggaran Jualan


Anggaran Jualan dalam Kuantitas (dalam botol)
No Jenis Kecap Triwulan Setahun
I II III IV 2016
1 Sedang 3.000 3.000 4.500 1.500 12.000
2 Manis 6.000 9.000 6.000 3.000 24.000
3 Asin 4.500 4.500 3.000 6.000 18.000
Total 13.500 16.500 13.500 10.500 54.000
Anggaran Jual Standar untuk Masing-masing Daerah
No Jenis Kecap Banjarmasin Martapura
1 Sedang Rp 500 per botol Rp 600 per botol
2 Manis Rp 600 per botol Rp 750 per botol
3 Asin Rp 500 per botol Rp 600 per botol

2. Data Anggaran Sediaan


Anggaran Sediaan Produk Jadi (dalam botol)
No Jenis Kecap Sediaan Awal Tahun 2016 Triwulan Sediaan Akhir
I II III IV Tahun 2016
Triwulan
1 Sedang 100 125 120 110 120
2 Manis 125 125 100 120 110
3 Asin 100 100 120 120 110
Total 325 350 340 350 340

3. Data Anggaran Bahan Baku


Kuantitas standar bahan baku (KSBB) per botol kecap terdiri atas : 2 ons kedelai, 2 ons gula
merah (kecap sedang); 2 ons kedelai, 3 ons gula merah (kecap manis); 2 ons kedelai, 1 ons gula
merah (kecap asin). Sediaan awal bahan baku sama dengan sediaan akhir bahan baku yaitu :
kedelai (1.400 ons @Rp 100 = Rp 140.000) ditambah gula merah (1.000 ons @Rp 60 = Rp
60.000) sama dengan kewajiban sebesar Rp 200.000. Syarat belian bahan baku : 50% tunai, 50%
triwulan berikutnya.

4. Data Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) per triwulan sebagai berikut :
Biaya bahan pembantu Rp 90.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 62.000
Biaya depresiasi
Bangunan dan pabrik Rp 2.000
Mesin dan alat Rp 550.000 +
Total biaya depresiasi Rp 552.000
Biaya lain-lain Rp 33.000 +
Jumlah Rp 737.000

5. Data Anggaran Beban Usaha


Beban penjualan merupakan penjumlahan dari beban gaji penjualan, beban promosi, beban
depresiasi alat, dan beban lain-lain. Beban administrasi dan umum merupakan penjumlahan
dari beban gaji pemimpin dan staf, beban depresiasi bangunan kantor, beban depresiasi alat
kantor, dan beban lain-lain. Jumlah beban usaha adalah jumlah dari beban penjualan dan beban
administrasi dan umum.

6. Data Anggaran Neraca Awal


Data terdiri dari data aset lancar (kas, pinjaman tenaga kerja, sediaan produk jadi, sediaan
bahan baku), aset tetap (tanah, bangunan kantor, bangunan pabrik, mesin dan alat pabrik, alat
pemasaran, alat kantor, dan cadangan depresiasi dari masing-masing jenis aset), aset lain-lain
(kas minimum, sediaan bahan baku minimum, beban ditanggungkan), serta utang jangka
panjang (utang investasi), modal saham, dan laba ditahan.

7. Data Anggaran Lainnya


Data meliputi data pembayaran bunga utang jangka panjang, taksiran kerugian piutang usaha,
dan penambahan modal.

Penyusunan Anggaran Operasional

Anggaran operasional yang akan disusun berikut ini terdiri atas: anggaran jualan dalam unit,
anggaran jualan dalam rupiah, anggaran produksi dalam unit, anggaran bahan baku dipakai dalam
unit, anggaran belian bahan baku dan biaya bahan baku (BBB), jam standar tenaga kerja langsung
terpakai, anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL), anggaran biaya overhead pabrik (BOP),
anggaran beban usaha, dan anggaran laba rugi. Berikut ilustrasinya :
1. Anggaran Jualan
Anggaran Kuantitas Jualan
Triwulan Banjarmasin Martapura Total Jumlah
Sedang Manis Asin Sedang Manis Asin Sedang Manis Asin
I 2.000 4.000 3.000 1.000 2.000 1.500 3.000 6.000 4.500 13.500
II 2.000 6.000 3.000 1.000 3.000 1.500 3.000 9.000 4.500 16.500
III 3.000 4.000 2.000 1.500 2.000 1.000 4.500 6.000 3.000 13.500
IV 1.000 2.000 4.000 500 1.000 2.000 1.500 3.000 6.000 10.500
8.000 16.000 12.000 4.000 8.000 6.000 12.000 24.000 18.000 54.000
Anggaran Jualan dalam Rupiah
Daerah dan Triwulan Total Setahun
Jenis Kecap I II III IV
Banjarmasin
Sedang Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Manis Rp 2.400.000 Rp 3.600.000 Rp 2.400.000 Rp 1.200.000 Rp 9.600.000
Asin Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 6.000.000
Jumlah 1 Rp 4.900.000 Rp 6.100.000 Rp 4.900.000 Rp 3.700.000 Rp 19.600.000
Martapura
Sedang Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 300.000 Rp 2.400.000
Manis Rp 1.500.000 Rp 2.250.000 Rp 1.500.000 Rp 750.000 Rp 6.000.000
Asin Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 600.000 Rp 1.200.000 Rp 3.600.000
Jumlah 2 Rp 3.000.000 Rp 3.750.000 Rp 3.000.000 Rp 2.250.000 Rp 12.000.000
Jumlah 1 dan 2 Rp 7.900.000 Rp 9.850.000 Rp 7.900.000 Rp 5.950.000 Rp 31.600.000

2. Anggaran Produk
Setelah menyusun anggaran jualan, disusun anggaran produk dengan rumus sediaan akhir
triwulanan bersangkutan merupakan sediaan awal triwulan berikutnya.
Produk jadi = jualan + sediaan produk jadi akhir sediaan produk jadi awal
Anggaran Produk (dalam botol)
Triwulan Jenis Kecap Total
Sedang Manis Asin
I 3.000 + 125 100 6.000 + 125 125 4.500 + 100 100 13.525
= 3.025 = 6.000 = 4.500
II 3.000 + 120 125 9.000 + 100 125 4.500 + 120 100 16.490
= 2.995 = 8.975 = 4.520
III 4.500 + 110 120 6.000 + 120 100 3.000 + 120 120 13.510
=4.490 = 6.020 = 3.000
IV 1.500 + 120 110 3.000 + 110 120 6.000 + 110 120 10.490
= 1.510 =2.990 = 5.990
Jumlah 12.020 23.985 18.010 54.015

3. Anggaran Biaya Bahan Baku


Anggaran produk merupakan anggaran produk jadi, karena tidak terdapat produk dalam proses.
Oleh karena itu, anggaran produk jadi sama dengan unit ekuivalen produk. Rumus untuk
mengetahui kuantitas standar bahan baku dipakai adalah unit ekuivalen produk dikalikan
dengan kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB).
Anggaran Belian Bahan Baku/Biaya Bahan Baku (BBB)
Triwulan Jenis Kecap Total
Sedang Manis Asin
Kedelai Gula Kedelai Gula Kedelai Gula Kedelai Gula Jumlah
Merah Merah Merah Merah
I 605 363 1.200 1.080 900 270 2.705 1.713 4.418
II 599 59,4 1.795 1.615,5 904 271,2 3.298 2.246,1 5.544,1
III 898 538,8 1.204 1.083,6 600 180 2.702 1.802,4 4.504,4
IV 302 181,2 598 538,2 1.198 359,4 2.098 1.078,8 3.176,8
2.404 1.442,4 4.797 4.317,3 3.602 1.080,6 10.803 6.840,3 17.643,3

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Sebelum menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (BKTL) terlebih dahulu disusun jam
kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt). Perhitungan jam kerja standar langsung
terpakai (JKSt) sebagai berikut :
Jam Kerja Standar Tenaga Kerja Langsung = Unit Ekuivalen Produk x Jam Standar Tenaga Kerja
Langsung dipakai per unit produk.
Setelah menyusun jam standar tenaga kerja langsung dipakai, kemudian berdasarkan jam kerja
standar tenaga kerja langsung dipakai (JKSt) dikali tarif upah standar tenaga kerja langsung
(TUSt) diperoleh biaya tenaga kerja langsung (BKTL).

5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead pabrik merupakan unsur anggaran biaya pabrik. Anggaran biaya bahan baku dan
anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan dua unsur anggaran biaya pabrik tunai. Dalam
anggaran biaya overhead pabrik terdapat anggaran biaya overhead pabrik tunai dan tidak tunai.

6. Anggaran Beban Usaha


Anggaran beban usaha terdiri atas anggaran beban penjualan dan anggaran beban administrasi
dan umum.

7. Anggaran Laba Rugi

Rencana Penambahan Modal

Untuk menentukan persetujuan rencana penambahan modal dan pemilihan jenis modal yang
ditambah diperlukan perhitungan tingkat imbalan (rate of return), rentabilitas ekonomis, dan
rentabilitas modal sendiri.

Penyusunan Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan yang disusun berikut ini terdiri atas : anggaran kas masuk dari jualan, anggaran
kas keluar untuk belian bahan baku, anggaran kas keluar untuk biaya tenaga kerja langsung,
anggaran kas keluar untuk biaya overhead pabrik, anggaran kas dan arus kas, anggaran piutang
usaha, anggaran cadangan penghapusan piutang, anggaran pinjaman tenaga kerja, anggaran sediaan
produk jadi akhir, anggaran utang usaha, anggaran utang bank dan utang jangka panjang, anggaran
laba ditahan, anggaran cadangan depresiasi aset tetap, anggaran neraca.

Pengawasan Anggaran

Anggaran yang telah disahkan wajib ditaati oleh setiap pejabat dalam perusahaan, antara lain
dengan cara : penelitian keuangan oleh pejabat, menghemat tanpa mengganggu kelancaran dan
mutu produk, dan membuat laporan realisasi anggaran setiap periode.

Anda mungkin juga menyukai