Hiperglikemia
A. Definisi
Hiperglikemia berasal dari bahasa yunani diantaranya, hyper yang artinya
lebih, glyc artinya manis dan emia yang berarti darah, jadi hiperglikemia
merupakan keadaan dimana jumlah glukosa dalam darah melebihi batas normal (>
200 mg/dl atau 11,1 mmol/L) (Reference ranges for blood tests). Peningkatan
glukosa dalam darah terjadi ketika pankreas memiliki sedikit insulin atau ketika
sel tidak dapat menerima respon insulin untuk menangkap glukosa dalam darah
tanda dari diabetes militus. Seseorang yang memiliki hiperglikemia belum tentu
hal ini bisa memicu timbulnya diabetes dan ketoasidosis (AIDS Info, 2005).
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada
rentang kadar puasa normal 80 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar
terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal
kadar glukosa darah adalah 3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda
B. Etiologi
Menurut Hussain A, Vincent M. (2010) menyatakan bahwa penyebab dari
1
2
insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan
penting yang lain akibat pengangkatan pankreas, pengrusakan secara kimiawi sel
auto imun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting. Yang lain
langerhans.
1. Predisposisi
a. Disfungsi kelenjar thyroid, adrenal dan pituitary glands
b. Kerusakan sel Beta
c. Pengangkatan pankreas
d. Penyakit intrakranial, ensefalitis, perdarahan otak, meningitis dan
cukup)
f. Pankreas memproduksi insulin dalam batas normal, namun sel tubuh
2. Presipitasi
a. Usia
b. Overweight
c. Hereditas anggota keluarga yang memiliki riwayat hiperglikemia
d. Faktor imunologi respon autoimun, dimana antibodi terarah pada
C. Patofisiologi
Menurut Irfan. (2011) menyatakan bahwa pada mulanya sel beta pankreas
gagal atau terhambat oleh beberapa keadaan stres yang menyebabkan sekresi
insulin menjadi tidak adekuat. Pada keadaan stres tersebut terjadi peningkatan
elektrolit tubuh berkurang. Perfusi ginjal menurun dan sebagai akibat sekresi
oleh proses autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan herediter. Insulin yang
menurun mengakibatkan glukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal itu bisa
Selain itu tubuh akan menurunkan penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati
serta peningkatan produksi glukosa oleh hati dengan pemecahan lemak terhadap
keton yang dapat mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keton
glukosa pada dinding pembuluh darah yang membentuk plak sehingga pembuluh
darah menjadi keras (arterosklerosis) dan bila plak itu telepas akan menyebabkan
terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran darah yang dapat
bahkan kematian.
5
Faktor predisposisi
Osmotik diuresis
Mual &
PH
muntah
Kehilangan
< volume cairan Poliuria Sodium, Cl,
Potasium & Asidosis
Fosfat Metabolik Gangguan
Polidipsi Glukosa
Nutrisi <
keluar
bersama kebutuhan
Hiperventilasi
Mobilisasi Lemak urin
Kolesterol mengendap pd
Resiko ketidak Gangguan
dinding Pembuluh Darah (Angiopati) Astenia / energi < (Infeksi) Luka
saraf
Fatigue
Retropati seimbangan Nutrisi, O2, Gangguan Integritas
< Retina
penglihatanMikrovaskuler
diabetik Nefropati
Ginjal ginjal
Gagal Aterosklerosis
Jantung
IMA Makrovaskuler
Serebral
Strokeelektrolit Aliran darah
Antibiotik
Ekstremitas perifer Mengantuk sulit sembuh
Gangren
Kulit
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.temple.edu/imreports/Reading/Hyperglycemic%20crises.pdf.
http://www.aidsinfo.nih.gov/ContentFiles/Hyperglycemia_FS_en.pdf.
http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full.
hiperglikemia-kenali-gejala-hipoglikemia-dan-hiperglikemia.html. Diakses
23 september 2017.
7
Hyperglycemia.
(online)http://www.idf.org/webdata/docs/WHO_IDF_definition_diagnosis
_of_diabetes.pdf