Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO B BLOK 29 TAHUN 2017

Disusun oleh:
Kelompok A5

Anggota:

Andani Lestari 04011281419122


Azora Khairani K. 04011281419082
Eka Yulizar 04011181419210
Eriska Geriana P. S. 04011181419076
Femmy Destia 04011181419036
Ira Yunita 04011281419084
Jesslyn Juanti 04011281419110
Siti Thania Luthfyah 04011281419088
Syah Fitri 04011281419092

Tutor: dr. Liniyanti D. Oswari, MNS. MSc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat yang
diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Skenario B Blok Ilmu Kedokteran
Keluarga dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini, serta berbagai sumber yang telah penulis gunakan sebagai data dan fakta pada
makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada, dr. Liniyanti D. Oswari, MNS. MSc. yang telah
memberikan pedoman dalam melakukan tutorial, membuat makalah hasil tutorial dan telah memberi
bimbingannya sebagai tutor sehingga kami dapat menyelesaikan masalah skenario yang telah diberikan.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, kritik
dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki dan mengembangkan isi dari makalah ini.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, serta penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan penulisan dalam makalah ini. Akhir kata, apabila ada kesalahan kata-kata,
penulis meminta maaf dan diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, November 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................... 4
C. Data Tutorial ............................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
I. Klarifikasi Istilah.............................................................................................................. 6
II. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 8
III. Analisis Masalah............................................................................................................ 9
IV. Learning Issue .............................................................................................................. 12
V. Kerangka Konsep .......................................................................................................... 12
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................ 13
I. Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Blok Ilmu Kedokteran Keluarga adalah blok ke-29 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Pada
kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi kasus yang sebenarnya pada waktu yang akan datang.

B. Maksud dan Tujuan


1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran
KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

C. Data Tutorial
1. Tutor : dr. Liniyanti D. Oswari, MNS. MSc
2. Moderator : Ira Yunita
3. Sekretaris : 1. Azora Khairani Kartika
2. Andani Lestari
4. Waktu : 1. Senin, 13 November 2017
Pukul 13.00 15.30 WIB
2. Rabu, 15 November 2017
Pukul 13.00 15.30 WIB

4
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario B Blok 29 Tahun 2017

Tn. Ambu, 42 tahun, pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit kencing
manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk balik ke Puskesmas
Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah Puskesmas Kecamatan dengan tenaga kesehatan
dan peralatan yang lengkap dan sudah terakreditasi, dr. Amri adalah dokter fungsional di
Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik Tn. Ambu dan menanganinya secara baik sesuai
dengan SOP yang ada di Puskesmas tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap
Puskesmas Merpati dr. Amri melaporkan kasus Tn. Ambu pada Mirna (pimpinan Puskesmas
Merpati). Dr. Mirna meminta dr. Amri untuk melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu
dengan menggunakan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga.
Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing manis, bahkan
mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna mengingatkan dr. Amri untuk
melakukan spesific problem solving yang berpusat pada Tn. Ambu dengan penanganan secara
komprehensif dan menyeluruh melalui pendekatan keluarga. Dr. Mirna juga mengingatkan dr.
Amnri untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas Merpati.
Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya mengidap gatal-
gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam hari di daerah sela-
sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal sudah pernah diobati di puskesmas
beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer, namun keluhan tidak pernah hilang. Anggota
keluarga lain yang tinggal serumah juga memiliki keluhan yang serupa, begitu juga para tetangga.
Anak-anaknya sering menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas luka.
Mereka juga sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum dicuci dan
menggunakan handuk bergantian dengan ibunya yang juga memiliki keluhan gatal serupa. Dari
hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga anak Tn. Ambu didapatkan papul multipel berukuran
milier di seluruh tubuh terutama di daerah lipatan paha dan bokong, sela jari tangan dan kaki
sebagian eritematosa. Juga terdapat pustul. Erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah
kehitaman serta tampak bekas garutan (scratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi yang telah
dilakukan pada pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan
tungau dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.

5
Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan 1 kamar berukuran 2mx1,5m. Sinar matahari tidak
dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada 1 lampu pijar 25 watt. Ventilasi kurang,
rumah terasa lembab, hanya ada 1 jendela kecil 30cmx50cm. Kebersihan dan kerapian rumah
kurang, seluruh anggota keluarga menggunakan kamar mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur
digunakan bersama-sama dengan penghuni kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak
didapatkan dengan membeli air mineral dalam galon, dan air untuk mandi cuci kakus dari pompa
tangan. Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir. Tidak ada tempat sampah baik
di dalam maupun di luar rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam maupun di luar rumah.
Gaji Tn. Ambu sebagai kepala keluarga (KK) kurang lebih Rp700.000 per bulan dengan biaya
mengontrak rumah Rp150.000 per bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.
Sebagai salah satu dokter yang bertugas dan ikut bersama tim kesehatan dr. Mirna dan dr. Amri
di Puskesmas Merpati, apa yang harus dilakukan dalam penatalaksanaan permasalahan kesehatan
pada keluarga Tn. Ambu berdasarkan konsep dan prinsip kedokteran keluarga dan konsep
Mandala of Health?

I. Klarifikasi Istilah
No. Istilah Definisi
1. Penyakit kencing manis Suatu penyakit kronis yang ditandai dengan
meningkatnya kadar gula darah sehingga
menimbulkan gangguan metabolisme tubuh
2. Dokter fungsional Dokter yang kedudukannya menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS
dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian yang bersifat
mandiri
3. SOP Standar Operasional Prosedur merupakan
dokumen yang berkaitan dengan standar prosedur
yang dilakukan secara kronologis untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan
untuk memperoleh hasil kerja yang lebih efektif
dan efisien dengan biaya serendah-rendahnya
4. Specific problem solving Kemampuan untuk menghubungkan pembuatan
keputusan yang spesifik sesuai dengan prevalensi
6
dan insidensi kasus dalam komunitas, membuat
efektif dan efisien dalam mendiagnosis dan
memberikan terapi, dapat mengumpulkan,
menginterpretasi dan menyimpulkan informasi
dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan tambahan,
kemudian mengaplikasikan dalam rencana medis
5. Komprehensif Segala sesuatu yang bersifat luas dan lengkap,
meliputi seluruh aspek, meliputi ruang lingkup
yang luas
6. Krim antibiotik Zat yang memiliki kemampuan untuk menghambat
kehidupan mikroorganisme dalam bentuk krim
(bentuk sediaan setengah padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai
7. Puyer Sediaan obat yang berbentuk bubuk, dibuat dari
obat sediaan tablet yang digerus, biasanya sering
berupa racikan beberapa obat yang dicampur jadi
satu
8. Papul multiple ukuran Penonjolan kulit dengan massa yang padat,
milier berbatas tegas dengan diameter <1cm dengan
jumlah >2
9. Eritematosa Kemerahan pada kulit
10. Pustul Penonjolan kulit atau vesikel yang berisi pus
11. Erosi Kerusakan kulit sampai stratum spinosum, dimana
kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan
serosa
12. Ekskoriasi Kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak merak disertai bintik-bintik
perdarahan
13. Krusta Massa yang mengeras pada permukaan kulit dapat
akibat serum (kuning), darah (coklat), atau eksudat
purulen (kuning kehijauan) yang mengering

7
14. Scratch mark Guratan pada kulit yang terjadi akibat garukan
15. Sarcoptes scabiei Tungau dengan ciri hampir berbentuk bulat dengan
8 kaki pendek, pipih, biasanya hidup di lapisan
epidermis. Parasit ini penyebab penyakit scabies
(kudis)
16. Ventilasi Pergerakan udara masuk dan keluar dari ruang
tertutup
17. Jamban umum Suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok/duduk yang dilengkapi dengan
unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkan
18. Mandala of health Sebuah model yang menggambarkan ekosistem
manusia sebagai keterkaitan jaringan yang
kompleks, dimana setiap komponennya memiliki
potensi yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia

II. Identifikasi Masalah


1. Tn. Ambu, 42 tahun, pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk balik
ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah Puskesmas Kecamatan
dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah terakreditasi, dr. Amri
adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik Tn. Ambu
dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas tersebut. Setelah
melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr. Amri melaporkan kasus Tn.
Ambu pada Mirna (pimpinan Puskesmas Merpati). Dr. Mirna meminta dr. Amri untuk
melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu dengan menggunakan prinsip-prinsip
pelayanan dokter keluarga.
2. Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing manis,
bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna mengingatkan dr.
Amri untuk melakukan spesific problem solving yang berpusat pada Tn. Ambu dengan
penanganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui pendekatan keluarga. Dr. Mirna
8
juga mengingatkan dr. Amnri untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain di
Puskesmas Merpati.
3. Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya mengidap
gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam hari di
daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal sudah pernah diobati
di puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer, namun keluhan tidak pernah
hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga memiliki keluhan yang serupa,
begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering menggaruk bagian tubuh yang gatal
sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka juga sering menggunakan pakaian yang
sama berulang kali sebelum dicuci dan menggunakan handuk bergantian dengan ibunya
yang juga memiliki keluhan gatal serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga
anak Tn. Ambu didapatkan papul multipel berukuran milier di seluruh tubuh terutama di
daerah lipatan paha dan bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga
terdapat pustul. Erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak
bekas garutan (scratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi yang telah dilakukan pada
pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau
dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
4. Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan 1 kamar berukuran 2mx1,5m. Sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada 1 lampu pijar 25
watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada 1 jendela kecil 30cmx50cm.
Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga menggunakan kamar
mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersama-sama dengan penghuni
kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapatkan dengan membeli air mineral
dalam galon, dan air untuk mandi cuci kakus dari pompa tangan. Saluran air dialirkan ke
got di depan rumah yang mengalir. Tidak ada tempat sampah baik di dalam maupun di luar
rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam maupun di luar rumah. Gaji Tn. Ambu
sebagai kepala keluarga (KK) kurang lebih Rp700.000 per bulan dengan biaya mengontrak
rumah Rp150.000 per bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.

III. Analisis Masalah


1. Tn. Ambu, 42 tahun, pernah dirawat di RSUD Kabupaten Singaruju karena penyakit
kencing manis. Pasien kontrol ke RSUD tersebut 1 bulan yang lalu, kemudian dirujuk balik
ke Puskesmas Merpati di desanya. Puskesmas Merpati adalah Puskesmas Kecamatan

9
dengan tenaga kesehatan dan peralatan yang lengkap dan sudah terakreditasi, dr. Amri
adalah dokter fungsional di Puskesmas Merpati yang menerima rujukan balik Tn. Ambu
dan menanganinya secara baik sesuai dengan SOP yang ada di Puskesmas tersebut. Setelah
melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas Merpati dr. Amri melaporkan kasus Tn.
Ambu pada dr. Mirna (pimpinan Puskesmas Merpati). Dr. Mirna meminta dr. Amri untuk
melakukan tatalaksana terhadap kasus Tn. Ambu dengan menggunakan prinsip-prinsip
pelayanan dokter keluarga.
a. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas terkareditasi dan bagaimana persyaratannya
(peralatan dan tenaga kesehatan lengkap)?

b. Bagaimana tatalaksana terhadap Tn. Ambu sesuai SOP Puskesmas?

c. Bagaimana tatalaksana terhadap Tn. Ambu dengan prinsip pelayanan doga?

d. Bagaimana sistem rujuk dan rujukan balik pada kasus?

2. Dr. Mirna yakin bahwa di keluarga Tn. Ambu masih ada yang menderita kencing manis,
bahkan mungkin telah mengalami komplikasi klinis lainnya. Dr. Mirna mengingatkan dr.
Amri untuk melakukan spesific problem solving yang berpusat pada Tn. Ambu dengan
penanganan secara komprehensif dan menyeluruh melalui pendekatan keluarga. Dr. Mirna
juga mengingatkan dr. Amnri untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain di
Puskesmas Merpati.
a. Bagaimana cara penilaian komplikasi klinis pada kasus kencing manis?

b. Jelaskan mengenai spesific problem solving pada kasus yang komprehensif dan
menyeluruh!

c. Bagaimana kolaborasi dokter dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas?

3. Di rumah Tn. Ambu tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang semuanya mengidap
gatal-gatal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam hari di

10
daerah sela-sela jari, lipatan bokong, leher, punggung dan perut. Gatal sudah pernah diobati
di puskesmas beberapa kali dengan krim antibiotik dan puyer, namun keluhan tidak pernah
hilang. Anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga memiliki keluhan yang serupa,
begitu juga para tetangga. Anak-anaknya sering menggaruk bagian tubuh yang gatal
sehingga timbul koreng dan bekas luka. Mereka juga sering menggunakan pakaian yang
sama berulang kali sebelum dicuci dan menggunakan handuk bergantian dengan ibunya
yang juga memiliki keluhan gatal serupa. Dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu dan ketiga
anak Tn. Ambu didapatkan papul multipel berukuran milier di seluruh tubuh terutama di
daerah lipatan paha dan bokong, sela jari tangan dan kaki sebagian eritematosa. Juga
terdapat pustul. Erosi dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah kehitaman serta tampak
bekas garutan (scratch mark). Dari pemeriksaan parasitologi yang telah dilakukan pada
pasien, nenek pasien, dan seorang tetangga dengan gejala gatal serupa, ditemukan tungau
dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit.
a. Bagaimana cara penularan penyakit scabies?

b. Bagaimana pemeriksaan sederhana untuk kasus yang bisa dilakukan?

c. Bagaimana cara penanganan masalah pada Tn. Ambu, keluarga dan lingkungannya
sesuai Mandala of Health? (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)

4. Tn. Ambu tinggal di rumah kontrakan, dengan 1 kamar berukuran 2mx1,5m. Sinar
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah, penerangan tergantung pada 1 lampu pijar 25
watt. Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada 1 jendela kecil 30cmx50cm.
Kebersihan dan kerapian rumah kurang, seluruh anggota keluarga menggunakan kamar
mandi dan jamban umum. Fasilitas dapur digunakan bersama-sama dengan penghuni
kontrakan lain. Air minum dan air untuk masak didapatkan dengan membeli air mineral
dalam galon, dan air untuk mandi cuci kakus dari pompa tangan. Saluran air dialirkan ke
got di depan rumah yang mengalir. Tidak ada tempat sampah baik di dalam maupun di luar
rumah, sehingga sampah berserakan baik di dalam maupun di luar rumah. Gaji Tn. Ambu
sebagai kepala keluarga (KK) kurang lebih Rp700.000 per bulan dengan biaya mengontrak
rumah Rp150.000 per bulan dan tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.
a. Apa saja syarat rumah sehat?

11
b. Bagaimana sanitasi yang baik di lingkungan sekitar rumah?

c. Bagaimana syarat jamban sehat?

d. Apa saja dampak dari rumah dan lingkungan pada kasus?

e. Apa edukasi yang bisa diberikan tentang kebersihan lingkungan pada kasus?

IV. Learning Issue


1. Konsep Mandala of Health
2. Konsep dan Prinsip Kedokteran Keluarga
3. PHBS dan Rumah Sehat
4. Sistem Kesehatan Nasional

V. Kerangka Konsep

12
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

13
DAFTAR PUSTAKA

Achadi,Anhari. (2009). Sekilas tentang Sistem Kesehatan Indonesia. Tersedia pada:


https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf
Anggraini, M., dkk. 2015. Buku Ajar Kesehatan Keluarga. Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang
Anonim. Field Book: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Penyakit Berbasis Lingkungan,
http://beta.new.pamsimas.org/data/phocadownload/PHBS-KESLING-
PENYAKIT.pdf, diunduh pada 14 November 2017
Anonim. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/159/jtptunimus-gdl-nurfitriwi-7914-3-
babii.pdf, diunduh pada 14 November 2017
Anonim. http://erepo.unud.ac.id/16598/3/0992162038-3-BAB_II.pdf, diunduh pada 14
November 2017
Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20352/Chapter%20II.pdf?
sequence=4, diunduh pada 14 November 2017
Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47438/Chapter%20II.pdf?
sequence=4, diunduh pada 14 November 2017
Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47786/Chapter%20II.pdf
?sequence=4&isAllowed=y, diunduh pada 14 November 2017
Amiruddin, D. Pedoman Survey Akreditasi Puskesmas dan FKTP Lainnya.
https://www.academia.edu/10790187/, diunduh pada 14 November 2017
BPJS. Panduan Praktis: Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
Departemen Kesehatan. 2014. Pemberi Pelayanan Kesehatan JPKM. [online] Tersedia pada:
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=47&I
temid=68
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan. 2009. Rumah Tangga
Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Gustaviani R. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi
B, dkk (editor). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI, 2006: 1879-1885.
Hamzah, S. H. 2014. http://eprints.ung.ac.id/6723/3/2013-1-13201-811408095-bab2-
01082013021545.pdf, diunduh pada 14 November 2017
IDI. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia
Jabar, P. 2011. Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa
Barat. Jawa Barat
Kekalih A. Diagnosis Holistik Pada Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas FKUI, 2008.
Keman, S. 2005. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal Kesehatan
Lingkungan. 2(1): 29-42
14
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Sistem Rujukan Nasional.
Jakarta: Direktorat Jenderal BUK (Bina Upaya Kesehatan) Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, No. 01 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan
Mansyur, M., dkk. 2007. Pendekatan Kedokteran Keluarga PADA Penatalaksanaan
Skabies Anak Usia Pra-Sekolah. Majalah Kedokteran Indonesi. 57(2): 63-67
Mubarak, W.I., Chayatin, N., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Pedoman Pengobatan Dasar d Puskesmas. 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-suryofebri-969-2-babii.pdf,
diunduh pada 14 November 2016
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional
Prasetyawati, A. E. Bab I: Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
ODaniel M, Rosenstein AH.Professional Communication and Team Collaboration. In:
Patient safey and quality: a handbook guide for nurses. pg.3
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Jakarta.
Sundari, S.,Setyawati, I., 2006. Peran Keluarga dalam Perawatan Penderita Diabetes
Mellitus secara Mandiri di Rumah, Journal Mutiara Medika, 6:2, 113-121.
Sungkar S. 2005. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia
Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam: Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati DD, editor.
Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2003.
Tan, S. T., Angelina, J., dan Kristaligan. 2017. Scabies: Terapi Berdasarkan Siklus Hidup.
Continuing Medical Education. 44(7): 507-510
Yuliastuti, K. 2009. Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving For Better Health
(Psbh) Terhadap Pengembangan Proaktifitas Perawat Pelaksana Dan Proaktifitas
Dalam Melaksanakan Operan Pasien Di Rsud Tugurejo Semarang. Tesis Program
Pasca Sarjana Ilmu Keperawatan. Depok: Universitas Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai