Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Temperatur Terhadap Efektivitas Pekerja Pada Tambang Bawah

Tanah

A. Latar Belakang

Kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang tidak hanya memiliki


resiko bisnis yang besar tapi juga memiliki resiko keselamatan yang besar pula.
Sebuah perusahaan tambang bukan hanya harus memikirkan bagaimana caranya
mendapatkan hasil tambang sebesar mungkin tapi juga harus memperhitungankan
kegiatan tambang seaman mungkin.
Penambangan metode Underground merupakan alternatif metode dari metode
Open Pit dimana kondisi cadangannya sudah menipis, metode underground dapat
membantu meningkatkan produksi. Aktivitas penambangannya dilakukan di bawah
permukaan bumi. Tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
Peningkatan produksi dapat dicapai dengan pemilihan metode penambangan
yang baik, pemilihan alat yang sesuai, desain tempat kerja yang sesuai, dan faktor
dari pekerja sendiri. Efektivitas pekerja yang tinggi dapat membantu untuk
meningkatkan produksi. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi efektivitas
pekerja dalam hal ini pada tambang bawah tanah yaitu ketersediaan udara bersih,
temperature, debu, dan ruang gerak bagi para pekerja.

Dalam hal ini akan difokuskan terhadap pengaruh temperatur pada tambang
bawah tanah terhadapa efektivitas pekerja. Hal ini berkaitan terhadap kondisi fisik
para pekerja terhadap ambang batas temperatur yang masih dapat diterima oleh
tubuh. Keadaan temperatur yang cocok bagi para pekerja dapat diatur dengan
membuat system ventilasi yang baik.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi temperatur pada tambang
bawah tanah.
2. Mengetahui hubungan antara temperatur terhadap kondisi tubuh pekerja.
3. Mengetahui temperatur yang sesuai dengan efektivitas pekerja.
4. Mengetahui cara menurunkan temperatur pada tambang bawah tanah.

C. Objek

Objek penelitian ini adalah besaran temperatur pada kegiatan tambang bawah
tanah.
D. Pembahasan
Temperatur/suhu memiliki hubungan dengan kalor/panas. Makin banyak suatu
benda menyerap panas maka suhu dari benda tersebut makin tinggi dan sebaliknya.
Sehingga jika ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi temperatur pada tambang
bawah tanah maka harus diketahui terlebih dahulu faktor/sumber yang menyebabkan
munculnya panas pada tambang bawah tanah.

Beberapa sumber panas pada tambang bawah tanah adalah udara dari luar
yang masuk, pemakaian alat mekanis dan lampu dari alat, dinding batuan, hasil
peledakkan, respirasi manusia, oksidasi, pergeseran batuan, dan pemompaan udara.

Ventilasi digunakan untuk memenuhi persyaratan kenyamanan kerja di


tambang bawah tanah yang kelanjutannya dapat meningkatkan efisiensi dan
produksi. Panas dan kelembaban mempengaruhi manusia dalam beberapa hal antara
lain :

1. Menurunkan efisiensi
2. Mampu menimbulkan kecerobohan dan kecelakaan
3. Menyebabkan sakit dan kematian.

Setelah temperatur mencapai tingkat tertentu, seseorang akan kehilangan


efisiensinya, dan bila temperaturnya naik lagi maka dia akan megalami gangguan
fisiologi. Tubuh manusia memiliki keterbatasan dalam menerima panas sebelum
sistem metabolismenya berhenti. Efisiensi kerja seseorang bergantung langsung
kepada temperatur ambient dan akan berkurang/menurun bila temperaturnya berada
diluar rentang 68 72 oF.

Dalam kondisi panas, tujuan ventilasi adalah mengeluarkan hawa panas dan
uap air dengan laju yang sesuai, sehingga temperatur dan kelembaban udara yang
dikondisikan memungkinkan pekerja juga melepaskan panas tubuhnya saat bekerja.
Kedua faktor tersebut (panas dan kelembaban) harus dikondisikan secara
bersamaan. temperatur normal untuk seseorang dapat bekerja dengan nyaman
adalah 26 27 oC.

Beberapa hal dapat dilakukan untuk menurunkan temperature pada tambang


bawah tanah sehingga menjadi ideal bagi para pekerja dengan cara membuat sistem
ventilasi yang baik, penggunaan fan yang sesuai,dan peralatan tambang pendingin
serial (metode baru).

Anda mungkin juga menyukai