Anda di halaman 1dari 4

1.

KESEIMBANGAN NERACA PEMBYARAN


Neraca pembayaran seimbang terjadi jika pembayaran kepada pihak luar negri atau
transaksi debit dengan dengan penerimaan dari luar negri atau transaksi kredit adalah sama
jumlahnya,
Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa neraca pembayaran harus seimbang.
Bagaimana caranya supaya neraca seimbang dapat dijelaskan dengan sebuah ilustrasi negara X
dan Y. Untuk itu, kita perlu menggunakan asumsi-asumsi berikut.
a. Negara X hanya berhubungan dengan negara Y
b. Neraca pembayaran hanya terdiri atas ekspor dan impor
c. Kelebihan ekspor negara X berupa tagihan menjadi pinjaman negara Y
d. Kebiasaan pada pencatatan neraca pembayaran bahwa tanda (+) kredit adalah untuk
transaksi yang mengakibatkan arus uang masuk. Tanda (-) debet adalah tanda untuk
transaksi yang mengakibatkan arus uang keluar

Misalnya negara X tahun 2006 mengekspor komoditas dengan nilai $100 juta ke negara Y. Di
lain pihak, negara Y mengekspor komoditas ke negara X seharga $90 juta. Aka neraca
komoditas negara X akan terlihat seperti tabel berikut.

NERACA PEMBAYARAN NEGARA X DAN NEGARA Y TAHUN 2006

Komponen Neraca Negara X Negara Y


EKSPOR +$ 100 JUTA + $ 100 JUTA
IMPOR -$ 90 JUTA -$ 90 JUTA
NERACA PERDAGANGAN + $ 10 JUTA -$ 10 JUTA
PINJAMAN -$ 10 JUTA + $ 10 JUTA
SALDO $0 $0
KET :

+ : Tanda masuknya dana dari luar negri

: Tanda keluarnya dana ke luar negri

Dengan asumsi diatas, pinjaman yang diterima negara Y bertanda + karena negara itu
menerima pinjaman. Sebaliknya pinjaman yang diberi negara X bertanda karena negara itu
memberikan pinjaman.

Bagaiman neraca pembayaran jika negara Y membayar dengan cadangan devisa ? neraca
pembayaran kedua negara tersebut akan terlihat seperti tabel berikut
NERACA PEMBAYARAN NEGARA X DAN NEGARA Y TAHUN 2006

Pembayaran transaksi perdagangan internasional dapat dilakukan dengan menggunakan


cadangan devisa, yang dilambangkan dengan tanda + karena disamakan dengan kegiatam
ekspor

Komponen Neraca Negara X Negara Y


EKSPOR + $ 100 JUTA + $ 100 JUTA
IMPOR -$ 90 JUTA -$ 90 JUTA
NERACA PERDAGANGAN + $ 10 JUTA -$ 10 JUTA
PINJAMAN -$ 10 JUTA + $ 10 JUTA
$0 $0
SALDO
Tanda cadangan devisa negara X diberi tanda karena ia menerima barang seperti halnya
mengimpor. Sebaliknya, tanda cadangan devisa negara adalah + karena negara tersebut mengirim
cadangan devisanya ke negara X . akibatnya, neraca pembayaran negara Y akan terlihat seperti tabel
di atas

2. PENGERTIAN DEFISIT DAN SURPLUS NERACA PEMBAYARAN


a. Neraca pembayaran defisit terjadi jika jumlah transaksi pembayaran keluar negri atau
transaksi debit lebih besar dari peda penerimaan dari luar negri atau transaksi kredit ,
untuk menyeimbangkanya negara harus mencari sumber pembiyaan dengan cara defisit
ditutup sementara dengan kredit bank atau dengan menggunakan cadangan devisa yang
dimiliki suatu negara
Jika defisit terjadi terus menerus pemerintah harus memperbaiki neraca
pembayaran , dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Devaluasi mata uang
Pembatsan impor dan peningkatan ekspor
b. Neraca pembayaran surplus terjadi jika jumlah pembayaran luar negri atau transaksi debit
lebih kecil dari pada penerimaan dari luar negri atau transaksi kredit
Manfaat neraca pembayaran surplus
Neraca pembayaran surplus memperlihatkan bahwa negara tersebut
memiliki cadangan kekayaan dan lebih di luar negri
bertambahnya cadangan devisa negara dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan pembangunan
Banyaknya aliran pembayaran dari luar negrimengakibatkan permintaan
terhadap mata uang dalam negri bertambah sehingga nilainya akan
menguat

Mari kita perluas lago contoh yang terdahulu. Bagaimana jika dalam kasus tersebut terjadi
kelebihan atau surplus ekspor pada negara X. Surplus ekspor negara X tersebut merupakan defisit
bagi negara Y yang dibayar dengan cadangan devisa sebesar $4juta, sedangakan sisanya mrupakan
pinjaman. Berdasarkan keterangan di atas, neraca pembayaran negara X dan negara Y akan terlihat
seperti tabel berikut

SURPLUS / DEFISIT NERACA PEMBAYARAN NEGARA X DAN NEGARA Y TAHUN 2006

Jika terdapat kelebihan atau surplus ekspor pada negara X , itu berarti ada defisit pada negara Y.
Dalam contoh ini, negara Y membayar surplus tersebut dengan cadangan devisa sebesar $4 juta,
sedang sisanya merupakan pinjaman

Komponen Neraca Negara X Negara Y


EKSPOR + $ 100 JUTA + $ 100 JUTA
IMPOR -$ 90 JUTA -$ 90 JUTA
NERACA PERDAGANGAN + $ 10 JUTA -$ 10 JUTA
PINJAMAN -$ 6 JUTA + $ 6 JUTA
CADANGAN DEVISA -$ 4 JUTA + $ 6 JUTA
$0 $0
SALDO

Pinjaman yang diberikan negara X berupa pinjaman yang tidak berkaitan dengan kelebihan
ekspor atau pinjaman atas kemauan kedua belah pihak, disebut pinjaman otonom (autonomous
inflow) . dalam hal ini, neraca pembayaran negara X surplus $4 juta dan sebaliknya, nera
pembayaran negara Y defisit $4juta. Jumlah $6 juta tidak dianggap defisit atau surplus sebab tanpa
ekspor dan impor, pinjaman yang harus diterima negara Y diberikan ke negara X

Dapat diperluas lagi dengan menganggap bahwa surplus neraca pembayaran negra X
diselesaikan dengan :

CADANGAN DEVISA $ 4 JUTA


PINJAMAN OTONOM $ 2,5 JUTA
PNJAMAN AKOMODATIF $ 3,5 JUTA

Pinjaman akomodatif (accommodating inflow) adalah pinjaman yang diterima atau diberikan
dengan kelebihan ekspor dan impor. Dalam contoh ini, neraca pembayaran negara X surplus $ 7,5
JUTA dan sebaliknya neraca pembayaran negara Y defisit $ 7,5 JUTA

Dari kesimpulan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,

a. Setiap pengurangan stok perekonomian nasional disebut mengalami defisit


b. Setiap penambahan stok perekonomian nasional disebut mengalami surplus
c. Pinjaman akomodatif bagi penerima merupakan defisit, sedangkan bagi yang memberi
merupakan surplus
d. Pnjaman otonom tidak memengaruhi surpus dan defisit

3. DAMPAK DEFISIT, DAN SURPLUS NERACA PEMBAYARAN TERHADAP KEGIATAN EKONOMI


MASYARAKAT
a. Jika neraca pembayaran defisit, negara tersebut harus melepas devisanya untuk membyar
keuangan, Pengurangan cadangan devisa berarti dapat mengubah struktur ekonomi yang ada
dan menguragi kemakmuran
b. Bagi negara yang neraca pembayaran surplus, cadangan devisanya akan bertabah, dengan
demikian secara umum dapat dikatan bahwa keadaan perekonomian relatif lebih baik dari
negara yang neraca pembayaran defisit
c. Defisit akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negri karena
konsumen mengganti barang yang diproduksi di dalam negri dengan barang impor
d. Meningkatnya valuta asing dan menyebabkan harga barang yang diimpor semakin mahal, hal
ini mengurangi kegairahan pengusaha dalam negri untuk melakukan investasi dan
membangun usaha baru

1. Dampak neraca pembangunan surplus


Secara ekonomi neraca pembangunan yang surplus akan berpengaruh terhadap
tingkat harga dalam negri yaitu mempunayi pengaruh inflator mendorong atau menjurus ke
arah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahanpermintaan
efektif.

2. Dampak neraca pembangunan defisit


Apabila neraca pembayaran suatu negara defisit maka dampak yang akan terjadi
adalah sebagai berikut :
a. Produsen dalam negri akan terpuruk karena
tidak bisa bersaing dengan barang impor
b. Utang negara akan semakin besar, dengan jumah
penerimaan yang kecil
c. Banyak perusahaan yang gulung tikar sehingga
pengangguran semakin meningkat

3. Dampak neraca pembangunan seimbang


Neraca pembangunan yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan
ekonomi suatu negara sehingga apabila suatu nega tidak dapa mencapai surplus
dalam neraca pembayaran meka minimal harus dalam kondisi seimbang dengan
demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran defisit

Anda mungkin juga menyukai