Anda di halaman 1dari 25

MEMBACA NONSASTRA

A. Memaknai Kata/Istilah

Kesalahan penggunaan kata-kata atau istilah akan penimbulkan penafsiran yang berbeda. Kata-kata atau istilah
yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata bermakna konotasi, dan kata yang
mengalami perubahan makna.
Istilah berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, keadaan, atau sufat di bidang tertentu. Istilah
ada yang berupa kata , ada pula yang berupa idiom atau ungkapan.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna leksikal. Makna leksikal adalah makna
yang sesuai dengan kamus bahasa Indonesia.
Untuk memaknai istilah atau memberi makna pada istilah berkaitan dengan kata , kalimat, dan paragraf.Istilah yang
dimaksud harus berkaitan dengan konteksnya atau penggunaaan kalimatnya.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan cermat!


Minat investor asing yang tinggi ke negara berkembang bisa dilihat dari transaksi yang terjadi di pasar modal. Dalam
tiga tahun terakhir, arus modal asing ke pasar saham dan pasar uang di negara berkembang sangat besar.

Makna istilah investor pada paragraf di atas adalah...


a. Nasabah
b. Pengusaha
c. Penanam modal
d. Penguasa
e. Pemilik uang

Bacalah paragraf berikut!


Pulau Siberut memiliki panorama sangat memesona. Pulau Siberut yang berada di Kepulauan Mentawai ini menjadi
destinasi wisata terbaik yang ada di gugusan kepulauan tersebut. Keindahannya jarang dijumpai di tempat-tempat
wisata lain.

Makna istilah yang dicetak miring dalam paragraf tersebut adalah.....


a. berkunjung
b. menarik
c. tujuan
d. alternatif
e. unik

Bacalah teks di bawah ini secara cermat!


Pendidikan nasional harus bisa membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. Perlu
penyelelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Tantangan yang harus segera terjawab
adalah menerapkan standar pendidikan nasional tanpa pilah-pilah.Reformasi pendidikan di Indonesia perlu juga
meneropong hal-hal yang substansial, yakni peserta didik sebagai subyek. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, guru harus meningkatkan kualitas, dedikasi dan komitmennya.

Makna istilah yang tercetak miring secara berurutan di atas adalah


a. persembahan,melancarkan kegiatan
b. pengabdian, perjanjian
c. pengabdian, persetujuan
d. pengorbanan, tanggung jawab
e. pengabdian, tanggung jawab
B. Menemukan Gagasan Utama/Gagasan Pokok/Ide Pokok
Gagasan pokok atau ide pokok merupakan gagasan yang menjiwai paragraf. Gagasan pokok dapat mudah
ditemukan dengan menjawab pertanyaan "Paragraf tersebut membahas mengenai apa?". Jawaban pertanyaan
tersebut merupakan gagasan pokok/gagasan utama/ide pokok.

Gagasan utama atau ide pokok paragraf adalah ringkasan dari kalimat utama. Gagasan utama bersifat luas/umum
dan masih membutuhkan penjelasan.
Langkah-langkah mencari gagasan utama adalah:
a. Fokuskan perhatian kita pada kalimat nomor 1 dan 5.
b. Bandingkan kalimat 1 dan 5 untuk menentukan Kalimat utamanya (nomor 1 atau nomor 5).
c. Setelah kalimat utamanya ditemukan, maka cari kata-kata kunci dari kalimat tersebut, sehingga ide pokok
paragrafnya ditemukan.

Jenis penalaran paragraf


Paragraf Deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf.
Pargraf seperti ini diawali dengan penyajian hal yg umum disertai,dijelaskan dan diakhiri oleh hal atau sikap yang
berlaku khusus. Berbentuk piramida terbalik.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.
Paragraf seperti ini diawali dengan hal yg bersifat khusus berupa penjelasan-penjelasan spesifik atau pemberian
contoh-contoh dan diakhiri dengan kesimpulan umum yang merupakan inti wacana (gagasan utama). Berbentuk
piramida.
Paragraf Induktif terdiri atas:

1. Paragraf generalisasi: diawali dengan penjelasan2 khusus dan diakhiri dgn kesimpulan umum
2. Paragraf sebab akibat: ada hubungan sebab akibat atau akibat sebab.
3. Paragraf analogi: diawali dengan penjelasan2 yang membandingkan suatu hal atau objek dan diakhiri
dengan kesimpulan umum.

Kalimat penjelas adalah pernyataan khusus, perincian atau bagian-bagian yang menunjang / menjelaskan kalimat
utama. Sebagai tambahan, berikut ciri-ciri dari kalimat penjelas:

1. Uraian-uraian kecil
2. Contoh-contoh
3. Peristiwa ilustrasi
4. Kutipan-kutipan

Berikut contoh soalnya:

Cermatilah paragraf berikut!


Bila Anda gemar melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat, berikut ini merupakan cara untuk
mendapatkan kenyamanan. Untuk dapat lebih memeroleh kenyamanan, biasakan datang lebih awal, saat memilih
tiket pilihan tempat duduk di belakang atau tengah. Hal lain, pilah barang bawaan menjadi dua bagian untuk di kabin
dan untuk masuk bagasi. Dalam penerbangan, pakailah sepatu yang mudah dilepas dan siapkan bacaan.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah....
a. Cara melakukan penerbangan yang praktis.
b. Strategi dalam melakukan penerbangan.
c. Cara memeroleh kenyamanan dalam penerbangan.
d. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penerbangan.
e. Kiat-kiat melakukan penerbangan jauh.

C. Menyimpulkan Isi tersirat Teks Nonsastra ( tujuan, maksud kalimat, pandangan penulis, keberpihakan,
sebab-akibat)

Sebuah paragraf atau bacaan ditulis dengan maksud tertentu. Penulis menyampaikan pandangan atas suatu
masalah melalui tulisan. Masalah atau peristiwa yang terdapat dalam teks dapt diketahui sebab dan akibatnya jika
dibaca dengan cermat.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan cermat!


(1) Akhir-akhir ini jumlah penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta mengalami kenaikan yang sangat signifikan. (2)
Kenaikan jumlah penduduk ini merupakan dampak fenomena sosial yang terjadi belakangan ini, yaitu urbanisasi. (3)
Fenomena inilah yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang tidah terbendung sehingga timbul beberapa
permasalahan di kota besar. (4) Mengapa hal ini sampai terjadi? (5) Banyak faktor yang mendorong timbulnya
fenomena ini.

Kalimat yang di dalamnya terkandung hubungan sebab akibat dalam paragraph tersebut terdapat pada nomor\
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

* Bacalah kutipan teks eksplanasi berikut!


Pemanasan global dapat terjadi di mana saja. Diawali dengan radiasi dan berlanjut pada berbagai akibat yang
ditimbulkan. Sinar matahari seperti infrared, datang ke bumi. Hanya 30% yang terserap, sisanya dipantulkan kembali
ke luar angkasa. Radiasi kemudian akan terperangkap dan menaikkan suhu udara. Di sinilah terjadi pemanasan
global.

Isi kutipan teks di atas adalah.


a. Semakin panasnya bumi
b. Faktor penyebab pemanasan global
c. Upaya pencegahan pemanasan global
d. Akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global
e. Proses terjadinya pemanasan global

D. Menemukan Inti Kalimat.


Cara menemuka inti kalimat adalah dengan cara membaca teks secara global (skimming).

Berikut contoh soalnya:


Bacalah teks iklan berikut!
Pakailah shampo X. Shampo X solusi rambut rontok Anda.

Inti teks iklan tersebut adalah...


a. Shampo X dapat menghilangkan rambut rontok.
b. Shampo X dapat menyembuhkan rambut rontok.
c. Shampo X dapat mengurangi kerontokan rambut.
d. Shampo X dapat mengobati rambut rontok.
e. Shampo X dapat meredakan rambut rontok.

E. Mengomentari pendapat yang terdapat pada teks


Komentar atau tanggapan adalah sambutan terhadap peristiwa, masalah, ucapan, pendapat, atau gagasan yang
dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka, tidak suka, atau menambahkan pendapat.

1. Menentukan tanggapan logis dan tanggapan yang sesuai dengan isi paragra f.
Tanggapan logis: tanggapan yang masuk akal dan dapat diterima nalar.
Tanggapan positif: tanggapan yang bersifat optimis, santun, dan tidak mencela.
Tanggapan negatif: bersifat pesimis dan cenderung kurang santun.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan cermat!


Pada akhir April lalu, pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) mampu meraih
dua medali emas, empat perak, dan empat perunggu dari Olimpiade Fisika Asia VIII di Shang Hai, Cina.

Tanggapan Positif terhadap penggalan berita di atas adalah....


a. Wajarlah jika TOFI hanya meraih dua medali emas karena peserta dari negara lain lebih pandai.
b. Bagi saya, berita itu tidak menarik karena saya tidak suka pelajaran Fisika.
c. Prestasi yang diraih TOFI masih belum maksimal karena mereka tidak meraih semua medali emas.
d. Saya tidak bangga atas prestasi yang mereka raih karena jumlah medali emas yang diperoleh lebih sedikit
dibandingkan perak dan perunggu.
e. Sebagai pelajar, saya turut bangga atas prestasi yang telah diraih oleh TOFI karena mampu meraih banyak
medali.

Bacaalah paragraf berikut dengan saksama!


Lidah buaya telah dikenal luas memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ternyata lidah
buaya juga dapat dibuat menjadi minuman (juice) segar dengan mengolahnya secara sederhana. Minuman (juice)
segar lidah buaya ini bermanfaat menyembuhkan panas dalam dan sembelit.

Tanggapan logis terhadap isi paragraf tersebut adalah ...


a. Jika ingin minuman segar, satu-satunya pilihan adalah juice lidah buaya karena berkhasiat.
b. Pengobatan secara herbal diyakini sebagian masyarakat lebih baik daripada pengobatan kimiawi.
c. Obat sembelit tidak laku di pasaran karena masyarakat lebih memilih mengonsumsi lidah buaya jika sembelit.
d. Lidah buaya akan menjadi tanaman langka karena banyak diburu masyarakat untuk dijadikan tanaman obat.
e. Kita tidak perlu menanam pohon lain selain lidah buaya karena tanaman lain tidak banyak manfaatnya.
2. Menentukan kalimat yang berbentuk opini/fakta dalam paragraf.

Fakta: sesuatu (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan.


Kunci: logis (masuk akal), objektif (apa adanya), faktual (berdasarkan kenyataan/ kebenaran)

Opini: pendapat, pemikiran, asumsi (perkiraan/ramalan), ditandai dengan penggunaan kata-kata yang bersifat
subjektif, seperti sebaiknya, mungkin, barangkali, menurut pendapat saya, baik, buruk, mudah, sukar, jahat, indah,
dsb.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan cermat!


(1) Empat dari tujuh penambang ditemukan tewas di penambangan intan kampung Ujung Murung, Banjar Baru,
Kalimantan Selatan. (2) Korban tertimbun tanah longsor dari bibir tambang. (3) Penambangan tradisional itu runtuh
setelah hujan lebat mengguyur kota Banjar Baru. (4) Kegiatan evakuasi korban yang tertimbun longsoran tanah
setinggi empat meter itu perlu waktu yang sangat lama karena hanya menggunakan cangkul dan sekop. (5) Keempat
korban longsor itu pada hari Jumat dimakamkan di Cempaka dan Sungai Tiung.

Kalimat yang berbentuk opini dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

F. Menunjukkan Bukti dari Simpulan


Simpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan
kalimat sendiri. Intinya, simpulan kata-katanya tidak harus sama persis dengan wacana.
Misalnya paragraf diibaratkan terdiri dari lima kalimat. Untuk menemukan simpulan dan isi paragraf tersebut,
perhatikan langkah-langkah berikut ini:

1. Fokuskan perhatian kita pada kalimat terakhir (no.5), jika kalimat terakhir tersebut mencakup keseluruhan
ide pada paragraf tersebut, maka kalimat terakhir tersebut merupakan simpulan dari paragraf tersebut.
2. Jika, pada kalimat terakhir tidak mencerminkan ide yang mencakup seluruh gagasan dari paragraf tersebut,
maka pengambilan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci yang tersebar pada
seluruh paragraf tersebut. Simpulan juga dapat diketahui dengan menggunakan pertanyaan, Apa yang
dibicarakan di dalam paragraf tersebut.
Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan cermat!


Berbagai macam industri menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin-mesin pabrik.
Alat-alat transportasi, baik darat, laut maupun udara juga menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya.
Sumber energi lain, seperti gas bumi, batubara memang merupakan sumber energi yang penting pula. Namun,baik
dilihat dari segi nilai ekonomis maupun praktis, minyak bumi masih merupakan sumber energi utama di samping gas
bumi maupun batu bara. Sampai sekarang, minyak bumi masih merupakan energi yang utama.
Kalimat simpulan paragraf tersebut adalah .
a. satu d.empat
b. dua e. lima
c. tiga

Pembahasan:
Fokus pertama adalah pada kalimat nomor 5: Sampai sekarang, minyak bumi masih merupakan energi yang utama.
Kalimat ini merupakan simpulan paragraf di atas karena seluruh kalimat membicarakan tentang minyak bumi sebagai
bahan bakar energi. sementara di kalimat terakhir tampak jelas bahwa minyak bumi sebagai bahan energi utama.
Jadi, Jawabannya: E. 5

G. Meringkas Teks
Ringkasan merupakan penyajian bacaan dalam bentuk singkat tanpa mengubah urutan isi dan maksud pengarang
bacaan asli.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah kutipan teks berikut dengan cermat!


Olimpiade Fisika adalah perlombaan bergengsi bagi sekolah tingkat menengah seantero jagad. Kompetisi yang
digagas Waldeman Gorzkowski 10 tahun silam ini mewajibkan pesertanya melakukan dan menuliskan penelitian apa
saja di bidang fisika. Hasil penelitian tersebut kemudian dikirimkan dalam bahasa Inggris ke juri internasional di
PolaNDIA. Para peserta juga diwajibkan mengerjakan soal-soal fisika dalam waktu yang ditentukan. Pada kompetisi
First step to Nobel Prize in Physics , hasil riset Septinus George Saa tidak menuai satu bantahan pun dari para juri.

Ringkasan yang sesuai dengan kutipan teks tersebut adalah.


a. Perlombaan bergengsi bagi sekolah tingkat menengah seantero jagad hanyalah Olimpiade Fisika.
b. Kompetisi gagasan Waldeman Gorzkowski ini terkait penelitian bidang apa saja selain Fisika.
c. Olimpiade Fisika adalah lomba bergengsi yang pesertanya melakukan penelitian di bidang fisika dan mengerjakan
soal dalam waktu yang ditentukan.
d. Kompetisi First step to Nobel Prize in Physics mewajibkan peserta mengerjakan soal fisika dengan waktu yang
ditentukan.
e. Hasil riset Septinus George Saa mendapatkan bantahan dari juri internasional di Polandia.

MEMBACA SASTRA
A. Menentukan Kata yang Bermakna Simbolik/Majas/ Kias dalam Karya Sastra
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bahasa sehingga
menimbulkan efek tertentu. Da beberapa majas yang sering muncul dalam soal UN SMK, walaupun tidak tertutup
kemungkinan majas lainnya bisa saja muncul. Majas yang sering muncul dalam soal UN antara lain: personifikasi,
hiperbola, anafora, epifora, paralelisme. Pleonasme, metonimia, perumpamaan, paradoks, sinekdokhe (par prototo
dan totem proparte), majas sindiran, repetisi, tautologi, antitesis, klimaks, antiklimaks, litotes, metafora.

Berikut penjelasan tentang beberapa majas:


1. Perumpamaan/ Simile
Majas perumpamaan/simile adalah majas yang mengungkapkan hal yang berbeda seolah-olah dianggap sama.
Majas ini menyamakan satu hal dengan mempergunakan kata-kata pembanding: seperti, bagai, sebagai, bak,
semisal, dan seumpama.
Contoh :
- Mereka selalu bertengkar bagai anjing dengan kucing.
- Mukanya pucat seperti bulan kesiangan.
2. Metafora.
Metafora seperti majas perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata pembanding.
Contoh:
- Raja siang mengiringi pengajian itu.
- Aku ini binatang jalang.
- Ia adalah anak emas keluarganya

3. Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk
kesatuan yang menyeluruh (cerita kiasan). Kata-kata dalam alegori biasanya mengandung pelajaran.
Contoh:
- Berhati-hatilah kamu mendayung bahtera hidupmu, mengarungi lautan penuh bahaya, batu karang, gelombang dan
badai.

4. Personifikasi
Majas yang mengungkapkan benda mati atau benda selain manusia seolah-oleh memiliki sifat manusia.
Contoh :
- Angin berbisik-bisik di kegelapan malam.
- Matahari bangun dari tidurnya.

5. Metonimia
Majas perbandingan yang menggunakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang
dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan. Metonimia disebut juga
kiasan pengganti nama.
- Kakak sedang menghisap Sampoerna.
- Tolong belikan aku Aqua dan Tango!

6. Sinekdokhe
Majas yang menyebutkan suatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal itu sendiri. Majas
sinekdok ada 2, yaitu:
a. Sinekdokhe Pars Prototo (sebagian objek untuk menunjukkan keseluruhan)
- Sudah lama tidak kelihatan batang hidungnya.
- Ayah membeli tiga ekor kambing.
b. Sinekdhoke Totem Pro Parte (keseluruhan untuk menunjukkan sebagian)
- Dalam pertandingan itu Indonesia unggul 3 0 melawan Thailand.

7. Eufemisme (ungkapan pelembut).


Majas perbandingan yang melukiskan suatu dengan kata-kata yang lebih lembut (terkadang menggunakan
ameliorasi) untuk menggantikan kata-kata yang dirasa kasar sehingga tidak menyinggung orang lain.
Contoh:
- Orang itu kini telah berubah akal (gila)
- Pramuniaga melayani pelanggannya (penjaga toko)

8. Hiperbola
Majas yang mengungkapkan suatu hal berlebihan dari kenyataan.
- Tangisnya membanjiri bumi.
- Suaranya memecahkan gendang telinga.

9. Litotes
Majas yang mengungkapkan sesuatu lebih rendah dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
- Singgahlah ke gubuk kami.
- Terimalah hadiah yang tidak berharga ini.

10. Ironi
Majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud
untuk menyindir orang (sindiran halus)
- Kota itu sangatlah indah dengan sampah-sampahnya.
- Tulisanmu bagus sampai-sampai aku tak bias membacanya.

11. Pleonasme
Majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata
tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan/menggunakan kata yang boros untuk menegaskan sesuatu.
Contoh:
- Peristiwa itu ku saksikan dengan mata dan kepalaku sendiri
- mereka masuk ke dalam kelas.

12. Repetisi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya
dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Pengangguran itu setiap hari hanya mabuk, mabuk dan mabuk.

13. Paralelisme
Majas penegasan seperti reptisi, tetapi dipakai dalam puisi.
Contoh:
Aku sengsara karena judi
Aku melarat karena judi

Paralelisme dibagi dalam dua jenis:


a. Anafora : bila frasa atau kata yang diulang terletak di awal kalimat
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

b. Epifora : bila kata atau frasa yang diulang terletak di akhir kalimat
Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau hendaki, aku akan datang
Bila kau minta, akau akan datang

14. Tautologi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang sama artinya (bersinonim) untuk
mempertegas arti.
Contoh:
Kehendak dan keinginannya akan tercapai jika dia lebih giat lagi berusaha.

15. Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan uturutan kata-kata yang makin lama
makin memuncak pengertiannya.
Contoh: Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut senam pagi.

16. Anti klimaks


Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan uturan kata-kata yang makin lama makin
melemah pengertiannya.
Contoh:
Toko itu menyediakan kebutuhan orang tua, remaja, anak-anak, dan balita.

17. Retorik
Majas mempergunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
Contoh:
- Inikah yang dinamakan cinta?
- Siapa yang akan mengisi kemerdekaan kalau bukan kita, generasi muda?

18. Antitesis
Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti (antonim).
Contoh: Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semua adalah mahluk Tuhan

19. Paradoks
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak
karena objeknya berlainan.
Contoh:
- Di dalam keramaian aku masih merasa sepi.
- Ayam mati kelaparan dilumbung padi.

Berikut contoh soal yang berkaitan dengan majas:

Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!


IBU KOTA KOTA IBU
Kau bisa bayangkan
Kalau Jakarta tiba-tiba putih semua
Mas di puncak Monas: putih
Patung Selamat Datang: putih
Pohon Taman Surapati: putih
Lapangan Sepakbola Istora: putih
Air Ciliwung: putih

Majas yang terdapat dalam penggalan puisi tersebut adalah.


A. paralelisme
B. anafora
C. epifora
D. personifikasi
E. paradoks

Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama!


Kotak suara
Karya: Taufik Ismail
Inilah kisah tentang sebuah pohon misteri
Di akarnya ada angka sejuta
Naik ke batang jadi setengah juta
Terus ke ranting jadi seratus ribu
Sampai ke puncak tinggal seribu saja
Ajaib, ke mana menguap itu angka
Puisi di atas menggunakan majas
A. ironi
B. antiklimaks
C. klimaks
D. paradox
E. repetisi

Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!


Ibu
Engkaulah mata air kehidupan
Mengalir damai di persada kasih sayang
Teduh bagaikan embun surgawi
Membasahi nurani sang buah hati

Majas yang digunakan dalam puisi di atas adalah .


A. anafora
B. epifora
C. repetisi
D. paradoks
E. metafora

B. Mengidentifikasi Unsur Karya Sastra dan Memaknai Isi Tersurat dalam Karya Sastra
Isi tersurat dari karya sastra dapat dilihat dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur cerpen dan novel adalah sebagai berikut.

1. Unsur Cerpen/Novel
a. Unsur Intrinsik
Unsur instrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur instrinsik cerpen dan novel sebagai
berikut.
1) Tema : pokok pikiran pengarang atau inti sari cerita.
2) Amanat : pesan yang disampaikan pengarang
3) Alur : rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dasar hubungan sebab akibat.

Tahapan alur meliputi:


a) Tahap pengenalan situasi
Pada tahap ini dibicarakan hal-hal sebagai berikut :
tempat kejadian cerita
waktu terjadinya cerita
tokokh-tokoh yang ditampilkan dan hubungan antar tokoh tersebut.

b) Tahapan konflik (pertikaian)


Tahapan ini diperlihatkan adanya pertikaian-pertikaian, baik pertikaian yang terjadi dalam diri tokoh, maupun
pertikaian tokoh utama dengan tokoh yang lain.

c) Klimaks
Pada tahapan ini pertikaian yang terjadi dalam cerita mulai meruncingdan memuncak.

d) Tahap Peleraian (antiklimaks)


Tahap ini pertikaian mulai diturunkan dengan adanya solusi/pemecahan masalah yang timbul. Suspen dibuat
menurun sehingga ketegangan mulai mereda.
e) Tahap Penyelesaian
Tahap ini pengarang memperlihatkan tokoh utama utama tersebut bertindak untuk menyelesaikan pertikaian yang
dihadapinya. Penyelesaian ini dapat berakhir menyenangkan (happy ending) atau menyedihkan.

Contoh soal tahap alur:

Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Di sekitar sebuah pura yang berhiaskan ukiran yang indah permai, pada suatu malam purnama empat belas hari,
banyaklah kanak-kanak laki-laki dan perempuan yang asyik bermain bersukaria. Mereka bermain alih-alihan,
semacam permainan kanak-kanak di tanah Bali, serupa jumpritan di tanah Jawa. Suaranya yang hening dan riang,
terdengar sebentar-sebentar jauh, sebentar dekat, sebentar lagi di sini dan sesudah itu di sana bagaikan suara
burung malam yang bergirang karena keindahan malam itu laiknya. (Ujian yang Berat karya Asmara Bangun).

Tahapan alur penggalan novel tersebut adalah ....


A. pengenalan situasi cerita
B. pengungkapan peristiwa
C. menuju konflik
D. klimaks
E. penyelesaian

4) Perwatakan/penokohan : cara pengarang menggambarkan watak tokoh.

5) Latar
Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana sebagai lokasi dan situasi yang melingkungi
tokoh-tokoh dalm cerita.

6) Gaya bahasa :corak bahasa yang digunakan

7) Sudut pandang : cara pandang pengarang dalam membawakan cerita.

8) Konflik : masalah ynag terdapat dalam cerita


Konflik berkaitan erat dengan peristiwa. Konflik merupakan kejadian untuk pengembangan plot. Konflik ditentukan
oleh kehadiran masalah dalam cerita. Masalah tersebut membuat cerita menjadi hidup.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah penggalan cerita berikut dengan cermat!


Pagi itu aku bangun seperti biasa, setelah semua kakakku berangkat ke sekolah. Kudapati ibuku duduk di sudut
ruang makan, di atas sebuah amben rendah yang menurut ingatanku selalu ada di sana. Di depannya agak
menjorok ke emperan yang terlindung dari atap luas hingga ke pinggir latar, tempat penjual sayuran dan berbagai
bahan makanan yang setiap hari lewat menjajakan daganganya.

Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah


A. Latar waktu, amanat, dan tokoh
B. Latar waktu, latar tempat, dan sudut pandang
C. Tema, amanat, dan sudut pandang
D. Amanat, penokohan, dan latar
E. Amanat, latar, dan plot

Bacalah kutipan novel berikut!


Anak-anak itu pasti akan mengejekku! Bisik Ita dalam hati. Benar saja, esoknya di sekolah Voni dan Heru
menghampiri Ita dan mulai mengejeknya. Hai gadis buku loak, mana buku berdebu usangmu? Kami ingin
melihatnya, kata Voni sambil tertawa.
Kok kamu tahan membaca buku-buku berdebu itu? Aku sih bisa bersin-bersin membaca buku-buku loak itu,
tambah Heru.
Ita diam saja. Sementara itu beberapa teman lain mulai ikut-ikutan mengejek.

Amanat penggalan novel di atas adalah


A. orang yang sabar ketika diejek.
B. jangan membaca buku yang berdebu!
C. orang yang tahan mentalnya.
D. sabarlah bila diejek orang!
E. rajinlah membaca buku kuno!

Bacalah penggalan cerita berikut ini!


Pameran antarfakultas yang akan diadakan di salah satu ruangan di gedung rektorat selama seminggu adalah tradisi
yang dilakukan setiap tahun sekali. Hari ini menginjak hari ketiga. Waktu menunjukkan pukul 17.25 WIB di luar sudah
mulai gelap. Ruang pameran sudah mulai sepi. Di setiap stan yang tinggal cuma satu sampai tiga orang yang
mendapat giliran berkemas tak terkecuali di stanku.

Latar tempat cerita tersebut adalah ....


A. ruang kuliah
B. ruang pameran
C. halaman kampus
D. taman kampus
E. stan rektor

b. Unsur ekstrinsik cerpen/novel


Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik berperan sebagai unsur yang memengaruhi bagun
sebuah cerita. Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur.
Menurut Wellek & Warren (1956), unsur ekstrinsik adalah:
1) Keadaan subjektivitas individu pengarang misalnya: keyakinan, dan pandangan hidup
2) Keadaan psikologis, pengarang, pembaca, atau penerapan prinsip psikologis dalam karya.
3) Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
4) Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan sebagainya.

Bacalah penggalan novel berikut ini!


Sebelum kami memulai pembicaraan ini, ia mengajak kami berdoa untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan
atas kegiatan yang akan kami laksanakan dan menurutnya sangat berguna. Mataku yang terpejam dalam doa terasa
hangat , tersentuh oleh seluruh kata-kata yang telah diucapkannya dalam doa.

Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah nilai .
A. moral
B. pendidikan
C. budaya
D. sosial
E. agama

Bacalah penggalan cerita berikut dengan cermat!


Dalam penjara, Guru Mahmut juga bingung oleh ketakutannya. Untuk membongkar rahasia perjuangan ia takut
kepada kawan-kawannya, sedangkan untuk bungkam juga ia takut disiksa. Akan tetapi, ia memilih tetap bungkam
walaupun disiksa. Peristiwa itulah yang mebuat Guru Mahmut menemukan jati dirinya.
Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerita tersebut adalah...
A. keteguhan dalam hati untuk berkata-kata
B. ketakutan yang mendorong pengkhianatan
C. kecurangan demi keselamatan
D. keberanian yang timbul karena rasa tanggung jawab
E. keberanian untuk mati konyol

Bandingkanlah kedua teks anekdot berikut!


Teks 1
Seorang pria sedang menunggu giliran wawancara kerja, dalam setelan jas barunya, dengan tampilan terbaiknya.
Saat ia meletakkan tangganya ke bawah untuk duduk, ia dan pewawancara melihat label harga masih menempel di
lengan
Oh, kata pria itu, Setidaknya saya masih bisa mengembalikan pakaian ini ke toko jika saya tidak mendapatkan
pekerjaan.

Teks 2
Seorang salesman real estate berpengalaman meminta kepada atasannya, apakah ia bisa mengembalikan deposit
untuk pelanggan yang marah karena telah menemukan bahwa kavling yang dia beli terendam air.
Anda ini salesman seperti apa? Boas marah besar, Silakan keluar dan jual perahu kapadanya.

Perbedann isi kedua teks anekdot tersebut adalah...


A. Teks 1 latar ceritanya masa kni sedangkan teks 2 masa lalu
B. Teks 1 ada kutipan dialog sedangkan teks 2 tidak ada kutipan dialog
C. Teks 1 mengandung unsur lucu sedangkan teks 2 tidak mengandung unsur lucu
D. Teks 1 tidak menggunakan pengantar cerita sedangkan teks 2 menggunakan pengantar cerita
E. Teks 1 menceritakan seseorang yang sedang mencari kerja sedangkan teks 2 menceritakan seseorang yang
sudah bekerja

2. Unsur Drama
Drama merupakan jenis atau genre karya sastra yang berbentuk percakapan. Unsur drama sebagai berikut.
a. Tema yaitu inti cerita
b. Amanat yaitu pesan yang ada dalam drama
c. Alur yaitu rangkaian peristiwa dalam drama
d. Perwatakan yaitu watak tiap-tiap tokoh
e. Konflik merupakan masalah dalam drama
f. Percakapan yiatu dialog para pemain
g. Tata artistik yaitu setting panggung
h. Casting yiatu pemilihan pemeran yang tepat
i. Acting yaitu perilaku para pemain di panggung

Berikut contoh soalnya:

Cermati penggalan naskah drama berikut!


Rini: Manis, kau tentu mengerti arti maaf dan pengertian yang penuh kelapangan dada yang hanya dipunyai
seorang ibu serta pintu maaf yang selalu terbuka untuk anaknya. Kembalilah Santi. Mereka ibumu, kakakmu semua
sudah memahami bahwa dalam kemarahan dan kesedihan seseorang dapat terlupa. Mereka mengerti bahwa
sebenarnya kau anak yang manis.
Santi: (memegang bahu Rini, tersenyum) Baiklah Rini, (mengangguk) baiklah akhirnya aku akan kembali ke
pangkuan bunda.

Inti penggalan drama di atas adalah ...


A. Penyesalan seorang anak.
B. Ibu yang berdosa kepada anaknya.
C. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya.
D. Nasihat kepada seorang anak untuk kembali kepada keluarganya.
E. Kesedihan seorang anak yang berpisah dari ibunya.

Bacalah teks drama berikut!


Aida : Hai....Najwa apa kabar?
Najwa: Baik. Lama kita tidak berjumpa, di mana kamu tinggal sekarang?
Aida : Aku sekarang tinggal bersama suamiku, Akmal.
Akmal: Wah ... tampaknya Najwa makin bahagia sekarang, ya?
Najwa: Siapa yang tak ingin hidup bahagia?
Aida : Untuk merayakan pertemuan kita, kita makan dulu ya, sudah lapar nih!
Najwa: Benar-benar ide cemerlang, aku juga sudah mulai lapar. Bagaimana Akmal?
Akmal: Ya aku siap menemani dan mengantar kalian wisata kuliner.
Aida : Di mana makannya? Untuk bernostalgia bagaimana kalau kita makan di kafetaria kampus kita?
Najwa: Wah, asyik tuh!
Watak Najwa dalam teks drama di atas adalah ....
A. pendiam
B. periang
C. pemalu
D. pemberani
E. pemikir

MENULIS TERBATAS

A. Mengisi Teks Rumpang dengan Istilah yang Tepat Sesuai Konteks


Suatu ilustrasi/bacaan biasanya disampaikan mellalui kat-kata atau istilah dengan makna yang lugas. Akan tetapi,
ilustrasi juga dapat disampaikan dengan kata-kata yang bermakna kias, misalnya dengan menggunakan ungkapan
(idiom) atau peribahasa.

Ungkapan (idiom) adalah kata atau gabungan kata dengan makna khusus dan tidak dapat diterjemahkan secara
harfiah ke dalam bahasa atau situasi lain.
Contoh: Ia telah pergi untuk selama-lamanya
Kata pergi merupakan ungkapan yang berarti meninggal

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan sesuatu dan berisi
pelajaran hidup.

Contoh Soal:
Cermatilah kalimat berikut!
Perkebunan strawberry dan perkebunan apel merupakan kawasan ... yang sangat menarik dikunjungi untuk mengisi
liburan sekolah.
Istilah yang tepat untuk melengkapi bagian kalimat yang rumpang adalah...
A. agrobisnis D. agrowisata
B. agrokimia E. agrostologi
C. agroindustri

B. Melengkapi Unsur Teks Eksposisi


Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi
informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Contoh soal:

Cermati paragraf di bawah ini secara saksama!


Sebelum menjadi pimpinan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), profesi Chandra Martha Hamzah adalah
advokat. Kiprahnya sebagai advokat dimulai pada tahun 1994. [....] Pada saat magang di LBH, ia sering menangani
kasus mengenai pembebasan tanah
yang merugikan masyarakat miskin.

Kalimat yang tepat untuk mengisi paragraf yang dirumpangkan adalah...


A. Ia seorang sarjana hukum lulusan Universitas Indonesia.
B. Ketika itu Chandra magang di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
C. Chandra juga sering membantu masyarakat miskin yang membutuhkan.
D. Sebagai seorang sarjana hukum ia sangat dermawan dan sosial.
E. Sejak muda Chandra mempunyai banyak kesibukan sesuai profesinya.

Cermatilah paragraf di bawah ini!


(1) Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem.(2) Oleh karena itu berbahasa bukan sekedar
berkomunikasi melainkan menaati kaidah yang berlaku.(3) . . . . . . (4) Kaidah bahasa yang tersirat berupa intuisi
penutur bahasa.(5) kaidah bahasa yang tersurat adalah aturan bahasa yang dituangkan secara tertulis seperti buku-
buku tata bahasa, kamus, dan berbagai pedoman.
Kalimat penjelas yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada paragraf di atas adalah.. ...
A. Kaidah bahasa berisi tentang kebahasaan.
B. Kaidah bahasa menjadi rujukan dalam berkomunikasi.
C. Kaidah bahasa ada yang tersirat dan ada yang tersurat.
D. Kaidah bahasa merupakan pedoman dalam berbahasa.
E. Kaidah bahasa harus dipahami oleh pengguna bahasa.

C. Melengkapi Unsur Teks Deskripsi


Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia,
dan hal yang dipersonifikasikan
Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap
penulis.

D. Melengkapi Unsur Teks Narasi dan Mengurutkan peristiwa dalam cerita


Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan
waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

Berikut contoh soalnya:

Perhatikan cerita acak berikut!


1) Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
2) Ayo, kau di sebelah kanan, aku di sebelah kiri, jawab kura-kura.
3) Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku, kura-kura bernyanyi riang.
4) Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan kura-kura. Pada suatu hari monyet mengajak kura-kura menanam
pohon pisang.
5) Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
6) Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang, ajak monyet.
Urutan peristiwa dalam cerita tersebut adalah
A. 4)-2)-3)-6)-1)-5)
B. 4)-1)-3)-5)-1)-6)
C. 4)-6)-3)-2)-1)-5)
D. 4)-3)-2)-1)-6)-5)
E. 4)-6)-2)-1)-3)-5)

E. Melengkapi unsur karya sastra lama (pantun)


Pantun adalah bentuk puisi lam yang terdiri dari empat larik dengan rima ab-ab
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
1. Tiap baris terdiri dari emapt baris
2. Tiap baris terdiri 8-10 suku kata atau 4 hingga 5 kata
3. Bersajak ab-ab
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi

Contoh soal:

Cermatilah pantun rumpang berikut!


Rumah kecil tiang seribu
rumah besar tiang sebatang
[...............]
sudah besar ditimang gelombang

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah...


A. Kecil ditimang ibu
B. Masih kecil ditimang ibu
C. Anak-anak kecil ditimang ibu selalu
D. Kecil-kecil selalu menurut kepada ibu
E. Anak-anak sering manja kepada ibu

F. Melengkapi Unsur Ulasan (Cerpen, Novel Atau Film)


Teks ulasan film atau resensi film adalah karangan yang berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya
(mis: film). Teks ulasan terkadang disajikan tidak lengkap atau rumpang. Untuk melengkapinya, Anda harus
memahami isi teks. Kalimat yang tepat untuk mengisi teks yang rumpang adalah kalimat yang berkaitan dengan
kalimat sebelum dan sesydahnya. Caranya, Anda harus menemukan kata/kalimat kunci yang bisa dijadikan
jembatan untuk menghubungkan maksud cerita.

G. Melengkapi Unsur Teks Prosedur (Langkah) dan Mengurutkan Langkah-langkah pada Teks Prosedur
Teks prosedur adalah jenis teks yang menjelaskan sebuah proses/langkah-langkah dalam membuat atau
mengoperasikan sesuatu. Biasanya untuk indikator ini, pertanyaan yang akan muncul pada soal UN adalah
pernyataan yang sesuai atau pernyataan yang tidak sesuai dengan teks prosedur atau menyusun teks prosedur.
Jadi dalam menjawab soal seperti ini hati-hatilah dengan kata sebelum dan sesudah.

Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan dan langkah-langkah. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai.
Sedangkan langkah-langkah adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan tercapai.

Sebuah paragraf terkadang disajikan rumpang atau tidak lengkap. Sebuah paragraf rumpang dapat dilengkapi
dengan kata, frasa, atau kalimat. Kata, frasa, atau kalimat yang digunakan untuk melengkapi paragraf rumpang
harus sesuai dengan isi paragraf.

H. Memvariasikan Kata dan Kalimat yang Bermakna Sama


Beberapa jenis kata memiliki variasi kata yang bermakna sama, yaitu:
1. Sinonim
Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki bentuk berbeda tetapi memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonim
disebut juga persamaan kata.
2. Konotasi
Konotasi adalah kata-kata yang menimbulkan nilai rasa (halus atau kasar) pada seseorang atau makna yang bukan
sebenarnya.
Contoh:
Makna denotasi (sebenarnya) Makna Konotasi (makna tambahan)
Mati Meninggal, gugur, mampus
Kelompok Komplotan, gerombolan
Bekas Mantan, eks
Konotasi ada dua, yaitu:
a. Ameliorasi, yaitu kata-kata berkonotasi halus, baik, tinggi, dan positif.
b. Peyorasi, yaitu kata-kata berkonotasi kasar, buruk, rendah, dan negatif.
Contoh:
Ameliorasi Peyorasi
Istri bini
Tunanetra buta
Tunawisma gelandangan

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragrafberikul dengan saksama!


(1) Generasi sekarang sering disebut sebagai Gen-C, alias connected. (2) Di mana pun dan kapan pun mereka ingin
selalu terhubung dengan internet. (3) Saat di jalan macet mereka asyik dengan Twitter. (4) Saat beraktivitas tidak
lupa mengunggah foto ke Facebook, (5) Kini, menunggu sekalipun, tidak lagi menyedihkan bahkan lebih
menyenangkan karena bisa mengunduh lagu atau bermain game online.

Kalimat yang menggunakan kata berantonim dilandai dengan nomor.


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

I. Menyusun Paragraf dari Beberapa Data


Pada soal UN akan disajikan beberapa data seperti gagasan utama dan gagasan-gagasan penjeles. Anda harus
mampu menyusunnya menjadi paragraf yang padu. Agar paragraf padu, digunakan kata hubung atau konjungsi yang
tepat. Berikut ini merupakan jenis-jenis kata hubung (konjungsi).
1. Konjungsi koordinatif
Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, melainkan, atau

2. Konjungsi korelatif
Contoh:
a. baik maupun
b. tidaktetapi
c. bukan..melainkan
d. sedemikian.sehingga..
e. entah.entah
f. jangankan.pun

3. Konjungsi subordinatif
a. konjungsi waktu
Contoh: ketika, sejak, sambil, selagi, sesudah, sebelum
b. konjungsi urutan waktu
Contoh: lalu, selanjutnya, kemudian, setelah itu
c. konjungsi syarat
Contoh: jika, kalau, jikalau, apabila, asal, bila, manakala
d. konjungsi tujuan
Contoh: agar supaya, biar
e. konjungsi pengandaian
Contoh: andai, andaikata, seandainya, umpamanya
f. konjungsi perlawanan
Contoh: biarpun, walaupun, meskipun
g. konjungsi pembandingan
Contoh: seperti, seolah-olah, seakan-akan
h. konjungsi sebab
Contoh: sebab, oleh karena itu, oleh sebab itu, karena
i. konjungsi akibat/hasil
Contoh: sehingga, akibatnya, maka, sehingga, sampai
j. konjungsi atributif/perluasan
Contoh: yang
k. konjungsi perbandingan
Contoh: sama. dengan., lebih.daripada
l. konjungsi komplemetif
Contoh: bahwa

4. konjungsi antarkalimat
Contoh: oleh karena itu, walaupun demikian, akan tetapi, lagi pula, kecuali itu, selain itu, disamping itu, bahwasanya

J. Menyusun Simpulan dari Beberapa Data


1. Pernyataan umum
Berisi penjelasan umum tentang hal yang akan dibahas.
2. Deretan penjelas
Berisi penjelasan tentang sesuatu atau data-data yang berkaitan dengan teks
3. Interpretasi
Pengambilan kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Pada teks anekdot, interpretasinya berupa
pelajaran yang diperoleh dari cerita (koda)
MENYUNTING KATA, KALIMAT, DAN PARAGRAF
A. Mengidentifikasi Kesalahan Penggunaan Kata
Dalam menulis sebuah kalimat, paragraf atau bacaan, seseorang harus pandai dalam pemilihan kata atau diksi yang
tepat. Pemilihan kata yang tepat akan membuat kalimat, paragraf, atau bacaan tersebut jelas dan maksudnya dapat
dimengerti orang lain. Diksi atau pilihan kata yang digunakan seseorang harus dapat menyampaikan maksud orang
tersebut. Selain itu menggunakan diksi yang sesuai, kalimat, paragraf, atau bacaan dapat menggunakan ungkapan.
Jika terdapat kesalahan penggunaan kata harus dilakukan penyuntingan

Dalam menyunting kata dalam paragraf, sebaiknya berpedoman pada KBBI, EyD, dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Kata yang disunting dalam paragraf berupa kata tidak baku.
Contoh: resiko, disunting menjadi risiko

Berikut contoh soalnya:

Cermatilah paragraf berikut!


Atmosfir merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari
gangguan benda-benda angkasa dan radiasi sinar matahari. Jika lapisan ini tidak ada, bumi akan bolong akibat
tertabrak benda angkasa, misalnya meteor. Suhu bumi akan sangat ekstrim antara pagi dan malam. Lapisan ini
mempunyai lapisan tebal mencapai 1.000 km dan berat 6 milyar.

Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut yang tepat dalah. . .
A. Atmosvir, ekstreme, miliar
B. Atmosfir, extrem, miliyar
C. Atmosfer, ekstrim, milyar
D. Atmosfer, ekstrem, miliar
E. Atmosver, ekstrem, miliyar

B. Mengidentifikasi kesalahan penggunaan konjungsi


Konjungsi yang dianggap tidak tepat dan harus disunting sebaiknya berpedoman pada kaidah yang berlaku.
Penyuntingan konjungsi memperhatikan makna dan maksud kalimat.

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf rumpang berikut dengan cermat!


Padahal dalam kehidupan bersama, individu perlu diberi kesempatan menampilkan subjektivitasnya sejauh tidak
mengganggu hak orang lain. ......., terciptalah masyarakat yang terbuka dan mampu bekerja sama. ......., masyarakat
jangan terlalu diatur oleh negara. Apalagi ....... menyentuh kehidupan pribadi, mereka akan sulit belajar untuk
menentukan pilihan sendiri serta bertanggung jawab penuh terhadap pilihan tersebut.

Kata hubung (konjungsi) yang tepat digunakan untuk menyatukan paragraf tersebut adalah......
A. Selain itu, Lagi pula, hingga
B. Dengan demikian, Selain itu, hingga
C. Kemudian, Selain itu, bahkan
D. Sebenarnya, Dengan demikian, agar
E. Akan tetapi, Tentu saja, bahwa

C. Mengidentifikasi kesalahan penggunaan kalimat dan memperbaiki kesalahan penggunaan kalimat (kalimat rancu,
ambigu, pemborosan, tidak logis, tidak lengkap)
Kalimat dianggap tidak tepat dan harus diperbaiki jika tidak efektif. Beberapa sebab terjadinya kalimat tidak efektif
adalah sebagai berikut:
a. Makna tidak logis: ia adalah pemenang terbaik ketiga, saya saling bersalaman
b. Bentuk kata tidak sejajar: kata yang sejajar biasanya menggunakan imbuhan yg sama
c. Menggunakan subjek ganda: majalah itu saya sudah baca
d. Bentuk jamak yang diulang atau berlebihan (pemborosan): para majelis guru-guru
e. Penggunaan kata depan dan kata tugas yang tidak perlu
f. Salah nalar: yang punya HP mohon harap dimatikan
g. Pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing.
h. Kerancuan: nilainya sangat baik sekali

Berikut contoh soalnya:

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


1) Bali memiliki banyak lokasi selancar yang memukau. 2) Uluwatu adalah salah satu lokasi selancar tersebut. 3)
Uluwatu pernah dijadikan lokasi selancar untuk syuting film Morning of the Earth (1971). 4) Hati-hati dengan karang
tajam, hiu, dan nyamuk. 5) Uluwatu memiliki infrastrutur dan sarana yang baik, mulai dari penginapan, tempat
makan, tempat hang out hingga pertokokan peralatan selancar.
Kalimat penjelas yang sumbang terdapat pada kalimat nomor.
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)

D. Mengartikan Kata
Dalam mengartikan kata dibutuhkan pengetahuan yang luas. Untuk itu Anda harus sering membaca. Selain itu,
latihlah penalaran agar mudah dalam mengartikan kata.

Berikut contoh soalnya

Cermatilah kalimat berikut!


Perkebunan strawberry dan perkebunan apel merupakan kawasan ... yang sangat menarik dikunjungi untuk mengisi
liburan sekolah.

Istilah yang tepat untuk melengkapi bagian kalimat yang rumpang adalah...
B. agrobisnis D. agrowisata
B. agrokimia E. agrostologi
C. agroindustri

E. Menggunakan istilah dalam kalimat


Pada indikator ini biasanya disajikan paragraf rumpang. Anda diperintahkan mengisi paragraf atau kalimat yang
rumpang dengan istilah yang tepat.

F. Menggunakan kata bentukan (mengisi sesuai kaidah bentukan kata)


1. Penggunaan verba material, relasional, dan mental
a. Verba material adalah verba yang menunjukkan fisik atau peristiwa.
Contoh: Ayah menelan obat penyakit demam.
b. Verba relasional adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas.
Contoh: Para pengedar narkoba mempunyai pangsa pasar tersendiri.
c. Verba mental adalah verba yang digunakan untuk mengajukan klaim.
Contoh: Menurut pendapat saya, pengedaran narkoba di Indonesia sudah dikategorikan siaga satu.

Berikut contoh soalnya:

Cermatilah paragraf berikut!


Guru memiliki posisi sangat penting dan strategis dalam [. . .] potensi peserta didik. Kejayaan masa depan bangsa
secara tidak langsung menjadi tanggung jawab guru. Guru harus mampu [. . .] nilai-nilai dasar luhur sebagai cita-cita
pendidikan nasinal dengan membentuk generasi muda yang andal. Oleh karena itu, guru harus mampu [. . . ] peserta
didik di berbagai bidang.

Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah...


A. Pengembangan, ditanamkan, mendidik
B. Mengembangkan, menanamkan, mendidik
C. Mengembang, penanaman, terdidik
D. Pengembangan, menanamkan, mendidik
E. Dikembangkan, ditanamkan, terdidik

2. Menentukan kata bermakna proses atau hasil


a. Kata berimbuhan ke-an sering digunakan untuk menandai informasi proses.
b. Kata berakhiran -an sering dipakai untuk menandai hasil.

MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACA

A. Mengidentifikasi kesalahan penggunaan ejaan (judul, sapaan/gelar, nama kota, kata depan)
1. Penulisan judul
Judul yang digunakan sebagai kepala karangan harus ditulis secara jelas dan tegas. Judul karya ilmiah atau karya
tulis ditulis dengan aturan sebagai berikut:
1) Semua huruf pertama setiap kata dalam judul ditulis dengan huruf kapital kecuali huruf pertama kata depan (di,
ke, dari) atau kata hubung (pada, dengan, dalam, terhadap, untuk, yang, atau)
2) Judul yang berupa kata ulang utuh ditulis dengan diawali huruf kapital.
Contoh: Penetapan Undang-Undang Ketatanegaraan
3) Judul yang berupa kata ulang berimbuhan diawali dengan huruf kapital untuk kata pertamanya dan kata keduanya
tidak diawali huruf kecil.
Contoh: Manfaat Buah-buahan untuk Kesehatan

Berikut contoh soalnya:


Penulisan judul karangan yang tepat adalah.....
A. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Program Pemberdayaan Perempuan
B. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan melalui Program Pemberdayaan Perempuan.
C. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan melalui Program Pemberdayaan Perempuan
D. Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui program pemberdayaan perempuan
E. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan melalui program Pemberdayaan Perempuan.

2. Penulisan sapaan, gelar, dan singkatan


1) Sapaan
Kata sapaan digunakan untuk menyapa seseorang. Kata sapaan dibedakan menjadi kata sapaan penunjuk
kekerabatan dan kata sapaan hormat. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan menggunakan huruf kapital
Misalnya:
- "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
- Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
- Surat Saudara sudah saya terima.
- "Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.
- Besok Paman akan datang.
- Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
- Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.

2) Gelar dan Singkatan


- Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital
Contoh: Raden Mas Joko, Pendeta Johanes, Haji Sulaiman
- Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat huruf pertamanya huruf kapital dan diikuti
dengan tanda titik.
Misalnya:
- A.S. Kramawijaya
- Muh. Yamin .
- M.B.A. master of business administration
- M.Sc. master of science
- S.E. sarjana ekonomi
- S.Akt sarjana akuntansi
- Bpk. Bapak
- Sdr. Saudara
- Kol. Kolonel
- Yth. Yang terhormat

3. Penulisan Kata depan (preposisi)


Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
- Kain itu terletak di dalam lemari.
- Bermalam semalam di sini.
- Di mana Siti sekarang?
- Mereka ada di rumah.
- Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
- Ke mana saja ia selama ini?
- Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan.
- Mari kita berangkat ke pasar.
- Saya pergi ke sana-sini mencarinya.
- Ia datang dari Surabaya kemarin.

Contoh soal:
Bacalah paragraf berikut dengan cermat
Untuk dapat sampai [...] Pulau Biawak yang berjarak 22 mil ini dapat ditempuh lewat Pelabuhan Karang Song [...]
Kota Indramayu dalam waktu 2,5 3,5 jam atau [...] Pelabuhan Dadap dengan menggunakan perahu nelayan
bermesin 25 PK selama 5 jam.

Kata depan yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang dari paragraf di atas adalah....
A. di, ke,dari C. ke,dari,di E. dari, di, ke
B. ke, di,dari D.di, dari, ke

B. Mengidentifikasi kesalahan penggunaan tanda baca


Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.

Berikut contoh soal penulisan tanda baca:


Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
1) Para guru SMA Tunas Nusantara menyusun soal-soal hingga siap diujikan.
2) Chairil Anwar adalah penyair tahun 1950-an.
3) Aku akan mendown-load sebuah file dari internet.
4) Dia bersedia men-tackle persoalan itu untuk menyelamatkan anak buahnya dari tuduhan.
5) Kegiatan Kemah Budaya Nasional tahun 2015 diikuti 500 pelajar se-Indonesia. Penulisan

Tanda baca hubung yang tidak tepat ditunjukkan oleh nomor....


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Penulisan alamat surat yang benar adalah.....


A. Yth: Melani
Jalan Sunur Batu V/I
Jakarta Pusat

B. Kepada
Yth, Bapak Direktur
PT Sukses
Jalan Asemka 5
Jakarta Pusat

C. Yth. Bapak Dudung D.


Kepala SMKN 84
Jalan Pari 13
Jakarta Pusat

D. Yth. Bapak Drs. Sugiman


Guru SMKN 90
Jalan Margasatwa 5
Jakarta Pusat

E. Yth: Amir Abadi


Ketua Paguyuban Tingtang
Jalan Gunung 4
Jakarta Selatan

Penulisan Catatan kaki


Catatan kaki adalah sumber kutipan teori dalam karya ilmiah.
Urutan penulisan catatan kaki beserta tanda bacanya:
- Nama pengarang (tidak dibalik)
- Koma
- Judul buku (cetak miring)
- Buka kurung
- Nama kota
- Titik dua
- Penerbit
- Koma
- Tahun terbit
- Tutup kurung
- Koma
- Halaman (boleh disingkat hal atau hlm)
- Nomor halaman

Contoh: Heri Joewono, Pokok-Pokok Pikiran Kepemimpinan Abad 21 (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), hlm. 26.

Berikut contoh soalnya:

Perhatikanlah sumber informasi di bawah ini!


Judul buku : Semantik
Pengarang : Ngusman Abdul Manaf
Tahun terbit : 2008
Penerbit : Sukabina Offset
Tempat terbit : Padang
Halaman : 70

Penulisan catatan kaki yang tepat sesuai sumber informasi di atas adalah....
A. Manaf, Ngusman Abdul. Semantik. (Padang: Sukabina Offset, 2008), hlm. 70.
B. Ngusman Abdul Manaf. 2008. Semantik. Padang: Sukabina Offset. Hlm. 70.
C. Manaf, Ngusman Abdul. 2008. Semantik. Padang: Sukabina Offset. Hlm. 70.
D. Ngusman Abdul Manaf, Semantik, (Padang: Sukabina Offset, 2008), hlm. 70.
E. Ngusman Abdul Manaf, Semantik, (Sukabina Offset: Padang, 2008), hlm. 70.

Anda mungkin juga menyukai