Anda di halaman 1dari 51

MODUL 1.2.

1
Konsep Dasar Keperawatan
Konstributor :
1. Ns.Aniska Indah Fari,S.Kep
2. Florentina Fika M,S.Kep
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya


panduan belajar (Modul) Konsep Dasar Keperawatan ini. Modul panduan
belajar ini merupakan tuntunan bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi
pada Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan, yang di dalamnya berisi
beberapa dasar-dasar keperawatan dan konsep asuhan keperawatan
Pendekatan yang diterapkan dalam melaksanakan panduan belajar
ini adalah pendekatan Student Center Learning (SCL) dengan berbagai
macam metode, dimana mahasiswa dituntut secara aktif untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan. Modul Panduan belajar inilah yang akan
memandu mahasiswa dalam mencapai kompetensi tersebut. Dosen yang
semula sebagai sumber utama, dalam pendekatan SCL hanya sebagai
fasilitator saja.Dalam mempelajari konsep dasar keperawatan ini mahasiswa
tidak hanya mencapai kompetensi yang bersifat hard skill tetapi juga soft
skill.Kompetensi utama hard skill yang ingin dicapai oleh mahasiswa meliputi
kemampuan menyusun asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian
keperawatan sampai dengan evaluasi keperawatan. Kami berharap panduan
belajar ini dapat mengantarkan mahasiswa mencapai kompetensi yang
berkaitan dengan konsep dasar keperawatan
Penyusun menyadari segala kekurangan dalam penyusunan modul
ini, namun demikian kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti
dalam proses penyelenggaraan pembelajaran khususnya bagi Mahasiswa
Program Studi Diploma III Keperawatan STIKES Perdhaki Charitas
Palembang. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul
ini, untuk kami tim penyusun modul Konsep Dasar Keperawatan
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
turut mendukung dan berkontribusi dalam penyusunan modul panduan belajar
ini, semoga dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran mahasiswa.
Akhirnya kami tetap mengharapkan masukan semua pihak dalam upaya
perbaikan modul panduan ini agar baik secara subtansi yang sifatnya
membangun dalam rangka penyempurnaan modul ini.
PENDAHULUAN

A. Informasi Khusus
Ilmu Konsep dasar keperawatan merupakan Keilmuan Dasar
Keperawatan yang berfokus pada ilmu yang membentuk pemahaman
paradigma, profesi keperawatan, dan konsep pertumbuhan dan
perkembangan manusia serta pemahaman akan beberapa teori keperawatan.
Selain itu, kelompok keilmuan ini juga berfokus pada pemahaman konsep diri
dan keluarga, konsep kecemasan dan kehilangan, konsep berubah dan
dinamika kelompok, konsep sistem dan pendekatan sistem, serta konsep etik
dan hukum dalam keperawatan.
Konsep dasar keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
berlandaskan ilmu dan kiat keperawatan dalam bentuk layanan bio,psiko,
sosial dan spiritual secara komperehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun sakit serta
mencakup seluruh proses kehidupan. Penerapan proses keperawatan dalam
asuhan keperawatan yang merupakan salah satu tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat terhadap pasien, sehingga pada penerapan proses
keperawatan ini akan membantu meningkatkan kualitas layanan keperawatan
kepada pasien.
Pada proses keperawatan terdapat beberapa model konseptual dan teori
yang telah dikembangkan para ahli keperawatan, dimana teori dan model
konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi kerja
yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk
menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan. Teori teori keperawatan juga digunakan dalam praktik , penelitian
dan proses belajar mengajar dalam bidang keperawatan sehingga
dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu
memiliki latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris
terhadap teori-teori keperawatan yang ada sehingga perawat dapat
memahami dan mengaplikasikan teori teori tersebut. Pada teori
keperawatan dapat membedakan ilmu keperawatan dengan disiplin ilmu yang
berfungsi dalam menggambarkan, menjelaskan dan memperkirakan serta
mengontrol asuhan keperawatan.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang
memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan
kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat
maupun klien, manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian
pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam proses
keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-
langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri
perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan
setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan
teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan
dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai dengan masalah
yang dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi
perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang
merugikan atau menghindari adanya tindakan yang legal.

B. Buku Tesk Pegangan


1. Hidayat, A.A. (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba
Medika, Jakarta.
2. Alfaro, Le Fevre Rosalinda (2002), Applying Nursing Procces : a Tool for
critical thinking, Philadelphia, Lippincot Williams and Wilkins.
3. Johnson,Betty. M. (2005). An Introductory to Theory and reasoning in
Nursing Philadelphia, Lippincot Wilkins
4. Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan,EGC,Jakarta.
5. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan
Praktik, Salemba Medika, Jakarta
A. DESKRIPSI MODUL
Secara umum dikatakan pada konsep dasar keperawatan membahas tentang
sejarah, falsafah, paradigma, profesi keperawatan, peran, fungsi dan tugas
perawat, model konsep dan teori keperawatan. Pada konsep dasar dari proses
keperawatan mencakup pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan tindakan keperawatan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan dengan menerapkan prinsip berfikir kritis serta paradigma
keperawatan dan sistem pelayanan keperawatan. Pada proses pembelajaran
lebih difokuskan pada metode Student Centered Learning (SCL), small group
discussion (SGD) dengan tutorial dan ceramah di kelas serta penugasan
individu dan kelompok seperti menyajikan materi dalam bentuk seminar dan
hasil diskusi.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN/ LEARNING OUT COME


1. Capaian pembelajaran Program
Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan.

2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


a. Menjelaskan tentang sejarah keperawatan
b. Menjelaskan tentang konsep falsafah dan diagnosa keperawatan
c. Menjelaskan tentang konsep keperawatan sebagai profesi
d. Menjelaskan tentang dasar dasar teori dan model keperawatan
konseptual menurut beberapa ahli
e. Menjelaskan tentang model konsep dan teori praktik keperawatan
f. Menjelaskan tentang pendidikan keperawatan dan kompetensi
keperawatan
g. Menjelaskan tentang trend keperawatan dimasa yang akan datang
h. Menjelaskan tentang sistem pelayanan kesehatan
i. Menjelaskan tentang peran, fungsi, dan tugas perawat
j. Menjelaskan tentang berpikir kritis (critical thinking) dan pengambilan
keputusan
k. Menjelaskan tentang konsep dasar tahapan proses keperawatan
l. Menjelaskan tentang tahapan proses keperawatan pengkajian dan
menghasilkan pengkajian keperawatan
m. Menjelaskan tentang tahapan proses keperawatan diagnosa
keperawatan dan merumuskan diagnosa keperawatan
n. Menjelaskan tentang tahapan proses keperawatan implementasi
keperawatan / intervensi keperawatan dan menghasilkan intervensi
keperawatan
o. Menjelaskan tentang tahapan proses keperawatan implementasi
keperawatan dan menghasilkan evaluasi keperawatan.
Konsep falsafah dan paradigma, serta
sejarah keperawatan

C. TOPIC TREE Konsep keperawatan sebagai profesi

Model konsep dan teori praktik keperawatan

Dasar dasar Pengenalan teori dan model keperawatan Pertemuan


konseptual
keperawatan
Pendidikan dan kompetensi keperawatan

Sistem pelayanan keperawatan

Peran, fungsi dan tugas perawat


Konsep Dasar Berfikir kritis dan pengambilan keputusan
Keperawatan

Konsep dasar Tahapan Proses keperawatan

Konsep Asuhan
Keperawatan Pertemuan

Tahapan Proses keperawatan

a. Pengkajian keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Implementasi keperawatan
e. Evaluasi keperawatan
D. BAHAN KAJIAN
1. Menjelaskan tentang sejarah keperawatan
2. Menjelaskan tentang konsep falsafah dan diagnosa keperawatan
3. Menjelaskan konsep keperawatan sebagai profesi
4. Menjelaskan tentang dasar-dasar teori dan model keperawatan konseptual
menurut beberapa ahli
5. Menjelaskan tentang Model Konsep dan Teori praktik Keperawatan
6. Menjelaskan tentang pendidikan keperawatan dan kompetensi keperawatan
7. Menjelaskan tentang trend keperawatan dimasa yang akan diagnosa
8. Menjelaskan tentang system pelayanan kesehatan
9. Menjelaskan Peran,Fungsi dan tugas perawat
10. Menjelaskan tentang berpikir kritis (critical thinking) dan pengambilan
keputusan
11. Menjelaskan tentang Konsep dasar Tahapan Proses keperawatan
12. Menjelaskan tahapan proses Keperawatan pengkajian dan menghasilkan
pengkajian keperawatan
13. Menjelaskan tahapan proses Keperawatan diagnosa keperawatan dan
merumuskan diagnosa keperawatan
14. Menjelaskan tahapan proses Keperawatan implementasi keperawatan/
intervensi keperawatan dan menghasilkan intevensi keperawatan
15. Menjelaskan tahapan proses Keperawatan implementasi keperawatan dan
menhasilkan evaluasi keperawatan
E. TEACHING AND LEARNING ACTIVITIES
Unit Belajar I: Sejarah Keperawatan, Model Keperawatan Konseptual,Konsep Dasar Tahapan Proses Keperawatan
1. Kognitif

No Bahan Kajian Metode Pembelajaran Activity Capaian Pembelajaran


Inclass Tutorial Praktikum Penugasan Klinik Mahasiswa Fasilitator
1 Sejarah Keperawatan Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa
a. Sejarah perkembangan mendengarkan yang menjadi pokok memahami tentang
keperawatan di dunia dan menyimak pembelajaran dan sejarah keperawatan
b. Sejarah perkembangan penjelasan materi memfasilitasi
keperawatan di Indonesia serta bertanya dan mahasiswa dalam
mendiskusikan proses
dalam kelompok pembelajaran terkait
tentang materi materi
yang sedang
dipelajari
2 Pengenalan teori dan model Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa
keperawatan konseptual, mendengarkan yang menjadi pokok memahami tentang
menurut : dan menyimak pembelajaran dan dasar-dasar teori dan
a. Dorothea Orem penjelasan materi memfasilitasi model keperawatan
b. Sister Calista Roy serta bertanya dan mahasiswa dalam konseptual menurut
c. Verginia Henderson mendiskusikan proses beberapa ahli
d. Betty Neuman dalam kelompok pembelajaran terkait
e. Jean Watson tentang materi materi
f. Imogene King yang sedang
g. Peplau dipelajari
h. Jonhson
i. Marta E. Roger
j. Florence Nigtingle
3 Konsep dasar Tahapan Proses Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa
keperawatan: mendengarkan yang menjadi pokok memahami tentang
a. Pengertian dan menyimak pembelajaran dan Konsep dasar
b. Perkembangan proses penjelasan materi memfasilitasi Tahapan Proses
keperawatan serta bertanya dan mahasiswa dalam keperawatan
c. Pentingnya proses mendiskusikan proses
keperawatan dalam kelompok pembelajaran terkait
d. Tujuan proses keperawatan tentang materi materi
e. Tahapan proses yang sedang
keperawatan dipelajari

Unit Belajar II: Falsafah dan Paradigma Keperawatan,Keperawatan sebagai Profesi,Model Konsep dan Teori Praktik Keperawatan,Pendidikan
Keperawatan
2. Kognitif

No Bahan Kajian Metode Pembelajaran Activity Capaian Pembelajaran


Inclass Tutorial Praktikum Penugasan Klinik Mahasiswa Fasilitator
1 Falsafah Dan Paradigma Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
Keperawatan. mendengarkan yang menjadi pokok tentang falsafah dan
a. Falsafah Keperawatan dan menyimak pembelajaran dan paradigma
b. Konsep Falsafah Dalam penjelasan materi memfasilitasi keperawatan
Keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam
c. Nilai-Nilai Dan Kepercayaan dan proses
d. Paradigma manusia, sehat- mendiskusikan pembelajaran terkait
sakit, lingkungan dan dalam kelompok materi
keperawatan tentang materi
yang sedang
dipelajari
2 Keperawatan sebagai Profesi Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
a. Landasan keilmuan profesi mendengarkan yang menjadi pokok tentang keperawatan
b. Pengertian dan criteria dan menyimak pembelajaran dan sebagai profesi

peofesi penjelasan materi memfasilitasi
c. Pengertian keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam
sebagai profesi dan proses
d. Ciri-ciri keperawatan sebagai mendiskusikan pembelajaran terkait
profesi dalam kelompok materi
tentang materi
yang sedang
dipelajari
3 Model Konsep dan Teori praktik Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
Keperawatan mendengarkan yang menjadi pokok tentang model konsep
a. Pengertian dan menyimak pembelajaran dan dan teori praktik
b. Karakteristik teori penjelasan materi memfasilitasi keperawatan
keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam
c. Pengembangan ilmu dan proses
keperawatan Tujuan teori mendiskusikan pembelajaran terkait
keperawatan dalam kelompok materi
d. Factor yg mempengaruhi tentang materi
teori keperawatan: yang sedang
1) Filosofi Florence Nigtingale dipelajari
2) Kebudayaan
3) Sistem pendidikan
4 Pendidikan Keperawatan Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
a. Ruang lingkup pendidikan mendengarkan yang menjadi pokok tentang pendidikan
keperawatan dan menyimak pembelajaran dan keperawatan dan
b. Peraturan pemerintah tentang penjelasan materi memfasilitasi kompetensi
pendidikan keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam keperawatan
c. Jenjang pendidikan dan proses
keperawatan mendiskusikan pembelajaran terkait

d. Standar kompetensi dalam kelompok materi
keperawatan tiap jenjang tentang materi
pendidikan yang sedang
1) Care provider dipelajari
2) Community Leader
3) Educatif
4) Researcher
Unit Belajar III: Tahapan Proses Keperawatan (Pengkajian,Diagnosa,Intervensi,Implementasi dan Evaluasi Keperawatan)
3. Kognitif

No Bahan Kajian Metode Pembelajaran Activity Capaian Pembelajaran


Inclass Tutorial Praktikum Penugasan Klinik Mahasiswa Fasilitator
1 Tahapan Proses Keperawatan Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
a. Pengkajian mendengarkan yang menjadi pokok tentang proses
1) Pengertian dan menyimak pembelajaran dan Keperawatan
2) Jenis dan sumber data penjelasan materi memfasilitasi pengkajian dan
3) Area pengkajian serta bertanya mahasiswa dalam menghasilkan
4) Tehnik pengumpulan data dan proses pengkajian
5) Kegiatan pengkajian mendiskusikan pembelajaran terkait keperawatan

keperawatan dalam kelompok materi
Penugasan Mandiri: tentang materi
Menyusun pengkajian yang sedang
Keperawatan dipelajari serta
mengerjakan
dalam tugas
individu
2 Tahapan Proses Keperawatan: Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
b. Diagnosa Keperawatan mendengarkan yang menjadi pokok tentang tahapan
1) Pengertian diagnosa dan menyimak pembelajaran dan proses Keperawatan
keperawatan penjelasan materi memfasilitasi Diagnose keperawatan
2) Karakteristik diagnosa serta bertanya mahasiswa dalam dan merumuskan
keperawatan dan proses Diagnose keperawatan
3) Komponen diagnosa mendiskusikan pembelajaran terkait
keperawatan. dalam kelompok materi
4) Keuntungan diagnosa tentang materi
keperawatan yang sedang
5) Proses perumusan dipelajari serta
diagnosa keperawatan mengerjakan
Penugasan Mandiri Merumuskan dalam tugas
Diagnose Keperawatan individu
3 Tahapan Proses Keperawatan Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
c. Perencanaan Keperawatan/ mendengarkan yang menjadi pokok tentang tahapan
Intervensi dan menyimak pembelajaran dan proses Keperawatan
1) Pengertian perencanaan penjelasan materi memfasilitasi implementasi
keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam keperawatan/
2) Langkah-langkah dlm dan proses intervensi
merumuskan rencana mendiskusikan pembelajaran terkait keperawatan dan
keperawatan : dalam kelompok materi menghasilkan
Prioritas masalah tentang materi intevensi keperawatan
Rumusan tujuan dan yang sedang
criteria hasil dipelajari serta
Rumusan rencana mengerjakan
tindakan berdasarkan dalam tugas
rasional individu
Penugasan Mandiri:
Menentukan Intevensi
Keperawatan dari diagnose
yang telah dirumuskan minggu
lalu
4 Tahapan Proses Keperawatan Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
d. Implementasi mendengarkan yang menjadi pokok tahapan proses
1) Pengertian dan menyimak pembelajaran dan Keperawatan
2) Proses implementasi penjelasan materi memfasilitasi implementasi
e. Evaluasi serta bertanya mahasiswa dalam keperawatan dan
1) Pengertian dan proses menhasilkan evaluasi
2) Kegunaan evaluasi mendiskusikan pembelajaran terkait keperawatan
3) Proses evaluasi dalam kelompok materi
4) Modifikasi rencana asuhan tentang materi
yang sedang
Penugasan Mandiri : dipelajari serta
Menyusun implementasi & mengerjakan
evaluasi asuhan keperawatan dalam tugas
(atau penugasan dimodifikasi individu
diakhir pertemuan)

Unit Belajar IV: Trend Keperawtan,Sistem Pelayanan Kesehatan,Peran Fungsi dan Tugas Perawat, Berpikir Kritis
4. Kognitif

No Bahan Kajian Metode Pembelajaran Activity Capaian Pembelajaran


Inclass Tutorial Praktikum Penugasan Klinik Mahasiswa Fasilitator
1 Trend keperawatan dimasa Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
yang akan datang mendengarkan yang menjadi pokok dan menjelaskan
dan menyimak pembelajaran dan tentang trend
penjelasan materi memfasilitasi keperawatan dimasa
serta bertanya mahasiswa dalam yang akan datang
dan proses
mendiskusikan pembelajaran terkait
dalam kelompok materi
tentang materi
yang sedang
dipelajari
2 Sistem Pelayanan Kesehatan: Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
Teori Sistem mendengarkan yang menjadi pokok tentang system
a. Input dan menyimak pembelajaran dan pelayanan kesehatan
b. Proses penjelasan materi memfasilitasi
c. Output serta bertanya mahasiswa dalam
d. Dampak dan proses

e. Umpan balik mendiskusikan pembelajaran terkait
f. Lingkungan dalam kelompok materi
tentang materi
yang sedang
dipelajari
3 Peran,Fungsi dan tugas Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
perawat: mendengarkan yang menjadi pokok tentang Peran,Fungsi
a. Peran Perawat dan menyimak pembelajaran dan dan tugas perawat
1) Peran sebagai pemberi penjelasan materi memfasilitasi
asuhan keperawatan serta bertanya mahasiswa dalam
2) Peran sebagai advocator dan proses
3) Peran sebagai educator mendiskusikan pembelajaran terkait
4) Peran sebagai coordinator dalam kelompok materi
5) Peran sebagai kolaborator tentang materi
6) Peran sebagai konsultan yang sedang
7) Peran sebagai pembaharu dipelajari
b. Fungsi Perawat
c. Tugas perawat
4 Berpikir kritis (kritical thinking) Mahasiswa Menjelaskan materi Mahasiswa memahami
dan pengambilan keputusan mendengarkan yang menjadi pokok tentang berpikir kritis
dan menyimak pembelajaran dan (kritical thinking) dan
penjelasan materi memfasilitasi pengambilan
serta bertanya mahasiswa dalam keputusan
dan proses
mendiskusikan pembelajaran terkait
dalam kelompok materi
tentang materi
yang sedang
dipelajari
F. ASSESSMENT
Unit Belajar: 1

Kompetensi yg diukur TK Materi/Topik Indikator Bentuk No. Soal- Kunci


Kompetensi Instrumen Soal Soal Jawaban

1. Menjelaskan tentang sejarah Sejarah Keperawatan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 1


keperawatan dan memahami sejarah Type. 1
C1 perkembangan keperawatan
didunia
Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 2, 3
C1 dan memahami sejarah Type. 1
perkembangan keperawatan di
Indonesia
2. Menjelaskan tentang dasar Pengenalan teori dan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 4
dasar teori dan model model keperawatan teori keperawatan dan model Type. 1
C1 konseptual
keperawatan konseptual keperawatan konseptual menurut
menurut beberapa ahli beberapa ahli
Mahasiswa mampu memahami MCQ 5, 6
teori keperawatan dan model Type. 1
C2
keperawatan konseptual menurut
beberapa ahli
3. Menjelaskan tentang Konsep Konsep dasar tahapan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 7, 8
C1 proses keperawatan
dasar tahapan proses pengertian proses keperawatan Type. 1
keperawatan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 9 , 10
perkembangan proses Type. 1
C1
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 11 , 12
C2
pentingnya proses keperawatan Type. 1
Meahasiswa mampu memahami MCQ 12 , 13
C2
tujuan proses keperawatan Type. 1
Mahasiswa mampu menerapkan Tugas 14 , 15
C3 dan mengaplikasikan tahapan Indv
proses keperawatan

Unit Belajar: II

Kompetensi yg diukur TK Materi/Topik Indikator Bentuk No. Soal Soal- Soal Kunci Jawaban
Kompetensi Instrumen

1. Menjelaskan tentang konsep Falsafah dan paradigma Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 16
C1 tentang Falsafah Keperawatan
falsafah dan paradigm keperawatan Type. 1
keperawatan Mahasiswa mampu memahami MCQ 17
C2 tentang Konsep Falsafah Dalam Type. 1
Keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 18
C2 tentang Nilai-Nilai Dan Type. 1
Kepercayaan
Mahasiswa mampu menerapkan Tugas 19 , 20
dan menganalisis Paradigma Indv
C3 , C4
manusia, sehat-sakit, lingkungan
dan keperawatan
2. Menjelaskan tentang konsep Keperawatan sebagai Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 21
keperawatan sebagai profesi C1 Landasan keilmuan profesi
profesi Type. 1
Mahasiswa mampu memahami MCQ 22 , 23
C2 Pengertian dan criteria profesi Type. 1
C2 , C3 Mahasiswa mampu memahami MCQ 24 , 25
dan menerapkan Pengertian Type. 1
keperawatan sebagai profesi
Mahaiswa mampu menganalisis MCQ 26 , 27
C4 Ciri-ciri keperawatan sebagai Type. 1
profesi
3. Menjelaskan tentang Model Model Konsep dan Teori Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 28
Konsep dan Teori praktik C1 , C2 praktik Keperawatan dan memahami Pengertian dan Type. 1
Keperawatan Karakteristik teori keperawatan
Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 29 , 30
dan mememahami Type. 1
C2 , C3 Pengembangan ilmu
keperawatan dan Tujuan teori
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 31
C3 Factor yg mempengaruhi teori Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu menerapkan MCQ 32 , 33
Filosofi Florence Nigtingale serta Type. 1
C4
Kebudayaan dan Sistem
pendidikan

Unit Belajar: III

Kompetensi yg diukur TK Materi/Topik Indikator Bentuk No. Soal Soal- Soal Kunci Jawaban
Kompetensi Instrumen

1. Menjelaskan tahapan proses Tahapan Proses Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 34


C1
keperawatan : Pengkajian dan Keperawatan Pengkajian pengertian pengkajian Type. 1
menghasilkan pengkajian Mahasiswa mampu memahami MCQ 35 , 36
keperawatan C2 jenis dan sumber pengambilan Type. 1
data
Mahasiswa mampu memahami MCQ 37
C2 area dari pengkajian Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu MCQ 38 , 39
melaksanakan dan Type. 1
C3
mengaplikasikan tehnik dalam
pengumpulan data
Mahasiswa mampu menerapkan Tugas 40 , 41
C3 , C4 dan menganalisis pengkajian Indv
keperawatan secara mandiri
2. Menjelaskan tahapan proses Tahapan Proses Mahasiwa mampu mengetahui MCQ 42
keperawatan : Diagnosa C1 Keperawatan : Diagnosa pengertian diangosa Type. 1
Keperawatan dan merumuskan Keperawatan keperawatan
Diagnosa Keperawatan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 43 , 44
C1 karakteristik diagnosa Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 45 , 46
C2 komponen diagnosa Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 47
C2 keuntungan diagnosa Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu menerapkan Tugas 48 , 49
C3 , C4 dan menganalisis diagnosa Indv
keperawatan
3. Menjelaskan tahapan proses Tahapan Proses Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 50
C1
keperawatan : Intervensi Keperawatan : Intervensi pengertian rencana keperawatan Type. 1
keperawatan dan Keperawatan Mahasiswa mampu memahami MCQ 51 , 52
C2 , C3
menghasilkan intervensi dan menerapka langkah Type. 1
keperawatan langkah dalam merumuskan
rencana keperawatan
(memprioritaskan masalah,
merumuskan tujuan dan kriteria
hasil serta merumuskan rencana
tindakan berdasarkan rasional)
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 53 , 54
intervensi keperawatan dari Indv
C4
diagnosa keperawatan yang
telah dirumuskan minggu lalu
4. Menjelaskan tahapan proses Tahapan Proses Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 55 , 56
keperawatan : Implementasi C1 Keperawatan : pengertian implementasi Type. 1
Keperawatan Implementasi keperawatan
Keperawatan Mahasiswa mampu memahami Tugas 57 , 58
C2 , C4 dan menganalisis proses dari Indv
implementasi keperawatan
5. Menjelaskan tahapan proses Tahapan Proses Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 59
C1
keperawatan : Evaluasi Keperawatan : Evaluasi pengertian evaluasi keperawatan Type. 1
Keperawatan Keperawatan Mahasiswa mampu memahami MCQ 60 , 61
C2
kegunaan evaluasi keperawatan Type. 1
Mahasiswa mampu memahami MCQ 62
C2 proses tahapan evaluasi Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 63
C4
rencana asuhan keperawatan Indv
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 64 , 65
C4 dan menyusun evaluasi Indv
keperawatan secara mandiri
Unit Belajar IV

Kompetensi yg diukur TK Materi/Topik Indikator Bentuk No. Soal- Kunci


Kompetensi Instrumen Soal Soal Jawaban

1. Menjelaskan tentang Pendidikan Keperawatan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 66


Pendidikan Keperawatan C1 Ruang lingkup pendidikan Type. 1
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami MCQ 67
C2 Peraturan pemerintah tentang Type. 1
pendidikan keperawatan
Mahasiswa mampu menerapkan MCQ 68 , 69
C3 Jenjang pendidikan keperawatan Type. 1
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 70 , 71
Standar kompetensi Indv
keperawatan untuk tiap jenjang
C4
pendidikan (Care provider,
Community Leader, Educatif,
Researcher)
2. Menjelaskan tentang trend Trend keperawatan Mahasiswa mampu memahami Tugas 72 , 73
keperawatan dimasa akan dimasa akan datang dan menganalisis Trend Indv
C2 , C4
datang keperawatan dimasa yang akan
dating
3. Menjelaskan tentang system System pelayanan Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 74 , 75
pelayanan kesehatan kesehatan dan memahami tentang Sistem Type. 1
Pelayanan Kesehatan: Teori
C1 , C2
Sistem
(Input,Proses,Output,Dampak,U
mpan balik,Lingkungan)
4. Menjelaskan tentang Peran,Fungsi dan tugas Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 76 , 77
Peran,Fungsi dan tugas C1 perawat Peran,Fungsi dan tugas perawat Type. 1
perawat Mahasiswa mampu memahami MCQ 78 , 79
C2 , C3 dan menerapkan Peran,Fungsi Type. 1
dan tugas perawat
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 80
C4 Peran,Fungsi dan tugas perawat Indv
5. Menjelaskan tentang berpikir Berpikir kritis (kritical Mahasiswa mampu mengetahui MCQ 81
kritis (kritical thinking) dan C1 thinking) dan Berpikir kritis (kritical thinking) Type. 1
pengambilan keputusan pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan
Mahasiswa mampu menerapkan MCQ 82 , 83
C2 Berpikir kritis (kritical thinking) Type. 1
dan pengambilan keputusan
Mahasiswa mampu MCQ 84 , 85
mengaplikasikan Berpikir kritis Type. 1
C3
(kritical thinking) dan
pengambilan keputusan
Mahasiswa mampu menganalisis Tugas 86 , 87
C4 Berpikir kritis (kritical thinking) Indv
dan pengambilan keputusan
A. SCHEDULE
Penghitungan Unit/ Minggu
SKS MK 2T 0P 0K
Total Menit 100 - -
Total Jam 18 - -
Total Pertemuan 18 pert - -

WEEKS 1 2 3 4
1 x 2 jam 1 x 2 jam
Tutorials (1 x 100 Menit) (1 x 100 Menit)
Lectures 4 x 50 menit 4 x 50 menit 4 x 50 menit 4 x 50 menit
Skills Lab - - -
Prakticals - - -
Sumatif Blok 2x 50 2 x 50
JADWAL (Kelas I A)
WAKTU/ JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
(WIB)
07.30 09.30
KDK KDK
07.30- 10.00
09.30 09.45
KDK
09.45 11.45

11.45 12.00

12.00 14.30
KDK KDK

JADWAL (Kelas I B)
WAKTU/ JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
(WIB)
07.30 09.30
KDK KDK
07.30- 10.00
09.30 09.45
KDK
09.45 11.45

11.45 12.00
KDK
12.00 14.30
B. CONTAC PERSON
Koordinator Mata Kuliah:
Nama : Ns. Aniska Indah Fari,S.Kep
Alamat Email : aniska_indah@yahoo.com
No. telp : 082136027311
Dosen Pengajar/ Fasilitator/ Tutor:
Nama : Florentina Fika,S.Kep
Alamat Email : florenmaulinov@gmail.com
No. Telp : 081274628635

C. DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, A.A. (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika,
Jakarta.
2. Alfaro, Le Fevre Rosalinda (2002), Applying Nursing Procces : a Tool for critical
thinking, Philadelphia, Lippincot Williams and Wilkins.
3. Johnson,Betty. M. (2005). An Introductory to Theory and reasoning in Nursing
Philadelphia, Lippincot Wilkins
4. Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan,EGC,Jakarta.
5. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik,
Salemba Medika, Jakarta
LOOKBOOK
BLOK 1.2.1 Konsep Dasar
Keperawatan
UNIT BELAJAR I:
Konsep Dasar-dasar
Keperawatan
By Ns. Aniska Indah Fari,S.Kep
KONSEP DASAR-DASAR KEPERAWATAN

A. Sejarah Keperawatan
1. Sejarah perkembangan keperawatan di Dunia
a. Zaman Purbakala
Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal
perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki
naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic
kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya
pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal
dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib
seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung
tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-
dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa
penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-
kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit
meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu
perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya
Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan
janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit,
sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.
b. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah
spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena
adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-
tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama
disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat
dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan
bekerja atas perintah pemimpin agama.
c. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama
Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu
suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam
memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan
Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-
orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini
berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
d. Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya
yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama
Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad
SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu
pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-
obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar
keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri,
kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang
terkenal dari Arab adalah Rufaidah.
e. Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah
dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi
kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat
ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde
agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan
ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah
berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya
perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja
sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan
adanya perang salib, untuk menolong korban perang
dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka
terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti
suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap
sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
1) Mulai dikenal konsep P3K
2) Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga
timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu
terhadap perkembangan keperawatan :
1) Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS
yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat
digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan
keperawatan di RS ini.
2) Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah
Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan
perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor
perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3) ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale
(1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak
orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk
oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di
RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi
Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan
status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama
The Lady of the Lamp.
f. Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada
tahun 1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana
sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence
membuka sekolah perawat modern. Konsep pendidikan
Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :
1) Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan
keperawatan.
2) Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
3) Manajemen RS
4) Mengembangkan pendidikan keperawatan
5) Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
6) Pendidikan berlanjut bagi perawat.

2. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia


Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut velpleger dengan dibantu zieken
oppaser sebagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah
sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan tahun 1799.
Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles
(1812-1816), telah memiliki semboyan Kesehatan adalah milik
manusia Pada saat itu Raffles telah melakukan pencacaran umum,
membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta
memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.
Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di
Jakarta pada tahun 1819 didirikan beberapa rumah sakit. Salah
satunya adalah rumah sakit Sadsverband yang berlokasi di Glodok-
Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakat tersebut dipindahkan
ke Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo
(RSCM).
Dalam kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah
sakit swasta milik misionaris katolik dan zending protestan seperti:
RS. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St.
Carolos Salemba-Jakarta Pusat. RS. St Bromeus di Bandung dan
RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun 1906 di RS. PGI
dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan pendidikan juru
rawat. Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan
perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.
b. Sejarah Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan
Periode 1945 -1962
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan
keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari
pengembanagan tenaga keperawatan yang masih
menggunakan system pendidikan yang telah ada, yaitu perawat
lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan),
untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat
jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4
tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat.
Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat
dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih
berkualitas.
Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK)
dengan pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan
sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK,
ditambah pendidikan lagi selama satu tahun. Pada tahun 1962
telah dibuka Akademi Keperawatan dengan pendidikan dasar
umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS. Cipto
Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes
di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat. Walupun sudah ada
pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan
keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan
organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau dari masih
berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan belum
dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep
perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan
keperawatan masih berorientasi pada keterampilan prosedural
yang lebih dikemas dengan perpanjangan dari pelayanan
medis.
c. Periode 1963-1983
Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang
keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April
lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau
langkah maju dalam perkembangan keperawatan. Namun baru
mulai tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam
pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan CHS,
Depkes dan organisasi lainnya.
d. Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang
Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan
dengan nama Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta. Sejak saat
itulah PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat
sarjana sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23
tentang kesehatan yang mengakui tenaga keperawatan sebagai
profesi.

B. Teori dan Model Keperawatan Konseptual


1. Dorothea Orem
Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang
diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka
atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak
mampu memberikan perawatan kepada mereka.Keperawatan
merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu
manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang
professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi
yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan
yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari
lingkungannya.Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan
dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan
untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori
ini dikenal dengan TEORI SELF CARE (Perawatan Diri )Orang
dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia
dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas
self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat
:Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan
udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial,
pencegahan bahaya, Syarat pengembangan : untuk meningkatkan
proses perkembangan sepanjang siklus hidup, Penyimpangan
kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau penyimpangan
cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk melakukan self care.Asuhan
keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat
ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien.
Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan
mandiri, Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali
asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan
pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan), Perawat dan
pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system
pengganti sebagian), Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan
perawat (system dukungan/pendidikan).
2. Sister Calista Roy
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses
analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang
sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan
keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik
dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk
meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan.Roy
menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan : Individu
adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan biologis, psikologis dan sosial. Setiap orang selalu
menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang negatif
untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu : Penyebab utama terjadi
perubahanFactor kondisi dan situasi yang berbedaKeyakinan
dan pengalaman dalam beradaptasi. Setiap individu berespon
terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang
positif, kemampuan untuk hidup mandiri/kemandirian, serta
kebutuhan akan kemampuan melalui peran dan fungsi secara
optimal untuk memelihara integritas diri. Posisi individu pada
rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan
beradaptasi. Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu :
Regulator yaitu memproses input secar sistematis melalui jalur
saraf, kimia dan endokrin Cagnator merupakan proses input
melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar,
keputusan dan emosi.o Individu adalah makhluk biopsikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh yang meiliki mekanisme koping
untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Individu
selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaptif terhadap
perubahan lingkungan. Lingkungan adalah semua yang ada
disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Sehat adalah suatu keadaan proses dalam menjaga integritas dirio
Peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap
perubahan yang ada.Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan
untuk meningkatkan adaptasi individu terhadap sehat dan penyakit.
Keempat model adaptasi itu adalah : Model fisiologi : cairan dan
elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi, proteksi,
neurology dan endokrin, Model konsep diri : gambaran diri, ideal
diri, moral diri, Model fungsi peran : kebutuhan akan integritaso
Model interdependen (kemandirian) : hubungan seseorang dengan
yang lain dan sumber system yang memberikan bantuan, kasih
sayang dan perhatian.
3. Virginia Henderson
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk
menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan,
pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga
pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini
merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar.
Dari definisi tersebut adalah asumsi tentang individu yaitu : Individu
perlu untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dan
emosional, Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh
kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan damai, Individu
membutuhkan kekuatan yang diperlukan , keinginan atau
pengetahuan untuk mencapai atau mempertahankan
kesehatan.Henderson berpendapat peranan perawat membantu
individu sehat sakit dengan suatu cara penambah atau pelengkap
(supplementary atau emplementary). Perawat sebagai partner
penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti bagi
pasien.Focus perawat adalah menolong pasien dan keluarga untuk
memperoleh kebebasan Makan dan minum adekuat dalam hal
memenuhi 14 kebutuhan Eliminasi Bergerak dan mempertahankan
posisi dasar yaitu : Tidur Bernapas normal Memilih baju sampah
tubuh Mempertahankan temperatureyang diinginkan dan istirahat
tubuh dalam rentang normal dengan mengatur yang cocok
lingkungan pakaian dan memodifikasi Menjaga tubuh
4. Betty Neuman
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan
memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon
individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra
personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress
dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan
derajat kesehatan yang paling baik.Perawatan menolong pasien
untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode
pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor
lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut
Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi reaksi tubuh akibat adanya penyakit yang terdiri
daristressor. Peran ini disebut pencegahan pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Primer meliputi tindakan stressor, mencegah
terjadinyakeperawatan untuk mengidentifikasi adanya reaksi
tubuh karena adanya stressor. Sekunder meliputi tindakan
keperawatan gejala penyakit atau reaksi tubuh untuk mengurangi
atau menghilangkan lainnya karena adanya stressor. Tersier =
meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan
lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
5. Jean Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak
ukur pandangan Watson ini didasari pada unsure teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan
untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan
untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Teori human caring : Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan
dalam keperawatan adalah human science and humancare.
Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan adalah
pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang
dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena
itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system
nilai serta seni yang kuat.Filosofi humanistic dan system nilai ini
member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan
dasar seni dapat membantu perawat menbgembangkan vidsi
mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir
kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan
keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan,
namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan
pengobatan penyakit. Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan
Watson. Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah
sebagai berikut :
1) Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara
interpersonal.
2) Asuhan keperawatterlaksana oleh adanya factor carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3) Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan
kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
4) Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima
seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal
yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5) Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang
menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan member
keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang tebaik
bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Imogene King
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan
mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan,
memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan
tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku
yang sesuai dengan kondisi keperawatan.Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan
waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status
kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi
dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya
dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka
terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah Asuhan
keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang
mempengaruhi kesehatan seseorang. Tujuan asuhan keperawatan
adalah kesehatan bagi individu, kelompok dan masyarakat,
Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan
dalam kerangka konsep ini. Tiga system yang saling berinteraksi :
Keperibadian (personal system) setiap individu mempunyai system
kepribadian System tertentu. manusia, dapatinterpersonal
terbentuk karena hasil interaksi berbentuk interaksi, komunikasi,
perjanjian, stress dan System sosial peran. pendidikan,
systemmeliputi keluarga, kelompok, keagamaan, system
pekerjaan dan kelompok sebaya. Menurut King, tujuan pemberian
asuhan keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling
bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan
tujuan bersama yang hendak dicapai.
7. Marta E Roger
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk
mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita
sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi
alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan
perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang
manusia adalah : Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.o Kehidupan setiap
manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam
kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah
keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang
lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri
misalnya dalam hal sifat dan emosi. Rogers menggambarkan
individu dan lingkungan sebagai medan energi, terbuka, berpola
8. Florence Nigtingle
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-
dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu
dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal teori
lingkungannya.
Model konsep Florence Nigtingale memposisikan lingkungan
adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi
pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih di
orientasikan pada yang adequate, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan
semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan
profesi lain.
C. Konsep Dasar Tahapan Proses Keperawatan
1. Pengertian
Banyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan
(Weitzel, Marriner, Murray, Yura, Herber, dll). Secara umum dapat
dikatakan bahwa proses keperawatan adalah metode
pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan asuhan
keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang
berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respn
pasien terhadap penyakitnya (Tarwoto & Wartonah, 2004).
Proses keperawatan adalah :
a. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah
pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.
b. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam
memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke
tahap maksimum.
c. Merupakan pendekatan ilmiah

2. Perkembangan proses keperawatan


Proses keperawatan merupakan lima tahap proses yang konsisten,
sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan. Proses
tersebut mengalami perkembangan :
a. Proses keperawatan pertama kali dijabarkan oleh Hall (1955)
b. Tahun 1960, proses keperawatan diperkenalkan secara internal
dalam keperawatan
c. Wiedenbach (1963) mengenalkan proses keperawatan dalam 3
tahap : observasi, bantuan pertolongan dan validasi.
d. Yura & Walsh (1967) menjabarkan proses keperawatan menjadi
4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada tahun 1967, edisi pertama proses keperawatan
dipublikasikan.
e. Bloch (1974), Roy (1975) Mundinger & Jauron (1975) dan
Aspinall (1976) menambahkan tahap diagnosa, sehingga proses
keperawatan menjadi 5 tahap : pengkajian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses ini dari analisis
pikir : dicover (menemukan), delve (mempelajari atau
menganalisis), decide (memutuskan), do (mengerjakan) dan
discriminate (identik dengan evaluasi).
f. Dengan berkembangnya waktu, proses eperawatan telah
dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik keperawatan. ANA
(1973) menggunakan proses keperawatan sebagai suatu
pedoman dalam pengembangan Standart Praktik Keperawatan.
g. Tahun 1975 : diadakan konferensi nasional tentang klasifikasi
diagnosis keperawatan setiap dua tahun di Universitas Sr. Louis.
Klasifikasi diagnosis keperawatan ini kemudian disebut dengan
NANDA (North American Nursing Diagnoses Association)
dibahas lebih lanjut di BAB diagnosa keperawatan.

3. Pentingnya Proses Keperawatan


a. Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab
keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas
b. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan
secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil.

4. Tujuan proses keperawatan


a) Tujuan Umum :
Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat, sehingga kebutuhan perawatan
kesehatan klien, keluarga dan masyarakat dapat terpenuhi.
b) Tujuan Khusus :
1) Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek
keperawatan (problem solving)
2) Menggunakan standart dalam praktek keperawatan
3) Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
4) Meperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai
macam situasi
5) Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi

5. Tahapan proses keperawatan


Terdiri dari 4 tahap yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dan ada juga yang berpendapat bahwa terdiri dari 5
tahap yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
LOOKBOOK
BLOK 1.2.1 Konsep Dasar
Keperawatan
UNIT BELAJAR III:
Tahapan Proses Keprawatan
By Ns. Aniska Indah Fari,S.Kep
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengertian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap
dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan
dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial
maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu pengumpulan data,analisis data,dan penentuan masalah
kesehatan serta keperawatan.

2. Jenis dan sumber


a. Jenis Data
1) Data Subyektif
Data subjekif merupakan data yang diperoleh dari keluhan yang
dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien / saksi lain misalnya :
kepala pusing, nyeri dan mual
2) Data Obyektif
Data Objektif merupakan data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh,
tekanan darah, serta warna kulit.
b. Sumber Data
Data tentang riwayat kesehatan pasien bisa diperoleh dari berbagai
sumber, diantaranya adalah data :
1) Data primer
Merupakan data yang didapatkan lansung dari pasien, bisa berupa data
subjektif ataupun data objektif.
2) Data sekunder
Merupakan data yang didapatkan dari orang terdekat klien yang
mengetahui banyak tentang status kesehatan klien, misalnya ayah
klien, ibu klien, adik klien, kakak klien, dan lain-lainnya). Jika data
didapatkan dari orang terdekat klien maka data tersebut harus
diklarifikasi lagi kepada klien jika kliennya kooperatif, supaya data yang
didapat lebih terjamin kebenarannya.
3) Data tertier.
Data yang didapatkan dari sumber lain seperti catatan kesehatan klien
(perawatan medik) dan riwayat penyakit dan kesehatan masa lalu
klien.
3. Area Pengkajian
a. Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
b. Pola koping sebelumnya dan sekarang
c. Fungsi status sebelumnya dan sekarang
d. Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
e. Resiko untuk masalah potensial
f. Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

4. Tehnik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data dari klien, maka perawat dapat melakukannya dengan
2 cara yaitu :
a. Wawancara
Wawancara lansung dengan klien atau keluarga. Teknik dilakukan untuk
mendapatkan data subjektif, seperti data riwayat kesehatan klien, maupun
keluhan klien yang lainnya
b. Pemeriksaan fisik
Dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat maka perawat melakukan
pemeriksaan fisik pada semua bagian tubuh klien. Pemeriksaan fisik yang
dilakuan pada klien bisa dengan berbagai cara seperti :
a) Inspeksi
Suatu metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan
indra penglihatan
Contoh :
a) Penyebaran rambut klien, rata atau tidak rata
b) Warna konjungtiva, anemis atau tidak
c) Warna sklera, ikterik atau tidak
b) Palpasi
Suatu metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara meraba
Contoh :
a) Badan klien teraba hangat
b) Denyut nadi klien teraba 48 kali/menit
c) Kulit klien teraba kasar
c) Auskultasi
Suatu metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan
indra pendengaran
Contoh :
a) Bunyi napas klien whezzing
b) Bising usus klien 15 kali/menit
c) Bunyi jantung bayi terdengar 140 kali/menit
d) Perkusi
Suatu metode pemeriksaan fisik dengan cara mengetok permukaan tubuh
klien dan mendengarkan bunyi yang dihasilkan dari proses pengetokan
tersebut
Contoh :
Pada organ yang padat saat di ketok akan terdengar bunyi yang redup

Prinsip Metode Pemeriksaan Fisik


a. Cephalo caudal / Head to toe
Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
b. Sistem Anatomi Tubuh
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan sistem yang ada dalam tubuh
manusia, sitem pernafasan, sistem pencenaan, sistem kardiovaskuler,
dan sistem lainnya.

5. Kegiatan Pengkajian
a. Analisa Data. Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan
kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu
pengetahuan
b. Perumusan Masalah. Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan
beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat
diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi
ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya
disusun diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas.
c. Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan
komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada pasien
stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk
mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
d. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
menurut Maslow, yaitu : keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan
yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Pengertian Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah merupakan suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari
individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Diagnosa keperawatan merupakan masalah kesehatan yang aktual dan
potencial. Masalah kesehatan aktual masalah ditemukan pada saat melakukan
pengkajian dan msalah kesehata potensial masalah yg mungkin akan timbul
kemudian (American Nurse Asociation (ANA)
Diagnosa keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh perawat
profesional, menggambarkan tanda dan gejala yang menunjukan masalah
kesehatan yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya mampu menolong klien tersebut (Gordon)

2. Karakteristik Diagnosa Keperawatan


a. Rumusan harus jelas dan singkat
b. Spesifik dan akurat
c. Memberikan arahan pada asuhan keperawatan
d. Dapat dilaksanakan oleh perawat
e. Mencerminkan keadaan kesehatan klien
f. Berorientasi pada klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat)
g. Dapat diatasi dengan tindakan keperawatan

3. Komponen Diagnosa Keperawatan


Komponen dari Penulisan Diagnosa Keperawatan yaitu :
P + E + S (Masalah Aktual)
P + E (Masalah Potensial / Resiko)
1) Problem
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat
diberikan. Masalah adalah kesenjangan / penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya tidak terjadi. Masalah yang dialami oleh klien ada masalah
keperawatan dan ada masalah kolaboratif. Masalah keperawatan adalah
jika masalah yang dialami klien dapat ditanggulangi oleh perawat dengan
keahlian yang dimilikinya. Sedangkan masalah kolaboratif adalah jika masalah
yang dialami klien hanya bisa diatasi melalui kerja sama antara perawat
dengan tim kesehatan lain.
2) Etiologi
Merupakan penyebab masalah yang menimbulkan perubahan status
kesehatan pada klien. Etiologi ini bisa bermacam-macam, seperti :
Tingkah laku yang tidak sesuai dengan perilaku kesehatan
Patofisiologi, proses perjalanan penyakit akibat akibat dari kuman maupun
proses lainnya yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan
Psikologi Perubahan situasional
3) Symtom
Merupakan ciri, tanda dan gejala yang sebagai informasi yang diperlukan
untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Walau demikian harus dihindari
membuat diagnosa berdasarkan 1 data saja, minimal ada 3 tanda dan gejala.
4. Keuntungan Diagnosa Keperawatan
a. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
b. Kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan
c. Meningkatkan komunikasi antara perawat dan profesi lain
d. Membantu merumuskan hasil yang diharapkan dalam menjamin mutu
keperawatan
e. Mencerminkan suatu kemungkinan

5. Proses Perumusan Diagnosa Keperawatan


a. Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
b. Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi.
c. Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
d. Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera
yang lebih tinggi.
e. Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan actual
dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau
situasi tertentu.

C. Intervensi Keperawatan
1. Pengertian
Rencana keperawatan adalah semua tindakan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan
yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon)
Rencana keperawatan adalah catatan yang ada tentang intervensi /rencana
keperawatan (Hunt Jenifer dan Mark)
Rencana keperawatan adalah pengkajian yang sistematis dan identifikasi
masalah, penentuan tujuan dan pelaksanaan serta tatacara atau strategi (Mayer)

2. Langkah langkah dalam merumuskan rencana keperawatan


a. Prioritas masalah
Berdasarkan tingkat kegawatan/mengancam jiwa yaitu dengan menurut
prioritas disini adalah seberapa besar masalah tersebut bisa menimbulkan
acaman keselamatan jiwa klien. Semakin besar kemungkinan mengancam
jiwa maka prioritasnya semakin tinggi. Dalam meprioritas masalah
berdasarkan tingkat kegawatan ini dapat dibagi atas tiga tingkatan, yaitu :
1) Priritas tinggi (segera)
Suatu keadaan yang mengancam kehidupan klien, sehingga perlu
dilakukan tindakan terlebih dahulu.
Contoh : Gangguan kebersihan jalan nafas
Klien yang mengalami serangan jantung akut

2) Prioritas Sedang
Suatu kondisi dimana jika masalah yang dialami klien memerlukan
pelayanan yang tepat terhadap suatu keadaan yang tidak mengandung
resiko tinggi
Contoh : yang mengalami penurunan nafsu makan
Klien yang mengalami peningkatan suhu tubuh

3) Prioritas Rendah (Ringan)


Suatu kondisi dimana masalah timbul secara perlahan, tidak berhub
lansung dengan penyakit dan biasanya dapat ditolerir sendiri oleh klien
Contoh : Klien yang mengalami kecemasan karena mau operasi adpendik
Klien yang mengalami kecemasan karena mau melahirkan anak pertama.

b. Rumusan tujuan dan kriteria hasil


1) Rumusan Tujuan
Langkah berikutnya dalam menyusun rencana tindakan keperawatan
adalah menentukan tujuan yang akan dicapai. Pada saat menetapakan
tujuan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian perawat,
diantaranya adalah berdasarkan masalah yang telah dirumuskan,
merupakan hasil akhir yang ingin dicapai secara objektif/ operasional antara
perawat klien. Tujuan perawat harus mencakup tujuan jangka panjang
dan jangka pendek dan mencakup kriteria keberhasilan sebagai dasar
evaluasi yang menjadi pedoman dari rencana tindakan keperawatan
Secara umum tujuan dalam keperawatan ada 2 macam yaitu tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan tujuan jangka panjang dan
janngka pendek ditentukan oleh indikator waktu pencapaian tujuan
tersebut. Indikator waktu untuk tujuan jangka pendek adalah jam dan hari
sedangkan indikator waktu untuk tujuan jangka panjang adalah minggu
dan bulan. Supaya tujuan yang dibuat bisa dipahami oleh semua orang
dan tujuan bisa dicapai, maka ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan saat merumuskan tujuan dalam asuhan keperawatan,
diantanranya adalah berfokus pada klien, jelas dan singkat, dapat diukur
(measurable), memiliki batas waktu yang jelas (time bond)
Realistik serta Ditetuntukan oleh perawat dan klien
2) Kriteria Hasil
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan pada saat merumuskan
criteria keberhasilan, diantaranya adalah dinyatakan sebagai hasil
perubahan status kesehatan klien, Menentukan apakah tujuan dapat
dicapai serta Menentukan kriteria keberhailan yang bisa dilihat dari
perubahan perilaku klien. Ciri Kriteria Keberhasilan untuk itu seorang
perawat harus memahami tentang ciri-ciri kriteria keberhasilan, diantaranya
adalah berhubungan dengan tujuan, bersifat khusus dan konkrit serta hasil
dapat obseservasi dengan cara dilihat, didengar dan diraba bahkan dapat
diukur oleh perawat.

D. Implementasi Keperawatan
1. Pengertian
Implementasi keperawatan merupakan tindakan inisiatif dari rencana tindakan
untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu
klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang
spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien.

2. Proses Implementasi
a. Tahap 1 : Persiapan. Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
b. Tahap 2 : Intervensi. Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen, dependen, dan interdependen.
c. Tahap 3 : Dokumentasi. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.

E. Evaluasi Keperawatan
1. Pengertian
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana dari status
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada tahap evaluasi ini
bagaimana seorang perawat membandingkan data saat pasien sebelum dan
setelah dilakukan asuhan keperawatan

2. Kegunaan Evaluasi
a. Menentukan perkembangan kesehatan klien
b. Menilai efektivitas, efisiensi dan produktivitas asuhan keperawatan
c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik utk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses asuhan keperawatan
e. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab pelaksanaan asuhan
keperawatan
3. Proses evaluasi
a. Wawancara yaitu suatu tindakan dengan cara dilakukan pada klien, keluarga
atau orang lain yang ada hubungannya dengan klien
b. Pengamatan yaitu observasi terhadap sikap, pelaksanaan, hasil yang dicapai
dan perubahan tingkah laku klien
c. Studi Dokumenter yaitu mempelajari tentang catatan keperawatan dan
kesehatan klien

Secara umum evaluasi proses keperawatan terdiri dari 2 jenis, yaitu:


a. Evaluasi Formatif adalah evaluai yang dilakukan setelah melakukan suatu
tindakan
b. Evaluasi Sumatif adalah evalausi yang didapatkan dari hasil observasi dan
analisis status kesehatan klien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang
direncakan pada tahap perencanaan
GRADING SCHEME

KETEPATAN PENJELASAN

DIMENSI Sangat Memuaskan Memuaskan Batas Kurang Memuaskan Di bawah SKOR


standard
KELENGKAPAN Lengkap dan integratif Lengkap Masih kurang aspek Hanya menunjukkan Tidak ada
KONSEP yang belum sebagian konsep saja konsep
terungkap
KEBENARAN Diungkapkan dengan tepat, Diungkap dengan Sebagian besar Kurang dapat Tidak ada
KONSEP aspek penting tidak dilewatkan, tepat, namun konsep sudah mengungkapkan konsep yang
bahkan analisis dan sintetis deskriptif terungkap, namun aspek penting, disajikan
nya membantu memahami masih ada yang melebihi halaman,
konsep terlewatkan tidak ada proses
merangkum hanya
mencontoh

KOMUNIKASI TERTULIS

DIMENSI Sangat Memuaskan Memuaskan Batas Kurang Memuaskan Di bawah SKOR


standard
BAHASA PAPER Bahasa menggugah pembaca Bahasa menambah Bahasa deskriptif, Informasi dan data Tidak ada hasil
untuk mencari tahu konsep informasi pembaca tidak terlalu yang disampaikan
lebih dalam menambah tidak menarik dan
pengetahuan membingungkan
KERAPIAN PAPER Paper dibuat dengan sangat Paper cukup Dijilid biasa Dijilid namun kurang Tidak ada hasil
menarik dan menggugah menarik, walau tidak rapi
semangat membaca terlalu mengundang
KOMUNIKASI LISAN

DIMENSI Sangat Memuaskan Memuaskan Batas Kurang Memuaskan Di bawah SKOR


standard
ISI Memberi inspirasi pendengar Menambah Pembaca masih Informasi yang Informasi yang
untuk mencari lebih dalam wawasan harus menambah disampaikan tidak disampaikan
lagi informasi dari menambah wawasan menyesatkan
beberapa sumber bagi pendengarnya atau salah
ORGANISASI Sangat runtut dan integratif Cukup runtut dan Tidak didukung Informasi yang Tidak mau
sehingga pendengar dapat memberi data data, namun disampaikan tidak ada presentasi
mengkompilasi isi dengan baik pendukung fakta menyampaikan dasarnya
yang disampaikan informasi yang
benar
GAYA PRESENTASI Menggugah semangat Membuat Lebih banyak Selalu membaca Tidak berbunyi
pendengar pendengar paham, membaca catatan catatan (tergantung
hanya sesekali saja pada catatan)
memandang catatan

Anda mungkin juga menyukai