Anda di halaman 1dari 23

FARMAKOLOGI

KEPERAWATA
SEMESTER GANJIL
N
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
PERTEMUAN BAHAN KAJIAN INDIKATOR PENILAIAN
III Peran Perawat dan Hak Pasien • Memahami peran perawat dalam pemberian obat
Dalam Pemberian Obat kepada pasien
• Memahami cara mencegah kesalahan pemberian
obat
• Memahami keamanan dalam pemberian obat
melalui injeksi

Memahami 7 prinsip benar dalam pemberian obat


Prinsip Pemberian Obat kepada pasien meliputi benar pasien, benar obat,
Kepada Pasien benar dosis, benar rute, benar waktu, benar
dokumentasi
PERAN PERAWAT DAN HAK PASIEN
DALAM PEMBERIAN OBAT

PRINSIP PEMBERIAN OBAT KEPADA


PASIEN
PERAN PERAWAT DAN HAK PASIEN DALAM PEMBERIAN OBAT

MENDIAGNOSA PASOKAN – PEMBERIAN


MENENTUKAN DISTRIBUSI OBAT PADA
TERAPI OBAT PASIEN
SESUAI INFORMASI DAN
DENGAN INTERAKSI OBAT
DIAGNOSA
1. Peran dalam pemberian obat
2. Peran dalam mengobservasi efek samping, alergi obat dan
respon pasien terhadap obat
3. Peran dalam menyimpan, menyiapkan, dan, pencatatan
4. Peran perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan tentang
obat
CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
KEWASPADAAN RASIONAL
Baca label obat dengan teliti Banyak produk yang tersedia dalam kotak, warna, dan bentuk yang sama
Pertanyakan pemberian jumlah tablet atau vial Kebanyakan dosis tunggal terdiri dari satu atau dua kapsul atau
untuk dosis tunggal vial. Intepretasi yang salah terhadap pembacaaan dosis obat
dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemberian obat
Waspadai obat dengan nama yang sama Banyak obat terdengar sama
Cermati angka di belakang koma Beberapa obat tersedia dalam jumlah 2,5 mg dan 25 mg; 30 mg dan 300 mg
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba tiba dan Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap supaya dokter
berlebihan dapat memantai efek terapetik dan responnya
Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka resiko pemberian
diberikan, segera konsultasi kepada dokter dosis yang tidak akurat menjadi besar
Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama Banyak dokter menggunakan nama pendek atau singkatan tidak resmi untuk
pendek atau singkatan tidak resmi obat yang sering diprogramkan
Jangan berupaya atau mencoba menguraikan dan Apabila ragu, tanyakan kepada dokter. Kesempatan terjadinya salah
mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca intepretasi besar, kecuali jika perawat mempertanyakan program obat
yang sulit dibaca
Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Juga Seringkali klien memiliki nama akhir yang sama atau mirip.
minta klien menyebutkan nama lengkapnya.
Cermati nama yang tertera pada tanda pengenal
Cermati ekuivalen Saat tergesa gesa, salah baca ekuivalen mudah terjadi
HAK KLIEN DALAM PEMBERIAN OBAT

a. Hak klien mengetahui alasan pemberian obat


Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi
(informed concent), yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat
suatu keputusan.
b. Hak klien untuk menolak pengobatan
Klien dapat menolak pemberian pengobatan. Jika suatu pengobatan ditolak, penolakan ini
harus segera didokumentasikan.
KEAMANAN PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI

Ketika perawat tanpa sengaja menusuk dirinya sendiri


dengan jarum suntik yang sebelumnya masuk dalam
jaringan tubuh klien, perawat beresiko terjangkit sekurang
kurangnya 20 patogen potensial. Perawat beresiko terkena
cedera akibat tusukan jarum suntik melalui salah satu dari
cara berikut ini,
1. Meleset ketika mencoba kembali menutup jarum dan
menusuk tangan anda yang sebelah.
2. Anda kembali menutup jarum dan jarum menembus
tutup itu.
3. Tutup jarum yang sudah dipasang lepas
4. Mencederai diri anda sendiri saat mengumpulkan
kotoran yang ternyata berisi instrumen tajam.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN

Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian terapi, oleh karena
itu dalam memberikan obat, seorang perawat harus melakukan tujuh hal yang benar
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar waktu
5. Benar rute
6. Benar dokumentasi
7. Benar informasi
OBAT YANG BENAR

Penggolongan Obat : Berdasarkan Perundangan

1. Obat Bebas
2. Obat Bebas Terbatas
3. Obat Keras
4. Psikotropika
5. Narkotika
Penggolongan Obat : Berdasarkan nama
1. Obat Paten
2. Obat Generik
a. Obat Generik Berlogo
b. Obat Generik Bermerk

1. Obat paten • Obat yang memiliki hak paten biasanya 20-40 tahun
• Diproduksi pertama kali dan hanya dapat diproduksi oleh
produsen pemegang hak paten
• Jika masa paten sudah terakhir, obat paten dapat diproduksi dan
dapat diberi nama sesuai kandungan obatnya (obat generic)
atau nama generik bermerk (branded generic)
2. Obat generic • Obat generic berlogo • Obat yang dijual dengan nama resmi dari kandungannya
yang berkhasiat
• Obat generik berlogo lebih terjangkau, karena tidak
dipromosikan oleh pabrik, kemasan sederhana
• Pemerintah menjamin mutu, khasiat dan keamanannya
ada ijin edar dari BPOM
• Boleh diproduksi oleh pabrik lain bila obat paten telah
habis masa patennya  menggunakan nama generic

• Obat generic bermerk • Obat generik yang diberi nama dagang atau merk dari
produsen obat yang dipromosikan
• Seringkali salah persepsi, disebut sebagai obat paten
• Pada kemasan obat bermerk, wajib dicantumkan nama
generic/kandungan obat, dibawah nama dagang (ukuran
80%) untuk informasi kandungan
• Harga lebih mahal dari obat generic, padahal
sama dengan obat generic yang kandungan
obatnya sama
Sediaan
Padat
Bentuk
Sediaan
Obat
Penggolongan Obat : Berdasarkan Bentuk Sediaan Obat Sediaan
Sediaan
Semi Cair
Padat

KAPSUL KAPLET TABLET SUPPO PIL SERBUK


SITORIA
Sediaan
Padat
SEDIAAN
CAIR

Bentuk

Sediaan
Oba t
Sediaan S
Semi
Padat ediaan
Cair

LARUTAN SIRUP ELIKSIR SUSPENSI EMULSI SIRUP


KERING
Sediaan
Padat

Bentuk
Sediaan
Sediaan Obat

Semi Sed
C

Padat

SALEP KRIM PAST GEL


A
DOSIS YANG BENAR

Perhitungan Dosis Obat

1. Berapa tablet digoxin diperlukan untuk mendapatkan dosis 0,125 mg, jika 1 tablet
digoxin mengandung 62,5 mcg
2. Berapa banyak tablet furosemide 40 mg harus diberikan untuk memperoleh dosis 10 mg
3. Berapa banyak tablet levodopa 250 mg harus diberikan untuk memperoleh dosis 375 mg
4. Pasien diinstruksikan untuk diberi 75 mg pethidin. Tersedia ampul berisi 100 mg dalam 2
ml. Berapa ml yg perlu disuntikan
5. Tersedia ampul atropine 0,6 mg/ml. Berapa banyak harus diberikan untuk memperoleh
dosis 900 mcg
Menyatakan Persentase dengan Istilah Kuantitatif

Ubahlah persen berikut dengan istilah kuantitatif


Soal : Krim 0,1 % b/b
Jawab : Bahan aktif 0,1 gram
Pembawa 99,9 gram

1. Salep mata 0,5% b/b


2. Tetes mata 0,5% b/v
3. Salep kulit 0,02% b/b,
4. Tetes telinga b/v 0,1 %
5. Larutan betadine b/v
0,05%
WAKTU YANG BENAR

1. Sebelum makan
2. Sesudah makan

TUGAS :
Cari waktu minum obat untuk:
3. Obat diuretika
4. Obat antikolesterol
5. Obat anti anemia
6. Obat penguat jantung/kardiotonika
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang
diresepkan harus diberikan.

Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu


dalam sehari, seperti
• b.i.d (dua kali sehari)
• t.i.d (tiga kali sehari)
• q.i.d (empat kali sehari)
• q6h (setiap 6 jam)

sehingga kadar obat dalam plasma dapat


dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh
(t ½) yang panjang, maka obat diberikan sekali
sehari.
RUT E YANG BENAR

No Melalui Istilah Bentuk Sediaan


1 Mulut Oral Padat
Cair
2 Selaput lendir
- Mulut Buccal Sublingual
- Mata Intraokuler Cair
- Hidung Intranasal Cair
- Telinga Intraaurikuler Cair
- Dubur Rektal Padat : suppositoria
- Saluran Kencing Uretral Padat : bacilla
- Vagina Vaginal Padat : ovula
3 Paru-paru Inhalasi Aerosol
4 Kulit Topikal Setengah padat
5 Suntikan/ Istilah Bentuk sediaan
Parentera Intra dermal/ Intra kutan (id/ik) Cair
l

Sub cutan/ hipo dermik (sc/hd) Cair


Intra muskular (i.m) Cair
Intra vena Cair
Intra arterial Cair
Intra kardial Cair
Intra serebral Cair
Intra peritonial Cair
Intra artikular Cair
Intra sisternal Cair
Intra tekal Cair
Intra spinal
Intradural
Peridural Cair
Ekstradural
Epidural
DOKUMENTASI YANG BENAR

Sebagai suatu informasi yang tertulis, dokumentasi keperawatan merupakan


- media komunikasi yang efektif antar profesi dalam suatu tim pelayanan kesehatan pasien
- perencanaan perawatan pasien sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan,
- sumber data untuk penelitian bagi pengembangan ilmu keperawatan,
- sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggunggugatan pelaksanaan asuhan.
INFORMASI YANG BENAR

Pasien harus mendapatkan informasi yang benar tentang obat yang akan diberikan sehingga tidak ada
lagi kesalahan dalam pemberian obat. Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan
kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti
manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang
menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari
obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb

Anda mungkin juga menyukai