Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun tanaman tampak berwarna hijau karena di dalamnya terkandung pigmen yang
memantulkan cahaya berwarna hijau, yang biasa disebut klorofil. Pada tumbuhan tingkat
tinggi terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Pada keadaan normal,
proporsi klorofil-a jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Selain klorofil, pada membran
thylakoid juga terdapat pigmen-pigmen lain, baik yang berupa turunan-turunan klorofil-a
maupun pigmen lainnya. Kumpulan bermacam-macam pigmen fotosintesis disebut
fotosistem, berperan menjerap energi cahaya (foton, kuantum) pada reaksi terang untuk
menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH2.
Oleh karena klorofil sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman, penting juga
dalam mempelajari lebih lanjut mengenai klorofil dengan melakukan praktikum
pengamatan klorofil.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi klorofil
Untuk mengetahui peran klorofil
Untuk menyebutkan macam-macam pigmen daun tanaman
Untuk memaparkan perbedaan klorofil a dan klorofil b
Untuk menjabarkan mekanisme penyerapan cahaya oleh klorofil
Untuk mengetahui metode penentuan kadar klorofil
TIKET MASUK PRAKTIKUM
FISIOLOGI TANAMAN

Nama : Rr. ASTRIE SEPTIANING A.


NIM : 105040200111005
Kelompok : Selasa, 11.00
Asisten : Lilik

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Klorofil


Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida ( A.L. Suyitno, 2008).
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas
itu berbenntuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung
di dalamnya disebut grana (Dwidjoseputro. D, 1983).
Chlorophyll is green pigment that gives most plants their color and enables them to
carry on the process of photosynthesis. Klorofil adalah pigmen hijau yang memberi
warna kebanyakan tanaman dan tanaman dapat melangsungkan proses fotosintesis (The
Columbia Electronic Encyclopedia, 2007).
Chlorophyll is the generic name for the intensely colored green pigments which are
the photoreceptors of light energy in photosynthesis. Klorofil adalah nama umum untuk
pigmen warna hijau yang berperan sebagai fotoreseptor energi cahaya dalam fotosintesis
(McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Bioscience, 2002).
Chlorophyll is any member of one of the most important classes of pigment molecules
involved in photosynthesis Klorofil adalah suatu kelompok molekul pigmen terpenting
yang berperan dalam fotosintesis (Britannica Concise Encyclopedia, 2008).

2.2 Peran Klorofil


Fungsi klorofil dalam benih diduga sangat berhubungan dengan proses evolusi seperti
yang ditunjukkan oleh Suhartanto (2002) bahwa benih-benih tomat yang berasal dari
turunan varietas liar memiliki kandungan klorofil dan aktivitas fotosintesis yang lebih
tinggi dibanding varietas yang telah dibudidayakan. Hal ini merupakan indikasi bahwa
kandungan klorofil dan fungsinya mengalami penurunan selama proses domestikasi.
Li et al. (2000) berhipotesis bahwa selama proses evolusi, protein kompleks pemanen
cahaya (LHC atau light-harvesting complex protein) dengan fungsi sebagai
phototoprotective muncul terlebih dahulu dibanding dengan fungsinya sebagai pemanen
cahaya (fotosintesis).
Fungsi klorofil tampaknya berperan dalam proses embriogenesis. Apuya et al. (2001)
membuktikan bahwa pertumbuhan normal embrio Arabidopsis thaliana membutuhkan
kloroplas yang normal pula. Mutasi pada gen chaperonin-60a, gen pengatur
perkembangan kloroplas, akan menghasilkan embrio yang abnormal dan akan
berkembang menjadi kecambah yang abnormal pula.
Singal et al. (1987) dan Asokanthan et al. (1997) menduga bahwa pada benih canola
(Brassica campestris) yang sedang berkembang, klorofil berguna dalam proses
fotosintesis untuk menghasilkan ATP dan NADPH, yaitu energi yang dibutuhkan untuk
mengkonversi suplai sukrosa dari tananam menjadi asam lemak yang berguna dalam
sintesis dan penyimpanan minyak dalam benih(Suhartanto, M.R, 2003).

2.3 Macam Pigmen Tanaman


Klorofil (pigmen hijau) di dalam kloroplas. Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam
klorofil yaitu klorofil a dan klorofil b.
Karotinoida terdiri atas dua golongan, yaitu golongan karotin dan golongan karotinol.
Karotin itu suatu persenyawaan hidrokarbon, warnanya merah, rumus kimianya C40H56.
Zat ini juga terdpat pada jaringan hewan seperti dalam lemak dan kunning telur. Karotinol
atau xantofil kebanyakan adalah suatu alkohol, warna umumnya kuning. Luteol atau lutein
banyak terdapat pada daun-daunan, rumus kimianya C40H54(OH)2, warna zat ini kuning,
Zeaxantol C40H54(OH)2 pada jagung berwarna kuning pula.
Antosianin adalah zat warna yang menyebabkan warna merah pada bunga Canna,
warna ungu pada daun Coleus atau daun talas-ungu, warna biru pada bunga Telang
(Clitorea ternatea L.)
Fitokrom yaitu pigmen berwarna kebiru-biruan yang terdapat pada sel tumbuhan.
Fitokrom berperan dalam penerimaan sinar bergelombang tertentu. Ada 2 bentuk fitokrom,
yang satu peka terhadap sinar bergelombang 660 m, sedang bentuk lain peka terhadap
sinar bergelombang 730 m (Dwidjoseputro. D, 1983).

2.4 Perbedaan Klorofil a dan klorofil b + gambar gugus rangkaian


Pembeda Klorofil a Klorofil b
Rumus Kimia C55 H72O5N4 Mg C55H70O6N4 Mg
Gugus Pengikat CH3 CH
Cahaya yg Diserap menyerap cahaya biru-violet menyerap cahaya biru dan
dan merah. oranye dan memantulkan
cahaya kuning-hijau.
Absorpsi maksimum pada 673 nm pada 455-640 nm
Banyak Terdapat pada Fotosistem II Fotosistem I
Gambar Gugus Rangkaian

2.5 Mekanisme Penyerapan Cahaya oleh Klorofil


Ketika klorofil menyerap energi foton dari cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas
ke orbit luar (tereksitasi). Elektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu
plastokuinon. Jadi unit penangkapan elektron inilah yang disebut dengan fotosistem.
Ketika elektron ditangkap oleh plastokuinon, akibatnya jumlah elektron di dalam
klorofil menjadi tidak stabil. Untuk itu klorofil harus disuplai elektron dari molekul lain.
Dalam waktu yang bersamaan H2O terpecah menjadi 2H+, OH- dan elektron (fotolisis).
Elektron dari air inilah yang dipakai untuk menstabilkan klorofil.
Jadi secara sederhana, Unit yang mampu untuk menangkap energi cahaya matahari,
yaitu klorofil yang melepaskan elektron dan menyerap foton (energi cahya dengan panjang
gelombang yang sesuai), disebut dengan fotosistem.
Dikenal ada 2 macam fotosistem di dalam tilakoid, yaitu fotosistem I dan fotosistem
II. Di dalam fotosistem I, terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi dari
fotosistem I dinamakan P700. Di sebut demikian karena sangat baik menyerap energi
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm. Di dalam fotosistem II, terdapat molekul
klorofil yang berada pada pusat reaksi fotosistem II dan dinamakan P680, karena sangat
baik menyerap energi cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer.
Proses penyerapan cahaya yang selanjutnya berdampak pada lepasnya elektron dari
klorofil, untuk selanjutnya di salurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini
merupakan awal dari proses fotosintesis. Berdasarkan aliran elektron, fotosistem I bersifat
siklis dan fotosistem II bersifat nonsiklis. Untuk jelasnya semua ini akan diuraikan pada
tahap selanjutnya yaitu Aliran atau siklus elektron.
Ketika terjadinya proses fotosistem atau penyerapan energi cahaya, klorofil yang dapat
diserap adalah klorofil a (P700), yaitu klorofil yang mampu menyerap terutama cahaya
merah dan biru-ungu. Klorofil a berperan langsung dalam fotosintesis (reaksi terang).

2.6 Metode Penentuan Kadar Klorofil


Metode penentuan klorofil adalah dengan teknik Spektroskopi dengan
spektrofotometer UV. Pengukuran kadar klorofil secara spektrofotometrik didasarkan pada
hukum Lamber Beer. Beberapa metode untuk menghitung kadar klorofil total, klorofil a
dan kolrofil b telah dirumuskan. Di antaranya adalah :
1) Metode Arnon (1949), menggunakan palarut aceton 85 % dan mengukur nilai
absorbansi larutan klorofil pada panjang gelombang () = 663 dan 645 nm.
2) Metode Wintermans and De Mots (1965), menggunakan palarut ethanol (ethyl
alchohol) 96 % dan mengukur absorbansi (A) larutan klorofil pada panjang
gelombang () = 649 dan 665 nm.
DAFTAR PUSTAKA

A.L, Suyitno. 2008. Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan SMA : Klorofil / Pigmen
Fotosintesis. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.

Anonymous a. 2011. Perbedaan Klorofil a dan Klorofil b. (Online), (http://Cindyharyonos


Blog.htm diakses tanggal 30 September 2011).

Britannica Concise Encyclopedia. 2008. Chlorophyll. Encyclopdia Britannica, Inc.

Dwidjoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.

McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Bioscience. 2002. Chlorophyll. The McGraw-Hill


Companies, Inc.

Suhartanto, M.R. 2003. Fluoresen Klorofil Benih: Parameter Baru dalam Penentuan Mutu
Benih Seed Chlorophyl Fluorescence: A New Parameter in Quality Seed
Testing. Bul.Agron (31) vol.(1) hlm. 26-30.

Susilowarno, G.et. all. 2007. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta : Grasindo.

The Columbia Electronic Encyclopedia. 2007. Chlorophyll. Columbia University Press.


Licensed from Columbia University Press.

Anda mungkin juga menyukai