Giant Cell Tumor of Bone Ah Selesai
Giant Cell Tumor of Bone Ah Selesai
I. Insiden
Dari 568 kasus giant cell tumor 22,7% merupakan tumor jinak.
a. Jenis kelamin
Wanita lebih sering dibandingkan laki-laki. Pada Mayo Clinic Series,
terdapat 319 wanita dan 249 laki-laki.
b. Usia
Tumor ini, 84% terjadi pada usia lebih dari 19 tahun, dengan puncak
insiden pada dekade ketiga. Hanya tiga pasien yang kurang dari 10
tahun dan paling muda usia 8 tahun. 10 pasien antara usia 10 dan
14 tahun. Hanya 9.49 % pasien pada usia lebih dari 50 tahun dan
paling tua usia 74 tahun.6
I. Gambaran Klinis
Osteoklastoma (giant cell tumor = tumor sel raksasa) merupakan
tumor tulang yang mempunyai sifat dan kecenderungan untuk berubah
menjadi ganas dan agresif sehingga tumor ini dikategorikan sebagai
suatu tumor ganas.4
Tumor sel raksasa menempati urutan ke dua (1,75%) dari seluruh
tumor ganas tulang, terutama ditemukan pada umur 20-40 tahun dan
jarang sekali di bawah umur 20 tahun dan lebih sering pada wanita
daripada pria.4
Gejala utama yang ditemukan berupa nyeri serta pembengkakan
terutama pada lutut dan mungkin ditemukan efusi sendi serta gangguan
gerakan pada sendi. Mungkin juga penderita datang berobat dengan
gejala-gejala fraktur (10%).2 Dapat juga terjadi pembesaran massa
5
secara lambat. Lebih dari tiga per empat pasien tercatat mengalami
pembengkakan pada lokasi tumor. Keluhan lain yang jarang terjadi
adalah kelemahan, keterbatasan gerak sendi dan fraktur patologis. 6
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan massa yang keras dan
nyeri ditemukan pada lebih dari 80% pasien. Disuse Atrophy, efusi pada
persendian atau hangat pada lokasi tumor.6
II. Lokasi
Tumor ini biasanya berlokasi di metafisis
atau epifisis pada tulang panjang 50% lesi
terjadi pada lutut. Khususnya pada daerah lutut
yaitu pada daerah tibia proksimal, femur distal,
humerus proksimal, radius distal. Sisanya dapat
ditemukan pada daerah pelvis dan sakrum.4
Giant cell tumor 60 persen terjadi di tulang
panjang dan hampir semua berlokasi di ujung
persendian tulang. Dapat berlokasi di proksimal
tibia, distal femur, distal radius, dan proksimal
humerus
Giant cell tumor tersering terjadi pada
epifisis dari tulang panjang. 46% lesi terjadi di
sekitar sendi, tersering terjadi pada femur distal.
Common site
Uncommon site
Distal radius dan sacrum tempat tersering ketiga
dan keempat.
Ada 32 lesi pada vetebrae diatas level sacrum dan tersering di
sekitar korpus vetebrae. Pada penelitian ini menegaskan bahwa pada
vetebrae diatas sakrum merupakan tempat tumor tersering dari giant
cell tumor. Proximal femur merupakan tempat yang relatif jarang.
Tulang-tulang pendek pada
tangan dan kaki jarang terjadi, Enam
tumor terjadi pada tulang tarsal, dan
satu pada metatarsal. Satu tumor
pada tulang karpal, 5 pada
metakarpal dan 4 pada phalang dari
tangan. Tiga pasien melibatkan
tulang iga dan dua pada sternum. Lokasi yang jarang ini dapat terjadi
kemungkinan lain seperti hiperparatiroidisme. Pada tulang pelvic
terjadi 24 pasien dimana 16 terjadi pada ileum.
Lima pasien terjadi pada tulang kranium (tengkorak).
Kebanyakan terjadi pada sphenoid. Kondroblastoma lebih sering
terjadi pada tulang kranium dibandingkan dengan giant cell tumor.
Satu giant cell tumor terjadi pada tulang hyoid.
Pada foto rontgen terlihat daerah radiolusen, lesi kistik yang eksentrik
pada ujung-ujung tulang yang dibatasi oleh tulang subkondral. Korteks
tulang terlihat menipis dan menggembung (berbentuk balon) biasanya
pada satu sisi permukaan sendi. Bayangan tumor bersifat radiolusen
dan dapat dietmukan adanya trabekulasi berbentuk seperti gelembung
sabun.4
Magnetic resonance image of a
giant cell tumor that replaces
most of the femoral condyle and
extends to the sub-chondral
bone plate.
VII. Prognosis
Penting untuk melakukan follow up jangka panjang agar dapat
menilai hasil terapi, karena perubahan menjadi ganas diketahui terjadi
sekitar 40 tahun setelah terapi primer. Beberapa penelitian lama
menyatakan bahwa rekurensi terjadi 50% setelah kuretase. Dengan
modalitas terapi yang modern angka rekurensi sekitar 20%. Rekurensi
dapat terjadi pada 2 sampai 7 tahun setelah terapi.
DAFTAR PUSTAKA