PANGKAT/GOL : III/A
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 ini. Laporan ini disusun sebagai
laporan tertutis atas terlaksananya kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
menyatukan pandangan dan pendapat melalui seorang narasumber untuk memahami tentang
pelaksanaan kurikulum yang akan segera diterapkan beberapa tahun kedepan.
Laporan ini berisi rincian kegiatan dan materi tutor yang disampaikan selama proses
diklat berlangsung. Selain itu, beberapa dicantumkan tentang format penilaian serta hal-hal lain
yang berkaitan dengan kurikulum 2013.
Demikian laporan ini disusun, semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan kegiatan ini. Kritik dan saran sangat dibutuhkan agar laporan ini bisa menjadi lebih
baik lagi dikemudian hari.
Pembuat Laporan,
Diketahui Oleh :
Yanuarmansyah Zebua,S.Pd
NIP.19820109 200903 1 004
LAPORAN KEGIATAN DIKLAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. NAMA KEGIATAN
Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias
Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias dilaksanakan selama 3 hari, 7 s/d 10 September 2015, Pukul 08.00 WIB-15.30
WIB, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Gido, Kabupaten Nias
C. DASAR Pelaksanaan
Sesuai dengan surat dari Dinas pendidikan Nomor : 005/3713-KPMP/2015 tanggal 21
Agustus 2015 tentang peserta Diklat Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015 dan surat tugas
dari Kepala SMK N 1 Ulugawo Nomor : 800/430-SMKN 1 Ulg/UG/2013 untuk mengikuti
kegiatan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas pendidikan
Kabupaten Nias.
D. Tujuan Pelaksanan
Berdasarkan kegiatan yang telah terlaksana dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013
mengajak para guru untuk memberikan kepada siswa untuk berkreativitas sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Selain itu dalam kurikulum 2013, aspek penilaian tidak hanya
difokuskan pada bagian pengetahuan melainkan dari sisi keterampilan dan sikap. Oleh sebab itu,
diharapkan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilanjutkan dikemudian hari, sehingga para guru
lebih siap dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dikemudian hari.
a. Aspek Filosofis
Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat
Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
b. Aspek Yuridis
c. Aspek Konseptual
Relevansi
Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
Proses pembelajaran
- Aktivitas belajar
- Output belajar
- Outcome belajar
Penilaian
- Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
- Penjenjangan penilaian
2. Rasional, Elemen perubahan kurikulum
1. Tantangan Internal
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju
kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD
juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti
yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD
kelas IV
b. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
Lulusan meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
mata mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
pelajaran
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan
menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
Individu tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
SIKAP
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN S SM SMA-SMK
D P
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
SIKAP bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak
Mengetahui + Memahamidan konkret
+ Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
PENGETAHUAN pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan
sebagai berikut:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan
masing-masing berikut ini
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah,
para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan
dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan
bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan
simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa
fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry)
harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan
prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat
serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah
informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi Yang
Pembelajaran Kegiatan Belajar Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat Melatih kesungguhan,
(tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
Menanya informasi
Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati kreativitas,
atau pertanyaan untuk mendapatkan rasa ingin tahu, kemampuan
informasi tambahan tentang apa yang merumuskan pertanyaan
diamati untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu
Langkah Kompetensi Yang
Pembelajaran Kegiatan Belajar Dikembangkan
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai untuk hidup cerdas dan
ke belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan -pertanyaan
melakukan eksperimen
yang bersifat hipotetik) Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teks teliti,
eksperimen - mengamati objek/ kejadian/ jujur,sopan, menghargai
- aktivitas pendapat orang lain,
- wawancara dengan narasumber kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan
belajar sepanjang sikap
hayat.
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur,
kegiatan mengumpulkan/eksperimen teliti, disiplin, taat aturan,
mau pun hasil dari kegiatan kerja keras, kemampuan
mengamati dan kegiatan menerapkan prosedur dan
mengumpulkan informasi. kemampuan berpikir
- Pengolahan informasi yang induktif serta deduktif
dikumpulkan dari yang bersifat dalam menyimpulkan .
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,
yang bertentangan. Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta
didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2)
film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain
sesuai dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang
, berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan
anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat
dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk
pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya:
Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif!
a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu
sama lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik
c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah
hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
a. melakukan eksperimen;
b. membaca sumber lain selain buku teks;
c. mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
d. wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun
harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar,
serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru
menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan
masalah yang akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid,
(7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan
hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah
sebagai berikut.
a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.
5. Mengomunikasikan
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu
(card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki
kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri
kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan
dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek
perilaku yang ingin diamati.
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka
4 1 didepan tiap pernyataan:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan
sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok
saya
5. Selama kerja kelompok, saya.
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
---------------------------------------------------------------------
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
3) Penilaian teman sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap
3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat
dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.
Skala
No Pernyataan
4 3 2 1
10. Teman saya menolong teman yang sedang
mendapatkan kesulitan
11. ........
Keterangan :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Sangat jarang
4)Penilaian jurnal (anecdotal record) Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan
gurudan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku
positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.
1) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a)memilih jawaban, dapat berupa:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
b)mensuplai jawaban, dapat berupa:
(1) isian atau melengkapi
(2) jawaban singkat atau pendek
(3) uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal- soal yang menghendaki peserta
didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian
menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat,
berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan
materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi
jawaban.
Pernyataan
Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran dan lain
Nama n gagasan penggunaan
konsep sebagainya
Peserta yang orisinal istilah
Didik
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
A
B
C
....
1) Unjuk kerja/kinerja/praktik
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.
Membaca Menyimpan
Nama Menggunakan Member-
prosedur alat pada
Peserta jas lab sihkan alat
kerja tempatnya
didik Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Andi
Boby
Cicih
Dimas
.....
2) Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi,
kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu,
guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Contoh: Format rubrik untuk menilai projek.
Kriteria dan Skor
Aspek
1 2 3 4
Persiapan Jika Jika Jika Jika
memuat memuat memuat memuat tujuan,
tujuan, tujuan, tujuan, topik, alasan, tempat
topik, dan topik, topik, penelitian, responden,
alasan alasan, dan alasan, dan daftar
tempat tempat pertanyaan
penelitian penelitian,
dan
responden
b)Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya
pada tahap penilaian produk.
4) Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu
periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru
dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika
kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis
dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman. Berikut hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio.
a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder
d) Beri tanggal pembuatan
e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik
f) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan
g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya
h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 ULUGAWO
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan ( Kerajinan)
Kelas / Semester :X/I
Materi Pokok : Kerajinan
Sub-Materi Pokok : Mengenal Jenis-jenis Kerajinan
Pertemuan ke : I (pertama)
AlokasiWaktu : 1 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkanwirausaha
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3.1. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengenal tekstil ini, peserta didik mampu
Memahami kerajinan tekstil
Mengidentifikasi kerajinan tekstil tradisional Indonesia
Mengklasifikasi ragam hias kerajinan tekstil tradisional dan modern
E. Materi Pembelajaran
Mengenal kerajinan tekstil
Kerajinan tekstil modern
Kerajinan tekstil tradisional Indonesia
Ragam hias kerajinan tekstil tradisional dan modern
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model Pembelajaran : Problem Base Learning
Urutan sub topik /materi Urutan sub Urutan KD dengan urutan sub Perlu revisi urutan KD dengan urutan sub
sesuai dengan KD dan topic/materi topic banyak yang tidak topic/materi buku siswa.
sistematika keilmuan banyak yang tidak sesuai contoh di sub
sesuai dengan topic/materi bagian pertama
urutan KD di buku siswa adalah KD 3.1.
dll
Komponen penilaian Cukup ada
sesuai tuntutan kesesuaian antara
penilaian autentik komponen
penilaian dengan
tuntutan
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab Isi Pendahuluan Isi pendahuluan bab hanya Seharusnya isi pendahuluan bab
memotivasi siswa untuk bab kurang menguraikan sejarah dari menambahkan tentang keuntungan yang
belajar memotivasi siswa pengolahan dan pengawetan bermanfaat bagi siswa dalam mengetahui
untuk belajar pangan cara pengolahan dan pengawetan makan.
Cakupan materi setiap Cakupan materi Karna sebagaian konsep Seharusnya ditambahkan sub topic
sub topik/sub bab belum memenuhi materi belum diuraikan mengenai pengertian Pengawetan,
memenuhi kebutuhan pencapaian KD dalam memenuhi pencapaian pengolahan , pengemasan, jenis-jenis
pencapaian KD KD. produk, pengawetan bahan nabati dan
hewani, keuntungan-kentungan dalam
membuat produk pengawetan bahan nabati
dan hewani.
Kegiatan pada buku Buku cukup
memfasilitasi memfasilitasi
pembelajaran dengan pembelajaran ke
Pendekatan Saintifik pendekatan
saintifik.
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada
format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku
dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelahmelakukananalisisbuku guru danbukusiswadiskusikanbagaimanaketerkaitanantarabuku guru
danbukusiswa yang Andaanalisis.
FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Judul Buku : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Kelas : x
Jenjang : SMA/SMK
Topik : PENGOLAHAN DAN WIRAUSAHA PENGAWETAN BAHAN PANGAN NABATI DAN HEWANI
Menentukan alokasi Waktu yang dialokasikan Metode dan model Jumlah les untuk mata pelajaran Prakarya
waktu kurang pembelajaran yang dan Kewirausahaan ditambah atau jumlah
digunakan butuh waktu jam perles ditingkatkan.
yang cukup
Menilai Pengetahuan
- Contoh instrumen .
- Pembahasan Ada
Menilai Sikap
- Contoh instrumen
- Rubrik Ada
Menilai Keterampilan
- Contoh instrumen
- Rubrik Ada
Portofolio Tidak ada Tidak dimuat secara jelas Dibuat secara jelas dalam buku guru
Penilaian Diri Ada
Penilaian Antar Teman Ada
Informasi Pengayaan Ada
Belajar
Informasikan hubungan Ada
guru dan Orang tua
Pada dasarnya Buku guru Prakarya/Kewirausahaan Kls X sudah bagus, tetapi perlu di sempurnakan lagi yang meliputi penambahan les pembelajaran dan
dicantumkan cara perhitungan format pengolahan nilai serta perlu dicantumkan indicator-indikator pembelajaran.
LAMPIRAN 4
FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi
proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah