Anda di halaman 1dari 37

DISUSUN OLEH :

NAMA ` : JEFRI SETIADI WARUWU

NIP : 19911104 2015031 002

PANGKAT/GOL : III/A

UNIT KERJA : SMK N 1 ULUGAWO

PEMERNITAH KABUPATEN NIAS

DINAS PENDIDIKAN

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 ini. Laporan ini disusun sebagai
laporan tertutis atas terlaksananya kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
menyatukan pandangan dan pendapat melalui seorang narasumber untuk memahami tentang
pelaksanaan kurikulum yang akan segera diterapkan beberapa tahun kedepan.

Laporan ini berisi rincian kegiatan dan materi tutor yang disampaikan selama proses
diklat berlangsung. Selain itu, beberapa dicantumkan tentang format penilaian serta hal-hal lain
yang berkaitan dengan kurikulum 2013.

Demikian laporan ini disusun, semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan kegiatan ini. Kritik dan saran sangat dibutuhkan agar laporan ini bisa menjadi lebih
baik lagi dikemudian hari.

Gunungsitoli, September 2015

Pembuat Laporan,

JEFRI SETIADI WARUWU, S.Pd


NIP 19911104 201503 1 002
LEMBAR PENGESAHAN

1 Kegiatan Diklat Implementasi Kurikulum 2013


2 Identitas Penulis
a. Nama JEFRI SETIADI WARUWU, S.Pd
b. NIP 19911104 201503 1 002
c. Jabatan GURU MATAPELAJARAN
d. Pangkat/Gol III/a
e. Alamat Jln. Delsos No. 08 Kota Gunungsitoli
f. Telp 0852 7023 5844
3 Tahun Pelajaran 2015/2016

Diketahui Oleh :

Kepala Sekolah SMK N 1 ULUGAWO

Yanuarmansyah Zebua,S.Pd
NIP.19820109 200903 1 004
LAPORAN KEGIATAN DIKLAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. NAMA KEGIATAN
Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias

B. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nias dilaksanakan selama 3 hari, 7 s/d 10 September 2015, Pukul 08.00 WIB-15.30
WIB, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Gido, Kabupaten Nias

C. DASAR Pelaksanaan
Sesuai dengan surat dari Dinas pendidikan Nomor : 005/3713-KPMP/2015 tanggal 21
Agustus 2015 tentang peserta Diklat Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015 dan surat tugas
dari Kepala SMK N 1 Ulugawo Nomor : 800/430-SMKN 1 Ulg/UG/2013 untuk mengikuti
kegiatan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMK di lingkungan Dinas pendidikan
Kabupaten Nias.

D. Tujuan Pelaksanan

1. Memberikan pemahaman yang baru tentang implementasi kurikulum 2013 di beberapa


SMK dilingkungan Dinas Pendidikan kabupaten nias.
2. Mempersiapkan para guru untuk membuat perangkat pembelajaran untuk kurikulum 2013
3. Melatih para guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013
4. Mendorong para guru untuk menerapkan pembelajaran saintifik dilingkungan sekolah

E. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan kegiatan yang telah terlaksana dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013
mengajak para guru untuk memberikan kepada siswa untuk berkreativitas sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Selain itu dalam kurikulum 2013, aspek penilaian tidak hanya
difokuskan pada bagian pengetahuan melainkan dari sisi keterampilan dan sikap. Oleh sebab itu,
diharapkan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilanjutkan dikemudian hari, sehingga para guru
lebih siap dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dikemudian hari.

E. Materi dan Kegiatan yang dilaksanakan

1. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013

a. Aspek Filosofis

Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat
Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi

b. Aspek Yuridis

RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN

Perubahan metodologi pembelajaran


Penataan kurikulum

INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010


Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum
dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk
daya saing dan karakter bangsa

c. Aspek Konseptual

Relevansi
Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
Proses pembelajaran
- Aktivitas belajar
- Output belajar
- Outcome belajar
Penilaian
- Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
- Penjenjangan penilaian
2. Rasional, Elemen perubahan kurikulum

a. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi,
baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan,


standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi,
standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan
menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki
kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.


b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan
memiliki kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation
based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju
kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan
berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan
yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu
menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam
studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik
kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih
dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya
di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan
lanjut (advanced).

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD
juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti
yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD
kelas IV

b. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
Lulusan meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
mata mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
pelajaran
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:

(ISI) Tematik terpadu dalam Mata Mata Vokasinal


semua mata pelajaran pelajaran pelajaran
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

Holistik TIK menjadi Perubahan Penambahan jenis


berbasis media semua sistem: ada keahlian
sains (alam, matapelajaran matapelajaran berdasarkan
sosial, dan Pengembangan wajib dan ada spektrum
budaya) diri terintegrasi matapelajaran kebutuhan (6
Jumlah pada setiap pilihan program keahlian,
Struktur
matapelajar matapelajaran Terjadi 40 bidang
Kurikulum
an dari 10 dan pengurangan keahlian, 121
(Mata
menjadi 6 ekstrakurikuler matapelajaran kompetensi
pelajaran
Jumlah jam Jumlah yang harus keahlian)
dan
bertambah 4 matapelajaran diikuti siswa Pengurangan
alokasi
JP/minggu dari 12 menjadi Jumlah jam adaptif dan
waktu)
akibat 10 bertambah 1 normatif,
perubahan Jumlah jam JP/minggu penambahan
(ISI)
pendekatan bertambah 6 akibat produktif
pembelajara JP/minggu perubahan produktif
n akibat pendekatan disesuaikan
perubahan pembelajaran dengan trend
pendekatan perkembangan di
pembelajaran Industri

Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan


Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

Proses Tematik IPA dan IPS Adanya mata Kompetensi


pembelajaran dan masing- pelajaran wajib keterampilan yang
terpadu masing dan pilihan sesuai sesuai dengan
diajarkan dengan bakat dan standar industri
secara minatnya
terpadu

3. SKL, KI dan KD dan strategi Implementasi Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan
menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang


hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang
akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu.
Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki
setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya
dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan
diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang
harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
Individu tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
SIKAP
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


Proses

KETERAMPILAN Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUAN Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN S SM SMA-SMK
D P
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
SIKAP bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak
Mengetahui + Memahamidan konkret
+ Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
PENGETAHUAN pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan
sebagai berikut:

1. Kemampuan Lulusan dalam


Dimensi Sikap:

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:


Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap


tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.

B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan
masing-masing berikut ini

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
SIKAP efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
KETERAMPILAN dalam ranah
abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri.
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu
PENGETAHUAN pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian.

Pendekatan Pembelajaran Saintifk & Penilaian Autentik Kurikulum 2013

A. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah,
para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan
dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan
bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan
simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa
fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry)
harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan
prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat
serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah
informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi Yang
Pembelajaran Kegiatan Belajar Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat Melatih kesungguhan,
(tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
Menanya informasi
Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati kreativitas,
atau pertanyaan untuk mendapatkan rasa ingin tahu, kemampuan
informasi tambahan tentang apa yang merumuskan pertanyaan
diamati untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu
Langkah Kompetensi Yang
Pembelajaran Kegiatan Belajar Dikembangkan
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai untuk hidup cerdas dan
ke belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan -pertanyaan
melakukan eksperimen
yang bersifat hipotetik) Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teks teliti,
eksperimen - mengamati objek/ kejadian/ jujur,sopan, menghargai
- aktivitas pendapat orang lain,
- wawancara dengan narasumber kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan
belajar sepanjang sikap
hayat.
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur,
kegiatan mengumpulkan/eksperimen teliti, disiplin, taat aturan,
mau pun hasil dari kegiatan kerja keras, kemampuan
mengamati dan kegiatan menerapkan prosedur dan
mengumpulkan informasi. kemampuan berpikir
- Pengolahan informasi yang induktif serta deduktif
dikumpulkan dari yang bersifat dalam menyimpulkan .
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,
yang bertentangan. Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
1. Mengamati

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).


Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam
rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta
didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti


berikut ini.

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi


b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer
maupun sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data
agar berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2)
film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain
sesuai dengan keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang
, berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan
anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

2. Menanya

Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang


informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat
dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk
pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya:
Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif!

a. Fungsi bertanya

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu
sama lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik

1) Singkat dan Jelas


2) Menginspirasi Jawaban
3) Memiliki Fokus
4) Bersifat Probing atau Divergen
5) Bersifat Validatif atau Penguatan
6) Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang
7) Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif
8) Merangsang Proses Interaksi

c. Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah
hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan


Kognitif Pengetahuan Apa...
yang lebih (knowledge) Siapa...
rendah Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman Terangkahlah...
(comprehension) Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan Gunakanlah...
(application Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan


Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif Analisis (analysis) Analisislah...
yang lebih Kemukakan bukti-bukti
tinggi Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Sintesis (synthesis) Ramalkanlah \
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Evaluasi Berilah pendapat
(evaluation) Alternatif mana yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah

3. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)


Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:

a. melakukan eksperimen;
b. membaca sumber lain selain buku teks;
c. mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
d. wawancara dengan narasumber.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah


Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun
harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar,
serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru
menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan
masalah yang akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid,
(7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan
hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah
sebagai berikut.

a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.

b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan da


kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah


Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah


menalar
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam
Kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik
tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada
guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas


pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara
berikut ini.

1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.

5. Mengomunikasikan

Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan


berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang
dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran


kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-
kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara
baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu
(card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki
kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri
kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan
dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Pemanfaatan Internet

Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas


kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses
dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri
sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak
mengubah wajah dunia.

Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan


terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir
ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi
diterima secepat mungkin.

Teknik dan Instrumen Penilaian ( Sesuai dengan Permendikbud No. 104


tahun 2014 )

Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.

a. Penilaian Kompetensi Sikap


Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi
perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang
digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.
1) Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan
format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata
pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan
mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran
berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama,
kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan
di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA :
Aspek perilaku yang dinilai
Rasa Peduli
No Nama Beker- Disip- Keterangan
ingin ling-
ja sama lin
tahu kungan
1. Andi
2. Badu
3. ....
Catatan:

Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek
perilaku yang ingin diamati.

2) Penilaian diri (self assessment)


Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan
proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya
pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri
(autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif,
penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b) Menentukan kompetensi
yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian.

Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap


Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok
Nama : ----------------------------
Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------
Kegiatan kelompok : ----------------------------

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka
4 1 didepan tiap pernyataan:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan
sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok
saya
5. Selama kerja kelompok, saya.
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
---------------------------------------------------------------------
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
3) Penilaian teman sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap
3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat
dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh: Format penilaian teman sebaya


Skala
No Pernyataan
4 3 2 1
Teman saya berkata benar, apa adanya kepada
1.
orang lain
Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas
2.
sekolah
Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang
3.
diterapkan
Teman saya memperhatikan kebersihan diri
4.
sendiri
Teman saya mengembalikan alat kebersihan,
5. pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah
selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula
Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan
6.
sesuai dengan petunjuk guru
Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu
7.
apabila diberikan tugas oleh guru
8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan
kepada orang lain
9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap
orang lain

Skala
No Pernyataan
4 3 2 1
10. Teman saya menolong teman yang sedang
mendapatkan kesulitan
11. ........
Keterangan :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Sangat jarang
4)Penilaian jurnal (anecdotal record) Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan
gurudan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku
positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Contoh: Format penilaian melalui jurnal


JURNAL
Nama :.........................
Kelas :.........................

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

1) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a)memilih jawaban, dapat berupa:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
b)mensuplai jawaban, dapat berupa:
(1) isian atau melengkapi
(2) jawaban singkat atau pendek
(3) uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal- soal yang menghendaki peserta
didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian
menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat,
berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan
materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi
jawaban.

2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.


Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap
diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal,
kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada
waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta
didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa
menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan
mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang
dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal kepada teman-
temannya, pada waktu menyajikan tugasnya atau menjawab pertanyaan temannya memberikan
informasi yang sahih dan autentik tentang pengetahuannya mengenai hukum Pascal dan
mengenai penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan menjelaskan bagaimana hukum
Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari
guru berarti yang bersangkutan memiliki pengetahuan). Seorang peserta didik yang mampu
menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan jenis pasar serta kaitannya dengan
pemasaran memberikan informasi yang valid dan autentik tentang pengetahuan yang
dimilikinya tentang konsep pasar. Seorang peserta didik yang mampu menceritakan dengan
kronologis tentang suatu peristiwa sejarah merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan
memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir sejarah tentang peristiwa sejarah tersebut.
Seorang peserta didik yang mampu menjelaskan makna lambang negara Garuda Pancasila
merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan
berpikir tentang kandungan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan

Pernyataan

Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran dan lain
Nama n gagasan penggunaan
konsep sebagainya
Peserta yang orisinal istilah
Didik

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya
A
B
C
....

Keterangan: diisi dengan ceklis ( )


3) Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret.

Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:

1) Unjuk kerja/kinerja/praktik

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta


didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di
laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.

a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan


kinerja dari suatu kompetensi.

b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.

e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah


pekerjaan yang akan diamati.

Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk


menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan
berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi
dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di
laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk
menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat
olahraga, seni dan budaya.
Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat menggunakan instrumen
sebagai berikut:
a) Daftar cek
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratorium
Aspek yang dinilai

Membaca Menyimpan
Nama Menggunakan Member-
prosedur alat pada
Peserta jas lab sihkan alat
kerja tempatnya
didik Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya
Andi
Boby

Cicih

Dimas
.....

Keterangan: diisi dengan tanda cek ()

b) Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai
tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di
mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai
sangat sempurna. Misalnya: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Contoh: Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley

Nama Keterampilan yang dinilai


peserta Cara Cara Cara Cara Cara
didik service passing passing smash blok/mem
atas bawah bendung
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Anton
Bertha
Charles
Dono
.....
Keterangan: diisi dengan tanda cek (). Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.

2) Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi,
kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.

Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu,
guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Contoh: Format rubrik untuk menilai projek.
Kriteria dan Skor
Aspek
1 2 3 4
Persiapan Jika Jika Jika Jika
memuat memuat memuat memuat tujuan,
tujuan, tujuan, tujuan, topik, alasan, tempat
topik, dan topik, topik, penelitian, responden,
alasan alasan, dan alasan, dan daftar
tempat tempat pertanyaan
penelitian penelitian,
dan
responden

Pelaksan Jika data Jika data Jika data Jika data


aan diperoleh diperoleh diperoleh diperoleh
tidak kurang lengkap, lengkap, terstruktur,
lengkap, lengkap, kurang dan sesuai tujuan
tidak kurang terstruktur,
terstruktur, terstruktur, dan kurang
dan tidak dan kurang sesuai
sesuai sesuai tujuan
tujuan tujuan
Pelaporan Jika Jika Jika Jika
Secara pembahasa pembahasa pembahasa pembahasa n data
Tertulis n data tidak n data n data sesuai tujuan
sesuai kurang kurang penelitian dan
tujuan sesuai sesuai membuat simpulan
penelitian tujuan tujuan dan saran
3) Produk dan penelitian, penelitian, yang relevan
membuat membuat membuat
simpulan simpulan simpulan
tapi tidak dan saran dan saran
relevan dan tapi tidak tapi kurang
tidak ada relevan relevan
saran
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk,
teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco),
pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat
teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan
gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a)Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b)Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c)Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.
a)Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap:
persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

b)Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya
pada tahap penilaian produk.

Contoh Penilaian Produk

4) Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu
periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru
dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika
kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis
dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman. Berikut hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio.
a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder
d) Beri tanggal pembuatan
e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik
f) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan
g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya
h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 ULUGAWO
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan ( Kerajinan)
Kelas / Semester :X/I
Materi Pokok : Kerajinan
Sub-Materi Pokok : Mengenal Jenis-jenis Kerajinan
Pertemuan ke : I (pertama)
AlokasiWaktu : 1 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkanwirausaha
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3.1. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Memahami kerajinan tangan dari kertas
Mengidentifikasi jenis kerajinan tangan dari kertas
Mengklasifikasikan tekstil trdisional Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengenal tekstil ini, peserta didik mampu
Memahami kerajinan tekstil
Mengidentifikasi kerajinan tekstil tradisional Indonesia
Mengklasifikasi ragam hias kerajinan tekstil tradisional dan modern

E. Materi Pembelajaran
Mengenal kerajinan tekstil
Kerajinan tekstil modern
Kerajinan tekstil tradisional Indonesia
Ragam hias kerajinan tekstil tradisional dan modern

F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model Pembelajaran : Problem Base Learning

G. Media Dan Sumber Belajar


a. Media Pembelajaran
Gambar-gambar desain kerajinan tekstil
LCD Proyektor
Slide PPT tentang produk kerajinan tekstil
b. Sumber Belajar
1. Media cetak
2. Media internet
3. Buku Guru
4. Buku Siswa
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Abstraksi waktu
Pendahuluan Memberikan salam pembuka
Memeriksa kehadiran siswa
Guru menayangkan gambar-gambar produk karya
kerajinan tekstil, kemudian memberi kesempatan 10 menit
kepada peserta didik untuk mengamatinya
Guru membentuk kelompok-kelompok kerja
Guru menuliskan tujuan pembelajaran
Inti Mengamati:
Peserta didik mengamati tayangan gambar-gambar
produk karya kerajinan tekstil
Peserta didik membaca materi ajar mengenai konsep
dasar kerajinan tekstil
Menanya:
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, misalnya:
- Apakah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi supaya
produk kerajinan tekstil bisa disebut sebagai
perwujudan karya seni? 70 menit
Menalar:
Guru memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi
yang diperlukan dalam pembelajaran
Mencoba:
Siswa melakukan pembuatan kerajinan tangan berupa
kapal laut dari kertas
mengkomunikasikan:
Setiap siswa mengungkapkan pendapat, ide dan
tanggapan secara bebas
Penutup Siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran
dengan dibantu guru
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian pembelajaran
Guru menyampaikan informasi mengenai tugas
pembuatan kliping aneka produk kerajinan tekstil
10 menit
modern dan tradisional
Menyampaikan informasi mengenai materi yang akan
disampaikan pada pertemuan mendatang
Kegiatan diakhiri dengan salam dan ditutup dengan doa
bersama dengan dipimpin oleh salah seorang siswa
I. Penilaian
1. Bentuk Penilaian
a. Tes tertulis
b. Unjuk Kinerja
2. Instrumen
a. Rubrik Penilaian Sikap Religius dan Sikap Sosial (terlampir)
b. Tes tertulis
1) Apakah semua produk berbahan baku tekstil bisa dikategorikan sebagai
perwujudankarya seni, mengapa?
2) Apakah perbedaan antara produk karya kerajinan tekstil kelompok benda hias
dan kelompok benda pakai?
3) Jelaskan secara singkat perbedaan antara desain struktural dan desain dekoratif
dalam produk karya kerajinan tekstil!
4) Apakah kegunaan dari bahan utama dan bahan pelengkap dalam pembuatan
produk karya kerajinan tekstil?
5) Jelaskan secara singkat kelompok dan nama-nama alat yang dipakai dalam
pembuatan produk karya kerajinan tekstil!
c. Rubrik Penilaian unjuk kinerja (kliping)
Buatlah kliping gambar atau foto produk karya kerajinan kain flanel yang
dimuat di media cetak atau internet.
d. Rubrik Penilaian Kegiatan Tanya Jawab (terlampir)
e. Rubrik Penilaian Tertulis (terlampir)
3. Panduan Penilaian
a. Kunci jawaban tes tertulis terlampir
b. Panduan Penilaian sikap religius dan sikap sosial, tanya jawab dan penilaian kinerja
kelompok terlampir

Mengetahui Sisobahili, Juli 2015


Kepala SMKN 1 Ulugawo, Guru Mata Pelajaran,

YANUARMANSYAH ZEBUA, S.Pd JEFRI S WARUWU, S.Pd


NIP. 19820109 200903 1 004 NIP. 19911104 201503 1 002
LAMPIRAN 2. Contoh Pendekatan Saintifik (Scientific)

Kompetensi Dasar : 1.2. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam


mendukung proses produksi kerajinan tekstil

4.2. Mendesain proses produksi karya kerajinan tekstil berdasarkan


identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Topik /Tema : Kerajinan
Sub Topik/Tema : Membuat produk kerajinan tekstil
Tujuan : Mampu mengidentifikasikan proses produksi kerajinan tekstil di
Pembelajaran wilayah setempat
Alokasi Waktu : 2x TM

Tahapan Pembelajaran Kegiatan


Mengamati Mengamati gambar/foto tentang alur proses produksi baju
adat nias yang ada di sekitar, yang diamati: proses, jenis alat
dan bahan, fungsi, jumlah tenaga kerja yang mengerjakan
dalam setiap tahapan proses.
Menanya Menanya berbagai hal yang terkait dengan alur proses
produksi baju adat nias: sumber daya, alat, bahan, tahap
proses

Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi tentang proses produksi baju adat


nias dari berbagai sumber (alur proses produksi baju adat
nias: sumber daya, alat, bahan, tahap proses)
Mengasosiasikan Mengelompokkan informasi, membuat sintesa,
menyimpulkan alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan
dalam proses produksi baju adat nias.
Mengkomunikasikan Mendiskusikan, memaparkan/mempresentasikan hasil
kesimpulan tentang alur proses dan sumber daya yang
dibutuhkan dalam proses produksi baju adat nias.
secara tertulis: laporan tertulis
secara lisan: diskusi, presentasi/ pemaparan
LAMPIRAN 3
FORMAT ANALISIS BUKU SISWA DAN GURU
Judul Buku : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Kelas : X (SEPULUH)
Jenjang : SMA/SMK
Topik : Pengolahan dan Wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani.

Deskripsi pada Kualifikasi


Komponen Buku Alasan Tindak lanjut
buku Kurang Cukup Baik
A. Sistematika
Antara Judul dan
Judul sesuai dengan KD KD sesuai

yang harus dicapai

Urutan sub topik /materi Urutan sub Urutan KD dengan urutan sub Perlu revisi urutan KD dengan urutan sub
sesuai dengan KD dan topic/materi topic banyak yang tidak topic/materi buku siswa.
sistematika keilmuan banyak yang tidak sesuai contoh di sub

sesuai dengan topic/materi bagian pertama
urutan KD di buku siswa adalah KD 3.1.
dll
Komponen penilaian Cukup ada
sesuai tuntutan kesesuaian antara
penilaian autentik komponen
penilaian dengan
tuntutan
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab Isi Pendahuluan Isi pendahuluan bab hanya Seharusnya isi pendahuluan bab
memotivasi siswa untuk bab kurang menguraikan sejarah dari menambahkan tentang keuntungan yang

belajar memotivasi siswa pengolahan dan pengawetan bermanfaat bagi siswa dalam mengetahui
untuk belajar pangan cara pengolahan dan pengawetan makan.
Cakupan materi setiap Cakupan materi Karna sebagaian konsep Seharusnya ditambahkan sub topic
sub topik/sub bab belum memenuhi materi belum diuraikan mengenai pengertian Pengawetan,
memenuhi kebutuhan pencapaian KD dalam memenuhi pencapaian pengolahan , pengemasan, jenis-jenis
pencapaian KD KD. produk, pengawetan bahan nabati dan
hewani, keuntungan-kentungan dalam
membuat produk pengawetan bahan nabati
dan hewani.
Kegiatan pada buku Buku cukup
memfasilitasi memfasilitasi
pembelajaran dengan pembelajaran ke

Pendekatan Saintifik pendekatan
saintifik.

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian Pengetahuan
Baik

Penilaian Sikap Penilaian lebih mengacu Seharusnya ditambahkan penilaian proses


kurang
kepada pengetahuan dan observasi siswa.
Penilaian Keterampilan penilaian lebih banyak Sebaiknya siswa diberi tugas membuat
mengacu pada pengetahuan macam-macam pengawetan dan
kurang
siswa pengemasan produk, sehinngga membuat
siswa lebih kreatif.
Tugas
Baik

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


Pada dasarnya Buku siswa Prakarya/Kewirausahaan Kls X sudah bagus, tetapi perlu di sempurnakan yakni meliputi urutan urutan sub topik seharusnya
disesuaikan dengan urutan KD, materi harus mampu menginspirasi/memotivasi siswa dalam mengaplikasikannya dam kehidupan sehari hari bagus.
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA
Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan
terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan

Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen


sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

Analisis Buku Guru


PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Kompetensi:
1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada
format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku
dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelahmelakukananalisisbuku guru danbukusiswadiskusikanbagaimanaketerkaitanantarabuku guru
danbukusiswa yang Andaanalisis.
FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Judul Buku : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Kelas : x
Jenjang : SMA/SMK
Topik : PENGOLAHAN DAN WIRAUSAHA PENGAWETAN BAHAN PANGAN NABATI DAN HEWANI

Isi buku yang relevan Kualifikasi


Kegiatan Guru Alasan Tindak lanjut
dengan kegiatan guru Kurang Cukup Baik
A. Perencanaan Pembelajaran

Menentukan KI dan KD KI dan KD cukup


yang berkaitan berkaitan

Menentukan alokasi Waktu yang dialokasikan Metode dan model Jumlah les untuk mata pelajaran Prakarya
waktu kurang pembelajaran yang dan Kewirausahaan ditambah atau jumlah
digunakan butuh waktu jam perles ditingkatkan.
yang cukup

Merumuskan indikator Di dalam buku guru Sebaiknya dicantumkan rumusan-rumusan


Tidak ada tercantum di belum merumuskan indikator materi dalam buku guru.
dalam buku guru indikator indikator
materi

Merumuskan tujuan ada Type equation here.


V
pembelajaran Ada sebagian
Menentukan cakupan Dalam buku materi tidak Sebaiknya materi-materi dicantumkan
materi pembelajaran Materi pembelajaran tersusun dicantumkan dengan sistematis.
belum semua
dicantumkan
Menentukan pendekatan Belum dicantumkan Dalam buku guru belum Sebaiknya pendekatan-pendekatan metode
pendekatan-pendekatan diuraikan pendekatan- pembelajaran dicantumkan
Type equation here.
metode pembelajaran pendekatan metode
pembelajaran
Menentukan model Hanya sebagian yang Sebaiknya dicantumkan berbagai model-
Tidak semua diuraikan dicantumkan model pembelajaran yakni:project basic
dalam buku learning,problem basic learning dan
discovery learning
Menentukan strategi Tidak semua diuraikan Belum diuraikan secara Sebaiknya strategi pembelajaran diuraikan
dalam buku menyeluruh dalam buku dalam buku
Menentukan metode Belum dicantumkan Belum diuraikan secara Sebaiknya diuraikan secara sistematis.
secara konkrit metode sistematis
pembelajaran dalam
buku guru
Menentukan media, Ada dicantumkan di

sumber dan alat dalam buku
Mendeskripsikan langkah Belum diuraikan secara Sebaiknya diuraikan secara sistematis.
pembelajaran sesuai Belum diuraikan secara sistematis
dengan pendekatan, sistematis
model, danmetode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Menilai Pengetahuan
- Contoh instrumen .
- Pembahasan Ada
Menilai Sikap
- Contoh instrumen
- Rubrik Ada

Menilai Keterampilan
- Contoh instrumen
- Rubrik Ada

Portofolio Tidak ada Tidak dimuat secara jelas Dibuat secara jelas dalam buku guru
Penilaian Diri Ada
Penilaian Antar Teman Ada
Informasi Pengayaan Ada
Belajar
Informasikan hubungan Ada
guru dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru

Pada dasarnya Buku guru Prakarya/Kewirausahaan Kls X sudah bagus, tetapi perlu di sempurnakan lagi yang meliputi penambahan les pembelajaran dan
dicantumkan cara perhitungan format pengolahan nilai serta perlu dicantumkan indicator-indikator pembelajaran.
LAMPIRAN 4
FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ................................................................................


Kelas : ................................................................................
Topik/Sub Topik : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan

memberi salam
2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran Manfaat
disampaikan

diakhir
pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi

Pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari

konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat
6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

untuk mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan

Bagaimana
3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk

mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik

untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang
diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
yang bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
Pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
Pembelajaran
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

Pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Autentik
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian

Kompetensi
5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian
autentik.
6 Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam

Belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi
proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

Peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan efektifitas


waktu yang digunakan sudah sesuai, media dan sumber belajar sudah
dipersiapkan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai