Anda di halaman 1dari 5

Laporan kasus pneumocele sinus frontal dengan gambaran radiologis

Abstrak
Pneumocele merupakan kondisi yang langka mempengaruhi sinus paranasal, yang
mana berkembang dengan lambat. Hal ini ditandai dengan adanya pembesaran lokal
ataupun general yang abnormal dari sinus paranasal dengan erosi dan penipisan pada
dinding sinus. Pembesaran dari sinus paranasal ini dapat diakibatkan oleh hipersinus,
pneumosinus dilatans dan juga pneumocele. Walaupun hal ini sangatlah mirip, namun
dapat dibedakan dengan menggunakan CT Scan. Hal ini merupakan kondisi yang
langka dan kurangnya literature radiologi untuk memastikan detail dari keberadaan
kasus ini, . CT Scan adalah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dari penyakit
ini. Karena etiologinya bermacam-macam, terapi pagi keadaan ini bersifat individual.
Dekompresi sinus biasanya lebih direkomendasikan

Kata kunci : pneumocele, sinus frontal, hypersinus, pneumosinus dilatans, computed


tomography

Pendahuluan
Pneumocele sinus frontal merupakan kondisi langka dimana terjadi pembesaran
abnormal pada sinus yang berisi udara melebihi batas normal dari tulang frontal.
Pembesaran ini dapat melibatkan seluruh bagian sinus. Etiologi dan pathogenesis dari
pneumocele ini tidak jelas. Pasien dapat mengeluhkan perubahan perlahan dari bentuk
wajah, pembengkakan dan rasa nyeri pada daerah yang terlibat, gejala penekanan
lokal atau diplopia. Pembesaran sinus paranasal dapat kita lihat pada kasus hipersinus,
pneumosinus dilatans dam pneumatocele. Sangatlah penting untuk membedakan
masing masing jenis ini. Gambaran radiologis menunjukkan pembesaran pada sinus
paranasal. CT Scan merupakan hal yang penting untuk membedakan ketiga jenis ini,
Laporan Kasus
Kami melaporkan pasien wanita 30 tahun dengan riwayat discharge nasal sejak 1
bulan degan keluhan sulit bernafas ringan. CT scan sinus paranasal dianjurkan untuk
mengesampingkan dugaan adanya massa di rongga hidung dan sinus paranasal. CT
Scan paranasal. CT Scan sinus paranasal dikerjakan dengan potongan axial dan
coronal dengan ketebalan 1mm. Sinus frontal sebelah kanan menunjukkan gambaran
pembesaran dibagian posterior dengan gambaran penipisan korteks posterior.
Melewati batas intracranial di regio frontal kanan. Temuan lain adalah deviasi septum
ringan kearah kanan dengan penipisan mukosa sinus maksilaris kanan, etmoid
anterior dan sinus sphenoid karena sinusitis. Diagnosa pneumocele sinus frontal
kanan ditegakkan. Tidak ada tanda-tanda adanya erosi tulang.

Gambaran Radiologis

gambar 1 : menggambarkan pembesaran pada sinus frontal

gambar 2 (A,B) : CT Scan potongan axial menggambarkan pembesaran pada sinus frontal kanan
dengan penipisan pada korteks posterior.
Gambar 3 (A-C) : CT Scan potongan coronal menggambarkan pembesaran pada sinus frontal kanan
dengan penipisan pada atap dan lantai sinus.

Gambar 4 (A,B) : CT Scan potongan Sagital menggambarkan pembesaran pada sinus frontal kanan
dengan penipisan pada atap dan lantai sinus.

Diskusi
Keadaan seperti hiperpneumatisasion, hipertropi sinus, ectasia sinus, pneumosinus
dilatans, pneumatocele dan aerocele digunakan sebagai landasan untuk menjelaskan
hiperpneumatisasi dari sinus paranasal. Sebuah klasifikasi sederhana dibuat oleh
Urken dkk menyatakan hanya tiga jenis hiperpneumatisasi pada sinus.
Ketiga jenis itu adalah hipersinus, pneumosinus dilatans, dan pneumocele. Klasifikasi
ini dikembangkan untuk menjelaskan berbagai variasi anatomi dari sinus frontal, tetap
telah digunakan di berbagai literature untuk semua sinus paranasal. Hipersinus juga
biasa disebut hiperpneumatic sinus. Sinus yang terlibat menjadi lebih besar dari sinus
frontal biasa, tetapi tidak jauh melampaui batas normal tulang frontal. Tidak dijumpai
keterlibatan pada etmoid, orbita, rongga hidung atau perluasan ke intracranial.
Ketebalan dari dindingnya normal tanpa ada penipisan maupun erosi. Penumosinus
dilatan mengacu pada perluasan aerasi sinus yang tidak normal melebihi batasnya.
Namun ketebalan dari dinding sinusnya normal. Pneumocele mengalami pembesaran
abnormal baik pada seluruh sinus atau daerah tertentu, melebihi batas dari sinus itu
sendiri, dengan penipisan pada seluruh dinding sinus ataupun daerah tertentu.
Sebagaimana pneumosinus dilatans dan pneumocele sulit dibedakan secara radiologis,
namun tidak dapat bertukar.

Pneumosinus dilatans yang meluas ke arah anterior menyebabkan pembesaran pada


frontal, perubahan struktur anatomi bagian posteror / lateral seperti bola mata dan
lobus frontalis. Pada variasi ini dinding sinus adalah normal sementara pada
pneumocele ada penipisan seluruh dinding sinus ataupun erosi sebagian pada dinding
sinus.
Pneumocele sinus frontal adalah penyakit langka yang dapat menyebabkan perubahan
bentuk wajah. Pneumocele paling sering terjadi pada sinus frontal diikuti spenoid,
etmoid dan sinus maksila. Pneumocele tampak sebagai perluasan aerasi sinus yang
patologis oleh mukosa normal.
Beberapa teori telah diterima mengenai perkembangan pneumocele meliputi,
inflamasi sepertipada sinusitis kronis, polip nasal, neoplasma seperti tumor, post
trauma, dan pembedahan sinus. Sumbatan pada ostium sinus frontal menyebabkan
meningkatnya tekanan sinus merupakan salah satu penyebab terjandinya pneumocele.
Ostium sinus frontal yang tersumbat mengakibatkan udara yang masuk ke sinus
frontal sulit keluar. Udara yang terperangkap ini meningkatkan tekanan di dalam
sinus yang terlibat. Penyebab lain yang mungkin adalah adanya drainasse dari
mucocele, adanya gas yang menghasilkan mikroorganisme, hormone yang abnormal,
factor kongenital, dan gangguan dari osteomeatal kompleks.
CT Scan membantu membedakan pneumocele dari hipersinus dan pneumosinus
dlatans dengan menunjukkan gambaran perluasan yang berlebihan pada sinus frontal
dengan penipisan dan erosi tulang. Pada pasien kami, CT Scan menunjukkan
gambaran pembesaran pada sinus frontal kanan dengan adanya penipisan pada
dinding posterior.
Beberapa variasi penatalaksanaan dilakukan berdasarkan etiologinya. Termasuk
didalamnya pungi sangsung pada sinus, bedah sinus endoskopi, pembuatan saluran
naso-antral dengan prosedur operasi Caldwell. Kebanyakan pneumocele tidak
menunjukkan gejala seperti pada kasus kami.
Pada kasus yang memiliki gejala, keluhan utama yang paling sering adalah
pembengkakan yang perlahan dan perubahan bentuk wajah, pembengkakan yang
nyeri pada daerah yang terlibat dan nyeri kepala.
Diagnose banding termasuk di dalamnya mococele, neoplasma jinak dan ganas sinus
paranasal. CT scan menunjukkan pembesaran total atau parsial dari sinus paranasal
dengan penipisan atau erosi tulang, tanpa ada tanda tanda inflamasi.

Kesimpulan
Pembesarsan pada sinus paranasal tampak pada kasus hipersinus, pneumosinus
dilatans, dan pneumatocele. Gambaran radiologis menunjukkan adanya pembesaran
pada sinus yang terlibat. CT Scan merupakan pemeriksaan yang sangat penting untuk
membedakan ketiga jenis kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai