Disusun Oleh :
Penguji:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
OTOLOGI
1. Mengapa orang yang sudah berusia lanjut lebih sering mengalami
gangguan terkait serumen impaksi?
Jawaban : Pada orang yang sudah berusia lanjut, kelenjar serumen dan kulit
telinga mengalami atrofi karena proses penuaan dan menjadi semakin sedikit
jumlahnya. Kelenjar sebasea dan serumen juga memproduksi minyak pelumas
yang lebih sedikit sehingga kotoran telinga cenderung lebih kering. Selain itu,
rambut pendengaran juga akan lebih kasar. Hal ini menyebabkan serumen sulit
untuk dibawa oleh mekanisme konveyor epitel sehingga migrasi serumen
terhambat dan terjadi impaksi.
RHINOLOGI
1. Jelaskan tentang siklus hidung
Jawaban : Mekanisme fisik yang mendasari siklus hidung adalah asimetri aliran
darah yang menyebabkan pembengkakakn jaringan ereksi di bagian anterior
septum dan turbinate inferior salah satu lubang hidung. Jaringan yang membesar
secara asimetri ini secara fisik menghalangi bagian udara di satu lubang hidung,
mekanisme ini dikaitkan dengan saraf otonom simpatis dan parasimpatis yang
bersifat unilateral. Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa siklus ini berfungsi
dalam transport mukosiliar.
LARING-FARING
1. Jelaskan tentang Angina Ludwig!
Jawaban : Angina Ludwig adalah adalah suatu selulitis pada ruang suprahioid
yang ditandai dengan pembesaran seluruh ruang submandibula. Angina Ludwig
dikenal juga dengan nama Angina Ludovici, yang merupakan salah satu bentuk
abses leher dalam. Penyebabnya adalah infeksi dari gigi premolar atau molar oleh
bakteri Streptococcus viridians atau Staphylococcus. Angina Ludwig terjadi pada
dua kompartemen, yakni kompartemen sublingual dan kompartemen submental
dan submaxilla. Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat sakit gigi, mengorek
atau cabut gigi, gejala dan tanda klinik. Gejala yang sering didapatkan yaitu
adanya nyeri tenggorokan dan leher, pembengkakan pada daerah submandibula
yang hiperemis dan teraba keras, serta adanya sesak yang terjadi karena lidah
terdorong ke atas dan kebelakang menutup jalan nafas.
BRONKO-ESOPHAGOLOGY
1. Jelaskan perbedaan bronkus kiri dan kanan!
Jawaban : Bronkus kanan memiliki diameter lumen yang lebih besar dan
ukurannya lebih pendek namun posisinya lebih vertical karena posisinya lebih
tinggi dibandingkan dengan arteri pulmonalis. Bronkus kiri memiliki diameter
lumen yang lebih sempit ukurannya lebih panjang dibandingkan bronkus kanan
namun posisinya lebih mendatar.
ONKOLOGI
1. Mengapa bisa terjadi kanker?
Jawaban : Kanker terjadi akibat hilangnya kontrol dalam siklus sel. Pada sel
kanker, tidak terdapat sistem kontrol yang mencegah sel tubuh bereplikasi secara
berlebihan dan penyusupan sel ke jaringan lain. Abnormalitas ini terjadi karena
mutasi gen yang mengatur pembelahan sel (DNA) sehingga menyebabkan sel-sel
yang bermutasi memperbanyak diri jauh lebih cepat dibandingkan sel yang
normal.
Sel imun khususnya limfosit T sitotoksik (CTL), sel NK (Natural Killer) dan
makrofag berperan dalam immune surveillance terhadap sel kanker. Setelah
pengenalan sel kanker sebagai sel asing, sel-sel inilah yang akan menghancurkan
sel kanker. CTL dan sel NK membunuh sel target dengan cara mensekresikan
perforine dan granzyme serta menggunakan reseptor family TNF seperti Fas,
TNF serta TNF-related apoptosis inducing ligand (TRAIL) untuk menginduksi
apoptosis. Sehingga, kegagalan sel NK juga merupakan salah satu penyebab
terjadinya kanker.