BAB IV
BAB IV
ANALISIS KAWASAN
Lokasi Pasar Bandung sendiri berada tepat di pinggir jaringan jalan kolektor yang
memiliki lebar jalan efektif sekitar 8 meter. Kondisi jalan ini cukup bagus dan dapat
dilewati segala jenis kendaraan, namun kekurangannya adalah masih belum tersedianya
pedestrian ways.
b. Batas-batas tapak
Pasar Bandung terletak di kawasan permukiman warga sehingga di sekitarnya
dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk serta ruko dan pertokoan.
Fungsi bangunan eksisting pada tapak yaitu pasar tradisional yang bernama Pasar
Bandung. Pasar ini memiliki dua macam sistem, yaitu pasar retail atau eceran yang
terletak di bagian depan dan pasar grosir yang terletak di bagian belakang. Barang-
barang yang dijual pada pasar ini pun beraneka ragam, mulai dari sayur, buah, daging,
ikan, perlengkapan rumah tangga dan lain sebagainya. Aktivitas pada Pasar Bandung ini
cukup aktif dan ramai dengan kegiatan jual-beli pada pagi hari hingga sore hari. Namun,
kondisi bangunannya sendiri terlihat kurang terawat bahkan ada beberapa bangunan
yang tidak difungsikan dengan maksimal seperti pada area Pasar Ikan Bandung.
Berdasarkan hasil survei dan pengamatan diketahui bahwa keadaan di sekitar lokasi
atau penjualan ikan di pasar Bandung, jika dikaitkan dengan kondisi sanitasi areal atau tata
letak tempat penjualan mempunyao tingkat sanitasi yang kurang baik. Kondisi kebersihan
pasar jauh dari kriteria pasar higienis. Berikut kondisi sarana dan prasarana pasar ikan
Bandung:
Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Sarana Prasarana Pasar Ikan Bandung Tulungagung
2. Tempat pemasaran ikan harus memenuhi persyaratan higiene dan penerapan sistem
rantai dingin.
3. Pelaku usaha perikanan yang bertanggungjawab pada pelelangan dan pasar induk atau
pasar lainnya yang memaparkan produk, harus memenuhi persyaratan berikut:
a) harus mempunyai fasilitas penyimpanan dingin yang dapat dikunci untuk menyimpan
produk perikanan dan mempunyai fasilitas wadah untuk produk yang tidak layak
konsumsi pada tempat yang diberi tanda;
b) mempunyai tempat khusus untuk unit pengendalian kemanan hasil perikanan.
5. Jika pendinginan tidak memungkinkan dilakukan di atas kapal, ikan segar harus
didinginkan sesegera mungkin dan disimpan dengan suhu mendekati suhu leleh es;
Tabel 4.4 Analisis berdasarkan Tempat Pemasaran Ikan KEPMEN Kelautan dan RI nomor
52A/KEPMEN-KP/2013
1 Dinding terlindung dan mempunyai dinding Dinding terbuat dari batu bata
yang mudah untuk dibersihkan; dengan plesteran dan dicat warna
biru muda. Tidak muda
dibersihkan jika terdapat noda
9 Air Mempunyai fasilitas pasokan air Sumber air berasal dari sumur
bersih dan atau air laut bersih yang
cukup;
Lokasi tapak perancangan pasar baru berada di Jalan Raya Bandung yang terletak
sekitar 780 meter dari lokasi pasar lama. Fungsi tapak sendiri yaitu masih berupa lahan
kosong yang belum difungsikan. Karena letaknya yang berdekatan serta masih berada di
jalan utama yang sama dengan pasar lama sehingga pengenalan lokasi pasar baru tidak
cukup sulit. Perancangan pada tapak nantinya yaitu akan difungsikan sebagai Pasar Ikan
yang mendukung fungsi pasar lama dikarenakan area pasar ikan pada Pasar Bandung
belum dikelola dengan maksimal.
4.2.2 Topografi
Koordinat penempatan pasar ikan kabupaten Tulungagung:
Pasar Ikan Bandung : 0801022,5S ; 11104643,5E
Pasar Ikan Rencana : 0801022,4S ; 11104643,4E
Kawasan desa Suwaru kecamatan Bandung termasuk berada pada kawasan rawan
gerakan tanah rendah dan kecamatan Bandung termasuk pada kawasan rawan bencana banjir
di kabupaten Tulungagung.
4.2.4 Aksesibilitas
A. Pencapaian Menuju Tapak
Lokasi perencanaan letak pasar sangat strategis dengan jalan akses menuju ke asar
ikan mudah dicapai dari berbagai penjuru. Pencapaian menuju tapak hanya dapat
diakses dari satu jalan yaitu Jalan Raya Bandung yang kemudian diteruskan melalui
jalan kampung. Jalan kampung menuju lokasi tapak nantinya akan mengalami
pelebaran hingga sekitar 24 meter untuk memudahkan akses keluar-masuk kendaraan
pada tapak.
Pencapaian menuju tapak dapat di tempuh melalui satu jalan utama yang memiliki
arus dua arah yaitu Jalan Raya Bandung. Jalan Raya Bandung ini termasuk Jalan
Utama di Kabupaten Tulungagung yang menghubungkan dengan beberapa jalan
lainnya yaitu arah timur menuju Jl. Raya Sodo, Jl. Raya Pelem, Jalan Raya Durenan-
Bandung dan Jalan Raya Popoh, sedangkan pada arah barat menuju Jalan Raya
Bandung-Prigi dan menuju pantai pasar putih Trenggalek.
d. Batas-Batas Tapak
Lokasi tapak berada di area lahan kosong yang masih belum difungsikan dan
letaknya juga dikelilingi oleh ruang terbuka hijau. Pada area ini masih belum banyak
terdapat bangunan dan sebagian besar berupa lahan kosong. Batas utara pada tapak
yaitu berupa lahan kosong, batas timur berupa sungai, batas selatan dan barat berupa
lahan kosong.
Gambar 4.12
f. Aspek Nonfisik
Pemindahan pasar ikan Bandung tidak jauh dari pasar ikan lama yaitu di desa
Suwaru kecamatan Bandung. Jumlah penduduk Kecamatan Bandung tahun 2016
menurut proyeksi sebanyak 43.339 jiwa yang terbagi atas laki-laki 20.973 dan
perempuan 22.366 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 1.112 jiwa/km2.
Memang belum terjadi pemerataan penduduk di Kecamatan Bandung, hal ini bisa
dilihat adanya kesenjangan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan. Di satu
sisi ada yang tingkat kepadatannya di atas 4.000 jiwa/km2 namun di sisi lain ada
yang kurang dari 600 jiwa/km2.
Ditinjau dari sumber penghasilan utama rumah tangga, di Kecamatan Bandung
yang terbesar adalah sektor pertanian dengan jumlah 9.892 rumah tangga,
kemudian sektor industri 1.288 rumah tangga.
Sesuai dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Tulungagung Tahun 2014-2018 RPJMD Kabupaten
Tulungagung bahwa Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis UKM, Pertanian,
Peternakan, Perikanan, Dan Pariwisata Serta Perkebunan Melalui Kegiatan
Kewirusahaan. Strategi pokok dalam Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis
(UKM, pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata serta perkebunan) melalui
kegiatan kewirusahaan. Strategi tersebut meliputi:
1. Meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar tradisional
2. Pengembangan usaha di bidang industri kecil mikro dan menengah
3. Memberikan kemudahan dalam pengelolaan sumber daya yang ada dalam suatu
kawasan potensial
4. Meningkatkan kontribusi sektor primer melalui peningkatan kualitas SDM,
pengelolaan sumber daya dan pengembangan teknologi
5. Memperluas basis dan kesempatan berusaha, serta menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor, dan
penciptaan lapangan kerja
6. Mengembangkan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1. Melakukan pembenahan tata kelola dan infrastruktur pasar tradisional dalam rangka
mendukung peningkatan aktivitas per-dagangan skala mikro, kecil dan menengah
guna mewujudkan daya saing diantara modernisasi sarana prasarana perdagangan
Kondisi eksisting pada tapak adalah berupa lahan kosong yang belum
difungsikan serta tidak memiliki kontur (relatif datar) sehingga tidak perlu
dilakukannya pemerataan tanah untuk menyesuaikan kondisi ruang. Selain dapat
menghemat biaya pembangunan, kondisi tapak yang datar juga dapat dimanfaatkan
lebih optimal dan efisien.
Kekurangan dari tapak adalah hanya dapat diakses dari satu arah yaitu
melalui Jalan Raya Bandung. Hal tersebut akan mempengaruhi kemudahan akses
pengunjung yang datang ke pasar karena jalur masuk dan keluar tapak yang
menjadi satu.
Selain itu, kekurangan lain yang ada pada tapak adalah tidak adanya
vegetasi potensial yang dapat dipertahankan sebagai elemen arsitektural yang
alami pada rancangan yang dapat berfungsi sebagai peneduh maupun kebutuhan
visual.
Letak tapak juga berdekatan dengan pemakaman warga sehingga pada
area tersebut nantinya tidak dapat difungsikan dan menjadi area mati.
Ancaman pada tapak adalah sulitnya akses kendaraan yang masuk dan keluar
tapak dikarenakan hanya terdapat satu pintu masuk menuju tapak. Selain itu, apabila
pasar nantinya ramai oleh pengunjung maka akan terjadi kepadatan atau
penumpukan kendaraan di area masuk tapak.
Dimensi Jumlah
No. Nama Ruang
(m x m) Luas (m2) Ruang
Keterangan
Area Jual-Beli
Pasar eceran ikan merupakan area
utama perjual-belian yang
1. Pasar Eceran Ikan 18 x 16 288 1 menyediakan berbagai jenis ikan yang
sudah disortir sebelumnya.
Area Kuliner
Dapur yang terletak di belakang resto
1. Dapur 2x3 6 25 berfungsi sebagai tempat untuk
menyiapkan dan memasak makanan
Resto merupakan fasilitas penunjang
pada pasar ini sehingga selain
2. Resto 4,5 x 3 13,5 25 berbelanja pengunjung juga, dapat
membeli dan memesan makanan
Area Pengolahan Ikan
1. Berisi tempat pendingin dan
Ruang Pembuatan Es 13,5 x 6 81 2 pembuat es yang nantinya digunakan
untuk mengawetkan ikan
2. Ruang Pengolahan Ikan 6x7 42 1 Merupakan ruang tempat ikan diolah
sebelum siap untuk diperjual-belikan
3 Merupakan ruangan yang dirancang
Cool Storage 8 x 13,5 108 2 khusus dengan suhu tertentu untuk
menyimpan ikan agar tetap segar
4 Ruang Pembersihan Kotak Merupakan ruang yang disediakan
6x8 48 1 khusus untuk membersihkan kotak-
Ikan
kotak tempat penyimpanan ikan
5 Ruang Penyimpanan Merupakan area untuk tempat
6 x 12 72 1
Kotak Ikan penyimpanan kotak-kotak ikan
6 Loading Pelabelan Ikan Merupakan area untuk pemberian
18 x 6 108 2
dan Pemberian Es label dan pemberian es pada ikan
7 Merupakan ruang untuk standarisasi
Area Barcoding Ikan 4 x 11 44 2 identifikasi spesies ikan untuk
mendapatkan data jumlah ikan
8 Merupakan ruang yang disediakan
Ruang Uji Kualitas Ikan 4 x 10 40 1 untuk menguji kelayakan ikan yang
akan diperjualbelikan
9 Ruang Perlengkapan 6 x 10 60 1
10 Area Pencucian, sortir Merupakan area untuk mencuci,
6 x 60 360 1
ikan, penimbangan ikan mensortir dan menimbang ikan
Area Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah
1. Masjid 10 x 18 180 1 untuk para penjual, pembeli /
pengunjung diarea pasar ikan.
Merupakan area depan masjid sebagai
parkir mobil dan motor pengunjung
2. Parkir dan Taman masjid 320 1
masjid dibatasi dengan taman-taman
kecil.
Ruang Terbukan Hijau sebagai
penghijauan mengurangi polusi,
3. Area RTH 850 1
penghawaan, dan estetika area pasar
ikan.