Anda di halaman 1dari 32

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

BAB IV

BAB IV
ANALISIS KAWASAN

4.1 Kondisi Eksisting Pasar Lama


Lokasi pasar lama terletak di Jalan Raya Bandung-Durenan, Bandung, Trenggalek,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Secara geografi, letak Kabupaten Tulungagung sendiri
berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu Kabupaten Kediri di sebelah utara, Samudera
Hindia di sebelah selatan, Kabupaten Blitar di sebelah timur dan Kabupaten Trenggalek di
sebelah barat. Pasar lama di lokasi ini merupakan satu-satunya pasar tradisional di Kabupaten
Tulungagung yang dikenal dengan nama Pasar Bandung.

Gambar 4.1 Lokasi Pasar Bandung

a. Pencapaian menuju tapak


Pencapaian menuju tapak dan bangunan dapat diakses dari seluruh sisi pasar baik
oleh pejalan kaki maupun dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Akses utama
menuju pasar yaitu dari Jalan Raya Bandung-Durenan yang berada di depan pasar serta
terdapat beberapa akses lain berupa jalan kampung yang terletak di sisi utara, barat dan
timur tapak. Pada kondisi eksisting pasar, terdapat area parkir bagi pengunjung yang
berada di bagian depan pasar.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-1


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Gambar 4.2 Suasana eksisting bagian depan pasar

Lokasi Pasar Bandung sendiri berada tepat di pinggir jaringan jalan kolektor yang
memiliki lebar jalan efektif sekitar 8 meter. Kondisi jalan ini cukup bagus dan dapat
dilewati segala jenis kendaraan, namun kekurangannya adalah masih belum tersedianya
pedestrian ways.

Gambar 4.3 Akses jalan pada Pasar Bandung

b. Batas-batas tapak
Pasar Bandung terletak di kawasan permukiman warga sehingga di sekitarnya
dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk serta ruko dan pertokoan.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-2


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Gambar 4.4 Batas-batas tapak

c. Fungsi bangunan eksisting

Fungsi bangunan eksisting pada tapak yaitu pasar tradisional yang bernama Pasar
Bandung. Pasar ini memiliki dua macam sistem, yaitu pasar retail atau eceran yang
terletak di bagian depan dan pasar grosir yang terletak di bagian belakang. Barang-
barang yang dijual pada pasar ini pun beraneka ragam, mulai dari sayur, buah, daging,
ikan, perlengkapan rumah tangga dan lain sebagainya. Aktivitas pada Pasar Bandung ini
cukup aktif dan ramai dengan kegiatan jual-beli pada pagi hari hingga sore hari. Namun,
kondisi bangunannya sendiri terlihat kurang terawat bahkan ada beberapa bangunan
yang tidak difungsikan dengan maksimal seperti pada area Pasar Ikan Bandung.

Berikut ini merupakan suasana eksisting pada Pasar Bandung:

LAPORAN PENDAHULUAN IV-3


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Gambar 4.5 Foto eksisting pasar

Berdasarkan hasil survei dan pengamatan diketahui bahwa keadaan di sekitar lokasi
atau penjualan ikan di pasar Bandung, jika dikaitkan dengan kondisi sanitasi areal atau tata
letak tempat penjualan mempunyao tingkat sanitasi yang kurang baik. Kondisi kebersihan
pasar jauh dari kriteria pasar higienis. Berikut kondisi sarana dan prasarana pasar ikan
Bandung:

Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Sarana Prasarana Pasar Ikan Bandung Tulungagung

LAPORAN PENDAHULUAN IV-4


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

No Bangunan Kondisi Dokumentasi


Pengelolahan
Ikan

1 Bangunan Bangunan dengan struktur


Tempat gable frame dengan tiang
Penjualan Ikan terbuat dari beton baja yang
tidak di lengkapi dinding dan
dibiarkan terbuka sehingga
pertukaran udara dapat
berjalan dengan mudah.
Sekeliling bangunan dengan
pagar dinding.

2 Lantai Lantai tempat penjualan ikan


terbuat dari campuran semen
kasar yang tidak dilengkapi
dengan ubin. Lantai dalam
keadaan bergelombang karena
rusak sehingga air sehingga
menyisahkan genangan air.
Genangan air bercampur sisa
ikan yang menyebabkan bau
amis bertambah.

3 Ruang Terdapat 6 ruang


Penyimpanan penyimpanan ikan dengan
Kotak Ikan
ukuran masing-masing sekitar
3x4 m dengan pintu rol
stenlis. Di dalam ruang
dilengkapi dengan box dan
tabung penyimpanan ikan

4 Saluran Saluran pembuangan di


pembuangan sekitar tempat penjualan ikan
dibuat seperti got-got kecil
yang tebuat dari coran semen
kasar dengan sekitar ukuran
30 cm dan tinggi 30 cm

LAPORAN PENDAHULUAN IV-5


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

5 Tempat Tidak ada tempat


penampungan penampungan limbah khusus
limbah
6 Area pencucian, Area dengan ukuran sekitar
sortir ikan, 10x5 m dengan kondisi limbah
penimbangan ikan air bercampur sisa ikan
dengan ketebalan yang cukup.
Kondisi ini menimbulkan bau
amis yang menyengat dan
hinggapan lalat penyebab
penyakit. Area ini adalah area
terkotor dari area yang lain.
Hal ini karena tidak ada
khusus IPAL di area pasar.

7 Sarana Tempat penyimpanan atau


penyimpanan dan pendinginan ikan setelah
pendinginan ikan didatangkan dari para nelayan
penangkap atau pelelangan
ikan adalah menggunakan
coolbox atau tong.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-6


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

8 Area penurunan Area penurunan ikan cukup


ikan luas untuk masuknya mobil
pickup atau box pengangkut
ikan. Lebar pintu masuk
sekitar 6 m dengan lantai
paving

Tabel 4.2 Kondisi Eksisting Ruang Pengelola

No Ruang Kondisi Dokumentasi


Pengelola

1 R. Kantor/ Ruang Kantor pasar ikan


kontrol menjadi satu dengan kantor
pasar tradisional Bandung

Tabel 4.3 Kondisi Eksisting Sarana Pendukung Lainnya

No Sarana Kondisi Dokumentasi


Pendukung
lainnya

LAPORAN PENDAHULUAN IV-7


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

1 Parkir Area parkir cukup luas di


bagian depan pasar ikan dan
bagian timur

2 Warung/Toko Di samping pasar ikan


terdapat warung nasi dan
toko dengan bangunan ruko
kecil ukuran sekitar 3x3 m

3 Toilet Toilet berada diluar pasar


ikan. Toilet ini menjadi satu
dengan toilet pasar
tradisional Bandung

Tempat Pemasaran Ikan Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan


Perikanan Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013

Tempat pemasaran ikan harus memenuhi persyaratan:


a) terlindung dan mempunyai dinding yang mudah untuk dibersihkan;
b) mempunyai lantai yang kedap air yang mudah dibersihkan dan disanitasi, dilengkapi
dengan saluran pembuangan air dan mempunyai sistem pembuangan limbah cair
yang higiene; dilengkapi dengan fasilitas sanitasi seperti tempat cuci tangan dan
toilet dalam jumlah yang mencukupi. Tempat cuci tangan harus dilengkapi dengan
bahan pencuci tangan dan pengering sekali pakai;

LAPORAN PENDAHULUAN IV-8


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

c) mempunyai penerangan yang cukup untuk memudahkan dalam pengawasan hasil


perikanan;
d) kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang yang dapat mempengaruhi mutu
hasil perikanan tidak diperbolehkan berada dalam Tempat Pemasaran Ikan/pasar
grosir;
e) dibersihkan secara teratur minimal setiap selesai penjualan;
f) dilengkapi dengan tanda peringatan dilarang merokok, meludah, makan dan minum,
dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas;
g) mempunyai fasilitas pasokan air bersih dan atau air laut bersih yang cukup;
h) mempunyai wadah penampungan produk yang bersih, tahan karat, kedap air dan
mudah dibersihkan; dan
i) mempunyai penampungan pengolahan limbah.

2. Tempat pemasaran ikan harus memenuhi persyaratan higiene dan penerapan sistem
rantai dingin.

3. Pelaku usaha perikanan yang bertanggungjawab pada pelelangan dan pasar induk atau
pasar lainnya yang memaparkan produk, harus memenuhi persyaratan berikut:
a) harus mempunyai fasilitas penyimpanan dingin yang dapat dikunci untuk menyimpan
produk perikanan dan mempunyai fasilitas wadah untuk produk yang tidak layak
konsumsi pada tempat yang diberi tanda;
b) mempunyai tempat khusus untuk unit pengendalian kemanan hasil perikanan.

4. Pada saat memaparkan/display hasil perikanan:


a) peralatan harus tidak digunakan untuk tujuan lain;
b) peralatan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengecekan
oleh petugas;
c) tidak terkontaminasi oleh asap kendaraan; dan
d) tidak diperbolehkan mencampur produk lain ke tempat pemaparan/display.

5. Jika pendinginan tidak memungkinkan dilakukan di atas kapal, ikan segar harus
didinginkan sesegera mungkin dan disimpan dengan suhu mendekati suhu leleh es;

6. Pelaku usaha perikanan harus bekerjasama dengan otoritas kompeten sehingga


memungkinkan petugas pengawas mutu dapat melakukan pengawasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku;

7. Pelaku Usaha harus:


a) membuktikan kepada otoritas kompeten atas pemenuhan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada angka 1 hingga 6;

LAPORAN PENDAHULUAN IV-9


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

b) tempat Pelelangan Ikan harus menerapkan dan mendokumentasikan;


c) menjamin bahwa dokumen yang dikembangkan selalu dijaga tetap terkini; dan
d) memelihara dokumen lainnya dan rekaman hingga periode waktu tertentu.

Tabel 4.4 Analisis berdasarkan Tempat Pemasaran Ikan KEPMEN Kelautan dan RI nomor
52A/KEPMEN-KP/2013

No Sarana Parameter Kondisi Sesuai Tidak


Pendukung Sesuai
lainnya

1 Dinding terlindung dan mempunyai dinding Dinding terbuat dari batu bata
yang mudah untuk dibersihkan; dengan plesteran dan dicat warna
biru muda. Tidak muda
dibersihkan jika terdapat noda

2 Lantai Mempunyai lantai yang kedap air Lantai dalam keadaan


yang mudah dibersihkan dan bergelombang karena rusak
disanitasi, sehingga air sehingga
menyisahkan genangan air.

3 Saluran Dilengkapi dengan saluran Saluran pembuangan limbah


pembuangan pembuangan air dan mempunyai tidak dilengkapi IPAL yang
limbah sistem pembuangan limbah cair memadai
Tidak ada tempat cuci tangan
yang higiene; dilengkapi dengan
khusus hanya ada tempat kran
fasilitas sanitasi seperti tempat cuci di area pencucian ikan
tangan Tempat cuci tangan harus
dilengkapi dengan bahan pencuci
tangan dan pengering sekali pakai;

4 Toilet Toilet dalam jumlah yang Toilet disediakan di luar area


mencukupi. pasar ikan, dengan penempatan
di depan pasar ikan dan dengan
jumlah memadai

5 Penerangan Mempunyai penerangan yang Penerangan berupa lampu LED


cukup untuk memudahkan dalam dengan jumlah memadai
pengawasan hasil perikanan;

6 Larangan Kendaraan yang mengeluarkan Parkir kendaraan berada di luar


kendaraan asap dan binatang yang dapat pasar ikan sehingga aman untuk
mempengaruhi mutu hasil kendaraan pengangkut selain
perikanan tidak diperbolehkan
ikan. Kendaraan yang boleh
berada dalam Tempat Pemasaran
Ikan/pasar grosir; masuk pasar ikan hanya mobil
box dan pick up pengangkut ikan

7 Kebersihan Dibersihkan secara teratur minimal Sampah ikan dibersihkan setelah


setiap selesai penjualan; pasar tutup,pembersihan ala
kadarnya. Sehingga kebersihan
dapat dikatakan kurang, ditambah

LAPORAN PENDAHULUAN IV-10


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

dengan tidak adanya IPAL


mnyebabkan tetap terlihat kotor
di area pencucian/sortir ikan.

8 Tanda Dilengkapi dengan tanda Tidak dilengkapi tanda peringatan


Peringatan peringatan dilarang merokok, dilarang merokok, meludah,
meludah, makan dan minum, dan makan dan minum, dan
diletakkan di tempat yang mudah diletakkan di tempat yang mudah
dilihat dengan jelas; dilihat dengan jelas;

9 Air Mempunyai fasilitas pasokan air Sumber air berasal dari sumur
bersih dan atau air laut bersih yang
cukup;

10 Wadah Mempunyai wadah penampungan Wadah penampungan ikan


penampungan produk yang bersih, tahan karat, berupa tong besar, box dalam
ikan kedap air dan mudah dibersihkan; keadaan kotor dan berjamur
dan

11 Penampungan Mempunyai penampungan Tidak mempunyai penampungan


Limbah pengolahan limbah. dan pengelolaan limbah (IPAL)

d. Kondisi Banguanan sekitar


Letak Pasar Bandung berada di antara perbatasan Kabupaten Trenggalek dan
Kabupaten Tulungagung yang berada di wilayah pesisir pantai selatan. Pasar ini merupakan
bangunan dengan massa majemuk dengan ukuran relatif kecil dengan ketinggian
bangunan sekitar 4-5 meter. Bangunan yang terdapat di sekitar tapak sebagian besar
merupakan bangunan permukiman serta pedagangan dan jasa dengan ketinggian yang
relatif rendah yaitu 1-2 lantai. Adapun beberapa bangunan disekitar pasar yang berfungsi
sebagai fasilitas masyarakat seperti rumah sakit, kantor polisi dan masjid.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-11


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Gambar 4.6 Fungsi bangunan sekitar

e. Kondisi Pemasaran Ikan

4.2 Analisis Kelayakan Teknis dan Lokasi

4.2.1 Kondisi Lahan


Tempat pemindahan pasar ikan Bandung yaitu lahan sawah ditanami padi dengan
kedalaman 1m dari tepi jalan. Jenis tanah yang terdapat pada tapak yaitu alluvial coklat
tua, serta terdapat endapan liat dan pasir. Berdasarkan tekstur tanahnya, sebagian besar
wilayah Kabupaten Tulungagung memiliki kondisi tekstur tanah halus/liat. Dan secara
umum, Kabupaten Tulungagung memiliki drainase yang cukup baik.

Lokasi tapak perancangan pasar baru berada di Jalan Raya Bandung yang terletak
sekitar 780 meter dari lokasi pasar lama. Fungsi tapak sendiri yaitu masih berupa lahan
kosong yang belum difungsikan. Karena letaknya yang berdekatan serta masih berada di
jalan utama yang sama dengan pasar lama sehingga pengenalan lokasi pasar baru tidak

LAPORAN PENDAHULUAN IV-12


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

cukup sulit. Perancangan pada tapak nantinya yaitu akan difungsikan sebagai Pasar Ikan
yang mendukung fungsi pasar lama dikarenakan area pasar ikan pada Pasar Bandung
belum dikelola dengan maksimal.

Gambar Lokasi pasar lama dan pasar baru

4.2.2 Topografi
Koordinat penempatan pasar ikan kabupaten Tulungagung:
Pasar Ikan Bandung : 0801022,5S ; 11104643,5E
Pasar Ikan Rencana : 0801022,4S ; 11104643,4E

Kecamatan Bandung terletak di sebelah selatan Kabupaten Tulungagung dengan luas


wilayah sebesar 43,69 km2. Batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Durenan Kab.Trenggalek
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Basuki
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Watulimo Kab.Trenggalek
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Pakel
Kecamatan Bandung terdiri dari 18 desa. Penggunaan lahan sebagian besar merupakan
sawah dengan luas 1.573,21 Ha, untuk hutan seluas 1.150,61 Ha ,serta wilayah digunakan
untuk perumahan dan perkarangan seluas 708,33 Ha. Curah hujan rata-rata yaitu 1,543 Mm.
Sehu udara rata-rata yaitu 280C.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-13


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Tabel Luas Wilayah dan Keterangan Umum Menurut Desa, 2016


Luas Wilayah Jarak ke Ibukota
No Desa Kecamatan (km)
Km2 % thd Kecamatan
1 Nglampir 4,15 9,5 7,1
2 Tahun Kulon 5,83 13,34 5,2
3 Bantengan 3,59 8,21 2,5
4 Kedungwilut 0,71 1,63 2,7
5 Suwaru 0,91 2,08 1,5
6 Ngunggahan 6 13,74 2
7 Suruhan Kidul 1,3 2,97 1
8 Bandung 0,7 1,6 0,5
9 Mergayu 1,61 3,69 0,5
10 Sebalor 3,6 8,25 3,5
11 Sukoharjo 3,96 9,06 3,5
12 Singgit 0,71 1,62 2,5
13 Suruhan Lor 1,42 3,25 1
14 Kesambi 2,11 4,82 3
15 Gandong 1,8 4,12 3
16 Bulus 1,48 3,39 4
17 Ngepeh 1,05 2,41 5
18 Soko 2,76 6,31 6
Jumlah 43,69 100
Sumber: Kecamatan Bandung dalam angka 2017

4.2.3 Bebas Banjir


Wilayah rawan bencana tanah longsor, banjir lumpur, dan erosi cenderung berada pada
kawasan dengan tektur tanah halus dan ketebalan soil melebihi 90 cm. Wilayah yang berada
pada lahan dengan kelerengan lebih dari 40 % dengan tegakan rendah juga berpotensi
menjadi wilayah rawan bencana. Penebangan liar yang menyebabkan lahan gundul pada
lahan kemiringan lebih dari 40 %, menjadi lahan kritis dan meningkatkan potensi rawan
bencana tanah longsor dan banjir. Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu tanah longsor
pada lahan-lahan yang gundul dengan kemiringan relatif terjal. Wilayah rawan bencana juga
ditetapkan di sepanjang daerah aliran sungai yang berasal dari lahan hutan gundul dengan
kemiringan terjal dan dapat menjadi pembawa material tanah longsor dan air dalam volume
tinggi.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-14


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Kawasan desa Suwaru kecamatan Bandung termasuk berada pada kawasan rawan
gerakan tanah rendah dan kecamatan Bandung termasuk pada kawasan rawan bencana banjir
di kabupaten Tulungagung.

Gambar Peta Kawasan Rawan Bencana

LAPORAN PENDAHULUAN IV-15


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

4.2.4 Aksesibilitas
A. Pencapaian Menuju Tapak
Lokasi perencanaan letak pasar sangat strategis dengan jalan akses menuju ke asar
ikan mudah dicapai dari berbagai penjuru. Pencapaian menuju tapak hanya dapat
diakses dari satu jalan yaitu Jalan Raya Bandung yang kemudian diteruskan melalui
jalan kampung. Jalan kampung menuju lokasi tapak nantinya akan mengalami
pelebaran hingga sekitar 24 meter untuk memudahkan akses keluar-masuk kendaraan
pada tapak.

Gambar Jalan akses menuju pasar baru

Pencapaian menuju tapak dapat di tempuh melalui satu jalan utama yang memiliki
arus dua arah yaitu Jalan Raya Bandung. Jalan Raya Bandung ini termasuk Jalan
Utama di Kabupaten Tulungagung yang menghubungkan dengan beberapa jalan
lainnya yaitu arah timur menuju Jl. Raya Sodo, Jl. Raya Pelem, Jalan Raya Durenan-
Bandung dan Jalan Raya Popoh, sedangkan pada arah barat menuju Jalan Raya
Bandung-Prigi dan menuju pantai pasar putih Trenggalek.

Gambar Pencapaian menuju tapak

LAPORAN PENDAHULUAN IV-16


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

B. Pencapaian menuju tapak dari fasilitas kota


Dari Pantai Pasir Putih Trenggalek (Jarak 23 km)
Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 41-60 menit

Dari Pantai Pasir Putih Trenggalek (Jarak 21,3 km)


Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 36-39 menit

LAPORAN PENDAHULUAN IV-17


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

C. Jarak Menuju Kota Terdekat


Dari tapak menuju Kota Blitar (57,5 km)
Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 1 jam 27 menit

Dari tapak menuju Kota Kediri (52,6 km)


Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 1 jam 19 menit

LAPORAN PENDAHULUAN IV-18


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Dari tapak menuju Kota Trenggalek (18,4 km)


Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 28 menit

Dari tapak menuju Kota Ponorogo (70,8 km)


Waktu tempuh menggunakan kendaraan pribadi yaitu: 1 jam 50 menit

LAPORAN PENDAHULUAN IV-19


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

4.3 Aspek Sosial Ekonomi


Karakteristik sosial masyarakat merupakan salah satu aspek pertimbangan yang tidak
kalah pentingnya dalam penataan suatu fasilitas pelayanan publik (Eriawan, 2003).
Masyarakat sebagai pengguna dijadikan sebagai acuan orientasi pengembangan pasar,
karena pada dasarnya pasar tradisional bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Untuk dapat berfungsi sebagai fasilitas pelayanan publik tersebut, suatu pasar
harus dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang tidak hanya didapatkan dari
keindahan visual, akan tetapi termasuk ketersediaan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan
dan kebiasaan penggunanya.

4.3.1 Analisis Relokasi Penduduk


Lahan pemindahan pasar di desa Suwaru adalah sawah luasan yang cukup besar.
Perencanaan pasar baru diperkirakan tidak memerlukan relokasi penduduk.

Gambar Rencana Lahan Pasar Ikan Baru

4.3.2 Analisis Keseimbangan Budaya Setempat


Kondisi keseimbangan budaya setempat untuk wilayah desa Suwaru kecamatan
Bandung tidak berpengaruh karena tidak terdapat cagar budaya yang dignifikan.

4.3.3. Analisis Dampak ke Masyarakat


Persepsi masyarakat desa Suwaru akan pembangunan pasar ikan baru cukup positif
sepanjang memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat. Persepsi masyarakat akan
dampak lingkungan yaitu sepanjang pembangunan pasar ikan dilengkapi pengolahan
limbah yang benar maka dampak lingkungan dapat diatasi, begitu pula lokasi pembangunan
pasar ikan

LAPORAN PENDAHULUAN IV-20


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

. Pencapaian Menuju Tapak


Pencapaian menuju tapak hanya dapat diakses dari satu jalan yaitu Jalan Raya
Bandung yang kemudian diteruskan melalui jalan kampung. Jalan kampung menuju
lokasi tapak nantinya akan mengalami pelebaran hingga sekitar 24 meter untuk
memudahkan akses keluar-masuk kendaraan pada tapak.

Gambar Jalan akses menuju pasar baru

b. Bentuk dan Ukuran Tapak


Tapak yang digunakan sebagai perancangan pasar ikan ini merupakan lahan
kosong yang memiliki bentuk persegi panjang tak beraturan dengan kondisi tanah
yang relatif datar. Luas tapak yaitu sekitar 15.732 m2.

Gambar 4.9 Bentuk dan dimensi tapak

LAPORAN PENDAHULUAN IV-21


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

c. Fungsi Bangunan Eksisting


Pada bagian timur tapak terdapat Rumah Potong Hewan (RPH) yang nantinya dapat
dapat mendukung fungsi bangunan perancangan. Selain itu juga terdapat
pemakaman warga yang terletak di sebelah selatan RPH.

Gambar 4.10 Fungsi Bangunan Eksisting

d. Batas-Batas Tapak
Lokasi tapak berada di area lahan kosong yang masih belum difungsikan dan
letaknya juga dikelilingi oleh ruang terbuka hijau. Pada area ini masih belum banyak
terdapat bangunan dan sebagian besar berupa lahan kosong. Batas utara pada tapak
yaitu berupa lahan kosong, batas timur berupa sungai, batas selatan dan barat berupa
lahan kosong.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-22


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Gambar 4.11 Batas-batas tapak

e. Kondisi Bangunan Sekitar


Letak tapak berada di area yang didominasi oleh ruang terbuka hijau berupa lahan
kosong yang belum difungsikan. Namun ada beberapa bangunan yang berada di
sekitar tapak yaitu berupa permukiman warga serta beberapa ruko dan pertokoan.

Gambar 4.12

LAPORAN PENDAHULUAN IV-23


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

f. Aspek Nonfisik
Pemindahan pasar ikan Bandung tidak jauh dari pasar ikan lama yaitu di desa
Suwaru kecamatan Bandung. Jumlah penduduk Kecamatan Bandung tahun 2016
menurut proyeksi sebanyak 43.339 jiwa yang terbagi atas laki-laki 20.973 dan
perempuan 22.366 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 1.112 jiwa/km2.
Memang belum terjadi pemerataan penduduk di Kecamatan Bandung, hal ini bisa
dilihat adanya kesenjangan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan. Di satu
sisi ada yang tingkat kepadatannya di atas 4.000 jiwa/km2 namun di sisi lain ada
yang kurang dari 600 jiwa/km2.
Ditinjau dari sumber penghasilan utama rumah tangga, di Kecamatan Bandung
yang terbesar adalah sektor pertanian dengan jumlah 9.892 rumah tangga,
kemudian sektor industri 1.288 rumah tangga.
Sesuai dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Tulungagung Tahun 2014-2018 RPJMD Kabupaten
Tulungagung bahwa Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis UKM, Pertanian,
Peternakan, Perikanan, Dan Pariwisata Serta Perkebunan Melalui Kegiatan
Kewirusahaan. Strategi pokok dalam Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis
(UKM, pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata serta perkebunan) melalui
kegiatan kewirusahaan. Strategi tersebut meliputi:
1. Meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar tradisional
2. Pengembangan usaha di bidang industri kecil mikro dan menengah
3. Memberikan kemudahan dalam pengelolaan sumber daya yang ada dalam suatu
kawasan potensial
4. Meningkatkan kontribusi sektor primer melalui peningkatan kualitas SDM,
pengelolaan sumber daya dan pengembangan teknologi
5. Memperluas basis dan kesempatan berusaha, serta menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor, dan
penciptaan lapangan kerja
6. Mengembangkan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Sedangkan arah kebijakan yang diambil meliputi:

1. Melakukan pembenahan tata kelola dan infrastruktur pasar tradisional dalam rangka
mendukung peningkatan aktivitas per-dagangan skala mikro, kecil dan menengah
guna mewujudkan daya saing diantara modernisasi sarana prasarana perdagangan

LAPORAN PENDAHULUAN IV-24


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

2. Meningkatkan nilai tambah produksi industri mikro, kecil, dan menengah


3. Menciptakan kawasan ekonomi terpadu yang didasarkan pada keterkaitan antar
sektor ekonomi dan kawasan sentra produksi melalui pengembangan sektor
unggulan dan potensial serta menciptakan pusat pengembangan baru yang
berorientasi pada sektor primer
4. Pengamanan ketahanan pangan dengan jalan mempertahankan tingkat produksi
dan meningkatkan ketersediaan pangan
5. Menciptakan peningkatan nilai tambah produk melalui peningkatan kualitas SDM,
aspek teknologi dan faktor pendukung daya saing produk lainnya
6. Pengembangan koperasi dan UMKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan daya saing; sedangkan pengembangan usaha skala mikro lebih
diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada
kelompok masyarakat berpendapatan rendah, atau masyarakat miskin
7. Pemantapan kebijakan penanggulangan kemiskinan dengan orientasi peningkatan
aksesibilitas penduduk miskin terhadap sumber daya produktif dan ketersediaan
pangan yang memadai dan bermutu dengan memperhatikan aspek konservasi
8. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dan para
pemangku kepentingan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui
pemberian stimulan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka melalui
kegiatan kewirusahaan, oleh karena itu salah satunya dengan peningkatkan kualitas
sarana prasarana pasar tradisional.

Tabel Analisis Aspek Non Fisik


No ASPEK Potensi Analisis
1 Sosial Budaya Kecamatan Bandung ada 2 pasar dan 1.182 1. Pembukaan pasar baru
usaha perdagangan yang terdiri atas meningkatkan kesejahteraan
kios/toko, pracangan, warung dan rumah warga sekitar terutama
makan. Sedangkan usaha yang paling disektor perdagangan
banyak menyerap tenaga kerja adalah 2. Kios/pertokoan yang
usaha perdagangan eceran yang mampu disewakan dapat menjadi
menyerap sampi 934 tenaga kerja. penambah perekonomian
desa
2 Kawasan sekitar Kawasan strategis potensi ikan laut 1. Kawasan Kecamatan Bandung
terdapat di kecamatan bagian selatan cukup dekat dengan kawasan
Tulungagung yaitu Kec.Besuki, strategis perikanan pesisir,
yang juga berbatasan

LAPORAN PENDAHULUAN IV-25


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Kec.Tanggunggunung, Kec.Kalidawir, langsung dengan


Kec.Pucanglaban Kab.Trenggalek
2. Kawasan Kecamatan Bandung
juga cukup dekat dengan
tempat pelelangan ikan (TPI)
yaitu TPI Popoh, TPI Sine, TPI
Brumbun
3 Perekonomian Sumber Penghasilan utama rumah tangga 1. Dengan pindahnya pasar ikan
desa Suwaru yaitu pertanian dengan 257 ke desa Suwaru, potensi ini
sektor usaha, sedangkan di sektor dapat dimanfaatkan untuk
industri pengolahan dengan 31 sektor peningkatan usaha disektor
usaha industri pengolahan termasuk
pengolahan ikan
4 Besarnya Potensi Jumlah ikan segar yang keluar 1. Dengan potensi produksi
Jumlah ikan yang Kab.Tulungagung tahun 2016 yaitu perikanan begitu besar
24.284,73 ton/tahun maka diperlukan tempat
Keluar Masuk
Jumlah ikan segar yang masuk jual beli ikan/pasar dengan
Kab.Tulungagung Kab.Tulungagung tahun 2016 yaitu kapasitas besar
10.337,66 ton/tahun

4.4 Analisis S.W.OT (Strengh, Weakness, Opportunities, Treath) Pada Tapak

Analisis SWOT ini digunakan untuk menentukan kelayakan lokasi perancangan


berupa kelebihan dan kekurangan yang ada pada tapak.

1. Strenght / Kelebihan Tapak


Tapak memiliki beberapa kelebihan yang dapat mendukung proses perancangan
pasar ikan ini, diantaranya adalah letaknya yang berdekatan dengan pasar lama yang
berjarak kurang dari 1 km dan terletak di satu jalan utama yang sama sehingga
pengenalan lokasi pasar baru cukup mudah. Selain itu, aksesibilitas pemindahan
barang dari pasar lama ke pasar baru juga tidak sulit karena jaraknya yang tidak jauh
serta kondisi jalan yang cukup lebar untuk diakses oleh semua jenis kendaraan. Selain
itu, letak tapak juga berdekatan dengan permukiman warga sehingga mudah diakses
oleh masyarakat di sekitarnya.

Kondisi eksisting pada tapak adalah berupa lahan kosong yang belum
difungsikan serta tidak memiliki kontur (relatif datar) sehingga tidak perlu
dilakukannya pemerataan tanah untuk menyesuaikan kondisi ruang. Selain dapat
menghemat biaya pembangunan, kondisi tapak yang datar juga dapat dimanfaatkan
lebih optimal dan efisien.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-26


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

LAPORAN PENDAHULUAN IV-27


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

2. Weakness / Kekurangan Tapak

Kekurangan dari tapak adalah hanya dapat diakses dari satu arah yaitu
melalui Jalan Raya Bandung. Hal tersebut akan mempengaruhi kemudahan akses
pengunjung yang datang ke pasar karena jalur masuk dan keluar tapak yang
menjadi satu.
Selain itu, kekurangan lain yang ada pada tapak adalah tidak adanya
vegetasi potensial yang dapat dipertahankan sebagai elemen arsitektural yang
alami pada rancangan yang dapat berfungsi sebagai peneduh maupun kebutuhan
visual.
Letak tapak juga berdekatan dengan pemakaman warga sehingga pada
area tersebut nantinya tidak dapat difungsikan dan menjadi area mati.

3. Opportunities / Peluang pada Tapak

Anak sungai yang terletak bersebelahan dengan tapak dapat berpeluang


untuk dijadikan elemen pendukung arsitektural atau sekedar sebagai saluran
pembuangan limbah tak berbahaya langsung ke sungai. Selain itu, pada tapak juga
terdepat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sehingga dapat mendukung kinerja
fungsi pasar ikan nantinya.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-28


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

4. Treath / Ancaman pada Tapak

Ancaman pada tapak adalah sulitnya akses kendaraan yang masuk dan keluar
tapak dikarenakan hanya terdapat satu pintu masuk menuju tapak. Selain itu, apabila
pasar nantinya ramai oleh pengunjung maka akan terjadi kepadatan atau
penumpukan kendaraan di area masuk tapak.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-29


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

4.5 Analisis Kebutuhan Ruang

Tabel 4.6 Analisis Kebutuhan Ruang Rencana Pasar Ikan Baru

Dimensi Jumlah
No. Nama Ruang
(m x m) Luas (m2) Ruang
Keterangan

Area Jual-Beli
Pasar eceran ikan merupakan area
utama perjual-belian yang
1. Pasar Eceran Ikan 18 x 16 288 1 menyediakan berbagai jenis ikan yang
sudah disortir sebelumnya.

Merupakan area khusus untuk


Area Display Pelelangan melelang atau memperlihatkan
2. 11,6 x 60 696 1 berbagai macam jenis ikan atau hasil
Pasar Ikan
laut

Area Kuliner
Dapur yang terletak di belakang resto
1. Dapur 2x3 6 25 berfungsi sebagai tempat untuk
menyiapkan dan memasak makanan
Resto merupakan fasilitas penunjang
pada pasar ini sehingga selain
2. Resto 4,5 x 3 13,5 25 berbelanja pengunjung juga, dapat
membeli dan memesan makanan
Area Pengolahan Ikan
1. Berisi tempat pendingin dan
Ruang Pembuatan Es 13,5 x 6 81 2 pembuat es yang nantinya digunakan
untuk mengawetkan ikan
2. Ruang Pengolahan Ikan 6x7 42 1 Merupakan ruang tempat ikan diolah
sebelum siap untuk diperjual-belikan
3 Merupakan ruangan yang dirancang
Cool Storage 8 x 13,5 108 2 khusus dengan suhu tertentu untuk
menyimpan ikan agar tetap segar
4 Ruang Pembersihan Kotak Merupakan ruang yang disediakan
6x8 48 1 khusus untuk membersihkan kotak-
Ikan
kotak tempat penyimpanan ikan
5 Ruang Penyimpanan Merupakan area untuk tempat
6 x 12 72 1
Kotak Ikan penyimpanan kotak-kotak ikan
6 Loading Pelabelan Ikan Merupakan area untuk pemberian
18 x 6 108 2
dan Pemberian Es label dan pemberian es pada ikan
7 Merupakan ruang untuk standarisasi
Area Barcoding Ikan 4 x 11 44 2 identifikasi spesies ikan untuk
mendapatkan data jumlah ikan
8 Merupakan ruang yang disediakan
Ruang Uji Kualitas Ikan 4 x 10 40 1 untuk menguji kelayakan ikan yang
akan diperjualbelikan
9 Ruang Perlengkapan 6 x 10 60 1
10 Area Pencucian, sortir Merupakan area untuk mencuci,
6 x 60 360 1
ikan, penimbangan ikan mensortir dan menimbang ikan

LAPORAN PENDAHULUAN IV-30


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

11 Merupakan area pengepakan atau


Area Packing Ikan 60 x 4 240 1 pengemasan ikan sebelum siap
dikirim atau dipindahkan

12 Berfungsi sebagai tempat BAB/BAK


Toilet 6x7 42 1 bagi pengunjung maupun pengelola
pasar
Ruang Pengelola
1. Merupakan ruang teras yang terletak
Lobby 3 x 6,5 19,5 1 di dekat pintu masuk yang juga dapat
difungsikan sebagai area tunggu
2. R. Manager 3,5 x 4 14 1 Merupakan ruang kerja untuk
Manager pasar
3 Sebagai tempat penyimpanan
R. Arsip 4x3 12 1 dokumen-dokumen penting milik
pengelola pasar
4 R. Loker Karyawan 3x5 15 1 Merupakan tempat penyimpanan
barang-barang karyawan
5 R. Staff 10,5 x 6,5 68,25 1 Merupakan area kerja staff dalam
pasar
6 R,Kontrol 1 dan Merupakan ruang admninstrasi dan
5 x 10 50 1 ruang untuk mengkontrol kegiatan
Administrasi
yang terdapat di dalam pasar
7 R,Kontrol 2 dan Merupakan ruang admninstrasi dan
5 x 10 50 1 ruang untuk mengkontrol kegiatan
Administrasi
yang terdapat di dalam pasar
8 Pantry 3 x 3,5 10,5 1 Fungsi tambahan sebagai area
istirahat pengelola pasar
9 Toilet 1,5 x 2 3 4 Berfungsi sebagai tempat BAB/BAK
bagi pengelola pasar
Ruang Servis
1. Ruang ME 1 4,5 x 6 27 1 Berisi ruang-ruang utilitas untuk
menunjang fungsi infrastruktur
Ruang ME 2 4,5 x 8 36 1
dalam bangunan
2 Gudang 6x7 42 1 Berfungsi sebagai tempat
penyimpanan barang-barang
3 Merupakan ruang yang berfungsi
untuk mengontrol semua
R. Kontrol 3 5x4 20 1
infrastruktur yang tersedia di dalam
bangunan
4 Merupakan area bongkar muat
Loading Dock barang sebelum barang diolah dan
6x6 36 1
Supermarket dipindahkan menuju ruang
supermarket
5 Powerhouse merupakan ruang
dimana terdapat mesin dan
Power House 6x6 36 1 peralatan pembangkit listrik untuk
mendukung kinerja utlitas pada
bangunan
6 Merupakan area untuk menurunkan
Area Bongkar Muat 60 x 4 240 1 atau menaikkan barang sebelum
diangkut ke gudang

LAPORAN PENDAHULUAN IV-31


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG

Area Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah
1. Masjid 10 x 18 180 1 untuk para penjual, pembeli /
pengunjung diarea pasar ikan.
Merupakan area depan masjid sebagai
parkir mobil dan motor pengunjung
2. Parkir dan Taman masjid 320 1
masjid dibatasi dengan taman-taman
kecil.
Ruang Terbukan Hijau sebagai
penghijauan mengurangi polusi,
3. Area RTH 850 1
penghawaan, dan estetika area pasar
ikan.

LAPORAN PENDAHULUAN IV-32

Anda mungkin juga menyukai