Anda di halaman 1dari 26

SIMPANG DENGAN LAMPU

( Signalized Intersection )

Dengan adanya lampu pada simpang, maka :


Kemacetan pada simpang akibat konflik bisa
dihindari.
Memberi kesempatan penyeberang jalan dan
kendaraan untuk menyeberang jalan major
dari arah jalan minor.
Mengurangi kecelakaan pada simpang
Sifat-sifat Lampu Lalu Lintas
Kapasitas dan performance dari simpang dengan
lampu lalu lintas ditentukan oleh :
- Fase ( Signal phase )
- Waktu ( Signal Timing )

Penggunaan lampu lalu lintas :


= Untuk memisahkan konflik dengan berbagi
waktu ( time sharing )
Konflik ===== Primer ( konflik ini harus dipisahkan )
Sekunder
Konflik primer sebisa mungkin dipisahkan pada
fase yang berbeda.
Ada 2 fase dalam pembagian pada simpang 4 kaki :
1. Isolated ( dimana lampu simpang itu berdiri
sendiri, tidak terkait dengan lampu simpang yang
lain )
2. Coordination ( setting waktu di simpang satu
terkait dengan lampu simpang berikutnya )

Dari metode setting lampu ( waktu kontrolnya ),


dikenal 3 jenis kontrol simpang dengan lampu :
1. Fixed Time Control
2. Semi Actuated Time Control
3. Fully Actuated Time Control
Time Fixed Control
Bila intergreen ( amber + all red ), green, red time
dan cycle time tetap.
Siang, malam dan pagi === Setting lampunya
tetap.
Sekarang == Setting lampu untuk jam puncak pagi,
siang, sore dan jam lengang malam bisa diatur tidak
sama ( harganya lebih mahal ).

Semi Actuated Time Control


Hanya pada jalan minor dipasang radar disuatu
tempat dan berjarak tertentu terhadap stop line,
sehingga bila antrian kend.sudah terdeteksi oleh radar
maka green time diberikan ke kend.yang ada di lengan
minor.
Fully Actuated Time Control
Pada setiap kaki simpang dipasang radar detector,
sehingga setting lampunya tergantung pada volume
lalu lintas pada masing-masing lengan.
Ini digunakan pada simpang yang volume lalu
lintas pada setiap lengan hampir sama.

Bila arus lalu lintas kompleks, misal kendaraan belok


kanan banyak == perlu penambahan fase.
Dimungkinkan pemberian fase tersendiri untuk
kendaraan yang belok kanan.
Ada beberapa tipe pengaturan fase
Bila jumlah fase ditambah == Cycle time nya ber-
tambah. Sampai pada batas tertentu justru kapasitas
simpang tidak optimim

Dikenal tipe aliran pada simpang dengan lampu :

Opposed Discharge

Protected Discharge
Opposed ==== terjadi konflik antara
kendaraan terus ( trough traffic )
dengan kendaraan yang belok
kanan dari arah yang
berlawanan ( right-turn
traffic )
Protected ==== hal tersebut diatas tidak
terjadi.

Kebiasaan pengemudi di Indonesia, tidak


menghormati adanya prioritas, sehingga meskipun
kendaraan yang belok kanan volumenya tidak
banyak. Tipe oppesed discharge tidak disukai.
Dianjurkan menggunakan tipe protected.
Prinsip-prinsip Dasar Perencanaan Lampu
Untuk menganalisa lampu simpang harus
diperhatikan :
a. Geometrik Simpang
Tergantung lebar efektif ( Wc ), masing-masing
lengan atau sub lengan, dimana kendaraan
meninggalkan simpang ( exit ) dan masuk
( entry ) juga distribusi gerakan yang membelok.

Pulau jalan ditengah harus diadakan, jika panjang


penyeberang pejalan kaki > 9 meter. Dan
penyeberang disediakan lajur tersendiri dengan
memberi marka zebra cross.
b. Arus Lalu Lintas
Untuk design lampu sebaiknya dipergunakan
arus puncak pada pagi, siang, sore dan malam.
- Arus lalu lintas : Belok kiri ( QLT )
Belok kanan ( QRT )
Lurus ( QST = straight though )

Satuan arus lalu lintas : SMP / jam, sehingga


butuh nilai PCE atau EMP ( equvqlen mobil
penumpang )
IHCM memberikan besaran nilai PCE sbb :

Tipe Kendaraan PCE Protected PCE Opposed

LV 1.0 1.0
HV 1.3 1.3
MC 0.2 0.4
Example : Q = QLV + QHV x pceHV + QMC + pceMC
Model Dasar
Kapasitas ( C ) dari suatu lengan / kaki pada
simpang dengan lampu adalah sebagai berikut :
C=Sxg/c
C = kapasitas ( smp / jam )
S = saturation flow, yaitu arus maksimum dalam
smp/jam, yang dapat melewati stop line suatu
lengan saat lampu hijau, dimana urut-urutan
atau iring-iring kendaraan berjalan terus.
g = green time ( waktu hijau ) dalam detik
c = cycle time ( waktu putar ) dalam detik
Besarnya Saturation Flow ( S ), tergantung
beberapa faktor :
- Base saturation flow ( So )
- Adjusment factor, yaitu :
- City size ( Cs )
- Side friction ( SF )
- Gradient ( G ) % (+) naik, % (-) turun
- Parking ( P ) jarak stop line s/d ujung
tempat parkir
- Turning movement ( RT dan LT ) %
Sehingga :
S = So x F1 x F2 x F3 x F4 x ......... X Fn
IHCM menentukan besarnya base saturation flow
untuk tipe protected
So = 600 x We
Wc = Lebar efektif lengan

Sedangkan untuk tipe opposed besarnya base


saturation tergantung :
- Lebar efektif lengan
- QRT = volume kend. yang belok kanan
- QRTO = volume kend. yang belok kanan dari arah
berlawanan
Penentuan Waktu Pada Lampu Lalu Lintas
( Signal Timing )
Webster, menuliskan rumus untuk Cycle Time :
c = ( 1,5 x LT + 5 ) / ( 1 FR crit )
Dimana :
c = cycle time ( detik )
LT = lost time per cycle ( detik )
= ( intergreen ) = ( all red + amber )
FR = flow/saturation flow ( Q/S ) tiap lengan
FR crit = FR yang tertinggi pada lengan-lengan
yang ada pada satu fase.
FR crit = jumlah FR crit semua fase dalam satu
cycle time < 1
Dalam penentuan signal timing waktu yang dicari
adalah :
Cycle time
Green time
Red time
Amber + all red ( intergreen )
Besarnya green time ( g ) :
g = ( c LT ) x ( FR crit / FR crit )
Sedangkan untuk menentukan besarnya all red
tergantung pada lebar jalan dan kecepatan kend.
Sedangkan amber time, biasa diambil maximum 3
detik
Besarnya All Red adalah :
All Red = ( LVE + IEV ) / VEV LAV / VAV

Where :
LEV, LAV = Distance from stop line to conflict point for
evacuating resp advancing vehicle ( m )
IEV = Length of evacuating vehicle ( m )
VEV, VAV = Speed of evacuating resp advancing vehicle
( m / sec )
Contoh Perhitungan Lost Time :
Misal : Signal 2 fase
Fase I : VEV1 = 10 m / det. VAV1 = 5 m / det.
LEV1 = 20 m / det. LAV1 = 4 m
IEV1 = 3 meter
All Red Fase I = ( 20 + 3 ) / 10 ( 4 / 5 ) = 1,5 detik

Fase II : VEV2 = 8 m / det. VAV2 = 5 m / det.


LEV2 = 23 m LAV2 = 4 m
IEV2 = 3 meter
All Red Fase 2 = ( 23 + 3 ) / 8 ( 4 / 5 ) = 2,45 detik
Amber masing-masing fase = 3 detik

Lost Time = ( 1,5 + 3 ) + ( 2,45 + 3 ) = 9,95 detik


Perlu juga diperhitungkan konflik antara pejalan kaki
dengan kendaraan.
All Red Pedestrian = ( LEP / VEP ) ( LAV / VAV )
Antara All Red Pedestrian dan All Red Kendaraan
=== Dicari yang besar

ADJUSMENT FACTOR
Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
saturation flow aktual. Adjusment factor dipengaruhi oleh :
- Jumlah penduduk dalam kota atau city size ( FCS )
- Road environment dan side friction ( FSF )
- Kendaraan yang parkir dekat simpang ( FP )
- Ratio kendaraan yang belok kanan ( FRT )
- Ratio kendaraan yang belok kiri ( FLT )
CONTOH SOAL
Suatu simpang dalam kondisi ideal, sehingga S = So
II

III

Dibagi 2 fase
IV
Pada lengan I :
- Lebar = 3.5 meter
- Lurus = 700 kend./jam
- Belok kiri = 245 kend./jam

Pada lengan II :
- Lebar = 3.0 meter
- Lurus = 400 kend./jam
- Belok kiri = 450 kend./jam
Hitung : Cycle time, Green time dan Red time
Pada lengan III :
- Lebar = 3.5 meter
- Lurus = 500 kend./jam
- Belok kiri = 275 kend./jam

Pada lengan IV :
- Lebar = 3.0 meter
- Lurus = 450 kend./jam
- Belok kiri = 185 kend./jam
We = 3.5 m ==== So = 600 x 3.5 = 2100
pcu/jam
We = 3.0 m ==== So = 600 x 3.0 = 1800
pcu/jam

Misalkan lost time = 2 detik ( sebenarnya harus dicari,


dimana tergantung pada kecepatan kendaraan, juga
lebar simpang )

Lengan I dan III dalam 1 fase, sehingga :


Lengan I : FR = Q / S = ( 245 + 700 ) / 2100 = 0.45
Lengan III : FR = Q / S = ( 500 + 275 ) / 2100 = 0.37
FR crit = 0.45
Lengan II dan IV dalam 1 fase, sehingga :

Lengan II : FR = Q / S = ( 400 + 450 ) / 1800 = 0.28


Lengan IV : FR = Q / S = ( 185 + 450 ) / 1800 = 0.35
FR crit = 0.35

FR crit = 0.45 + 0.35 = 0.80 < 1 ( OK )

Cycle time : c = ( 1.5 x 7 + 5 ) / ( 1 0.80 ) = 78.7 dt.


Green time : g1, untuk lengan I dan III
= ( 78.7 7 ) x ( 0.45 / 0.80 ) = 40.18 dt
Green time : g2, untuk lengan II dan IV
= ( 78.7 7 ) x ( 0.35 / 0.80 ) = 31.52
detik

Check : 40.18 + 31.52 + 7 = 78.7 detik

Cari waktu merah ! !


Kapasitas dan Degree of Saturation Simpang
dengan Lampu
Kapasitas satu lengan / kaki simpang adalah :
C = S x ( g / c ) ---- S = saturation flow
g = green time
c = cycle time
Sedangkan besarnya Degree of Saturation ( DS )
DS = Q / C ---- Q = arus yang lewat
pada satu kaki
simpang
C = kapasitas satu kaki
simpang
DS = Q / ( S x g / c )

Anda mungkin juga menyukai