Adenovirus New PDF
Adenovirus New PDF
Oleh :
Felix Johanes 10407004
Rahma Tejawati Maryama 10407017
Astri Elia 10407025
Noor Azizah B 10407039
Amalina 10507008
Febrina 10507039
Anggayudha 10507094
Menurut teman-teman, Jika seseorang terinfeksi virus ini untuk pertama kali.
Bagimana mekanisme pertahanan tubuh kita terhadap viru ini? Bagaimana
vaksi yang harus dikembangkan untuk mencegah terjadinya infeksi virus ini?
Jawaban
Jika terinfeksi virus pertama kali, yang bekerja adalah sistem innate imumunity.
Jika dilihat dari penyakit yang disebabkan, diduga bahwa virus tersebut masuk
melalui saluran pernafasan. Pada sistem pernafasan, terdapat silia yang
merupakan pertahanan sel inang secara mekanik dan terdapat mucus yang
memberikan kondisi yang kurang menguntungkan bagi infeksi virus. Bila virus
dapat menembus sistem pertahanan awal, yang berperan selanjtunya adalah
sistem imun bawaan melalui peran makrofaga dan neutrofil pada proses
inflamasi. Virus dapat masuk ke dalam sel, dan masuk ke sitoplasma sel. Di dalam
sitoplasma, virus di degradasi seteah bertemu dengan proteosom. Namun
karena protein yang dimiliki adenovirus dapat mencegah perpindahan antigen
MHC I ke permukaan sel, dibuthkan peran NK sel. NK sel akan membunuh sel
yang terinfeksi adenovirus karena sel yang terinfeksi tidak memaparkan MHC.
Namun, sistem pertahanan NK sel tidak mampu secara optimal menanggulangi
penyerangan adenovirus secara keseluruhan (Jika jumlah sel banyak). Perlu
peran vaksin untuk menangani virus ini (manipulasi sistem imun).
Mekanisme manipulasi sistem imun yang dapat dikembangkan yaitu
serum yang berisi antibodi yang dapat mencegah penempelan virus
dengan sel inang. Vaksin yang harus dikembangkan menurut kami
adalah vaksin dna rekombinan. DNA dalam vaksin yang dimasukkan
merupakan DNA adenovirus yang tidak mengode kompetitor
chaperon. Akibatnya, sintesis virus tetap terjadi namun pemaparan
MHC terjadi ( tidak di blok ).
Evaluasi
Sistem pertahnan tubuh awal yang bekerja sebelum sistem innate immunity.
Serum kurang cocok di aplikasikan karena proses pemberian serum perlu
dilakukan berulang kali sehingga tidak efisien. Kemungkinan ada penolakan
dari tubuh.
Proses kerja vaksin DNA rekombinan yang diusulkan memiiki resiko cukup
besar bagi manusia. Ada kemungkinan DNA tersebut akan bertransformasi
ke genom ke genom manusia dan mengubah fungsi normal sel tersebut.
Jika ada virus yang bersifat pathogen menginfeksi vaksin DNA genom hanya
mengekpresikan protein yang tidak mengode kompetitor chaperon. Namun
ada kemungkinan DNA patogen menang sehingga kompetitor chaperon
masih diproduksi oleh patogen yang masuk.
Denganpenggunaan vaksin berupa DNA yang tidak mengode protein yang
dapat memblok pemaparan antigen oleh MHC I tidak efektif karena DNA/
viru yang didegradasi akan dipaparkan oleh MHC I akan bertemu dengan
sel Tc CB8 yang menyebabkan apoptosis sehingga tidak memicu
pembentukan antibodi
Morfologi virus
Virion : ikosahedral , diameter 80-110nm, 252
kapsomer, memiliki fibrin (serat).
Penempelan : interaksi fiber protein CAR pada Internalisasi (endositosis): penton integrin pada permukaan
sel inang sel.
Virus diinternalisasikan ke dalam endosom. Pergerakan virus dari endosom menuju sitosol
berlangsung sangat cepat. Hal ini dipengaruhi oleh pH pada endosom yang bersifat asam.
Sintesis Protein dan Replikasi DNA
virus
Perakitan dan Maturasi
Perakitan terjadi di sitoplasma
Mekanisme :
Kapsomer berkumpul dan masuk ke dalam kapsid
DNA memasuki kapsid. Protein lain yang masuk ke dalam
kelompok L1 membantu enkapsidasi DNA
Protein core prekursor terbelah, memungkinkan partikel
merapatkan konfigurasi
Partikel yang sudah mature menjadi stabil, infeksius dan resisten
terhadap nuklease
virus memiliki protein yang menghambat MHC
kelas 1 jalur di hampir setiap langkah:
Produksi interferon setelah ada transkripsi gen awal (Early) (Russell, 2000)
NK cell
Mengenali sel yang mengalami modifikasi ( down regulations ) MHC I
NKG2D pada NK cell mengenali MIC A atau MIC B pada sel yang terinfeksi
NK cell antibody ( IgG ) ADCC ( Antibody Dependent Citotoxic Cell)
Live
Patogen yg diatenuasi
Whole Cell
Vaccines
Killed
Bakteri/virus yg
diinaktivasi
Tipe
VAKSIN
Non Rekombinan
(Peptida Sintesis, komponen patogen yg
dimurnikan)
Subunit Vaccines
Rekombinan
(Protein rekombinan,Vektor hidup,
Vaksin DNA,Vaksin RNA)
Vaksin
Vaksin yang diusulkan
Kerugian:
- Memerlukan dosis berulang
- Memerlukan adjuvan
- Terutama menginduksi respon imun humoral