Anda di halaman 1dari 15

STANDAR 2

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

2.1 Tata Pamong


Fakultas Kedokteran Universitas UMI telah memiliki struktur organisasi yang
cukup mapan. Kepemimpinan yang partisipatif dan kredibel, job description yang
jelas antar unit/bagian, koordinasi pelaksanaan kerja menjunjung tinggi transparansi
dalam pengelolaan lembaga, pengelolaan kelembagaan yang akuntabel dan kultur
checks and balances atau monitoring, merupakan ciri khas sistem pengelolaan
fakultas yang telah berjalan selama ini. Disamping itu, penyelenggaraan pendidikan
dilakukan secara adil dan koordinasi antara universitas, fakultas, jurusan maupun
program studi juga berjalan dengan baik.
Tata pamong adalah sistem yang menjamin tata laksana pengelolaan
organisasi memenuhi prinsip transparan, akuntabel, bertanggung jawab, mandiri dan
adil:
Kredibilitas
Kredibilitas ditunjukkan pada pemilihan pimpinan Fakultas/Jurusan, anggota senat
wakil dosen baik untuk senat fakultas maupun universitas, dan kepala laboratorium.
Pemilihan secara transparan sehingga terpilih kader terbaik yang mempunyai
kemampuan menduduki jabatan baik di tingkat fakultas/ jurusan/ prodi/ laboratorium.
Transparansi
Transparansi berkaitan dengan pengambilan keputusan, keterbukaan dalam
mengemukaan informasi, baik dengan program kegiatan akademik maupun
penganggaran. Dekan dan para Wakil Dekan selaku pimpinan Fakultas, dalam
pengambilan keputusan secara kolegial didasarkan pada data dan informasi yang
akurat dengan tetap mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak sesuai prosedur
yang berlaku.
Keterbukaan dalam pengambilan keputusan dilakukan pada saat pemilihan pejabat
seperti pemilihan Sekretaris Jurusan yang mengundurkan diri karena melanjutkan
studi. Pemilihan dilakukan dan diumumkan secara terbuka apada para dosen yang
memenuhi syarat, kemudian para calon tersebut dipilih di akar rumput melalui forum
dosen, kemudian diambil 3 nama dengan jumlah suara terbanyak, untuk disahkan
pada rapat senat fakultas yang kemudian ditetapkan melalui surat keputusan Rektor.
Hal tersebut juga berlaku untuk para Ketua Bagian/Laboratorium, mekanisme
diserahkan kepada staf akademik di Bagian/Laboratorium masing masing tanpa
adanya campur tangan dari pimpinan fakultas maupun universitas. Keputusan
keputusan strategis lain, misalnya persiapan pendirian S2 Biomedis, PPDS S-1,
pembangunan sarana prasarana, pengadaan alat dan bahan serta penunjang akademik
misalnya selalu melibatkan seluruh staf akademik yang bertanggung jawab.
Keterbukaan dalam mengemukakan informasi terutama Tri Darma Perguruan Tinggi
selalu diumumkan secara terbuka, baik melalui media sosial misalnya WhattSapp,
grup imel maupun papan pengumuman dosen/alumni yang terletak di lantai 1 Gedung
C Fakultas Kedokteran yang berdekatan dengan mesin absensi fingerprint.
Transparansi anggaran terlihat pada penyusunan rencana belanja anggaran (RBA)
yang didasarkan kebutuhan dari laboratorium dan program studi dengan
menyesuaikan RENSTRA. Penyusunan RBA dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh komponen dari dekanat, prodi, laboratorium dan tenaga kependidikan.
Transparansi kegiatan akademik dibangun dengan cara mengumumkan secara terbuka
perolehan nilai seluruh mata kuliah lengkap dengan komponen dan bobot penilaian
mata kuliah. Transparansi juga dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dalam
penyusunan kurikulum.
Dalam rangka keterbukaan informasi, di Fakultas ada sub bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi (PSI) yang bertugas mensosialisasikan informasi kepada seluruh
sivitas akademika, serta melalui media lain seperti website, forum dosen dan forum
karyawan dan lain-lain.
Dalam rangka mencegah penyelewengan keuangan dan atau korupsi, UMI telah
mengembangkan sistem e-Payment dan e-Procurement. Sistem e-Payment dan e-
Procurement adalah upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efektivitas
dan efisiensi pengelolaan keuangan negara serta sistem untuk mencegah
penyelewengan keuangan atau korupsi di UMI. Sejak tahun 2012, UMI telah
mengadopsi sistem Perbendaharaan secara elektronik sebagai implementasi dari
sistem e-Payment. Sistem e-Payment yang bernama UMI ini mengintegrasikan
seluruh sistem pembayaran dan transaksi keuangan di UMI, baik untuk pembayaran
gaji, honor, tunjangan, dan pencairan dana penelitian/ pengabdian masyarakat. UMI
dikelola oleh Bendahara/ Pejabat Pengelola Keuangan untuk menuju transaksi
paperless di seluruh unit kerja UMI. Kebijakan untuk mencegah korupsi dalam
pengelolaan keuangan dilakukan dengan kebijakan otoritas pengelolaan keuangan
mulai dari penempatan, alokasi dana dan sumber daya lainnya oleh bagian keuangan
di program studi dengan mekanisme multysteps control (kontrol berlapis) oleh ketua
program studi, ketua jurusan dan wakil dekan II fakultas bidang keuangan dan
kepegawaian sampai dengan Dekan selaku Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA)
sesuai kewenangannya seperti cross check justifikasi anggaran dengan mata anggaran
berdasarkan Nomenklatur 2015 dan SK Rektor.
Akuntabilitas
Akuntabilitas pengelolaan fakultas diupayakan dengan melakukan monitoring dan
evaluasi pembelajaran serta koordinasi pada setiap semester, pengukuran indeks
kinerja akademik dosen (IKAD), pengukuran beban kerja dosen (BKD),
melaksanakan audit mutu akademik internal (AMAI), penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja (LAKIP) yang diaudit oleh satuan pengendali internal (SPI), dan
penyusunan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP), Irjen
Dikti, BPKP dan BPK. Untuk kejelasan tugas fungsi setiap unit, maka UMI telah
menyusun tugas fungsi unit sesuai Permendikbud R.I Nomor UMI tentang Organisasi
dan Tata Kerja Universitas UMI.
Tanggung jawab
Tanggunhjawab pelaksanaan pelaksanaan kegiatan dijamin dengan pemenuhan
prosedur operasional standard yang telah ditetapkan. Masing-masing tingkatan
organisasi memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pemikul tanggung jawab unit akademis terendah adalah Kepala Laboratorium yang
akan bertanggungjawab kepada Dekan melalui Wakil Dekan terkait.
Keadilan
Keadilan ditunjukkan dengan pengembangan sistem reward and punishment.
Penghargaan diberikan oleh Fakultas/ Universitas atas setiap pencapaian yang
diperoleh baik oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Hal tersebut
dilakukan dengan diumumkannya prestasi tersebut ke publik dengan memasang
spanduk besar berisi nama dan prestasi yang diperoleh di tempat-tempat yang
strategis dan diberi penghargaan berupa uang pembinaan dan disampaiakan pada saat
kegiatan Dies natalis Fakultas tiap tahun. Di lain pihak, pembinaan dan sanksi juga
diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang memiliki kinerja
kurang memuaskan atau melanggar norma/aturan yang berlaku sesuai dengan PP No
XXXX tentang Disiplin PNS, Peraturan Rektor UMI No UMI tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Tenaga Kontrak BLU UMI, Peraturan Rektor UMI No UMI
tentang Kode Etik Dosen UMI serta Peraturan Rektor UMI No UMI tentang
Tata Tertib Kegiatan Mahasiswa UMI. Etik mahasiswa diatur dalam Surat Keputusan
Np UMI tentang Tata Tertib Mahasiswa Program Pendidikan Dokter UMI.
Penyelenggaraan lembaga yang tersistem dan terorganisir dengan memenuhi
pilar kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil sangat mendukung
pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Fakultas Kedokteran
Universitas UMI telah menetapkan berbagai aturan baku di bidang akademik,
administrasi, keuangan, kepegawaian, dan kemahasiswaan sebagai pedoman kerja.
Dalam hal kemandirian, pengelolaan FK UMI secara profesional tidak terpengaruh
atau ditekan dari pihak manapun yang tidak terbentur oleh kepentingan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip organisasi yang sehat).
Sebagai contoh, dalam hal rekrutmen mahasiswa, FK tetap berdasar pada kemampuan
sarana prasarana dan rasio dosen : mahasiswa. Walaupun Ditjen Dikti dalam suratnya
memperbolehkan menerima 200 mahasiswa baru karena hasil UKMPPD yang baik
dan keinginan pimpinan universitas menambah jumlah mahasiswa, FK tetap
bersiteguh dengan tetap pada kuota 120 mahasiswa. Dalam rekrutmen dosen PNS
maupun kontrak, FK juga mengedepankan aspek kemandirian dengan merekrut putra
putri terbaik tanpa mengindahkan tekanan ataupun titipan, dengan membuat
persayaratan yang ketat dan ujian baik tertulis, microteaching dan psikotest yang
melibatkan banyak pihak agar dapat mendapatkan dosen yang terbaik.
Dalam prinsip Adil yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang
berlaku, FK selalu menyampaikan kebijakan universitas maupun fakultas kepada
seluruh staf akademik, staf kependidikan maupun mahasiswa. Informasi tentang hak
pengaktifan diri dan sertifikasi dosen kepada dosen yang baru menyelesaikan studi
serta pendampingan untuk mendapatkan tunjangan fungsional pada dosen PNS baru
berupa detasering tatacara mengajar maupun penelitian dilakukan. Untuk staf
kependidikan, klasifikasi tunjangan kinerja yang dapat memicu kontroversi dan
penurunan semangat kerja selalu dirapatkan secara adil oleh pimpinan fakultas
maupun dengan Kepala Tata Usaha FK dan para Kasub. Informasi tentang semangat
kerja, etos kerja dan prestasi para staf kependidik disinkronkan dengan Peraturan
Menteri yang berlaku dapat menghasilkan keputusan yang adil dan diterima semua
pihak.
Aturan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlaku untuk mahasiswa sebagai
stakeholder juga disampaikan secara adil dan transparan jika ada perubahan kebijakan
dari Kemenristek Dikti tentang perubahan 5 level menjadi 8 level, ataupun perubahan
nominalnya. Perubahan level dan nominal tersebut dihitung dengan melibatkan dosen
yang ahli di bidang keuangan, staf kependidikan dan perwakilan mahasiswa sehingga
tercapai keputusan yang adil untuk semua pihak. Pihak fakultas juga mengundang
perwakilan BEM untuk diberikan sosialisasi tentang perhitungan UKT dan
penggunaannya. Penyelenggaraan lembaga yang tersistem dan terorganisir dengan
memenuhi pilar kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil sangat
mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Fakultas
Kedokteran Universitas UMI telah menetapkan berbagai aturan baku di bidang
akademik, administrasi, keuangan, kepegawaian, dan kemahasiswaan sebagai
pedoman kerja. Sistem tata pamong juga diformulasikan dan disosialisasikan melalui
rapat mingguan oleh Tim Perencanaan Fakultas (meliputi tatacara rekrutmen, proses
pembinaan dan pelatihan, psikotes untuk melihat bakat dan minat, dan kerjasama
lintas fakultas, lintas unit, lintas sektoral dan eksternal agar dapat menciptakan tata
pamong yang baik, misalnya kerjasama pelatihan pengarsipan, surat menyurat dan
administratif kantor lainnya) dan hasilnya dilaksanakan melalui Buku Catatan Harian
Kepegawaian dipantau dan dievaluasi oleh Kasubsi dan KaTu atau pejabat diatasnya.

2.2 Struktur Organisasi, Koordinasi dan Cara Kerja Fakultas Kedokteran


Universitas UMI

Dalam menggerakkan kegiatan penyelenggaraan pendidikan, maka Fakultas


Kedokteran Universitas UMI telah membuat Struktur Organisasi yang efektif untuk
menggerakkan semua fungsi kelembagaan agar berjalan dengan lancar dan efisien.
Karena sepanjang periode 2011 -2015 ada 2 bentuk fakultas akibat pemekaran
fakultas yang berlangsung di UMI, maka ada 2 struktur oraganisasi yang terjadi. Yang
pertama adalah Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
(2011 2014) seperti tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Universitas
XXXX Nomor UMI tanggal UMI tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas UMI. Yang kedua adalah Struktur
Organisasi Fakultas Kedokteran dengan disahkannya Peraturan Rektor
nomor UMI tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
UMI.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan merupakan penyelenggara
pendidikan akademik, dan profesi pada cabang ilmu kedokteran, kesehatan
masyarakat, keperawatan, farmasi, kedokteran gigi, dan gizi. Dengan pemekaran
fakultas, FKIK dimekarkan menjadi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Fakultas Kedokteran sendiri merupakan penyelenggara pendidikan tahap
sarjana dan profesi cabang ilmu kedokteran umum dan kedoktera gigi.

STRUKTUR ORGANISASI FKIK UMI


(SK REKTOR UMI NOMOR UMI)
REKTOR

PR I PR II PR III

DEKAN
RS PENDIDIKAN UTAMA DAN SENAT FAKULTAS
TEMPAT BELAJAR LAPANGAN
PD I PD II PD III

UNIT PENUNJANG
BAGIAN TATA USAHA
PENDIDIKAN:

PUSAT INFO ILMIAH

PENGEMBANGAN SI KETUA JURUSAN

HEDU

QAU SEKRETARIS SUBBAG AKAD. &KMHSISWAAN

UNIT BIMB.&KONSELING
SUBBAG UMUM &
PERLENGKAPAN
SUBBAG KEU& KEPEG
SUBBAG PERENCANAAN DAN SI

DOSEN PRODI LABORATORIUM

Berdasarkan bagan tersebut, tampak bahwa FKIK UMI saat itu telah
mempunyai Struktur Organisasi yang efektif dan efisien sehingga dapat
menggerakkan kelembagaan secara efisien. Untuk selanjutnya pembahasan detail
didasarkan pada struktur organisasi FK UMI.

BAGAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UMI
(Peraturan Rektor UMI no UMI)

DEKAN
SENAT Rumah Sakit
FAKULTAS WAKIL WAKIL WAKIL DEKAN Pendidikan
DEKAN DEKAN Bidang
Bidang Bidang Kemahasiswaan
Akademik Umum dan Alumni
&Keuangan

Gugus Penjamin
Mutu

UPPM UPPK
UHMK KEPK
UPK

DEPARTEMEN LABORATORIUM/ KETUA JURUSAN BAGIAN TATA USAHA


BENGKEL/ STUDIO
SEKRETARIS JURUSAN

SUBBAG. KEUANGANDANKEPEGAWAIAN

PERENCANAANDANSISTEMINFORMASI
PROGRAM DOSEN
DANBARANGMILIKNEGARA
DANKEMAHASISWAAN

STUDI
SUBBAG. AKADEMIK

SUBBAG. UMUM

SUBBAG.

Sesuai dengan Struktur Organisasi diatas, maka Kedudukan, tugas, dan fungsi
Fakultas adalah unsur pelaksanaan sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas
XXXX yang berada dibawah Rektor. Fakultas Kedokteran mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan dan melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi di bidang rumpun
ilmu kedokteran. Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan melaksanakan tugas pokok
dalam menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan fakultas
b. pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan
c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
d. pelaksanaan pembinaan civitas academica
e. pelaksanaan urusan tata usaha fakultas

Organisasi Fakultas Kedokteran terdiri atas :


a. Dekan dan Wakil Dekan
b. Senat Fakultas
c. Rumah Sakit Pendidikan
d. Gugus Penjamin Mutu
e. Jurusan dan Program Studi
f. Laboratorium
g. Departemen
h. Unit Pendidikan Kedokteran (UPK)
i. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM)
j. Unit Penunjang Pendidikan Kedokteran (UPPK)
k. Unit Hubungan Masyarakat dan Kerjasama (UHMK)
l. Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
m. Bagian Tata Usaha

Dekan
Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, membina dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
XXXX tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas UMI. Dalam
melaksanakan tugasnya, Dekan dibantu tiga Wakil Dekan.

Wakil Dekan
Wakil Dekan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Dekan.
Wakil Dekan terdiri atas:
1. Wakil Dekan Bidang Akademik
Wakil Dekan Bidang Akademik bertugas membantu Dekan dalam memimpin
pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, perencanaan,
dan sistem informasi.
2. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan bertugas membantu Dekan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang umum dan keuangan.
3. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bertugas membantu Dekan
dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang kemahasiswaan, alumni
dan kerja sama.

Senat Fakultas Kedokteran


Senat fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di
lingkungan fakultas yang mempunyai tugas memberi pertimbangan dan pengawasan
terhadap Dekan dalam pelaksanaan akademik di lingkungan fakultas. Tugas pokok
senat fakultas adalah:
a. perumusan kebijakan akademik fakultas
b. perumusan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan, dan
kepribadian dosen
c. perumusan norma dan tolok ukur pelaksanaan penyelenggaraan fakultas
d. penilaian pertanggungjawaban pimpinan fakultas atas pelaksanaan kebijakan
akademik
Anggota Senat Fakultas terdiri atas Dekan, Wakil Dekan, Profesor, Ketua Jurusan,
Koordinator Program Studi, 10 (sepuluh) orang Wakil Dosen, Direktur RSP, dan
Direktur RSGMP.

Jurusan/Program Studi
Jurusan adalah unit pelaksana akademik yang mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan akademik, vokasi, dan/atau dalam 1 (satu) rumpun ilmu kedokteran serta
pengelolaan sumber daya. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan berasal dari
dosen yang dipilih oleh senat fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada
Dekan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Jurusan dibantu oleh satu orang
Sekretaris Jurusan.
Laboratorium
Laboratorium berfungsi sebagai pusat pembelajaran, sumber belajar, dan
dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran. Laboratorium dipimpin
seorang Kepala Laboratorium yang diangkat dari tenaga fungsional dan memenuhi
syarat keahlian sesuai cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Laboratorium di FK
UMI terdiri dari:
(1) Laboratorium Kedokteran Umum terdiri atas:
a. Laboratorium Riset Terpadu;
b. Laboratorium Pendidikan;
c. Laboratorium Keterampilan Klinis; dan
d. Laboratorium Kedokteran Olah Raga.
(2) Laboratorium Kedokteran Gigi terdiri atas:
a. Laboratorium Kedokteran Gigi Dasar;
b. Laboratorium Kedokteran Gigi Klinis;
c. Laboratorium Biologi Oral;
d. Laboratorium Kesehatan Gigi Masyarakat; dan
e. Laboratorium Keterampilan Klinik
Dental. Laboratorium mempunyai tugas:
a. menjaga terdistribusinya pembelajaran ilmu di laboratorium;
b. melaksanaan pengembangan ilmu di laboratorium melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat; dan
c. mengatur pengembangan staf dalam bidang akademik dan profesional.

Departemen
Departemen dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh Rektor atas usul Dekan
dan mempunyai fungsi:
a. mendukung pelaksanaan pendidikan dengan kegiatan kuliah, praktikum,
fasilitasi, dan evaluasi di masing-masing departemen yang sedang
berlangsung yang ditetapkan oleh UPK;
b. merencanakan, dan melaksanakan penelitian bersama staf Departemen dan
mengikutsertakan mahasiswa dalam proses penelitian yang dilakukan;
c. melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan hasil penelitian dan
atau kebutuhkan masyarakat;
d. mengkoordinasikan kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan Departemen
lain di Fakultas;
e. mendorong dosen untuk meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
f. membina dosen dan tenaga kependidikan di Departemen demi suasana yang
kondusif; dan
g. mendorong pengembangan program pendidikan akademik dan profesi di
Departemen masing-masing.
Departemen yang ada di jurusan Kedokteran FK UMI sebanya 14 yaitu: departemen
Anatomi, Biokimia, Histologi, Fisiologi, Bioetik dan Humaniora, Mikrobiologi,
Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Farmakologi, Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Bedah, Ilmu Kebidanan Dan Kandungan, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Saraf,
Ilmu Kesehatan Jiwa, Ilmu Penyakit Mata, Ilmu Penyakit Telinga Hidung Dan
Tenggorok, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Ilmu Radiologi, Ilmu Anestesi dan
Perawatan Intensif, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Rehabilitasi
Medik, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas.

2.3 Kepemimpinan
Pada saat awal berdirinya baik FKIK maupun FK, para pimpinan masih mencari
jati diri mengenai model kepemimpinan yang tepat. Hal ini menyangkut embrio FKIK
yang berasal dari program sarjana yang semula bersifat otonom langsung di bawah
Rektorat beralih menjadi Jurusan/Program Sarjana yang harus dikoordinasikan oleh
dekanat. Dengan dilakukannya pemekaran fakultas, sehingga FK menjadi fakultas
tersendiri, kepemimpinan di FK yang baru berusia 2 tahun selalu berusaha
mengembangkan model kepemimpinan yang tepat dan menunjukkan kinerja yang
terus meningkat dimana rasa persatuan dan komitmen mulai terlihat hasilnya. Pola
kepemimpinan di FK dapat dibagi menjadi karakter kepemimpinan yang operasional,
kepemimpinan organisasional dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional ditunjukkan dengan peran pimpinan fakultas
dalam memimpin kegiatan internal di fakultas yaitu meliputi kegiatan penyusunan
Renstra, Rencana Belanja Anggaran (RBA), pelaksanaan kegiatan sesuai RBA ,
monitoring dan evaluasi kegiatan serta pelaporan. Kemampuan kepemimpinan
operasional ini tampak dengan berjalannya roda organisasi dimana masing-masing
unit kerja menjalankan kinerjanya dengan baik untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Peran pimpinan fakultas dalam hal menjabarkan visi, misi dan
tujuan yaitu meminta secara bottom up kebutuhan staf akademik maupun non
akdemik seperti laboran yang diperlukan untuk memenuhi visi misi tersebut, baik
dengan meminta pimpinan universitas kuota dosen PNS, dosen kontrak dan laboran
yang diperlukan. Usaha lain adalah mengirimkan staf akademik ataupun laboran
untuk mencapai visi misi, misalnya ke pelatihan dokter Saintifikasi Jamu, Konseling
Genetik untuk penyakit Thalassemia ataupun pengiriman sertifikasi laboran untuk
mendapatkan laboratorium penunjang akademik yang baik. Pengiriman ke workshop
yang mendukung visimisi juga terus dilakukan. Semua kegiatan pengkayaan kualitas
staf akademik tersebut sudah direncanakan melalui Rencana Operasional dan
dianggarkan setahun sebelumnya melalui RBA.
Kepemimpinan organisasi dilakukan pimpinan fakultas dengan mengarahkan
seluruh unit yang ada dibawahnya untuk memahami tugas pokok dan fungsinya. Hal
ini nampak dari berjalannya monitoring dan evaluasi serta komunikasi efektif yang
dilakukan oleh pimpinan terhadap unit kerja, yang dilakukan saat rapat koordinasi
yang dilakukan baik antar pimpinan fakultas melalui rapat rutin mingguan, tidak
direncanakan atau melalui media sosial maupun secara langsung saat menjalankan
pekerjaan. Kegiatan organisasi juga rutin dilakukan membahas masalah permasalahan
fakultas melalui rapat senat fakultas tiap minggu ke-3 dan forum dosen yang
diselenggarakan sesuai kebutuhan.
Kepemimpinan publik ditunjukkan dengan menjalin kerjasama saling
menguntungkan dengan stakeholders sehingga meningkatkan kebutuhan stakeholders
akan keberadaan Fakultas/Prodi, meningkatnya revenue institusi, dan meningkatnya
peminat untuk belajar di Fakultas/Prodi. Hal ini telah ditunjukkan oleh pimpinan
melalui kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan instusi lain, peran aktif di
masyarakat maupun organisasi profesi antara lain dengan menjadi pembicara terkait
bidang keahliannya. Peran kepemimpinan publik dilakukan pimpinan Fakultas dengan
selalu menghadiri Forum Dekan tingkat nasional yang rutin dilaksanakan tiap 3 bulan
mapun tingkat wilayah XX. Forum tersebut penting karena membahas isu terbaru
baik kegiatan akademik mapun akademik, misalnya tentang hasil UKMPPD tiap
universitas, Dokter Layanan Primer, pendirian RS Akademik, PPDS S1 dan lainnya.
FK UMI juga aktif menjadi tuan rumah pertemuan tingkat wilayah XX. Di tingkat
lintas sektoral, FK selalu ikut aktif dalam kegiatan pemberdayaan kesehatan di
tuingkat propinsi maupun kabupaten. Program XXX di tingkat propinsi XXX dengan
tujuan menurunkan kematian ibu dan anak di berbagai kabupaten, diikuti dari awal
sampai akhir, dengan salah satu implementasinya dimasukkan ke sistem kurikulum
stase co ass di bagian Obgyn. Kegiatan di dinKes Kabupaten UMI kuga aktif terlibat,
dari mnegikutsertakan mahasiswa dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah di
bebrapa keluarahn endemik sampai ikut merumuskan kebijakan kesehatan tingkat
Kabupaten dalam rapat gabungan dengan Pemda Kab. UMI. Di bidang pelayanan
medis, pimpinan fakultas juga selalu mendukung usaha promotif, preventif sampai
rehabilitatif penderita Thalasemmia yang dipusatkan di RSU UMI melalui bentuk
kegiatan pengabdian sosial.

2.4 Sistem Pengelolaan


Sistem pengelolaan program studi dilakukan dengan desentralisasi di bidang
akademik dan sentralisasi keuangan dan fasilitas. Hal ini berarti tiap program studi
diberi keleluasaan untuk menjalankan fungsi manajemen program studinya di bidang
akademik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, monitoring dan
evaluasi serta pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan usulan rencana
pengembangan fasilitas.
FKIK UMI dibentuk pada tahun 2007 dan FK UMI dibentuk tahun 2014.
Selama 2 tahun pertama merupakan fase penataan organisasi internal bagi FK UMI.
Dua tahun berikutnya merupakan fase pemantapan penataan organisasi yang
dilakukan sesuai dengan SOTK yang baru. Tahuntahun berikutnya diharapkan sistim
pengelolaan fungsional dan operasionalnya dapat berjalan mantap sesuai dengan
sistim operasional dan prosedur yang telah ditetapkan yang mencakup planning,
leading, organizing, staffing dan controlling. Operasi internal dan eksternal yang
efektif dilaksanakan dengan menyusun dan melaksanakan rencana strategis dan
rencana oparasional yang telah disusun. Selain itu, untuk pengelolaan fungsional dan
operasional, FK UMI juga mengacu manual prosedur atau standar operasional
prosedur yang telah disusun baik oleh UMI, FKIK/FK maupun standar operasional
prosedur sesuai peraturan perundangan yang disusun oleh pemerintah.
Secara ringkas, sistem pengelolaan FK dari sisi planning, organising, staffing,
leading dan controlling adalah sebagai berikut:
1. Planning: Dekan memimpin kegiatan penyusunan Renstra, RBA dan Rencana
Program Kegiatan dan Anggran (RPKA), pelaksanaan PKA, dan pelaporan.
RBA dan RPKA disusun dengan melibatkan seluruh komponen (kaprodi, kajur,
dosen/laboratorium dan tenaga kependidikan). Renstra Fakultas dan PKA/DIPA
merupakan acuan perencanaan Fakultas/Prodi. Kegiatan planning meliputi bidang
akademik dan kerjasama, kepegawaian dan keuangan, serta kemahasiswaan yang
bersifat rutin maupun insidental di bawah koordinasi wakil dekan I, wakil dekan
II dan wakil dekan III.
2. Organising: sebagian besar kegiatan mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh
Universitas terutama yang meliputi bidang keuangan, SDM dan aset. SOP yang
lain juga telah dikembangakan baik di bidang akademik maupun kemahasiswaan.
3. Staffing: melalui kegiatan recruitment dan deployment. SDM ditempatkan sesuai
dengan kompetensinya.
4. Leading: Dekan beserta jajarannya secara efektif mengarahkan dan
mempengaruhi (leading) perilaku semua unsur dalam fakultas dan program studi,
mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama,
serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Dekan melalui
kepemimpinannya terus berupaya agar visi dan misi Fakultas dapat
diterjemahkan ke dalam kegiatan operasional di fakultas maupun program Studi.
5. Controlling: Dekan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengendalian yang
ada di lingkup Fakultas pada kegiatan internal maupun eksternal telah
dilaksanakan, untuk memastikan bahwa seluruh organisasi berfungsi dengan baik.
Pengendalian dilakukan secara bertingkat dan melekat pada struktur manajemen
yang ada. Pengendalian kegiatan akademis dilakukan oleh wakil dekan I, para
Ketua Jurusan dan Kaprodi. Pengendalian kegiatan non-akademik dilakukan
secara bertingkat mulai dari tingkat kasubbag, kabag, sampai dengan wakil dekan
II, sedangkan pengendalian kegiatan kemahasiswaan dikoordinasikan oleh wakil
dekan III.

2.5 Sistem Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan


Universitas UMI
Sistem penjaminan mutu dilakukan melalui penjaminan mutu internal dan
eksternal. Penjaminan mutu secara eksternal dilakukan melalui akreditasi oleh badan
akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN PT) secara periodik. Dengan demikian,
secara langsung ataupun tidak langsung, FKIK (dalam hal ini masing-masing
program studi) telah berusaha memenuhi sistem penjaminan mutu terhadap semua
aspek.
Sistim penjaminan mutu akademik dilakukan secara berjenjang baik di tingkat
Jurusan, Fakultas, Universitas dan DIKTI. Di tingkat UMI telah diselenggarakan
Audit Internal Mutu Akademik (AMAI) yang diselenggarakan oleh Lembaga
Pengkajian Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) UMI. Di
tingkat DIKTI secara berkala setiap semester masing-masing program studi wajib
menyusun monitoring dan evaluasi (MONEV).
Unit kendali Mutu ada ditingkat Fakultas maupun Universitas. Di tingkat
universitas di bawah arahan PR I telah disusun Dokumen Penjaminan Mutu yang
berisi standar pelaksanaan pendidikan (Kebijakan Akademik, Standar Akademik),
sistim audit internal (Manual Mutu Prosedur Audit Mutu Akademik Internal atau
AMAI, Manual Mutu Akademik UMI).
Implementasi di tingkat Fakultas telah dilakukan proses penjaminan mutu
dengan disusunnya manual standar akademik (Kebijakan Akademik Fakultas, Standar
Akademik Fakultas) yang meliputi:
a. Penjaminan mutu bidang akademik didefinisikan secara jelas serta dapat
diimplementasikan mulai perencanaan, pelaksanaan, indikator kinerja
serta sistim evaluasinya.
b. Keterkaitan antara proses pokok dalam penjaminan mutu dengan visi,
misi, tujuan dan nilai-nilai fakultas dirumuskan jelas.
c. Evaluasi program studi berbasis evaluasi diri dilakukan setiap semester.
d. Akreditasi program studi dilakukan secara periodik sesuai dengan masa
berlakunya status akreditasi.
Monitoring dan evaluasi mutu akademik (khususnya pembelajaran) secara
formal dilaksanakan oleh tim yang dibentuk oleh dekan dengan masa kerja satu tahun
ajaran, laporan dan evaluasi disampaikan pada tiap akhir semester. MONEV non
akademik di tingkat universitas dilakukan oleh SPI (Sistem Pengawasan Internal)
UMI. Hasil dari penjaminan mutu ini dapat terlihat dari dilakukannya penyusunan
laporan IKAD dan BKD tiap semester.
Di tingkat DIKTI secara berkala setiap semester masing-masing program studi wajib
menyusun monitoring dan evaluasiyang dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali
adalah melalui sistem EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) yang
dalam perkembangannya sekarang menjadi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai