Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran

Dalam perawatan gigi dan mulut pada masyarakat dan agar terciptanya kemandirian
masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, perawat menggunakan dasar pemikiran
sebagai berikut:

1. UU RI No.36 tahun 2009 pasal 47 tentang kesehatan menjelaskan untuk mewujudkan


derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
2. UU No 36 Th. 2009 pasal 48 ayat 1 bahwa Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
merupakan salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan yang juga merupakan bagian dari
pasal 47.
3. UU No 36 Th. 2009 pasal 79 ayat 1 bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
4. UU No 36 Th. 2009, Bagian Keduabelas Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pasal 93
disebutkan bahwa Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk penigkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan.
5. Permenkes No. 58 tahun 2013, tentang penyelenggaraan prakti perawat gigi.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Masalah kesehatan gigi di masyarakat merupakan suatu persoalan yang kompleks.


Kesehatan gigi terkait dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti ekonomi, sosial,
budaya, dan tingkat pengetahuan atau pendidikan masyarakat. Oleh karena pemecahan masalah
kesehatan gigi sebaiknya juga memperhatikan aspek-aspek yang terkait di masyarakat.
Tingginya angka kesakitan gigi di masyarakat dapat diakibatkan oleh satu atau beberapa hal di
hawah ini:

1. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan gigi yang rendah.

2. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi yang rendah.

3. Tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah.

4. Biaya perawatan kesehatan gigi yang sangat mahal.

5. Jangkauan pelayanan kssehatan gigi oleh pemerintah yang masih terbatas.

6. Program-program kesehatan gigi yang masih belum optimal.

Berdasarkan faktor-faktor penyebab di atas, maka kerangka pemecahan masalah yang dapat
dilakukan oleh perawat mengenai tingginya angka kesekitan gigi di masyarakat antara lain dapat
dilakukan dengan melalui :

1. Perawat menggalakkan program peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap


kesehatan melalui berbagai kegiatan promosi kesehatan, strategi dan berbagai kesempatan.

2. Membangkitkan motivasi masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri.

3. Menggiatkan sosialisasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi, seperti : cara menggosok gigi
sejak dini, pengaturan pola diet sehari-hari, perawatan gigi secara rutin dan sederhana,
memotivasi pemeriksaan gigi secara teratur dan lain-lain.

4. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat

5. Memberikan pelayanan perawatan gigi dengan biaya yang terjangkau masyarakat luas.
6. Mengoptimatkan semua potensi dan sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan gigi di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai