Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Buah jeruk merupakan buah yang paling digemari dan merupakan salah satu buah yang
kaya akan vitamin C yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan.1
Salah satu olahan dari buah jeruk adalah es jeruk. Es jeruk merupakan salah
satu bentuk minuman alami dengan bahan baku air dan perasan jeruk yang banyak dijual di
berbagai tempat makan atau pun di pinggir jalan. Es jeruk merupakan minuman jajanan yang
sangat disukai dari segi rasa, aroma.2
Es jeruk yang dijual di pinggiran jalan bisa jadi tidak layak konsumsi
dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah jeruk yang sudah tidak layak konsumsi, air
yang tidak bersih, tempat dan pengelolaan makanan yang tidak sesuai dengan standar.3
Pengelolaan makanan minuman yang tidak higienis dan saniter dapat
mengakibatkan adanya bahan-bahan di dalam makanan minuman yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada konsumen. Makanan dan minuman dapat menimbulkan penyakit
(Salmonella thyposa, Shigella dysentriae, virus hepatitis, Escherichia coli, dan lainnya).
Gangguan kesehatan yang terjadi berupa gangguan pada saluran pencernaan dengan gejala
mual, perut mulas, muntah dan diare.4 Keberadaan bakteri coliform dalam air minum merupakan
indikasi keberadaan organisme patogen lainnya.5 Bakteri ini menyebabkan demam, diare dan
kegagalan ginjal.6
Menurut penelitian Mellissa Kurniawan (2006), dalam Es Jeruk yang Dijual di
Warung Sekitar Kampus Undip Pleburan terlihat bahwa penjamah masih kurang
memperhatikan higiene sanitasi dan dari yang dilakukan terhadap 30 sampel es jeruk, 93,3%
sampel ditemukan bakteri coliform yaitu 53,3% sampel mengandung Escherichia coli dan
40% sampel mengandung Salmonella sp.7
Di Indonesia pada tahun 2013 tercatat kasus diare pada anak usia sekolah dasar
5-14 tahun dengan prevalensi sebesar 3,0% per 1000 penduduk kasus diare di Indonesia
dan di kalimantan barat sendiri khususnya di pontianak dilaporkan sebanyak 13.532 kasus
penderita diare. Kejadian diare disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang
tercemar.8,9,10,11
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18
kali KLB Diare yang tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita
1. 213 orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47%). Di Kalimantan Barat khususnya di
pontianak dilaporkan sebanyak 13.532 kasus penderita diare dengan angka kematian 1
orang (CFR 25,00%).12 itinjau dari kejadian KLB keracunan pangan disimpulkan bahwa 85
(43,15%) kasus belum diketahui penyebabnya, 54 (27,41%) kasus karena mikrobiologi, 37
(18,78%) kasus karena bahan kimia dan 21 (10,66%) kasus tidak ada sampel.13
Berdasarkan permasalahan di atas saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul Identifikasi adanya Bakteri coliform pada air jeruk peras yang di jual di pinggir jalan
Pontianak Barat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah terdapat bakteri coliform dalam air jeruk yang dijual di pinggir jalan
Pontianak Barat?

2. Bagaimana kriteria kelayakan minuman air jeruk yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya bakteri coliform pada minuman air jeruk yang di jual
pinggir jalan Kecamatan Pontianak Barat.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui adanya bakteri coliform pada minuman air
jeruk yang di jual di pinggir jalan Kecamatan Pontianak Barat.

2. Untuk mengetahui kriteria kelayakan minuman air jeruk yang


dapat dikonsumsi oleh masyarakat

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Peneliti
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang kontaminasi bakteri pada
minuman.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulisan dalam
penelitian ilmiah di bidang kesehatan.

1.4.2. Bagi Institusi


1. Menambah motivasi bagi peneliti lain untuk
mengembangkan dan menyempurnakan penelitian mengenai
kontaminasi bakteri coliform pada minuman sari tebu

2. Menambah informasi dalam bidang mikrobiologi pangan.

1.4.3. Bagi Masyarakat


Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi kepada masyarakat menganai
kemungkinan adanya keberadaan bakteri coliform dalam air jeruk yang di jual di pinggir
jalan Kecamatan Pontianak Barat sebagai bahan masukan pemilihan minuman yang
dikonsumsi.

1.5. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


No. Judul Penelitian Sebelumnya Perbedaan dengan
Penelitian ini

1. Deteksi Bakteri coliform dalam Es 1. Tempatnya di 1. Tempatnya di


Jeruk yang Dijual di Warung Warung Sekitar kecamatan pontianak
Kampus Undip barat
Sekitar Kampus Undip
Pleburan7 Pleburan 2. Tidak Menggunakan
2. Menggunakan Es Es

1. Tempatnya di
2.
Hubungan Higiene Sanitasi 1. Tempatnya di
Manado
Keberadaan Bakteri Coliform 2. kecamatan pontianak
Menggunakan Es
Dalam Es Jeruk Di Warung barat
Makan Kelurahan Tembalang 2. Tidak Menggunakan
Es
Semarang14

3. Deteksi Kehadiran Mikroba 1.


Indikator di Dalam Es Kelapa
Variabel terikatnya 1. Variabel terikatnya
Muda Di Kecamatan Tampan, 2.
adalah mikroba bakteri coliform
Kota Pekanbaru15 Variabel Bebasnya
2. Variabel Bebasnya
adalah Kelapa
3. adalah Air jeruk
Muda
3. Tempatnya di
Tempatnya di
kecamatan pontianak
Kecamatan
barat
4. Tampan, Kota
Pekanbaru 4. Tidak menggunakan
Menggunakan es es batu
batu

DAFTAR PUSTAKA
1. Pracaya. Jeruk Manis. Varietas, Budidaya, dan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.
2003

2. Ardiarini O dan Gunanti R. The Indonesian Journal of Public Health : Preferensi


Minuman Jajanan dan Tingkat Pengetahuan tentang Pola Jajan pada Siswa Sekolah
Dasar (Studi pada SDN Dukuh Menanggal II/425 Gayungan Surabaya). Juli, Vol. 2,
No. 1 ; 10-16 ; 2005.

3. Bahar, E. Uji Bakteri Terhadap Minuman Segar Air Tebu Yang Beredar Di Pasar Raya
Padang. Artikel Penelitian. Padang : Fakultas Kedokteran Unand Padang. 2005

4. Naria E. The Indonesian Journal of Public Health : Higiene Sanitasi Makanan dan

Minuman Jajanan di Kompleks USU, Medan. Juli, Vol. 2, No. 1 ; 10- 16 ; 2005.

5. Helmer R dan Dahi E. WHO/DANIDA Coursion : Surveilance and Drinking-Water

Quality in Rural Areas. Yogyakarta ; Course Manual ; 1988.

6. Hariyadi P dan Hariyadi RD. Petunjuk Sederhana Memproduksi Pangan yang Aman.

Jakarta ; Dian Rakyat ; 2009.

7. Kurniawan M. Deteksi Bakteri coliform dalam Es Jeruk yang Dijual di Warung Sekitar
Kampus Undip Pleburan [Skripsi]. Semarang ; Media Medical Muda ; Januari - Juni
2006. Diakses tanggal 24 April 2017 pukul 20.00 WIB. Diunduh dari

http://www.m3undip.org/ed2/arti kel_05.html.

8. World Health Organization. WHO estimates of the global burden of foodborne


diseases: foodborne disease burden epidemiology reference group 2007-2015. 2016;

(1):3464.

9. Riset Kesehatan Dasar. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta. 2013; 6-10.
10. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan

Barat tahun 2011. 2012; (1):2028.


11. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Profil Kesehatan Kota Pontianak Tahun
2015.Pontianak : Dinas Kesehatan Kota Pontianak. 2016;(1):346.

12. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. 2015.

13. Ningsih, R. Penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman, Serta Kualitas
Makanan Yang Dijajakan Pedagang Di Lingkungan SDN Kota Samarinda. Jurnal
Kesehatan Masyrakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman,
Samarinda. 2014.

14. Isnawati. Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es Jeruk Di
Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Jurnal Kesehatan Masyrakat.

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Vol 1 no.2. Universitas Dipenogoro :

Semarang. 2012.

15. Al muzafri. Deteksi Kehadiran Mikroba Indikator di Dalam Es Kelapa Muda Di


Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Fakultas Pertanian Universitas Riau : Riau. 2012

Anda mungkin juga menyukai