Skrip Siku
Skrip Siku
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimana mutu sangat berpengaruh pada suatu produk, semakin baik mutu
umur simpan produk sangat penting bagi banyak pihak, baik produsen,
B. Rumusan Masalah
ini adalah belum adanya umur simpan pada produk kerupuk rame rumput
produk.
dari produk kerupuk rame rumput laut sehingga lebih yakin dalam
yang sehari-hari kita kenal sebagai Rumput laut. Namun istilah Rumput
kerupuk, bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan serta cara
adonan tepung tapioka dan tepung terigu yang diramu dengan bahan
perasa. Kelebihan dari kerupuk rumput laut yaitu memiliki rasa gurih yang
manusia.
4
itu rumput laut jugr mengandung protein, lemak dan mineral. Sedangkan
sedangkan bahan tambahannya dapat berupa rumput laut, garam, gula air
dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar dan
B. Kemasan
dan uap air. Salah satu jenis kemasan bahan pangan yaitu plastik.
dan sifat bahan kemasan. Gangguan yang paling umum terjadi pada
bahan pangan adalah kehilangan atau perubahan kadar air, pengaruh gas
dan cahaya. Sebagai akibat perubahan kadar air pada produk, akan
timbul jamur dan bakteri, pengerasan pada produk bubuk dan pelunakan
air). Bahan kering harus dilindungi dari penyerapan air dan oksigen
yang rendah oleh sebab itu harus dikemas dengan kemasan yang
ketebalan setiap lapisan utamanya lebih dari 6 mikron yang diproses baik
rendah dan kadang-kadang timbul bau plastic, tetapi proses ini lebih
transparan dengan logam pada kondisi yang sangat vakum. Logam yang
aluminium yang digunakan adalah 99.9% dan diameter wire 1,96 mm.
aluminium wire pada suhu 1500 0C. Uap aluminium akan melapisi film
plastik yang berputar pada sebuah rol pendingin bersuhu 15 0C. Rol
pendingin diset pada suhu tersebut dengan tujuan agar film tidak melelh
penentuan umur simpan ini adalah jenis metallized plastic yang disemprot
perlindungan. Salah satu sifat yang paling penting dari polietilen adalah
gambar 2.
9
C. Aktivitas Air
kimiawi. Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet bahan pangan ditinjau
berimbang dan aktivitas air. Kadar air dan konsentrasi larutan hanya
yang digunakan untuk menjabarkan air yang tidak terikat atau bebas
dalam suatu sistem yang dapat menunjang reaksi biologis atau kimiawi.
Air yang terkandung dalam bahan pangan, apabila terikat kuat dengan
1. Produk dikatakan pada selang aktivitas air sekitar 0.7-0.75 dan di atas
2. Pada selang aktivitas air sekitar 0.6-0.7 jamur dapat mulai tumbuh.
hilang kerenyahannya.
rapuh selama dimasak atau karena goncangan mekanis. Hal ini terjadi
=
100
pangan ketika uap air bahan tersebut dalam kondisi setimbang dengan
adalah kadar air dari suatu produk pangan pada kondisi lingkungan
berturut-turut tidak lebih dari 2 mg/g untuk sampel yang disimpan pada RH
di bawah 90% dan tidak lebih dari 10 mg/g untuk sampel yang disimpan
yaitu dengan metode statis dan dinamis. Metode statis dilakukan dengan
cara meletakkan bahan pangan pada tempat dengan RH dan suhu yang
E. Sorpsi Isotermis
per gram suatu bahan pangan (Winarno, 2004). Kurva ini menunjukkan
sigmoid (menyerupai huruf S). Kurva adsorpsi (penyerapan uap air) dan
perpindahan air, suhu, kecepatan desorpsi atau adsorpsi dan tingkatan air
dikembangkan oleh para ahli baik secara teoritis, semi teoritis maupun
sorpsi isotermis salah satu dari ketiga daerah sorpsi isotermis. Tujuan
( )
1 = exp (1)
Keterangan:
K dan n = konstanta
untuk kebanyakan bahan pangan pada aw 0,0 sampai 0,85. Berikut model
persamaan Caurie:
ln Me = ln P1 P2* aw (2)
sampai 0,85 dan cocok untuk kurva sorpsi isotermis yang berbentuk
Me = P1 [aw/(1-aw)]P2 (4)
untuk semua bahan pangan pada semua nilai aw. Berikut model
Keterangan:
Aw = aktivitas air
P1 dan P2 = konstanta
dengan menghitung nilai MRD. Jika nilai MRD < 5 maka model sorpsi
atau sangat tepat. Jika model sorpsi isotermis dengan 5 < MRD < 10
dan jika MRD > 10 maka model tersebut tidak tepat menggambarkan
kondisi sebenarnya.
100
MRD = =1 (6)
Keterangan:
n = Jumlah data
air kesetimbangan hasil percobaan atau dengan kata lain semakin kecil
antara saat produk mulai dikemas atau diproduksi dengan saat mulai
simpan adalah waktu yang diperlukan oleh produk pangan, dalam suatu
panjang dan analisa parameter mutu yang relatif banyak. Dewasa ini
dilakukan melalui dua pendekatan yaitu model Arrhenius dan model kadar
produk pangan pada suhu ekstrim dimana produk pangan menjadi lebih
kering adalah melalui pendekatan kadar air kritis. Produk disimpan pada
matematika untuk deskripsi kuatitatif dari system yang terdiri dari produk,
19
bahan pengemas dan lingkungan (Arpah, 2001). Model kadar air kritis
dengan kadar sukrosa tinggi (Labuza, 1982). Adapun kriteria mutu produk
akselerasi mempunyai kelebihan yaitu biaya yang dipakai tidak mahal dan
( )
( )
= (7)
Keterangan:
= Waktu perkiraan umur simpan (hari)
Me = Kadar air keseimbangan produk (g H2O/g padatan)
Mi = Kadar air awal produk (g H2O/g padatan)
Mc = Kadar air kritis (g H2O/g padatan)
= Konstatnta permeabilitas uap air kemasan (g/m2.hari.mmHg)
A = Luas permukaan kemasan (m2)
Ws = Berat kering produk dalam kemasan (g padatan)
P0 = tekanan uap jenuh (mmHg)
b = Kemiringan kurva sorpsi isotermis
21
Analisa Kimia Panga dan Pengawasan Mutu Pangan, Ilmu dan Teknologi
C. Prosedur Kerja
ditimbang (W1).
konstan.
1 +2 3
KA Mi = gH2O/gsolid (8)
(3 1 )
1 +2 3
KA Mc = gH2O/gsolid (9)
(3 1 )
chamber.
suhu 300C. Jumlah garam dan air yang diperlukan disajikan pada
tercapai.
Relative Deviation (MRD). Jika nilai MRD <5 maka model sorpsi
atau sangat tepat. Jika 5<MRD <10 maka model tersebut agak tepat
100
MRD = =1 (10)
25
n = Jumlah data
b. Nilai tekanan uap jenuh (Po) pada suhu 300C diperoleh dari tabel
Labuza.
kemasan.
( )
( )
= (11)
Keterangan:
Umur simpan produk ini dihitung melalui persamaan Labuza (1982) adalah
faktor dalam pendekatan kadar air kritis untuk menentukan umur simpan.
Faktor-faktor tersebut adalah kadar air awal produk (Mi), kadar air kritis
kemasan (k/x), rasio luas kemasan dengan berat kering produk (A/Ws),
tekanan uap air jenuh pada kondisi penyimpanan (Po) dan kemiringan
1. Kadar air awal (Moisture Initial, Mi) dan kadar air kritis (Moisture
Critical, Mc)
Kadar air awal merupakan kadar air yang dimiliki suatu produk
sesaat setelah diproduksi dan siap untuk dipasarkan. Kadar air awal ini
Hasil pengujian telah diperoleh bahwa kadar air awal produk sebesar
0.0258 g H2O/g padatan. Kadar air yag dimiliki snack ini termasuk
pada suhu tinggi. Snack termasuk dalam jenis makanan ringan yang
produk. Jadi, dalam hal ini kadar air kritis diartikan sebagai kadar air
konsumen.
penimbangan dilakukan dan melihat kriteria mutu produk pada kadar air
kritis pada tabel kriteria mutu yang ada. Dimana kadar air kritis ini batas
29
tidak renyah maka kadar air kritis tersebut sudah lewat. Jadi, apabila
5
Skor penerimaan
3
Rerata
2
Batas Kritis
1
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
Lama Pen]impanan
produk telah berada pada kondisi kritis sehingga dieproleh adar air kritis
kerupuk rumput laut adalah 0,0474 g H2O/g solid atau 4.74 %BK.
kadar air yang dimilki semakin meningkat dari kadar ai awal. Hal ini
lembab/tidak renyah.
pangan ketika uap air bahan tersebut dalam kondisi setimbang dengan
berturut-turut tidak lebih dari 2 mg/g untuk sampel yang disimpan pada
RH di bawah 90% dan tidak lebih dari 10 mg/g untuk sampel yang
tabel 6.
7 0.07 0.0142 35
32 0.32 0.0313 36
43 0.43 0.0428 37
69 0.69 0.0716 42
0.0875
76 0.76 46
0.1
84 0.84 0.1271 49
90 0.90 52
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2012
relatif 7% proses yang terjadi adalah pelepasan uap air dari bahan
ke lingkungan. Hal ini terjadi karena snack pada kondisi ini memiliki
kelembaban relatif 32%, 43%, 69%, 76%, 84% dan 90% mengalami
proses adsorpsi karena aktivitas air bahan yang lebih rendah dari
per gram suatu bahan pangan (Winarno, 2004). Kurva sorpsi isothermis
teoritis (Chirife dan Iglesias 1978, Van den Berg dan Bruin 1981).
Oswin.
kurva sorpsi isothermis pada jangkauan nilai aktivitas air yang luas
(Chirife dan Iglesias 1978, Van den Berg dan Bruin 1981, Isse et al.,
garis lurus yang dapat dibuat pada suatu diagram pencar (Walpole,
Tabel 7. Persamaan Kurva Sorpsi Isotermis Kerupuk Rame Rumput Laut dan
Nilai Mean Relative Deviation (MRD)
Model Persamaan Nilai MRD
Chen-Clayton ln[ln(1-Aw)]= -27.79x + 1.1205 Me 14.40
Henderson log[ln(1/1-Aw)]= 1.5455x + 1.8109 log Me 7.76
Hasley log[ln(1/Aw)]= 1.4474x - 2.1551 log Me 19.07
Caurie ln Me= 2.4551x - 4.2933 Aw 5.64
Oswin ln Me= 0.4611x - 3.0309 4.30
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2012
kerupuk rumput laut ini adalah model Oswin. Model persamaan Oswin
tepat (MRD< 5). Model persamaan Henderson dan Caurie agak tepat
(MRD>10). Hal ini sesuai menurut Tarigan et al., semakin kecil nilai MRD
hasil percobaan.
0.14
Kadar air (g H2O/g padatan)
0.12
0.1
0.08
0.06
PERCOBAAN
0.04
0.02 OSWIN
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Aktivitas air
kecil nilai MRD yang dihasilkan maka semakin berhimpit kurva hasil
air awal) (Labuza, 1982) Nilai slope dapat disajikan pada kurva sorpsi
0.14
0.12 y = 0.129x - 0.005
Oswin. Nilai 0.129 ditentukan sebagai slope garis lurus yang melewati
6. Parameter Pendukung
(A), berat solid wafer per kemasan (Ws), dan tekanan uap air murni
(Robertson 1993). Laju transport uap air dan oksigen dari udara adalah
tinggi terhadap uap air dan gas. Menurut Mona (2007), jenis kemasan
air sehingga umur simpan bahan pangan yang dikemas semakin lama.
kemasan, dan tekanan uap murni pada suhu 30 0C juga dianalisis dalam
permukaan yang lebih besar dapat memperlambat laju difusi uap air.
Sehingga untuk mencapai kadar air kritisnya menjadi lebih lama dan
keseluruhan dengan kadar air awal produk snack rumput laut. Bobot
suhu 300C diperoleh berdasarkan tabel uap air Labuza (1982) yaitu
air awal produk (Mi), kadar air kritis (Mc), kadar air kesetimbangan (Me),
dengan berat kering produk (A/Ws), tekanan uap air jenuh pada kondisi
di RH tertentu dan nilai kurva sorpsi isothermis produk (b). Model sorpsi
isothermis yang dipilih untuk produk snack rame rumput laut ini adalah
40
0.0136 dan tekanan uap air jenuh pada penyimpanan suhu 300C adalah
31.824 mmHg. Dari semua data yang ada, maka umur simpan dapat
221 hari. Perhitungan umur simpan produk kerupuk rame rumput laut
(2007).
(Me Mi)
ln
(Me Mc)
=
k A Po
x Ws b
(0,0956 0,0258)
ln
(0,0956 0,0474)
=
0,02535 31,824
(0,0136) 48,71 0,129
(0,0698)
ln
(0,0482)
=
(0,0136) 0,0005 246,69
ln 1,4481
=
(0,0136) 0,0005 246,69
0,3701
= = 221 hari
0,00167
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
umur simpan produk kerupuk rame rumput laut yang dikemas memiliki
umur simpan selama 221 hari. Dengan adanya umur simpan yang
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah. 2006. Hubungan sorpsi air, suhu transisi gelas, dan mobilitas air
serta pengaruhnya terhadap stabilitas produk pada model pangan
[disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, dan M. Woofon. 1987. Ilmu Pangan.
UI Press, Jakarta.
Brooker, D.B., F.W. Bakker-Arkem dan C.W. Hall. 1982. Sorption Equilibrum
Moisture Contents of Wheat Kernel and Chatt. Trans Of The ASAE. 25
(4) : 1086
Christian, J.H.B. 1980. Reduced water activity. p. 7990. In J.H. Silliker, R.P.
Elliot, A.C.Baird-Parker, F.L. Brian, J.H.B. Christian, D.S. Clark, J.C.
Olson Jr., and T.A. Roberts (Eds.). Microbial Ecology of Foods.
Academic Press, New York.
Fennema, O.R. Editor. 1996. Food Chemistry, 3 ed. Marcel Dekker. New
York
44
Henderson, S.M dan R.L. Perry, 1976. Agricultural Process Engineering. AVI
Publishing Co.Inc, Wesport,CT.
Herawati, Heni. 2008. Penentuan Umur Simpan pada Produk Pangan. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah.
Labuza, T.P. 1980. The effect of water activity on reaction kinetics of food
deterioration. Food Tecchnol. 34 (1), 36.
Labuza, T.P. 1982. Shelf Life Dating of Foods. Food and Nutrition Press.,
Inc., Westport, Connecticut.
Michael Eskin and David S. 2001. Robinson CRC Press LLC, Boca Raton.
Mona F. 2007. Kajian metode penentuan umur simpan produk biscuit dengan
metode akselerasi berdasarkan pendekatan model kadar air kritis
[Skripsi]. Bogor: Departemen Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Van den Berg C, Bruin S. 1981. Water Activity And Its Estimation In Food
System. Theoritical Aspects. New York: Academy Press.
Winarno, FGa. 1994. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
LAMPIRAN
47
Lampiran 01. Pengukuran Kadar Air Awal dan Kadar Air Kritis
Lampiran 03. Nilai Kadar air kesetimbangan pada berbagai rentang RH dan
kurva sorpsi isotermis produk kerupuk rame rumput laut.
50
No. RH Aw g H2O/ g % KA BK
solid
1 7 0,07 0.0142 1.42
2 32 0,32 0.0313 3.13
3 43 0,43 0.0428 4.28
4 69 0,69 0.0716 7.16
5 76 0,76 0.0875 8.75
6 84 0,84 0,1 10.00
7 90 0,90 0,1271 12.71
0.14
0.12
Kadar air g H2O/g solid
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Aktivitas air