Sifat kimia : Asam ini larut dalam pelarut polar, misalnya air, juga larut
dalam lemak karena gugus hidrokarbon (metil) di satu ujung dan gugus karboksil di ujung
lain. Perilaku ini dimanfaatkan oleh industri pencuci, misalnya pada sampo. Natrium
laurilsulfat adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industri sabun dan sampo. Pada
Industri Kosmetik, Asam Laurat ini berfungsi sebagai Pengental, pelembab dan pelembut.
Sifat fisika : Asam laurat memiliki titik lebur 44 °C dan titik didih 225 °C sehingga
pada suhu ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika dipanaskan. Berat
molekul 200,3 g.mol-1. Indeks bias 1.432. densitas 0.880 g/cm3. Titik didih 43◦C. titik didih
298.9 ◦C. viskositas 7.30 mPa.s pada 323◦K. massa molar 200.31776.
b. Asam palmitat
Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam
heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera)
dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa
bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung sekitar
50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju,
susu, dan juga daging).
Rumus struktur :
Sifat kimia : Asam palmitat tidak larut dalam air. Merupakan produk awal dalam
proses biosintesis asam lemak (lihat artikel asam lemak). Dari asam palmitat, pemanjangan
atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut. Dalam industri, asam palmitat banyak
dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat
merupakan sumber kalori penting namun memiliki daya antioksidasi yang rendah.
Sifat fisika : Asam palmitat pada suhu ruang berwujud Kristal padat. Dengan
masa molar 256.42 g/mol. Memiliki densitas 0.853 g/cm3 pada 62◦C. Titik lebur 62.9◦C. Titik
didih 352-352◦C dan atau 215◦C pada 15mmHg.
c. Asam stearat
Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari
lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia
CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa Yunani stear, yang berarti "lemak padat"
(Ing. tallow). Asam stearat diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada
suhu dan tekanan tinggi. Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati.
Rumus empiris : (CHO)n
Rumus molekul : C18H36O2
Rumus struktur :
Sifat kimia : dapat larut dalam air, bersifat hidrolisis, dan mudah
terhidrogenasi.
a. Asam oleat
Asam oleat atau asam Z-Δ9-oktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak
dikandung dalam minyak zaitun. Selain minyak zaitun juga terdapat pada limbah industri
sawit, yaitu lumpur sawit. Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap di
antara atom C ke-9 dan ke-10. Selain dalam minyak zaitun (55-80%), asam lemak ini juga
terkandung dalam minyak bunga matahari kultivar tertentu, minyak raps, serta minyak biji
anggur.
Sifat kimia : Asam ini memiliki aroma yang khas. Ia tidak larut dalam air. Asam
oleat memberikan minyak zaitun karakteristik yang unik dan dalam bidang kuliner minyak
zaitun menempati posisi "terhormat" di antara minyak-minyak masak yang lain. Bersifat
hidrolisis. Tidak stabil pada suhu kamar. Dengan ALB 2,4 – 3,5%.
Sifat fisika : berat molekul 280.45 kg/mol. Titik leleh 16.3◦C. titik didih 285◦C.
indeks bias 1.4565.
b. Asam linoleat
Asam linoleat ini merupakan asam lemak tidak jenuh yang tidak bisa disintesis oleh tubuh
kita, disebut asam lemak esensial, dan karenanya perlu diberikan dari luar melalui makanan.
Dalam formula susu, biasanya ditambahkan asam linoleat yang sering disebut juga omega 6.
Sifat kimia : tidak stabil pada suhu kamar, larut dalam pelarut organic, bersifat
hidrolisis.
Sifat fisika : berat molekul 2890.44598 g/mol. Titik leleh -5◦C. titik didih 229◦C
c. Asam linolenat
Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid,
PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom karbon. Salah satu isomer asam linolenat, asam α-
linolenat (ALA), adalah asam lemak Omega-3 yang dikenal memiliki khasiat lebih daripada
asam-asam lemak lain, khususnya dalam mencegah rusaknya membran sel. Asam α-linolenat
nabati dapat diperoleh misalnya dari minyak biji flax (Linum usitatissimum) (55%),
biji ganja (Cannabis sativa) (20%), dan biji raps (Brassica napus) (9%). Asam lemak ini juga
merupakan prekursor asam lemak Omega-3 lain yang dijumpai pada tubuh manusia: asam
eikosapentaenoat (EPA), dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang berguna untuk
mencegah Alzheimer.
Sifat kimia : tidak stabil pada suhu kamar, larut dalam pelarut organic, bersifat
hidrolisis.
Sifat fisika : berat molekul 2890.44598 g/mol. Titik leleh -5◦C. titik didih 229◦C