Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak,
atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di
atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung
kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran
hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian
tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu,
istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air,
atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk
mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang
yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari
reservoir tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan rig sizing & selection?
2. Apa saja system rig?
3. Bagaimana cara mengetahui parameter untuk menghitung
kapasitas di rig?

1.3 TUJUAN
1. Tipe-tipe rig
2. System rig
3. mengetahui parameter yang diperlukan untuk menghitung kapasitas rig

System of Units 1
BAB II
PEMBAHASAN

Rig merupakan gabungan dari derrick dan substructure. Secara garis


besarnya, rig dapat dikatagorikan menjadi tipe rig dengan kedudukan yang
tetap (fixed) dan tipe rig yang dapat bergerak (moveable). Kategori dari rig
ditunjukkan oleh Gambar 11.

Gambar 1.1. Klasifikasi Rig

System of Units 2
2.1 Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
a. Land rig
Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan
dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya
digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over.
Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik
secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang
secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran
dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang
sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.Yang termasuk land rig
antara lain standard rig, truck yang dilengkapi dengan derrick, atau komponen
rig.
Yang termasuk land rig antara lain standard rig, truck yang dilengkapi
dengan derrick, atau komponen rig.

1. Standard derrick
Tipe rotary rig yang dahulu sering digunakan adalah standard
derrick. Standard derrick dipasang pada kedudukan rig (cellar)
sebelum pengeboran, dan kemudian dapat dibongkar dan
dipindahkan ke lokasi pemboran berikutnya. Rig standar juga dapat
digunakan dalam kegiatan work over.
Berbeda dengan cable tool rig, standard derrick dapat didesain
kekuatan dan ketinggiannya sesuai dengan yang diperlukan operasi
pemboran. Ketinggian derrick diperlukan dalam pemasangan joint-
joint casing ataupun pipa-pipa panjang yang terdiri atas 2, 1, atau 4
joint drill pipe.

Gambar 2.1 Standard Derrick

System of Units 3
2. Portable rig
Rig jenis ini biasanya dipasangkan pada satu unit truck khusus
seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.11. Spesifikasi dari rig
portable ini diberikan pada standard API 4 D. Perhitungan pengaruh
angin dan kapasitas beban maksimumnya sama seperti perhitungan
bagi standard rig.

Portable rig memiliki beberapa keuntungan, seperti :


• Mudah menaikkan dan menurunkan rig
• Biaya operasional yang lebih murah
Rig jenis ini biasanya digunakan dalam operasi work over.
Apabila digunakan dalam pemboran, rig ini dapat mengebor
sampai kedalaman 10,000 ft , dan dapat digunakan selama 8, 12,
atau 24 jam /hari.

3. Conventional rig
Rig ini memiliki komponen-komponen yang besar sehingga
tidak dapat dibawa dalam satu truck.. Conventional rig memiliki
variasi kedalaman 6,000 sampai 15,000 ft serta dapat dioperasikan
selama 24 jam/hari (lihat Gambar 1.14).

Gambar 2.2. Rig Pemboran Konvensional

Rig ini mampu mengangkat sampai 1 jont pipa atau satu stand.
Spesifikasi rig ini ditunjukkan dalam (Tabel 1.2). Spesifikasi rig
biasanya dilengkapi dengan skema susunan dari rig, juga cara dan

System of Units 4
bagaimana melengkapi rig sebagaimana mestinya, sedangkan
posisi rig dapat dipersiapkan seperti pada (Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Skema Posisi Rig

Gambar 2.4 rig darat

System of Units 5
b. Marine rig

Rig pemboran yang digunakan di offshore disebut marine rig Rig Laut
(Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air
seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai. Rig-rig marine
dapat dikatagorikan sebagai berikut:

1. Barge
Pengeboran dengan menggunakan barge terbatas untuk kedalaman
air 8 - 20 ft (lihat Gambar 1.16). Barge ditarik ke lokasi dan
dipancangkan pada dasar air. Setelah pengeboran selesai rig dapat
dipindahkan ke lokasi berikutnya. Barge pada umumnya dirancang
selengkap mungkin, yang terdiri atas rig pengeboran, tempat tidur untuk
pekerja dengan fasilitas sebaik mungkin. Selain itu terdapat kapal-kapal
untuk mengangkut pekerja dari dan ke pelabuhan terdekat dan untuk
emergency pekerjanya. Barge tidak dapat digunakan bila tinggi
gelombang lebih dari 5 ft.

Gambar 1.16. Drilling Barge

2. Jack Up
Rig jackup memungkinkan pemakaian yang luas di laut untuk
pemboran eksplorasi. Secara prinsip komponen-komponennya sama
seperti unit tipe barge, dan mempunyai 1 sampai 5 kaki-kaki yang
menunjang vessel. Rig ini memiliki kapal yang stand by untuk maksud
keamanan (lihat Gambar 1.17). Keistimewaan dari jackup ini adalah kaki-
kakinya yang bisa dinaikturunkan . Setiap kaki bisa ditanamkan atau
ditambatkan ke suatu tempat yang bisa menunjang pada dasar laut (lihat
Gambar 1.18).
Rig ini dirancang untuk kedalaman minimum air 11 - 25 ft dan
maksimum pada kondisi khusus, yaitu antara 250 - 150 ft. Maksimum

System of Units 6
kedalaman operasi ditentukan oleh kondisi cuaca, misalnya suatu jackup
yang didesain untuk kedalaman operasi maksimum 100 ft, mempunyai
batasan operasi antara 201 - 210 ft.
Rig-rig jackup dipisahkan berupa slot atau cantilever rig tergantung
pada pemakaian dan persyaratan yang diperlukan cantilever (lihat Gambar
1.19). Jembatan-jembatan rig dapat diletakan jauh atau dekat de ngan
sumur, sedangkan menara ditempatkan pada tiang cantilever (lihat
Gambar 1.20), sehingga barge dapat bergerak dengan bebas dan bisa
ditempatkan di luar lokasi sumur.

Gambar 2.6 Jack Up Rig

Gambar 2.7. Menara Rig

System of Units 7
3. Platform rigs
Platform rigs adalah platform yang digunakan untuk
mengebor beberapa lubang sumur. Beberapa sumur yang dibor
secara miring dari satu platform menuju reservoir yang produktif
akan lebih banyak mengurangi biaya dibandingkan dengan satu
sumur vertikal dalam satu sumur. Gambar dari platform rigs dapat
dilihat pada (Gambar 1.21).

Gambar 2.8. Rig Flatform

4. Drill ship
Dalam usaha pengeboran dalam laut yang terlalu dalam,
penggunaan rig yang ditunjang dari dasar tidak bisa dilakukan.
Karena itu kemudian dilakukan pengeboran dengan menggunakan
drill ship atau kapal pengeboran.Rig ini tidak dibatasi oleh
kedalaman air dalam pengoperasiannya.Ada dua tipe rig tersebut.
drilling ship yang memiliki perbedaan karakteristik, dan harus
diperhatikan Drillship yang memakai tipe vessel kapal sebagai struktur
utama untuk dalam pemilihan penunjang rig (lihat Gambar 1.22).

System of Units 8
Gambar 2.9 Drillship

Kini telah dikembangkan vessel baru untuk pengeboran yang


dapat digerakan sendiri, atau diperlukan kapal laut untuk
transportasinya.

5. Semi submersible
Unit pemboran semisubmersible (lihat Gambar 2.10.)
merupakan vessel yang dirancang khusus untuk dipakai hanya dalam
operasi perminyakan, yang memiliki kesetimbangan maksimum agar
rig tetap stabil dan lebih mampu mengatasi gelombang yang besar
dibandingkan dengan kapalkapal vessel biasa.

System of Units 9
Gambar 2.10 Rig Semisubmersible

2.2 System rig dan komponen utama


System utama dalam Rig pemboran dan komponen rig utama yang perlu
dikaji ulang terhadap kapalibiltaasnya adalah :
1. Sistem Pengangkat (Hoisting System)

Fungsi dari hoisting system adalah untuk menyediakan fasilitas


dalam mengangkat, menahan dan menurunkan drillstring, casing
string dan perlengkapan bawah permukaan lainnya dari dalam sumur
atau ke luar sumur.
Komponen-komponen utama dari hoisting system (lihat Gambar 1.1)
adalah :

Gambar 2.11. Hoisting System Components

System of Units 10
a. Derrick atau Portable Mast dan Substruktur
Fungsi dari derrick adalah menyediakan ruang ketinggian vertikal
yang diperlukan untuk mencabut pipa dari atau menurunkan ke sumur.
Semakin tinggi derrick, semakin panjang rangkaian pipa yang dapat
ditangani, sehingga semakin cepat pipa yang panjang dapat dimasukkan
atau dikeluarkan dari lubang bor. Panjang pipa yang umum digunakan
adalah berkisar antara 27 dan 10 ft. Kemampuan derrick untuk menangani
panjang rangkaian pipa sering disebut dengan stand, yang tersusun dari
dua, tiga atau empat sambungan drillpipe, yang sering disebut juga dengan
kemampuan menarik doubles, thribbles atau fourbles.
Dalam penambahan ketinggian, kemampuan derrick ditentukan
berdasarkan kemampuan menahan beban kompresif dan beban angin.
Beban angin yang diijinkan ditentukan dari rangkaian drillstring di lubang
bor dan rangkaian drillstring yang disandarkan pada salah satu sisi derrick.
Bila drillstring disandarkan pada salah satu sisi dari derrick, momen
penggulingan (overturning moment) harus dikenakan pada titik tersebut.
Beban angin harus dihitung dengan asumsi beban angin searah dengan
momen penggulingan. Anchored guy wires ditarik dari masing- masing
kaki derrick untuk meningkatkan ketahanan rig dari beban rig. API
mengembangkan klasifikasi ukuran untuk derrick (Gambar 1.4),
sedangkan spesifikasinya diringkas dalam Tabel 1.1. Data dalam Tabel
1.1 juga dapat digunakan untuk menghitung beban angin pada derrick.

Gambar 2.12. Klasifikasi Ukuran Derrick

System of Units 11
Tabel-1.1. Dimensi Ukuran Derrick
Derrick Height (A) Normal Base Pipe Total Pipe Wing Load
Size Square (B) Size Length, Weight Area
No10 ft in ft in (in) Ft Lb/ft ft
1
10 80 0 20 0 2 7/8 9.200 6.5 264
1
11 87 0 20 0 2 7/8 9.200 6.5 264
1
12 94 0 24 0 2 7/8 9.200 6.5 264
16 122 0 24 0 4½ 4.5002 18.5 151
1
18 116 0 26 0 4½ 10.800 18.5 510
4
18A 116 0 10 0 5 8.900 22.5 510
5
19 146 0 10 0 5 5.000 22.5 558
20 147 0 10 0 5 5.0005 22.5 558
6
25 189 0 17 6 5 20.000 22.5 810
Dimensi-dimensi umum ukuran-ukuran derricks (Courtesy API Oppsit Drilling Engineering)
1. 112 stands 12 stands x 11 stands)
2. 48 stands (6 stands x 8 stands)
3. 110 stands (10 stands x 11 stands)
4. 90 stands (9 stands x 10 stands)
5. 160 stands
6. 148 stands

Derrick dan substruktur harus mampu menahan beban yang diberikan oleh
berat pipa pada block ditambah sebagian dari drilpipe yang disandarkan pada
derrick. Bila rangkaian casing yang berat dipasang, maka beberapa drillpipe
kemungkinan perlu untuk disingkirkan agar kapasitas pembebanan pada
derrick sesuai dengan kemampuannya.

Tegangan fast line dibagikan merata antara kaki-kaki C dan D karena


drawwork diletakkan antara kaki-kaki tersebut. Tegangan dead line sering
memakai 1 kaki karena dead line anchor dekat salah satu kaki.

System of Units 12
Gambar 2.14. Distribusi Kekuatan pada Kaki-kaki Rig

 Rig Floor
Fungsinya menyediakan ruang kerja di bawah lantai rig untuk
pressure control valve yang disebut juga blowout preventers,
lantai rig biasanya lebih tinggi dari permukaan tanah dengan
menempatkan substructure. Substructure harus dapat menopang
beban rig dan beban dari semua peralatan yang ada di atas lantai
rig.

Gambar 2.15.Rig Floor

System of Units 13
Istilah-istilah di Rig Floor:
1. Rotary Table: Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan
menggantung drill string (drill pipe, drill collar dsb) yang memutar
bit di dasar sumur.
2. Rotary Drive: Peralatan yang berfungsi untuk meneruskan daya dari
drawworks ke rotary table
3. Drawwork: mekanisme hoisting system pada rotary drilling rig
4. Driller console (Gambar 1.7): Panel Pusat instrumentasi dari rotary
drilling rig. Panel ini digunakan untuk mengontrol proses yang
terjadi dalam setiap sub-bagian-bagian utama. Meteran-meteran pada
panel biasanya memberikan informasi tentang:
a. Mud Pump d. Rotary Speed
b. Pump Pressure e. Tong Torque
c. Rotary Torque f. Weight Indicator

5. Drillpipe tong: Peralatan berupa kunci besar yang dipakai untuk


memutar bagian-bagian drill pipe, drill colar, casing dsb dan untuk
menyambung dan melepas bagian-bagian drill string.

Gambar 2.16. Drillpipe Tong


6. Mouse hole: Lubang berselubung di samping rotary table di lantai rig
untuk meletakan drill pipe, untuk disambungkan ke kelly dan drill
steam.
7. Rat hole: Lubang berselubung di samping derick atau mast di rig floor
untuk meletakkan kelly pada saat triping in maupun triping out.
Dog House: Ruangan kecil yang
digunakan sebagai pos driller dan untuk menyipan alat-alat kecil
lainnya.

System of Units 14
8. Pipe Ramp (V ramp) : Lereng miring disisi atas substructure
dimana pipa diletakkan sebelum diangkat ke rig floor
9. Catwalk: Jembatan di antara pipe rack di dasar pipe ram di samping
rig dimana pipa diletakkan sebelum ke pipe ram.
10. Hydraulic Cat Head: Peralatan yang digunakan untuk menyambung
atau melepas sambungan bila drill pipe atau drill collar akan
ditambahkan atau dikurangkan dari drill steam sewaktu proses
triping.

b. Block dan Tackle


Block dan tackle terdiri dari:
1. Crown block: katrol-katrol yang diam terletak di atas mast atau
derick.
2. Traveling block: katrol-katrol yang bergerak tempat melilitkan
drilling line. Hal ini memungkinkan traveling block bergerak
naik dan turun sambil tergantung di bawah crown block dan di
atas rig floor (Gambar 1.24).

Gambar 2.17. Traveling Block


3. Drilling line: Tali kawat baja yang berfungsi menghubungkan
semua komponen dalam hoisting system. Tali ini dililitkan secara
bergantian melalui katrol pada crown block dan traveling block
kemudian digulung pada rotating drawwork drum (Gambar
1.25).Drilling line menghubungkan drawwork dan dead line
anchor.

System of Units 15
Gambar 2.18. Drilling Line

Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire rope dibuat dari
carbon steel yang didinginkan dengan cepat dan mempunyai variasi
ukuran dan kekuatan
API mengklasifikasikan ukuran wire rope sebagai berikut :
 Extra Improved Plow Steel (EIPS)
 Improved Plow Steel (IPS)
 Plow Steel (PS)
 Mild Plow Steel (MPS)
.

System of Units 16
Gambar 2.19. Jenis Konstruksi Wire Rope

Gambar 2.20. Arah Simpul dari Wire Rope

Kekuatan nominal dari tali tergantung dari material yang digunakan


untuk membuat tali tersebut, jumlah dari simpul-simpul dan kawat-
kawat, ukuran dari tali.

c. Drawwork
Drawwork adalah suatu peralatan mekanik yang merupakan otak dari
derrick.
Fungsi dari drawwork yaitu :
1. Merupakan pusat pengontrol bagi driller yang menjalankan
operasi pemboran.
2. Merupakan rumah dari gulungan drilling line.

System of Units 17
3. Meneruskan daya dari prime mover ke drill string ke rotary
drive sprocket, ke catheads.
Drawwork menyediakan daya untuk mengangkat dan
menurunkan beban yang berat. Bagian utama dari drawwork adalah
(lihat Gambar 1.11):
1. Drum: Peralatan yang berfungsi untuk menggulung atau
mengulur drilling line.
2. Brake, Terdiri dari:
 Main mechanical brake, suatu peralatan yang paling penting
dari hoisting system. Alat ini mempunyai kemampuan untuk
membuat seluruh beban kerja betul-betul berhenti, seperti pada
saat tripping ataupun menurunkan casing. Bila beban berat
diturunkan, maka main brake secara hidrolik atau elektrik akan
membantu meredam sejumlah besar energi yang timbul akibat
massa yang dimiliki oleh travelling block, hook, drill pipe, drill
collar atau casing.
 Auxiliary Brake, suatu peralatan hidrolis yang membantu
meringankan tugas mechanical brake. Alat ini tidak dapat
memberhentikan proses pemboran seluruhnya. 1. Transmisi
4. Cat head:
Merupakan sub-bagian dari drawwork
yang terdiri dari a. Drum atau make-up
cat head
b. Break out cat head.
Cat head digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan
walaupun demikian tugas yang lebih umum adalah untuk
mengangkat peralatan yang ringan dengan catline. Pada rig
moderen fungsi cat head digantikan oleh automatic cat head dan
air-powered hoist

System of Units 18
Gambar 2.21. Drawworks dan Braking System

Gambar 2.22. Cathead

System of Units 19
2. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting
dari dasar sumur kepermukaan. Skema dari sistem sirkulasi dapat dilihat
pada (Gambar 1.11). Fluida pemboran umumnya berupa suspensi dari clay
dan material lainya dalam air yang sering disebut dengan lumpur
pemboran.

Gambar 2.23. Circulating System


Aliran dari fluida pemboran melewati :
1. Dari steel tanks ke mud pump
2. Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke
drillstring
3. Dari drillstring ke bit
4. Dari nozzle bit ke atas ke annulus lubang dengan drillstring sampai
ke permukaan
5. Masuk ke contaminant-removal equipment dan kembali ke suction
tank Peralatan utama dari circulating system adalah :

1. Mud pumps: Berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan


tekanan tinggi. Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex dan
triplex. Perbedaan utamanya adalah dalam jumlah torak dan cara
kerjanya

System of Units 20
Gambar 12.24. Mud Pump

2. Mud pits: Suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan.Sistem pit


dan susunan dari peralatan yang menangani lumpur di atas pit dirancang
atas pertimbangan drilling engineer.Biasanya rig mempunyai dua atau tiga
pit dengan ukuran lebar 8 - 12 ft, panjang 20 - 40 ft dan tinggi 6 - 12 ft.
Volumenya berkisar antara 200 - 600 bbl.Pada operasi-operasi di offshore
dapat ditambahkan 1 - 1 pit untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan
untuk lumpur yang mempunyai densitas tinggi.Salah satu bentuk susunan
dari pit tanpa variasi dari macammacam peralatan pengontrol solid
ditunjukkan pada Gambar 1.15.

System of Units 21
Gambar 2.25. Sistem Pit

Pit pertama dilengkapi peralatan pengontrol solid. Dahulu pit kedua


dipakai untuk tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-
perhitungan yang menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur
tidak akan mengendap mengingat waktu yang dibutuhkan untuk
mengalirkan lumpur relatif singkat. Kini pit kedua dilengkai beberapa
peralatan pengontrol solid bila pit yang tersedia sejajar. Pada pit terakhir
dilengkapi oleh pipa-pipa isap dan slugging pit untuk persiapan lumpur
berat yang digunakan sebelum tripping dan pipa-pipa untuk memasukkan
chemical treatment.
Pit-pit mempunyai sistem pengaduk yang memutar lumpur untuk
mengurangi barite atau mengendapkan solid. Umumnya ada dua jenis
pengaduk yaitu :
i. Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing
oleh motor listrik.
ii. Pompa centrifugal dengan gerakan jet dan lumpur yang ditembakkan
untuk memecah viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur.

System of Units 22
Gambar 2.26. Pengaduk Lumpur di Pit

3. Mud mixing equipment: Suatu peralatan yang berfungsi untuk


mencampurkan bahan-bahan atau material pada lumpur dengan
menggunakan mixing hopper. Mixing Hopper : Peralatan berbentuk
corong yang dipakai untuk menambahkan bahan-bahan padat ke dalam
fluida pemboran pada saat treatment di dalam mud pit (Gambar 1.17).

Gambar 2.27. Mixing Hopper

System of Units 23
4. Contaminant removal : Suatu perlatan yang berfungsi untuk
membersihkan fluida pemboran yang keluar dari lubang sumur setelah
disirkulasikan, terdiri dari (Gambar 1.18):
a. Mud gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida
pemboran
b. Shale shaker, berfungsi untuk memisahkan cutting berukuran besar
dari fluida pemboran.
c. Degasser, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran
secara terus menerus.
d. Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran
e. Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang
ukurannya lebih kecil dari pasir.

3 . Rotating System
Rotary system termasuk semua peralatan yang digunakan untuk
mentransmisikan putaran meja putar ke bit. Diagram dan rangkaian dari
rotating system dapat dilihat pada (Gambar 1.19).

Gambar 2.28. Rotating System


Bagian utama dari rotary sistem adalah:

System of Units 24
a. Swivel :
Swivel seperti terlihat pada (Gambar 1.40) berfungsi sebagai
penahan beban drillstring dan bagian statis yang memberikan
drillstring berputar. Swivel merupakan titik penghubung antara
circulating system dan rotating system. Disamping itu juga sebagai
penutup fluida dan menahan putaran selama diberikan tekanan.

b. Kelly :
Kelly adalah rangkaian pipa yang pertama di bawah swivel. Bentuk
potongan dari kelly dapat berupa segi empat atau persegi enam
sehingga akan mempermudah rotary table untuk memutar rangkain di
bawahnya. Torsi ditransmisikan ke kelly melalui kelly bushing, yang
terletak di dalam master bushing dari rotary table. Kelly harus
dipertahankan tetap setegak lurus mungkin (Gambar 1.41).

c. Rotary drive:
Peralatan yang berfungsi meneruskan daya dari drawworks ke
rotary table

d. Rotary table:
Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan dipakai untuk
menggantung drill string (drill pipe, drill collar dsb) yang memutar
bit di dasar sumur (Gambar 1.42, 1.41).Kelly bushing dan rotary
bushing berfungsi untuk memutar kelly (lihat Gambar 1.44). Rotary

System of Units 25
bushing digerakan oleh prime mover lewat tenaga gabungan atau
motor elektrik sedangkan kelly bushing didudukan di dalam rotary
bushing dan ditahan oleh empat penjepit. Diameter dari kelly bushing
berbentuk empat persegi atau hexagonal yang sesuai dengan kelly.

e. Drillpipe :
Pipa baja yang digantung di bawah kelly. Drill pipe di pasang
pada bagian atas dan tengan drill stem.Porsi utama dari drillstring
terdiri dari drillpipe. Drillpipe yang umum digunakan adalah type hot-
rolled, pierced dan seamless tubing. API telah mengembangkan
spesifikasi drillpipe yang didasarkan atas diameter luar, berat per foot,
grade material dan range panjang. Dimensi dan kekuatan drillpipe
dibedakan atas grade D,E,G dan S-115 seperti terlihat pada Tab.1.6.
Drillpipe yang dipasarkan berdasarkan standard API mempunyai
range dan panjang, seperti terlihat pada Tabel 1.6:

Tabel 1.6. Ukuran Drill Pipe


Range Length (ft)
1 18 sampai 22
2 27 sampai 10
1 18 sampai 45

Range 2 yang paling sering digunakan. Karena setiap pipa


mempunyai panjang yang khusus, maka type yang digunakan harus
sama untuk semua rangkaian sehingga memudahkan dalam
menentukan total depth pada saat pemboran (Gambar 1.45).

System of Units 26
Gambar 2.29. Drill Pipe

f. Heavy weight drill pipe


Mempunyai dinding yang tebal dengan berat 2 - 1 kali lebih besar
dari drill pipe standard. Gambar 4.46 memperlihatkan kekhususan
dari heavy weight drill pipe. Kegunaan penggunaan heavy weight
drill pipe adalah sebagai berikut:
 Mengurangi kerusakan pipa dengan adanya zona transisi.
 Mengurangi penggunaan drill collar.
 Menghemat biaya directional drilling, mengurangi
torque dan kecenderungan perubahan kemiringan.

g. Drill Collar:
Pipa baja penyambung berdinding tebal yang terletak di bagian
bawah drill stem di atas bit. Fungsi utamanya untuk menambah beban
yang terpusat pada bit (Gambar 1.47).

System of Units 27
Gambar 2.30. Drill Collar
h. Bit
Bit atau pahat merupakan ujung dari drill string yang menyentuh
formasi, diputar dan diberi beban untuk menghancurkan serta
menembus formasi. Bit dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu :

1. Drag bit
Drag bit atau fish tail adalah jenis bit yang digunakan
sejak dulu dalam proses rotary drilling dan sampai kini masih
tetap digunakan terutama pada pemboran dangkal. (lihat
Gambar 1.48)Drag bit mempunyai pisau pemotong yang mirip
ekor ikan, karena jenis bit ini tidak memiliki bagian yang
bergerak, maka pemboran dilakukan dengan cara menggeruk
saja dan tergantung dari beban, putaran serta kekuatan dari
pisau pemotongnya. Pisau pemotong ini bisa berjumlah dua,
tiga atau empat dan terbuat dari alloy steel yang umumnya
diperkuat oleh tungsten carbide.Keuntungan bit ini adalah :
 ROP yang tinggi.
 Umur yang panjang dalam soft formation.
Kerugiannya adalah :
 Memberikan torque yang tinggi.
 Cenderung membuat lubang yang berbelok.
 Pada formasi shale, sering terjadi balling (dilapisi padatan).

2. Diamond Bit
Diamond bit memasang butir-butir intan sebagai
penggeruk pada matrix besi atau carbide dan tidak memiliki
bagian yang bergerak. Bit ini digunakan untuk membor

System of Units 28
formasi yang keras dan abrasive. Salah satu pabrik bit yang
mengembangkan jenis bit ini memasang polycristallyne
diamond pada masa dasar tungsten carbide dan cocok untuk
membor formasi yang sangat keras yang tidak dapat dilakukan
oleh rock bit. Namun demikian diamond bit lebih umum
digunakan untuk coring, yang menghasilkan core lebih baik
terutam,a pada formasi limestone, dolomite dan sandstone
yang keras.Keuntungan dari diamond bit adalah memberikan
footage yang lebih besar sehingga round trip lebih sedikit
terutama pada formasi yang keras dan sumur yang dalam.
Sedangkan kelemahannya adalah memberikan ROP yang kecil
dan harganya mahal. (lihat Gambar 1.49)

3. Rolling cutter bit


Rolling cutter bit adalah bit yang mempunyai kerucut-
kerucut (cone) yang berputar untuk menghancurkan batuan.
Bit ini pertama kali dibuat dengan 2 cone.Barulah pada
permulaan tahun 1910 dibuat bit dengan 1 cone (three cone
bit) yang mempunyai cutter untuk berbagai variasi
formasi dari yang lunak sampai keras. Tipe dari
rolling cutter bit dibagi menjadi :
 Milled tooth cutter. Gigi milled tooth bit dibuat dengan me-
milling baja hingga berbentuk kerucut. Milled tooth bit
didesain untuk formasi lunak, biasanya dilapisi dengan
material yang kuat seperti tungsten carbide.Milled tooth bit
yang digunakan untuk membor formasi keras dibuat dengan
proses khusus dan pemanasan (heat treating).
 Tungsten carbide insert bit. Gigi bit ini dibuat dari tungsten
carbide kemudian ditekan dalam mesin yang mempunyai
lubang berbentuk cone.Untuk membor formasi yang lunak
digunakan tungsten carbide yang bergigi panjang dan
ujungnya berbentuk pahat (chisel-shape end) Sedangkan
untuk formasi yang lebih keras digunakan tungsten carbide
yang bergigi pendek dan ujungnya berbentuk hemispherical.
Bit ini biasanya disebut button bits.

System of Units 29
Gambar 2.31. Drag Bit

Gambar 2.32. Jenis-Jenis Diamond Bit

Gambar 1.49. (Lanjutan)

System of Units 30
Gambar 2.33. Three Cone Bit

4. BOP System
Blowout preventer (BOP) adalah peralatan yang diletakkan tepat di atas
permukaan sumur untuk menyediakan tenaga untuk menutup sumur bila
terjadi kenaikan tekanan dasar sumur yang tiba-tiba dan berbahaya selama
atau sedang dalam operasi pemboran. Jumlah, ukuran dan kekuatan BOP
yang digunakan tergantung dari kedalaman sumur yang akan dibor serta
antisipasi maksimum terhadap tekanan reservoir yang akan dijumpai.
Blowout preventer (BOP) system digunakan untuk mencegah aliran
fluida formasi yang tidak terkendali dari lubang bor. Saat bit menembus zone
permeabel dengan tekanan fluida melebihi tekanan hidrostatik normal, maka
fluida formasi akan menggantikan fluida pemboran. Masuknya fluida
formasi ke dalam lubang bor sering disebut dengan kick.

System of Units 31
Gambar 2.34. Blowout Preventer (BOP)

Berdasarkan tempat berfungsinya alat BOP terbagai atas :


1. Anular Blowout Preventer terdiri dari :
a. Anular (spherical preventer)
Annular BOP didesain untuk menutup di sekeliling lubang
sumur dengan berbagai jenis ukuran dan bentuk peralatan yang
sedang diturunkan ke dalam lubang bor. Sehingga annular BOP
ini dapat menutup annulus disekitar drillpipe, drillcolar dan
casing, juga dapat mengisolasi sumur dalam kondisi open hole.

Gambar 1.35. Annular Preventer

System of Units 32
b. Ram preventer
Ram preventer (Gambar 2.36) dapat dibagi menjadi empat type ram:

Gambar 2.36. Ram preventer


c. Drilling spools
Apabila elemen-elemen BOP dipasang tanpa line-line untuk
jalannya lumpur, maka perlu dipasang suatu drilling spool yang
ditempatkan dalam susunan BOP, dimana line-line jalannya
lumpur (choke dan kill line) menjadi satu.

Gambar 2.37. Drilling Spool

d. Casing head
Casing head merupakan tumpuan dari semua susunan BOP
dan biasanya merupakan komponen utama yang dipasang. Casing
head dapat dilengkapi dengan flens yang dilas atau susunan penahan
yang hanya dibaut saja.

Gambar 2.38. Casing Head

System of Units 33
e. Diverter bags
Dalam kasus-kasus tertentu, prosedur untuk mengontrol sumur
menghendaki agar kick tidak ditutup, tetapi dikeluarkan dan dikontrol
dari jauh. Prosedur pengalihan blowout di sini tidak membutuhkan suatu
susunan Blowout preventer yang lengkap, sebagai gantinya digunakan
diverter bags yang relatif mengurangi tekanan kerja peralatan.

Gambar2.39. Diverter Stacks

f. Rotating head
Fungsi utama dari suatu annular preventer adalah sebagai
pelengkap pengontrol tekanan yang membolehkan pipa untuk
bergerak (naik-turun, berputar). Adakalanya suatu peralatan
membutuhkan sejumlah besar pipa yang bergerak secara fleksibel
pada tekanan yang rendah, yaitu dengan digunakannya rotating head
g. Choke dan Kill lines

2. Drillpipe Blowout Preventer


Pencegahan blowout melalui dillpipe merupakan salah satu cara
pengontrolan sumur yang sangat penting. Bila suatu kick terjadi,
biasanya ada fluida yang masuk ke annulus dan bercampur dengan
aliran fluida pemboran selama sirkulasi pemboran yang normal.
Bagaimanapun fluida kick akan masuk ke dalam drillpipe, sehingga
tekanan di dalam drillpipe akan lebih rendah dibandingkan jika tidak
terjadi kick. Kolom vertikal lumpur dalam drillpipe relatif akan
dipisahkan oleh volume fluida yang masuk. Karena itulah pemilihan
dan penggunaan peralatan drillpipe blowout preventer adalah penting
untuk mengontrol kick dengan tepat.

System of Units 34
Beberapa peralatan yang dapat menanggulangi tekanan pada drillpipe
selama terjadi kick yang utama diantaranya adalah kelly dan valve-
valve yang berhubungan seperti kelly cocks. Apabila kelly tidak
digunakan, valve-valve drillstring terpaksa harus dapat mengontrol
tekanan. Valve-valve disini dapat dikontrol secara otomatis ataupun
manual dan dapat dipasang sebagai bagian permanen dari drillstring
atau dipasang bila terjadi kick.
Drillpipe Blowout preventer terdiri dari:

a. Kelly dan kelly cock


Kelly memberikan gerakan berputar pada drillstring
dengan peralatan pembotan di permukaan. Valve-valve biasanya
ditempatkan di atas dan di bawah kelly untuk melindungi kelly
dan semua peralatan di permukaan dari tekanan. Valve-valve
tersebut disebut dengan kelly cock, yang rate tekanannya sesuai
dengan drillstring dan mampu menahan beban hook yang
diperlukan oleh peralatan hoisting lihat Gambar 1.62.

Gambar 1.62. Kelly Cock

b. Automatic valve
Suatu penutup otomatis atau float valve di dalam
drillstring umumnya dapat melewatkan fluida bergerak dari atas
ke bawah dan tidak sebaliknya. Valve tersebut dapat berbentuk
sayap, per yang dibebani bola atau berbentuk anak panah dan
dapat dipasang secara permanen atau tidak. Walaupun valve
tersebut berfungsi mencegah blowout melalui drillpipe, tapi alat
tersebut juga sering digunakan untuk mencegah terjadinya aliran
balik selama penyambungan ataupun pada saat tripping.
Kerugiannya penggunaan float falve akan menyebabkan
pembacaan langsung tekanan pada drillpipe pada sat terjasdi kick
(Shut in drillpipe pressure = SIDPP) tidak dapat langsung dilakukan.
Karena itu prosedur pembacaan tekanan pada drillpipe akan lebih
kompleks.

System of Units 35
c. Manual Valve
Valve manual umumnya merupakan valve pengaman yang
terbuka seluruhnya. Valve ini biasanya dipasang setelah terjadi kick,
apabila kelly tidak digunakan. Keuntungan valve ini adalah dapat
ditusukkan pada drillpipe dalam posisi terbuka sehingga akan
mengurangi efek gerakan lumpur ke atas yang akan mengangkat
valve. Lumpur tersebut akan mengalir melalui valve selama
penusukan, setelah itu valve dapat ditutup.
Valve manual mempunyai beberapa jenis, ada yang dapat
dikunci dalam posisi terbuka, ada pula yang berbentuk runcing.
Penutupan dari manual valve membutuhkan sebuah kunci yang
disimpan pada lantai rig dan dilakukan oleh rig crew lihat Gambar
1.61.

Gambar 1.61. Kunci Pengaman Valve

5. Power System
Hampir sebagian besar daya yang tersedia pada rig dikonsumsi oleh
hoisting system dan circulating system. Sistem lainnya hanya sedikit
mengkonsumsi daya yang tersedia. Untungnya, hoisting dan circulating
system memerlukan daya tidak secara bersamaan, sehingga mesin yang sama
dapat menyediakan daya untuk kedua sistem tersebut. Total daya yang
umum diperlukan dalam sebuah rig dari 1000 sampai 1000 HP.
Rig modern sumber penggeraknya biasanya berasal dari internal-
combustion diesel-engine dan secara umum diklasifikasikan menjadi :
1. Diesel-electric type
2. Direct-drive type

System of Units 36
Penggunaannya Tergantung dari metode yang digunakan untuk
mentransmisikan daya tersebut ke berbagai sistem dalam rig. Power system
dapat dilihat pada (Gambar 1.64).

Gambar 242. Power System Components

Bagian-bagian power system:


1. Prime Mover, merupakan motor utama yang menyalurkan tenaga ke
komplek pemboran

2. System Transmisi, tenaga yang dibangkitkan dengan prime mover harus


disalurkan ke bagian-bagian utama dari system pemboran rotary drilling.
Sistim Utama Komponen Yang Membutuhkan Tenaga:
Hoisting System Drawworks, Driller Console dsb.
Rotating System Rotary Table

System of Units 37
2.3. Pemilihan Rig dan Parameter

Dalam pemilihan rig, ada dua parameter yang digunakan yaitu:

1. Hookload

Hookload adalah beban yang harus dapat ditopang oleh rig. Beban
tersebut merupakan akumulasi dari berat tubular (drill pipe atau casing) dan
drag yang dialami rangkaian pipa. Hookload terbesar dialami pada saat pipa
ditarik dan terjepit (stuck pipe). Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung beban hookload yang dialami oleh rangkaian pipa adalah:

Besarnya hookload maksimum yang harus dialami selama pemboran


sangat mempengaruhi spesifikasi rig yang dibutuhkan. Adapun kapasitas
hookload yang dimiliki oleh rig dihitung dengan menggunakan formula
sebagai berikut:

Dimana:

Σ (LpxWp) = Gaya berat dari pipa yang harus ditanggung oleh rig, lbs

Drag = Gaya gesek dari pipa, lbs

MOP = Margin Over Pull, lbs (Berat tambahan untuk antisipasi


kemungkinan pipa terjepit).

Block eff. = Efisiensi dari block

ΣLine = Jumlah lilitan tali dari katrol di rig.

2. Drawwork

Drawwork merupakan peralatan yang dipasang pada lantai rig,


berfungsi sebagai sumber daya untuk memutar, mengangkat, dan menurunkan
rangkaian pipa. Drawwork merupakan peralatan yang diperhitungkan dalam
pemilihan spesifikasi rig. Besarnya beban maksimum yang harus ditanggung
selama pemboran sangat mempengaruhi kapasitas drawwork yang

System of Units 38
dibutuhkan. Adapun perhitungan daya drawwork yang dibutuhkan dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Max weight = Beban maksimum yang mungkin diangkat oleh rig, lbs

Hoisting speed = Laju pengangkatan maksimum, ft/min

Transmission eff. = Efisiensi dari transmisi daya drawwork

Mechanic eff. = Efisiensi mekanik

Block eff. = Efisiensi dari block

System of Units 39
Bab 3
Kesimpulan
1. Rig adalah alat pemboran untuk memproleh air, minyak , gas ataupun
mineral dari dalam tanah.
2. Kita juga mengetahui alat penting yang ada pada saat pemboran dan system
yang pada saat pemboran.
3. Kita juga mengetahui pemilihan rig dan parameter mengukur rig.

System of Units 40
Daftar Pustaka
Teknik oprasi pemboran 1 dan 2
rudi budiandini

System of Units 41

Anda mungkin juga menyukai