KASUS BEDAH
Pendamping :
dr. Musa Ghufron, MMR
dr. Imilda Rizqi
2. Objektif
Riwayat Persalinan
Tanggal / jam persalinan : 14 – 9 – 2016 / 07.37
Presentasi : Kepala
Cara Persalinan : Sectio Caesaria
KPSW / KPP : (-)
Riwayat demam saat persalinan : (-)
Warna ketuban : Jernih, mekoneal (-)
Keadaan bayi saat lahir
Jenis kelamin : Laki-laki
Kelahiran : SC (a/i BSC 3x)
Apgar Score : 6-7
Pemeriksaan Umum
Keadaaan umum : irritable Anemis :-
Berat Badan Lahir : 2600 g Ikterus :-
Panjang Badan : 47 cm Sianosis :+
Lingkar Kepala : 32 cm Dipsneu :+
Lingkar Dada : 29 cm HR : 156 x/m
Aktivitas :aktif, menangis Pernafasan : ret ics +
Refleks hisap :+ Suhu : 36.6 oC
Tangis :+
Pemeriksaan Spesifik
Kepala : Dalam batas normal
Lingkar Kepala : 32 cm
Mata : Tidak cowong, sklera putih, conjungtiva tidak anemis, pupil isokor
Hidung : Dalam batas normal
Trauma Lahir :-
Leher : trakea deviasi ke kanan
Torax : bentuk asimetris, gerak dada asimetris, kiri tertinggal
Cor : batas jantung bergeser ke kanan, punctum maximum di parasternal
kanan, suara katup jantung dalam batas normal, murmur-, gallop-
Pulmo : asimetris, vesikuler suara paru kiri menghilang
Refleks primitif
Oral :+
Moro :+
Plantar graps :+
Palmar graps :+
THORAX XRay:
Batas jantung bergesar ke kanan, trakea terdorong ke kanan, gambaran usus di
hemithorax kiri tanpa diselimuti diafragma.
3. Assessment
Hernia Bochdalek dikenal juga sebagai hernia diafragmatika posterolateral, yaitu
herniasi intestinal dan kadang-kadang lien dan hepar melalui defek di daerah
posterolateral dari diafragma. Pada usia kehamilan 2 bulan tidak ada penekanan
terhadap diagfragma yang sedang berkembang baik dari rongga dada maupun dari
rongga abdomen. Di dalam rongga dada, paru belum berkembang, sedangkan di dalam
rongga abdomen usus mengambil tempat di luar abdomen yaitu di umbilikus. Tekanan
mekanik pertama yang diterima oleh diafragma adalah saat usus kembali dari umbilikus
ke intra abdomen pada minggu ke–10. Saat itu bagian-bagian diafragma telah
menempati tempat yang normal untuk menerima penekanan sebagai konsekuensi dari
perkembangan organ–organ. Hernia dapat timbul dari gagalnya pertumbuhan diafragma
yang normal atau timbul dari daerah yang memang rawan terhadap penekanan yaitu
foramen Bochdalek, foramen Morgagni, dan hiatus esofagus.
Pasien ini memiliki tanda-tanda Hernia diafragmatika kongenital, didukung dari
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologinya. Diagnosis pasien ini adalah neonates
aterm dengan hernia diafragmatika kongenital (Bochdalek)
4. Plan
Diagnosis: Foto thorax AP/Lat (Babygram), USG, CT Scan, Echocardiograph,
Karyotyping
Terapi:
Headup
Posisi baring miring kiri (kanan atas)
O2 nasal 3lpm
Infant warmer
Perawatan post natal
NGT terbuka
Suction berkala
Intubasi Endotrakeal
Ventilator mekanik konvensional
ECMO (extracorporeal Membrane Oxygenation)
Surfaktan (infasurf 3ml/kg, ulangi bila perlu)
Rujuk ke RS dengan fasilitas Perinatologi dan Bedah Anak.
Terapi pembedahan reposisi hernia
Transplantasi paru
Pendidikan: edukasi kepada keluarga tentang kondisi pasien dan menjelaskan tentang
tatalaksana yang akan dilakukan beserta prognosis pasien.
Konsultasi: Rujuk ke Rumah sakit dengan fasilitas Bedah Anak dan perinatologi intensif