TINJAUAN PUSTAKA
A. Makanan
penting untuk sumber tenaga, pertumbuhan tubuh, serta melindungi tubuh dari
seseorang. Makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi untuk
mendukung hidup manusia tetapi makanan juga menjadi wahana bagi unsur
penganggu kesehatan manusia, yang berupa unsur yang secara alamiah telah
menjadi bagian dari makanan, maupun masuk kedalam makanan dengan cara
buku Sanitasi Makanan dan Minuman pada Institusi Tenaga Kerja adalah semua
bahan makanan baik dalam bentuk alami maupun dalam bentuk buatan yang
Yaitu makanan yang stabil, tidak mudah rusak kecuali jika diperlakukan
9
10
Yaitu makanan semi stabil dan sedikit mudah membusuk atau rusak.
Makanan ini tahan terhadap pembusukan dalam relatif agak lama, seperti
roti kering dan makanan beku yang disimpan pada suhu 0ºC.
c. Perishable Food
Yaitu makanan yang tidak stabil dan mudah membusuk atau rusak.
Makanan dan Minuman pada Institusi Tenaga Sanitasi (Anwar, 1989 dalam
yang tua, mengatur proses-proses alamiah, kimiawi dan faali dalam tubuh.
didalam tubuh.
yang baik dapat menekan sekecil mungkin terjadinya kerusakan pada makanan,
11
Makanan yang sehat atau makanan yang tidak rusak dan bisa dimakan memiliki
b. Bebas dari pencemaran benda-benda hidup yang sangat kecil atau biasa
c. Bebas dari unsur kimia yang merusak atau bebas dari suatu keadaan yang
mudah dirusak oleh unsur kimia tertentu, maupun akibat dari perubahan
yang dihasilkan oleh kegiatan enzim dan kerusakan yang disebabkan oleh
d. Bebas dari jasad renik dan parasite yang dapat menimbulkan penyakit
makanan tersebut rusak atau tidak layak untuk dikonsumsi, dan dapat
disebabkan oleh zat-zat kimia, biologi, dan enzim yang tidak bekerja secara
wajar dalam tubuh. Makanan yang rusak dapat berarti juga makanan merupakan
tempat yang baik bagi berkumpul dan singgahnya bakteri atau racun-racun yang
12
B. Makanan Jajanan
makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan ditempat penjualan
dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum.
(Kemenkes, 2003)
jajanan sebagai makanan dan minuman yang disajikan dalam wadah atau sarana
penjualan di pinggir jalan, tempat umum atau tempat lainnya. Makanan jajanan
dapat berupa makanan dengan jenis, rasa, dan warna yang bervariasi dan
memikat (Hasiludin, 2016). Makanan jajanan yang biasa ditemui adalah kue-
sekitar sekolah, dan utamanya rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak usia
sekolah. Makanan jajanan yang dijual dapat berbentuk makanan olahan rumah
a. Makanan utama atu main dish, seperti bakso, nasi goreng, dan mie ayam.
b. Panganan atau snack , makanan jajanan yang dijual dalam kemasan dan
anak Sekolah Dasar. Makanan jajanan dapat ditemukan hampir di setiap Sekolah
Dasar, biasanya terdapat di luar dan dalam sekolah. Anak-anak pada usia
Sekolah Dasar pada umumnya telah memiliki kemampuan untuk memilih sesuatu
yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai, termasuk dalam hal memilih
seringkali memilih makanan yang salah karena tidak adanya pengarahan dari
Makanan jajanan memiliki harga yang relatif murah dan rasa nya juga
sangat disukai oleh anak-anak. Selain itu juga, makanan jajanan menyumbang
asupan energi bagi anak sekolah sebanyak 36% protein, 29% zat besi, dan 52%
karbohidrat. Karena itu dapat dipahami peran penting makanan jajanan pada
suka. Karena itu anak-anak menjadi sering membeli jajanan disembarang tempat.
Anak-anak belum memiliki kemampuan dalam memilih jajanan yang baik, oleh
kemasan dan tidak dalam kemasan. Biasanya makanan jajanan yang tidak dalam
informasi, dan promosi produk serta pelayanan kepada konsumen. Mutu dan
keamanan makanan dalam kemasan sangat tergantung dari mutu kemasan yang
suatu hal yang perlu diperhatikan, karena dapat membuat makanan jajanan
mikroba patogen (bakteri dan jamur) menjadi faktor penyebab yang paling
dominan yang membuat makanan jajanan menjadi tidak aman karena dapat
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional tahun 2008 yang dilakukan oleh
Southeast Asian Food and Algiculture Science and Technology (SEAFAST) dan
Badan POM RI, sebagian besar (>70%) penjaja PJAS menerapkan praktik
keamanan pangan yang kurang baik. Di Indonesia, pada tahun 2003 dilakukan
penelitian oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap 9465
sampel jajanan Sekolah Dasar di Indonesia, ternyata 60% dari semua jajanan
15
tercemar oleh berbagai mikroba patogen yaitu bakteri dan jamur. (Yuliastuti,
2012)
jajanan tersebut, dan salah satunya adalah karena penangan yang tidak baik pada
a. Faktor intrinsik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur yang dimiliki
mikroba.
atmosfer.
sendiri.
penambahan pengawet .
16
Jajanan
gangguan kesehatan, maka dari itu telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
a. Penjamah makanan
Pasal 2:
(6) Menjamah makanan harus menggunakan alat atau dengan alas tangan.
(8) Tidak batuk atau bersin didepan makanan jajanan yang disajikan dan
b. Peralatan
Pasal 3:
17
(1) Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih dan dengan
sabun.
(3) Kemudian peralatan yang sudah bersih disimpan ditempat yang bebas
dari pencemaran.
pakai.
Pasal 4:
(1) Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air
(2) Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak
sampai mendidih.
Pasal 5:
(1) Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam
(2) Semua bahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan
Pasal 6:
18
Pasal 7:
(1) Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong
(2) Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus
Pasal 8:
Pasal 9:
(1) Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan
atau tertutup.
(2) Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus
Pasal 10:
(1) Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau
(2) Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang trepisah
Pasal 11:
Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 jam
disajikan.
d. Sarana Penjaja
Pasal 12:
dari pencemaran.
a) mudah dibersihkan
pada ayat (2) harus dipenuhi, dan harus terlindung dari debu, dan
energi anak karena aktivitas di sekolah yang tinggi, dan pengenalan berbagai
20
sejak kecil, tetapi di sisi lain dapat menjadi sumber masalah kesehatan apabila
kesehatan ini menimbulkan gejala ringan seperti pusing dan mual, atau dalam
keadaan yang lebih parah dapat menimbulkan gejala seperti (Wulanigrum, 2015):
a. Muntah-muntah
c. Lumpuh otot
d. Diare
itu, zat kimia beracun, atau zat berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne
21
disease jika zat-zat tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik
bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Kasus
foodborne disease dapat terjadi dari tingkat yang tidak parah sampai tingkat
dapat menyebabkan kematian selain yang disebabkan oleh Vibrio cholerae dan
disease antara lain fungi atau jamur, E. coli, Campylobacter, Yersinia, Listeria,
Banyak orang yang mendapat gejala ringan dari foodborne disease dapat
cepat sembuh tanpa pengobatan. Orang atau penderita yang mendapatkan gejala
putih. Sedangkan untuk penderita yang telah banyak kehilangan cairan, dan bagi
anak-anak serta lansia patut untuk segera dibawa ke rumah sakit atau pusat
penting dari orang tua agar terhindarnya anak dari penyakit tersebut. Peran orang
memilih makanan jajanan yang bersih dan sehat, atau orang tua dapat memberi
bekal makanan untuk anak agar makanan yang masuk kedalam tubuh anak
a. Kebersihan
Mencuci tangan dengan teliti sebelum atau sesudah makan, dan sesudah
dari toilet. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama
b. Pemantauan suhu
C dan 60° C.
a) Suhu lemari es jangan lebih tinggi dari 5° C dan ada aliran udara di
terbentuk.
sempurna.
c. Cara Menyimpan
Daging, ikan, unggas dan sayur yang mentah bisa mengandung banyak
kuman, dan juga mencemari makanan yang sudah siap jika tidak disimpan
makanan mentah dan yang sudah siap, dan jika talenan mesti dipakai
bersabun.
yang kebanyakan disebabkan oleh bakteri. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
kontaminasi mikroba patogen ini disebabkan akibat cara penanganan dan sanitasi
yang kurang baik, antara lain cara pengolahan dari penjaja makanan dan
pengemasannya yang kurang baik. Dimana hal ini dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu foodborne disease. (N. Aminah et al., 2005). Kejadian foodborne
disease dari makanan jajanan selain dapat disebabkan oleh bakteri, tetapi juga
dapat disebabkan oleh jamur. Jamur dapat tumbuh pada berbagai jenis makanan,
perubahan nilai estetika pada makanan. Namun sekarang cemaran jamur pada
jajanan paling banyak dijual di sekolah-sekolah, untuk itu sangat penting untuk
dimulai pada tahun 1960 dengan suatu kasus kematian ribuan ternak kalkun di
Inggris yang dikenal dengan “Turkey X Disease”, yang debabkan karena pakan
ternak tercemar oleh alfatoksin, suatu metabolit beracun atau mikotoksin yang
ini sampai sekarang masih belum tuntas, sudah lebih dari 400 macam mikotoksin
berhasil identifikasi. Tetapi tidak setiap makanan yang tercemar oleh jamur
adalah suhu, aktivitas air, pH, dan juga oksigen. Jamur memiliki a w pertumbuhan
sangat lebar, antara 0,6-0,98 dan dengan kemampuannya tumbuh pada aw rendah
tersebut, banyak jenis makanan yang tidak dapat ditumbuhi bakteri tapi dapat
ditumbuhi oleh jamur. Pravelensi cemaran jamur didaerah tropis sangat besar,
pada tingginya tingkat cemaran jamur, ditambah dengan kondisi suhu yang
hangat. Suhu optimal pertumbuhan jamur adalah 20-35℃ dengan rentang pH 3-8,
Rahmadi, 2007)
I. Mikotoskin
Mikotoksin juga didefinisikan sebagai zat yang diproduksi oleh jamur dalam
bahan makanan, dan bersifat tahan panas sehingga dengan pengolahan tidak
sp, dan fusarium sp.Mikotoksin terdiri enam jenis utama, diantaranya sebagai
a. Alfatoksin
pertama kali diketahui berasal dari jamur Aspergillus Flavus yang berhasil
dan AFG2. Alfatoksin berupa kristal yang larut dalam pelarut polar separti
kondisi tanpa cahaya dan pada suhu sampai lebih dari 1000C, bersifat
termotoleran pada sampao 2500C dan peka terhadap basa (NaOH, NH3).
produk-produk pertanian dan hasil olahan. Selain itu, residu aflatoksin dan
metabolitnya juga ditemukan pada produk peternak seperti, telur, dan daging
ayam.
b. Citrinin
Citrinin pertama kali diisolasi dari Penicillium Citrinum oleh Thom pada
tahun 1931. Mikotoksin ini ditemukan sebagai kontaminan alami pada jagung,
beras, gandum, barley, dan gandum hitam (rye). Citrinin juga diketahui dapat
dihasilkan oleh berbagai spesies Monascus dan hal ini menjadi perhatian
(Dewantara, 2013)
c. Fumonisin
Hingga saat ini telah diketahui 11 jenis senyawa Fumonisin, yaitu Fumonisin
B1 (FB1), FB2, FB3 dan FB4, FA1, FA2, FC1, FC2, FP1, FP2 dan FP3. Diantara
28
jenis fumonisin tersebut, FB1 mempunyai toksisitas yang dan dikenal juga
(Dewantara, 2013)
d. Patulin
yang kuat dengan kelompok sulfidril; patulin dapat menghambat enzim yang
terlibat dalam replikasi DNA sehingga proses sintesis DNA terganggu. Patulin
dalam dosis tinggi berefek karsinogen. Patulin juga bersifat immunotoksik dan
e. Ochratoksin
and Penicillium dan banyak terdapat di berbagai macam makanan, mulai dari
serealia, babi, ayam, kopi, bir, wine, jus anggur, dan susu. Secara umum,
f. Zearalenoe
degradasi akibat suhu tinggi. Salah satu mekanisme toksin ini dalam
J. Jamur
a. Aspergillus Sp
a) Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Filum : Amastigomycota
Class : Deutromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Moniliaceae
30
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus sp
b) Morfologi
sebagai hifa bersepta dan bercabang, konidiofora muncul dari foot cell
akan tumbuh konidia yang membentuk rantai bewarna hijau, coklat atau
kloni yang kompak bewarna hijau kelabu, hijau coklat, hitam, dan putih.
Warna koloni dipengaruhi oleh warna spora misalnya spora bewarna hijau,
maka koloni bewarna hijau. Yang semula bewarna putih tidak tampak lagi.
c) Ekologi
seluruh dunia, terutama di musim gugur dan musim dingin di belahan bumi
utara. Spesies ini tumbuh baik diberbagai kondisi dan banyak dikenal
udara. Habitat aslinya adalah di atas jerami dan kompos, serta dalam
b. Penicilium Sp
a) Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Penicilium
Spesies : Penicilium sp
b) Morfologi
sekitar 4 hari pada suhu 25oC pada medium saboroud dextrose agar dan
c) Ekologi
Spesies penicilium sp adalah jamur tanah, yang menyukai iklim sedang dan
dingin. Jamur ini dapat dengan mudah diangkut dari luar, dan tumbuh di
penting, yaitu: substrat, kelmbaban, suhu, dan pH. Penicillium sp. dapat
hidup pada kelembaban yang rendah yaitu 80%. Suhu yang optimum
c. Fusarium Sp
a) Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Filum : Deuteromycota
Class : Deutromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Tuberculariaceae
Genus : Fusarium
Spesies : Fusarium sp
b) Morfologi
semakin menjadi warna krem atau kuning pucat, dalam keadaan tertentu
Jamur ini membentuk konidium pada suatu badan buah yang disebut
semua kondisi, bersel satu atau bersel dua, hialin, jorong atau agak
berukuran 22-36 x 4-5 μm. Klamidospora bersel satu, jorong atau bulat,
c) Ekologi
atau di atas daun, batang, bunga, dan buah (fillosfir). Penyebaran jamur
dengan suhu udara di atas permukaan tanah. Jamur ini mampu hidup pada
suhu tanah antara 10-24°C, meskipun hal ini tergantung pula pada isolat
jamurnya. Adanya curah hujan yang tinggi akan membantu sebaran jamur
patogren tular-tanah ke daerah lain yang lebih jauh, baik karena percikan
anak Sekolah Dasar. Makanan jajanan dapat ditemukan hampir di setiap Sekolah
cenderung memilih makanan jajanan yang memiliki warna menarik dan yang
memiliki cita rasa lezat, mereka belum mengerti tentang dampak buruk dari
yang diberikan pada anak mereka mencapai 18,84% per kapita per minggu dari
36
total pengeluaran untuk makanan dan minuman dari total pengeluaran keluarga.
(Wibawa, 2010)
36%, protein 29% dan zat besi 52%. Konsumsi dan kebiasaan jajan anak ini turut
mempengaruhi kecukupan energi dan zat gizinya yang berujung pada status gizi
anak. Karena itu dapat dipahami peran penting makanan jajanan kaki lima pada
Saat ini jajanan sekolah semakin beraneka ragam dari mulai jajanan
tradisional sampai jajanan modern sehingga mampu menarik para siswa untuk
sekolah berpengaruh terhadap pemilihan makanan jajanan pada anak- anak. Anak
akan lebih cenderung untuk membeli makanan jajanan yang tersedia paling dekat
Permasalahan kebiasaan jajan yang tidak sehat pada siswa harus ditangani
agar dapat terhindar dari berbagai macam resiko penyakit. Jajanan anak sekolah
gangguan pencernaan dan jika berlangsung lama akan menyebabkan status gizi
yang buruk. Oleh sebab itu, jajanan yang bersih dan sehat seharusnya tersedia
baik di rumah, maupun di lingkungan sekolah agar akses anak terhadap jajanan
37
sehat tetap terjamin dan anak terhindar dari gangguan kesehatan akibat
komposisi gizi yang baik dan terhindar dari berbagai cemaran mikroa maupun zat
pemahaman bagi anak dalam memilih makanan jajanan. Diharapkan orang tua
dapat mengajarkan anak mereka dalam memilih makanan jajanan yang sehat.
Berikut ini beberapa cara tips dari peneiliti dalam memilih makanan jajanan,
tempat yang bersih, serta terhindar dari matahari, debu, hujan, dan
f. Orang tua juga dapat menunjukkan kepada anak di mana tempat yang
g. Ajari anak untuk memilih jajanan yang bersih, tidak dihinggapi lalat.
i. Nasihati anak-anak agar tidak hanya memilih satu jenis jajanan saja.