Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO

ROLE PLAY KOMUNIKASI KEPERAWATAN


KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA YANG MENGALAMI
KECELAKAAN DALAM BERKENDARA

KELOMPOK :4
KELAS : 2A

Nama Kelompok :

1. Desta Aprilia Mekarsari (P16012)


2. Hanifah Ambang F. (P16025)
3. Niken Siti N. (P16036)
4. Triska Putranto (P16050)
5. Wildan Aulia Ahmad (P16051)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
Penerapan
Role Play Komunikasi Terapeutik Pada Remaja
1. Pra interaksi
a. Mempersiapkan
Topik : Memberikan penyuluhan kepada remaja.
Sub topik : Memberikan pengobatan dan penyuluhan kepada remaja yang
mengalami kecelakaan.
b. Tujuan
Jangka Panjang : Setelah dilakukan kamunikasi terapeutik, klien diharapkan untuk
tidak melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri.
Jangka Pendek : Pasien dapat membersihkan luka dengan benar.
c. Sasaran
Remaja yang mengalami kecelakaan dalam berkendara
Tempat : Ruang IGD RS Lekas Sehat
Waktu : 40 Menit
2. Karakteristik Klien
a. Nama : Raka Terkini
b. Umur : 15 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki

Orientasi
Pada suatu pagi dua remaja bernama Raka dan Putri datang keruang IGD dengan luka
di bagian kaki, yang harus mendapatkan jahitan dan perawatan luka, remaja yang satunya
terlihat baik-baik saja, terlihat dua remaja tersebut masih menggunakan seragam sekolah pada
saat jam sekolah.
Putri : “Sus…suster, tolong sus! Ini Raka pacar saya tadi jatuh dari motor”.
Perawat Dini : “Oh iya… bawa kesini dik, tidurkan di bad untuk diperiksa lebih lanjut. Ini
pasiennya namanya siapa?”
Putri : “Raka Terkini sus”.
Perawat Dini : “Kalau adik ini siapanya pasien?”
Putri : “Pacarnya sus”
Perawat Dini : “ Oh ya mbak tolong keluarganya di beritahu”
Putri : “ Baik Sus , saya segera menghubungi Kakaknya”
Perawat Dini :“Baiklah kalau begitu adik silahkan tunggu di luar, saya akan memeriksa
keadaan pacar adik”.
Putri : “Baik sus”.
Putri keluar dari ruang IGD menunggu Raka di ruang tunggu.
Beberapa menit kemudian kakak dari Raka datang dengan rasa khawatir
Kakak Raka : “ Putri bagaimana keadaan Raka sekarang ?, kok bisa terjadi kecelakaan”
Putri : “ Sekarang baru di periksa kak, begini ceritanya kak , Tadi waktu mau
perjalanan mau membolos sekolah tiba-tiba tersrempet motor”
Kakak Raka : “ Ya sudah kita tunggu kabarnya Raka , Semoga lukanya tidak parah “
Putri : “Iya kak”

Tahap Kerja
Raka : “Duh…sakit sus, sakit”. (merintih kesakitan)
Perawat Dini : “Ini lukanya parah dik dan perlu dijahit”
Raka : “Tapi sus saat dijahit terasa sakit tidak sus ?”.
Perawat Dini : “Tidak sakit dik, nanti di berikan suntikan bius lokal agar tidak terasa sakit”.
Raka : “Baik sus”.
Perawat Dini : “Adik cukup berbaring saja jangan panik agar penjahitannya berjalar dengan
lancar. Apakah adik bersedia?”.
Raka : “Baik sus saya bersedia. Tapi pelan-pelan ya sus, saya takut karena baru
pertama kalinya saya dijahit”.
Perawat Dini : “Baiklah saya akan mengambil alat dan cuci tangan terlebih dahulu”.
Setelah mendapat persetujuan perawat dini keluar mengambil alat dan
melakukan cuci tangan.
Perawat Dini : “Saya beri suntikan bius dulu agar tidak terasa sakit saat penjahitan ya dik”.
Raka : “Iya sus”.
Perawat Dini : “Saya akan mulai menjahit kaki adik”.
Raka : “Iya sus”.
Beberapa saat kemudian.
Perawat Dini : “Sudah selesai dik, trimakasih atas kerjasamanya. Saya permisi
membereskan alat dahulu dan nanti saya akan kembali lagi kesini untuk
memberi tahu cara perawatan luka. Dan ini nanti jika biusnya sudah mulai
terasa menghilang nanti rasanya agak sedikit nyeri”.
Raka : “Iya suster”.
Setelah selesai mengembalikan peralatan, perawat Dini memanggil Putri dan
Kakak Raka untuk menemani Raka.
Kakak Raka : “Sus , Bagaimana keadaan adik saya ?”
Perawat Dini : “Ini tadi saya melakukan penjahitan di kaki Rak, kalau ingin bertemu adik
mbak silahkan masuk ruangan”.
Kakak Raka : “ Baik , Sus”
Putri dan kakak Raka memasuki ruangan untuk melihat keadaan Raka
Putri : “Bagaimana tadi saat dijahit sakit apa tidak ?’.
Raka : “Tidak, tapi kata suster kalau biusnya sudah mulai menghilang nanti
jahitannya agak terasa nyeri”.
Kakak Raka : “ Tenang dek , nanti lukanya bakal sembuh kok”
Putri : “Oh iya tidak apa-apa, kamu kan laki-laki harus kuat”.
Kakak Raka : “Iya benar omongan putri ,jadi laki-laki itu harus kuat tidak boleh mengeluh”
Kemudian perawat dini datang menemui raka untuk memberikan saran perawatan
luka.
Perawat Dini : “Bagaimana rasa sakitnya sudah hilang”.
Raka : “Sudah lebih membaik sus”.
Perawat Dini : “Nanti tolong jahitannya jangan terkena air dulu dan jangan banyak gerak
dulu”.
Raka : “Baiklah sus , kenapa jahitannya tidak boleh kena air sus?”.
Perawat Dini : “Karena jika kena air jahitannya keringjnya akan lama”.
Raka : “Baiklah sus, nanti saya akan ikuti saran dari suster”.
Perawat Dini : “Jika sudah 3 hari nanti perbannya harus diganti agar tidak infeksi karena
bakteri dan virus”.
Raka : “Kira-kira kapan jahitannya dilepas ya sus”
Perawat Dini : “Nanti kalau sudah kering dik ,kira-kira 1 minggu baru boleh dilepas”.
Raka : “Baiklah sus”.
Perawat Dini : “Nanti kalau sudah 1 minggu adik kembali kesini untuk melepas jahitan”.
Raka : “Baiklah sus”.
Perawat Dini : “Agar cepat pulih banyak-banyaklah makan telur dan ikan laut”.
Raka : “Baiklah sus”.
Perawat Dini : “Kalau boleh tahu, kalian mau kemana padahal ini masih jamnya untuk
sekolah?”.
Raka : “Kami tadi sebenarnya ingin membolos sus, eh malah kena musibah”.
Perawat Dini : “Kenapa kalian membolos, dik?”.
Putri : “Saya dan Raka tidak suka mata pelajaran hari ini sus. Jadi kita memutuskan
untuk membolos sekolah dan kita berencana pergi ke mall dan menonton
bioskop sus”.
Perawat Dini : “Begini dik, seharusnya kalian tidak boleh membolos sekolah. Seharusnya
kalian tahu diluar sana banyak anak yang ingin sekolah tapi tidak bisa karena
biaya dik. Kasihan orang tua mu yang semakin tua dan harus memberi nafkah
untuk sekolah dan kebutuhan kalian yang lain dik, dan juga kalian seharusnya
menghormati guru kalian. Bagaimanapun guru adalah orang yang
membimbing kalian untuk menjadikan kalian anak yang baik. Apa dengan
kejadian ini kalian akan mengulanginya lagi, dik?”.
Raka : “Saya sudah kapok sus, saya tidak akan bolos bolos lagi. Karena saya juga
sadar akan merepotkan banyak orang”.
Perawat Dini : “Pastikan kamu juga belum punya sim”.
Raka : “Hehe…belum sus”
Perawat Dini : “Baiklah kalau begitu dik, saya sendiri berharap kalian tidak mengulangi hal
ceroboh seperti ini lagi. Kasian orang tua mu dan kamu yang seharusnya hari
ini masuk sekolah malah kalian masuk rumah sakit”.
Raka : “Baik sus”.

Terminasi
Perawat Dini : “Baiklah saya harap nanti Raka bisa melakukan pembersihan luka dirumah
secara mandiri. Dan saya mohon untuk luka itu tidak terkena air terlebih
dahulu agar cepat kering. Dijaga kesehatannya ya dik, semoga lekas sembuh.
Jangan lupa untuk berobat dan semoga tidak mengulangi hal ini lagi”.
(tersenyu)
Raka : “Baik sus. Terima kasih banyak suster”. (tersenyum)
Kaka Raka : “ Terimakasih banyak , Sus “
Perawat Dini : “Saya permisi kembali ke ruang jaga”.
Raka dan Putri : “Iya suster”.

Anda mungkin juga menyukai