Abstract, The aims of this study is to investigate the correlations among the
self-confidence, emotional maturity and the democratic-parenting with the
youth delinquency. The subjects of this study were 46 students of class X of
SMK Muhammadiyah,Malang. Based on the correlation and the regression
analysis were obtained there were no correlation among the emotional
maturity variable and the democratic parenting with the youth delinquency.
Expectionally the self-confidence, there was significant and negative
correlation with youth delinquency. The more self confidence, the less youth
delinquency.
Salah satu aspek yang menonjol pada selama masa kanak-kanak ia kurang
perkembangan masa remaja ini adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi
aspek emosi. Emosi adalah reaksi tubuh keadaan tersebut (Hurlock, 1999).
sebagai respon terhadap situasi atau peris- Pada masa remaja, siswa sering kali
tiwa yang terjadi dalam lingkungan. Emosi mengalami mudah marah, mudah tersi-
merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh nggung, dan emosinya cenderung meledak
suatu rangsangan atau situasi tertentu yang (menggerutu, bersuara keras mengkritik),
menyebabkan terjadinya perubahan peri- tidak berusaha mengendalikan perasaan-
laku pada diri remaja. Para ahli menggam- nya, dan tidak punya keprihatinan. Akibat-
barkan masa remaja dianggap sebagai nya keberingasan tersebut terakumulasi
periode “badai dan tekanan” (storm and dalam tawuran massal, pembajakan kenda-
tress), Pada masa ini ketegangan emosi raan umum, perampokan, pemerkosaan,
meninggi sebagai akibat dari perubahan penjambretan, penculikan, pencurian,
fisik dan kelenjar. Meningginya emosi membakar, mengumpat, menghujat, dan
terutama karena anak laki-laki dan perem- bahkan membunuh maupun bunuh diri,
puan berada di bawah tekanan sosial dan sebagaimana dilihat di berbagai media
menghadapi kondisi baru, sedangkan massa terutama di televisi.
77
M. Fatchurahman dan Herlan Pratikto
78
Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja
berkurangnya rasa percaya diri remaja. bulnya perilaku negatif berupa kenakalan
Kepercayaan diri pada remaja berhu- remaja sebagai bentuk kompensasi.
bungan dengan perilaku negatif atau kena- Keberfungsian keluarga dalam mengu-
kalan yang ditimbulkan, akan mengakibat- rangi perilaku negatif atau kenakalan
kan remaja sulit berinteraksi dan mengem- remaja sangat menentukan, artinya sema-
bangkan penilaian positif baik terhadap diri kin meningkatnya keberfungsian sosial
sendiri maupun terhadap lingkungan yang sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas
dihadapinya. Hal ini dapat diasumsikan kehidupan, peranan, dan fungsinya maka
bahwa semakin tinggi kepercayaan diri akan semakin rendah tingkat kenakalan
siswa semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya
remaja begitu pula sebaliknya, jika sema- semakin rendah. Penelitian Kim & Kim
kin rendah percaya diri semakin tinggi dalam Afrillia dan Kurniati (2008) menun-
tingkat kenakalan remaja. Hurlock (1980) jukkan bahwa keluarga dengan anak yang
menyatakan bahwa seseorang memiliki melakukan kenakalan remaja mempunyai
percaya diri tinggi jika ia mampu membuat tingkat keberfungsian keluarga yang lebih
pernyataan-pernyataan positif mengenai buruk..
dirinya, menghargai diri sendiri, serta Hasil penelitian yang dilakukan Pro-
mampu mengejar harapan-harapan yang gram Studi Gizi Masyarakat dan Sumber
kemungkinan membuatnya sukses. daya Keluarga Institut Pertanian Bogor
Orang yang percaya diri bisa dilihat dari (2006) menunjukkan bahwa tekanan eko-
ketenangan mereka dalam mengontrol diri nomi keluarga, berpengaruh secara tidak
sendiri. Selain itu, orang yang percaya diri langsung pada kenakalan pelajar melalui
tinggi tidak mudah terpengaruh oleh situasi gaya pengasuhan yang dilakukan orang tua
yang kebanyakan orang menilainya nega- terhadap anak remajanya tersebut. Penga-
tif. Menurut Lindenfield (1997) seseorang suhan yang dilandasi oleh kekerasan baik
yang mampu mengendalikan dan mengon- itu kekerasan secara sadar maupun tidak
trol emosinya dengan baik, cenderung sadar mengakibatkan jiwa dan psikologi
lebih percaya diri karena tidak khawatir remaja menjadi tertekan, selalu sedih, tidak
akan lepas kendali saat menghadapi tan- percaya diri, tidak berguna, tidak mampu
tangan atau risiko. Sebab orang yang per- mengendalikan diri, mendendam, dan
caya diri biasa mengatasi rasa khawatir, memberontak.
takut dan cemas serta mampu mengatasi Secara psikologis, sebenarnya remaja se-
konfrontasi secara efektif dan konstruktif. macam ini ingin mendapatkan pengakuan
Di sisi lain pola asuh orang tua sangat social dan perhatian dari orang tuanya,
berpengaruh terhadap perkembangan rema- namun karena mereka tidak mendapatkan
ja, khususnya pada pola asuh demokrasi hal itu di rumah, sebagai gantinya adalah
orang tua. Dengan gaya pengasuhan seperti mencari pengakuan di luar rumah dengan
yang dilandasi kasih sayang, sikap terbuka, cara melakukan tindakan kenakalan. Oleh
kedisiplinan, pemberian hadiah berkaitan karena itu penelitian ini bertujuan untuk
dengan prestasi belajar, pemberian hu- mengetahui hubungan antara kepercayaan
kuman jika anak melakukan pelanggaran, diri, kematangan emosi dan pola asuh
pemberian keteladanan, penanaman sikap orang tua demokratis dengan kenakalan
dan moral, perlakuan yang adil terhadap remaja pada SMK Muhammadiyah 2
anak, dan pembuatan peraturan berkaitan Malang.
dengan tugas-tugas perkembangan anak.
Hal ini sangatlah penting bagi anak supaya Metode
dapat mengembangkan perilaku positif.
Subjek
Sebaliknya bila tidak diberikan dengan
pola asuh demokratis maka anak diasum- Pada penelitian ini yang menjadi popu-
sikan akan mengalami kesulitan dalam lasi adalah siswa kelas X SMK Muham-
hubungan sosial dan mengakibatkan tim- madiyah 2 Malang tahun pelajaran 2010/
2011, sebanyak 184 orang, yang meliputi
79
M. Fatchurahman dan Herlan Pratikto
80
Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja
dibuat bersama, aturan atau disiplin dilak- 21 aitem yang dianggap baik dengan rbt
sanakan secara konsisten, hadiah dan hu- yang bergerak dari 0,272 sampai 0,821.
kuman dilakukan secara rasional, anak Kemudian uji reliabilitas diperoleh koefi-
diberi kebebasan untuk mengemukakan sien reliabilitas 0,895. Berarti menun-
pendapat, perasaan dan keinginannya, jukkan bahwa reliabilitas skala pola asuh
orang tua sebagai pemberi pendapat dan orang tua demokratis terhadap siswa SMK
pertimbangan terhadap aktivitas anak, dan memadai.
orang tua menerima keadaan anak. Aitem Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut
yang dikembangkan berjumlah 43 aitem. dapat dilihat pada tabel berikut :
Setelah uji validitas dari 43 aitem terdapat
81
M. Fatchurahman dan Herlan Pratikto
an yang negatif yang signifikan dengan Hipotesis keempat, hasil uji ANOVA
kenakalan remaja di SMK Muhammadiyah diperoleh nilai Fhitung sebesar 1.198
2 Malang. dengan taraf signifikansi 0,322 jauh lebih
Hipotesis kedua, hasil yang diperoleh besar dari 0,05. Hal ini berarti regresi dapat
r =-0,077. Koefisien korelasi sebesar - dipakai untuk memprediksi bahwa kena-
0,077 dengan taraf signifikansi 0,305 atau kalan remaja tidak memiliki korelasi yang
lebih besar dari toleransi 0,05 menunjuk- signifikan dengan kematangan emosi dan
kan bahwa kematangan emosi tidak memi- pola asuh demokrasi orang tua, kecuali
liki hubungan yang signifikan dengan kepercayaan diri siswa, dengan kata lain
kenakalan remaja di SMK Muhammadiyah bahwa variabel kepercayaan kematangan
2 Malang. emosi dan pola asuh demokrasi orang tua
Hipotesis ketiga, hasil yang diperoleh (secara bersama-sama) tidak memiliki
r = 0,132. Koefisien korelasi sebesar 0,132 hubungan dengan kenakalan remaja,
dengan taraf signifikansi 0,190 atau lebih kecuali variabel kepercayaan diri dengan
besar dari toleransi 0,05 menunjukkan kenakalan remaja.
bahwa pola asuh demokrasi orang tua tidak Besarnya sumbangan setiap variabel seba-
memiliki hubungan yang signifikan dengan gaimana pada tabel 2 berikut:
kenakalan remaja di SMK Muhammadiyah
2 Malang.
Tabel di atas menunjukkan bahwa sum- kalan remaja siswa di SMK Muham-
bangan terbesar terhadap variabel depen- madiyah 2 Malang. Artinya semakin tinggi
den kenakalan remaja adalah kepercayaan kepercayaan diri remaja maka semakin
diri yaitu 0,065% diikuti pola asuh demo- rendah kenakalan remaja. Hal ini diperkuat
krasi orang tua yaitu 0,016% dan yang dengan hasil penelitian Hadita (TT) bahwa
terkecil kematangan emosi yaitu -0,003%. siswa SMAN 21 Surabaya kelas X mem-
Hasil analisis ini menerangkan bahwa punyai tingkat kepercayaan yang tinggi
pengaruh dominan pada kenakalan remaja dibandingkan tingkat kenakalan remaja.
bersumber dari kepercayaan diri. Kesen- Wardani (2011) menunjukkan terdapat
jangan kenakalan remaja siswa SMK hubungan negatif antara perilaku asertif
Muhammadiyah 2 Malang bersumber dari dengan kenakalan remaja.
kepercayaan diri siswa. Dengan kata lain Orang yang percaya diri bisa dilihat dari
kepercayaan diri siswa efektif mengubah ketenangan mereka dalam mengontrol diri
kenakalan remaja bagi siswa. sendiri. Selain itu, orang yang percaya diri
tinggi tidak mudah terpengaruh oleh situasi
Pembahasan yang kebanyakan orang menilainya nega-
tif. Menurut Lindenfield (1997) seseorang
Hipotesis pertama, hasil analisis me-
yang mampu mengendalikan dan mengon-
nunjukkan terdapat hubungan yang signifi-
trol emosinya dengan baik, cenderung le-
kan antara kepercayaan diri dengan kena-
bih percaya diri karena tidak khawatir akan
kalan remaja sebesar -0,254 dengan taraf
lepas kendali saat menghadapi tantangan
sig. 0,044. Temuan ini menunjukkan
atau risiko. Sebab orang yang percaya diri
bahwa kepercayaan diri memiliki hubung-
biasa mengatasi rasa khawatir, takut dan
an negatif yang signifikan dengan kena-
cemas serta mampu mengatasi konfrontasi
82
Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja
83
M. Fatchurahman dan Herlan Pratikto
kenakalan remaja di SMK Muhammadiyah toring orang tua, semakin rendah kecen-
2 Malang. Artinya pola asuh demokrasi derungan kenakalan remaja.
orang tua tidak mempunyai hubungan apa- Hipotesis keempat, berdasarkan hasil
apa dengan kenakalan remaja. analisis bahwa hubungan antara keper-
Hasil penelitian ini bertolak belakang cayaan diri, kematangan emosi, pola asuh
dengan hasil penelitian: Brown & Capozza demokrasi orang tua dengan kenakalan
(2000), Baldwin (Gerungan, 1999), remaja dengan stepwise diperoleh nilai R =
Masngudin (TT). Yang menyimpul-kan 0,281 dan R. Square = 0,079 dan Adjusted
bahwa ada hubungan negative antara R Square = 0.013. Hal ini menunjukkan
kenakalan remaja dengan keberfungsian besarnya hubungan R koefisien korelasi, R
keluarga. Artinya semakin meningkatnya determinasi dan R regresi ganda. Dari uji
keberfungsian sosial sebuah keluarga ANOVA diperoleh F hitung = 1.198 dan
dalam melaksanakan tugas kehidupan, siginfikansi 0,322. Dengan demikian
peranan, dan fungsinya maka akan semakin diketahui bahwa tidak terdapat hubungan
rendah tingkat kenakalan anak-anaknya yang signifikan secara bersama-sama
atau kualitas kenakalannya semakin antara kematangan emosi dan pola asuh
rendah. demokrasi orang tua dengan kenakalan
Kenyataannya hasil penelitian ini remaja, kecuali variabel kepercayaan diri
menunjukkan bahwa antara variabel dengan kenakalan remaja/siswa SMK
kematangan emosi dengan kenakalan Muhammadiyah 2 Malang. Berdasarkan
remaja tidak memiliki hubungan, hal ini analisis data diperoleh hasil bahwa
mungkin disebabkan oleh faktor keber- kepercayaan diri memiliki sumbangan
fungsian keluarga dalam menerapkan pola yang lebih besar secara negatif, kemudian
asuh yang diberikan oleh orang tua kepada pola asuh demokrasi orang tua dan
anaknya. Pola asuh yang diterapkan orang kematangan emosi memiliki sumbangan
tua berbeda-beda, tergantung pada status lebih kecil. Dengan kata lain variabel
sosial orang tua dalam masyarakat, status kepercayaan diri memiliki pengaruh yang
sosial ekonomi orang tua, budaya tempat lebih besar dibandingkan dengan pola asuh
tinggal, status anak dalam keluarga dan demokrasi orang tua dan kematangan
keutuhan keluarga itu sendiri. Pola asuh emosi.
yang diterapkan orang tua merupakan Walaupun pola asuh demokrasi orang
usaha untuk mendidik dan membimbing tua dan kematangan emosi lebih kecil
anaknya agar dikemudian hari menjadi pengaruhnya terhadap kenakalan remaja,
pribadi yang mampu bertahan di situasi tetapi ketiga faktor tersebut perlu menjadi
sosial, realitas sosial dan relasi sosial. perhatian bagi guru dan konselor. Keper-
Dengan kata lain orang tua akan berusaha cayaan diri memberi pengaruh yang lebih
agar perkembangan anak sebagai harapan besar dari kedua faktor lainnya maka
bangsa di masa depan dapat mencapai kepercayaan diri perlu mendapat perhatian
perkembangan sosial yang matang. utama dalam menurunkan atau mengurangi
Demikian pula perbedaan pola asuh kenakalan remaja.
yang diterapkan orang tua terhadap Karena itu orang yang percaya diri
anaknya juga menyebabkan timbulnya biasanya merupakan seorang teman yang
perbedaan penyesuaian sosial individu dan menyenangkan. Penelitian yang dilakukan
memungkinkan terjadi atau tidak kena- Lindenfield (1997), Dainow (1990), Al-
kalan remaja. Penelitian: Kim & Kim Salameh (2011) disimpulkan bahwa hu-
(Afrillia & Kurniati, 2008), Baumrind dan bungan kebalikan antara kepercayaan diri
Kohn (Hanif, 2005), Forehand, dkk. dan pemikiran tidak rasional sebagai
(Afrillia dan Kurniati (2008) disimpulkan pengaruh tingkat kepercayaan diri yang
bahwa semakin rendah monitoring secara otomatis menurunkan tingkat pemi-
(pengontrolan) orang tua, semakin tinggi kiran tidak rasional dan sebaliknya. Mem-
kecenderungan remaja melakukan kena- biarkan diri mereka mengalami kegagalan
kalan remaja, dan semakin tinggi moni- berulang kali. Dalam menentukan tujuan,
84
Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja
Al-Uqshari (dalam Hasanah, 2006) dan uji ANOVA menunjukkan bahwa Fhitung
Lindenfield (1997)disimpulkan bahwa sebesar 1.198 dengan taraf signifikansi
orang yang percaya diri memiliki : tujuan 0,322 jauh jauh lebih besar dari 0,05.
bersifat pribadi, masing-masing orang Sedangkan variabel kepercayaan diri
memiliki potensi dan kebutuhan khusus. dengan kenakalan remaja di SMK Muham-
Seseorang akan tumbuh kepercayaan madiyah 2 Malang terdapat hubungan yang
dirinya, jika dalam lingkungannya ia bisa negatif yang signifikan, hasil yang dipero-
bebas dan bertanggung jawab menentukan leh r = -0,254 dengan taraf signifikansi
tujuannya sendiri. 0,044 atau lebih kecil dari toleransi 0,05
dan variabel kematangan emosi dengan
Kesimpulan kenakalan remaja di SMK Muhammadiyah
Penelitian ini bertujuan untuk menge- 2 Malang tidak memiliki hubungan, hasil
tahui hubungan antara kepercayaan diri, yang diperoleh r = -0,077 dengan taraf
kematangan emosi dan pola asuh orang tua signifikansi 0,305 atau lebih besar dari
demokratis dengan kenakalan remaja pada toleransi 0,05 begitu pula variabel pola
SMK Muhammadiyah 2 Malang, subyek asuh demokrasi orang tua dengan kena-
siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 kalan remaja di SMK Muhammadiyah 2
Malang tahun pelajaran 2010/2011, seba- Malang tidak memiliki hubungan, hasil
nyak 184 orang, yang diambil sebagai yang diperoleh r = 0,132 dengan taraf
sampel 25% atau 46 siswa. Hipotesis yang signifikansi 0,190 atau lebih besar dari
diajukan menyatakan terdapat hubungan toleransi 0,05.
antara kepercayaan diri, kematangan
Daftar Pustaka
emosi, dan pola asuh orang tua demokratis
dengan kenakalan remaja di SMK Adzikriyah, E.A. 2003. Hubungan
Muhammadiyah 2 Malang. Antara Kematangan Emosi Dengan Kom-
Skala pengukuran dalam penelitian ini petensi Sosial Remaja. Jurnal Psikodina-
adalah skala kenakalan remaja disusun mik. Volume 2 No. 1, hal 33-42. Malang.
berdasarkan indikator dari teori Kartono Fakultas Psikologi Universitas Muham-
(1996), setelah dilakukan uji validitas dari madiyah Malang.
50 aitem yang dibuat terdapat 21 aitem Al-Salamah, E.M. 2011. Irrational
yang dianggap valid. Skala kepercayaan Beliefs among Jordanian College Students
diri disusun berdasarkan indikator dari and Relationship with Self-Confidence.
teori Lauster (2006), setelah dilakukan uji Journal Asian Social Science, Vol.7, No.
validitas dari 42 aitem yang dibuat terdapat 5; May 2011. Published by Canadian
22 aitem yang dianggap valid. Skala Center of Science and Education.
kematangan emosi disusun berdasarkan Afrillia, F. dan Kurniati, N. M. T. 2008.
indikator dari teori Hulock (2002), setelah Hubungan Antara Komunikasi Efektif
dilakukan uji validitas dari 30 aitem yang Orang Tua–Anak Deangan Kenakalan
dibuat terdapat 15 aitem yang dianggap Remaja Pada Remaja Di Rumah Tahanan
valid, dan Skala pola asuh orang tua Pondok Bambu Jakarta Timur. Fakultas
demokratis yang telah dikembangkan oleh Psikologi Universitas Gunadarma. Jurnal
Effendi (2002), setelah dilakukan uji Penelitian Psikologi. No. 2. Vol. 13.
validitas dari 43 aitem yang dibuat terdapat Desember 2008.
21 aitem yang dianggap valid. Sedangkan Boyd, R. N. & Huffman, J. W. 2002.
hasil uji reliabilitas menunjukkan semua The Relationship Between Emotional
variabel adalah reliabel Maturity and Drinking and Driving Invol-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vement Among Young Adults. Journal of
tidak terdapat hubungan secara bersama- Safety Research. (Online). Available FTP.
sama antara variabel kematangan emosi, File:///K:/mail/2401/0104/emotional%/20b
dan pola asuh orang tua demokratis dengan etween%20em%20driv%20drinking.htm.
kenakalan remaja, kecuali variabel keper- Diakses 10 Nopember 2011
cayaan diri dengan kenakalan remaja. Hasil
85
M. Fatchurahman dan Herlan Pratikto
86
Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja
87