Volume 4 Nomor 4 1
Review Article
OVERVIEW FARMAKOEPIDEMIOLOGI
ABSTRAK
Farmakoepidemiologi adalah suatu studi cabang ilmu yang menghubungkan disiplin ilmu
epidemiologi dan farmasi klinik bertujuan untuk mendalami efek suatu obat terhadap suatu
populasi. Farmakoepidemiologi dapat mengevaluasi hasil treatment, sehingga diperoleh
keamanan dan efikasi yang lebih baik ketika digunakan pada pasien. Studi memiliki peranan
penting dalam melihat keberhasilan ataupun kegagalan terapi obat yang diberikan.
Farmakoepidemiologi juga memberikan rekomendasi pengambilan keputusan yang tepat dalam
pemilihan terapi obat agar dapat menurunkan derajat mortalitas dalam suatu populasi akibat
ketidaktepatan dalam pengobatan. Dengan menggunakan metode studi pustaka, sehingga dapat
diuraikan definisi, sejarah, prinsip serta aplikasi epidemiologi, farmakologi, dan farmasi klinik
dalam pengembangan farmakoepidemiologi melalui artikel berikut.
Kata kunci: Farmakoepidemiologi, epidemiologi, farmakologi, farmasi klinik
ABSTRACT
Pharmacoepimiology is a branch of science that linked epidemiology and clinical pharmacy
and aimed to explore the effect of drugs on a population. Pharmacoepidemiology evaluated
treatment in order to achieve better safety and efficacy when used by patient. The following
study has important role to show success or failure of a given drug therapy.
Pharmacoepidemiology also provide recommendations appropriate decision in selection of
drug therapy given in order that reduce the mortality degree in inaccuracies treatment in
population. By using literature study, following review article described definition, history,
principle and application epidemiology, pharmacology, and clinical pharmacy in development
of pharmacoepidemiology.
Keywords: Pharmacoepidemiology, epidemiology, pharmacology, clinical pharmacy.
100.000 orang meninggal dan 1,5 juta yang menghubungkan penggunaan obat
pasien di rawat di rumah sakit akibat efek dengan pengaruh klinisnya pada suatu
efek samping obat yang tidak diinginkan[3]. ologi mulai berkembang sekitar tahun 1960
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 2
ketika obat golongan hipnotik, yaitu demam berdarah dengue pada 50 tahun
pada sebagian endemik[7]. Berawal dari kali lipat terutama pada negara yang
kejadian tersebut dibentuk suatu studi untuk memiliki iklim tropis dan khususnya
mengetahui hubungan antara obat dengan menyerang daerah pedesaan. Jumlah kasus
efek samping yang merugikan. Sehingga dan setiap tahunnya selalu menjadi KLB di
untuk membentuk suatu badan yaitu 2004 ditemukan penderita DBD sebanyak
1989[2]. Menurut Brian L. Strom, DBD berada dalam kelompok umur <15
[1]
farmakoepidemiologi dapat diartikan tahun .Dari kasus di atas dapat diketahui
sebagai suatu studi yang mempelajari angka penyebaran penyakit infeksi endemik
manfaat serta efek dari suatu obat pada di Indonesia. Dengan bantuan farmakologi
populasi[3]. Para praktisi kesehatan pun klinik maka kekeliruan dalam pengambilan
sendiri. Salah satunya prevalensi penyakit akibat ketiadaan edukasi yang memadai [10].
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 3
Namun tantangan – tantangan tersebut tidak ilmiah terkait. Melalui situs Research Gate
jasa pengobatan yang tepat bagi pasien, digunakan dalam pembuatan artikel review
efisiensi dan efikasi serta profil keamanan dimaksudkan merupakan naskah publikasi
obat [11]. Tujuan penulisan artikel review ini 10 tahun terakhir (tahun 2006 – 2016).
adalah untuk mengetahui definisi, sejarah, Dengan pencarian berdasarkan kata kunci,
review ini dilakukan untuk mengambil dan Dari total 16 jurnal dan artikel ilmiah
menyadur referensi berupa buku teori, serta satu buku teori yang diperoleh,
jurnal ilmiah, dan artikel ilmiah yang dikerucutkan menjadi 10 artikel utama dan
berkaitan dengan sumber data dalam satu buku teori yang terkait sumber data
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 4
POKOK BAHASAN
Tahun -
Judul Jurnal Penulis Ringkasan
Negara
keamanan produk
farmasetika, comparative
effectiveness research
Ethical Guidelines on
Biomedical Research
Ministry of Education,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 5
andTechnology and Ministry
protokol yang
bukan bersifat
“confirmatory”[11]
menyembuhkan pasien
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 6
praktisi kesehatan harus
mengembangkannya.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 7
and James P. sekolah farmasi di US, 74
Wilson, PhD
(83%) membutuhkan
edukasi
farmakoepidemiologi. Ilmu
pengambilan dan
y menjadi tantangan,
dalam mendukung
perkembangan
farmakoepidemiologi.
farmakoepidemiologi
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 8
dengan farmakologi menjadi
bias[12].
Lewis pengembangan
farmakoepidemiologi.
pendukung
farmakoepidemiologi, yaitu
pharmacovigilance, analisis
making[6].
berbeda. Apakah
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 9
penggunaan obat tersebut
Farmakoepidemiologi
dalam pemantauan
Farmakoepidemiologi
mempunyai banyak
farmakoekonomi[10].
How can the Quality of François Alla, et 2012 – Perancis Dalam membangun
farmakoepidemiologi.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 10
keamanan dan efikasi terapi
dinamakan
farmakoepidemiologi.
Farmakoepidemiologi
(populasi). Area
farmakoepidemiologi
farmakoepidemiologi dapat
kuantifikasi pola
samping obat[8].
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 11
Sejarah dan Perkembangan Drug Administration(FDA) diberi
terbilang cukup baru karena studi ini baru laporan mengenai efek samping obat yang
1960[4,10,12]. Didasari atas peristiwa efek hingga 2008 diperoleh kurang lebih dua juta
teratogenik yang dihasilkan ketika laporan mengenai efek samping obat di AS.
dicabut dari pasar tahun 1979, lalu Epidemiology Unit tahun 1970 memberikan
memiliki efek terapi dalam mengatasi mual Kejadian tersebut juga menginisiasi
dan muntah selama kehamilan dinyatakan beberapa negara Eropa yaitu UK, Perancis,
mengakibatkan cacat pada sebagian bayi Jerman, dan Swedia untuk mengadakan
sehingga dicabut dari pasaran pada tahun suatu konferensi yang bernama
(WHO) membentuk suatu grup studi untuk Pharmacoepidemiology tahun 1985 yang
yaitu The Committee on Safety of Medicines suatu badan yang bernama International
tahun 1968 dan Medicines Act tahun Society for Pharmacoepidemiology (ISPE)
1968[10]. Di Amerika Serikat, Food and tahun 1989[7]. Awalnya disiplin ilmu ini
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 12
dinamakan “farmasetikal epidemiologi” valid, dikutip dari jurnal François Alla et al,
yang mempunyai tujuan untuk semakin valid suatu data yang mana
Kemudian oleh Jan Venulet diubah akan tepat. Selain itu dibutuhkannya
efek samping obat. dua kata yang terdiri dari “pharmaco” yang
farmakoepimiologi memberikan suatu nilai berarti populasi besar[4,10]. Dengan kata lain
terhambat. Contoh data yang tersedia dan dimulai dari efek samping obat, pola
menjadi data mayor adalah resep obat dan kebermanfaatan obat, efikasi obat, dan
data medis komputerisasi. Data yang pemantauan pemasaran obat. Studi yang
akibat regulasi yang ketat[2,11],. Data yang farmasi klinik, farmakologi, biostatistik,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 13
sangat dirasakan di era sekarang karena Topik farmakoepidemiologi dibagi menjadi
dapat mengoptimalkan kebutuhan obat dan tiga, yaitu aplikasi dari prinsip epidemiologi
membantu para tenaga medis dalam dalam penggunaan obat dan efek nya pada
memutuskan terapi obat yang tepat dan suatu populasi, menghitung probabilitas
telah menjadi hal yang fundamental dalam kebermanfaat atau pun efek samping obat
meningkatkan efisiensi dan efikasi suatu dalam populasi, dan metode yang kontinu
obat[2,9]. Farmakoepidemilogi pun sudah dalam memantau obat agar tidak terjadi
berubah fokus dari yang awalnya melihat efek – efek merugikan ke depan nya.
efek samping suatu obat dan faktor resiko Kadangkala farmakoepidemiologi susah
menjadi output dari suatu terapi dilihat dari dibedakan dengan drug utilization, untuk
aspek keberhasilan terapi maupun ekonomi melihat perbedaan utama antara dua ilmu
[2]
. tersebut, perbedaan spesifiknya yaitu
menggabungkan dua cabang ilmu, yaitu kuantifikasi terapi; manfaat dan resiko obat
Berdasarkan pengertian farmakologi adalah utilization lebih berfokus pada efek paparan
tubuh manusia, tentunya dari sisi Prinsip dan Aplikasi Epidemiologi dalam
sebagai studi yang menentukan faktor – ilmu yang mempelajari distribusi dan
faktor yang menjelaskan kejadian serta penyebab suatu kejadian kesehatan dalam
distribusi penyakit pada suatu populasi. komunitas atau populasi tertentu dan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 14
dijadikan sebagai sub ilmu dalam obat terhadap populasi. Farmakologi
dipelajari untuk mengetahui etiologi manusia dan farmasi klinik berfungsi dalam
penyakit kronik. Dan sekarang obat. Farmasi klinik dibagi menjadi dua
metode dan ilmu tertentu untuk mengawasi distribusi, metabolisme dan ekskresi suatu
terapi obat dalam penurunan resiko efek obat, dengan kata lain kadar obat dalam
farmakoepidemiologi adalah deskriptif dan hubungan dosis obat dengan efek yang
digunakan adalah untuk melihat percobaan tersebut, maka dapat diketahui apakah obat
memegang peranan penting dalam fasa pra tersebut memiliki potensi terapi atau
yang berfokus kepada pengaruh efek suatu farmakoepidemiologi akan tercapai. Tujuan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 15
dari farmakoepidemiologi adalah untuk [2] Björn Wettermak. The intriguing future
Terima kasih kepada Ibu Sofa Dewi Therapeutic Trials. Int. Journal of
atau publikasi artikel ini. [6] François Alla, et al. How can the Quality
Faktor Risiko Penularan. Aspirator. [7] Judith K. Jones, Hugh H. Tilson, James
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 16
Pharmacoepidemiology and Drug Safety. [11] Shiro Tanaka, Kahori Seto, Koji
and Clinical Pharmacy. 2016. Health Care and Scineces. 2015;1(16):[4 p].
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157