Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN GIZI PADA GIZI KURANG

DAN GIZI BURUK


Lora Sri Nofi, PGNutr, MNutrDiet, RD
Asosiasi Dietisien Indonesia
2016
Pembahasan
• Standar Internasional terkait Asuhan Gizi dan Dietetik
• Kolaborasi Tenaga Kesehatan
• Gizi Anak
• Skrining Gizi Anak
• Asuhan Gizi Pada Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Joint Committee International
JCI adalah akreditasi internasional untuk pelayanan
rumah sakit
Standar JCI terkait asuhan gizi
AOP. 1.6 elemen pengukuran 2
Setiap pasien mendapatkan skrining gizi dan dirujuk
untuk dilakukan asesmen/pengkajian. Pasien rawat inap
diskrining dalam waktu 24 jam
AOP.1.6 elemen pengukuran 3
Pasien yang memiliki risiko malnutrisi mendapatkan
asesmen / pengkajian gizi lanjut
Joint Committee International

Standar JCI terkait asuhan gizi


AOP. 2
Pasien mendapatkan asesmen ulang dengan interval
waktu tertentu
AOP. 4
Tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam
kolaborasi pelayanan
Kolaborasi tenaga kesehatan sesuai JCI

Perawat Kolaborasi dgn Dokter

Kolaborasi dgn Perawat

Asuhan Gizi / NCP oleh Dietisien


Kolaborasi Tenaga Kesehatan
Asuhan Gizi
Asuhan Medis -Asesmen
-Diagnosa penyakit
-Preskripsi Diet
Dokter Dietisien -Diagnosa
-Intervensi
-Monitoring Evaluasi

Nakes
Perawat
lainnya
Pasien Asuhan Farmasi
Asuhan keperawatan
-Skrining gizi Asuhan fisioterapi
-Asupan harian Dan lainnya
Gizi Anak
• Usia1 bulan – 18 tahun Bukan miniatur orang dewasa
• Proses tumbuh kembang
• Berisiko malnutrisi
• Makan sebagai proses belajar
Perubahan volume, jumlah, Meningkatnya kemampuan
ukuran atau dimensi pada sel struktur dan fungsi tubuh, yang
dan organ tubuh yang dapat merupakan hasil dari proses
diukur dengan antropometri maturisasi (kemampuan
(panjang / tinggi badan, berat motorik, kemampuan berfikir,
badan, lingkar lengan atas, kemampuan bersosialisasi,
lingkar kepala dll). pubertas).
Lora 2016
Skrining Gizi
 Definisi: Suatu proses mengidentifikasi individu yang
berisiko / mengalami malnutrisi agar mendapatkan
pengkajian gizi sesuai indikasi (ASPEN, 2011)
 Sifat alat skrining:
Sederhana
Mudah
Sebagai data rutin
Murah
Efektif mengidentifikasi malnutrisi
Reliable dan valid
Lora 2016
Skrining Gizi

Merupakan bagian dari pengkajian awal


keperawatan pada pasien
Langkah awal sebagai penapis sebelum dimulainya
asuhan gizi
Salah satu contoh kolaborasi tenaga kesehatan
dalam pelayanan
Terutama dilakukan pada kelompok pasien tertentu;
anak, lansia

Lora 2016
Jenis Skrining Gizi Anak

• Strong-Kids dari Belanda


• PYMS dari Inggris
• STAMP dari Inggris

Lora 2016
Alat Skrining Untuk Anak
Strong-Kids

Lora 2016
Lora 2016

Strong-Kids Modifikasi RSCM


Asuhan Gizi dan Dietetik Anak
Asesmen / Pengkajian Gizi
Status gizi: keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
• Antropometri
• Biokimia (nilai lab dan penunjang lainnya)
• Klinis dan Fisik
• Riwayat Diet

Lora 2016
Pengkajian Status Gizi
Pengukuran menurut antropometri:
• Berat Badan (BB)
• Panjang Badan (PB)
• Tinggi Badan (TB)
• Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Status Gizi berdasar Antropometri
Usia 0 – 2 tahun berdasar WHO 2005 (lihat grafik)
WHO_chts_boys_z.pdf
Usia 2 – 18 tahun berdasar CDC 2000 (lihat grafik)
buku-sk-antropometri-2010.pdf
Lora 2016
Lora 2016
Pengkajian Status Gizi Anak
Indeks Antropometri Status Gizi Z-score

BB/U Overweight ≥2 SD
Normoweight -2 sampai 2 SD
Underweight -3 sampai -2 SD
Severe underweight ≤-3

TB/U atau PB/U Tall ≥2 SD


Normoheight -2 sampai 2 SD
Stunted -3 sampai -2 SD
Severe stunted ≤-3

BB/TB atau BB/PB Obese ≥2 SD Gizi


Normal -2 sampai 2 SD kurang
Wasted -3 sampai -2 SD
Gizi
Severe wasted ≤-3
buruk
Lora 2016
Pengkajian Status Gizi Anak
Indeks Status Gizi Prosentase
Antropometri
BB/U Lebih ≥ 120%
Baik 90-119%
Kurang <90%
TB/U atau PB/U Tinggi ≥105%
Baik 96-104%
Pendek ≤95%
BB/TB atau BB/PB Lebih ≥ 120% Gizi
Baik 90-119% kurang
Kurang 71-90%
Gizi
Sangat Kurang ≤70% buruk
Lora 2016
Pengkajian Status Gizi

Interpretasi gizi kurang berdasarkan indeks


antropometri
• Gizi kurang akut* → BB/U, BB/TB, LiLA/U atau
BB turun ≥5%
• Gizi kurang kronik** → TB/U *WHO, 1999
**Milman et al 2005

Lora 2016
Pengkajian Status Gizi
Biokimia dan laboratorium
• Darah
– Elektrolit; Na, K, Cl
– Plasma; Hb, albumin
– Gas darah; PCO2, PO2, HCO3
– Fungsi ginjal; ureum, kreatinin
– Fungsi hati; SGOT, SGPT
– Profil lipid; HDL, LDL, Total kolesterol, trigliserida
– Gula darah; sewaktu, PP
– Lainnya; amoniak, Mg, P
• Urinaria
– Protein urin
• Feces
– Malabsorpsi, maldigesti, infeksi
Pengkajian Status Gizi
Klinis Fisik

Rambut
Mata Tekanan darah
Mulut Suhu tubuh
Kulit Frekuensi nadi
Massa otot Frekuensi napas
Massa lemak
Edema
Pengkajian Status Gizi
Marasmik
Kurus (tulang terbungkus kulit)
Iga gambang
Kehilangan massa lemak
Atrofi massa otot
Wajah tampak seperti orang tua
Rewel
Rambut mudah dicabut
Diare kronik

Kwasiorkor
Kurus (pada lengan dan kaki)
Perut membesar (asites/hepatomegali)
Edema perifer
Penurunan massa otot
Wajah tampak bulat ‘moonface’
Apatis
Rambut kemerahan
Pengkajian Status Gizi
Komplikasi pada gizi buruk
• Hipoglikemia
• Hipotermia
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan
elektrolit (hiponatremia,
hipokalemia)
• Defisiensi zat gizi mikro
(vitamin dan mineral)
• Infeksi
Pengkajian Status Gizi
Riwayat Diet
• Alergi makanan
• Riwayat ASI, MP-ASI
• Kesukaan dan pantangan
• Pola makan -> kualitas diet
• Estimasi asupan -> kuantitas diet
– Food recall
– Food record
– Food weighing
Diagnosa Gizi
• Domain intake
– Asupan energi tidak adekuat
– Asupan energi dan zat gizi tidak adekuat
– Pola makan tidak seimbang
• Domain klinis
– Berat badan kurang
– Perubahan nilai lab
• Domain prilaku
– Kurang pengetahuan gizi
Intervensi Gizi
Intervensi gizi:
• Edukasi dan konseling diet
• Pemberian diet dengan 3J1C
– Jumlah diet (energi, zat gizi, cairan)
– Jenis (diet standar, diet khusus)
– Jadwal (sesuai waktu makan)
– Cara (oral, enteral, parenteral)

Lora 2016
Intervensi Gizi
Intervensi gizi:
• Diet diberikan secara bertahap sesuai
kemampuan/toleransi
• Diet sebagai Medical Nutrition Therapy
• Sesuai preskripsi diet
• Diberikan ONS (oral nutrition support)
untuk memperbaiki asupan dan status
gizi

Lora 2016
Intervensi Gizi
Intervensi gizi pada gizi buruk:
• Rehidrasi dengan Resomal
• Diet sesuai tahap; stabilisasi, transisi,
rehabilitasi
• Pemberian PMT-Pemulihan yang
mengandung ± 350 Kcal 15g protein
per hari

Lora 2016
Monitoring dan Evaluasi Gizi
• Asupan makan
– Asupan oral 3-7 hari
– Asupan enteral 1-3 hari
– Asupan parenteral setiap hari
• Toleransi terhadap diet
– Priming Feeding; volume rendah di awal pemberian
– Transitional Feeding; bentuk makanan bertahap meningkat
– Nutrition Impact Symptoms: mual, muntah, BAB, BAK
– GRV (Gastric Residual Volume)
• Data antropometri
• Target kenaikan BB pada gizi buruk minimal 10g/kgBB perhari
atau 50g/kgBB perminggu
• Interaksi obat dengan makanan
• Nilai lab terkait gizi
Lora 2016
Terima kasih

Lora 2016

Anda mungkin juga menyukai