GLAUKOMA ABSOLUT
Disusun Oleh:
Preseptor :
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. E
No. MR : 913612
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Petani
ANAMNESIS
Keluhan Utama : hilang penglihatan pada mata kiri sejak 2 bulan yang lalu.
- Hilang penglihatan pada mata kiri sejak 2 bulan yang lalu, awalnya pasien
merasakan mata kabur sejak 10 bulan yang lalu, disertai nyeri, sakit kepala
- Riwayat mata merah berulang pada mata kiri sejak 10 bulan yang lalu
- Riwayat mata berair pada mata kiri sejak 10 bulan yang lalu.
- Riwayat putih pada bagian hitam bola mata sejak 1 bulan yang lalu
- Sebelumnya pasien pernah mengeluh terkena benda asing pada mata kiri
sebelumnya.
Status Oftalmikus
Status Oftalmikus OD OS
Visus 5/15 0
Silia/supersilia Trichiasis (-) Trichiasis (-)
Madarosis (-) Madarosis (-)
Palpebra superior Edema (-) Edema (-)
Hematom (-) Hematom (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Hematom (-) Hematom (-)
Margo palpebra Hordeolum (-) Hordeolum (-)
Khalazion (-) Khalazion (-)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva tarsalis Papil (-) Papil (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva fornics Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Sklera Putih Putih
Kornea Bening Ulkus kornea (+), udem (+),
diameter 5mm, bulae (+)
Kamera Okuli Anterior Cukup dalam, hipopion (-) Agak dangkal, hipopion (-)
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)
Pupil Bulat, RP (+/-), 3 mm Bulat, semi midiriasis
Lensa Keruh subskapular Keruh total
posterior
Fundus: - Media Agak keruh Keruh
Katarak matur OS
Katarak imatur OD
USG mata
Pewarnaan gram
BAB II
DISKUSI
Telah datang seorang pasien laki-laki 53 tahun datang ke Poli Mata RSUP
Dr. M. Djamil Padang pada pukul 14.00 WIB, tanggal 7 April 2016 untuk control
mata.
Dari anamnesis pasien mengeluhkan hilang penglihatan pada mata kiri
sejak 2 bulan yang lalu. Hilangnya penglihatan pada mata kiri disebabkan oleh
apoptosis sel ganglion retina, menyebabkan penipisan lapisan inti dalam lapisan
serat saraf retina serta berkurangnya akson di nervus optikus4. Selain itu, pada
pemeriksaan ditemukan kekeruhan total pada lensa mata kiri yang ikut serta pada
proses hilangnya penglihatan. Pada pemeriksaan visus mata kiri didapatkan hasil
yaitu nol (0) hal ini disebabkan oleh kerusakan total papil N.II3,8.
Pasien mengeluhkan mata merah, nyeri dan berair. Mata merah yang
kornea3,8. Hal ini dibuktikan pada pemriksaan mata kiri ditemukan adanya ulkus
kornea.
Pengobatan yang diberikan pada pasien ini berupa tetes mata repithel 6 x
sehari dan Timol 0,5% 2 x sehari. Rephitel adalah formula hydrogel liposomal
yang memberikan efek untuk menurunkan produksi aquos dan menurunkan TIO
sebesar 20-30%.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
iris. Struktur sudut COA terdiri dari garis Schwalbe, kanal schlemm, trabekular
meshwork atau jalinan trabekula (yang terletak di atas kanalis Schlemm), badan
siliar anterior, dan iris. Garis Schwalbe menandai berakhirnya endotel kornea.
pori ketika mendekati kanalis Schlemm. Bagian dalam jalinan ini, yang
menghadap ke kamera anterior, dikenal sebagai jalinan uvea; bagian luar, yang
membentang ke depan dari ujung anterior ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Korpus
siliaris terdiri dari zona anterior yang berombak-ombak, pars plicata (2mm), dan
zona posteror yang datar, pars plana (4mm). Prosesus siliaris berasal dari pars
plicata. Prosesus siliaris terutama terbentuk dari kapiler dan vena yang bermuara
ke vena-vena vorticosa. Ada dua lapisan epitel siliaris : satu lapisan tanpa pigmen
lapisan berpigmen di sebelah luar yang merupakan perluasan epitel pigmen retina.
Prosesus siliaris dan epitel siliaris berfungsi sebagai pembentuk akuos humor.2
Musculus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler dan
zonula, yang berorigo di lembah antara processus siliaris. Otot ini mengubah
tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa dapat mempunyai berbagai fokus.
(0,25 ml) dan bilik mata belakang (0,06ml). Volumenya adalah sekitar 250uL, dan
dengan plasma, kecuali pada cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat dan
laktat yang lebih tinggi, serta protein, urea dan glukosa yang lebih rendah.
Akuos humor memiliki beberapa fungsi antara lain:2
Akuos humor diproduksi oleh korpus siliaris. Setelah masuk ke bilik mata
depan, akuos humor mengalir melalui pupil ke bilik mata depan lalu ke anyaman
trabekula di sudut bilik mata depan. Selama itu, terjadi pertukaran diferensial
kanal Schlemm menyalurkan cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil akuos
humor keluar dari mata antara berkas oto siliaris ke ruang suprakoroid dan ke
2.2. Definisi
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan,
penyakit yang ditandai oleh adanya neuropati optik yang berhubungan dengan
satu faktor resiko utama.5 Glaukoma kronik apabila tidak ditatalaksana secara
adekuat, dengan ada atau tidak adanya serangan subakut intermiten, lambat laun
2.3. Epidemiologi
Sekitar 60 juta orang menderita glaukoma di dunia. Glaukoma merupakan
penyebab kebutaan yang paling sering di dunia, lebih kurang sebanyak 6 juta
Serikat lebih dari 3 juta orang menderita glaukoma, dan lebih dari separuh mereka
tidak menyadari sedang menderita penyakit ini, yang disebabkan karena glaukoma
sering tidak memberikan gejala pada awal penyakit. Kurang dari 10% glaukoma
di Amerika Serikat adalah angle closure glaucoma (ACG). Di Asia ACG lebih
meningkat berulang diatas 21 mmHg dan/atau adanya diskus optik dan/atau lapis
serat saraf yang mengindikasikan adanya kerusakan saraf optik, tetapi dengan
lapangan pandang yang normal.6 ada beberapa faktor resiko yang membuat
1. Usia
>60 tahun.
2. Ras
Penyakit ini tiga kali lebih sering dan umumnya lebih agresif pada
3. Familial
mencapai badan sel ganglion retina dalam jumlah yang cukup untuk
kebutuhannya.
tertutup primer karena kedalaman dan volume bilik mata depan yang
lebih kecil sedangkan mipoi dihubungkan dengan glaukoma sudut
terbuka
6. Faktor sistemik
2.5. Klasifikasi
dengan hilangnya cup diskus optik dan lapangan pandang. Hal ini biasanya
dengan visus persepsi cahaya negatif. Dapat terjadi pada semua jenis glaukoma
akut dapat menyebabkan glaukoma absolut terjadi akibat kerusakan papil nervus
II tahap lanjut, kerusakan lapisan serat syaraf retina serta gangguan vaskularisasi
okular
1. Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka
- Glaukoma sudut terbuka primer
- Glaukoma tekanan normal
b. Glaukoma sudut tertutup
- Akut
- Subakut
- Kronik
2. Glaukoma kongenital
- Glaukoma kongenital primer
- Glaukoma yang berhubungan dengan abnormalitas perkembangan
okular lain
- Glaukoma yang berhubungan dengan abnormalitas perkembangan
ekstra-okular
3. Glaukoma sekunder
- Glaukoma pigmentasi
- Eksfoliasi sindrom
- Akibat perubahan lensa
- Akibat perubahan traktus uvea
- Trauma
- Post-operasi
- Glaukoma neovaskular
4. Glaukoma absolut : hasil akhir dari glaukoma tak terkontrol adalah mata
ganglion retina, menyebabkan penipisan lapisan inti dalam dan lapisan serat saraf
intraokular dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan besar TIO. Pada glaukoma
kerusakan iskemik akut pada iris yang disertai edema kornea dan rusaknya nervus
optik. Pada glaukoma sudut terbuka primer, tekanan intraokular biasanya tidak
meningkat lebih dari 30 mmHg dan kerusakan sel ganglion terjadi setelah waktu
yang lama. Pada glaukoma tekanan normal, sel-sel ganglion retina mungkin
oleh peningkatan tekanan intraokular yaitu teori mekanik dan teori iskemik:10
akson saraf optik dan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam
retina, iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi, dan prosesus siliaris
berkurangnya aliran darah pada papil saraf optik. Diskus optikus menjadi
Tekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik
yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian
tepi papil saraf optik relatif lebih kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi
Pada glaukoma sudut terbuka primer, gambaran patologik utama adalah proses
dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm. Hal ini berbeda dari
proses penuaan normal. Akibatnya adalah penurunan drainase akuos humor yang
tidak nyeri, sehingga jarang timbul keluhan. Gejala lain yang timbul berupa
peningkatan tekanan okuler, dimana hal ini sering mendahului kelainan diskus
lebih tinggi berkaitan dengan kehilangan lapangan pandang yang lebih berat.11
Mata buta disertai nyeri. Mata terasa nyeri, iritasi, buta total (negatif pada
light perception) serta keras seperti batu. Negatif pada light perception
disebabkan kerusakan total papil N.II. Papil N.II yang dapat dianggap
sebagai lokus minoris pada dinding bola mata tertekan akibat TIO yang
mendasari.
Iris menjadi atrofi
Pupil menjadi kaku dan berdilatasi
Diskus optik menunjukkan atrofi optik glaukoma
TIO tinggi; bola mata menjadi keras seperti batu
2.8. Diagnosis
adalah tonometer aplanasi Goldman. Selain itu ada tonometri Schiotz, non
2. Lapangan pandang
perimetri goldmann untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer dan
3. Pemeriksaan Funduskopi
Dapat dilakukan dengan oftalmoskop langung maupun tidak langsung.
4. Gonioskopi: melihat sudut COA apakah terbuka atau tertutup dengan
goniolens. Selain itu juga bisa menilai apakah terdapat sinekia, pembuluh
darah atau robekan di akar iris. Selain untuk diagnosis, berguna juga untuk
menilai jenis operasi apa yang akan dilakukan. Pada glaukoma juvenil,
2.9. Tatalaksana
Glaukoma bukan merupakan penyakit yang dapat diobati dengan operasi saja.
progresif meski telah diberi dosis maksimal obat yang bisa ditoleransi
keluhan. Ketika terdapat sudut tertutup oleh karena sinekia total dan tekanan bola
mata yang tidak terkontrol, maka kontrol nyeri menjadi tujuan terapetik yang
1. Prosedur Siklodestruktif
Merupakan tindakan untuk mengurangi TIO dengan merusakkan bagian dari
epitel sekretorius dari siliaris. Indikasi utamanya adalah jika terjadinya gejala
berkaitan dengan glaukoma sudut tertutup dengan synechia permanen, yang gagal
terjadinya efek penurunan TIO oleh karena kerusakan epitel siliaris sekretorius,
penurunan aliran darah menuju corpus ciliaris, atau keduanya. Hilangnya rasa
sakit yang cukup berarti adalah salah satu keuntungan utama cyclocryotheraphy.
alkohol 80% setelah 5-10 menit. Hal ini dapat menghancurkan ganglion siliar.
3. Enukleasi bulbi
Secara jarang, Enukleasi dilakukan bila rasa nyeri yang ditimbulkan tidak
2.10. Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi jika glaukoma tidak terobati dikarenakan TIO terlalu
tinggi.7
1. Ulserasi kornea. Hasil dari edema epitel yang tak hilang dan pada keadaan
akhirnya tonjolan keluar dari daerah silier (stafiloma silier) atau ekuator
(stafiloma ekuatorial).
3. Bulbi atrofi. Pada akhirnya badan silier akan berdegenerasi, TIO turun dan
DAFTAR PUSTAKA
6. Ilyas, Sidarta. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2008