Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pengendalian Keuangan
“AKUNTANSI KEPRILAKUAN”

PUTRI FARAH DINIA (1201103010077)

ULFAH UTAMY BATUBARA (1201103010159)

INDRA MAULANA (1201103010110)

CUT ANNISA LATIFA (1201103010160)

FEBRIAN RIZKI (1201103010155)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
kesehatan lahir dan batin, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beriringkan
salam kami sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua dari
alam kebodohan, ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing. pada
mata kuliah Akuntansi Keprilakuan dan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan dikelompok ,
karena dengan kerjasama yang baik maka makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang
telah kita tetapkan.

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca, khususnya dalam mata
kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kiranya pun makalah ini dapat dijadikan pegangan terkait
dengan materi yang bersangkutan. Dengan paparan materi, penyajian, dan dengan bahasa yang
sederhana diharapkan dapat membantu dalam menguasai materi dengan mudah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan masukan dari pembaca sekalian untuk penyempurnaan makalah kami yang
akan datang.

Banda Aceh, 20 Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

BAB I PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA PENGENDALIAN KEUANGAN ................................................. 1


B. FUNGSI KEUANGAN .................................................................................... 1
C. DEFINISI PENGENDALIAN KEUANGAN ......................................................... 3
D. PENGENDALIAN TERPADU .......................................................................... 4
E. PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN RANCANGAN ........................................ 5

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang ini, kemajuan teknologi informasi sudah menjadi suatu tuntutan
untuk mengoptimalkan proses bisnis perusahaan yang membawa dampak yang cukup besar
di Indonesia, dikarenakan persaingan bisnis yang semakin lama semakin ketat, hal tersebut
membuat kebanyakan perusahaan membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung
kinerja perusahaan.

Evaluasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang terbagi dalam 5 hal
penting yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Tanpa evaluasi
perusahaan tidak akan mengetahui apakah kodisi sebuah sistem yang digunakan dalam
rancangan dapat digunakan atau dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka
evaluasi sistem informasi sangat diperlukan agar perusahaan dapat mengukur suatu objek
yang dapat memberikan suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan penelitian Ahmad et.al (2007, p133), dapat disimpulkan bahwa Evaluasi
Sistem Informasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh
mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari damp
ak atau hasil y ang d icap ai oleh p rogram tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua
konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. “efektifitas merupakan
perbandingan antara input dan outputnya sedangkan efisensi adalah taraf pendayagunaan
input untuk menghasilkan output lewat suatu proses”(Sudharsono dalam lababa, 2008).
BAB II

PEMBAHASAN

PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati
abad ke-21. Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis tentang pertumbuhan dan
penurunan perusahaan-perusahaan, pengembalian perusahaan, dan berbagai jenis
restrukturisasi perusahaan. Untuk memahami perkembangan ini dan ikut serta di dalamnya
secara efektif, diperlukan pengetahuan mengenai prinsip keuangan.
Pentingnya prinsip keuangan ini digarisbawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang
terjadi dalam pasar keuangan. Misalnya, pada bulan September 1989,Campeau Corporation
tidak dapat melunasi pembayaran bunga untuk sebagian utangnya. Campeau telah membeli
Federated Departement Store dan Aliied Storesebelumnya pada tahun 1989 dengan
menanggung utang sebesar $10 miliar.Campeau mencari tambahan utang untuk memenuhi
pembayaran bunga yang jatuh tempo atas utang yang sudah ada dan mencoba menjual
properti-properti utama seperti rangkaian toko serba ada. Bloomingdale, untuk mengurangi
pokok pinjaman.Kegagalan Campeau untuk memenuhi pemenuhan bunganya mengejutkan
seluruh pasar obligasi dengan hasil (yield) yang tinggi. Pada bulan Januari 1990, operasi
realestat Campeau dipisahkan dari operasi toko serba ada ritelnya yang dimasukkan dalam
perlindungan kepailitan. Betapa pentingnya sejumlah aspek manajemen keuangan telah
ditekankan oleh sejarah Campeau ini (Weston dan Copeland, 1997)
FUNGSI KEUANGAN

Walaupun perincian antar-organisasi bervariasi, fungsi keuangan yang utama adalah dalam
hal keputusan investasi, perhitungan biaya, dan dividen untuk suatu organisasi. Dana
dikumpulkan dari sumber-sumber keuangan eksternal dan dialokasikan untuk penggunaan
yang berbeda-beda. Arus dana di dalam perusahaan dipantau. Imbalan untuk sumber-sumber
perhitungan ini dapat berupa tingkat pengembalian (return), pembayaran kembali, serta
produk dan jasa. Fungsi-fungsi yang sama ini harusdilaksanakan baik di perusahaan bisnis,
badan pemerintahan, maupun oranisasi-organisasi nirlaba. Tujuan manajer keuangan adalah
membuat rencana guna memperoleh dan menggunakan dana, serta memaksimalkan nilai
organisasi. Berikut beberapa kegiatan yang terlibat, yaitu:

1 Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi denganpara eksekutif


yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis umum.
2 Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasidan
perhitungan biaya, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Perusahaan yang berhasil
biasanya mengalami laju pertumbuhan penjualan yang tinggi sehingga memerlukan
dukungan penambahan investasi. Para manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan
penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas atas alternatif investasi yang
tersedia.
3 Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin karena semua keputusan bisnis memiliki dampak keuangan.
4 Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal yang
merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharga perusahaan diperdagangkan.

Kesimpulannya, tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan
perhitungan biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajer keuangan berkaitan langsung
dengan keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu
sendiri.Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan,yaitu
bendahara dan administrasi pembukuan atau akuntasi (kontroler). Bendahara bertanggung
jawab atas perolehan dan pengamanan dana. Bidang tanggung jawab kontroler meliputi
akuntansi, pelaporan, dan pengendalian. Tanggung jawab seorang bendahara biasanya terleta
pada pengadaan dan pengelolaan uang tunai. Meskipun tanggung jawab pembuatan laporan
berada di tangan kontroler, bendahara pada umumnya membuat laporan mengenai posisi arus
kas harian dan posisi modal kerja, membuat anggaran kas, dan melaporkan informasi
mengenai arus kas dan cadangan uang tunai. Sebagai bagian dari tugasnya, bendahara
menjaga hubungan perusahaan dengan bank komersial dan bank investasi. Biasanya
bendahara juga membayar manajemen kredit, asuransi, dan dana pensiun.
Fungsi pokok kontroler adalah mencatat, dan membuat laporan mengenai informasi keuangan
perusahaan. Hal ini biasanya mencakup penyusunan anggaran dana laporan keuangan. Tugas
lainnya adalah mengelola penggajian, menyusun perhitungan dan pelaporan pajak, serta
melakukan audit internal (Weston dan Copeland, 1997).

DEFINISI PENGENDALIAN KEUANGAN

a Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku


Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para
manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-
dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer
secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
b Perluasan Konsep-konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku,
menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga informasi dapat
dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir.
Tujuan pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan
mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
PENGENDALIAN TERPADU

a Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan.
Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari organisasi
dan komunikasi. Proses perencanaan akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan
pengendalian seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasikan? Apa yang digunakan untuk
menyusun pertanggung jawaban? Bagaimana departemen-departemen akan diinstruksikan
dan akuntansi apa yang akan digunakan untuk masalah-masalah transfer atau transaksi antar
departemen.
b Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari
komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut secara rutin dihasilkan dari statistic yang
ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi
distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta
operasi sebagai akibat dari umpan balik.

c Interaksi Pengendalian
Saling keterkaitan diantara sub-sistem pengendalianjuga memegang peranan penting atas
hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan
dengan operasi dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-
tujuan yang ditetapkan.
Hal yang berbeda juga dapat terjadi antara perencanaan dan umpan balik. Proses perencanaan
dapat dipengaruhi secara mendalam oleh dampak-dampak umpan balik.

FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL

Proses dalam mengidentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek


tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seseorang manajer lebih penting
dibandingkan dengan pendapat manajer lain? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual
kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan.
a Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
b Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain pengendalian
dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai
dari gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk-produk yang memerlukan satu
tanggapan.
c Motif Keuangan
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan ukuran-
ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa system
pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali tidak
dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit). Ukuran-ukuran laba
adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan.
d Faktor-faktor Proses
Suatu faktor proses penting dalam pegendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan
biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable. Strategi pengendalian biaya
untuk proses strategi biaya variable sering kali berbeda dalam hal substansi dengan startegi
pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN

a Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis


Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam
mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer
keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu
adalah baik atau buruk.
b Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suati pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar
menjadi tidak nyata.
c Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan
pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang
sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.

PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN

Untuk melindungi perusahaannya, para manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang
bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa
bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
a System Pengendalian Diagnostik
Salah satu tujuan utama system pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan ditetapkan,
penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
b System Kepercayaan
Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk
menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang diterapkan oleh
karyawannya.
c System Batasan
System ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, yang dapat
disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.

d System Pengendalian Interaktif


System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan oleh
para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam
keputusan bawahan.

e Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian


Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas dengan
menggunakan seluruh unsure pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai inti, mereka
mengandalkan system kepercayaan.
DAFTAR PUSTAKA

http://dexsuar.blogspot.com/2013/07/pengendalian-keuangan-akuntansi.html

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2011-1-00392-ka%201.pdf

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00488-AK%20Bab2001.pdf

Anda mungkin juga menyukai