Disusun oleh:
PKRS IRNA I
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui
(……………..…….……) (………….……………)
PAKET PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Latar Belakang
Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok yang berorientasi sehat dengan
meningkatkan, memelihara dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial. PHBS di lingkungan rumah sakit merupakan bentuk
perilaku yang harus dimiliki oleh petugas kesehatan, pasien, keluarga pasien dan
pengunjung. Tidak dipungkiri bahwa di rumah sakit merupakan sumber
penyebaran virus, bakteri dan mikroorganisme yang berasal dari pasien dan
tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat yang menjadi sumber penularan
penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung. Tidak jarang antar
sesama pasien dapat menularkan penyakit, Tentunya hal tersebut dapat terjadi jika
masyarakat rumah sakit tidak ikut serta dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data tahun 2004 Departemen Kesehatan, ternyata infeksi
Nosokomial merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi. Persentase
tingkat risiko terjangkitnya Infeksi Nosokomial pada Rumah Sakit Umum
mencapai 93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%. Antara 1,6-80,8 %
merupakan Infeksi Nosokomial pada penyakit saluran pencernaan.
Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yatu perilaku proaktif memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi
diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar ( 30-35%
terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itu, kami sebagai penyuluh tertarik
untuk mengambil tema penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan rumah sakit
A. Tujuan intruksional
2.1 Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat selama 30
menit peserta dapat mengerti pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat
B. Sasaran
Sasaran penyuluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung.
C. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan
demonstrasi.
D. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet, LCD, laptop
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Media
Pembukaan 5 menit •Membuka dengan •Mendengarkan Ceramah -
salam •Memperhatikan
•Memperkenalkan diri •Menjawab
•Menjelaskan maksud pertanyaan
dan tujuan penyuluhan
•Kontrak waktu
•Menggali pengetahuan
peserta sebelum
dilakukan penyuluhan
F. Evaluasi
a. Proses :
- Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
- Media yang digunakan adalah leaflet, LCD, laptop
- Waktu penyuluhan adalah 30 menit
- Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
- Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
- Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
b. Hasil :
- Setelah di berikan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengerti tentang PHBS,
- Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan terdapat perubahan perilaku
kesehatan, misal mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya,
tidak meludah disembarang tempat, tidak merokok sembarangan
G. Materi (lampiran 1)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
F. INDIKATOR PHBS
1. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-
alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari sakit.
2. Mencuci tangan 6 langkah dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Saat penting mencuci tangan:
Sebelum dan sesudah makan
Setelah buang air besar
Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
Setelah menggunakan kamar mandi
Setelah batuk, bersin atau membuang ingus
Sebelum memegang bayi
Setelah mengganti popok atau pembalut
Sebelum dan setelah mengobati luka
Setelah membersihkan atau membuang sampah
Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan
Gbr. 6 langkah cuci tangan
3. Menggunakan jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannnya.
4. Membuang sampah pada tempatnya
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit di bagi menjadi dua
kelompok besar yaitu; (1) Sampah klinis, Yang di sebut sampah / klinis
adalah sampah yang dihasilkan rumah sakit dari kegiatan pelayanan medik
termasuk laboraturium dan farmasi, contoh sisa benda tajam, cairan
infeksius, jaringan tubuh, buangan farmasi, buangan laboraturium,buangan
radio aktif. (2) Sampah / limbah non klonis, yang termasuk sampah /
limbah non klinis adalah sampah yang umumnya berasal dari kegiatan
kantor, dapur, cuci, mesin, dan buangan kamar mandi.
5. Tidak meludah sembarangan
6. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap
sehat dan bugar sepanjang hari.
Daftar Pustaka
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan, Jakarta, 2007.
Dinkes Kabupaten Buleleng. 2010. Panduan PHBS Bagi Petugas Puskesmas.
http://dinkes.bulelengkab. go.id/?p=260