Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DIRUANG 9 RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun oleh:

PKRS IRNA I

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2016
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 25 November 2016

Oleh :

Mahasiswa Profesi Ners

KELOMPOK 21 PSIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

(……………..…….……) (………….……………)
PAKET PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pokok Bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat


Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
Tempat : Ruang 9
Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2016
Waktu : Jam 10:00
Penyuluh : Desy Karmia P

Latar Belakang
Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok yang berorientasi sehat dengan
meningkatkan, memelihara dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial. PHBS di lingkungan rumah sakit merupakan bentuk
perilaku yang harus dimiliki oleh petugas kesehatan, pasien, keluarga pasien dan
pengunjung. Tidak dipungkiri bahwa di rumah sakit merupakan sumber
penyebaran virus, bakteri dan mikroorganisme yang berasal dari pasien dan
tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat yang menjadi sumber penularan
penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung. Tidak jarang antar
sesama pasien dapat menularkan penyakit, Tentunya hal tersebut dapat terjadi jika
masyarakat rumah sakit tidak ikut serta dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data tahun 2004 Departemen Kesehatan, ternyata infeksi
Nosokomial merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi. Persentase
tingkat risiko terjangkitnya Infeksi Nosokomial pada Rumah Sakit Umum
mencapai 93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%. Antara 1,6-80,8 %
merupakan Infeksi Nosokomial pada penyakit saluran pencernaan.
Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yatu perilaku proaktif memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi
diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar ( 30-35%
terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itu, kami sebagai penyuluh tertarik
untuk mengambil tema penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan rumah sakit

A. Tujuan intruksional
2.1 Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat selama 30
menit peserta dapat mengerti pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat

2.2 Tujuan khusus


Setelah mendapat penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan rumah sakit, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang :
2.2.1 Mengetahui pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2.2.2 Manfaat hidup bersih dan sehat
2.2.3 Indikator perilaku hidup bersih dan sehat
2.2.4 Mengetahui 6 lagkah cuci tangan
2.2.5 Mengetahui 5 moment cuci tangan

B. Sasaran
Sasaran penyuluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung.

C. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan
demonstrasi.

D. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet, LCD, laptop
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Media
Pembukaan 5 menit •Membuka dengan •Mendengarkan Ceramah -
salam •Memperhatikan
•Memperkenalkan diri •Menjawab
•Menjelaskan maksud pertanyaan
dan tujuan penyuluhan
•Kontrak waktu
•Menggali pengetahuan
peserta sebelum
dilakukan penyuluhan

Penyajian 15 menit •Menjelaskan tentang: •Mendengarkan Ceramah Leaflet


1.Mengetahui •Memberikan ,Tanya
pengertian perilaku tanggapan dan jawab
hidup bersih dan sehat pertanyaan demonstr
2.Manfaat hidup bersih mengenai hal yang asi
dan sehat kurang dimengerti
3.Indikator perilaku
hidup bersih dan sehat
•Memberi kesempatan
untuk bertanya/diskusi
tentang materi
penyuluhan
Penutup 10 menit •Menggali pengetahuan •Menjawab Ceramah Leaflet
peserta setelah pertanyaan ,Tanya
dilakukan penyuluhan •Memberikan jawab
•Menyimpulkan hasil tanggapan balik
kegiatan penyuluhan
•Menutup dengan salam

F. Evaluasi
a. Proses :
- Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
- Media yang digunakan adalah leaflet, LCD, laptop
- Waktu penyuluhan adalah 30 menit
- Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
- Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
- Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

b. Hasil :
- Setelah di berikan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengerti tentang PHBS,
- Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan terdapat perubahan perilaku
kesehatan, misal mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya,
tidak meludah disembarang tempat, tidak merokok sembarangan

G. Materi (lampiran 1)

H. Daftar Pustaka (lampiran 2)

Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN

A. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI 2008).

B. PHBS DI RUMAH SAKIT


PHBS di Rumah Sakit adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Rumah Sakit Sehat dan mencegah penularan penyakit di Rumah
Sakit.

C. TUJUAN PHBS DI RUMAH SAKIT


1. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di Rumah Sakit
2. Mencegah terjadinya penularan penyakit di Rumah Sakit
3. Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat

D. SASARAN PHBS DI RUMAH SAKIT


1. Pasien
2. Keluarga Pasien
3. Pengunjung
4. Petugas Kesehatan Rumah Sakit
5. Karyawan di Rumah Sakit

E. MANFAAT PHBS DI RUMAH SAKIT


1. Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung
 Memperoleh pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang sehat
 Terhindar dari penularan penyakit
 Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan
kesehatan pasien

2. Bagi Rumah Sakit


 Mencegah terjadinya penularan penyakit di Rumah Sakit
 Meningkatkan citra Rumah Sakit yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat

F. INDIKATOR PHBS
1. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-
alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari sakit.

2. Mencuci tangan 6 langkah dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Saat penting mencuci tangan:
 Sebelum dan sesudah makan
 Setelah buang air besar
 Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
 Setelah menggunakan kamar mandi
 Setelah batuk, bersin atau membuang ingus
 Sebelum memegang bayi
 Setelah mengganti popok atau pembalut
 Sebelum dan setelah mengobati luka
 Setelah membersihkan atau membuang sampah
 Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan
Gbr. 6 langkah cuci tangan
3. Menggunakan jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannnya.
4. Membuang sampah pada tempatnya
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit di bagi menjadi dua
kelompok besar yaitu; (1) Sampah klinis, Yang di sebut sampah / klinis
adalah sampah yang dihasilkan rumah sakit dari kegiatan pelayanan medik
termasuk laboraturium dan farmasi, contoh sisa benda tajam, cairan
infeksius, jaringan tubuh, buangan farmasi, buangan laboraturium,buangan
radio aktif. (2) Sampah / limbah non klonis, yang termasuk sampah /
limbah non klinis adalah sampah yang umumnya berasal dari kegiatan
kantor, dapur, cuci, mesin, dan buangan kamar mandi.
5. Tidak meludah sembarangan
6. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap
sehat dan bugar sepanjang hari.

7. Makan buah dan sayur setiap hari


Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah
dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah
setiap hari sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral yang
mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.

8. Tidak merokok di rumah sakit


Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokor yang dihisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang
paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan Carbon Monoksida (CO).

5 MOMENT CUCI TANGAN


1. Sebelum ke pasien
2. Sebelum membantu pasien melakukan aktivitas
3. Setelah ke pasien
4. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
5. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
EVALUASI PRE DAN POST
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Yang dimaksud PHBS adalah
a. kesadaran memperaktekkan perilaku bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari, baik dirumah
b. Perilaku menjaga kebersihan untuk menjadi sehat
2. Apa manfaat menerapkan PHBS di rumah sakit
a. Terhindar dari penularan penyakit
b. Mempercepat penyembuhan penyakit
3. Apa indikator perilaku hidup bersih dan sehat di sarana kesehatan
a. Menimbang bayi
b. Mencuci tangan pada saat-saat tertentu
4. Berapa langkah yang harus dilakukan saat mencuci tangan
a. 7 langkah
b. 6 langkah

Daftar Pustaka

Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan, Jakarta, 2007.
Dinkes Kabupaten Buleleng. 2010. Panduan PHBS Bagi Petugas Puskesmas.
http://dinkes.bulelengkab. go.id/?p=260

Anda mungkin juga menyukai