Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN TATA KELOLA

MANAJEMEN KEARSIPAN Lampiran :


Nomor :
Berlaku tmt :
BAB I : UMUM Perbaikan ke :

A. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan kegiatan Dana Pensiun harus dilakukan sesuai prinsip-prinsip


Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang baik (Good Pension Fund Governance).
Untuk itu diperlukan Pedoman yang mengatur tentang Manajemen Kearsipan.

Manajemen Kearsipan merupakan suatu kegiatan mengelola dokumen sejak


diciptakan/dibuat, diterima, dipergunakan, disimpan, dirawat sampai disusutkan
secara efesien dan efektif. Pengelolaan arsip/dokumen Dana Pensiun mengacu
pada Sistem Tata Arsip Nasional dan Sistem Tata Arsip XYZ selaku Pendiri.

Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971 dan Undang-Undang No. 8 tahun


1997 pengertian arsip dapat dianggap sama dengan dokumen Dana Pensiun,
sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 7 tahun 1971 : Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat


dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintahan
dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

2. Undang-Undang No. 8 tahun 1997 : Dokumen Dana Pensiun adalah data,


catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh Dana
Pensiun dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas,
atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dilihat, dibaca, atau didengar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Pedoman Manajemen Kearsipan ditetapkan untuk menyeragamkan dan


mengembangkan sistem pengelolaan dokumen, yang disesuaikan dengan
ruang lingkup pekerjaan serta menggunakan software yang dapat
mengimplementasikan sistem pengelolaan dokumen secara mudah dan
cepat.

Halaman 1 dari 23
2. Tujuan

a. Sebagai acuan bagi Pekerja dalam mengelola administrasi dan dokumen


agar tercipta keseragaman dan kemudahan pengendalian dokumen;
b. Meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi waktu kerja;
c. Menghindari terjadinya duplikasi dokumen;
d. Membiasakan Pekerja mencatat semua kegiatan yang berkaitan dengan
dokumen secara rapi dan sistematis.

C. LANDASAN KEBIJAKAN

1. Undang-Undang R.I. No. 7 Tahun 1971, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Kearsipan;
2. Undang – Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta
peraturan pelaksanaannya;
3. Undang-Undang RI No. 8 tahun 1997, tentang Dokumen Dana Pensiun;
4. Peraturan Pemerintah RI No. 34 tahun 1997, tentang Penyusutan Arsip;
5. Peraturan Pemerintah RI No. 87 tahun 1999, tentang Tata Cara Penyerahan
dan Pemusnahan Dokumen;
6. Peraturan Pemerintah RI No. 88 tahun 1999, tentang Tata Cara Pengalihan
Dokumen ke dalam Mikrofilm atau Media lainnya dan Legalisasi;
7. Surat Edaran Kepala ANRI No. SE/01/1981, tentang Penanganan Arsip Inaktif
sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang
penyusutan Arsip;
8. Surat Edaran Kepala ANRI No. SE/02/1983, tentang Pedoman Umum untuk
Menentukan Nilaiguna Arsip;
9. Surat Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-
136/BL/2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang Pedoman Tata Kelola Dana
Pensiun;
10. Peraturan Dana Pensiun XYZ, beserta perubahannya;
11. Surat Keputusan Direktur Utama PT XYZ ( PERSERO) No.
Kpts-48/C00000/2007-S0 tanggal 26 September 2007 Tentang Pedoman
Induk Tata Kelola Dana Pensiun XYZ.

D. PENGERTIAN

1. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun XYZ (DP XYZ);


2. Dokumen adalah data, catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau
diterima oleh Dana Pensiun dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik
tertulis diatas kertas, atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak
apapun yang dapat dilihat, dibaca atau didengar;
3. Data adalah semua fakta, petunjuk, indikasi dan informasi baik dalam bentuk
tulisan (karakter), angka (digital), gambar (analog), media magnetik dan
bentuk lainnya;
4. Alih Media adalah kegiatan pengalihan dokumen yang dibuat atau
diterima baik di atas kertas atau sarana lainnya ke media elektronik dengan
menggunakan peralatan komputer;
5. Bon Peminjaman Dokumen adalah bukti peminjaman dokumen yang dibuat
rangkap 3 (tiga);

Halaman 2 dari 23
6. Buku Agenda adalah buku untuk mencatat semua surat baik surat masuk
maupun surat keluar sesuai klasifikasinya, yang digunakan untuk mengetahui
keberadaan surat;
7. Buku Ekspedisi adalah buku catatan yang berisi data singkat pengiriman
dokumen internal;
8. Lembar Tanda Terima adalah formulir yang berisi data singkat pengiriman
dokumen eksternal;
9. Berita Acara Penilaian dan Pemusnahan Dokumen adalah berita acara
yang berisikan pernyataan, penilaian dan pemusnahan dokumen.
10. Dokumen Pekerja adalah data , catatan dan bukti otentik setiap Pekerja
yang bekerja pada Dana Pensiun;
11. Dokumen Peserta adalah data, catatan dan bukti otentik Pekerja yang
memenuhi syarat Kepesertaan sesuai Peraturan dan terdaftar di Dana
Pensiun;
12. Dokumen Penerima Manfaat Pensiun adalah data, catatan dan bukti
otentik Peserta yang telah putus hubungan kerja dan memperoleh hak
Manfaat Pensiun berdasarkan Peraturan ;
13. Dokumen Investasi adalah catatan, surat berharga dan data bukti
pembukuan transaksi investasi;
14. Dokumen Keuangan adalah catatan, bukti pembukuan dan data pendukung
administrasi keuangan;
15. Dokumen lainnya adalah data atau setiap tulisan yang berisi keterangan
yang mempunyai nilai guna bagi Dana Pensiun, antara lain Risalah Rapat,
Surat Keputusan, Sertifikat dan Nomor Pokok Wajib Pajak;
16. Kode Penyimpanan adalah pemberian tanda / kode pada dokumen untuk
memastikan dan mengenali kembali dimana tempat dokumen disimpan
sehingga dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat.
17. Penggolongan / Klasifikasi Dokumen adalah pengelompokan dokumen
secara kronologis dan sistematis berdasarkan fungsi dan kegiatan
administrasi Dana Pensiun.
18. Daftar Indeks Dokumen adalah daftar jenis dokumen yang disusun
berdasarkan abjad, dilengkapi dengan kode penyimpanan subjek / bentuk /
lembaga, digunakan sebagai pedoman untuk penyimpanan dan pencarian
dokumen;
19. Retensi Arsip adalah penetapan jangka waktu penyimpanan arsip, yang
dimaksudkan sebagai pembatasan agar arsip yang bersangkutan disimpan
hanya sampai suatu jangka waktu yang benar – benar diperlukan;
20. Jadwal Retensi adalah jangka waktu penyimpanan dokumen yang disusun
dalam suatu daftar sesuai dengan jenis nilai kegunaannya dan dipakai
sebagai pedoman pemusnahan dokumen;
21. Konservasi Dokumen adalah usaha pemulihan dan perlindungan fisik
dokumen yang telah rusak dengan jalan pengawetan;
22. Legalisasi Dokumen adalah tindakan pengesahan isi dokumen yang
dialihkan atau ditransformasikan ke dalam Berita Negara, Lembaran Berita
Negara, mikrofilm atau media lain, yang menerangkan atau menyatakan
bahwa isi dokumen yang terkandung di dalamnya sesuai dengan naskah
aslinya;
23. Warkat adalah dokumen tertulis atau tergambar dalam bentuk kertas yang
mengandung informasi.

Halaman 3 dari 23
E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman ini adalah:

1. Pengelolaan semua bentuk dokumen, yaitu :


a. Dokumen Pekerja;
b. Dokumen Peserta;
c. Dokumen Penerima Manfaat Pensiun;
d. Dokumen Keuangan;
e. Dokumen Investasi;
f. Dokumen lainnya.

2. Penggunaan teknologi sebagai alat bantu pengalihan media dokumen.

Halaman 4 dari 23
PEDOMAN TATA KELOLA

MANAJEMEN KEARSIPAN Lampiran :


Nomor :
Berlaku tmt :
BAB II : PENGGOLONGAN DOKUMEN Perbaikan ke :

Dokumen dapat digolongkan berdasarkan kegunaannya, nilaiguna bagi kepentingan


pengguna, klasifikasi nilaiguna dan keaslian, serta jenisnya.

A. BERDASARKAN KEGUNAANNYA

Kegunaan dokumen sebagai bahan informasi dan sumber acuan, penunjang proses
kerja, bahan pembuktian, bahan pertanggungjawaban, dan bahan penelitian.

Dokumen dapat dibedakan menjadi :

1. Dokumen Dinamis adalah dokumen yang secara langsung dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan kegiatan administrasi untuk menunjang kegiatan operasional
Dana Pensiun.

a. Dokumen dinamis aktif adalah dokumen yang secara langsung dan terus
menerus diperlukan dan dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi
Dana Pensiun.

b. Dokumen dinamis semi aktif adalah dokumen yang masih diperlukan dan
dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi Dana Pensiun di fungsi
masing-masing, tetapi frekuensi penggunaannya sudah menurun.

c. Dokumen dinamis inaktif adalah dokumen yang frekuensi penggunaannya


sudah jarang untuk penyelenggaraan administrasi Dana Pensiun, dan hanya
dipergunakan sebagai bahan acuan atau menunggu sampai habis masa
penyimpanannya sesuai jadwal Retensi Dokumen Dana Pensiun.

2. Dokumen Statis adalah dokumen yang telah habis masa aktifnya tetapi masih
dianggap perlu untuk disimpan guna kepentingan sejarah dan penelitian, serta
kepentingan nasional.
Dokumen statis dapat berubah statusnya menjadi dokumen dinamis aktif lagi,
setelah adanya penilaian kembali bahwa dokumen tersebut masih diperlukan oleh
pemilik.

Halaman 5 dari 23
A.
B. BERDASARKAN NILAIGUNA BAGI KEPENTINGAN PENGGUNA

Nilaiguna dokumen didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pengguna


dokumen.

Ditinjau dari kepentingan pengguna, nilaiguna dokumen dapat dibedakan menjadi :

1. Nilaiguna Primer adalah nilai dokumen didasarkan pada kegunaan dokumen


bagi kepentingan lembaga/instansi pencipta dokumen, yang meliputi :

a. Nilaiguna Administrasi adalah nilaiguna dokumen yang didasarkan pada


kegunaan bagi pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta
dokumen.
Dokumen yang berisikan hal-hal yang berkaitan dengan perumusan dan
pelaksanaan kebijaksanaan, umumnya mempunyai nilai yang tinggi dan perlu
disimpan lebih lama daripada dokumen yang sifatnya hanya untuk menunjang
kegiatan rutin sehari-hari.
Jangka waktu penyimpanan Dokumen Administrasi ditetapkan 1 sampai
dengan 10 tahun.

b. Nilaiguna Hukum adalah nilaiguna dokumen yang berisikan bukti-bukti yang


mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warganegara dan
pemerintah.

Dokumen yang mempunyai nilaiguna hukum, antara lain adalah dokumen


yang berisikan keputusan/ketetapan, perjanjian, bahan-bahan bukti peradilan
dan lain sebagainya.

Jangka waktu penyimpanan dokumen yang bernilaiguna hukum tergantung


pada hal/urusan yang diberikan. Kegunaannya akan berakhir apabila
urusannya telah selesai, telah kadaluwarsa atau oleh karena suatu ketentuan
dalam peraturan perundangan.
Jangka waktu penyimpanan Dokumen yang bernilaiguna Hukum ditetapkan
5 sampai dengan 30 tahun atau permanen.

c. Nilaiguna Keuangan adalah nilaiguna dokumen yang berisikan segala hal


ihwal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan,
misalnya dokumen tentang rencana anggaran belanja, pertanggungjawaban
keuangan, pembukuan, laporan keuangan, laporan pemeriksaan keuangan
dan lain sebagainya.

Dokumen yang berisikan kebijaksanaan di bidang keuangan berbeda dengan


dokumen yang berisikan tentang hal ihwal mengenai transaksi keuangan.

Dokumen yang memuat kebijaksanaan di bidang keuangan pada umumnya,


mempunyai jangka waktu penyimpanan/retensi yang panjang.
Jangka waktu penyimpanan Dokumen Keuangan ditetapkan 5 sampai
dengan 30 tahun atau permanen.

Halaman 6 dari 23
d. Nilai Dokumentasi adalah nilaiguna dokumen yang mengandung informasi
tentang dokumentasi.
Jangka waktu penyimpanan dokumen dalam bentuk dokumentasi ditetapkan
10 sampai dengan 30 tahun atau permanen.

2. Nilaiguna Sekunder adalah nilai dokumen yang didasarkan pada kegunaan


dokumen bagi kepentingan lembaga/instansi lain dan atau kepentingan umum
diluar lembaga/instansi pencipta dokumen dan kegunaannya sebagai bahan bukti
dan bahan pertanggungjawaban nasional.

Nilaiguna sekunder meliputi :

a. Nilaiguna kebuktian adalah nilaiguna dokumen yang mengandung fakta dan


keterangan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana
lembaga/instansi itu diciptakan, dikembangkan, diatur, fungsi dan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan serta hasil/akibat kegiatannya itu. Dokumen
semacam ini diperlukan bagi pemerintah maupun Dana Pensiun, karena
dapat dipergunakan sebagai panduan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang serupa dan bernilaiguna dibidang administrasi negara dan Dana
Pensiun.

b. Nilaiguna Informasional adalah nilaiguna dokumen yang mempunyai


nilaiguna informasional ditentukan oleh isi atau informasi yang terkandung
dalam dokumen itu bagi kegunaan berbagai kepentingan penelitian dan
kesejarahan tanpa dikaitkan lembaga/instansi penciptanya, yaitu informasi
mengenai orang, tempat, fenomena masalah dan sejenisnya

Dokumen tidak selalu hanya memiliki nilaiguna tunggal, tetapi dapat juga memiliki
nilaiguna ganda. Pada dokumen yang mempunyai nilaiguna ganda, apabila
niliaguna yang satu berakhir, maka masih berlaku nilaiguna yang lain. Kegunaan
yang ganda ini menentukan pula nilai dokumen sehubungan dengan jangka
waktu penyimpanan/retensinya.

C. BERDASARKAN KLASIFIKASI NILAIGUNA

Dokumen berdasarkan klasifikasi nilaiguna, dapat dibedakan menjadi :

1. Dokumen Vital adalah dokumen yang mempunyai nilai administrasi / sejarah /


ilmiah dan harus tetap ada dalam bentuk aslinya serta dipergunakan demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Dokumen ini hilang tidak dapat diganti, sebab merupakan bukti dan
mempunyai kekuatan hukum, antara lain sejarah Dana Pensiun XYZ, sertifikat
hak atas tanah, bukti kepemilikan saham, pemberian tanda jasa/penghargaan
dan hak.

2. Dokumen Penting adalah Dokumen yang dipergunakan demi kelancaran


pekerjaan, bila dokumen ini hilang dapat diganti, namun penggantian tersebut
mengakibatkan hambatan atau penundaan. Antara lain struktur organisasi, IMB,
surat perjanjian.

Halaman 7 dari 23
3. Dokumen Berguna adalah dokumen yang dipergunakan
untuk membantu kelancaran pekerjaan dan bernilai simpan sesuai Pedoman Tata
Kelola Dana Pensiun XYZ.
Apabila dokumen ini hilang mudah diganti, antara lain Rencana Kerja dan
Anggaran, Sistem Manajemen Kinerja.
4. Dokumen Berguna Sementara adalah dokumen yang
kegunaannya terbatas dan setelah pekerjaan selesai tidak dipergunakan lagi,
antara lain brosur kursus, kliping, undangan, edaran.

D. BERDASAKAN KLASIFIKASI KEASLIAN

Dokumen berdasarkan klasifikasi keasliannya, dapat dibedakan menjadi :

1. Asli : Lembar pertama dokumen intern/ekstern.


2. Karbon Kopi : Lembar kedua dan seterusnya dari dokumen yang
penandatanganannya menggunakan kertas karbon, dan
dianggap sebagai dokumen asli. Kertas carbonised dapat
diklasifikasikan sebagai karbon kopi.
3. Penggandaan : Dokumen yang digandakan (fotokopi, stensil, cetakan).

E. BERDASARKAN JENIS

Dokumen berdasarkan jenisnya, dapat dibedakan menjadi :


1. Dokumen Tekstual adalah dokumen yang berupa teks, umumnya dituangkan
pada kertas, oleh karena itu disebut juga “Paper Records”, antara lain kontrak,
surat, memorandum.
2. Dokumen Pandang Dengar (Audio Visual) adalah dokumen yang dapat
dipandang dan atau didengar, antara lain foto, film dan rekaman suara.
3. Dokumen Arsirtektur/Rancang Bangun adalah dokumen yang berisikan
rekayasa, rancang bangun, antara lain berupa cetak biru, bagan, gambar, denah.
4. Dokumen Komputer adalah rekaman data dari suatu kegiatan yang dibuat
dengan memanfaatkan teknologi komputer. Dokumen komputer disebut juga
dokumen elektronik atau dokumen bacaan mesin, antara lain floppy disc, hard
disc, magnetic tapes,optical disc.

Halaman 8 dari 23
PEDOMAN TATA KELOLA

MANAJEMEN KEARSIPAN Lampiran :


Nomor :
BAB III : PENGELOLA DOKUMEN Berlaku tmt :
Perbaikan ke :

Pengelola dokumen adalah Fungsi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan


administrasi dokumen.

Dana Pensiun membentuk Fungsi pengelola dokumen sesuai jenjang organisasi yang
ada yaitu : Fungsi Kepensiunan, Fungsi Umum, Fungsi Hukum, Fungsi Keuangan,
Fungsi Investasi dan Fungsi Operasi Oil Centre.

Untuk memperlancar tugas fungsi pengelola dokumen, maka pengelolaan dokumen


Dana Pensiun menganut sistem sentralisasi - desentralisasi, dengan pengertian
sentralisasi dalam kebijakan dan desentralisasi dalam pelaksanaan, yaitu pemberian
wewenang kepada setiap fungsi untuk mengelola dokumen.

Secara fungsional dokumen dikoordinasikan oleh Pusat Dokumen Dana Pensiun.

A. JENJANG PENGELOLA DOKUMEN

1. Arsip Nasional Republik Indonesia /Arsip Nasional Wilayah;


2. Pusat Dokumen Dana Pensiun.

B. PANITIA PENILAIAN DOKUMEN

1. Susunan Panitia Penilaian Dokumen sebagai berikut :


a. Panitia Penilaian Dokumen Dana Pensiun ditetapkan oleh
Presiden Direktur, terdiri dari :
1) Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris ;
2) Anggota terdiri dari wakil Fungsi Hukum, Sekuriti dan pemilik dokumen
( jumlah anggota sesuai dengan kebutuhan).

b. Panitia Penilaian Dokumen Fungsi ditetapkan oleh Direktur, terdiri


dari :
1) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dari Fungsi terkait;
2) Anggota terdiri dari wakil Fungsi Hukum, Sekuriti dan pemilik dokumen
(jumlah anggota sesuai kebutuhan).

Halaman 9 dari 23
Halaman 10 dari 23
2. Tugas dan Tanggung Jawab Panitia Penilaian Dokumen Dana Pensiun adalah :

a. Mengadakan kajian tentang sistem pengelolaan dokumen disesuaikan


dengan perkembangan Dana Pensiun dan ketentuan yang berlaku;

b. Menerima dan meneliti daftar pertelaan dokumen dinamis inaktif yang sudah
boleh dimusnahkan serta memproses persetujuan pemusnahannya sebagai
berikut :
1) Mengadakan sidang penilaian dokumen dan membuat
pertimbangan pemusnahan dokumen untuk dimintakan persetujuan
pemusnahannya kepada pimpinan Dana Pensiun atau pejabat yang
ditunjuk;
2) Membuat Berita Acara Penilaian dan Pemusnahan
Dokumen;
3) Melaksanakan Pemusnahan dokumen.

c. Mempertimbangkan dokumen dinamis inaktif yang telah habis masa


simpannya dan masuk kelompok dokumen statis (mempunyai nilai guna bagi
kepentingan nasional ) untuk diserahkan kepada ANRI setelah mendapat
persetujuan dari pimpinan Dana Pensiun atau pejabat yang ditunjuk dan
selanjutnya membuat Berita Acara Penyerahan Dokumen Statis serta
melaksanakan penyerahannya.

Contoh format Berita Acara Penyerahan Dokumen Statis :


Lampiran 1

d. Memberikan saran teknis tentang proses pemusnahan, penyerahan,


pengalihan dan legalisasi dokumen kepada fungsi – fungsi di lingkungan
Dana Pensiun.

Panitia Penilaian Dokumen Dana Pensiun bertanggung jawab kepada Direktur


Administrasi & Kepensiunan melalui Manajer Umum.

Halaman 11 dari 23
PEDOMAN TATA KELOLA

MANAJEMEN KEARSIPAN Lampiran :


Nomor :
BAB IV : PENYELENGGARAAN Berlaku tmt :
PENGELOLAAN DOKUMEN Perbaikan ke :

Penyelenggaraan pengelolaan dokumen adalah kegiatan penanganan dokumen yang


meliputi penerimaan, pengelompokan, pemberian kode, penyimpanan, pemeliharaan,
peminjaman / pengembalian serta penyusutan.

A. PENERIMAAN DOKUMEN
Adalah kegiatan menerima dokumen dan mencatatnya, baik yang berasal dari
intern maupun ekstern Dana Pensiun.

B. PENGELOMPOKAN DOKUMEN
Adalah kegiatan memilah – milah dokumen menurut kelompok berdasarkan subjek
(pokok permasalahan), bentuk (wadah penuangan), dan lembaga / instansi
pembuat dokumen sesuai ketentuan yang telah dibakukan, yang pada umumnya
dilaksanakan setelah dokumen selesai diproses dan akan disimpan dengan tujuan
untuk mempermudah :
1. Pemberian kode simpan;
2. Penyimpanan;
3. Pencarian dan penemuan kembali.

Pengelompokan dokumen pada dokumen yang bersifat umum menggunakan


Kelompok Subjek (S), Kelompok Bentuk (B) , Kelompok Lembaga (L), dan
Kelompok Numerik (N).

1. Kelompok subjek (S) adalah pengelompokan dokumen yang prinsipnya


berdasarkan pada subjek ( pokok permasalahan).

S0 = Umum
S1 = Kepensiunan
S4 = Keuangan
S8 = Sumber Daya Manusia

Halaman 12 dari 23
2. Kelompok Bentuk (B) adalah pengelompokan dokumen yang prinsipnya
berdasarkan pada bentuk ;

B0 = Umum
B1 = Pengatur dan Hukum
B2 = Naskah dan Pemberitaan
B3 = Keuangan
B4 = Sumber Daya Manusia

3. Kelompok Lembaga (L) adalah pengelompokan dokumen yang prinsipnya


berdasarkan pada lembaga / instansi pencipta dokumen. Dokumen ini
sebagian besar disimpan pada Sekretariat pimpinan tertinggi / Presiden
Direktur.

L0 = Dewan Komisaris / Direktur Utama PT XYZ


L1 = Dewan Pengawas Dana Pensiun
L2 = Lembaga Pemerintah
L3 = Badan Usaha
L4 = Lain – Lain

Pengelompokan pokok permasalahan tersebut di atas biasanya digunakan


pada dokumen yang bersifat umum, yang selanjutnya dapat dirinci sampai
dengan sub permasalahan, dengan menggunakan 2 digit angka, digunakan
dalam penyimpanan akhir.

4. Kelompok Numerik / Angka adalah pengelompokan dokumen


yang berdasarkan pada angka / kode khusus, dokumen ini bersifat khusus dan
sebagian besar terdapat pada Dokumen Keuangan di Fungsi Keuangan dan
Fungsi Investasi, Dokumen Peserta dan Dokumen Penerima Manfaat Pensiun
pada Fungsi Kepensiunan.

a. Dokumen pada Fungsi Keuangan meliputi bukti


pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan berdasarkan pada
tanggal, bulan, dan tahun serta kode lokasi bank.

Pengelompokan Dokumen pada Fungsi Keuangan sebagai berikut :


1) Dokumen Perbendaharaan berupa surat transfer, perpanjangan,
penempatan, dan pencairan deposito berdasarkan pada kode lokasi
bank, tanggal, dan nomor surat.

Contoh Kode Lokasi Bank :

15 Mandiri Cab. Tomang


27 Mandiri Cab. Balikpapan

12 BNI Menteng
30 BNI Harmoni

72 BRI Cut mutiah

80 Bank Muamalat

Halaman 13 dari 23
2) Dokumen Pajak, berupa :
a) SPT Pajak berdasarkan kode bayar, nomor pensiun, dan nomor
pekerja
b) Pajak Penghasilan pihak ketiga berupa bukti potong yang
diserahkan kepada Kantor Pajak berdasarkan urutan tanggal
pemotongan.

Contoh Pengelompokan Kode Bayar :

00400 Kantor Pos/ Giro Pos


00405 Kas Dapen
10000 Bank Mandiri ex BBD
10100 Bank Mandiri ex BDN
10200 Bank Negara Indonesia
10300 Bank Mandiri ex Bank Exim
10400 Bank Rakyat Indonesia
10700 Bank BTPN
10800 Bank Swasta
21500 Pulau Sambu /Kab. Riau / Dumai

3) Dokumen Akuntansi berupa laporan buku besar, laporan mutasi bulanan,


dan laporan tahunan berdasarkan pada bulan dan tahun.

4) Dokumen Pembayaran Pensiun berdasarkan pada nomor pensiun, dan


tabulasi berdasarkan segi alamat bayar.

5) Dokumen pada Fungsi Investasi meliputi Izin Prinsip, Konfirmasi


Transaksi, Standing Instruction, Bukti Kas Putih, Laporan Penjualan,
Formulir Pembelian & Penjualan, dan Penempatan & Pencairan.

Pengelompokan Dokumen pada Fungsi Investasi sebagai berikut :


a) Dokumen Deposito, berupa
Daftar Rincian Harian, Daftar Rincian Bulanan dan Rekonsialiasi
Bulanan berdasarkan tanggal dan bulan;
b) Dokumen Transaksi Obligasi dan
Saham berupa Izin Prinsip, Konfirmasi Transaksi, Standing Instruction,
Bukti Kas Putih, Laporan Penjualan, Formulir Pembelian & Penjualan
berdasarkan tanggal dan bulan;
c) Dokumen Penyertaan Langsung
berdasarkan nama perusahaan

b. Dokumen pada Fungsi Kepensiunan meliputi data


pendaftaran peserta (form A), data iuran, data mutasi peserta, data
kenaikan upah peserta, Surat Keputusan Masa Persiapan Purna Karya
(MPPK), data permohonan pensiun, Surat Penetapan Pensiun (SPP), kartu
pensiun, Attestatie de Vita, dan mutasi pensiun (perubahan data pensiun).
Pengelompokan dokumen berdasarkan pada nomor pekerja peserta, nomor
pensiun, jenis pensiun dan kode Pemberi Kerja.

Halaman 14 dari 23
Contoh Kode Pemberi Kerja :

01 = PT XYZ
02 = PT Tongkang
03 = PT Patra Jasa
06 = PT Badak
07 = PT Pelita Air Service
11 = PT XYZ Dana Ventura (PDV)
12 = YKPP

Contoh : 01- x-xxxxxx-xx (01 merupakan kode pensiunan dari PT XYZ)

Kode Jenis Pensiun

10 Pensiun Normal
11 Pensiun Dipercepat
12 Pensiun Tertunda
13 Pensiun Diperlambat
21 Pensiun Janda langsung
31 Pensin Janda ex pensiun peserta
22 Pensiun Duda langsung
32 Pensiun Duda ex Pensiun peserta
41 Pensiun Anak langsung ex peserta
51 Pensiun Anak ex pensiun peserta/ janda/duda

Contoh : 02 – x – xxxxx- 10 ( 10 merupakan kode jenis Pensiun Normal )

C. PEMBERIAN KODE DOKUMEN

Tujuan pemberian kode pada suatu dokumen, sebagai berikut :


1. Memberikan satu kesatuan pengertian awal dalam penafsiran suatu masalah;
2. Memberikan satu penafsiran bila dokumen mempunyai lebih dari satu masalah;
3. Menunjukan lokasi penyimpanan;
4. Memudahkan pencarian dan penemuan kembali

Dalam Pedoman Kearsipan, digunakan 2 (dua ) macam kode yaitu:

1. Kode Pokok adalah Kode yang dicantumkan pada saat pembuatan suatu
dokumen yang menunjukan inti permasalahan dengan menggunakan dua digit,
terdiri dari satu huruf dan satu angka (biasanya digunakan pada dokumen yang
bersifat umum).

Contoh : S1 = Kepensiunan
S4 = Keuangan
Kode yang digunakan selalu S, dicantumkan dibelakang penulisan tahun
pembuatan nomor warkat.

Halaman 15 dari 23
Contoh pemberian kode pada memorandum

--- M EMORANDUM
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta,
Nomor : /S02000/2007-S8

Kepada : Direktur Keuangan & Investasi


Dari : Direktur Administrasi & Kepensiunan

Lampiran : Satu lembar


Perihal : Mutasi Pekerja

Keterangan :S8 – adalah kode pokok

2. Kode Simpan adalah Kode yang dicantumkan di sudut kanan atas pada warkat
untuk menunjukan tempat penyimpanan dengan mencantumkan 2 digit sesuai
pokok permasalahan.

Contoh:
S0 - Umum
B1 - Pengaturan / Hukum
L3 - Badan Usaha

Perubahan kode simpan dapat terjadi apabila ada perubahan penafsiran dari
suatu subjek menjadi subjek yang lain, atau dari bentuk / lembaga menjadi
subjek.

Karena kode simpan diubah, maka dokumen tersebut harus dipindahkan


penyimpanannya.

Jika suatu dokumen diubah kodenya dan dipindahkan penyimpanannya, maka


proses pemindahannya dicatat dalam buku agenda kendali

Contoh pemberian kode simpan surat ekstern Dana Pensiun

L3
Jakarta, 27 Maret 2007
Nomor : 15/IM/2007-MO Yang terhormat
Lampiran: satu berkas Manajer Umum Dana Pensiun
Perihal : Perkenalan Dana Pensiun Jl. Mi. Ridwan Rais No. 7A
Jakarta
Dengan hormat,
isi surat
PT Intermasa
Direktur
Ttd

L3=kode simpan yang dicantumkan penerima, sebelum ada kebutuhan dan kaitan permasalahannya

Halaman 16 dari 23
Halaman 17 dari 23
Contoh pemberian kode simpan surat intern Dana Pensiun

B1
DANA PENSIUN XYZ

SURAT KEPUTUSAN
No. Kpts- ................/S00000/2007-S0

TENTANG
PENGAMANAN DOKUMEN DANA PENSIUN

PENGURUS DANA PENSIUN

Keterangan:
B1 = Kode simpan yang dicantumkan, merupakan kode simpan penerima warkat
untuk kelompok Pengatur dan Hukum

Contoh Pemberian kode lokasi Bank untuk dokumen keuangan


(bukti kas )

BUKTI KAS / BANK/ 1788/BP2/07

DANA PENSIUN

HARAP DIBAYAR KEPADA : BANK MANDIRI CAB. TOMANG


JK :1
UANG SEJUMLAH RP/US$ : 1,500,000 BLN/ THN : 0704
Satu milyar lima ratus juta rupiah NO. KAS/BANK : 15
NO BUKTI :
MATA UANG : 1

MENURUT RINCIAN BERIKUT

15 = KODE LOKASI UNTUK BANK MANDIRI CAB. TOMANG

Halaman 18 dari 23
Contoh pemberian kode simpan untuk dokumen keuangan
(SPT PPH 21) DISUSUN SESUAI NO PENSIUN

LAMPIRAN I-A LBR.1 : UNTUK KPP


(log dept keu) LBR.2 : UNTUK
SPT TAHUNAN
PEMOTONG PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN RI PAJAK PENGHASILAN PASAL21 LBR.3 : UNTUK PEGAWAI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP


ATAU PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/ TABUNGAN HARI TUA (THT)/
JAMINAN HARI TUA (JHT)
 BERI TANDA X DALAM (KOTAK ( YANG SESUAI

NOMOR URUT : / 01.10100


NPWP PEMOTONGAN : 013654827173000
ALAMAT PEMOTONGAN PAJAK : DANA PENSIUN XYZ
NAMA PEGAWAI : Dr. ZULKARNAEN HAMID 01-9-472402-10
dst ........
.....

10100 adalah kode bayar untuk Bank Mandiri ex BDN

Contoh kode simpan untuk Dokumen Penetapan Pensiun


pada Fungsi Kepensiunan

DANA PENSIUN XYZ


(DANA PENSIUN)

SURAT PENETAPAN PENSIUN


NO. 50/S00000/2P/2007-S1

Sesuai Peraturan Dana Pensiun XYZ yang berlaku maka kepada yang namanya tersebut di dibawah ini diberikan hak
pensiun sebagi berikut :
===============================================================
Dasar : Surat Keputusan PT XYZ ( Persero) …………..
Nama : Achmad Putro (5)
Nomor Pensiun : 01-9-327931-10
Jenis Pensiun : Pensiun Normal
Kode keluarga
Dst ............
===============================================================

Jakarta Januari 2007


DANA PENSIUN XYZ
a.n. Presiden Direktur
Manajer Kepensiunan

01 = kode pensiunan XYZ , - 10 adalah kode pensiun normal

Halaman 19 dari 23
D. PENYIMPANAN DOKUMEN

Adalah kegiatan penyimpanan dokumen ke dalam tempat penyimpanan tertentu


dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, kelestarian, memudahkan
pencarian dan penemuan kembali dokumen.

1. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyimpanan dokumen adalah :


a. Frekuensi pemakaian
b. Kelengkapan informasi
c. Efisiensi penyimpanan untuk mempermudah pencarian dan penemuan
kembali.

2. Kegiatan penyimpanan dokumen dilakukan berdasarkan pengelompokan yang


disesuaikan dengan Kelompok Subjek, Bentuk , Lembaga dan Numerik (S, B, L dan
N).

a. Penyimpanan berdasarkan Kelompok Subjek (S) adalah penyimpanan dari


pengelompokan dokumen yang prinsipnya berdasarkan pada subjek (pokok
permasalahan) , dilengkapi dengan dokumen pendukung dan penyimpanannya
disusun berdasarkan kronologis;
Contoh :
Berkas pembelian genset mulai dari penawaran hingga berita acara serah
terima barang, disimpan dalam S0.

b. Penyimpanan berdasarkan Kelompok Bentuk (B) adalah penyimpanan dari


pengelompokan dokumen yang prinsipnya berdasarkan bentuk.
Contoh : Surat Keputusan Pengurus disimpan dalam Bentuk dengan kode B1.

c. Penyimpanan berdasarkan Kelompok Lembaga (L) adalah penyimpanan dari


pengelompokan dokumen yang prinsipnya berdasarkan pada lembaga / instansi
pencipta dokumen.

Apabila belum ada kebutuhan/kaitan informasinya, maka penyimpanannya


di Lembaga bersifat sementara.
Penyimpanan disusun secara kronologis / alphabetis atau geografis.

Contoh : Surat dari PT Bikomp mengenai penawaran training pekerja.


Surat ini disimpan dalam kelompok Lembaga dengan kode L4 ( Badan Usaha).

d. Penyimpanan berdasarkan Kelompok Numerik (N) adalah penyimpanan


disesuaikan dengan pengelompokan masing – masing fungsi sesuai kebutuhan
dalam Kelompok Kode Lokasi Bank, Kode Bayar dan Nomor Pensiun.

1) Penyimpanan berdasarkan Kelompok Kode Lokasi Bank adalah


penyimpanan dari kumpulan dokumen keuangan berdasarkan pada lokasi
Bank asal (bukti kas putih) dan berdasarkan kode lokasi bank yang dituju
(bukti kas merah) , dilengkapi dengan dokumen pendukung.
Penyimpanan disusun secara kronologis.
Contoh : Bukti kas pemindahbukuan dari rekening giro Mandiri Cabang
Jakarta Juanda ke rekening giro Bank Danamon Cabang Jakarta Kuningan.
Surat ini disimpan dalam kelompok Bank Mandiri cab Juanda , dengan
kode 17 dan dalam kelompok Bank Danamon cabang Jkt Kuningan.

Halaman 20 dari 23
2) Penyimpanan berdasarkan Kelompok Kode Bayar adalah
penyimpanan dari kumpulan dokumen yang berhubungan dengan
Keuangan / pembayaran berdasarkan pada kode bayar dan nomor
pensiun .

Contoh : pembayaran SPT PPH pasal 21 dengan nomor urut 10100 dan
nomor pensiun 01 -9-472402 -10.
Surat ini disimpan dalam kode bayar 10100 yaitu Bank Mandiri ex BDN dan
disusun secara berurutan sesuai nomor pensiun.

3) Penyimpanan berdasarkan Kelompok Nomor Pensiun adalah


Penyimpanan dari kumpulan dokumen data para Penerima Manfaat
Pensiun berdasarkan pada asal Pemberi Kerja, Nomor pensiun dan jenis
pensiun, dilengkapi dengan dokumen pendukung secara lengkap.

Contoh : Surat Penetapan Pensiun dengan nomor pensiun


01-9-327931-10, Surat Penetapan beserta dokumen pendukung disimpan
dalam lemari arsip dengan kode 01 yaitu ex pekerja XYZ dan kode pensiun
10 yaitu kode untuk pensiun normal.

Kode penyimpanan dokumen harus dicantumkan pada buku agenda kendali di


kolom File / Tanggal dan Jadwal Retensi.

3. Lokasi Tempat Penyimpanan Dokumen

a. Ruang Arsip Lantai 3 dan Lantai Dasar


Untuk menyimpan dokumen data kepensiunan yang bersifat dinamis aktif;
b. Ruang Arsip lantai 5
Untuk menyimpan dokumen dinamis inaktif; atau
c. Ruangan masing – masing fungsi
Untuk menyimpan dokumen masing – masing fungsi yang bersifat dinamis
Aktif.

Penyimpanan dokumen yang berklasifikasi sangat penting dan rahasia


diperlakukan secara khusus ditempatkan pada lemari khusus atau brankas yang
dilengkapi dengan kunci kombinasi dan mudah terjangkau dalam keadaan
darurat. Ruangan yang aman dengan perlengkapan proteksi terhadap
kebakaran.

Untuk memudahkan penyimpanan dan pencarian dokumen digunakan Daftar


Indeks Dokumen.

Contoh Format Daftar Indeks Dokumen : Lampiran 3

Halaman 21 dari 23
4. Dalam kegiatan penyimpanan dokumen dilakukan dengan menggunakan alat
pendukung yang dibedakan berdasarkan warna :

a. Dokumen yang bersifat umum :


1) Subyek : ordner berwarna Merah
2) Bentuk : ordner berwarna Hijau
3) Lembaga : ordner berwarna Kuning
4) Numerik : ordner berwarna Biru

b. Dokumen yang bersifat khusus (dokumen Penerima Manfaat Pensiun)


dengan menggunakan map gantung berwarna :
1) Merah Muda : Pensiun Peserta
2) Hijau : Pensiun Peserta dan Pensiun Anak
3) Kuning : Pensiun Janda / Duda

c. Warna ordner, tanda pada dos dokumen, lembar pembatas dan lain – lainnya
hendaknya disesuaikan dengan warna – warna tersebut.

E. PEMELIHARAAN DOKUMEN

Adalah kegiatan perawatan fisik dan pengamanan dokumen agar selalu terpelihara
dengan baik, aman dan terlindung dari segala kemungkinan yang merugikan.
Cara pemeliharaan tersebut mencakup :

1. Perawatan :
a. Susunan tata letak dokumen agar mudah dijangkau;
b. Suhu dalam ruangan penyimpanan diatur tetap, berkisar antara 170 C
0
- 22 C dan kelembaban udara diusahakan 50% - 60%;
c. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung;
d. Pemeriksaan dilakukan secara berkala/ sesuai kebutuhan;
e. Sebelum disimpan, dokumen harus difumigasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
f. Setelah penyimpanan dokumen difumigasi setiap 6 bulan;
g. Tempat penyimpanan dokumen diberi kapur barus; dan
h. Konservasi dokumen yaitu usaha pemulihan dan perlindungan fisik
dokumen yang telah rusak dengan cara mengawetkan, misalnya laminating,
penambalan.

2. Pengamanan :
a. Tidak diperbolehkan meletakan dokumen di sembarang tempat;
b. Tidak diperbolehkan membawa dokumen keluar kantor tanpa ijin;
c. Tidak menyerahkan tugas/ kewajiban kepada orang yang tidak
berwenang;
d. Wajib menjaga kerahasiaan dokumen baik lisan maupun tertulis di
dalam atau di luar kedinasan;
e. Menghindari penyimpanan dokumen secara berlebihan / duplikasi;
f. Mengunci tempat penyimpanan dokumen untuk menghindari
kemungkinan penyadapan dan pencurian;
g. Menyimpan dokumen yang bersifat rahasia dan vital secara
khusus;dan

Halaman 22 dari 23
h. Tidak membawa atau mengirim dokumen secara terbuka.

F. PENCARIAN DAN PEMINJAMAN DOKUMEN

Adalah kegiatan penemuan kembali dan peminjaman suatu dokumen secara cepat dan
tepat, sebagai berikut :
1. Langsung menuju ke tempat penyimpanan dokumen (Kelompok S, B, L dan
N);
2. Lihat buku kendali pada file/ tanggal;
3. Lihat Bon Peminjaman (contoh terlampir );
4. Apabila tidak ditemukan di tempat penyimpanan dokumen dapat dilihat pada bon
peminjaman dan pengembalian dokumen;
5. Peminjaman dokumen dilakukan :
a. Peminjam dokumen mengisi bon peminjaman dan pengembalian
dokumen dalam rangkap 3 (tiga) :
1) Lembar pertama oleh Pelaksana Pengelola Arsip
ditempatkan pada file sebagai pengganti dokumen yang dipinjam;
2) Lembar kedua dilekatkan pada dokumen yang dipinjam;
3) Lembar ketiga oleh Pelaksana Pengelola Arsip disimpan
pada tempat penyimpanan bon peminjaman & pengembalian dokumen.
b. Peminjam dapat menggandakan dokumen sesuai kebutuhan.

G. PENGEMBALIAN DOKUMEN

Kegiatan pengembalian dokumen secara tepat dan benar, sebagai berikut:


1. Peminjam mengembalikan dokumen kepada Pelaksana Pengelola Arsip dan
membubuhkan tanda tangan pada kolom pengembalian;
2. Pelaksana Pengelola Arsip melakukan :
a. Membubuhkan tanda tangan pada kolom pengembalian
b. Mengembalikan dokumen pada tempatnya dan Lembar Kedua tetap melekat
pada dokumen tersebut;
c. Menyerahkan Lembar Pertama kepada peminjam;
d. Menyimpan Lembar Ketiga pada tempat penyimpanan bon peminjaman &
pengembalian dokumen.

H. PENYUSUTAN DOKUMEN

1. Penyusutan dokumen dilakukan sebagai berikut :


a. Pemilahan dokumen adalah kegiatan memilah dokumen dinamis aktif,
semi aktif, inaktif dan duplikatif dari berkas dokumen yang dilakukan secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Dari hasil pemilahan dokumen dipisahkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Tetap disimpan di masing – masing Fungsi;
2) Diserahkan ke Panitia Penilaian Dokumen;
3) Dimusnahkan oleh masing – masing pemilik dokumen.

b. Penyerahan dokumen
1) Kegiatan sebelum penyerahan dokumen :

Halaman 23 dari 23
a) Memeriksa jenis/ macam dokumen;
b) Menentukan usia penyimpanan dokumen;
c) Menentukan penyerahan secara vertikal / horizontal.

2) Kegiatan penyerahan dokumen secara vertikal


a) Penyerahan dokumen dinamis inaktif dari masing-
masing fungsi ke Panitia Penilaian Dokumen;
b) Penyerahan Dokumen dari Panitia Penilaian
Dokumen ke Pusat Dokumen XYZ (bila ada) ;
c) Penyerahan dokumen statis dari Pusat Dokumen
Dana Pensiun ke ANRI (bila ada).

3) Kegiatan penyerahan dokumen secara horizontal


Pengiriman dokumen dinamis semi aktif/inaktif yang sudah tidak diperlukan
lagi dari satu Fungsi ke Fungsi lainnya atau dari Fungsi ke Pusat Dokumen
Dana Pensiun.
Contoh : Bukti kas dari Perbendaharaan ke Akuntansi

c. Pemusnahan dokumen
1) Kegiatan pemusnahan fisik dokumen secara total sehingga tidak dapat
dikenal lagi baik isi maupun bentuknya terhadap dokumen yang :
a) Telah
melampaui jangka waktu wajib simpan;
b) Tidak
lagi mempunyai nilai guna bagi kepentingan Dana Pensiun;
c) Tidak
mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional;
d) Tidak
ada peraturan perundang – undangan yang melarang; atau
e) Tidak
terdapat kaitan dengan perkara pidana atau perkara perdata yang
masih dalam proses.

2) Kegiatan Pemusnahan dilakukan dengan cara :


a) Dicacah;
b) Dibakar sampai habis;
c) Dilebur secara kimia; atau
d) Ditanam.

Halaman 24 dari 23
PEDOMAN TATA KELOLA

MANAJEMEN KEARSIPAN Lampiran :


Nomor :
BAB V : P E N U T U P Berlaku tmt :
Perbaikan ke :

1. Pedoman Tata Kelola Manajemen Kearsipan dibuat mengacu pada


perundangan, peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Regulator,
serta Pedoman Induk Tata Kelola Dana Pensiun dan ketentuan lainnya yang
masih berlaku terhadap pengelolaan Dana Pensiun;
2. Untuk lebih memperlancar pelaksanaan ketentuan butir 1 (satu)
diatas, setiap Pelaksana Pengelola Arsip harus membaca dan memahami
Pedoman Tata Kelola Manajemen Kearsipan;
3. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Pedoman Tata
Kelola Manajemen Kearsipan, akan ditetapkan dengan keputusan Pengurus
Dana Pensiun;
4. Dengan diterapkan Pedoman Manajemen Kearsipan diharapkan akan
memberikan acuan bagi Pekerja dalam pelaksanaan kegiatan kearsipan,
sehingga dapat berkontribusi secara aktif, efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan dari penyelenggaraan Dana Pensiun.

Jakarta, 28 Desember 2007

DANA PENSIUN XYZ


PENGURUS,

Presiden Direktur

Direktur Keuangan & Investasi Direktur Administrasi & Kepensiunan

Halaman 25 dari 23
Halaman 26 dari 23

Anda mungkin juga menyukai