Disusun oleh:
Endang Fitrianingsih (175020007)
Marni Yuliana (175020008)
Sismawati (175020009)
Sri hartini (175020010)
Irinda Dewi (175020011)
Edi Susanto (175020012)
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Aswaja mengandung ajaran tentang sikap menghargai mayoritas dan
perbedaan. Oleh karenanya, NU sebagai penganut Aswaja lebih apresiatif
terhadap paradigma demokrasi. Bagi NU, perbedaan di tengah umat merupakan
keniscayaan. Karena itu harus disikapi seacara arif dengan mengedepankan
musyawarah. Tidak boleh disikapi secara radikal dan ekstrem hanya karena
keyakinan atas kebenaran sepihak. Dalam tubuh NU, teradapat karakteristik
khas warga Nahdlatul ulama yang membedakan dengan warga lain. Nahdlatul
ulama didirikan untuk melestarikan ajaran Ahlusunnah Waljamaah yang murni
sebagaimana diajarkan oleh Rosulullah SAW.
Tawassuth adalah sebuah sikap tengah atau moderat yang tidak
cenderung ke kanan atau ke kiri. Dalam konteks berbangsa dan bernegara dan
dalam bidang lain, pemikiran moderat ini sangat urgent menjadi semangat dalam
mengakomodir beragam kepentingan dan perselisihan lalu berikhtiar mencari
solusi yang paling ashlah (terbaik).
Pelayanan farmasi adalah wujud amal shaleh yang dilandasi imam dan
taqwa kepada Allah SWT, melalui penyediaan obat bermutu dan pelayanan
asuhan kefarmasian yang tak terpisahkan dari system kesehatan rumah sakit
yang utuh dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup pasien.
Apoteker adalah tenaga profesi yang memiliki dasar pendidikan serta
keterampilan di bidang farmasi dan diberi wewenang serta tanggung jawab
untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian seorang
apoteker di apotik adalah bentuk hakiki dari profesi apoteker., oleh karena itu
Apoteker Pengelola Apotik (APA) berkewajiban mencurahkan waktu, pemikiran
tenaganya untuk menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan apotek yang
didasarkan pada kepentingan masyarakat. Hal ini, dikarenakan apoteker
merupakan motor penggerak kemajuan suatu apotek. Sebagai seorang pengelola,
apoteker bertugas mencari tambahan langganan baru, membina langganan lama,
meningkatatkan pelayanan dengan pembinaan karyawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini dimaksudkan untuk
membahas bagaimana penerapan prinsip tawasuth (jalan tengah) bagi apoteker
dalam pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical care).
2. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Apa dan bagaimana pengertian at-Tawasuth?
b. Bagaimana menerapkan at-Tawasuth dalam melaksanakan tugas seorang
farmasis (apoteker) dalam melaksanakan tugas apoteker?
3. Tujuan penelitian makalah
a. Agar mengerti apa dan bagaimana pengertian at-Tawasuth (garis tengah).
b. Agar mampu dan tidak salah dalam melaksanakan at-Tawasuth dalam
pelayanan kefarmasian.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Makna Tawassuth
At-Tawasuth berarti pertengahan. Al-I’tidal berarti tegak lurus, tidak
condong ke kanan dan tidak condong ke kiri dan at-tawazun berarti
keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak berlebihan suatu unsur atau kekerungan
unsur yang lain. Dari berbagai sumber lain, seperti naskah Khittah NU
keputusan Muktamar XXVII NU dan beberapa buku karya KH Abdul Muchid
Muzadi. Ada 4 karakter masyarakat Nahdlatul Ulama yaitu : pertama Tawasuth
dan Al-I’tidal, kedua at-tawazun, ketiga sikap tasamuh yang artinya toleransi
terhadap perbedaan pandangan, dan ke empat Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
At-tawasuth bukan serba kompromistik dengan mencampur adukkan semua
unsur, juga bukan mengucilkan diri dari menolak pertemuan dengan unsur apa-
apa karena karakter islam adalah memang sejak semula Allah SWT sudah
meletakkan di dalam islam segala kebaikan itu pasti terdapat diantara ujung
Tatharruf.
Anggapan menghubungkan semua karakter lainya dengan karakter at-
tawasuth bahwa secara konteks semua kata kata tersebut memang ujunganya
pada maksud yang sama yaitu menempatkan diri di tengah tengah dalam
menghadapi sesutu. Dalam konteks berbangsa dan bernegara dalam bidang
lain, pemikiran moderat ini sangat penting menjadi semangat dalam
mengakomodir beragam kepentingan dan perselisihan , lalu berikhtiar mencari
solusi yang paling ashlah (terbaik) sikap ini di dasarkan pada firman allah :
KESIMPULAN